Anda di halaman 1dari 13

Pengembangan Instrumen Asesmen Higher Order Thinking Skill (HOTS) ...

(Agus Budiman, Jailani) - 139

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS)


PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VIII SEMESTER 1

Agus Budiman 1), Jailani 2)


SMP Negeri 2 Mandiraja 1), Universitas Negeri Yogyakarta 2)
agusbudimath@yahoo.com 1), jailani@uny.ac.id 2)

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen asesmen matematika berupa soal tes
HOTS yang valid dan reliabel, dan mendeskripsikan kualitas soal tes HOTS untuk mengukur
keterampilan berpikir tingkat tinggi pada peserta didik SMP kelas VIII. Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan yang diadaptasi dari model pengembangan Borg & Gall, yang meliputi
langkah-langkah sebagai berikut: penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan
produk awal, uji coba terbatas, revisi produk awal, uji coba lapangan, dan revisi produk akhir. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa instrumen asesmen HOTS berupa soal tes HOTS yang terdiri dari 24
butir soal pilihan ganda dan 19 butir soal uraian dari aspek materi, konstruksi, dan bahasa dinyatakan
valid dan layak digunakan. Instrumen tersebut mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,713 (soal
pilihan ganda) dan sebesar 0,920 (soal uraian). Soal pilihan ganda memiliki rata-rata tingkat kesukaran
0,406 (sedang), rata-rata daya pembeda 0,330 (baik), dan semua pengecoh berfungsi baik. Soal uraian
memiliki rata-rata tingkat kesukaran 0,373 (sedang) dengan rata-rata daya pembeda 0,508 (baik).
Kata kunci: pengembangan, instrumen asesmen, Higher Order Thinking Skills (HOTS), matematika
SMP

DEVELOPING AN ASSESSMENT INSTRUMENT OF HIGHER ORDER THINKING SKILL


(HOTS) IN MATHEMATICS FOR JUNIOR HIGH SCHOOL GRADE VIII SEMESTER 1

Abstract
This research aims to produce a valid and reliable mathematics assessment instrument in the
form of HOTS test items, and describe the quality of HOTS test items to measure the high order
thinking skill of grade VIII SMP students. This study was a research and development study adapting
Borg & Galls development model, including the following steps: research and information collection,
planning, the early product development, limited try out, revising the early product, field try out, and
revising the final product. The researchs result shows that the HOTS assessment instrument in the
form of HOTS test items consists of 24 multiple choice test items and 19 essay test items, based on
the judgement of the materials, construction, and language is valid and appropriate to be used. The
reliability coefficients of the instrument are 0.713 for the multiple choice items, and 0.920 for essays.
The multiple choice items has the average of item difficulty 0.406 (average), the average of item
discrimination 0.330 (good), and the distractors function well. The essay test items has the average of
item difficulty 0.373 (average) and the average of item discrimination 0.508 (good).
Keywords: development, assessment instrument, Higher Order Thinking Skills (HOTS), mathematics
in the junior high school

Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 1 - Nomor 2, November 2014


140 - Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 1 - Nomor 2, November 2014

peserta didik. Oleh karena itu kedudukan instru-


PENDAHULUAN
men penilaian hasil belajar sangat strategis da-
Keberhasilan pendidikan yang tujuan lam pengambilan keputusan guru dan sekolah
utamanya meningkatkan sumber daya manusia, terkait pencapaian hasil belajar peserta didik
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu yang diantaranya kemampuan berpikir tingkat
faktor yang ikut mempengaruhi keberhasilan ini tinggi.
adalah kemampuan guru dalam melakukan dan Rendahnya kemampuan berpikir tingkat
memanfaatkan penilaian, evaluasi proses, dan tinggi di kalangan peserta didik telah menarik
hasil belajar. Kemampuan tersebut sangat diper- para pendidik dan peneliti pendidikan mate-
lukan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan matika seperti tersirat dalam pernyataan
pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam Henningsen & Stein (1997, p.524) much
kurikulum. Selain itu, kemampuan tersebut juga discussion and concern have been focused on
dapat digunakan untuk memperbaiki atau limitations in students' conceptual under-
meningkatkan proses pembelajaran yang telah standing as well as on their thinking, reasoning,
dilakukan guru. Berkaitan dengan hal tersebut and problem-solving skills in mathematics,
pemerintah telah memberikan pedoman yaitu maknanya banyak diskusi dan perhatian telah
dengan mengeluarkan Permendiknas Nomor 16 difokuskan pada keterbatasan dalam pemaham-
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akade- an konseptual peserta didik, serta pada pemikir-
mik dan Kompetensi Guru mata pelajaran (ter- an, penalaran, dan keterampilan pemecahan
masuk guru matematika SMP/MTs) dinyatakan masalah dalam matematika. Termasuk di Indo-
bahwa kompetensi guru mata pelajaran antara nesia rendahnya pengetahuan matematika peser-
lain adalah mengembangkan instrumen penilai- ta didik senantiasa menjadi topik pembicaraan
an. yang hangat dalam masyarakat. Peserta didik
Penilaian Pendidikan menurut Permen- sering tidak dapat menggunakan pengetahuan
diknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar matematika yang mereka miliki dalam kehidup-
Penilaian Pendidikan adalah proses pengumpul- an sehari-hari, bahkan tidak dapat menggunakan
an dan pengolahan informasi untuk menentukan keterampilan menyelesaikan soal apabila
pencapaian hasil belajar peserta didik. Prinsip diberikan soal yang sedikit berbeda dari apa
dan standar penilaian menekankan dua ide yang dipelajari. Hasil survei mengenai prestasi
pokok yaitu penilaian harus meningkatkan bel- peserta didik yang dilaksanakan secara inter-
ajar peserta didik dan penilaian merupakan nasional nilai peserta didik Indonesia masih jauh
sebuah alat yang berharga untuk membuat ke- di bawah rata-rata. Kemampuan anak Indonesia
putusan pengajaran (Van de Walle, 2007, p.78). secara ilmiah tetap dianggap masih dalam
Penilaian tidak sekedar pengumpulan data katagori rendah. Hal ini sempat dimunculkan
peserta didik, tetapi juga pengolahannya untuk lewat penelitian Trends in International Mathe-
memperoleh gambaran proses dan hasil belajar matics and Science Study (TIMSS) setiap empat
peserta didik. Penilaian tidak sekedar memberi tahun sekali yang mengukur kemampuan peserta
soal peserta didik kemudian selesai, tetapi guru didik kelas VIII SMP.
harus menindaklanjutinya untuk kepentingan Mullis, et al. (2012, p.56) menyatakan
pembelajaran. Untuk melaksanakan penilaian, hasil prestasi TIMSS tahun 2007 dan 2011
guru memerlukan instrumen penilaian dalam menunjukkan skor pencapaian prestasi belajar
bentuk soal-soal baik untuk menguji kemam- peserta didik kelas VIII SMP (eight grade)
puan kognitif, afektif, maupun psikomotor. berturut-turut 397 dan 386 (skala 0 sampai 800)
Penilaian merupakan kegiatan sangat pen- dengan skor rata-rata 500. Keadaan kemampuan
ting dalam pembelajaran matematika. Penilaian peserta didik kelas VIII SMP Indonesia berada
dapat memberikan umpan balik yang konstruktif di bawah rata-rata. Hasil tidak menunjukkan
bagi guru maupun peserta didik. Hasil penilaian banyak perubahan pada setiap keikutsertaannya.
juga dapat memberikan motivasi kepada peserta Hasil prestasi TIMSS yang rendah tersebut
didik untuk berprestasi lebih baik. Bahkan peni- tentunya disebabkan oleh beberapa faktor. Salah
laian dapat mempengaruhi perilaku belajar satu faktor penyebabnya antara lain karena
karena peserta didik cenderung mengarahkan peserta didik di Indonesia kurang terlatih dalam
kegiatan belajarnya menuju muara penilaian menyelesaikan soal-soal kontektual, menuntut
yang dilakukan guru. Kualitas instrumen peni- penalaran, argumentasi dan kreativitas dalam
laian hasil belajar berpengaruh langsung dalam meyelesaikannya, dimana soal-soal tersebut
keakuratan status pencapaian hasil belajar merupakan karakteristik soal-soal TIMSS. Hal
Pengembangan Instrumen Asesmen Higher Order Thinking Skill (HOTS) ... (Agus Budiman, Jailani) - 141

