Anda di halaman 1dari 3

Segitiga epidemiologi yang sering dikenal dengan istilah trias epidemiologi merupakan

konsep dasar yang memberikan gambaran tentang hubungan antara tiga faktor utama yang
berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya yaitu: Host, Agen, dan
Lingkungan.
A. Konsep agen penyakit
Agen penyakit dapat berupa benda hidup atau mati dan faktor mekanis, namun kadang
kadang untuk penyakit tertentu, penyebabnya tidak di ketahui seperti pada penyakit ulkus
peptikum, penyakit jantung koroner dan lain-lain. Agen penyakit dapat di klasifikasikan
menjadi lima kelompok yaitu:
1. Agen biologi: Bakteri, virus, riketsia, protozoa, metazoa
2. Agen nutrisi: Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan lainnya.
3. Agen fisik: Panas, radiasi, kelembaban, dingin, tekanan, cahaya, dan kebisingan.
4. Agen kimiawi: Dapat bersifat endogen seperti : asidosis, diabetes (hyperglikemia), uremia
dan bersifat eksogen seperti alergen, debu, gas, debu dan lainnya.
5. Agen mekanis: Gesekan, benturan, pukulan yang dapat menimbulkan kerusakan pada
jaringan tubuh host (pejamu).
B. Konsep Host (pejamu)
Faktor manusia sangat komplek dalam proses terjadinya penyakit dan tergantung pada
karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing individu antara lain:
Umur
Menyebabkan adanya perbedaan penyakit yang diderita seperti penyakit campak pada
anak-anak, penyakit kanker pada usia pertengahan dan penyakit arteroklerosis pada
usia lanjut.
Jenis kelamin
Frekwensi penyakit pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada wanita dan penyakit
tertentu seperti penyakit pada kehamilan serta persalinan hanya terjadi pada wanita
sebagaimana halnya penyakit hypertrofi prostat hanya di jumpai pada laki-laki.
Ras
Hubungan antara ras dan penyakit tergantung pada tradisi, adat istiadat dan
perkembangan kebudayaan. Terdapat penyakit tertentu yang hanya di jumpai pada ras
tertentu seperti sicle cell anemia pada ras negro.
Genetik
Ada penyakit tertentu yang diturunkan secara herediter seperti mongolisme, buta
warna, hemofilia dan lain-lain.
Pekerjaan
Status pekerjaan mempunyai hubungan erat dengan penyakit akibat pekerjaan seperti :
kecelakan kerja, keracunan, silikosis, asbestosis dan lain lain.
Status nutrisi
Gizi jelek mempermuda seseorang menderita penyakit infeksi seperti TBC dan
kelainan gizi seperti obesitas, kolestrol tinggi dan lainnya.
Status kekebalan
Reaksi tubuh pada penyakit tergantung pada status kekebalan yang dimiliki
sebelumnya seperti kekebalan terhadap penyakit virus yang tahan lama dan seumur
hidup.
Adat istiadat
Ada beberapa adat istiadat yang dapat menimbulkan penyakit seperti kebiasaan
makan ikan mentah dapat menyebabkan penyakit cacing hati.
Gaya hidup
Kebiasaan minum alkohol, narkoba, merokok dapat menimbulkan gangguan pada
kesehatan.
Psikis
Faktor kejiwaan seperti stres, emosional dapat menyebabkan penyakit hypertensi,
ulkus peptikum, depresi, insomnia.

C. Konsep Enviromental
Lingkungan hidup manusia pada dasarnya terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan internal
berupa keadaan yang dinamis dan seimbang yang disebut hemostatis. Dan lingkungan hidup
eksternal di luar tubuh manusia. Lingkungan hidup eksternal terdiri dari tiga komponen yaitu:
Lingkungan fisik
Bersifat abiotik atau benda mati seperti air, tanah, udara, cuaca, makanan, rumah,
panas dan lain lain. Lingkungan fisik ini berinteraksi secara konstan dengan manusia
sepanjang waktu dan masa . serta memegang peran penting dalam proses terjadinya
penyakit pada masyarakat, seperti kekurangan persediaan air bersih terutama pada
musim kemarau dapat menimbulkan penyakit diare dimana-mana.
Lingkungan biologis
Bersifat biotik atau benda hidup seperti tumbuh tumbuhan, hewan, virus, bakteri,
jamur, parasit, serangga dan lain lain yang dapat berfungsi sebagai agen
penyakit.reservoir infeksi, vektor penyakit atau penjamu. Hubungan manusia dengan
lingkungan biologisnya bersifat dinamis dan bila terjadi ketidakseimbangan antara
hubungan manusia dengan lingkungan dengan lingkungan biologisnya maka manusia
akan menjadi sakit.
Lingkungan sosial
Berupa kultur, adat istiadat, kebiasaan, kultur, agama, sikap, gaya hidup, pekerjaan,
kehidupan masyarakat. Bila manusia tidak dapat menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan sosial, maka akan terjadi konflik yang bersifat kejiwaan dan menimbulkan
penyakit psikosomatik, stres, depresi dan lainnya.

D. Interaksi agen penyakit, host dan environment


Dalam usaha pencegahan dan kontrol yang efektif terhadap penyakit perlu di pelajari
mekanisme yang terjadi antara agen, host dan environment yaitu:
Interaksi antara agen penyakit dan lingkungan
Suatu keadaan terpengaruhnya agen penyakit secara langsung oleh lingkungan yang
menguntungkan agen penyakit. Terjadi pada saat prapatogenesis suatu penyakit,
misalnya viabilitas bakteri terhadap sinar matahari, stabilitas vitamin yang terkandung
dalam sayuran di dalam ruang pendingin dan penguapan bahan kimia beracun oleh
proses pemanasan bumi global.
Interaksi antara manusia dan lingkungan
Suatu keadaan terpengaruhnya manusia secara langsung oleh lingkungan dan terjadi
pada saat prapatogenesis suatu penyakit, misalnya udara dingin, hujan dan kebiasaan
membuat dan menyediakan makanan.
Interaksi antara host dengan agen penyakit
Suatu keadaan agen penyakit yang menetap, berkembangbiak dan dapat merangsang
manusia untuk menimbulkan respon berupa tanda-tanda dan gejala penyakit berupa
demam, perubahan fisiologi jaringan tubuh dan pembentukan kekebalan atau
mekanisme pertahanan tubuh lainnya. Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh
sempurna, kecacatan atau kematian.

Anda mungkin juga menyukai