Anda di halaman 1dari 124

FORMULARIUM

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI

BANDAR LAMPUNG
2017

i
DAFTAR ISI

Sambutan Direktur Utama RSIA Puri Betik Hati .......................... iii


Kata Pengantar ........................................................................... v
Panitia Farmasi dan Terapi ......................................................... vi
Surat Keputusan Direktur Tentang Pemberlakuan Penggunaan
Buku Formularium RSIA Puri Betik Hati ...................................... vii
Prinsip Penggunaan Obat Secara Rasional ................................. ix
Petunjuk Penggunaan Buku ........................................................ xiii
Daftar Obat Formularium RSIA Puri Betik Hati Berdasarkan
Kelas Terapi ................................................................................ 1
Kebijakan dan Peraturan Tentang Pengelolaan dan
Penggunaan Perbekalan Farmasi di RSIA Puri Betik Hati ............ 44
Contoh Formulir Pengusulan Obat Baru ..................................... 66
Contoh Formulir Permintaan Obat Non Formularium................ 67
Contoh Formulir Laporan Efek Samping Obat ............................ 68
Tabel Interaksi Obat ................................................................... 69
Daftar Sediaan Generik ............................................................... 77
Indeks Kelas Terapi ..................................................................... 81
Indeks Obat Berdasarkan Nama Generik .................................... 85
Indeks Obat Berdasarkan Nama Dagang ................................... 96

ii
SAMBUTAN
DIREKTUR UTAMA
RSIA PURI BETIK HATI

Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
izinNya maka buku formularium RSIA Puri Betik Hati edisi tahun
2017 dapat diterbitkan.
Sejak dicanangkannya persiapan menuju akreditasi yang
akan berlangsung di tahun 2017, maka RSIA Puri Betik Hati semakin
bergiat untuk melakukan perbaikan dan peningkatan mutu di
segala bidang. Akreditasi sangat mengutamakan keselamatan
pasien dimana semua standarnya ditujukan untuk keselamatan
pasien. Salah satu standar oenting yang akan dinilai adalah aspek
pengelolaan dan penggunaan obat mulai dari organisasi dan tata
laksana, seleksi, pengadaan, penyimpanan, peresepan, penyiapan,
pemberian kepada pasien, sampai dengan pemantauan.
Salah satu standar dalam pengelolaan obat adalah adanya
formularium yang diseleksi secara kolaboratif oleh para ahli yang
tergabung dalam Panitia Farmasi dan Terapi. Seleksi dilakukan
secara cermat dengan mempertimbangkan khasiat, keamanan,
mutu, ketersediannya di pasaran dan biaya pengobatan yang paling
murah. Pembatasan jenis produk harus dilakukan untuk
mengefisienkan pengelolaan obat dan menjaga kualitas pelayanan
kepada pasien.
Saya mengharapkan agar pemantauan dan pelaporan efek
samping obat serta pelaporan kesalahan obat dapat ditingkatkan.
Laporan tersebut merupakan data berharga untuk melakukan
evaluasi dan perbaikan berkesinambungan.
Agar terlaksananya pengelolaan dan penggunaan obat di
RSIA Puri Betik Hati yang sesuai dengan standar akreditasi maka

iii
seluruh pihak yang terlibat harus bekerja sama sesuai dengan
tanggung jawab dan kewenangannya masing-masing.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Panitia Farmasi dan
Terapi yang telah menyelesaikan Formularium tepat waktu.
Semoga kita dapat terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
dan memberikan yang terbaik bagi pasien.

Direktur Utama
RSIA Puri Betik Hati,

Dr. Budi Syamhudi, Sp.OG.

iv
KATA PENGANTAR

Proses seleksi obat di RSIA Puri Betik Hati dari tahun ke


tahun semakin diperbaiki. Hal ini sejalan dengan standar akreditasi
dalam Manajemen Pengelolaan dan Penggunaan Obat (Medication
Management and Use), dimana rumah sakit harus memiliki daftar
obat yang digunakan melalui proses yang bersifat kolaboratif
dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keselamatan pasien
dan faktor ekonomi.
Atas nama Farmasi dan Terapi RSIA Puri Betik Hati, saya
mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerja sama segenap
pemangku kepentingan. Semoga dengan terbitnya formularium
RSIA Puri Betik Hati 2017, pelayanan kesehatan di RSIA Puri Betik
hati dapat ditingkatkan mutunya.

Bandar Lampung, Desember 2016


Panitia Farmasi dan Terapi

Dr. Budi Syamhudi, Sp.OG

v
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI
NOMOR 140/DIR-RSIAPBH/I/2017

PANITIA FARMASI DAN TERAPI


RSIA PURI BETIK HATI

Ketua : dr. Budi Syamhudi, Sp.OG


Sekretaris : Ratna Mustika, S.Farm., Apt.
Anggota : dr. M. Iqbal, Sp.A
Dr. Etty Widyastuti, Sp.A
Dr. Chinta Ariestassia, MMRS
Dr. Dewi Mas
Dr. Fajar Irianto, Sp.OG
Dr. Indra Faisal, Sp.An
Novita Safitri, S.Farm.,Apt.
Anita Rahmawati, Amd. Kep
Sri Margiati, S.ST

vi
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI
NOMOR 141/DIR-RSIAPBH/I/2017
TENTANG
PEMBERLAKUAN BUKU FORMULARIUM
RSIA PURI BETIK HATI
DIREKTUR RSIA PURI BETIK HATI

Menimbang:
a. Bahwa RSIA Puri Betik Hati selalu berupaya untuk
meningkatkan pelayanan kepada pasien termasuk
pelayanan obat yang rasional dan bermutu tinggi bagi
pasien di RSIA Puri Betik Hati
b. Bahwa telah disusun buku formularium RSIA Puri Betik
Hati tahun 2017, yang merupakan hasil pembahasan dan
kesepakatan yang melibatkan seluruh jajaran pelayanan
medic RSIA Puri Betik Hati
c. Bahwa buku formularium RSIA Puri Betik hati Edisi Tahun
2017 berisikan prinsip penggunaan obat secara rasional,
kebijakan dan peraturan obat RSIA Puri Betik Hati,
kebijakan obat generic di RSIA Puri Betik Hati, dll
d. Bahwa buku formularium RSIA Puri Betik Hati edisi tahun
2012, merupakan pedoman dan pegangan yang harus
dipatuhi dan dilaksanakan oleh seluruh staf medic RSIA
Puri Betik Hati dalam memberikan pelayanan secara
profesional dan bermutu tinggi kepada pasien
e. Bahwa pemberlakuan penggunaan buku formularium RSIA
Puri Betik Hati tahun 2017 perlu ditetapkan dan
diberlakukan dengan Surat Keputusan Direktur RSIA Puri
Betik Hati

vii
Mengingat :
1. Undang-Undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
2. Undang-Undang RI nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit

Memutuskan
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Direktur RSIA Puri Betik Hati tentang
pemberlakuan buku formularium Edisi tahun 2017
RSIA Puri Betik Hati
Kedua : Memberlakukan penggunaan buku formularium
RSIA Puri Betik Hati edisi tahun 2017 sebagaimana
terlampir dalam surat keputusan ini
Ketiga : Menginstruksikan kepada segenap tenaga medis
untuk mengikuti kebijakan dan panduan pada
buku formularium RSIA Puri Betik Hati tahun 2017
dalam melakukan pelayanan medis sesuai
prosedur yang berlaku dengan penuh tanggung
jawab
Keempat : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan untuk jangka waktu satu tahun dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam Surat Keputusan ini akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bandar Lampung


Pada tanggal Januari 2017
Direktur

Dr. M. Iqbal, Sp.A

viii
PRINSIP PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL

Pada dasarnya obat akan diresepkan bila memang


diperlukan dan dalam setiap kasus, pemberian obat harus
dipertimbangkan berdasarkan manfaat dan resikonya (cost benefit
rasio). Kebiasaan peresepan obat yang tidak rasional akan
berdampak buruk bagi pasien seperti kurangnya efektivitas obat,
kurang aman, pengobatan biaya tinggi dan sebagainya.
Dalam buku Guide to Good Prescribing yang diterbitkan
WHO tahun 1994 telah dibuat pedoman penggunaan obat secara
rasional. Langkah-langkah pengobatan rasional tersebut disusun
sebagai berikut:

Langkah 1: Tetapkan masalah pasien


Sedapat mungkin diupayakan menegakkan diagnosis secara
akurat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik yang seksama,
pemeriksaan penunjang yang tepat. Diagnosis yang akurat serta
identifikasi masalah yang jelas akan mempermudah rencana
penanganan.

Langkah 2: Tentukan tujuan terapi


Tujuan terapi disesuaikan untuk setiap masalah atau
diagnosis yang telah dibangun berdasarkan patofisiologi penyakit
yang mendasarinya.

Langkah 3: Strategi pemilihan obat


Setiap pemilihan jenis penanganan ataupun pemilihan obat
harus sepengetahuan dan kesepakanan dengan pasien. Pilihan
penanganan dapat berupa penanganan non farmakologik maupun
farmakologik. Pertimbangan biaya pengobatan pun harus
dibicarakan bersama-sama dengan pasien atau keluarga pasien.

ix
a. Penanganan non farmakologik
Perlu dihayati bahwa tidak semua pasien membutuhkan
penanganan berupa obat. Sering pasien hanya membutuhkan
nasihat berupa perubahan gaya hidup, diet tertentu, sekedar
fisioterapi atau psikoterapi. Semua instruksi tersebut perlu
dijelaskan secara rinci dan dengan dokumen tertulis.
b. Penanganan farmakologik
Berdasarkan pemahaman patofisiologi penyakit serta
farmakodinamik obat dilakukan pemilihan jenis obat dnegan
mempertimbangkan efektivitas, keamanan, kenyamanan, dan
harga obat.

Langkah 4: Penulisan resep obat


Sebuah resep obat berisi perintah dari penulisnya kepada
apoteker sebagai pihak yang menyerahkan obat kepada pasien.
Resep harus ditulis dnegan jelas, mudah dibaca dan memuat
informasi nama dan alamat penulis resep, tanggal peresepan, nama
dan kekuatan obat, dengan singkatan dan satuan yang baku,
bentuk sediaan dan jumlahnya, cara pemakaian dan peringatan.
Nama, umur pasien serta alamat juga dicantumkan, kemudian
dibubuhi paraf atau tanda tangan dokter.

Langkah 5: Penjelasan tentang aturan pakai dan kewaspadaan


Pasien memerlukan informasi, instruksi dan peringatan yang
akan memberinya pemahaman sehingga ia mau menerima dan
mematuhi pengobatan dan mempelajari cara minum obat yang
benar. Informasi yang jelas akan meningkatkan kepatuhan pasien.

Langkah 6: Pemantauan Pengobatan


Pemantauan bertujuan untuk menilai hasil pengobatan dan
sekaligus menilai apakah diperlukan tambahan upaya lain.
Pemantauan dapat dilakukan secara pasif maupun aktif.

x
Pemantauan pasif artinya dokter menjelaskan kepada pasien
tentang apa yang harus dilakukan bila pengobatan tidak manjur.
Pemantauan aktif berarti pasien diminta datang kembali pada
waktu yang ditentukan untuk dinilai hasil pengobatan terhadap
penyakitnya.

xi
DAFTAR PUSTAKA

1. De Vries TPGM, Henning RH, Hogerzeil HV, Fresle DA. Guide to


good prescribing. World Health Organization. Action
Programme on essential drugs. Geneva, 1994
2. Mehta DK, Ryan RSM, Hogerzeil HV (penyunting). WHO model
Formulary, WHO, 2004.

xii
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU FORMULARIUM

Buku formularium RSIA Puri Betik Hati edisi tahun 2017


dibagi menjadi 4 bagian:
a. Warna biru: berisi informais umum
b. Warna putih: berisi daftar obat formularium yang disusun
berdasarkan kelas terapi mengikuti ketentuan pada Buku
Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dengan modifikasi
c. Warna merah jambu: berisi lampiran-lampiran:
1. Kebijakan dan peraturan tentang pengelolaan
perbekalan farmasi RSIA Puri Betik Hati
2. Kebijakan penggunaan obat generic secara rasional di
RSIA Puri Betik Hati
3. Contoh formulir pengusulan obat baru. Formulir ini
digunakan oleh staf medis untuk mengajukan ususlan
obat yang akan dimasukkan dalam formularium. Formulir
ini dapat diminta pada sekretaris Panitia Farmasi dan
Terapi RSIA Puri Betik Hati di Instalasi Farmasi
4. Contoh formulir permintaan obat non formularium.
Formulir ini digunakan oleh staf medis untuk
mengajukan permintaan khusus obat yang tidak
tercantum di formularium. Formulir ini dapat diminta di
instalasi farmasi
5. Contoh formulir laporan efek samping obat. Formulir ini
dapat digunakan oleh dokter/apoteker/perawat untuk
melaporkan adanya efek samping obat. Formulir ini
tersedia di setiap nurse station, atau dapat diminta ke
instalasi farmasi
6. Table interaksi obat
7. Daftar sediaan generik

xiii
d. Warna kuning: berisi indeks kelas terapi, indeks obat
berdasarkan nama generic, indeksi obat berdasarkan nama
dagang

Kolom kelas terapi berisi:


Kode kelas terapi yang mengacu pada kode DOEN (Daftar Obat
Esensial Nasional) dengan modifikasi
Kolom No. Urut Obat, dimaksudkan adalah nomor urut obat dari
subkelas terapi
Nama dagang produk obat yang disetujui masuk dalam
formularium adalah maksimal 1 (satu) original product (nama
dagang yang memegang hak paten obat), 2 (dua) copy drugs dan 1
(satu) sediaan generic.
Untuk obat yang tersedia produk generiknya, maka pada kolom
nama dagang, sediaan generic ditandai dengan cetak tebal.

xiv
DAFTAR OBAT FORMULARIUM RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI BERDASARKAN KELAS TERAPI

NO NO NAMA GENERIK BENTUK KEKUATAN NAMA DAGANG KET.


KELAS URUT SEDIAAN
TERAPI OBAT
1 ANALGESIK,
ANTIPIRETIK,
ANTIREMATIK,
ANTIPIRAI
1.1 ANALGESIK NARKOTIK
1 Fentanil Inj, patch Inj 0,05 mg/ml; Fentanyl (inj);
patch 25 g dan Durogesic (Patch)
50 g
2 Morfin Sulfat Tablet Tab 10 mg MST
3 Petidin HCl Inj 50 mg/ml Pethidine HCl KF
1.2 ANALGESIK NON
NARKOTIK
1 Asam Mefenamat Tablet Tab 500 mg Mefinal; Lapistan;
Asam Mefenamat
500 mg (generic)
2 Asetosal Tablet Tab 100 mg Farmasal

1
3 Deksketoprofen Tab; Inj 50 mg Tofedex; Dexpain
Trometamol
4 Natrium Diklofenak Tablet Tab 25 mg; 50 mg Natrium Diklofenak
(generic)
5 Ibuprofen Tab; Sirup Tablet 200 mg; Bufect, Proris,
sirup 100 mg/5 Ibuprofen (generic)
ml; 200 mg/5 ml,
sup 125 mg
6 Ketoprofen Tab, Supp Tab 50 mg, 100 Kaltrofen; Nazovell;
mg; sup 100 mg Ketoprofen
7 Ketorolac Trometamin Tab; Inj Tab 10 mg; Inj 30 Lactopain; Rativol;
mg/ml Torasic; Toramin,
Ketorolac inj 30
mg/ml
8 Paracetamol Tab; supp; Tab 500 mg; sirup Dumin; Ottopan;
infus 120mg/5ml; tube Farmadol; Sanmol;
rectal 125 mg; Paracetamol tab 500
infus 10 mg/ml mg; drop; sirup
(generic)
9 Paracetamol + Tablet 325 mg + 37,5 mg Analtram; Sincronik
Tramadol

2
10 Tramadol HCl Kaps; Inj; Kaps 50 mg; inj Tramal; Tramadol
Supp 50 mg/ml; sup HCl kaps 50 mg; inj
100 mg 50 mg/ml (generic)
1.3 ANTIREMATIK,
ANTIPIRAI
1 Allopurinol Tablet 100 mg Allopurinol tab 100
mg
2 Mofetil Mikofenolat Kaps 500 mg Cellcept
3 Siklofosfamid Inj Inj 500 mg; 1000 Cyclovid
mg
2 ANESTETIK
2.1 ANESTETIK LOKAL
1 Bupivacain HCl Inj 0,5 % Spinal Regivel, Bunascan
Heavy 4 ml
2 Lidocain HCl Inj Inj 2% Lidocain HCl 2%
(generik)
2.2 ANESTETIK UMUM
1 Isofluran Inhalasi 250 ml Terrel
Cair
2 Ketamin HCl Inj 10 mg/ml Ketalar; KTM;
Ketamin-Hameln

3
3 Midazolam Inj 5 mg/ml amp, 15 Fortanest; Miloz;
mg/3 ml Sedacum
4 Propofol Inj 1 % dalam 20 ml Nupovel
3 ANTIALERGI DAN
OBAT UNTUK
ANAFILAKSIS
1 Difenhidramin HCl Inj 10 mg/ml Diphenhydramine Inj
(generic)
2 Klorfeniramin Maleat Tab Tab 4 mg Chlorpheniramine
HCl Tablet (generic)
3 Klorfeniramin Maleat Tab Tab 4 mg + 0,5 Alegi
+ Dexametasone mg
4 Loratadine Tab Tab 10 mg Clarihis
5 Mebhidrolin Tab 50 mg Histapan
Napadisilat
6 Pseudoephedrin Drop 7,5 mg Rhinos Neo
7 Pseudoephedrin HCl + Tab; Sirup Tab 60 mg + 2,5 Tremenza
Triprolidine mg; sir 30 mg +
1,25 mg
8 Setirizine Tab; Sir; Tab 10 mg; Sir 5 Tiriz, Cetinal, Cerini;
Drop mg/5 ml; drop 10 cetirizine Kaps 10
mg/ml mg; cetirizine sir;