ini sesuai dengan Kemdikbud (2013, p.2) yang nyaan atau tugas tersebut bukan hanya untuk
menyatakan bahwa rendahnya prestasi siswa memfokuskan peserta didik pada kegiatan, tetapi
Indonesia tersebut disebabkan oleh banyaknya juga untuk menggali potensi belajar mereka.
materi uji di TIMSS yang tidak terdapat dalam Pertanyaan atau tugas yang memicu peserta di-
kurikulum Indonesia. dik untuk berpikir analitis, evaluatif, dan kreatif
Mullis, et al. (2012, p.30) menyatakan dapat melatih peserta didik dalam keterampilan
domain penilaian pada TIMSS 2011 pada peserta berpikir tingkat tinggi. Terkait dengan aspek
didik kelas VIII SMP meliputi domain konten kognitif ini, (National Council of Teacher
(content domains) dan domain kognitif (cog- Mathematics (NCTM), 2000, p.7) mengemuka-
nitive domains) yang masing-masing terdiri dari kan the next five Standards addres the pro-
beberapa domain. Domain konten sejalan de- ceses of problem solving, reasoning and proof,
ngan materi (konten) pada standar isi mata connections, communication, and representa-
pelajaran Matematika SMP, yaitu: bilangan tion. Maknanya bahwa terdapat lima keteram-
(number), aljabar (algebra), geometri (geo- pilan proses yang harus dimiliki peserta didik
metry), data dan peluang (data and chance). melalui pelajaran matematika yang tercakup
Domain kognitif terdiri dari pengetahuan dalam standar proses, yaitu pemecahan masalah,
(knowing), penerapan (applying), dan penalaran penalaran dan pembuktian, komunikasi, koneksi,
(reasoning). Soal-soal matematika yang dikem- dan representasi. Keterampilan-keterampilan
bangkan oleh TIMSS menuntut peserta didik tersebut termasuk pada berpikir matematika
untuk berpikir tingkat rendah sampai tingkat tingkat tinggi (high order mathematical think-
tinggi. Soal-soal yang memuat tuntutan berpikir ing). Kenyataan yang terjadi disekolah, soal-soal
tingkat tinggi berkaitan dengan ranah kognitif cenderung lebih banyak menguji aspek ingatan
penalaran yang antara lain mencakup kemampu- yang kurang melatih HOTS atau keterampilan
an menemukan konjektur, analisis, generalisasi, berpikir tingkat tinggi peserta didik, pada hal
koneksi, sintesis, pemecahan masalah tidak beberapa Standar Kompetensi (SK) dan Kom-
rutin, dan jastifikasi atau pembuktian. petensi Dasar (KD) pada mata pelajaran
Karakteristik HOTS yang diungkapkan matematika tersebut dapat dikembangkan soal
Resnick (1987, p.3) diantaranya adalah non HOTS.
algoritmik, bersifat kompleks, multiple solutions Peningkatan keterampilan berpikir tingkat
(banyak solusi), melibatkan variasi pengambilan tinggi telah menjadi salah satu prioritas dalam
keputusan dan interpretasi, penerapan multiple pelajaran matematika sekolah. Peserta didik
criteria (banyak kriteria), dan bersifat effortful tingkat SMP/MTs harus mulai dilatih berpikir
(membutuhkan banyak usaha). Conklin (2012, tingkat tinggi sesuai dengan usianya, hal ini
p.14) menyatakan karakteristik HOTS sebagai sesuai dengan BSNP (2006, p.139) yang menya-
berikut: characteristics of higher-order think- takan bahwa mata pelajaran matematika diberi-
ing skills: higher-order thinking skills encom- kan kepada semua peserta didik untuk membe-
pass both critical thinking and creative think- kali mereka dengan kemampuan berpikir logis,
ing artinya, karakteristik keterampilan berpikir analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta
tingkat tinggi mencakup berpikir kritis dan ber- kemampuan bekerjasama. Sama halnya dengan
pikir kreatif. Berpikir kritis dan kreatif merupa- Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 tentang
kan dua kemampuan manusia yang sangat Implementasi Kurikulum dalam lampiran I Pe-
mendasar karena keduanya dapat mendorong doman Penyusunan dan Pengelolaan Kurikulum
seseorang untuk senantiasa memandang setiap Tingkat Satuan Pendidikan yang menyatakan
permasalahan yang dihadapi secara kritis serta bahwa kemampuan peserta didik yang diperlu-
mencoba mencari jawabannya secara kreatif kan yaitu antara lain kemampuan berkomuni-
sehingga diperoleh suatu hal baru yang lebih kasi, berpikir kritis dan kreatif. Selain itu, hasil
baik dan bermanfaat bagi kehidupannya. Konvensi Ujian Nasional (UN) Tahun 2013
Instrumen penilaian yang digunakan guru yang diselenggarakan oleh KEMDIKBUD me-
untuk menilai hasil belajar peserta didik pada mutuskan bahwa pada penentuan kelulusan
aspek kognitif biasanya diambil dari berbagai untuk meningkatkan kredibilitas dan reliabialitas
buku paket atau kumpulan soal. Soal dapat UN maka ke depan UN mengukur ranah kognitif
berupa uraian atau pilihan ganda. Jenis pertanya- yang lebih tinggi (higher order thinking). Mela-
an yang diajukan atau tugas yang diberikan oleh tih peserta didik untuk terampil ini dapat dilaku-
guru sangat berpengaruh terhadap perkembang- kan guru dengan cara melatihkan soal-soal yang
an keterampilan berpikir peserta didik. Perta- berkarakteristik HOTS. Untuk menunjang itu

Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 1 - Nomor 2, November 2014


142 - Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 1 - Nomor 2, November 2014

guru tidak mungkin asal memindah materi untuk membuat butir soal tes HOTS diantaranya
dalam buku paket tetapi harus mencari rujukan menggunakan gambar, grafik, tabel dan seba-
lain yang lebih berbobot. Masalah yang dihadapi gainya yang menuntut peserta didik pada tingkat
oleh guru adalah kemampuan guru dalam penerapan taksonomi tujuan pendidikan dan
mengembangkan instrumen asesmen HOTS melibatkan proses kognitif tingkat yang lebih
masih kurang, selain itu belum tersedianya tinggi.
instrumen asesmen yang didesain khusus untuk Berdasarkan permasalahan di atas, perlu
melatih HOTS atau keterampilan berpikir tingkat dikembangkan instrumen asesmen HOTS berupa
tinggi peserta didik. Hal ini sesuai dengan hasil soal tes HOTS berbentuk pilihan ganda dan
penelitian Thompson (2008, p.96) yang menya- uraian pada mata pelajaran matematika SMP
takan bahwa interpretasi guru matematika dari Kelas VIII Semester 1. Instrumen asesmen
32 orang mengalami kesulitan menafsirkan HOTS yang dikembangkan bertujuan untuk
keterampilan berpikir dalam Taksonomi Bloom menghasilkan instrumen yang valid dan reliabel
dan membuat item tes untuk berpikir tingkat untuk mengukur HOTS peserta didik. Penelitian
tinggi. ini mempunyai manfaat antara lain: instrumen
Permasalahannya, yang terjadi di sekolah, asesmen yang sudah valid dan reliabel dapat
soal-soal cenderung lebih banyak menguji digunakan untuk mengukur HOTS peserta didik,
aspek ingatan yang kurang melatih keterampilan sebagai acuan untuk mengembangkan instrumen
berpikir tingkat tinggi peserta didik, kemampuan asesmen HOTS pada Kompetensi Dasar (KD)
berpikir anak Indonesia secara ilmiah dianggap yang lainnya, dan dapat digunakan oleh peserta
masih rendah dilihat dari hasil survei TIMSS, didik sebagai bahan latihan soal dalam melatih
salah satu faktor penyebabnya antara lain karena HOTS.
peserta didik di Indonesia kurang terlatih dalam
METODE
menyelesaikan soal-soal yang mengukur HOTS,
dan masalah yang dihadapi oleh guru adalah ke- Penelitian ini merupakan penelitian
mampuan guru dalam mengembangkan instru- pengembangan (developmental research). Pro-
men asesmen HOTS masih kurang dan belum duk yang dikembangkan adalah instrumen
tersedianya instrumen asesmen yang didesain asesmen HOTS berupa soal tes HOTS pilihan
khusus untuk melatih HOTS, sehingga perlu ganda dan soal tes HOTS uraian. Untuk men-
dikembangkan instrumen asesmen HOTS. dapatkan prototipe pengembangan, pada peneli-
Pengembangan keterampilan berpikir tingkat tian ini dilakukan adaptasi dari model pengem-
tinggi peserta didik akan menghasilkan: kema- bangan Borg & Gall. Dari 10 langkah pengem-
hiran peserta didik dalam strategi pemecahan bangan model Borg & Gall diadaptasi menjadi
masalah menjadi baik, tingkat keyakinan peserta tujuh langkah pengembangan yaitu: (1) peneliti-
didik dalam matematika meningkat, dan prestasi an dan pengumpulan informasi, (2) perencanaan,
belajar peserta didik pada masalah non-rutin (3) pengembangan produk awal, (4) uji coba
yang menuntut keterampilan berpikir tingkat terbatas, (5) revisi produk awal, (6) uji coba
tinggi meningkat (Butkowski, et al.,1994). lapangan, dan (7) revisi produk akhir. Penelitian
Bentuk instrumen asesmen terdiri dari dan pengumpulan informasi dilakukan untuk
instrumen tes dan non tes. Bentuk instrumen telaah konsep berdasarkan kajian teori yang
asesmen yang dikembangkan dalam penelitian relevan. Validasi instrumen asesmen dilakukan
ini menggunakan bentuk instrumen tes pilihan untuk mengevaluasi kevalidan instrumen ases-
ganda dan uraian. Tes berbentuk pilihan ganda men yang berupa butir soal tes HOTS. Validasi
dan uraian dapat digunakan untuk mengukur dilakukan pada tahap pengembangan produk
HOTS atau keterampilan berpikir tingkat tinggi, awal oleh tiga ahli pendidikan matematika. Uji
hal ini sesuai dengan pendapatnya Brookhart coba empiris butir soal tes HOTS dilakukan
(2010, p.33), Nitko & Brookhart (2011, p.223), dengan menggunakan uji coba terbatas dan uji
Kubiszyn & Borich (2013, p.143), dan Sumarna coba lapangan. Uji coba terbatas dilakukan pada
Surapranata (2007, p.137). Pendekatan yang 31 peserta didik SMP Negeri 2 Banjarnegara.
disarankan untuk mengukur berpikir tingkat Uji coba lapangan dilakukan pada 178 peserta
tinggi yaitu dengan menggunakan context- didik yang berasal dari SMP Negeri 1 Banjar-
dependent item sets atau seperangkat butir soal negara, SMP Negeri 2 Banjarnegara, dan SMP
yang terdiri dari pengantar dan diikuti oleh pilih- Negeri 2 Mandiraja. Analisis data uji coba
an jawaban dan Context-dependent item sets menggunakan parameter teori tes klasik untuk
atau latihan menafsirkan. Materi pengantar mengetahui kualitas soal tes HOTS secara em-
Pengembangan Instrumen Asesmen Higher Order Thinking Skill (HOTS) ... (Agus Budiman, Jailani) - 143

