Deadline Pukul: 00.01
Deadline Pukul: 00.01
1) Apakah wawasan nusantara masih penting untuk dipahami oleh tiap warga
negara saat ini ? Jelaskan! (april onyet)
2) Apa yang dimaksud dengan, "Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial
budaya Indonesia"? jelaskan! (damai bersama)
Jawaban :
1. Wawasan memiliki arti sebagai cara pandang, cara tinjau, atau cara
melihat. Sedangkan, Nusantara merupakan istilah yang dipergunakan untuk
menggambarkan seluruh wilayah kepulauan Indonesia yang berupa wilayah
perairan dan pulau-pulau yang terletak di atara dua samudra yaitu Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia, serta di antara dua benua yaitu Benua Asia
Benua Australia.
Wawasan Nusantara dapat diartikan sebagai cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang dilandasi Pancasila dan UUD
1945 dalam mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan
untuk mencapai tujuan nasional. Wawasan Nusantara merupakan cara
pandang, cara memahami, cara berfikir, cara bertindak, dan cara bertingkah
laku bangsa Indonesia sebagai interaksi dari proses psikologis dan
sosiokultural dengan aspek ASTAGATRA (Kondisi geografis, kekayaan Commented [1]: Astagatra merupakan konsepsi dasar
ketahanan nasional yang merupakan perangkat
alam dan kemampuan penduduk serta IPOLEKSOSBUD Hankam). hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya
yang berlangsung diatas bumi dengan memanfaatkan
Sehingga Wawasan Nusantara masih penting untuk dipahami oleh tiap segala kekayaan alam yang dapat dicapai
menggunakan kemampuannya. Astagatra merupakan
warga negara saat ini karena memiliki peranan penting untuk mewujudkan gabungan dari trigatra dan pancagatra yang keduanya
persepsi yang sama bagi seluruh warga negara Indonesia yang memiliki saling berhubungan erat.
keberagaman suku, ras, agama. Perbedaan persepsi atau pandangan yang Commented [2]: pancagatra
1. Aspek ideologi
berbeda-beda dalam mencapai tujuan bersama akan merugikan kesatuan, 2. Aspek politik
3. Aspek ekonomi
kebersamaan dan keserasian sehingga menimbulkan gejolak sosial tiap 4. Aspek sosial dan budaya (sosbud)
5. Aspek ketahanan dan keamanan (hankam)
wilayah di Indonesia yang dapat merugikan bangsa sehingga dapat
menimbulkan disintegrasi bangsa. Pembinaan dan sosialisasi Wawasan
Nusantara sangat penting bagi bangsa karena dapat menghasilkan Ketahanan
Nasional. Yaitu kekuatan, kemampuan, daya tahan, dan keuletan yang
menjadi tujuan suatu bangsa untuk menghadapi tantangan, ancaman,
hambatan, dan gangguan yang datang dari luar ataupun dari dalam, yang
secara langsung atau tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup
bangsa dan negara melalui kerjasama yang sinergis antar bidang
(IPOLEKSOSBUD-HANKAM) yang diusahakan secara terus menerus
dapat menghasilkan integrasi nasional yang utuh dan menyeluruh di
Indonesia. Sehingga dengan persepsi yang sama di seluruh wiayah Indonesia
mengenai Wawasan Nusantara diharapkan dapat membawa bangsa menuju
kesepahaman dan kesehatian dalam mencapai tujuan nasional.
