Mi Kro Kontroller
Mi Kro Kontroller
1. Pengertian Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian
elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler
umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit
pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di
dalamnya.
Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O
pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas.
Mikrokontroler MCS51 ialah mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 KB Flash PEROM
(Programmable and Erasable Only Memory) yang dapat dihapus dan ditulisi
sebanyak 1000 kali. Mikrokontroler ini diproduksi dengan menggunakan teknologi
high density non-volatile memory. Flash PEROM on-chip tersebut memungkinkan
memori program untuk diprogram ulang dalam sistem (in-system programming) atau
dengan menggunakan programmer non-volatile memory konvensional. Kombinasi
CPU 8 bit serba guna dan Flash PEROM, menjadikan mikrokontroler MCS51
menjadi microcomputer handal yang fleksibel.
2. Mikrocontroller ATMEGA 16
Didalam pembuatan Tugas Akhir ini penulis memilih microcontroler AVR
ATMEGA 16 sebagai prosessor dari alat yang akan dibuat. AVR merupakan seri
microcontroler CMOS 8 bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced
Instruction Set Computer). Atmel merupakan salah satu vendor yang bergerak
dibidang mikroelektronika, telah mengembangkan AVR (Alf and Vegards Risc
processor) sekitar tahun 1997. Berbeda dengan microcontroller MCS51, AVR
menggunakan arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang mempunyai
lebar bus data 8 bit, perbedaan ini bisa dilihat dari frekuensi kerjanya. MCS51
memiliki frekuensi kerja seperduabelas kali frekuensi oscillator sedangkan frekuensi
kerja AVR sama dengan frekuensi oscillator. Jadi dengan frekuensi oscillator yang
sama, kecepatan AVR duabelas kali lebih cepat dibanding kecepatan MCS51.
Secara umum AVR dibagi menjadi 4 kelas, yaitu Attiny, AT90Sxx, ATMega dan
AT86RFxx. Perbedaan antar tipe AVR terletak pada fitur-fitur yang ditawarkan,
sementara dari segi arsitektur dan set instruksi yang digunakan hampir sama.
(Datasheet AVR ATMega 16 : PDF)
Fitur ATMega 16
Fitur-fitur yang dimiliki ATMega 16 sebagai berikut :
1. Microcontroller AVR 8 bit yang memiliki kemampuan tinggi, dengan daya rendah.
2. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16MHz.
3. Memiliki kapasitas Flash memori 16 KByte, EEPROM 512 Byte dan SRAM 1
KByte.
4. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
5. CPU yang terdiri atas 32 buah register.
6. Unit interupsi internal dan eksternal.
7. Port USART untuk komunikasi serial.
8. Fitur Peripheral.
a. Tiga buah Timer/ Counter dengan kemampuan pembandingan.
1. 2(dua) buah Timer/ Counter 8 bit dengan Prescaler terpisah dan Mode Compare.
2. 1(satu) buah Timer/ Counter 16 bit dengan Prescaler terpisah, Mode Compare,
dan Mode Capture.
b. Real Time Counter dengan Oscillator tersendiri.
c. 4 channel PWM
d. 8 channel, 10 bit ADC.
1. 8 Single-ended Channel.
2. 7 Differential Channel hanya pada kemasan TQFP.
3. 2 Differential Channel dengan Programmable Gain 1x, 10x, atau 200x.
e. Byte-oriented Two-wire Serial Interface.
f. Programmable Serial USART.
g. Antarmuka SPI.
h. Watchdog Timer dengan oscillator internal.
i. On-chip analog Comparator. (Datasheet ATMega16 : PDF)
3. Aplikasi mikrokontroller
Beberapa aplikasi dari mikrokontroller adalah sebagai berikut:
a. Kunci Elektrik dengan Password
Cara kerja :
Kunci elektrik yang terbuat dari seleoid akan dikontrol oleh mikrokontroler. Untuk
membuka kunci elektrik tersebut dibutuhkan password yang diinput dari keypad.