piris sebagai dasar untuk revisi dan perakitan Teknik pengumpulan data yang diguna-
soal tes HOTS. kan peneliti adalah sebagai berikut: (1) menyu-
sun instrumen yang akan digunakan dalam pene-
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
litian, seperti soal tes HOTS, rubrik penskoran
Data
dan penilaian, (2) menentukan validitas isi
Data dalam penelitian ini meliputi data instrumen dengan expert judgment atau meminta
kualitatif dan kuantitatif. Data-data ini bertujuan beberapa ahli pendidikan matematika untuk
untuk memberi gambaran mengenai kualitas memvalidasi instrumen yang telah dibuat, (3)
produk yang dikembangkan. Data kualitatif melakukan revisi instrumen sesuai dengan saran
diperoleh dari hasil validasi ahli produk awal validator, (4) melakukan uji coba instrumen
soal tes HOTS, sedangkan data kuantitatif diper- penelitian, (5) menentukan reliabilitas, tingkat
oleh dari uji coba produk soal tes HOTS. Instru- kesukatan, dan daya pembeda butir soal, (6)
men penelitian yang dikembangkan dalam pene- melakukan revisi instrumen berdasarkan analisis
litian ini diklasifikasikan menjadi dua macam hasil uji coba.
yang masing-masing digunakan untuk meme-
Teknik Analisis Data
nuhi kriteria valid dan reliabel.
Instrumen untuk mengukur kevalidan Analisis Kualitatif Soal Tes HOTS
digunakan lembar validasi (telaah soal tes) yang
Analisis kualitatif soal tes HOTS diper-
dianalisis secara kualitatif. Validasi ditinjau dari
oleh dari hasil lembar validasi (telaah soal tes)
tiga aspek, yaitu materi, konstruksi, dan bahasa.
yang dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif.
Soal tes valid atau layak digunakan berdasarkan
Data berupa nilai tiap butir soal hasil penilaian
penilaian dari validator. Kriteria validasi butir
ahli dianalisis dengan menggunakan formula
soal menggunakan tiga pilihan yaitu layak
Aikens V untuk menghitung content validity
digunakan (nilai 3), perlu diperbaiki (nilai 2),
coefficient. Rentang angka V yang dapat diper-
dan perlu diganti (nilai 1) untuk setiap nomor
oleh antara 0 sampai dengan 1,00.
butir soal. Instrumen untuk mengukur reliabili-
tas digunakan dua perangkat soal tes yaitu Analisis Kuantitatif Soal Tes HOTS
seperangkat soal pilihan ganda dan soal uraian. Data yang diperoleh dari respon jawaban
Soal tes HOTS diujikan secara individu dan peserta didik dianalisis dengan menggunakan
hasilnya dianalisis secara kuantitatif untuk bantuan software MicroCAT ITEMAN 3.00
mengetahui estimasi koefisien reliabilitas instru- untuk analisis soal pilihan ganda, sedangkan
men asesmen yang dikembangkan. bantuan program Microsoft Excel untuk analisis
Soal tes HOTS disusun berdasarkan soal uraian. Analisis butir soal digunakan untuk
indikator HOTS dan indikator KD. Indikator mengetahui karakteristik butir soal yang meli-
HOTS disintesis dari indikator berpikir kritis dan puti tingkat kesukaran, daya pembeda, dan
kreatif menurut Nitko & Brookhart (2011, penyebaran pilihan jawaban/options (pengecoh)
p.232), Arends & Kilcher (2010, pp.214-233), untuk soal pilihan ganda, sedangkan statistik
Presseisen (1985, p.45), Szetela (1993, p.143), soal akan diperoleh karakteristik perangkat soal
Krulik & Rudnick (1999, p.139), ODaffer & yaitu rata-rata, standar deviasi, tingkat kesukar-
Thornquist (1993, p.40), Maite & Laura (2011, an, daya pembeda, koefisien reliabilitas, dan
p.609), dan Perkins (1985, p.58). Indikator yang SEM.
dimaksud antara lain: (1) mengidentifikasi dan
mengaitkan informasi yang relevan dari suatu HASIL DAN PEMBAHASAN
situasi/masalah, (2) membuat simpulan yang Hasil Pengembangan
tepat berdasarkan informasi dari suatu situasi/
masalah, (3) menemukan konsistensi/ inkonsis- Hasil pengembangan dalam penelitian ini
tensi dalam suatu operasi/produk, (4) menilai adalah instrumen asesmen HOTS yang berupa
suatu operasi/produk yang relevan berdasarkan soal tes pilihan ganda dan uraian mata pelajaran
kriteria/standar, (5) memadukan ide/strategi un- matematika SMP kelas VIII semester 1 yang
tuk menyelesaikan suatu masalah, (6) menggu- valid dan reliabel. Instrumen asesmen yang
nakan ide/strategi yang tepat untuk menyelesai- dikembangkan telah melewati dua tahap peni-
kan suatu masalah, (7) mengembangkan atau laian. Penilaian tahap pertama dilakukan untuk
membuat alternatif baru dalam menyelesaikan menilai kevalidan instrumen asesmen yang dila-
suatu masalah. kukan oleh ahli pendidikan matematika. Penilai-
an tahap kedua dilakukan uji coba lapangan

Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 1 - Nomor 2, November 2014


144 - Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 1 - Nomor 2, November 2014

yang melibatkan 178 peserta didik dari tiga diantaranya rumusan kalimat, kelengkapan
sekolah, penilaian difokuskan pada karakteristik informasi bahan pengantar pada stem, dan
butir soal tes HOTS. indikator yang kurang sesuai dengan butir soal.
Proses yang dilakukan dalam pengem- Hasil uji coba terbatas diperoleh infor-
bangan ini meliputi penyusunan produk soal tes masi waktu yang diperlukan untuk menyelesai-
HOTS. Soal tes HOTS yang dirancang dilakukan kan soal tes HOTS, untuk paket soal pilihan
penilaian oleh validator ahli, dilakukan revisi ganda dan uraian waktu yang diperlukan ma-
untuk kemudian diperoleh produk awal soal tes sing-masing kurang lebih 120 menit. Selain itu
HOTS yang siap digunakan sebagai bahan uji melalui interpretasi analisis butir soal dapat
coba terbatas. Hasil dari uji coba terbatas, seba- diketahui kualitas butir soal berdasarkan karak-
gai bahan revisi untuk kemudian menjadi pro- teristik butir soal yang meliputi tingkat
duk utama soal tes HOTS yang siap digunakan kesukaran, daya pembeda, dan juga penyebaran
sebagai bahan uji coba lapangan. Setelah diper- pilihan jawaban/options (pengecoh) untuk soal
oleh estimasi koefisien reliabilitas, kriteria ting- pilihan ganda serta dapat juga diketahui statistik
kat kesukaran, daya pembeda, dan alternatif soalnya.
pengecoh dari hasil uji coba lapangan, diperoleh
Karakteristik Butir Soal Tes HOTS Pilihan
produk akhir soal tes HOTS yang siap
Ganda Hasil Uji Coba Terbatas
digunakan.
Tingkat kesukaran butir soal pilihan gan-
Hasil Uji Coba Produk
da dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.
Validasi oleh ahli dilakukan untuk meli-
Tabel 3. Tingkat Kesukaran Produk Awal Soal
hat isi produk awal. Validasi ini bertujuan untuk
Tes HOTS Pilihan Ganda
mendapatkan masukan, saran perbaikan, dan
sekaligus penilaian terhadap produk awal sebe- Kategori Nomor Butir Soal Jumlah %
lum dilakukan uji coba terbatas. Kegiatan vali- TK < 0,25 4, 11, 15, 22, 23, 28, 29
7 23,33
dasi dilakukan dengan cara memberikan naskah (Sukar)
produk awal yaitu berupa kisi-kisi soal dan soal 1, 2, 3,5, 6, 7, 8, 9, 10,
0,25 TK 12, 13, 14, 16, 17, 18,
tes HOTS serta lembar validasi kepada tiga 23 76,67
0,80 (Sedang) 19, 20, 21, 24, 25, 26,
validator ahli. Selanjutnya dilakukan analisis 27, 30
penilaian butir soal tes HOTS sesuai dengan TK > 0,80
penilaian validator dengan menggunakan formu- - 0 0
(Mudah)
la Aikens V untuk menghitung content validity
coefficient. Data hasil analisis validasi ahli dapat Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bah-
dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2 berikut. wa tingkat kesukaran berkisaran pada kategori
sedang sebanyak 23 butir soal (76,67%)
Tabel 1. Hasil Analisis Validasi Ahli Soal Tes Daya pembeda butir soal diketahui dengan
HOTS Pilihan Ganda melihat koefisien korelasi point biser (rpbis).
Nomor Butir Koefisien Secara umum daya pembeda butir soal pilihan
Kriteria
Soal Aikens V ganda dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
Layak
1 30 0,67 1,00 Tabel 4. Daya Pembeda Produk Awal Soal Tes
digunakan
HOTS Pilihan Ganda
Tabel 2. Hasil Analisis Validasi Ahli Soal Tes
Kategori Nomor Butir Soal Jumlah %
HOTS Uraian
DP 0,40
- 0 0
Nomor Butir Koefisien (Baik)
0,30 DP
Kriteria
Soal Aikens V 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 11,
Layak 0,39 12, 13, 14, 15, 17, 18,
15 0,67 1,00 19, 20, 21, 22, 23, 24,
25 83,33
digunakan (Diterima tanpa
revisi) 25, 26, 27, 28, 29
Berdasarkan hasil analisis menggunakan 0,20 DP
formula Aikens V soal tes HOTS yang terdiri 0,29
atas 30 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal 1, 5, 6, 16, 30 5 16,67
(Diterima
uraian semuanya dinyatakan layak digunakan. dengan revisi)
Namun demikian, ada beberapa soal yang diper- DP 0,19
baiki sesuai masukan dan saran dari ketiga (Diganti/benar- - 0 0
validator yaitu mengenai perbaikan pada stem benar direvisi)
Pengembangan Instrumen Asesmen Higher Order Thinking Skill (HOTS) ... (Agus Budiman, Jailani) - 145

Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bah- HOTS pilihan ganda yang akan diujikan dalam
wa daya pembeda berkisaran pada kategori uji coba lapangan.
diterima tanpa revisi sebanyak 25 butir soal
Statistik Butir Soal Tes HOTS Pilihan Ganda
(83,33%).
Hasil Uji Coba Terbatas
Penyebaran pilihan jawaban/options
(pengecoh) butir soal pilihan ganda dapat dilihat Statistik soal produk awal soal tes HOTS
pada Tabel 5 berikut. pilihan ganda berdasarkan uji coba terbatas
dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.
Tabel 5. Efektifitas Pengecoh Produk Awal Soal
Tes HOTS Pilihan Ganda Tabel 7. Statistik Hasil Analisis Produk Awal
Soal Tes HOTS Pilihan Ganda
Nomor Butir
Kategori Jumlah %
Soal Skala Statistik
rpbis kunci 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, Mean 11,161
jawaban positif, 11, 12, 13, 14, 15, Standar Deviasi 4,378
Respons 5%, 17, 18,19, 20, 21, 25 83,3 Median 10,000
dan rpbis 22, 23, 24, 25, 26, 3 Koefisien Reliabilitas 0,702
pengecoh negatif 27, 28, 29 SEM 2,390
rpbis kunci Rata-rata tingkat kesukaran 0,372
jawaban negatif, Rata-rata daya pembeda 0,327
Respons < 5%, 1, 5, 6, 16, 30 5 16,67
dan rpbis Beradasarkan Tabel 7 Koefisien reliabili-
pengecoh positif tas tes ini 0,702 dan SEM untuk tes ini 2,390.
Mean P/rata-rata tingkat kesukaran soal tes ini
Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bah- 0,372, berarti soal-soal pada tes ini adalah
wa butir soal dengan penyebaran pilihan jawab- sedang. Mean Item-Tot./rata-rata daya pembeda
an/options (pengecoh) yang berfungsi baik dengan menghitung nilai rata-rata point biserial
sebanyak 25 butir soal (83,33%). soal tes ini 0,327, berarti soal-soal pada tes ini
Hasil analisis karakteristik butir soal di sudah baik (diterima) menunjukkan bahwa soal
atas, berkesimpulan bahwa jumlah butir soal tes HOTS pilihan ganda mampu membedakan
yang baik dan diterima tanpa revisi, diterima peserta didik kelompok atas dan kelompok
dengan revisi, dan diganti/benar-benar direvisi bawah.
dapat terlihat pada Tabel 6 berikut.
Karakteristik Butir Soal Tes HOTS Uraian Hasil
Tabel 6. Hasil Analisis Karakteristik Produk Uji Coba Terbatas
Awal Soal Tes HOTS Pilihan Ganda
Tingkat kesukaran butir soal uraian dapat
Nomor Butir dilihat pada Tabel 8 berikut.
Kategori Jumlah %
Soal
2, 3, 4, 7, 8, 9, Tabel 8. Tingkat Kesukaran Produk Awal Soal
Baik dan
10, 11, 12, 13, Tes HOTS Uraian
14, 15, 17, 18,
diterima tanpa 25 83,33 Kategori Nomor Butir Soal Jumlah %
19, 20, 21, 22,
revisi TK < 0,25 1e, 2b, 2c, 3d, 3e,
23, 24, 25, 26, 8 42,10
27, 28, 29 (Sukar) 4a, 4b, 4c
Diterima 0,25 TK 0,80 1a, 1b, 1c, 1d, 2a,
1, 5, 6, 16, 30 5 16,67 9 47,37
dengan revisi (Sedang) 3a, 3b, 3c, 5c
Diganti/benar- TK > 0,80
- 0 0 5a, 5b 2 10,53
benar direvisi (Mudah)

Berdasarkan Tabel 6 butir soal kategori Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bah-
baik dan diterima tanpa revisi sebanyak 25 butir wa tingkat kesukaran berkisar pada kategori
soal (83,33%). Butir soal kategori baik dan sedang sebanyak 9 butir soal (47,37%) dan kate-
diterima tanpa revisi langsung digunakan dalam gori sukar sebanyak 8 butir soal (42,10%).
produk utama. Butir soal kategori diterima Daya pembeda butir soal uraian dapat
dengan revisi sebanyak 5 butir soal (16,67%), dilihat pada Tabel 9 berikut.
direvisi terlebih dahulu sebelum digunakan
dalam produk utama. Butir soal kategori baik
dan diterima tanpa revisi dan yang telah direvisi
dirakit kembali menjadi produk utama soal tes

Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 1 - Nomor 2, November 2014


146 - Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 1 - Nomor 2, November 2014

Tabel 9. Daya Pembeda Produk Awal Soal Tes Statistik Butir Soal Tes HOTS Uraian Hasil Uji
HOTS Uraian Coba Terbatas
Kategori Nomor Butir Soal Jumlah % Statistik soal produk awal soal tes HOTS
DP 0,40 1a, 1b, 1c, 1d, 3a, uraian berdasarkan uji coba terbatas dapat dili-
10 52,63
(Baik) 3c, 4a, 4b, 5b, 5c hat pada Tabel 11 berikut.
0,30 DP
0,39 Tabel 11. Statistik Hasil Analisis Produk Awal
2a, 3b, 5a 3 15,79 Soal Tes HOTS Uraian
(Diterima tanpa
revisi)
Skala Statistik
0,20 DP
0,29 1e, 2b, 2c, 3d, 3e, Mean 33,935
6 31,58 Standar Deviasi 19,477
(Diterima dengan 4c
revisi) Median 30,000
DP 0,19 Koefisien reliabilitas 0,910
(Diganti/benar- - 0 0 SEM 5,838
benar direvisi)
Rata-rata tingkat kesukaran 0,378
Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bah- Rata-rata daya pembeda 0,493
wa daya pembeda berkisar pada kategori baik
Beradasarkan Tabel 11 koefisien reliabili-
dan diterima tanpa revisi sebanyak 13 butir soal
(68,42%) dan kategori diterima dengan revisi tas tes ini 0,910 dan SEM untuk tes ini 5,838.
Rata-rata tingkat kesukaran soal 0,378, berarti
sebanyak 6 butir soal (31,58%).
soal-soal pada tes ini adalah sedang dan rata-rata
Hasil analisis karakteristik butir soal di
daya pembeda soal 0,493 berarti soal-soal pada
atas, berkesimpulan bahwa jumlah butir soal
yang baik dan diterima tanpa revisi, diterima tes ini sudah baik (diterima). Daya pembeda
sudah baik (diterima) menunjukkan bahwa soal
dengan revisi, dan diganti/benar-benar direvisi
tes HOTS uraian mampu membedakan peserta
dapat terlihat pada Tabel 10 berikut.
didik kelompok atas dan kelompok bawah.
Tabel 10. Hasil Analisis Karakteristik Produk Uji coba lapangan dilaksanakan untuk
Awal Soal Tes HOTS Uraian mengetahui kualitas soal tes HOTS berdasarkan
Nomor Butir karakteristik butir soal dan statistik soal produk
Kategori Jumlah % utama soal tes HOTS pilihan ganda yang
Soal
1a, 1b, 1c, 1d, 2a, dikembangkan hasil dari uji coba terbatas.
Baik dan diterima
3a, 3b, 3c, 4a, 4b, 13 68,42 Karakteristik Butir Soal Tes HOTS Pilihan Gan-
tanpa revisi
5a, 5b, 5c
da Hasil Uji Coba Lapangan
Diterima dengan 1e, 2b, 2c, 3d, 3e,
6 31,58
revisi 4c Tingkat kesukaran butir soal pilihan gan-
Diganti/benar- da dapat dilihat pada Tabel 12 berikut.
- 0 0
benar direvisi
Tabel 12. Tingkat Kesukaran Produk Utama
Berdasarkan Tabel 10 butir soal kategori Soal Tes HOTS Pilihan Ganda
baik dan diterima tanpa revisi sebanyak 13 butir
soal (68,42%). Butir soal kategori baik dan Kategori Nomor Butir Soal Jumlah %
diterima tanpa revisi langsung digunakan dalam TK < 0,25
- 0 0
(Sukar)
produk utama. Butir soal kategori diterima
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
dengan revisi sebanyak 6 butir soal (31,58%), 10, 11, 12, 13, 14, 15,
direvisi terlebih dahulu sebelum digunakan 0,25 TK
16, 17, 18, 19, 20, 21, 30 100
dalam produk utama. Butir soal baik dan 0,80 (Sedang) 22, 23, 24, 25, 26, 27,
diterima tanpa revisi dan yang telah direvisi 28, 29, 30
dirakit kembali menjadi produk utama soal tes TK > 0,80
- 0 0
HOTS uraian yang akan diujikan dalam uji coba (Mudah)
lapangan. Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui
bahwa tingkat kesukaran soal tes HOTS pilihan
ganda pada kategori sedang.
Daya pembeda butir soal diketahui
dengan melihat koefisien korelasi point biser
(rpbis). Secara umum daya pembeda butir soal
Pengembangan Instrumen Asesmen Higher Order Thinking Skill (HOTS) ... (Agus Budiman, Jailani) - 147