4
cetirizine drop
(generic)
4 ANTIDOT DAN OBAT
LAIN UNTUK
KERACUNAN
4.1 KHUSUS
1 Atropine Sulfat Inj Inj 1 mg/ml Atropine Sulfate inj 1
mg/ml (generic)
2 Kalsium Glukonat Inj 100 mg/ml Calcium Gluconate
10%
3 Natrium Bikarbonat Tab; Inj Tab 500 mg; inj Meylon 8,4%;
8,4% Natrium Bikarbonat
tab 500 mg (generic)
4.2 UMUM
1 Karbo Adsorben Tab 500 mg Norit
5 ANTIEPILEPSI
1 Diazepam Tab; Inj; Lar Tab 2 mg; 5 mg; Valisanbe; Trazep;
rectal inj 10 mg/2 ml; Stesolid
lar rectal 5 mg;
lar rectal 10 mg
2 Fenitoin Natrium Kaps; Inj Kaps 100 mg; Inj Kutoin, Phenytoin Ika
100 mg/2 ml Pharmindo;

5
Phenytoin inj
(generic)
3 Magnesium Sulfat Inj 20%, 40% Magnesium Sulphate
Otsuka
4 Valproat (dalam Tab; Sir Tab 250 mg; 500 Depakote; depakene;
bentuk asam/natrium) mg; sir 250 mg/5 falpro; valeptik;
ml Ikalep; Asam
valproate 250 mg/5
ml (generic)
6 ANTIMIKROBA
6.1 ANTELMINTIK
6.1.1 Antelmintik Intestinal
1 Pirantel Pamoat Suspensi Susp 10 ml (125 Combantrin
mg/5 ml)
6.1.2 Antifilaria
6.2 ANTIBAKTERI
6.2.1 Golongan Penisilin
1 Amoksisilin Kaps; Kapl; Kaps 500 mg; Amoxan; Lapimox;
sirup sirup 125 mg/5 Opimox; Kalmoxilin;
kering; inj ml; inj 1 g/vial Amoxicilin kapl 500
mg; Sirup kering 125
mg/5 ml (generic)

6
2 Amoksisilin + Sirup Sir 125 mg/5 ml Clamixin; Dexyclav
Klavulanat
3 Ampisillin Sirup Sir 125 mg/5 ml; Viccilin; Sanpicillin
kering, inj 1 g/vial
injeksi
4 Ampisillin-Sulbactam Kaps; Inj Kaps 375 mg; inj Bactesyn
750 mg; I,5 mg
5 Benzatin Benzil Inj 1,2 jt IU; 2,4 jt IU Benzatin Benzil
Penisillin Penisilin 1,2 jt IU; 2,4
jt IU (Generik)
6.2.1 Golongan
Aminoglikosida
1 Amikasin Inj 250 mg; 500 mg Mikasin; Glibotic
2 Gentamisin Inj 80 mg/2 ml Sagestam;
Gentamycin inj 80
mg (generic)
6.2.3 Golongan
Kloramfenikol
1 Kloramfenikol Kaps; Inj Kaps 500 mg; Inj Colcancetine;
1 g/vial Kloramfenikol kaps
500 mg (generic)
2 Tiamfenicol Kaps; sir Kaps 500 mg; 250 Biothicol; Biothicol F;

7
mg; sir 125 mg/5 Lacophen;
ml; 250 mg/5 ml Thiamfenicol sir
(generic)
6.2.4 Golongan Kuinolon
1 Ciprofloxacin Tab; Infus Tab 500 mg; Infus Lapiflox;
200 mg/100 ml Ciprofloxacin tab 500
mg (generic)
6.2.5 Golongan Makrolid
1 Azitromisin Kaps; sir 500 mg; sir 200 Azomax; Mezatrin;
mg/5 ml Azitromisin Kaps 500
mg; sir 200 mg/5 ml
(generic)
2 Eritromisin Kaps; sir Kaps 500 mg; Sir Erysanbe; eritromisin
200 mg/5 ml kaps 500 mg; sir
(generic)
6.2.6 Golongan Sefalosforin
1 Sefadroksil Kaps; sir Kaps 500 mg; sir Lapicef; Cefat;
kering 125 mg/5 ml; Renasistin;
drop 150 mg/ml Cefadroxil kaps 500
mg; cefadroxil sir
125 mg/5 ml
(generic)

8
2 Sefazolin Inj Inj 1 gr/vial Cefazol
3 Sefepim Inj 1 gr/vial Vipime; cefepime 1
gr (generic)
4 Sefiksim Kaps; sir Kaps 100 mg; 200 Cefspan; Cefila;
kering g; sirup kering Fixacep; Sporetik;
100 mg/5 ml; cefixime kaps 100
drop 30 mg/ml mg; 200 mg; sirup
kering 100 mg/5 ml
(generic)
5 Sefoperazone Inj 1 gr/vial Cefoperazone 1 gr
(generic)
6 Sefotaksim Inj 1 gr/vial Biocef; Clatax;
Kalfoxim; Lapixime;
Cefotaxime 1 gr
(generic)
7 Seftazidime Inj 1 gr/vial Lacedim; Zibac;
Zidifect; Ceftazidime
1 gr (generic)
8 Seftriaxone Inj 1 gr/vial Broadced; Cefxon;
Bioxon; Terfacef;
Ceftriaxone 1 gr
(generic)

9
9 Sefuroxim Inj 1 gr/vial Anbacim; Sharox
6.2.7 Golongan Tetrasiklin
1 Doksisiklin Kaps 100 mg Doxicycline tablet
100 mg (generic)
6.2.8 Golongan lain-lain
1 Klindamisin Kaps 300 mg Clinmas; Prolic;
Clindamycin 300 mg
(generic)
2 Kotrimoksazol Tab; susp Tab 80 + 400 mg; Sanprima;
Susp 40 + 200 mg Cotrimoxazole tab;
Cotrimoxazole sir
(generic)
3 Meropenem Inj 500 mg; 1 gr Merofen; Merotic;
Opimer; Meropenem
inj 500 mg; 1 gr
(generic)
4 Metronidazole Tab; infus; Tab 500 mg; inf Neogynoxa ovula;
susp; ovula 500 mg/100 ml; trogyl;
susp 125 mg/5 Metronidazole tab
ml; ovula 500 mg 500 mg; infus
(generic)

10
6.3 ANTITUBERKULOSIS
1 Etambutol Tablet 500 mg Ethambutol tab 500
mg (generic)
2 Isoniazid Tablet 100 mg; 300 mg Isoniazide tab 100
mg; 300 mg (generic)
3 Isoniazid + vit B6 Tablet 100 mg + 10 Pyravit sir
mg/5 ml
4 Pirazinamid Tablet 500 mg Pyrazinamide tablet
500 mg (generic)
5 Rifampisin Kapsul Kaps 300 mg; 450 Rifampicin 300 mg;
mg; 600 mg 450 mg; 600 mg
(generic)
6.4 ANTIFUNGI
1 Ketoconazole Tablet 200 mg Mycoderm;
ketoconazole tab
(generic)
2 Lactobacillus Kapsul 2.5 x 109 CFU + Floragyn
rhamnosus, 2.5 x 109 CFU
Lactobacillus reuteri
3 Metronidazole + Ovula 500 mg + 10.000 Neogynoxa
Nistatin IU

11
4 Nistatin Oral susp 100.000 IU/ml x Nymiko; Enystin;
12 ml Nystatin (generik)
6.5 ANTIMALARIA
1 Klorokuin fosfat Tablet 250 mg Riboquin
2 Kuinin Tablet Tab 222 mg Quinine HCl (generic)
3 Primakuin Tablet 15 mg Primakuin (generic)
6.6 ANTIVIRUS
1 Asiklovir Tab Tab 400 mg Acyclovir 40 mg
(generic)
7 ANTIMIGRAIN/
ANTIVERTIGO
1 Betahistin mesilat Tablet 6 mg Mertigo
2 Promethazine Tablet 25 mg Nufapreg
theoclate
8 ANTIANEMI
1 Asam Folat Tab 1 mg, 400 g Afolat; Folavit; Folac
2 Besi (II) dalam bentuk Tablet; Tab 90 mg Emineton; Ferriz
garam sulfat, fumarat) sirup (komb); Sir 15
mg/5 ml; drop 15
mg/ml

12
9 ANTIKOAGULAN
1 Asam Traneksamat Tablet; Tab. 500 mg; Kalnex; Asam
injeksi Inj, 250 mg/5 ml; tranexamat (generic)
inj. 500 mg/5 ml
10 PRODUK DARAH DAN
PENGGANTI PLASMA
10.1 FRAKSI PLASMA
UNTUK PEMAKAIAN
KHUSUS
1 Albumin (Human Inj 20% 50 ml; 25% Plasbumin
Albumin) 20 ml; 25% 50 ml
10.2 PENGGANTI PLASMA
1 Hidroksietil starch Infus 200/0,5 60 gr Fimahes

11 ANTISEPTIK DAN
DESINFEKTAN
11.1 ANTISEPTIK
1 Alkohol Cairan; 70% Alkohol 70%
swab
2 Etakridin Laktat Larutan 0,1 % Rivanol
(Rivanol)
3 Hidrogen Peroksida Cairan 3% H2O2

13
4 Iodin Povidon Larutan; 10% Betadine
Salep
5 Polikresulen Larutan 360 mg/g 5 ml Albothyl
konsentrat
11.2 DESINFEKTAN
1 Formalin Larutan 10% Formalin
2 Klorheksidin Larutan 4% Fresco; Dermanios
diglukonat
12 DIURETIK
1 Furosemid Tab; Inj Tab 40 mg; Inj 20 Farsix; Furosemide
mg/2 ml tab 40 mg; Inj
(generic)
2 Spironolakton Tablet 25 mg Spironolaktone
(generic)
13 HORMON,
ENDOKTRIN LAIN DAN
KONTRASEPSI
13.1 ANTIDIABETIK
13.1.1 Antidiabetik Oral
1 Glibenklamid Tablet 5 mg Glibenklamid
(generik)

14
2 Glimepiride Tablet 2 mg Glimepirid (generik)
3 Metformin HCl Tablet 500 mg Metformin (generik)
13.1.2 Antidiabetik
parenteral
1 Insulin Analog Aspart Inj 100 IU/ml 3 cc Novorapid Flexpen
13.2 HORMON KELAMIN
DAN OBAT YANG
MEMPENGARUHI
FERTILITAS
13.2.1 Estrogen
1 Allylesterenol Tablet 5 mg Pregtenol; Pregnolin
1 Estradion Valerat Tablet 2 mg Cyclo Progynova
13.2.2 Progesteron
1 Noretisteron Tablet 5 mg Norelut; Regumen
2 Nomegestrol Asetat Kaplet 5 mg Lutenyl
3 Progesteron Kapsul 100 mg; 200 mg Utrogestan
13.2.3 Kontraseptik
1 Levonorgestrel + Tablet 150 mcg + 30 mcg Microgynon
Etinilestradiol
2 Medroksi Progesteron Inj. Depot 0,5 ml Cyclofem
asetat + estradionil

15
sipinoat
13.2.4 Induktor Ovulasi
1 Klomifen sitrat Tablet 50 mg Profertil
13.3 HORMON TIROIN DAN
ANTITIROID
1 Propiltiourasil Tablet 100 mg Propylthiouracil
tablet 100 mg
2 L-Tiroksin Natrium Tablet 0,1 mg Thyrax; Euthyrox

13.4 KORTIKOSTEROID DAN


KORTIKOTROPIN
1 Deksametason Tab; Inj Tab 0,5 mg; Inj 5 Dexametasone 0,5
mg/ml mg; Injeksi 5 mg/ml
2 Methylprednisolone Tab; Inj Tab 4 mg, 8 mg, Tablet: Lameson 4
asetat 16 mg; Inj 125 mg, 8 mg, 16 mg,
mg/2 ml; 500 mg methylprednisolone
4 mg, 8 mg, 16 mg
(generic); Injeksi
Methylprednisolone
125 mg, 500 mg
(generic)

16
3 Prednison Tablet 5 mg Prednisone tab 5 mg
(generic)
4 Triamsinolone Tab; Inj; Tab 4 mg; Inj 10 Ketricin tab;
Asetonid Salep mg/ml vial 5 ml; Flamicort Inj; Ketricin
Orabase salep 0,1 % 5 g orabase
13.5 HORMON LAIN
1 Bromokriptin Tablet 2,5 mg Cripsa
14 OBAT
KARDIOVASKULER
14.1 ANTIANGINA
1 Bisoprolol Tablet 5 mg Bisoprolol 5 mg
(generic)
2 Isosorbid dinitrat Tablet 5 mg Isosorbid dinitrat
(generic)
14.2 ANTIDISRITMIA
1 Lidocain HCl Inj 2% Lidocain (generic)
2 Propanolol HCL Tablet 10 mg Propanolol tab 10
mg (generic)
14.3 ANTIHIPERTENSI
14.3.1 Gol. ACE inhibitor
1 Kaptopril Tablet 12,5 mg; 25 mg Captopril tab 12,5

17
mg; 25 mg (generic)
2 Lisinopril Tablet 5 mg Lisinopril (generic)
14.3.2 Gol. Beta Blocker
1 Bisoprolol Tablet 5 mg Bisoprolol 5 mg
(generic)
2 Propranolol HCl Tablet 10 mg Propranolol
14.3.3 Gol. Calcium Chanel
Blocker
1 Amlodipine Besilat Tablet 5 mg; 10 mg Amlodipine 5 mg; 10
mg (generic)
2 Nifedipine Tablet 10 mg Farmalat; Nifedipine
tab 10 mg (generic)
14.3.4 Gol. Angiotensin II
Antagonist
1 Kandesartan Tablet 18 mg, 16 mg Candesartan 8 mg;
16 mg (generic)
14.3.5 Golongan lain-lain
1 Metildopa anhidrat Tab salut 250 mg Dopamet
selaput
14.4 GLIKOSIDA JANTUNG
1 Digoksin Tablet Tab 0,25 mg Digoxin tablet 0,25

18
mg (generic)
14.5 OBAT UNTUK SYOK
14.5.1 Inotropik
1 Dopamin HCl Inj 20 mg/ml Dopamin HCl
14.5.2 Vasokonstriktor
1 Dexamethasone Tab; Inj Tab 0,5 mg; inj 5 Dexamethasone inj
mg/amp (generic)
2 Ephedrin inj Inj Inj 50 mg/ml Ephedrin HCl Inj 50
mg/ml (generic)
3 Epinefrin HCl Inj 1 mg/ml Ephinephrine Inj
(generic)
14.6 PENURUN
KOLESTEROL
1 Atorvastatin Tab 20 mg Atorvastatin 20 mg
(generic)
2 Simvastatin Tab 10 mg Simvastatin 10 mg
(generic)
14.7 LAIN-LAIN
1 Piracetam Sirup 500 mg/5 ml Latropil sirup

19
15 OBAT TOPIKAL UNTUK
KULIT
15.1 ANTIBAKTERI
1 Mupirosin Krim 2% Pibaksin Oint
2 Gentamicin Salep 0,1% Sagestam Oint;
Gentamicyn salep
(generik)
15.2 ANTIFUNGI
1 Ketoconazole Krim 2% Ketoconazole
(generic)
2 Mikonazole Krim 2% Miconazole cr
(generic)
15.3 ANTIVIRUS
1 Asiklovir Krim 5% Acyclovir cr (generic)
15.4 ANTIINFLAMASI DAN
ANTIPRURITIK
1 Betamethasone Krim 01 % Betason N
Valerat
2 Hidrokortisone asetat Krim 2,5 % Hydrocortisone Cr
(generic)
3 Mometasone Furoat Krim 0,1 % Mefurosan Cr

20
15.5 LAIN-LAIN
1 Centella Asiatica + Vit. Krim Centella asiatica Lanakeloid E
E 1% + Vit. E 0,2 %
2 Lanolin Anhidrous Salep 20 g Decubal
16 LARUTAN ELEKTROLIT,
NUTRISI, DLL

16.1 ORAL
1 Kalium Klorida Tablet Tab 600 mg KSR
2 Oralit Serbuk 100 g/sachet Pharolit
3 Natrium 15 meq, Larutan 200 ml Renalyte
Kalium 4 meq, glucose
4 g, cloride 13 meq,
citrate 2 meq
16.2 PARENTERAL
1 Aqua pro injeksi Larutan 25 ml; 1000 ml WFI Otsuka
2 Asam Amino Infus 6% Aminosteril infant 6%
3 Asam Amino + Vitamin Infus Aminofusin Paed
+ elektroli
4 Glukosa Infus 5%, 10%, 40% Otsuka; Widatra;
BBraun

21
5 Kalium Klorida Inj 25 meq/vial Kalium Chloride
6 Kalsium Glukonat Inj 10% Calcii Gluconas
7 Larutan kombinasi Infus 500 ml KAEN 3B
(dalam 1 liter);
Natrium 50 mek, K 20
mek, Cl 50 mek, Laktat
20 mek, glukosa 27 g