b. Kontrol Alat Berbasis Waktu
Cara kerja:
Mengendalikan peralatan listrik berdasarkan waktu (jam). Sebuah lampu dapat hidup
otomatis jam 17.30 dan mati otomatis jam 05.00. Terdiri dari 4 Ch relay yang masing
masing dapat dikontrol ON OFF nya. Seting jadwal kontrol dengan keypad.
c. Kontrol 8 Relay dengan Komputer
Cara kerja alat : Mengontrol (ON OFF) relay melalui komputer yang di-interface-
kan dengan mikrokontroler. Relay dapat dihubungkan dengan peralatan elektronik
seperti lampu AC.
d.Penyiram Tanaman Otomatis
Cara kerja alat : Menyiram dengan menghidupkan pompa air secara otomatis. Jika
kondisi tanah kering maka pompa akan ON (menyiram) dan akan berhenti secara
otomatis pula jika kondisi tanah sudah basah.
e.Kontrol Volume Tangki Otomatis
Cara kerja alat : Mengontrol volume tangki secara otomatis berdasarkan level air
yang terbaca sensor. Jika tangki dalam keadaan kosong, pompa air akan hidup
secara otomatis sampai kondisi level terpenuhi dan pompa akan mati otomatis.
4. Sistem minimum
Sistem Minimum Mikrokontroler adalah sebuah rangkaian paling sederhana dari
sebuah mikrokontroler agar IC mikrokontroler tersebut bisa beroperasi dan
diprogram. Dalam aplikasinya sistem minimum sering dihubungkan dengan
rangkaian lain untuk tujuan tertentu. Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam
membuat sistem minimum mikrokontroler, yaitu:
Power Supply
Semua komponen elektronika membutuhkan power supply atau sering juga disebut
catu daya. Mikrokontroler beroprasi pada tegangan 5 volt. Biasanya pembuatan
catu daya mikrokontroler menggunakan IC regulator 7805 agar tegangannya bisa
stabil.
Gambar: Regulator 7805
Osilator (Pembangkit Frekuensi)
Pada dasarnya mikrokontroler memiliki sifat seperti manusia. Kalau manusia
memiliki jantung untuk bisa hidup maka mikrokontroler memiliki osilator untuk bisa
beroprasi. Mikrokontroler sendiri sudah memiliki osilator internal yaitu sebesar 8Mhz
tetapi kadang kala agar kinerja mikronkontroler lebih cepat osilator internal tidak bisa
menangani kasus tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan osilator eksternal (kristal)
yang nilainya lebih dari 8Mhz. Perlu diperhatikan mikrokontroler hanya bisa
beroprasi sampai 16 Mhz. jadi kalau memilih krsital untuk AVR tidak boleh lebih dari
16Mhz.
Rangkaian Sistem
Minimum Mikrokontroler AVR ATMEGA8515(L)
2. Untuk mempermudah dalam menulis sebuah program Klick File >> New
3. Setelah itu klick OK >> muncul form Do You want to use the CodeWizardAVR >>
pilih Yes
4. Setelah itu setting IC Mikro yang digunakan >> pilih ATmega >> OK
5. Setelah itu muncul untuk setting CodeWizardAVR nya tinggal menyesuaikan dengan
Hardware, input output yang digunakan, dan pengaturan Clock Externalnya.
6. Setelah selesai setting Pilih File >> Generate, Save and Exit
7. Setelah itu muncul form untuk menyimpan project yang dibuat. usahakan simpan
pada Folder yang berbeda dengan project lain untuk memudahkan kita mencari file
agar tidak tercampur.
8. Tulis sesuai kolom yang sudah disediakan.
9. Setelah selesai menulis program untuk mengcompile File C menjadi Hex pilih
Project >> Build All atau dengan Sorcut CTRL + F9