pilihan ganda dapat dilihat pada Tabel 13 Tabel 15. Hasil Analisis Karakteristik Produk
berikut. Utama Soal Tes HOTS Pilihan Ganda
Tabel 13. Daya Pembeda Produk Utama Soal Kategori Nomor Butir Soal Jumlah %
Tes HOTS Pilihan Ganda 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
Baik dan 9, 10, 11, 13, 14,
Kategori Nomor Butir Soal Jumlah % diterima tanpa 15, 17, 19, 21, 22, 24 80
DP 0,40 revisi 23, 24, 26, 27, 28,
8, 15, 21, 26, 30 5 16,67
(Baik) 29, 30
0,30 DP 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, Diterima dengan
0,39 11, 13, 14, 17, 19, 1, 12 2 6,67
19 63,33 revisi
(Diterima tanpa 22, 23, 24, 27, 28, Diganti/benar-
revisi) 29 16, 18, 20, 25 4 13,33
benar direvisi
0,20 DP
0,29 Berdasarkan Tabel 15 butir soal kategori
1, 12 2 6,67 baik dan diterima tanpa revisi sebanyak 24 butir
(Diterima dengan
revisi) soal (80%). Butir soal kategori baik dan diterima
DP 0,19 tanpa revisi digunakan langsung sebagai produk
13,3
(Diganti/benar- 16, 18, 20, 25 4 akhir. Butir soal kategori diterima dengan revisi
3
benar direvisi) dan diganti sebanyak 6 butir soal (20%) tidak
Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui digunakan. Butir soal kategori baik dan diterima
bahwa daya pembeda pada kategori baik dan tanpa revisi dirakit kembali menjadi produk
diterima tanpa revisi sebanyak 24 butir soal akhir soal tes HOTS pilihan ganda yang siap
(80%) dan kategori diterima dengan revisi dan digunakan.
diganti sebanyak 6 butir soal (20%). Statistik Butir Soal Tes HOTS Pilihan Ganda
Penyebaran pilihan jawaban/options Hasil Uji Coba Lapangan
(pengecoh) butir soal pilihan ganda dapat dilihat
pada Tabel 14 berikut. Statistik soal produk utama soal tes HOTS
berdasarkan uji coba lapangan dapat dilihat pada
Tabel 14. Efektifitas Pengecoh Produk Utama Tabel 16 berikut.
Soal Tes HOTS Pilihan Ganda
Tabel 16. Statistik Hasil Analisis Produk Utama
Nomor Butir Soal Tes HOTS Pilihan Ganda
Kategori Jumlah %
Soal
rpbis kunci 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, Skala Statistik
jawaban positif, 9, 10, 11, 13, 14, Mean 12,185
Respons 5%, 15, 17, 19, 21, 22, 25 83,33 Standar Deviasi 4,627
dan rpbis pengecoh 23, 24, 26, 27, 28, Median 11,000
negatif 29, 30 Koefisien reliabilitas 0,713
rpbis kunci SEM 2,480
jawaban negatif, Rata-rata tingkat kesukaran 0,406
Respons < 5%, 1, 16, 18, 20, 25 5 16,67 Rata-rata daya pembeda 0,330
dan rpbis pengecoh Beradasarkan Tabel 16 Mean Item-Tot./
positif rata-rata daya pembeda dengan menghitung nilai
Berdasarkan Tabel 14 dapat diketahui rata-rata point biserial soal tes ini 0,330, berarti
bahwa butir soal dengan penyebaran pilihan soal-soal pada tes ini sudah baik (diterima) me-
jawaban/options (pengecoh) yang berfungsi baik nunjukkan bahwa soal tes HOTS pilihan ganda
sebanyak 25 butir soal (83,33%). mampu membedakan peserta didik kelompok
Hasil analisis karakteristik butir soal di atas dan bawah. Mean P/rata-rata tingkat kesu-
atas, berkesimpulan bahwa jumlah butir soal karan perangkat soal adalah 0,406, berarti
yang baik dan diterima tanpa revisi, diterima tingkat kesukaran produk utama soal tes HOTS
dengan revisi, dan diganti/benar-benar direvisi dalam kategori sedang. Koefisien reliabilitas
dapat terlihat pada Tabel 15 berikut. perangkat soal ini besarnya 0,713 dan SEM
untuk tes ini 2,480.

Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 1 - Nomor 2, November 2014


148 - Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 1 - Nomor 2, November 2014

Karakteristik Butir Soal Tes HOTS Uraian Hasil Tabel 19. Hasil Analisis Karakteristik Butir Soal
Uji Coba Lapangan Produk Utama Soal Tes HOTS Uraian
Tingkat kesukaran butir soal uraian dapat Kategori
Nomor Butir
Jumlah %
dilihat pada Tabel 17 berikut. Soal
1a, 1b, 1c, 1d, 1e,
Tabel 17. Tingkat Kesukaran Produk Utama Baik dan
2a, 2b, 2c, 3a, 3b,
Soal Tes HOTS Uraian diterima tanpa 19 100
3c, 3d, 3e, 4a, 4b,
revisi
Kategori Nomor Butir Soal Jumlah % 4c, 5a, 5b, 5c
Diterima dengan
TK < 0,25 1d, 1e, 2b, 2c, 3d, - 0 0
9 47,37 revisi
(Sukar) 3e, 4a, 4b, 4c
Diganti/benar-
0,25 TK 0,80 1a, 1b, 1c, 2a, 3a, - 0 0
9 47,37 benar direvisi
(Sedang) 3b, 3c, 5b,5c
TK > 0,80 Berdasarkan Tabel 19 semua butir soal
5a 1 5,26
(Mudah) produk utama soal tes HOTS uraian kategori
Berdasarkan Tabel 17 dapat diketahui baik dan diterima tanpa revisi, berarti produk
bahwa tingkat kesukaran berkisar pada kategori akhir soal tes HOTS uraian sudah siap
sukar sebanyak 9 butir soal (47,37%) dan digunakan.
kategori sedang sebanyak 9 butir soal (47,37%). Statistik Butir Soal Tes HOTS Uraian Hasil Uji
Daya pembeda butir soal uraian dapat Coba Lapangan
dilihat pada Tabel 18 berikut.
Statistik soal produk utama soal tes HOTS
Tabel 18. Daya Pembeda Produk Utama Soal uraian berdasarkan uji coba lapangan dapat
Tes HOTS Uraian dilihat pada Tabel 20 berikut.
Kategori Nomor Butir Soal Jumlah % Tabel 20. Statistik Hasil Analisis Produk Utama
DP 0,40 1b, 1c, 1d, 2a, 3b, 47,3 Soal Tes HOTS Uraian
9
(Baik) 3c, 4a, 5b, 5c 7
0,30 DP 0,39 Skala Statistik
1a, 1e, 2b, 2c, 3a, 52,6
(Diterima tanpa 10 Mean 31,657
3d, 3e, 4b, 4c, 5a 3
revisi) Standar Deviasi 20,926
0,20 DP Median 23
0,29
- 0 0 Koefisien reliabilitas 0,920
(Diterima dengan
revisi) SEM 5,927
DP 0,19 Rata-rata tingkat kesukaran 0,373
(Diganti/benar- - 0 0 Rata-rata daya pembeda 0,508
benar direvisi)
Beradasarkan Tabel 20 Koefisien reliabi-
Berdasarkan Tabel 18 dapat diketahui litas tes ini 0,920 dan SEM untuk tes ini 5,927.
bahwa daya pembeda butir soal pada kategori Rata-rata tingkat kesukaran soal 0,373, berarti
baik dan diterima tanpa revisi, hal ini soal-soal pada tes ini adalah sedang dan rata-rata
menunjukkan bahwa soal tes HOTS uraian daya pembeda soal 0,508 berarti soal-soal pada
mampu membedakan peserta didik kelompok tes ini sudah baik (diterima). Daya pembeda
atas dan kelompok bawah. sudah baik (diterima) menunjukkan bahwa soal
Hasil analisis karakteristik butir soal di tes HOTS uraian mampu membedakan peserta
atas, berkesimpulan bahwa jumlah butir soal didik kelompok atas dan kelompok bawah.
yang baik dan diterima tanpa revisi, diterima
dengan revisi, dan diganti/benar-benar direvisi Revisi Produk
dapat terlihat pada Tabel 19 berikut. Revisi produk dilakukan untuk memper-
oleh produk akhir yang memenuhi kriteria valid
dan reliabel. Revisi dilakukan berdasarkan hasil
penilaian dan analisis instrumen asesmen pada
setiap tahap uji coba produk. Revisi produk pada
penelitian ini terdiri dari: revisi produk hasil
validasi, revisi produk hasil uji coba terbatas,
dan revisi produk hasil uji coba lapangan.
Pengembangan Instrumen Asesmen Higher Order Thinking Skill (HOTS) ... (Agus Budiman, Jailani) - 149

Berdasarkan hasil evaluasi setelah penilai- soal tes HOTS pilihan ganda adalah 0,713 de-
an ahli, uji coba terbatas, dan uji coba lapangan, ngan SEM 2,480, sedangkan koefisien reliabi-
instrumen asesmen yang dikembangkan meng- litas soal tes HOTS uraian adalah 0,920 dengan
alami beberapa revisi. Pertama, revisi butir soal SEM 5,927.
didasarkan masukan dan saran validator. Secara Kualitas instrumen asesmen yang berupa
umum masukan dan saran tersebut mengenai soal tes HOTS berdasarkan pada hasil analisis
perbaikan pada stem diantaranya rumusan butir soal produk utama soal tes HOTS yaitu
kalimat, kelengkapan informasi bahan pengantar menganalisis semua butir soal berdasarkan data
pada soal, dan indikator yang kurang sesuai de- empirik. Untuk soal tes HOTS pilihan ganda me-
ngan butir soal. Kedua, revisi butir soal berda- miliki rata-rata tingkat kesukaran 0,406 (sedang)
sarkan hasil uji coba terbatas produk awal soal dan rata-rata daya pembeda 0,330 (baik), dan
tes HOTS. Butir soal kategori diterima dengan semua pengecoh berfungsi baik. Sedangkan
revisi, direvisi berdasarkan hasil analisis karak- untuk soal tes HOTS uraian memiliki rata-rata
teristik butir soal. Sebagian besar dilakukan pa- tingkat kesukaran 0,373 (sedang) dan rata-rata
da penyebaran pilihan jawaban/options (penge- daya pembeda 0,508 (baik).
coh) yang kurang berfungsi untuk soal tes HOTS
SIMPULAN DAN SARAN
pilihan ganda dan perbaikan pada rumusan kali-
mat dan kelengkapan informasi bahan pengantar Simpulan
pada soal untuk soal tes HOTS uraian. Ketiga, Berdasarkan hasil penelitian dan pemba-
revisi butir soal berdasarkan hasil uji coba ter- hasan diperoleh simpulan sebagai berikut: (1)
batas produk utama soal tes HOTS. Butir soal produk akhir dalam penelitian ini menghasilkan
kategori diterima dengan revisi dan diganti tidak instrumen asesmen HOTS untuk mengukur
digunakan (dibuang). Butir soal yang baik dan keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta di-
diterima tanpa revisi diverifikasi kembali de- dik SMP kelas VIII. Instrumen asesmen berupa
ngan indikator HOTS untuk mengetahui semua perangkat soal tes HOTS yang terdiri dari 24
indikator terwakili. Hasil verifikasi butir soal butir soal pilihan ganda dengan empat pilihan
dirakit kembali menjadi produk akhir soal tes jawaban dan 19 butir soal uraian. Instrumen
HOTS yang siap digunakan. asesmen dikembangkan melalui tujuh langkah
Kajian Produk Akhir pengembangan yaitu: (a) penelitian dan pe-
ngumpulan informasi, (b) perencanaan, (c)
Produk akhir penelitian pengembangan ini
pengembangan produk awal, (d) uji coba terba-
adalah instrumen asesmen HOTS matematika
tas, (e) revisi produk awal, (f) uji coba lapangan,
SMP kelas VIII semester 1 yang berupa perang-
(g) revisi produk akhir. Kevalidan instrumen
kat soal tes HOTS. Berdasarkan hasil validasi
dibuktikan dengan hasil penilaian ahli yang
ahli, uji coba terbatas, uji coba lapangan, dan
menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan
perbaikan-perbaikan, serta analisis data yang
berdasarkan telaah aspek materi, konstruksi, dan
dilakukan dapat diketahui bahwa perangkat soal
bahasa. Instrumen tersebut juga telah memenuhi
tes HOTS yang dikembangkan telah memenuhi
kriteria reliabel. (2) Soal pilihan ganda memiliki
kriteria valid dan reliabel, serta kualitas butir
tingkat kesukaran sedang, daya pembeda baik,
soal yang baik.
semua pengecoh berfungsi baik, dan soal uraian
Kevalidan instrumen asesmen yang
memiliki tingkat kesukaran sedang dengan daya
berupa soal tes HOTS berdasarkan pada kriteria
pembeda baik.
validasi produk hasil pengembangan yang telah
ditetapkan. Validasi dilakukan oleh tiga orang Saran
ahli yang berasal dari akademisi dosen Pasca- Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan
sarjana UNY. Validasi oleh ahli pada produk di atas, ada beberapa saran pemanfaatan produk
soal tes HOTS sudah memenuhi validitas logis. akhir instrumen asesmen HOTS yaitu sebagai
Ketiga validator menyatakan bahwa produk soal berikut: (1) peserta didik dapat menggunakan
tes HOTS pilihan ganda dan uraian yang produk akhir instrumen asesmen HOTS sebagai
dikembangkan memenuhi kriteria layak bahan latihan untuk melatih keterampilan ber-
digunakan. pikir tingkat tinggi, (2) guru matematika SMP
Reliabilitas instrumen asesmen yang beru- dapat menggunakan produk akhir instrumen
pa soal tes HOTS berdasarkan pada hasil analisis asesmen HOTS untuk mengukur penguasaan
butir soal produk utama soal tes HOTS. Koefi- pengetahuan dan keterampilan berpikir tingkat
sien reliabilitas yang diperoleh dari hasil analisis

Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 1 - Nomor 2, November 2014


150 - Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 1 - Nomor 2, November 2014

tinggi peserta didik, (3) produk akhir instrumen Kemdikbud. (2013). Hasil Konvensi Ujian
asesmen HOTS hasil pengembangan yang beru- Nasional, Tahun 2013. Diambil pada
pa soal tes HOTS dapat digunakan sebagai acuan tanggal 23 Oktober 2013, dari
dalam mengembangkan instrumen asesmen http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/
HOTS pada SK dan KD lainnya. sites/default/files/Hasil%20Konvensi%2
0UN .pdf.
DAFTAR PUSTAKA
Kemdikbud. (2013). Peraturan Menteri Pen-
Arends, R. I., & Kilcher, A. (2010). Teaching
didikan dan Kebudayaan RI Nomor 68,
for student learning becoming an
Tahun 2013, tentang Kerangka Dasar
accomplished teacher. New York and
dan Struktur Kurikulum SMP/MTs.
London: Routledge Taylor and Francis
Group. Kemdikbud. (2013). Peraturan Menteri Pen-
didikan dan Kebudayaan Republik
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Indonesia Nomor 81a, Tahun 2013,
(2006). Standar isi untuk satuan
tentang Implementasi Kurikulum:
pendidikan dasar dan menengah.
Lampiran I Pedoman Penyusunan dan
Standar kompetensi dan kompetensi
Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan
dasar. Jakarta: BSNP.
Pendidikan.
Borg, W. R. & Gall, M.D. (1983). Educational
Krulik, S., & Rudnick, J. A. (1999). Innovative
researcher: An introduction, (4th ed.).
tasks to improve critical and creative
New York: Longman.
thinking skills. Dalam Lee V. Stiff &
Brookhart, S. M. (2010). How to assess higher Frances R. Curcio (Editor), Developing
order thinking skills in your classroom. mathematical reasoning in grades K-
Virginia USA : SCD Alexandria. 12,1999 yearbook. Reston, VA: The
Butkowski, J., Corrigan, C., Nemeth, T., & National Council of Teachers of
Spencer, L. (1994). Improving student Mathematics, Inc.
higher order thinking skills in Kubiszyn, T. & Borich, G. D. (2013).
mathematics. Theses, Mathematics Educational testing & measurement.
Education Research. Saint Xavier Classroom application and practice,
University-IRI, Field-Based Masters (10th ed.). New York: John Wiley &
Program. Sons, Inc.
Conklin, W. (2012). Higher-order thinking skills Maite, G & Laura, B. (2011). Effect of a play
to develop 21st century learners. program on creative thinking of
Huntington Beach: Shell Educational preschool children. Journal of Psycho-
Publishing, Inc. logy, vol. 14, num. 2, 2011, pp. 608-618,
Depdiknas. (2007). Peraturan Menteri Universidad Complutense de Madrid.
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Espana, Diambil pada tanggal 08
Nomor 16, Tahun 2007, tentang Standar Oktober 2013, dari http://www.
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi redalyc.org/articulo.oa?
Guru. id=17220620009

Depdiknas. (2007). Peraturan Menteri Pendi- Mullis, I. V. S., Martin M. O., Foy P., & Arora
dikan Nasional Republik Indonesia No- A. (2012). TIMSS 2011 international
mor 20, Tahun 2007, tentang Standar results in mathematics. Boston: TIMSS
Penilaian Pendidikan. & PIRLS International Study Center.

Henningsen, M., & Stein, M.K. (1997). Nasional Council of Teacher of Mathematics
Mathematical task and student (NCTM). (2000). Principles and
cognition: classroom based factors that standards for school mathematics.
support and inhibit level mathematical Reston, VA: The National Council of
thinking and resaoning. Journal for Teachers of Mathematics, Inc.
research in mathematics education, Vol. Nitko, A. J., & Brookhart, S. M. (2011).
28 No. 5. (Nov., 1997), pp.524-549. Educational assessment of student, (6th
ed.). Boston: Pearson Education.
Pengembangan Instrumen Asesmen Higher Order Thinking Skill (HOTS) ... (Agus Budiman, Jailani) - 151

O'Daffer, P. G., & Thornquist, B. A. (1993). Sumarna Surapranata. (2007). Panduan


Critical thinking, mathematical penulisan tes tertulis. Implementasi
reasoning, and proof. Dalam P. S. kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja
Wilson (Editor), In research ideas for Rosdakarya.
the classroom: High school mathematics
Szetela, W. (1993). Facilitating communication
(pp. 39-56). New York: Maxwell
for assessing critical thinking in problem
Macmillan International.
solving. Dalam Webb, N. L. & Coxford,
Perkins, D. N. (1985). What Creative Thinking A. (Editor), Assessment in the
Is. Dalam Arthur L. Costa (Edited), mathematics classroom, 1993 yearbook.
Developing minds: A resource book for Reston, VA: The National Council of
teaching thinking (pp.43-48). Teachers of Mathematics, Inc.
Alexandria, Virginia: ASCD.
Thompson, T. (2008). Mathematics teachers
Presseisen, B. Z. (1985). Thinking skills: interpretation of higher-order .hinking in
meanings and models. Dalam Arthur L. blooms taxonomy. International
Costa (Edited), Developing minds: A Electronic Journal of Mathematics
resource book for teaching thinking (pp. Education: Diambil pada tanggal 25
43-48). Alexandria, Virginia: ASCD. April 2013, dari http://www.doaj.org.
Resnick, L. B. (1987). Education and learning Van de Walle, J. A. (2007). Elementary and
to think. Washington, D.C: National middle schoolmathematics: teaching
Academy Press. developmentally, (6th ed.). United States
of America: Pearson Education, Inc.

Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 1 - Nomor 2, November 2014

Anda mungkin juga menyukai