8 Larutan kombinasi Infus 500 ml KAEN 3A


(dalam 1 liter);
Natrium 60 mek, K 10
mek, Cl 50 mek, Laktat
20 mek, glukosa 27 g
9 Larutan kombinasi; Infus 500 ml D5 NS Wida, D5
Glukosa 5% dan NaCl NS Sanbe
0,225%
10 Larutan kombinasi; Infus 500 ml D5 NS Wida, D5
Glukosa 5% dan NaCl NS Sanbe
0,45%
11 Natrium Bikarbonat Inj 8,4% vial 25 ml Meylon

22
12 Natrium Klorida Infus Infus 100 ml, 500 NaC. Otsuka, BBraun
ml
13 Ringer Asetat Infus 500 ml Asering
14 Ringer Laktat Infus 500 ml RL BBraun; Wida RL;
Otsu RL

17 OBAT UNTUK MATA


17.1 TOPIKAL
17.1.1 Antimikroba
1 Gentamisin Tetes mata 0,3 % Sagestam ED;
Gentamycin ED
(generic)
2 Kloramfenicol Salep Salep mata 1 %; Erlamycetin salep
Mata; tetes Tetes mata 0,25% mata; Cendo Fenicol
mata ED
3 Neomisin + Polimiksin Tetes Mata Tetes mata 3,5 Cendo Xitrol
+ Deksametason mg + 20.000 IU +
1,2 mg
18 UTEROTONIK DAN
RELAKSAN UTERUS
18.1 Uterotonik

23
1 Metilergometrin Tab; INj 0,125 mg, 0,2 Pospargin; Metvell:
mallet mg/ml Methyergometrin
(generic)
2 Misoprostol Tablet 200 mcg Gastrul; Noprostol
3 Oksitosin Inj 10 IU/ml Induxin; Oxyla;
Oxytocin (generic)
18.2 RELAKSAN UTERUS
1 Isoksuprin HCl Tab; Inj Tab 20 mg; Inj 10 Proterine; Hystolan
mg/2 ml
2 Magnisium Sulfat Inj 20%; 40% Magnesium Sulphate
3 Nifedipin Tablet 10 mg Farmalat; Nifedipine
(generic)
19 PSIKOFARMAKA
19.1 ANTIANSIETAS DAN
ANTIINSOMNIA
1 Alprazolam Tablet 0,5 mg Alprazolam (generic)
2 Diazepam Tab; Inj; Tab 2 mg, 5 mg; Stesolid; Valisanbe
Lar. Rektal Inj 10 mg/2 ml;
lar. Rektal 5 mg
tube 2,5 ml; lar.
Rektal 10 mg
tube 2,5 ml

24
3 Clobazam Tablet 10 mg Clobazam tablet 10
mg
4 Phenobarbital Na Injeksi Injeksi 200 mg/2 Sibital
ml
20 RELAKSAN OTOT
PERIFER DAN
PENGHAMBAT
KOLINESTERASE
20.1 PENGHAMBAT
NEUROMUSKULAR
1 Atrakurium Besilate Inj 10 mg/ml 5 ml Farelax
20.2 OBAT UNTUK
MISTENIA GRAVIS
1 Neostigmin Metilsulat Inj 0,5 mg/ml Prostigmin
21 OBAT UNTUK
SALURAN CERNA
21.1 ANTASIDA DAN ULKUS
1 Antasida DOEN Tab; Susp 500 mg Antasida DOEN
tablet; Suspensi
(generic)
2 Alumunium hidroksida Tab; Susp Lagesil; Sanmag
+ Magnesium

25
Hidroksida + simetikon
3 Lansoprazole Kaps 30 mg Lansoprazole Kaps
(generic)
4 Misoprostol Tablet 200 mcg Gastrul; Noprostol
5 Omeprazole Kaps; Inj Kaps 20 mg; Inj Omeprazole
40 mg (generic)
5 Pantoprazol Inj Inj 40 mg Ottozol; Topazol;
Pantoprazole
(generik)
6 Ranitidin Tab; Inj; Tab 150 mg; Inj Ranivel; Rantin;
sirup 25 mg/ml; sirup Ranitidin (generic)
75 mg/5 ml
7 Sukralfat Suspensi Fenolftalein 55 Neciblok
mg; paraffin liq
1,2 g; gliserin 378
mg
21.2 ANTIEMETIK
1 Betahistin Mesilat Tablet 6 mg Mertigo
2 Domperidone Tab; sirup Tab 10 mg; sirup Vomitas FDT; Dom;
1 mg/ 5 ml; drop Dome; Domperidone
5 mg/ml (generic)

26
3 Granisetron Inj 1 mg/ml Granicetron
(generic)
4 Metoklopramide HCl Tab; Inj Tab 5 mg; Inj 10 Sotatic
mg/2 ml
5 Ondancetron HCl Tab; Inj Tab 4 mg, 8 mg; Vomceran; ODR;
Inj 4 mg/2 ml, 8 Onetic; Trovensis;
mg/4 ml Ondancetron
(generic)
6 Piratiasin teoklat + Vit Tablet Tablet 40 mg + Anvomer B6
B6 37,5 mg
21.2 ANTIHEMOROID
1 Hidrosmin Tab Tab 200 mg Venosmil
2 Polikresulen + Salep Faktu
Sinkokain
3 Lithospermi Radix Supp Boraginol N
Extractum, Aethylis
Aminobenzoas,
Dibucaini HCl,
Cetrimide
21.3 ANTISPASMODIK
1 Atropin Sulfat Inj Inj 0,25 mg/ml Atropin sulfat
(generic)

27
2 Hiosin N Butil Bromide Tab; INj Tab 10 mg; Inj 20 Buscopan
mg/ml
21.4 OBAT UNTUK DIARE
1 Attapulgit Tablet 600 mg New Diatab; Biodiar
2 Garam Oralit Serbuk NaCl 0,7 g + KCL Pharolit
0,3 g + trinatrium
sirat dihidrat 0,58
mg + glukosa
anhidrat 4g
3 Loperamid HCl Tablet 2 mg Lodia
4 Seng sulfat Tab; sirup Tab 10 mg; sirup L-Zinc; Zink (generic)
10 mg/5 ml
21.5 LAKSATIF
1 Bisakodil Tab; Supp Tab 5 mg; Supp Dulcolax
10 mg; 5 mg
2 Kombinasi Natrium Lar. Rektal 45 mg + 450 mg + Microlax
Lauril sulfoasetat + 5 mg + 625 mg +
Natrium sitrat + asam 4465 mg)/ 5 ml
sorbet + PEG + Sorbitol
3 Laktulosa Sirup 3,335 g/5 ml Opilax; Laktulosa
(generic)

28
21.6 Lain-lain
1 Asam Kaps 250 mg Urdafalk
ursodeoksikholat
2 Curcumin Tablet 200 mg Curcuma
3 Lactobacillus Serbuk; L bio
acidophilus kapsul
4 Lactobacillus Serbuk Liprolac
rhamnosus
5 Lactobacillus Serbuk Probiokid
helveticus
22 OBAT UNTUK
SALURAN NAFAS
22.1 ANTIASMA
1 Aminofillin Tab Tab 200 mg Aminophyllin
(generic)
2 Deksametasone Tab; Inj Tab 0,5 mg; Inj 5 Dexametasone
natrium fosfat mg/amp (generic)
3 Ephedrin HCl Inj Inj 50 mg/ml Ephedrine HCl
(generic)
4 Epinefrin Inj 0,1 % Epinefrin HCl

29
5 Flutikason propionate Nebules Nebules 0,5 mg/2 Flixotide
ml
6 Salbutamol Tab; Sir; Tab 2 mg; 4 mg; Fartolin; Ventolin;
Inhaler; sirup 2 mg/5 ml; lasal; salbutamol
nebules inhaler 100
mcg/puff;
nebules 2,5 mg
7 Salbutamol + UDV 2,5 mg + 0,5 mg Combivent; Farbivent
ipratropium bromide UDV
8 Salmoterol 25 mcg + Inhaler 125/120 dosis Seretide 60 inhalasi
flutikason propionate
50 mcg/125 mcg
22.2 ANTITUSIF
1 Kodein HCl Tablet; 10 mg Codipront Kaps; sirup
Sirup
22.3 MUKOLITIK
1 Ambroxol Tab; sirup Tab 30 mg; sir 15 Epexol; Mucera;
mg/5 ml; drop 15 Ambroxol tab; sirup
mg/ml (generic)
2 Bromhexin HCl Larutan Lar 8 mg/ 4 ml Bisolvon
untuk
inhalasi

30
22.4 EKSPEKTORAN
1 Codeine, Kapsul; Kapsul (codein Codipront cum
phenyltoloxamine, sirup 30 mg, expectorant
guaifenesin phenyltoloxamine
10 mg,
guaifenesine 100
mg); sirup
(codeine 11.11
mg,
phenyltoloxamine
3.67 mg,
guaifenesin 55.55
mg, thyme liquid
etract 55.55 mg)
2 Gliseril Guaiakolat Tablet 100 mg Glicerilguauacolate
(generic)
3 Obat Batuk Hitam Larutan OBH Combi
4 Giserill guaiakolat, Larutan Glyceryl Lasal ekspectorant
salbutamol guaiacolate 75 sirup
mg; salbutamol
sulfate 2 mg

31
5 Gliseril guaiakolat 150 Sirup 100 ml Lapisiv
mg, dextrometorphan
HBr 7.5 mg,
phenylpropanolamine
HCl
6 Gliseril guaiakolat 50 Tablet Intunal F
mg, paracetmaol 500
mg, fenilefrin HCl 10
mg, deksklorfeniramin
maleat 2 mg,
23 OBAT YANG
MEMPENGARUHI
SISTEM IMUN

23.1 SERUM DAN


IMUNOGLOBULIN
1 Serum Antitetanus Inj 1.500 IU ATS
23.2 VAKSIN
1 Vaksin BCG Inj 2 ml Vaksin BCG
2 Vaksin Campak Inj 5 ml Vaksin campak
3 Vaksin difteri dan Inj 5 ml Vaksin DPT
tetanus

32
4 Vaksin Hepatitis A Inj 80 IU/0,5 ml Avaxim 80
5 Vaksin Hepatitis B Inj 20 mcg/0,5 ml Engerix; Euvax B
6 Vaksin IgG Hepatitis B Inj 217 IU/ml Hyperhep B
7 Vaksin Influenza Inj 0,25ml; 0,5 ml Vaxigrip; Flubio
8 Vaksin kombinasi DPT, Inj 0,5 ml Pediacel
Hib, Polio
9 Vaksin Rotavirus Oral 1,5 ml Rotarix
10 Vaksin kombinasi DPT, Inj 0,5 ml Infanrix Hexa
Hepatitis B, Polio, Hib
11 Vaksin Pneumokokus Inj 0,5 ml Synflorix
12 Vaksin Tifoid Inj Typhim
13 Vaksin Varicella Inj 0,5 ml Varilrix
14 Vaksin PPD Inj 2 UT 1,5 ml Vaksin PPD
24 OBAT UNTUK
TELINGA, HIDUNG
DAN TENGGOROKAN
24.1 ANTIBAKTERI TOPIKAL
1 Gentamicin Tetes 3 mg/ml, 5 ml Sagestam Ear Drop
telinga
24.2 LAIN-LAIN
1 Natrium Klorida Tetes 6,5 mg/ml Breathy nasal drop

33
hidung
25 VITAMIN, SUPLEMEN
DAN MINERAL
1 1,25 di(OH) Kapsul 0,25 mg Kolkatriol
kolekalsiferol lunak
2 Asam askorbat Tab Tab 50 mg Vitamin C tablet 50
mg (generic)
3 Asam Folat Tablet 400 cg; 1 mg Folavit; Folac; Afolat
4 Echinacea (EFLA 894) Kaplet; Imunos
500 mg, zinc picolinate sirup
10 mg, selenium 15
mcg, ascorbic acid 50
mg (kaplet); per 5 ml
Echinacea (EFLA 894)
500 mg, zinc picolinate
5 mg, selenium 15 mcg
5 Fursultiamine HCl (dan Tablet Tablet 5 mg Alinamin F
vit B2)
6 Fursultiamine HCl Injeksi 25 mg/10 ml Furamin
7 Kalium Klorida Tablet 600 mg KSR
8 Kalisum Hidrogen Tablet Cavit D3
fosfat

34
9 Kalsium glukonat Inj 100 mg/ml Calcii Gluconas
10 Kalsium Laktat Tablet 500 mg Kalsium Laktat
11 Kalsium organic Suspensi; Susp setara Calnic; Calnic Plus
aquamin kaplet kalsium 200
mg/ml; kalet
setara kalisum
400 mg
12 Kombinasi Vit. B1 100 Tablet; Farbion
mg, B6 200 mg, B12 injeksi
300 mcg
13 Komb.Vit A 2400 IU, Tablet Elkana
B1 4 mg, B2 1,2 mg, B6
1,2 mg, B12 4 mcg,
Vit.C 60 mg, Ca.
Pantothenate 6 mg,
Choline 12 mg, Inositol
12 mg, Ca Gluconate
300 mg, Ca.
Hypophosphite 20 mg,
L-lysine HCl 200 mg
14 Komb. Vit. A 5000 IU, Sirup Apialys sirup
B1 3 mg, B2 2 mg, B6 6

35
mg, B12 5 mcg, Vit.C
50 mg, Vit D 400 IU,
nicotinamide 20 mg,
lysine HCl 250 mg, d-
pantothenol 5 mg, l-
glutamic acid 25 mg
15 Komb. Per 0,6 ml : Vit Drop Apialys drop
A 2000 IU, Vit. C 30
mg, vit D 400 IU, Vit B1
1 mg, B2 1,2 mg, B5 1
mg, B12 2 mcg,
nicotinamide 10 mg,
pantothenol 5 mg,
lysine HCl 25 mg
16 Komb. Fenugreek seed Tablet Lactamor
extr trigonella foenum
graecum ext 600 mg,
katuk leaves extr
sauropus androgynus
extr 100 mg, vit B12 20
mch

36
17 Komb. Trigonella Tablet Lactamam
foenum-graecum seed
extr 600 mg, Sauropus
androgynus extr 100
mg
17 Komb. Natural Fish oil Kapsul Lactafar
200 mg, EPA +DHA, lunak
folic acid 800 mcg,
fructooligosaccharide
50 mg, Vit. E 10 mg
19 Komb. Ca 200 mg, Vit Kapsul Osfit DHA
D3 100 IU, tuna fish oil
200 mg
20 Komb. Tuna Oil 179 Tablet Promavit
mg, omega-3 64,5 mg,
DHA 48,5 mg, EPA 12,5
mg, folic acid 400 mcg,
Vit A 345 IU, vit D3
34,5 IU, vit B12 0,5
mcg, vit B6 150 mcg,
Ca Carbonate 100
mcg, Mg Oxide 62,5

37
mg, Fe Fumarate 23,5
mg
21 Komb. Placenta extr Tablet Laktafit
15 mg, Vit B12 20 mcg;
Ca Phosphate tribasic
12 mg

22 Komb. Vit B1 50 mg, Tablet Becom C


Vit B2 25 mg, vit B6 10
mg, Vit B12 5 mcg, vit
C 500 mg,
nicotinamide 100 mg,
pantothenic acid 18,4
mg
23 Komb. Vit B1 5 mg, vit Sirup Sanvita B
B2 2 mg, vita B6 2.5
mg, vit B12 3 mcg,
nicotinamide 20 mg, d
(+) pantothenol 3 mg
24 Komb. Vit A 5.000 IU, Drop 15 ml San-B-Plex drop
vit D 400 IU, vit B1 1
mg, vit B2 1.2 mg, vit

38
B6 1 mg, nicotinamide
10 mg, dexpanthenol 5
mg, vit C 50 mg
25 Komb. Vit A 850 IU, vit Emulsi Emulsi 200 ml Sanbe Kids
B1 3 mg, vit B2 2 mg,
vit B6 5 mg, vit B12 5
mcg, nivotinamide 3
mg, choline 12 mg, L-
lysine HCl 100 mg, Ca
hypophosphite 500
mg, cod liver oil 8 mg,
curcuma extr 12 mg
26 Komb. Curcuminoid 2 Sirup 100 ml Vitacur
mg, beta carotene
10% 4 mg, vit B1 3 mg,
vit B2 2 mg, vit B6 5
mg, vit B12 5 mcg, vit
D 100 iu,
dexpanthenol 3 mg, Ca
pidolate 300 mg,
fructo-oligosaccharide
300 mg

39
27 Komb. Fe carbonyl 83 Tablet Ferofort
mg, ascorbic acid 150
mg, folic acid 1 mg, vit
B1 3 mg, vit B2 3 mg,
vit B6 5 mg, vit B12 10
mcg, niacinamide 30
mg, Ca Pantothenate
15 mg, Zn 15 mg,
lysine HCl 50 mg
28 Komb. Coral Ca 500 Tablet Cal-95
mg, natural soy
isoflavone 20 mg, vit
D3 200 iu, vit B6 3.000
mcg, Zn 2.500 mcg
29 Komb. Folic acid 800 Kapsul Vitamam 1
mcg, vit A 5.000 IU, vit
B6 15 mg, vit B12 4
mcg, vit D 400 IU, Mg
100 mg, Zn 15 mg,
fructooligosacharide
50 mg, ginger extr 200
mg

