Manajemen nyeri
TIK :
a.) Identifikasi pasien dengan kemungkinan nyeri, saat asessment dan reassesment
c.) Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya tentang apa yang mereka alami dan rencana
penatalaksanaan
Definisi Nyeri
Nyeri adalah suatu pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang
dihubungkan dengan kerusakan jaringan atau potensial terjadinya kerusakan jaringan.(IASP)
VAS (Visual analoge scale)
CARA MENILAI:
1. Dokter atau perawat menjelaskan kepada pasien arti dari angka-angka 0-10. Semakin
mendekati nol intensitas (tingkatan/ukuran) nyeri semakin ringan. Semakin mendekati
angka 10 intensitas nyeri semakin kuat .
2. Selanjutnya pasien diminta untuk membuat tanda digaris (0-10 cm) tersebut untuk
mengekspresikan nyeri yang dirasakan.
3. Nilai VAS antara 0-3 cm dianggap sebagai tingkat nyeri yang rendah dan digunakan
sebagai target untuk tatalaksana analgesia.
4. Nilai VAS 4 cm dianggap nyeri sedang menuju berat.
CARA MENILAI :
Skala ini berguna pada pasien dengan gangguan komunikasi, seperti anak-anak, orang tua, pasien
yang kebingungan atau pada pasien yang tidak mengerti dengan bahasa lokal setempat.
CARA MENILAI
Nyeri ringan
Diberikan terapi non farmakologi seperti penjelasan kepada pasien atau diberikan terapi
farmakologi seperti Paracetamol.
VAS 4 artinya :
1. Ditangani di tempat sesuai dengan penyakit dasar nya bedah atau non bedah (poli bedah
atau non bedah.
2. Poliklinik selain pain clinic boleh menangani nyeri sambil melakukan diagnosis penyakit
dasar pasien.
3. Jika VAS 4 setelah pengobatan yang kedua maka DPJP poliklinik ditempat pasien
pertama sekali masuk harus mengkonsultasikannya ke tim pain clinic
4. Tim pain clinic wajib memberi saran dan berkoordianasi dengan DPJP sebelumnya untuk
mengobati penyakit dasar pasien seperi apakah memerlukan tindakan pembedahan atau
tidak.
5. Pasien yang mengeluhkan nyeri dapat langsung menuju poliklinik nyeri. Tetapi, tim pain
clinic wajib berkoordinasi dengan DPJP bedah atau non bedah untuk mengatasi penyakit
dasar pasien (penyebab nyeri).
Keterangan:
1. Untuk penangan nyeri akut setelah operasi harus melibatkan semua pihak, dokter,
perawat serta farmasi
2. Gagal menangani nyeri akut ini akan berdampak luka operasi sulit sembuh, muncul nyeri
kronik dan perawatan pascaoperasi akan lebih lama.
3. Penangaan nyeri didahului dengan penilaian nyeri dan pengobatannya dapat disesuaikan
dengan WHO STEP LADER.
4. Opioid dapat menjadi pilihan untuk nyeri pascaoperasi (morfin atau fentanyl).
5. Penggunaan analgetik dengan anestesi lokal sangat dianjurkan seperti Epidural analgesia.
6. NSAID dapat digunakan sebagai analgetik tunggal atau dikombinasi dengan opioid.
Keterangan:
Jika ditemukan pasien mengeluhkan nyeri: Perawat diruangan menilai derajat nyeri. Jika VAS <
4 dilakukan terapi non farmakologi seperti edukasi, menenangkan pasien dll. Jika VAS 4 maka
perawat ruangan harus melapor ke DPJP yang bertugas saat itu. DPJP harus memberikan terapi
penganagan nyeri secara farmakologis ataupun non farmakologis. DPJP harus mengevaluasi
terapi setelah 1 jam. Jika nyeri tidak berkurang atau VAS4 maka DPJP wajib
mengkonsultasikannya ke tim pain clinic.
Keterangan:
1. Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri harus di screening dan dilakukan pengobatan
oleh dokter triase jika VAS < 4.
2. Jika VAS 4 dokter triase wajib mengkonsultasikan ke DPJP spesialis yang sedang
bertugas sesuai dengan penilaian pertama mengenai penyakit dasar pasien, misalnya
nyeri diseluruh lapangan perut ke DPJP bedah digestive.
3. Jika setelah ditangani oleh DPJP yang pertama VAS 4 maka DPJP tersebut wajib
mengkonsultasikannya ke DPJP tim pain clinic.
4. DPJP spesilis bedah atau non bedah serta DPJP pain clinic atau anestesi harus melakukan
koordinasi mengani penanganan nyeri pasien tersebut.
5. Sebaiknya menggunakan obat antinyeri intravena agar mendapat hasil penangan nyeri
yang cepat serta dapat mengevaluasi dengan cepat apakah nyeri berkurang atau tidak.