Kondisi keamanan nasional saat ini relatif aman dan dinamis. Ancaman keamanan
nasional yang mengarah pada terganggunya pertahanan negara tidak sampai
membahayakan kewibawaan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pandangan negatif internasional terhadap kasus pelanggaran HAM oleh oknum
TNI/Polri dapat diredam dengan baik seiring dengan pemberian sanksi yang tegas
bagi pelakunya. Dari aspek penciptaan keamanan dan ketertiban masyarakat,
berbagai keberhasilan menangani aksi-aksi terorisme, aksi-aksi perampokan, aksi-
aksi premanisme, dan aksi-aksi kriminal lainnya semakin memberikan rasa aman
di masyarakat, terutama dunia investasi. Hal ini dibuktikan realisasi investasi baik
PMA maupun PMDN cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Bagi Indonesia, KTT Asia Timur berperan penting bagi keamanan, stabilitas, dan
kemakmuran ekonomi di kawasan. Indonesia akan menjadi poros maritim dunia,
kekuatan yang mengarungi dua samudera, sebagai bangsa bahari yang sejahtera
dan berwibawa, kata Presiden Jokowi menegaskan.
Sebuah trasformasi besar sedang terjadi di abad ke-21 ini. Pusat gravitasi geo-
ekonomi dan geo-politik dunia sedang bergeser dari Barat ke Asia Timur. Negara-
negara Asia sedang bangkit. Momentum ini, akan sangat baik dalam menunjang
cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Untuk menjadi sebuah negara maritim, maka infrastrukur antar pulau dan
sepanjang pantai di setiap pulau merupakan hal yang harus dibangun dan
dikembangkan. Jalan antarpulau ini harus benar-benar dapat direalisasikan untuk
mempercepat transportasi antar pulau di Indonesia.
Pilar kedua adalah komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan
fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri
perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.
Kekayaan maritim kami akan digunakan sebesar-sebesarnya untuk
kepentingan rakyat kami, Dalam pilar - pilar itu kita dapat kita simpulkan bahwa
untuk mewujudkan kekuatan strategis di indonesia.
4) a. Apakah yang menyebabkan wawasan nusantara tercerabut dalam kasus
OPM (disitegrasi)? jelaskan!
4) b. Mengapa dunia Internasional tidak memahami Papua sebagai bagian dari satu
kesatuan NKRI (wawasan nusantara)? Jelaskan!
Papua
Kasus Papua sebagai salah satu masalah yang hangat diperbincangkan, ditambah
lagi dengan insiden Freeport,
telah menjadi sorotan internasional. Mangasi Sihombing, Ditjen Informasi dan
Diplomasi Publik, mengatakan
dalam rangka total diplomasi maka diperlukan partisipasi seluruh komponen
masyarakat untuk
mengkomunikasikan pandangan-pandangan.
Berdasarkan hukum internasional, Papua merupakan bagian dari wilayah NKRI.
Bahkan hal itu telah mendapatkan
pengakuan dari masyarakat internasional. Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 yang
telah diakui oleh pihak Belanda yang dipertegas dengan dilaksanakannya Pepera
(Penentuan Pendapat Rakyat)
pada tahun 1969.
Penerimaan Belanda atas proklamasi kemerdekaan adalah penerimaan yang
berlakunya asas uti possidetis juris,
kata Mangasi. Hukum internasional mengakui adanya entitas baru (kemerdekaan)
yang termasuk dalam koloni
menjadi sebuah wilayah yang utuh yang disebut dengan dekolonisasi. Ada 3
prinsip dekolonisasi (memerdekakan
daerah jajahan) yaitu asas uti possidetis juris (asas yang menjelaskan bahwa sebuah
entitas baru akan menguasai
wilayah dari negara jajahan), sekali untuk selamanya dan tidak bisa diulang dan
dilakukan secara utuh.
Mangasi menegaskan, aksi-aksi separatis yang dilakukan dalam wilayah negara
yang berdaulat sangatlah dikecam
oleh PBB. Menurut aturan hukum di Indonesia, hal itu termasuk dalam hukum
pidana.
Dikatakannya, beberapa usaha untuk meredam itu semua adalah dengan
memberikan otonomi khusus, sehingga
rata-rata kehidupan di Papua bisa setara dengan kehidupan masyarakat Indonesia
lainnya. Usaha pembangunan
juga perlu dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Usaha itu
menurutnya bukan hanya tugas
pemerintah saja akan tetapi juga tugas seluruh bangsa Indonesia.