40
30 Komb. Folic acid 800 Kapsul Vitamam 2
mcg, vit A 5.000 IU, vit
B1 10 mg, vit B2 2,5
mg, vit B6 15 mg, vit
B12 4 mcg, vit D 400
IU, vit C 100 mg,
niacinamide 20 mg, Ca
pantothenate 7.5 mg,
Mg 100 mg, Zn 15 mg,
cooper sulfate 0.1 mg,
K iodide 0.1 mg, Na
fluoride 1 mg,
fructooligosacharide
50 mg
31 Komb. Folic acid 800 Kapsul Vitamam 3
mcg, vit A 5.000 IU, vit
B1 10 mg, vit B2 2,5
mg, vit B6 15 mg, vit
B12 4 mcg, vit D 400
IU, vit C 100 mg,
niacinamide 20 mg, Ca
pantothenate 7.5 mg,

41
Mg 100 mg, Zn 15 mg,
cooper sulfate 0.1 mg,
K iodide 0.1 mg, Na
fluoride 1 mg,
fructooligosacharide
50 mg
32 Komb. Besi (II) Kapsul Siobion
Fumarat 325 mg, asam
folat 1.5 mg,
sianokobalamine 15
mcg, kalsium karbonat
200 mg, kolekalsiferol
400 IU, asam askorbat
75 mg, sorbitol 32.5
mg
33 Komb. folic acid 1 mg, Kapsul Folamil Genio
beta carotene 10.000
IU, vit B1 3 mg, vit B2
3.4 mg, nicotinamide
20 mg, vit B6 100 mg,
vit B12 4 mcg, vit D3
400 IU, vit K1 50 mcg,

42
biotin 30 mcg, copper
gluconate 0.1 mg, Fe
polymaltose complex
(IPC) 30 mg, DHA from
algae 40 mg,
arachidonic acid 8 mg
34 Mekobalamin Kapsul 250 mcg Lapibal
35 Ophiocephalus striatus Kapsul 500 mg Vipalbumin
extr
36 Vitamin K1 Inj Prohem; Vitadion
26 OBAT YANG
MEMPENGARUHI
SALURAH KEMIH
26.1 ANTISEPTIK
1 Asam Pipemidat Kapsul Urinter
2 Fenazopiridin Tablet Urogetix
26.2 ALPHA BLOCKER
1 Tamsolusin Tablet 0,2 mg Harnal

43
KEBIJAKAN DAN PERATURAN TENTANG PENGELOLAAN DAN
PENGGUNAAN PERBEKALAN FARMASI DI RSIA PURI BETIK HATI

I. Pendahuluan
Perbekalan farmasi yang dikelola rumah sakit meliputi
obat, reagensia, radiofarmaka, alat kesehatan, dan gas medis.
Pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit merupakan
salah satu segi manajemen rumah sakit yang penting karena
peran perbekalan farmasi dalam pelayanan kesehatan cukup
besar baik dari sisi medic maupun ekonomi. Inefisiensi dalam
pengelolaan perbekalan farmasi akan berdampak negative
terhadap kinerja rumah sakit baik secara medic, ekonomi dan
social. Mutu pelayanan farmasi sangat mempengaruhi
kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit. Oleh
karena itu, perbekalan farmasi harus dikelola dengan baik agar
selalu tersedia setiap saat diperlukan dan dengan mutu yang
terjamin. Selain itu, penggunaan perbekalan farmasi yang tidak
rasional merupakan masalah besar di semua tingkat pelayanan
kesehatan. Di rumah sakit masalah ini harus mendapat
perhatian serius karena dampaknya tidak hanya terhadap
morbiditas dan mortalitas pasien saja tetapi juga terhadap biaya
dan mutu pelayanan kesehatan.
Pengelolaan dan penggunaan perbekalan farmasi bersifat
multidisipliner yang meliputi serangkaian kegaiatan, yaitu:
pemilihan, perencanaan, pengadaan, penyimpanan, peresepan,
penyiapan/peracikan, pmeberian dan pemantauan. Rangkaian
kegiatan tersebut harus diselenggarakan secara efektif dan
efisien dengan berorientasi pada keselamatan pasien.
Mengingat kompleksnya kegiatan-kegiatan tersebut, maka
diperlukan kebijakan dan peraturan perbekalan farmasi di
rumah sakit yang disepakati dan diterapkan sehingga mutu

44
pelayanan rumah sakit dapat memberikan keselamatan dan
kepuasan bagi pasien.

II. Organisasi dan Tata Laksana


Organisasi:
Direktur RSIA Puri Betik Hati adalah penanggungjawab atas
peraturan dan kebijakan yang diberlakukan di rumah sakit,
termasuk kebijakan tentang pengelolaan dan penggunaan
perbekalan farmasi.
Komite Medik adalah pengendali program perbekalan farmasi di
RSIA Puri Betik Hati.
Panitia farmasi dan Terapi adalah panitia ahli di bawah komite
medik yang membantu direktur rumah sakit dalam
merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan peraturan
tentang pengelolaan dan penggunaan perbekalan farmasi di
RSIA Puri Betik Hati.
Bidang Pelayanan Medik adalah staf pengendali program
pengelolaan perbekalan farmasi yang bertugas melakukan
pengkajian terhadap perencanaan yang diusulkan Instalasi
Farmasi.
Instalasi farmasi adalah unit kerja fungsional sebagai pusat
pendapatan yang mempunyait tugas melaksanakan pengelolaan
perbekalan farmasi, kebutuhan semua pelayanan kesehatan di
RSIA Puri Betik Hati yang optimal meliputi: perencanaan,
penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan produksi
sediaan farmasi, serta melaksanakan pelayanan farmasi klinik
sesuai prosedur kefarmasian dan etik profesi.
Pengelolaan obat dan perbekalan farmasi lainnya di RSIA Puri
Betik Hati diselenggarakan dengan system satu pintu sesuai
Undang-Undang No. 44 thaun 2009 tentang Rumah sakit, pasal
15 ayat 3.

45
Perbekalan farmasi dikelompokkan menajdi 3 kelompok, yaitu
perbekalan farmasi dasar, perbekalan farmasi emergensi dan
perbekalan farmasi pelengkap. Perbekalan farmasi dasar adalah
perbekalan farmasi yang merupakan kebutuhan dasar dalam
perawatan/tindakan/diagnostic di ruangan atau pebekalan
farmasi untuk pemakaian bersama (sharing) oleh pasien.
Perbekalan farmasi emergensi adlaah perbekalan farmasi yang
diperlukan segera untuk menyelamatkan jiwa pasien.
Perbekalan farmasi pelengkap adalah perbekalan farmasi
kebutuhan individu pasien selain perbekalan farmasi dasar dan
perbekalan farmasi emergensi.
Pertanggungjawaban pelaksanaan kebijakan dan peraturan
perbekalan farmasi RSIA Puri Betik Hati dilakukan secara
terbuka dan akuntabel.

III. Panitia Farmasi dan Terapi


1. Keanggotaan Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) adalah
berdasarkan pengusulan dari Kepala Bidang/Instalasi dan
disahkan oleh Direktur. Keanggotaanya diperbaharui
maksimal setiap 5 tahun sekali
2. Anggota PFT tidak boleh mempunyai ikatan kerja dengan
perusahaan farmasi manapun
3. Ketua, sekretaris dan 2 (dua) anggota PFT ditetapkan
sebagai pengurus harian
4. PFT menyusun program kerja tentang pemilihan dan
penyusunan formularium
5. PFT mengajukan anggaran setiap tahun guna mendukung
program kerjanya
6. Tugas PFT mencakup:
a. Sebagai penasehat bagi pimpinan RSIA Puri Betik Hati
dan tenaga kesehatan dalam semua masalah yang ada
kaitannya dengan perbekalan farmasi

46
b. Menyusun kebijakan penggunaan perbekalan farmasi
di RSIA Puri Betik Hati
c. Menyusun formularium obat, dan daftar alat
kesehatan, dan reagensia, dan memperbaharuinya
secara berkala. Seleksi obat, alat kesehatan, dan
reagensia didasarkan pada kemanjuran, keamanan,
kualitas dan harga. PFT harus mampu meminimalkan
jenis obat yang nama generiknya sama atau jenis obat
yang indikasinya sama
d. Memantapkan dan melaksanakan program dan agenda
kegiatan yang menjamin berlangsungnya pelaksanaan
terapi yang efektif, aman dan hemat biaya
e. Merencanakan dan melaksanakan program pelatihan
dan penyebaran informasi tentang hal-hal yang
berhubungan dengan seleksi, pengadaan dan
penggunaan obat kepada staf medis RSIA Puri Betik
Hati
f. Berperan aktif dalam penjaminan mutu pemilihan,
pengadaan dan penggunaan perbekalan farmasi
g. Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi efek
samping obat yang terjadi di RSIA Puri Betik Hati
h. Memandu tinjauan penggunaan obat (drug utilization
review) dan mengumpanbalikkan hasil tinjauan itu ke
seluruh staf medis
7. Dalam mengemban tugas tersebut di atas, PFT perlu
mengadakan rapat rutin sekurang-kurangnya 1 bulan
sekali guna membicarakan implementasi dari kebijakan
dan peraturan tentang seleksi, pengadaan, penyimpanan,
dan penggunaan perbekalan farmasi
8. Keputusan rapat pleno yang menyangkut kebijakan
diambil berdasarkan musyawarha. Bila musyawarah tidak
berhasil, maka dapat dilakukan pemungutan suara

47
9. Setiap anggota PFT dalam pengambilan keputusan harus
bebas dari kepentingan pribadi atau kelompok, dan
semata-mata adalah untuk kepentingan pasien.

IV. Pemilihan
1. Pemilihan terhadap perbekalan farmasi yang akan
digunakan di RSIA Puri Betik Hati harus dilakukan secara
cermat dengan mempertimbangkan asas cost-
effectiveness
2. PFT harus memilih produk obat yang menunjukkan
keunggulan dibandingkan produk lain yang sejenis dari
aspek khasiat, keamanan, ketersediannya di pasaran,
harga dan biaya pengobatan yang paling murah. Proses
pemilihan obat mengikuti standar prosedur operasional
penyusunan formularium
3. Penyediaan jenis perbekalan farmasi harus dibatasi untuk
mengefisiensikan pengelolaannya dan menjaga kualitas
pelayanan
4. Daftar obat yang telah disetujui dan ditetapkan oleh
pimpinan RSIA Puri Betik Hati untuk digunakan dalam
pelayanan kesehatan di RSIA Puri Betik Hati tertuang
dalam buku Formularium RSIA Puri Betik Hati.
5. Proses penyusunan dan revisi formularium (system
formularium) harus dirancang agar dihasilkan formularium
yang selalu mutakhir dan dapat memenuhi kebutuhan
pengobatan yang rasional. Revisi formularium dilakukan
setiap tahun.
6. Kebijakan dan prosedur system formularium harus
dimasukkan sebagai salah satu peraturan yang harus
dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua staf medic
7. Komite medik mengajukan usulan obat formularium ke
PFT berdasarkan fakta bahwa obat tersebut tercantum di

48
dalam pedoman pelayanan medic yang diterbitkan oleh
komite medi. Oleh karena itu setiap penggantian obat atau
rejimen terapi di dalam pedoman pelayanan medic harus
diberitahukan kepada PFT
8. Setiap obat baru yang diusulkan untuk masuk dalam
formularium harus dilengkapi dengan iformasi tentang
kelas terapi, indikasi terapi, bentuk sediaan dan kekuatan,
bioavailabilitas dan farmakokinetik, kisaran dosis, efek
samping dan efek toksik, perhatian khusus, kelebihan obat
baru ini dibandigkan dengan obat lama yang sudah
tercantum di dalam formularium, uji klinik, atau kajian
epidemiologi yang mendukung keunggulannya,
perbandingan harga dan biaya pengobatan denganobat
atau cara pengobatan terdahulu, kecuali yang memiliki
data bioekuivalensi (BE) dan/atau rekomendasi tingkat I
evidence-based medicine (EBM)
9. Obat yang terpilih masuk formularium adalah obat yang
memperlihatkan tingkatan bukti ilmiah yang tertinggi
untuk indikasi dan keamanannya. Bila dari segolongan
obat yang sama indikasinya memperlihatkan tingkatan
bukti ilmiah khasiat dan kemamanan yang sama tinggi,
maka pertimbangan selanjutnya adalah dalam hal
ketersediannya di pasaran, harga dan biaya pengobatan
yang paling murah.
10. Suatu obat harus dihapuskna dari formularium jika obat
tersebut sudah tidak beredar lagi di pasaran, tidak ada lagi
yang meresepkan, atau sudah ada obat lain yang lebih
cosf-effective
11. Pada kasus dimana diperlukan suatu obat yang tidak
tercantum dalam formularium, maka dokter dapat
mengjaukan permintaan khusus dengan mengisi Formulir
Permintaan Khusus Obat Non Formularium yang diajukan

49
kepada PFT. Selanjutnya PFT akan memutuskan apakah
penyediaan obat tersebut dapat disetujui atau tidak. Jika
dapat disetujui, maka instalasi farmasi akan melanjutkan
proses pengadaannya. Proses permintaan obat
nonformularium mengikuti Standar Prosedur Operasional
Pemintaan Obat Non Formularium
12. Pada keadaan dimana obat yang diperlukan tidak tersedia,
maka instalasi farmasi akan meyampaikan pemberitahuan
kepada dokter penulis resep dan menyarankan obat
pengganti jika ada
13. Sosialisasi formularium dilakukan oleh PFT melalui
presentasi di hadapan staf medis
14. Buku formularium yang sedang berlaku wajib tersedia di
setiap lokasi pelayanan di ruang rawat, klinik, gawat
darurat, ruang dokter dan instalasi farmasi. Setiap dokter
harus memiliki buku formularium yang menjadi acuan
selama melakukan praktik di RSIA Puri Betik Hati
15. Pengawasan kepatuhan pemekaian obat sesuai
formularium dilakukan secara berjenjang dimulai dari
divisi, secara berkala dan berdasarkan data penggunaan
obat dari instalasi farmasi
16. Penyimpangan terhadap penggunaan obat tidak sesuai
dengan formularium diberikan sanksi sesuai dengan yang
tercantum peraturan internal staf medis RSIA Puri Betik
Hati
17. Penghargaan terhatap penggunaan obat sesuai dengan
formularium RSIA Puri Betik Hati akan diberikan sesuai
dengan peraturan yang berlaku

50
V. Perencanaan dan Pengadaan
1. Perencanaan mengacu kepada formularium serta daftar
alat kesehatan dan reagensia yang telah disepakati oleh
pengguna dan ditetapkan oleh DIrektur
2. Pengadaan obat, alat kesehatan, dan reagensia dilakukan
berdasarkan perencanaan yang diajukan oleh pengguna
3. Pembelian obat yang tidak tercantum dalam formularium
serta alat kesehatan dan reagensia yang tidak tercantum
dalam daftar alat kesehatan dan reagensia hanya dapat
dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari PFT dan
disetujui oleh direksi
4. Pengadaan obat, alat kesehatan dan reagensia di luar jam
kerja instalasi farmasi dilakukan mengikuti standar
prosedur operasional pengadaan perbekalan farmasi di
luar jam kerja

VI. Penyimpanan
1. Area penyimpanan perbekalan farmasi tidak boleh
dimasuki oleh petugas selain petugas farmasi
2. Penyimpanan obat, alat kesehatan, reagensia dan gas
medis harus dilakukan ssuai persyaratan dan standar
kefarmasian untuk menjamin stabilitas dan keamanannya
serta memudahkan dalam pencariannya untuk
mempercepat pelayanan
3. Khusus bahan berbahaya seperti bersifat mudah menyala
atau terbakar, eksplosif, oksidator/reduktor, racun,
korosif, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, iritasi dan
berbahaya lainnya harus disimpan terpisah dan disertai
tanda bahan berbahaya
4. Obat narkotika disimpan dalam lemari terpisah dengan
pintu berkunci. Untuk penyimpanan narkotika di gudang
dan satelit farmasi, pintu berkunci ganda

51
5. Obat jadi dan bahan baku harus diberi label yang
mencantumkan: kandungan, tanggal kadaluarsa dan
peringatan penting
6. Obat High Alert (obat yang memerlukan kewaspadaan
tinggi) harus disimpan ditempat terpisah dan diberi label
khusus mengikuti instruksi kerja penyimpanan obat high
alert
7. Elektrolit pekat yang termauk dalam daftar obat high alert,
contoh: Kalium klorida 7,46%, hanya boleh ada di instalasi
farmasi. Penyimpanan di tempat terpisah dengan akses
terbatas dan harus diberi label yang jelas untuk
menghindari penggunaan yang tidak disengaja
8. Obat dengan tampilan mirip atau bunyi mirip (Look Alike
Sound Alike/LASA) disimpan tidak berdekatan dan diberi
label LASA
9. Perbekalan farmasi dan tempat penyimpanannya harus
diperiksa secara berkala
10. Pasien tidak diperbolehkan membawa perbekalan farmasi
dari luar RSIA Puri Betik Hati untuk digunakan seama
perawatan di RSIA Puri Betik Hati. Jika melanggar
ketentuan tersebut, maka pasien/keluarga pasien
menandatangani surat pernyataan bahwa pasien/keluarga
pasien bertanggung jawab atas akibat penggunaan
perbekalan farmasi yang dibawa. Perbekalan farmasi yang
dibawa masuk oleh pasien harus diperiksa mutunya secara
vosual dan dicatat dalam Formulir Serah terima
Perbeklaan Farmasi dari pasien. Obat disimpan di instalasi
famrasi dalam wadah terpisah dan diberi label yang jelas
11. Perbekalan farmasi emergensi disimpan dalam
troli/kit/lemari emergensi terkunci, diperiksa, dipastikan
selalu tersedia dan harus diganti segera jika jenis dan
jumlahnya sudah tidak sesuai lagi dengan daftar

