Anda di halaman 1dari 5

ARSITEKTUR ENTERPRISE

RESUME TENTANG PRELIMINARY

NAMA PENYUSUN :

Muhamad Fikri (15410100071)

PRODI S1 SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
Jalan Raya Kedung Baruk 98 Surabaya
2017
Daftar Isi
6.1 Tujuan ........................................................................................................................................... 3
6.2 Pendekatan ................................................................................................................................... 3
6.2.1 Perusahaan............................................................................................................................. 3
6.2.2 Konteks Organisasi ................................................................................................................. 3
6.2.3 Persyaratan untuk Karya Arsitektur ....................................................................................... 4
6.3 Input .............................................................................................................................................. 4
6.3.3 Masukan Arsitektur ................................................................................................................ 4
6.4 Langkah ......................................................................................................................................... 5
6.5 Keluaran ........................................................................................................................................ 5
Bab tentang preliminary ini membahas tentang kegiatan yang harus dilakukan untuk memenuhi
arahan bisnis untuk arsitektur perusahaan,termasuk definisi spesifikasi dari kerangka kerja
arsitektur.

6.1 Tujuan

Tujuan dari preliminary sendiri ialah:

1. Tentukan kemampuan arsitektur yang diinginkan oleh organisasi


Identifikasi kerangka kerja,metode dan proses yang telah ditetapkan oleh
perusahaan yang tidak sesuai dengan kapasitas arsitektur yang akan diterapkan
2. Menetapkan kemampuan arsitektur
Tentukan dan bangun model organisasi untuk arsitektur enterprise
Memilih tools yang ingin digunakan untuk mendukung kemampuan arsitektur

6.2 Pendekatan

Tujuan pendekatan disini ialah untuk mendefinisikan di mana, apa, mengapa, siapa, dan bagaimana
kita melakukan arsitektur di perusahaan yang ingin kita bangun arsitektur enterprisenya.Aspek
utamanya adalah sebagai berikut:

1. Mendefinisikan perusahaan
2. Mendefinisikan kerangka yang akan digunakan
3. Mengevaluasi kesiapan arsitektur perusahaan

6.2.1 Perusahaan

Salah satu tantangan utama arsitektur enterprise adalah ruang lingkup enterprise.Ruang lingkup
perusahaan akan menetukan pemangku kepentingan yang akan meneriman keuntungan dari
kemampuan arsitektur perusahaan.Penting bagi perusahaan untuk menunjuk sponsor untuk
mendukung sumber daya dan dukungan yang jelas. Tugas sponsor adalah memastikan bahwa semua
pemangku kepentingan disertakan dalam menentukan, menetapkan, dan menggunakan
Kemampuan Arsitektur.

6.2.2 Konteks Organisasi

Untuk membuat keputusan yang efektif dan tepat mengenai kerangka arsitektur yang akan
digunakan dalam perusahaan tertentu, perlu dipahami konteks seputar kerangka arsitektur. Bidang
spesifik yang perlu dipertimbangkan meliputi:
1. Model komersial untuk arsitektur enterprise dan rencana anggaran untuk aktivitas
arsitektur perusahaan.
2. Para pemangku kepentingan untuk arsitektur di perusahaan

6.2.3 Persyaratan untuk Karya Arsitektur

Tuntutan bisnis di balik pekerjaan arsitektur enterprise mendorong persyaratan dan metrik kinerja
untuk karya arsitektur. Mereka harus cukup jelas sehingga fase ini dapat mencakup hasil bisnis dan
persyaratan sumber daya, dan menentukan garis besar persyaratan informasi bisnis perusahaan dan
strategi strategi kerja arsitektur perusahaan yang akan dilakukan. Misalnya:

1. Persyaratan bisnis
2. Tujuan Organisasi
3. Tujuan Strategis

6.3 Input

Inputan dari Arsitektur Enterprise ini sendiri ialah TOGAF, atau kerangka arsitektur lainnya jika
diperlukan,dan masukan non arsitektur. Misalnya strategi tata kelola, kerangka hukum dan
perjanjian kontrak

6.3.3 Masukan Arsitektur

Model yang sudah ada sebelumnya untuk mengoperasikan Enterprise Architecture Capability dapat
digunakan sebagai baseline untuk Tahap Awal. Masukan ini mencakup:

1. Model Organisasi untuk Arsitektur Perusahaan


2. Strategi pengelolaan dan dukungan Kerangka Arsitektur yang ada
6.4 Langkah

TOGAF adalah adalah metode generik, yang dimaksudkan untuk digunakan oleh berbagai macam
perusahaan yang berbeda, dan bersamaan dengan beragam kerangka arsitektur lainnya. Langkah-
langkah dalam tahap awal adalah sebagai berikut:

1. Ruang Lingkup Organisasi Perusahaan yang Terkena Dampak


2. Mengkonfirmasi Kerangka Tata Pemerintahan dan Dukungan
3. Mendefinisikan dan Menetapkan Tim dan Organisasi Arsitektur Perusahaan
4. Mengidentifikasi dan Menetapkan Prinsip Arsitektur
5. Menyesuaikan TOGAF dan, jika ada, Kerangka Arsitektur Terpilih lainnya
6. Melaksanakan Tools Arsitektur

6.5 Keluaran

Keluaran dari Preliminary Phase dapat mencakup

1. Model Organisasi untuk Arsitektur Perusahaan termasuk:



Lingkup organisasi terkena dampak

Penilaian kedewasaan, kesenjangan, dan pendekatan resolusi

Peran dan tanggung jawab untuk tim arsitektur (s)

Kendala pada karya arsitektur

Persyaratan anggaran

Strategi pengelolaan dan dukungan
2. Kerangka Arsitektur yang Disesuaikan termasuk:
Metode arsitektur yang disesuaikan
Konten arsitektur yang disesuaikan (kiriman dan artefak)
Prinsip Arsitektur
Alat yang telah dikonfigurasi dan disebarkan
3. Repositori Arsitektur Awal, diisi dengan konten kerangka kerja
4. Penyajian kembali, atau acuan, prinsip bisnis, sasaran bisnis, dan pembalap bisnis
5. Permintaan untuk Karya Arsitektur (opsional)
6. Kerangka Tata Kelola Arsitektur

Anda mungkin juga menyukai