52
12. Perbekalan farmasi yang tidak digunakan, rusak dan
kadaluarsa harus dikembalikan ke instalasi farmasi sesuai
Standar Prosedur Operasional Pengembalian Perbekalan
Farmasi
13. Obat yang ditarik dari peredaran oleh pemerintah atau
pabriknya harus segera dikembalikan ke instalasi farmasi
sesuai Standar Prosedur Operasional Penarikan Kembali
Perbekalan Farmasi
14. Obat yang sudah kadaluarsa, rusak atau terkontaminasi
harus disimpan terpisah sambil menunggu pemusnahan.
Pemusnahan dilakukan sesuai Standar Prosedur
Operasional Pemusnahan Perbekalan Farmasi
15. Pemusnahan perbekalan farmasi mengikuti Standar
Prosedur Operasional Pemusnahana Perbekalan Farmasi

VII. Peresepan
1. Yang berhak menulis resep adalah staf medis purnawaktu,
dokter tamu dan dokter yang bertugas dan mempunyai
surat izin pratek di RSIA Puri Betik Hati
2. Yang berhak menulis resep narkotika adalah dokter yang
memiliki nomor SIP (Surat Izin Praktek)
3. Penulis resep harus melakukan penyelarasan obat
(medication reconciliation) sebelum menulis resep.
Penyelarasan obat adalah membandingkan antara daftar
obat yang sedang digunakan pasien dan obat yang akan
diresepkan agar tidak terjadi duplikasi atau terhentinya
terapi suatu obat
4. Penulis resep harus mempertimbangkan kemungkinan
adanya kontraindikasi, interaksi obat, dan reaksi alergi
5. Terapi obat dituliskan dalam rekam medic hanya ketika
obat pertama kali diresepkan, rejimen berubah, atau obat
dihentikan. Untuk terapi obat lanjutan pada rekam medic

53
dituliskan terapi lanjutan dan pada kardeks (catatan
pemberian obat) tetap dicantumkan nama obat
rejimennya
6. Tulisan di resep harus jelas dan dapat dibaca,
menggunakan istilah dan singkatan yang lazim sehingga
tidak disalahartikan
7. Dokter harus mengenali obat-obat yang masuk dalam
daftar Look Alike Sound Alike (LASA) yang diterbitkan oleh
instalasi farmasi, untuk menghindari kesalahan
pembacaan oleh tenaga kesehatan lain
8. Obat yang diresepkan harus sesuai dengan formularium
RSIA Puri Betik Hati
9. Alat kesehatan yang diresepkan harus sesuai dengan yang
tercantum dalam daftqar alat kesehatan RSIA Puri Betik
Hati
10. Jenis-jenis resep yang dapat dilayani: resep pertama
pasien baru masuk, resep regular, resep cito, resep
pengganti emergensi, resep dengan perlakuan automatic
stop order
11. Penulisan resep harus dilengkapi/memenuhi hal-hal
sebagai berikut:
a. Nama pasien
b. Tanggal lahir
c. Berat badan pasien
d. Nama dokter
e. Tanggal penulisan resep
f. Nama ruang pelayanan
g. Memastikan ada tidaknya riwayat alergi obat dengan
mengisi kolom riwayat alergi obat pada bagian kanan
atas lembar resep manual atau secara elektronik
dalam system informasi farmasi
h. Tanda R/ pada setiap sediaan

54
i. Untuk nama obat ditulis sesuai dengan formularium,
dilengkapi dnegan bentuk sediaan (injeksi, tablet,
kapsul, salep) serta kekuatannya (contoh: 500 mg, 1
gram)
j. Jumlah sediaan
k. Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap
jenis/bahan obat dan jumlah bahan obat (untuk
bahan padat: microgram, milligram, gram) dan untuk
cairan: tetes, milliliter, liter)
l. Pencampuran beberapa obat jadi dalam satu sediaan
tidak dianjurkan, kecuali sediaan dalam bentuk
campuran tersebut telah terbukti aman dan efektif
m. Penggunaan obat off label (penggunaan obat yang
indikasinya di luar indikasi yang disetujui oleh BPOM
RI) harus berdasarkan penduan pelayanan medik
yang ditetapkan oleh komite medik
n. Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute pemberian).
Untuk aturan pakai jika perlu atau prn atau pro re
nata harus dituliskan dosis maksimal dalam sehari
12. Pasien diberi penjelasan tentang efek tidak diharapkan
yang mungkin terjadi akibat penggunaan obat
13. Perubahan terhadap resep/instruksi pengobatan yang
telah diterima oleh apoteker/asisten apoteker harus
diganti dengan resep/instruksi pengobatan baru
14. Resep/instruksi pengobatan yang tidak memenuhi
kelengkapan yang ditetapkan, tidak akan dilayani oleh
farmasi
15. Jika resep/instruksi pengobatan tidak dapat dibaca atau
tidak jelas, maka perawat/apoteker/asisten apoteker yang
menerima resep/instruksi pengobatan tersebut harus
menghubungi dokter penulis resep sesuai dengan instruksi
kerja penanganan resep yang tidak jelas

55
16. Instruksi lisa (verbal order) harus diminimalkan. Instruksi
lisan untuk obat high alert tidak dibolehkan kecuali dalam
situasi emergensi. Instruksi lisan tidak dibolehkan saat
dokter berada di ruang rawat. Pelaksanaan instruksi lisan
mengikuti instruksi kerja instruksi lisan
17. Setiap obat yang diresepkan harus sesuai dengan yang
tercantum dalam rekam medik
18. Kelanjutan terapi obat yang sempat dihentikan karena
operasi atau sebab lain harus dituliskan kembali dalam
bentuk resep/instruksi pengobatan baru

VIII. Penyiapan
1. Yang dimaksud dengan penyiapan obat adalah proses
mulai dari resep/instruksi pengobatan diterima oleh
apoteker/asisten apoteker sampai dengan obat diterima
oleh perawat di ruang rawat untuk diberikan kepada
pasien rawat inap, atau sampai dengan obat diterima oleh
pasien/keluarga pasien rawat jalan dengan jaminan bahwa
obat yang diberikan tepat dan bermutu baik. Yang
termasuk juga dalam penyiapan obat adalah pencampuran
obat suntik tertentu, pneyiapan obat sitostatika dan
nutrisi parenteral.
2. Sebelum obat disiapkan, apoteker/asisten apoteker harus
melakukan kajian (review) terhadap resep/instruksi
pengobatan yang meliputi:
a. Ketepatan obat, dosis, frekuensi, rute pemberian
b. Duplikasi terapeutik
c. Alergi
d. Interaksi obat
e. Kontraindikasi
f. Kesesuaian dengan pedoman pelayanan/peraturan
yang berlaku, dan menghubungi dokter penulis resep

56
jika ditemukan ketidakjelasan atau ketidaksesuaian.
Kajian tidak perlu dilakukan pada keadaan emergensi,
di ruang operasi dan tindakan intervensi diagnostic
3. Apoteker/asisten apoteker diberi akses ke data pasien
yang diperlukan untuk melakukan kajian resep
4. Dalam proses penyiapan obat oleh petugas farmasi
diberlakukan substandi generic, artinya farmasi
diperbolehkan memberikan salah satu dari sediaan yang
zat aktifnya sama dan tersedia di RSIA Puri Betik Hati
dengan terlebih dahulu memberitahu dokter
5. Substitusi terapeutik adalah penggantian obat yang sama
kelas terapinya ttapi berbeda zat kimianya, dalam dosis
yang ekuivalen, dapat dilakukan oleh petugas farmasi
dengan terlebih dahulu minta persetujuan dokter penulis
resep/konsulen. Persetujuan dokter atas substitusi
terapeutik dapat dilakukan secara lisan/melalui telepon.
Petugas farmasi menuliskan obat pengganti, tanggal, jam
komunikasi, dan nama dokter yang memberikan
persetjuan, dicatat pada lembar resep atau dalam sistem
informasi obat.
6. Penyiapan obat harus dilakukan di tempat yang bersih dan
aman sesuai aturan dan standar praktik kefarmasian
7. Area penyaiapan obat tidak boleh dimasuki oleh petugas
lain selain petugas farmasi
8. Petugas yang menyiapkan obat steril harus mendapatkan
pelatihan teknik aseptic
9. Petugas yang menyiapan radiofarmasi harus di bawah
supervisi apoteker atau tenaga terlatih
10. Sistem distribusi dan penyiapan obat untuk pasien rawat
inap diberlakukan sistem dosis unit dan untuk pasien
rawat jalan diberlakukan sistem resep individual. Sistem
dosis unit adalah penyiapan obat yang dikemas untuk satu

57
kali pemakaian. Sistem resep individual adalah penyiapan
obat yang dikemas sesuai permintaan jumlah yang
tercantum di resep
11. Setiap obat yang telah disiapkan harus diberi label sesuai
instruksi kerja pembuatan etiket
12. Penyiapan obatharus dipasikan akurat mengikuti instruksi
kerja penyiapan obat sistem dosis unit, instruksi kerja
penyiapan obat sistem resep individual, dan instruksi kerja
peracikan obat di sateli

IX. Pemberian
1. Yang berhak memberikan obat kepada pasien adalah
dokter atau perawat yang sudah memiliki kompetensi dan
mempunyai surat izin praktik di RSIA Puri Betik Hati
2. Pemberian obat ke pasien harus sesuai dengan standar
prosedur operasional pemberian obat
3. Pada pemberian obat secara infus, label nama obat
ditempelkan pada botol infus atau syringe pump. Apanila
obat yang diberikan lebih dari satu, maka label nama obat
ditempelkan pada setiap syringe pump dan di setiap ujung
jalur selang
4. Dokter peserta didik atau perawat peserta didik dapat
memberikan obat di bawah supervisi instruktur klinik,
kecuali obat-obat khusus dan high alert
5. Obat yang akan diberikan kepada pasien harus diverifikasi
oleh perawat/dokter mengenai kesesuaiannya dengan
resep/instruksi pengobatan meliputi nama obat, waktu
dan frekuensi pemberian, dosis, rute pemberian dan
identitas pasien
6. Mutu obat yang akan diberikan kepada pasien harus
dipastikan mutunya baik dengan diperiksa secara visual

58
7. Pasien dipastikan tidak memiliki riwayat alergi dan
kontraindikasi dengna obat yang akan diberikan
8. Obat yang tergolong obat high alert harus diperiksa
kembali oleh perawat kedua sebelum diberikan kepada
pasien
9. Pemberian obat harus dicatat di lembar pemberian obat
sesuai standat prosedur operasional pemberian obat
10. Penggunaan obat secara mandiri oleh pasien harus
mendapatkan edukasi terlebih dahulu dan dipantau oleh
perawat
11. Jika terjadi kesalahan dalam penggunaan perbekalan
farmasi, termasuk kehilangan, maka konsekuensi finansial
menjadi tanggung jawab pihak yang bersalah

X. Pemantauan
1. Pemantauan efek terapi dan efek yang tidak diharapkan
dari obat harus dilakukan pada setiap pasien
2. Panitia farmasi dan terapi di tingkat departemen medik
bertugas memantau efek samping obat
3. Obat yang diprioritaskan untuk dipantau efek sampingnya
adalah obat baru yang masuk formularium RSIA Puri Betik
Hati dan obat yang terbukti dalam literature menimbulkan
efek samping serius
4. Pemantauan efek samping obat perlu didokumentasikan
dalam formulir pelaporan efek samping obat dan dicatat
dalam rekam medik
5. Efek samping yang harus dilaporkan ke Panitia Farmasi
dan Terapi adalah yang berat, fatal, meninggalkan gejala
sisa sesuai Standar Prosedur Operasional Pemantauan
Efek Samping obat

59
6. Pemantauan dan pelaporan efek samping obat
dikoordinasikan oleh Panitia Farmasi dan terapi RSIA Puri
Betik Hati
7. Petugas pelaksanan pemantauan dan pelaporan efek
samping obat adalah dokter, perawat, apoteker di ruang
rawat/poliklinik
8. Panitia Farmasi dan Terapi RSIA Puri Betik Hati melaporkan
hasil evaluasi pemantauan ESO kepada Komite Medik dan
Keperawatan dan menyebarluaskannya ke seluruh
departemen medik/instalasi/unit pelayanan di RSIA Puri
Betik Hati sebagai umpan balik/edukasi

XI. Kesalahan Obat


1. Kesalahan obat adalah kesalahan yang terjadi pada tahap
penulisan resep, penyiapan/peracikan atau pemberian
obat baik yang menimbulkan efek merugikan ataupun
tidak
2. Setiap kesalahan obat yang terjadi, wajib dilaporkan oleh
petugas yang menemukan/terlibat langsung dengan
kejadian tersebut atau atasan langsungnya
3. Pelaporan dilakukan secara tertulis menggunakan formulir
laporan insiden ke tim keselamatan pasien RSIA Puri Betik
Hati
4. Kesalahan obat harus dilaporkan maksimal 2x24 jam
setelah ditemukannya insiden
5. Tipe kesalahan yang dilaporkan:
a. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) yaitu terjadinya insiden
yang belum terpapar ke paisen
b. Kejadia Tidak Cedera (KTC) yaitu suatu kejadian
insiden yang sudah terpapat ke pasien tetapi tidak
menimbulkan cedera

60
c. Kejadian Tidak DIharapkan (KTD) yaitu suatu kejadian
insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien
6. Kesalahan obat dilaporkan dan ditindaklanjuti mengikuti
Standar Prosedur Operaisonal Pelaporan Insiden dan
Standar Prosedur Operasional Pelaporan Keselahan Obat
7. Unit pelayanan jaminan mutu bertanggung jawab untuk
menindaklanjuti laporan kesalahan obat

XII. Kajian Penggunaan Obat (Drug Utilization Review)


1. Kajian penggunaan obat merupakan pengkajian sistematik
terhadap seluruh aspek penggunaan obat yang bertujuan
untuk menjamin penggunaan obat yang aman dan cost
effective serta meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan. Program ini mengevaluasi, menganalisis dan
menginterpretasikan pola penggunaan obat baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Hasil pengkajian selanjutnya
menjadi dasar dalam mengidentifikasi kekurangan dan
menyusun strategi untuk perbaikan
2. Obat-obat yang diprioritaskan untuk ditinjau meliputi obat
yang diduga banyak digunakna secara tidak raisonal, obat
mahal dan obat yang sedang dievaluasi apakah akan
dimasukkan, dikeluarkan atau dipertahankan sebagai obat
formularium
3. Dalam setiap kali rapat PFT departemen, statisti
perencanaan dan pemakaian obat harus disajikan dan
didiskusikan untuk mengetahui permasalahn pengadaan
dan penggunaan obat yang sedang terjadi
4. Dari data statistic obat dapat dilakukan analisis pareto
(analisis ABC). Pemecahan masalah diutamakan pad
akelompok obat yang menyerap biaya tinggi (kelompok A)
dengan sasaran penekanan biaya secara bermakna

61
5. Statistic obat berguna pula untuk menghitung tingkat
konsumsi RSIA Puri Betik Hati, yang dinyatakan dalam
Defined Daily Dose (DDD) per 100 tempat tidur. Dengan
membandingkan tingkat konsumsi obat di RSIA Puri Betik
Hati dengna rumah sakit yang setara dapat ditentukan
apakah penggunaan satu macam/kelompok obat
berlebihan, sedang, atau kurang
6. Kajian kuantitatif penggunaan obat perlu dilanjutkan
dengan kajian kuantitatif untuk mengetahui sebab dari
timbulnya masalah obat, dan bagaimana cara
mengatasinya
7. Kajian penggunaan obat harus berlanjut dengan
penentuan strategi/intervensi yang bertujuan untuk
memecahkan masalah obat. Intervensi yang dapat
dilakukan untuk memajukan penggunaan obat yang
rasional yaitu edukai (seminar, diskusi kelompok,
bimbingan perorangan,pelayanan informasi obat),
tatalaksana (audit, umpan balik), dan pembatasan
(penghentian otomatis, pembagian lini penggunaan obat)

XIII. Pedoman Pengobatan


1. Pedoman pengobatan merupakan bagian dari pedoman
pelayanan medik untuk satu penyakit tertentu yang
diterbitkan oleh departemen. Pedoman itu merupakan
kesepakatan yang didasarkan pada bukti ilmiah tertinggi,
disesuaikan dengan kondisi lokal, disahkan oleh komite
medik, dan harus diikuti oleh semua dokter yang sedang
melayani pasien dengan penyakit tersebut
2. Pedoman pengobatan yang baik perlu mencakup informasi
tentang pengobatan non farmakologik, penggunaan obat
sesedikit mungkin, pertimbangan pemilihan obat yang
berdasarkan efektivitas dan biaya, obat yang digunakan

62
tercantum di dalam formularium, pernyataan obat mana
yang masuk lini pertama, kedua, dan ketiga, dosis dan
lama pemberian, kontraindikasi dan efek samping, dan
tingkat keahlian yang diizinkan meresepkan obat tertentu
3. Satu pedoman pengobatan pertama kali dibuat
rancangannya oleh tim yang ditunjuk oleh ketua
departemen, kemudian diedarkan ke seluruh staf
departemen dan PFT untuk dikomentari dan
disempurnakan, dan terakhir diujicobakan di dalam
pelayanan. Hasil uji coba diumpanbalikkan ke seluruh staf
medis dan PFT
4. Agar selalu mengikuti kemajuan dan perkembangan
pengobatan yang mutakhir, maka pedoman pengobatan
perlu ditinjau secara berkala, dimulai kembali denga
penunjukan satu tim oleh kepala departemen, kemudian
disempurnakan dan diujicobakan lagi.

XIV. Penilaian Obat Baru


1. Obat baru harus dinilai aspek kemanjuran, kemanfaatan,
keamanan, kualitas, dan harganya. Penilaian obat baru
harus dilakukan secara kritis yang bertujuan untuk
memasukkan obat baru itu ke dalam formularium, atau
untu menggantikan obat yang sudah ada di dalam
formularium. Obat baru dapat menggantikan obat lama
jika secara keseluruhan lebih unggul ditinjau dari aspek
kemanjuran, kemanfaatan, keamanan, kualitas dan
biayanya
2. Penilaian kemanjuran (efficacy) obat baru dilakukan
melalui telaah kritis kepustakaan. Penilaian kemanfaatan
dilakukan melalui in use trial dalam pelayanan dengna
menghitung seluruh biaya yang timbul akibat penggunaan
obat itu (cost effevtiveness study) dan

63
membandingkannya dengan pengobatan standar.
Penilaian keamanan dilakukan melalui telaah kritis
kepustakaan, yang harus diikuti dengan program
pemantauan efek samping di tempat pelayanan. Penilaian
kualitas obat jadi dilakukan dengan memeriksa
dokumentasi kendali mutu dari pabrik pembuat sediaan
jadi yang meliputi sifat fisiko kimia bahan baku, formulai,
uji stailitas, uji desintegrasi, uji disolusi, dan uji
biavailabilitas dari batch pertama.
3. Sumber informasi yang digunakan dalam telaah kritis
harus dapat dipercayai, yaitu artikel asli yang diterbitkan
oleh jurnal kedoktera yang mempunyai mekanisme peer
review, tinjauan kepustakaan berupa meta analisis
(Cochrane Library), newsletter yang mempunyai reputasi
baik, dan buku ajar. Informasi yang diterbitkan atau
disponsori oleh perusahaan farmasi perlu dibaca dengan
cermat karena terkait dengan promosi yang membesarkan
efektivitasi dan menutupi efek buruk obat.
4. Sebagai panduan untuk telaah kritis kepustakaan dapat
digunakan lembar check list agar dapat mengenali letak
kesalahan dan bias dari suatu penelitian. Makin banyak
ditemui kesalahan dan penyimpangan dalam pelaksanaan
dan penulisan laporan penelitian, maka makin sukar untuk
dipercaya hasil penelitian tersebut
5. Instalasi farmasi bertanggung jawab dalam pengelolaan
obat penelitian, berkoordinasi dengan peneliti agar sesuai
dengan protocol yang digunakan

XV. Promosi Obat


1. Berdasarkan pedoman promosi yang dikeluarkan oleh
WHO, klaim promosi obat harus dapat dipercaya, tidak
berlebihan, jujur, informatif, seimbang, berdasarkan data

64
terbaru, dapat diperiksa kebenarannya, dan dilakukan
dengan cara-cara yang baik
2. Cara promosi obat yang baik adalah memberi kesempatan
kepada perusahaan obat untuk menyampaikan informasi
tentang obat yang dipromosikan di hadapan PFT dan staf
medis di departemen atau divisi. Presentasi kemudian
dilanjutkan dengan tinjauan secara ilmiah oleh staf medis,
ahli farmakologi, atau apoteker
3. Obat sampel tidak diperbolehkan untuk digunakan di
rumah sakit
4. Promosi yang dilakukan dengan cara menjanjikan insentif
kepada dokter, atau institusi melalui peresepan obat
merupakan tindkaan yang harus dihindari dan diberi
sanksi.

65
FORMULIR USULAN PENCANTUMAN NAMA OBAT DALAM
FORMULARIUM

1. Nama Generik : _____________________________________


2. Nama Dagang :_____________________________________
3. Bentuk dan kekuatan sediaan : ________________________
4. Nama obat yang sudah tercantum dalam formularium
sekarang yang dpat dibandingkan dengan obat usulan:
Tidak ada
Ada, yaitu : _____________________________________
5. Alasan pengusulan (berdasarkan efektifitas dan keamanan:
__________________________________________________
___________________________________________________
6. Referensi yang mendukung (fotokopi naskah terlampir):
a. ________________________________________________
b. _______________________________________________
c. ________________________________________________
7. Apakah dengan penambahan obat yang diusulkan maka obat
sebanding yang sudah tercantum perlu dihapuskan?
Ya Tidak
Alasan :
__________________________________________________
__________________________________________________
Bandar Lampung,
Mengetahui, Yang mengusulkan,

() ()

66
FORMULIR PERMINTAAN KHUSUS
OBAT NON FORMULARIUM

Nama generic : __________________________


Nama dagang dan pabrik : __________________________
Bentuk sediaan dan kekuatan : __________________________
Nama pasien : ___________________________
Indikasi : __________________________
Alasan permintaan : __________________________
______________________________________________________
Jumlah yang diminta : __________________________

Bandar Lampung,
Mengetahui, Dokter yang meminta,

(.) (.)
Catatan: Formulir ini harus diisi dengan lengkap, dicap RSIA Puri
Betik Hati dan dikirimkan kepada Ketua Panitia Farmasi dan Terapi
(PFT) RSIA Puri Betik Hati

Keputusan Panitia Farmasi dan Terapi (diisi oleh PFT)


Disetujui
Tidak Disetujui
Alasan : ______________________________________
Bandar Lampung,
Ketua PFT RSIA PBH

67
FORMULIR PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT
PANITIA FARMASI DAN TERAPI
PASIEN

Nama : Penyakit Utama: Kesudahan(beri tanda X)


NRM : Sembuh
Tgl.Lahir: Meninggal
Sembuh dgn gejala sisa
L / P (Hamil/tidak hamil/tidak
Belum sembuh
tahu) Tidak tahu
Suku :
Berat Badan : Penyakit/kondisi lain yang menyertai :
Pekerjaan: Gangguan ginjal Alergi
Faktor industry, pertanian, kimia dan lain-lain
Gangguan hati Kondisi medis lainnya

REAKSI EFEK SAMPING OBAT (E.S.O)


Saat/tgl mula terjadi : Kesudahan E.S.O (beri tanda X) :
Bentuk/manifestasi E.S.O yang terjadi : Tanggal :
Sembuh
Data laboratorium (jika ada) : Meninggal
Sembuh dengan gejala sisa
Belum sembuh
Tidak Tahu
Reaksi E.S.O yang pernah dialami :

Tindakan yang telah dilakukan untuk mengatasi reaksi E.S.O :

OBAT
Nama Bentuk Beri tanda X untuk Pemberian Indikasi
(Nama dagang/Pabrik) obat yang dicurigai Pengguna
sediaan an
Rute Dosis/waktu Tgl masuk Tgl akhir

Apakah reaksi E.S.O hilang setelah obat dihentikan? Apakah reaksi E.S.O yang sama timbul sewaktu obat
Ya Tidak Tidak Tahu yang dicurigai digunakan kembali :
Ya Tidak Tidak Tahu

PELAPOR
Nama : Bandar Lampung,
Dokter perawat farmasis
Asal ruangan/poliklinik :
Nama : ( )
Bandar Lampung, Tanda tangan pelapor

Kirimkan formulir yang sudah diisi kepada : Sekretaris OBAT


INTERAKSI Panitia Farmasi dan Terapi d/a Instalasi Farmasi

68
INTERAKSI OBAT

Obat yang Obat yang dipengaruhi Efek Mekanisme


mempengaruhi (obat 2)
(Obat 1)
Alopurinol Azatioprin Toksisitas obat 2 dapat Penghambatan enzim
meningkat metabolisme obat 2 di hepar
Amiodaron; steroid Antikoagulan oral Meningkat efek obat 2 Penghambatan enzim
anabolic; simetidin; (warfarin) metabolisme obat 2
fluconazole;
metronidazole
Amiodaron; Digoksin Toksisitas obat 2 dapat Penghambatan ekskresi obat 2
diltiazem terjadi
Amiodaron; Fenitoin Toksisitas obat 2 Penghambatan metabolisme
kloramfenikol; meningkat obat 2
mikonazol
Antasida Besi (Fe); hormone Absorpsi obat 2 Pembentukan khelat yang
tiroid; kuinolon; berkurang sukar diabsorpsi
tetrasiklin
Antasida Itrakonazole; Absorpsi obat 2 Peningkatan pH di saluran
ketoconazole berkurang cerna oleh obat 1, sedangkan
obat 2 membutuhkan suasana

69
asam untuk dapat diabsorpsi
Antasida Salisilat Klirens obat 2 meningkat Peningkatan pH urine (hanya
terjadi jika dosis salisilat tinggi)
Asetazolamide Kuinidin Efek smaping obat 2 Penghambatan ekskresi obat 2
meningkat
Aspirin Antikoagulan oral Menimbulkan efek Penghambatan fungsi platelet
(warfari) hipoprotrombinemik
Barbiturate; Golongan beta blocker Efek obat 2 menurun Peningkatan metabolisme obat
fenitoine 2
Calcium chanel Karbamazepine; Efek obat 2 meningkat Penghambatan metabolisme
blocker (verapamil, siklosporin obat 2
diltiazem, nikardipin)
Diltiazem; Teofilin Toksisitas obat 2 Penghambatan metabolisme
eritromisin; meningkat obat 2
fluvoksamin;
verapamil
Diuretic yang Digoksin Toksisitas obat 2 dapat Peningkatan kepekaan
menyebabkan terjadi reseptor terhadap obat 2
hypokalemia
Eritromisin; Golongan statin Efek samping miopati Penghambatan metabolisme
klaritromisin; (lovastatin, simvastatin) meningkat obat 2
siklosporin

70
Estrogen Kortikosteroid Efek obat 2 meningkat Penghambatan metabolisme
obat 2
Fenitoin Doksisiklin; Efek obat 2 menurun Peningkatan metabolisme obat
kortikosteroid; kuinolon 2
Fluconazole Fenitoin Kadar obat 2 dalam Penghambatan metabolisme
darah meningkat, obat 2
sehingga dapat
meningkatkan
toksisitasnya
Fluoksetin Golongan monoamine Sindrom serotonin Belum jelas
oxidase inhibitor
Fluvoksamin Antidepresan trisiklik ( Toksisitas obat 2 dapat Penghambatan metabolisme
co: amitriptilin, terjadi obat 2
imipramine,
klomipramin, maprotilin,
trimipramin)
Golongan azol (co: Calcium channel blocker, Meningkatkan kejadian Penghambatan metabolisme
itrakonazole, siklosporin efek sampingobat 2 obat 2
ketoconazole,
vorikonazole,
fluconazole)

71
Golongan beta Prazosin Hipotensi postural pada Gangguan respon
blocker dosis pertama obat 2 kardiovaskular oleh obat 1
Golongan beta Golongan sulfonilurea Gejala hipoglikemia Penghambatan reseptor beta 2
blocker (terutama tertutupi (kecuali
yang non selektif; co: berkeringat)
propranolol)
Golongan beta Insulin Reaksi recovery kadar Penghambatan mobilisasi
blocker (terutama glukosa darah terhambat glukosa dari hepar
yang non selektif, co: jika terjadi hipoglikemia
propanolol)
Golongan fenotiazin Levodopa Efek obat 2 dihmbat Ntagonis efek obat 2
(co: klorpromazin)
Golongan kuinolon Digoksin Toksisitas obat 2 dapat Penghambatan ekskresiobat 2;
terjadi pergeseran dari ikatan protein
plasma
Golongan Antidiabetes (insulin, Dapat terjadi Aditif
monoamine oxidase antidiabetes oral) hipoglikemia
inhibitor
Golongan Levodopa Dapat terjadi hipertensi Penghamabatan konversi
monoamine oxidase krisis fenilefrin
inhibitor yang non
selektif (co:

72
tranilsipromin,
fenelzin)
Golongan tiazid Litium Toksisitas obat 2 Penurunan eksresi obat 2
meningkat
Hormon tiroid Antikoagulan oral Efek obat 2 meningkat Peningkatan katabolisme
(warfari) faktor pembekuan
Kaolin-pektin Digoksin Efek obat 2 mneurun Penghambatan absorpsi obat 2
Karbamazepin Antikoagulan oral Efek obat 2 menurun Penghamatan metabolisme
(warfarin) obat 2
Karbamazepin Calcium channel blocker; Efek obat 2 menurun Peningkatan metabolisme obat
doksisiklin; estrogen; 2
haloperidol;
kortikosteroid;
siklosporin; takrolimus
Klaritromisin Siklosporin Efek obat 2 meningkat Penghambatan metabolisme
obat 2
Klaritromisin; Karbamazepin Efek obat 2 meningkat Penghambatan metabolisme
danazol; isoniazid obat 2
Kolestiramin Furosemide; Efek obat 2 meningkat Penurunan absorpsi obat 2
mikofenolat; golongan
tiazid; hormone tiroid;
warfarin

73
Kotrimoksazol Antikoagulan oral Efek obat 2 meningkat Penghambatan enzim
(warfarin) metabolisme; penggeseran
dari ikatan protein plasma
Kuinolon Kafein; teofilin Toksisitas obat 2 Penghambatan metabolisme
meningkat obat 2
NSAID Antikoagulan oral Efek obat 2 meningkat Penghambatan fungsi platelet
(warfarin)
NSAID (aspirin, ACE inhibitor Efek antihipertensi obat Penghambatan COX 1 oleh
ibuprofen, 2 mneurun obat 1
indometasin)
NSAID (indometasin) Furosemide Efek diuretik dan Perubahan pH saluran cerna
antihipertensi obat 2 yang menyebabkan obat 2 sulit
menurun diabsorpsi
Penghambat pompa Itrakonazole; Efek obat 2 menurun Perubahan pH di saluran cerna
proton (co: ketokonazole yang menyebabkan obat 2 sulit
omeprazol, diabsorpsi
lansoprazol,
pantoprazo)
Piridoksin Levodopa Efek obat 2 berkurang Peningkatan metabolisme
levodopa di luar otak dengna
adanya piridoksin yang
berlebihan, sehingga jumlah

74
yang akan masuk ke otak
berkurang
Rifampisin Antidepresan trisiklik Efek obat 2 menurun Peningkatan metbaolisme obat
dan heterosiklik (co: 2
amitriptilin); golongan
calcium chanel blocker,
golongan azol (co:
itrakonazole,
ketoconazole,
vorikonazol); golongan
beta blocker, fenitoin;
kortikosteroid; kuinidin
siklosporin; sulfonilurea;
teofilin, warfarin
Salisilat Metotreksat Toksisitas obat 2 Penghambatan ekskresi obat 2
meningkat
Spironolakton Suplemen kalium Hiperkalemia (terutama Aditif
pada pasien dengan
ganggan fungsi ginjal)
Sukralfat Golongan kuinolon Efek obat 2 menurun Penghambatan absorpsi
kuinolon
Teofilin Litium Efek obat 2 menurun Peningkatan ekskresi obat 2

75
Verapamil Digoksin Toksisitas obat 2 dapat Penghambatan eksresi renal
terjadi dan non renal obat 2
Sumber : Stockley edisi ke 6 dan Katzun

76
DAFTAR SEDIAAN GENERIK DALAM FORMULARIUM RUMAH
SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI
2017

No Nama Generik Nama Sediaan Generik


1 Allopurinol Allopurinol tablet 100 mg
2 Alprazolam Alprazolam 0,5 mg
3 Ambroksol Ambroxol tablet 30 mg; sirup
4 Aminofilin Aminophyllin tablet 200 mg;
inj
5 Amlodipine besilate Amlodipine tablet 5 mg; 10
mg
6 Amoksisilin Amoxicillin kaplet 500 mg;
sirup kering 125 mg/5 ml
7 Ampisilin Ampicillin inj 1 gr
8 Antasida DOEN Antasida DOEN tab; suspensi
9 Asam askorbat (vit C) Vitamin C tab 50 mg
10 Asam Mefenamat Asam Mefenamat tablet 500
mg
11 Asam Traneksamat Asam Traneksamat tablet 500
mg; inj 250 mg; 500 mg
12 Asiklovir Acyclovit tab 200 mg; 400 mg
13 Asiklovir Acyclovir cream
14 Atropin sulfat Atropine sulfate inj 1 mg/ml
15 Azitromisin Azithromycin tab 500 mg;
sirup 200 mg/5 ml
16 Benzatin Benzil Penisillin Benzatin Benzil Penisilin 1,2
juta UI; 2,4 juta UI
17 Bisoprolol Bisoprolol tablet 5 mg
18 Deksametason Dexamethasone tablet 0,5
mg; inj 5 mg/ml
19 Digoxin Digoksin tablet 0,25 mg

77
20 Diklofenak Natrium diklofenak tab 50
mg; 25 mg
21 Doksisiklin Doxicycline tablet 100 mg
22 Domperidon Domperidone tablet 10 mg
23 Efedrin HCl Ephedrine HCl inj 50 mg/ml
24 Epinefrin Ephinephrine inj
25 Eritromisin stearat Erythromycin tab 500 mg;
sirup
26 Fenitoin Natrium Phenytoin kaps 100 mg; inj
27 Furosemid Furosemide tablet 40 mg;
injeksi
28 Gentamisin Gentamicyn inj 40 mg/2 ml
29 Gentamisin Gentamycin salep 0,1%
30 Glibenklamid Glibenclamide 5 mg
31 Glimepirid Glimepiride 2 mg
32 Gliseril guaiakolat Glycerylguaiacolate
33 Hidroklortiazid Hydrocholrtiazide
34 Hidrokortison asetat Hydrocortisone cream
35 Ibuprofen Ibuprofen tab 200 mg; 400
mg; sirup
36 Isoniazid Isoniazid tablet 100 mg
37 Kalsium karbonat CaCO3 kaps 500 mg
38 Kanamisin sulfat Kanamycin inj 1 g
39 Kaptopril Captopril tablet 12,5 mg; 25
mg
40 Ketokonazol Ketoconazole tab 200 mg
41 Ketokonazol Ketoconazole cr 2%
42 Ketoprofen Ketoprofen tablet 100 mg
43 Ketorolak trometamin Ketorolac inj 30 mg/ml
44 Klindamisin Clindamycine kapsul 300 mg
45 Klobazam Clobazam tablet 10 mg
46 Kloramfenikol Chloramphenicol kapsul 500
mg
47 Klorfeniramin maleat Chlorpheniramine HCl tablet

78
48 Kotrimoksazol Cotrimoxazole tablet 480 mg;
suspensi 240 mg/5 ml
49 Lansoprazole Lansoprazole kapsul 30 mg
50 Lidokain HCl Lidocaine inj 2%
51 Meropenem Meropenem inj 500 mg; 1 g
52 Metformin HCl Metformin 500 mg
53 Metil prednisolon asetat Methylprednisolone tab 4
mg; 8 mg; 16 mg
54 Metil prednisolon asetat Methylprednisolone inj 125
mg; 500 mg
55 Metronidazol Metronidzole tablet 500 mg;
larutan infus 500 mg/100 ml
56 Nifedipin Nifedipine tablet 10 mg
57 Nistatin Nistatin drop 100.000 IU/ml
58 Omeprazole Omeprazole kaps 20 mg;
injeksi 40 mg
59 Ondansetron HCl Ondansetron tablet 4 mg; 8
mg; inj. 4 mg; 8 mg
60 Parasetamol Paracetamol tablet 500 mg;
drop; sirup
61 Pirazinamid Pyrazinamide tablet 500 mg
62 Prednison Prednisone tablet 5 mg
63 Propanolol HCl Propanolol HCl tablet 10 mg
64 Propiltiourasil Propylthiourazil tablet 100
mg
65 Ranitidin Ranitidin tablet 150 mg; inj
50 mg/2 ml
66 Rifampisin Rifampisin tablet 300 mg;
450 mg; 600 mg
67 Salbutamol Salbutamol tablet 2 mg
68 Sefadroksil Cefadroxil kapsul 500 mg;
sirup kering 125 mg/5 ml
69 Sefepim Cefepime 1 g

79
70 Sefiksim Cefixime kapsul 100 mg;
kaplet 200 mg; sirup kering
100 mg/5 ml
71 Sefoperazon Cefoperazone inj 1 g
72 Sefotaksim Cefotaxime inj 1 g
73 Seftazidim Ceftazidime 1 g
74 Seftriakson Ceftriaxone 1 g
75 Simvastatin Simvastatin tablet 10 mg
76 Siprofloksasin Ciprofloxacin tablet 500 mg;
infus
77 Spironolakton Spironolactone tablet 25 mg
78 Tramadol HCl Tramadol HCl kapsul 50 mg;
inj 50 mg/ml
79 Valproat Asam valproat sirup 250
mg/5 ml

80
INDEKS KELAS TERAPI

NO KELAS TERAPI HALAMAN


KELAS
TERAPI
1 ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTI 1
REMATIK, ANTIPIRAI
1.1 ANALGESIK NARKOTIK 1
1.2 ANALGESIK NON NARKOTIK 1
1.3 ANTIREMATIK, ANTIPIRAI 3
2 ANASTETIK 3
2.1 ANASTETIK LOKAL 3
2.2 ANASTETIK UMUM 3
3 ANTIALERGI DAN OBAT UNTUK 4
ANAFILAKSIS
4 ANTIDOT DAN OBAT LAIN UNTUK 5
KERACUNAN
4.1 KHUSUS 5
4.2 UMUM 5
5 ANTIEPILEPSI 5
6 ANTIMIKROBA 6
6.1 ANTIELMINTIK 6
6.1.1 Antelmintik Intestinal 6
6.1.2 Antifilaria 6
6.2 ANTIBAKTERI 6
6.2.1 Golongan Penisilin 6
6.2.2 Golongan Aminoglikosida 7
6.2.3 Golongan Kloramfenikol 7
6.2.4 Golongan Kuinolon 8
6.2.5 Golongan Makrolida 8
6.2.6 Golongan Sefalosforin 8
6.2.7 Golongan Tetrasiklin 10
6.2.8 Golongan Lain-Lain 10
6.3 ANTITUBERKULOSIS 11
6.4 ANTIFUNGI 11

81
6.5 ANTIMALARIA 12
6.6 ANTIVIRUS 12
7 ANTIMIGRAIN/ANTIVERTIGO 12
8 ANTIANEMI 12
9 ANTIKOAGULAN 13
10 PRODUK DARAH DAN PENGGANTI 13
PLASMA
10.1 FRAKSI PLASMA UNTUK PEMAKAIAN 13
KHUSUS
10.2 PENGGANTI PLASMA 13
11 ANTISEPTIK DAN DESINFEKTAN 13
11.1 ANTISEPTIK 13
11.2 DESINFEKTAN 14
12 DIURETIK 14
13 HORMON, ENDOKRIN LAIN DAN 14
KONTRASEPSI
13.1 ANTIDIABETIK 14
13.1.1 Antidiabetik Oral 14
13.1.2 Antidiabetik Parenteral 15
13.2 HORMON KELAMIN DAN OBAT YANG 15
MEMPENGARUHI FERTILITAS
13.2.1 Estrogen 15
13.2.2 Progesteron 15
13.2.3 Kontraseptik 15
13.2.4 Induktor Ovulasi 16
13.3 HORMON TIROID DAN ANTITIROID 16
13.4 KORTIKOSTEROID DAN KORTIKOTROPIN 16
13.5 HORMON LAIN 17
14 OBAT KARDIOVASKULAR 17
14.1 ANTIANGINA 17
14.2 ANTIDISRITMIA 17
14.3 ANTIHIPERTENSI 17
14.3.1 Gol. ACE Inhibitor 17
14.3.2 Gol. Beta Blocker 18
14.3.3 Gol. Calcium Chanel Blocker 18

82
14.3.4 Gol. Angiotensin II Antagonist 18
14.3.5 Golongan lain-lain 18
14.4 GLIKOSIDA JANTUNG 18
14.5 OBAT UNTUK SYOK 19
14.5.1 Inotropik 19
14.5.2 Vasokonstriktor 19
14.6 PENURUN KOLESTEROL 19
14.7 LAIN-LAIN 19
15 OBAT TOPIKAL UNTUK KULIT 20
15.1 ANTIBAKTERI 20
15.2 ANTIFUNGI 20
15.3 ANTIVIRUS 20
15.4 ANTIINFLAMASI DAN ANTIPRURITIK 20
15.5 LAIN-LAIN 21
16 LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI, DLL 21
16.1 ORAL 21
16.2 PARENTERAL 21
17 OBAT UNTUK MATA 23
17.1 TOPIKAL 23
17.1.1 Antimikroba 23
18 UTEROTONIK DAN RELAKSAN USUS 23
18.1 UTEROTONIK 23
18.2 RELAKSAN USUS 24
19 PSIKOFARMAKA 24
19.1 ANTIANSIETAS DAN ANTIINSOMNIA 24
20 RELAKSAN OTOT PERIFER DAN 25
PENGHAMBAT KOLINESTERASE
20.1 PENGHAMBAT NEUROMUSKULAR 25
20.2 OBAT UNTUK MISTENIA GRAVIS 25
21 OBAT UNTUK SALURAN CERNA 25
21.1 ANTASIDAN DAN ULKUS 25
21.2 ANTIEMETIK 26
21.3 ANTIHEMOROID 27
21.4 ANTISPASMODIK 27
21.5 OBAT UNTUK DIARE 28

83
21.6 LAKSATIF 28
21.7 LAIN-LAIN 29
22 OBAT UNTUK SALURAN NAFAS 29
22.1 ANTIASMA 29
22.2 ANTITUSIF 30
22.3 MUKOLITIK 30
22.4 EKSPEKTORAN 31
23 OBAT YANG MEMPENGARUHI SISTEM 32
IMUN
23.1 SERUM DAN IMUNOGLOBULIN 32
23.2 VAKSIN 32
24 OBAT UNTUK TELINGA, HIDUNG DAN 33
TENGGOROKAN
24.1 ANTIBAKTERI TOPIKAL 33
24.2 LAIN-LAIN 33
25 VITAMIN, SUPLEMEN DAN MINERAL 34
26 OBAT YANG MEMPENGARUHI SALURAN 43
KEMIH
26.1 ANTISEPTIK 43
26.2 ALPHA BLOCKER 43

84
INDEKS NAMA GENERIK

NO NAMA GENERIK NO KELAS


URUT TERAPI
1. 1,25 di (OH) kolekalsiferol 25
2. Albumin (Human Albumin) 10
3. Alkohol 11.1
4. Allopurinol 1.3
5. Allylesterenol 13.2.1
6. Alprazolam 19.1
7. Alumunium Hidroksida + Magensium 21.1
hidroksida + Semitikon
8. Ambroxol 22.3
9. Amikasin 6.2.2
10. Aminofillin 22.1
11. Amlodipine Besilat 14.3.3
12. Amoksisilin 6.2.1
13. Amoksisilin + Klavulanat 6.2.1
14. Ampicilin + Sulbactam 6.2.1
15. Ampisilin 6.2.1
16. Antasida DOEN 21.1
17. Aqua pro injeksi 16.2
18. Asam Amino 16.2
19. Asam Amino + Vitamin + Elektrolit 16.2
20. Asam Askorbat 25
21. Asam folat 8
22. Asam Folat 25
23. Asam Mefenamat 1.2
24. Asam Pipemidat 26.1
25. Asam Traneksamat 9
26. Asam Ursodeoksikhlolat 21.7
27. Asetosal 1.2
28. Asiklovir 6.6
29. Asiklovir 15.3
30. Atorvastatin 14.6

85
31. Atrakurium Besilate 20.1
32. Atropine Sulfat 4.1
33. Atropine Sulfat 21.4
34. Attapulgit 21.5
35. Azitromisin 6.2.5
36. Benzatin Benzil Penisilin 6.2.1
37. Besi (III) dalam bentuk garam sulfat, 8
fumarat
38. Betahistin mesilat 7
39. Betahistin Mesilat 21.2
40. Betamethasone Valerat 15.4
41. Bisakodil 21.6
42. Bisoprolol 14.1
43. Bisoprolol 14.3.2
44. Bromhexin HCl 22.3
45. Bromokriptin 13.5
46. Bupivacain HCl 2.1
47. Centella Asiatica + Vit. E 15.5
48. Ciprofloxacin 6.2.4
49. Clobazam 19.1
50. Codeine, phenyltoloxamine, guaifenesin 22.4
51. Curcumin 21.7
52. Deksametasone 13.4
53. Deksamethasone natrium fosfat 22.1
54. Deksketoprofen Trometamol 1.2
55. Dexametasone 14.5.2
56. Diazepam 5
57. Diazepam 19.1
58. Difenhidramin HCl 3
59. Digoksin 14.4
60. Doksisiklin 6.2.7
61. Domperidone 21.2
62. Dopamin HCl 14.5.1
63. Echinacea (EFLA 894) 500 mg, zinc 25
picolinate 10 mg, selenium 15 mcg,

86
ascorbic acid 50 mg (kaplet); per 5 ml
Echinacea (EFLA 894) 500 mg, zinc
picolinate 5 mg, selenium 15 mcg
64. Ephedrin HCl 14.5.2
65. Ephedrin HCl 22.1
66. Epinefrin 22.1
67. Epinefrin HCl 14.5.2
68. Eritromisin 6.2.5
69. Estradion Valerat 13.2.1
70. Etakridin laktat 11.1
71. Etambutol 6.3
72. Fenazopiridin 26.1
73. Fenitoin Natrium 5
74. Fentanil 1.1
75. Flutikason Propionate 22.1
76. Formalin 11.2
77. Furosemid 12
78. Fursultiamine HCl 25
79. Fursultiamine HCl (dan vit B2) 25
80. Garam Oralit 21.5
81. Gentamicin 24.1
82. Gentamisin 6.2.2
83. Gentamisin 15.1
84. Gentamisin 17.1.1
85. Glibenklamide 13.1.1
86. Glimepiride 13.1.1
87. Gliseril Guaiakolat 22.4
88. Gliseril guaiakolat 150 mg, 22.4
dextrometorphan HBr 7.5 mg,
phenylpropanolamine HCl
89. Gliseril guaiakolat 50 mg, paracetmaol 22.4
500 mg, fenilefrin HCl 10 mg,
deksklorfeniramin maleat 2 mg,
90. Gliseril Guaiakolat, salbutamol 22.4
91. Glukosa 16.2

87
92. Granisetron 21.2
93. Hidrogen Peroksida 11.1
94. Hidrokortisone Asetat 15.4
95. Hidroksietil starch 10
96. Hidrosmin 21.3
97. Hiosin N Butil Bromide 21.4
98. Ibuprofen 1.2
99. Insulin Analog Aspart 13.1.2
100. Iodin Povidon 11.1
101. Isofluran 2.2
102. Isoksuprin HCl 18.2
103. Isoniazid 6.3
104. Isoniazid + Vit B6 6.3
105. Isosorbid Dinitrat 14.1
106. Kalisum Glukonat 16.2
107. Kalisum Organik Aquamin 25
108. Kalium Klorida 16.1
109. Kalium Klorida 16.2
110. Kalium Klorida 25
111. Kalsium Glukonat 4.1
112. Kalsium Glukonat 25
113. Kalsium Hidrogen Fosfat 25
114. Kalsium Laktat 25
115. Kandesartan 14.3.4
116. Kaptopril 14.3.1
117. Karbo Adsorben 4.2
118. Ketamin HCl 2.2
119. Ketoconazole 6.4
120. Ketoconazole 15.2
121. Ketoprofen 1.2
122. Ketorolac Trometamin 1.2
123. Klindamisin 6.2.8
124. Klomifen Sitrat 13.2.4
125. Kloramfenikol 6.2.3
126. Kloramfenikol 17.1.1

88
127. Klorfeniramin Maleat 3
128. Klorfeniramin Maleat + Dexametasone 3
129. Klorheksidin diglukonat 11.2
130. Klorokuin fosfat 6.5
131. Kodein HCl 22.2
132. Komb. Besi (II) Fumarat 325 mg, asam 25
folat 1.5 mg, sianokobalamine 15 mcg,
kalsium karbonat 200 mg, kolekalsiferol
400 IU, asam askorbat 75 mg, sorbitol
32.5 mg
133. Komb. Ca 200 mg, Vit D3 100 IU, tuna 25
fish oil 200 mg
134. Komb. Coral Ca 500 mg, natural soy 25
isoflavone 20 mg, vit D3 200 iu, vit B6
3.000 mcg, Zn 2.500 mcg
135. Komb. Curcuminoid 2 mg, beta carotene 25
10% 4 mg, vit B1 3 mg, vit B2 2 mg, vit
B6 5 mg, vit B12 5 mcg, vit D 100 iu,
dexpanthenol 3 mg, Ca pidolate 300 mg,
fructo-oligosaccharide 300 mg
136. Komb. Fe carbonyl 83 mg, ascorbic acid 25
150 mg, folic acid 1 mg, vit B1 3 mg, vit
B2 3 mg, vit B6 5 mg, vit B12 10 mcg,
niacinamide 30 mg, Ca Pantothenate 15
mg, Zn 15 mg, lysine HCl 50 mg
137. Komb. Fenugreek seed extr trigonella 25
foenum graecum ext 600 mg, katuk
leaves extr sauropus androgynus extr
100 mg, vit B12 20 mch

138. Komb. folic acid 1 mg, beta carotene 25


10.000 IU, vit B1 3 mg, vit B2 3.4 mg,
nicotinamide 20 mg, vit B6 100 mg, vit
B12 4 mcg, vit D3 400 IU, vit K1 50 mcg,
biotin 30 mcg, copper gluconate 0.1 mg,
Fe polymaltose complex (IPC) 30 mg,

89
DHA from algae 40 mg, arachidonic acid
8 mg
139. Komb. Folic acid 800 mcg, vit A 5.000 IU, 25
vit B1 10 mg, vit B2 2,5 mg, vit B6 15 mg,
vit B12 4 mcg, vit D 400 IU, vit C 100 mg,
niacinamide 20 mg, Ca pantothenate 7.5
mg, Mg 100 mg, Zn 15 mg, cooper
sulfate 0.1 mg, K iodide 0.1 mg, Na
fluoride 1 mg, fructooligosacharide 50
mg
140. Komb. Folic acid 800 mcg, vit A 5.000 IU, 25
vit B1 10 mg, vit B2 2,5 mg, vit B6 15 mg,
vit B12 4 mcg, vit D 400 IU, vit C 100 mg,
niacinamide 20 mg, Ca pantothenate 7.5
mg, Mg 100 mg, Zn 15 mg, cooper
sulfate 0.1 mg, K iodide 0.1 mg, Na
fluoride 1 mg, fructooligosacharide 50
mg
141. Komb. Folic acid 800 mcg, vit A 5.000 IU, 25
vit B6 15 mg, vit B12 4 mcg, vit D 400 IU,
Mg 100 mg, Zn 15 mg,
fructooligosacharide 50 mg, ginger extr
200 mg
142. Komb. Natrium Lauril Sulfoasetat + 21.6
Natrium asetat + Asam sorbet + PEG +
Sorbitol
143. Komb. Natural Fish oil 200 mg, EPA 25
+DHA, folic acid 800 mcg,
fructooligosaccharide 50 mg, Vit. E 10
mg
144. Komb. Per 0,6 ml : Vit A 2000 IU, Vit. C 25
30 mg, vit D 400 IU, Vit B1 1 mg, B2 1,2
mg, B5 1 mg, B12 2 mcg, nicotinamide
10 mg, pantothenol 5 mg, lysine HCl 25
mg
145. Komb. Placenta extr 15 mg, Vit B12 20 25

90
mcg; Ca Phosphate tribasic 12 mg

146. Komb. Trigonella foenum-graecum seed 25


extr 600 mg, Sauropus androgynus extr
100 mg
147. Komb. Tuna Oil 179 mg, omega-3 64,5 25
mg, DHA 48,5 mg, EPA 12,5 mg, folic
acid 400 mcg, Vit A 345 IU, vit D3 34,5
IU, vit B12 0,5 mcg, vit B6 150 mcg, Ca
Carbonate 100 mcg, Mg Oxide 62,5 mg,
Fe Fumarate 23,5 mg
148. Komb. Vit A 5.000 IU, vit D 400 IU, vit B1 25
1 mg, vit B2 1.2 mg, vit B6 1 mg,
nicotinamide 10 mg, dexpanthenol 5
mg, vit C 50 mg
149. Komb. Vit A 850 IU, vit B1 3 mg, vit B2 2 25
mg, vit B6 5 mg, vit B12 5 mcg,
nivotinamide 3 mg, choline 12 mg, L-
lysine HCl 100 mg, Ca hypophosphite
500 mg, cod liver oil 8 mg, curcuma extr
12 mg
150. Komb. Vit B1 5 mg, vit B2 2 mg, vita B6 25
2.5 mg, vit B12 3 mcg, nicotinamide 20
mg, d (+) pantothenol 3 mg
151. Komb. Vit B1 50 mg, Vit B2 25 mg, vit B6 25
10 mg, Vit B12 5 mcg, vit C 500 mg,
nicotinamide 100 mg, pantothenic acid
18,4 mg
152. Komb. Vit. A 5000 IU, B1 3 mg, B2 2 mg, 25
B6 6 mg, B12 5 mcg, Vit.C 50 mg, Vit D
400 IU, nicotinamide 20 mg, lysine HCl
250 mg, d-pantothenol 5 mg, l-glutamic
acid 25 mg
153. Komb.Vit A 2400 IU, B1 4 mg, B2 1,2 mg, 25
B6 1,2 mg, B12 4 mcg, Vit.C 60 mg, Ca.
Pantothenate 6 mg, Choline 12 mg,

91
Inositol 12 mg, Ca Gluconate 300 mg, Ca.
Hypophosphite 20 mg, L-lysine HCl 200
mg
154. Kombinasi Vit. B1 100 mg, B6 200 mg, 25
B12 300 mcg
155. Kotrimoksazol 6.2.8
156. Kuinin 6.5
157. Lactobacillus acidophilus 21.7
158. Lactobacillus helveticus 21.7
159. Lactobacillus rhamnosus 21.7
160. Lactobacillus rhamnosus + Lactobacillus 6.4
reuteri
161. Laktulosa 21.6
162. Lanolin Anhidrous 15.5
163. Lansoprazole 21.1
164. Lar. Komb. (dalam 1 L) Na 50 meq, K 20 16.2
meq, Cl 50 meq, Laktat 20 meq, glukosa
27 g
165. Larutan kombinasi (dalam 1 liter); 16.2
Natrium 60 mek, K 10 mek, Cl 50 mek,
Laktat 20 mek, glukosa 27 g
166. Larutan kombinasi; Glukosa 5% dan NaCl 16.2
0,225%
167. Larutan kombinasi; Glukosa 5% dan NaCl 16.2
0,45%
168. Levonorgestrel + Etinilestradiol 13.2.3
169. Lidocain HCl 2.1
170. Lidocain HCl 14.2
171. Lisinopril 14.3.1
172. Lithospermi Radix Extractum, Aethylis 21.3
Aminobenzoas, Dibucaini HCl, Cetrimide
173. Loperamide HCl 21.5
174. Loratadine 3
175. L-Tiroksin Natrium 13.3
176. Magnesium Sulfat 5

92
177. Magnesium Sulfat 18.2
178. Mebhidrolin Napadisilat 3
179. Medroksi Progesteron Asetat + 13.2.3
Estradionil Sipionat
180. Mekobalamin 25
181. Meropenem 6.2.8
182. Metformin HCl 13.1.1
183. Methylprednisolone Asetat 13.4
184. Metildopa Anhidrat 14.3.5
185. Metilergometrin Malleat 18.1
186. Metoklopramide HCl 21.2
187. Metronidazole 6.2.8
188. Metronidazole + Nistatin 6.4
189. Midazolam 2.2
190. Mikonazole 15.2
191. Misoprostol 18.1
192. Misoprostol 21.1
193. Mofetil Mikofenolat 1.3
194. Mometasone Furoat 15.4
195. Morfin Sulfat 1.1
196. Mupirocin 15.1
197. Natrium 15 meq, Kalium 4 meq, glucose 16.1
4 g, cloride 13 meq, citrate 2 meq
198. Natrium Bikarbonat 4.1
199. Natrium Bikarbonat 16.2
200. Natrium Diklofenak 1.2
201. Natrium Klorida 16.2
202. Natrium Klorida 24.2
203. Neomisin + Polimiksin + Deksametason 17.1.1
204. Neostigmin Metilsulat 20.2
205. Nifedipin 18.2
206. Nifedipine 14.3.3
207. Nistatin 6.4
208. Nomegestrol Asetat 13.2.2
209. Noretisteron 13.2.2

93
210. Obat Batuk Hitam 22.4
211. Oksitosin 18.1
212. Omeprazole 21.1
213. Ondancetron HCl 21.2
214. Ophiocephalus striatus extr 25
215. Oralit 16.1
216. Pantoprazol 21.1
217. Paracetamol + Tramadol 1.2
218. Paracetmaol 1.2
219. Petidin HCl 1.1
220. Phenobarbital Na 19.1
221. Piracetam 14.7
222. Pirantel Pamoat 6
223. Piratiasin teoklat + Vit B6 21.2
224. Pirazinamid 6.3
225. Polikresulen 11.1
226. Polikresulen + Sinkokain 21.3
227. Prednisone 13.4
228. Primakuin 6.5
229. Progesterone 13.2.2
230. Promethazine theoclate 7
231. Propanolol HCl 14.2
232. Propiltiourasil 13.3
233. Propofol 2.2
234. Propranolol HCl 14.3.2
235. Pseudoephedrin 3
236. Pseudoephedrin HCl + Triprolidine 3
237. Ranitidin 21.1
238. Rifampisin 6.3
239. Ringer Asetat 16.2
240. Ringer Laktat 16.2
241. Salbutamol 22.1
242. Salbutamol + Ipatropium bromide 22.1
243. Salmoterol + Flutikason Propionate 22.1
244. Sefadroksil 6.2.6

94
245. Sefazolin 6.2.6
246. Sefepim 6.2.6
247. Sefiksim 6.2.6
248. Sefoperazone 6.2.6
249. Sefotaksim 6.2.6
250. Seftazidime 6.2.6
251. Seftriaxone 6.2.6
252. Sefuroxim 6.2.6
253. Seng Sulfat 21.5
254. Serum Antitetanus 23.1
255. Setirizine 3
256. Simvastatin 14.6
257. Spironolaktone 12
258. Sukralfat 21.1
259. Tamsolusin 26.2
260. Tiamfenicol 6.2.3
261. Tramadol HCl 1.2
262. Triamsinolone Asetonid 13.4
263. Vaksin BCG 23.2
264. Vaksin campak 23.2
265. Vaksin difteri dan tetanus 23.2
266. Vaksin Hepatitis A 23.2
267. Vaksin Hepatitis B 23.2
268. Vaksin IgG Hepatitis B 23.2
269. Vaksin Influenza 23.2
270. Vaksin Kombiasi DPT, Hib, Polio 23.2
271. Vaksin Kombinasi DPT, Hepatitis B, Polio, 23.2
Hib
272. Vaksin Pneumokokus 23.2
273. Vaksin PPD 23.2
274. Vaksin Rotavirus 23.2
275. Vaksin Tifoid 23.2
276. Vaksin Varicella 23.2
277. Valproat 5
278. Vitamin K1 25

95
INDEKS NAMA DAGANG

NO NAMA DAGANG NAMA GENERIK HALAMAN


1. Afolat Asam folat 12
2. Afolat Asam Folat 34
3. Albothyl Polikresulen 14
4. Alegi Klorfeniramin Maleat + 4
dexamethasone
5. Alinamin F Fursultiamine HCl dan 34
Vit B2
6. Aminofusin Paed Asam Amino + Vitamin 21
+ Elektrolit
7. Aminosteril Infant Asam Amino 21
8. Amoxan Amoksisilin 6
9. Analtram Paracetamol + 2
Tramadol
10. Anbacim Sefuroxim 9
11. Anvomer B6 Piratiasin Teoklat + Vit 27
B6
12. Apialys drop Komb. Per 0,6 ml : Vit 36
A 2000 IU, Vit. C 30
mg, vit D 400 IU, Vit B1
1 mg, B2 1,2 mg, B5 1
mg, B12 2 mcg,
nicotinamide 10 mg,
pantothenol 5 mg,
lysine HCl 25 mg
13. Apialys sirup Komb. Vit. A 5000 IU, 35
B1 3 mg, B2 2 mg, B6 6
mg, B12 5 mcg, Vit.C
50 mg, Vit D 400 IU,
nicotinamide 20 mg,
lysine HCl 250 mg, d-
pantothenol 5 mg, l-
glutamic acid 25 mg
14. Asering Ringer Asetat 23

96
15. ATS Serum Antitetanus 32
16. Avaxim 80 Veksin Hepatitis A 33
17. Azomax Azitromisin 8
18. Bactesyn Ampisilin-Sulbactam 7
19. Becom C Komb. Vit B1 50 mg, 38
Vit B2 25 mg, vit B6 10
mg, Vit B12 5 mcg, vit
C 500 mg,
nicotinamide 100 mg,
pantothenic acid 18,4
mg
20. Betadine Iodin Povidon 13
21. Betason N Betamethasone 20
Valerat
22. Biocef Sefotaksim 9
23. Biodiar Attapulgit 28
24. Biothicol Tiamfenikol 7
25. Biothicol Forte Tiamfenikol 7
26. Bioxon Seftriaxone 9
27. Bisolvon Bromhexin 30
28. Boraginol N Lithospermi Radix 27
Extractum, Aethylis
Aminobenzoas,
Dibucaini HCl,
Cetrimide
29. Breathy nasal Natrium Klorida 33
drop
30. Broadced Seftriaxone 9
31. Bufect Ibuprofen 2
32. Bunascan Bupivacain HCl 3
33. Buscopan Hiosin N Butil Bromide 28
34. Cal 95 Komb. Coral Ca 500 40
mg, natural soy
isoflavone 20 mg, vit
D3 200 iu, vit B6 3.000
mcg, Zn 2.500 mcg

97
35. Calnic Kalisum organic 35
aquamin
36. Cavit D3 Kalsium Hidrogen 34
Fosfat
37. Cefat Sefadroksil 8
38. Cefazol Sefazolin 8
39. Cefila Sefixime 9
40. Cefspan Sefixime 9
41. Cefxon Seftriaxone 9
42. Cellcept Mofetil Mikofenolat 3
43. Cendo Fenicol ED Kloramfenikol 23
44. Cendo Xitrol ED Neomisin + Polimiksin 23
+ deksametasone
45. Cerini Setirizine 4
46. Cetinal Setirizine 4
47. Clamixin Amoksisilin + 6
Klavulanat
48. Clarihis Loratadine 4
49. Clatax Sefotaksim 9
50. Clinmas Klindamisin 10
51. Codipront Kodein HCl 30, 31
52. Colcancetine Kloramfenikol 7
53. Combantrin Pirantel Pamoat 6
54. Combivent Salbutamol + 30
Ipatropium bromide
55. Cripsa Bromokriptin 17
56. Curcuma Curcumin 29
57. Cyclo Progynova Estradion Valerat 15
58. Cyclofem Medroksi Progesteron 15
asetat + estradionil
59. D5 NS Larutan kombinasi; 22
Glukosa 5% dan NaCl
0,225%
60. D5 NS Larutan kombinasi; 22
Glukosa 5% dan NaCl

98
0,45%
61. Decubal Lanolin Anhidrous 21
62. Depakene Valproat 6
63. Depakote Valproat 6
64. Dermanios Klorheksidin 14
diglukonat
65. Dexpain Deksketoprofen 2
Trometamol
66. Dexyclav Amoksisilin + 6
klavulanat
67. Dom Domperidone 26
68. Dome Domperidone 26
69. Dopamet Metildopa anhidrat 18
70. Dopamin HCl Dopamin HCl 19
71. Dulcolax Bisakodil 28
72. Dumin Paracetamol 2
73. Durogesic Patch Fentanyl 1
74. Elkana Komb.Vit A 2400 IU, B1 35
4 mg, B2 1,2 mg, B6 1,2
mg, B12 4 mcg, Vit.C
60 mg, Ca.
Pantothenate 6 mg,
Choline 12 mg, Inositol
12 mg, Ca Gluconate
300 mg, Ca.
Hypophosphite 20 mg,
L-lysine HCl 200 mg
75. Emineton Besi (II) dalam bentuk 12
garam sulfat, fumarat
76. Engerix Vaksin Hepatitis B 33
77. Enystin Nistatin 11
78. Epexol Ambroxol 30
79. Erlamycetin EO Kloramfenikol 23
80. Erysanbe Eritromisin 8
81. Euthyrox L-Tiroksin Natrium 16

99
82. Euvax Vaksin Hepatitis B 33
83. Faktu Polikresulen + 27
Sinkokain
84. Falpro Valproat 6
85. Farbion Kombinasi Vit B1 100 35
mg, B6 200 mg, B12
300 mcg
86. Farbivent Salbutamol + 30
Ipatropium bromide
87. Farelax Atrakurium Besilate 25
88. Farmadol Paracetamol 2
89. Farmalat Nifedipin 24
90. Farmasal Asetosal 1
91. Farsix Furosemide 14
92. Fartolin Salbutamol 30
93. Ferofort Komb. Fe carbonyl 83 40
mg, ascorbic acid 150
mg, folic acid 1 mg, vit
B1 3 mg, vit B2 3 mg,
vit B6 5 mg, vit B12 10
mcg, niacinamide 30
mg, Ca Pantothenate
15 mg, Zn 15 mg, lysine
HCl 50 mg
94. Ferriz Besi (II) dalam bentuk 12
garam sulfat, fumarat
95. Fimahes Hidroksietil starch 13
96. Fixacep Sefixime 9
97. Flamicort Triamsinolon asetonid 17
98. Flixotide Flutikason Propionate 30
99. Floragyn Lactobacillus 11
Rhamnosus +
Lactobacillus reuteri
100. Flubio Vaksin Influenza 33
101. Folac Asam folat 12
102. Folac Asam Folat 34

100
103. Folamil Genio Komb. folic acid 1 mg, 42
beta carotene 10.000
IU, vit B1 3 mg, vit B2
3.4 mg, nicotinamide
20 mg, vit B6 100 mg,
vit B12 4 mcg, vit D3
400 IU, vit K1 50 mcg,
biotin 30 mcg, copper
gluconate 0.1 mg, Fe
polymaltose complex
(IPC) 30 mg, DHA from
algae 40 mg,
arachidonic acid 8 mg
104. Folavit Asam folat 12
105. Folavit Asam Folat 34
106. Fortanest Midazolam 3
107. Fresco Klorheksidin 14
diglukonat
108. Furamin Fursultiamine HCl 34
109. Gastrul Misoprostol 24, 26
110. Glibotic Amikasin 7
111. Harnal Tamsolusin 43
112. Histapan Mebhidrolin 4
Napadisilat
113. Hyperhep B Vaksin IgG Hepatitis B 33
114. Hystolan Isoksuprin HCl 24
115. Ikalep Valproat 6
116. Imunos Echinacea (EFLA 894) 34
500 mg, zinc picolinate
10 mg, selenium 15
mcg, ascorbic acid 50
mg (kaplet); per 5 ml
Echinacea (EFLA 894)
500 mg, zinc picolinate
5 mg, selenium 15 mcg
117. Induxin Oxytocin 24

101
118. Infanrix Hexa Vaksin kombinasi DPT, 33
Hib, Polio
119. Intunal F Gliseril guaiakolat 50 32
mg, paracetmaol 500
mg, fenilefrin HCl 10
mg, deksklorfeniramin
maleat 2 mg,
120. KAEN 3A Larutan kombinasi 22
(dalam 1 liter);
Natrium 60 mek, K 10
mek, Cl 50 mek, Laktat
20 mek, glukosa 27 g
121. KAEN 3B Larutan kombinasi 22
(dalam 1 liter);
Natrium 50 mek, K 20
mek, Cl 50 mek, Laktat
20 mek, glukosa 27 g
122. Kalfoxim Sefotaksim 9
123. Kalmoxilin Amoksisilin 6
124. Kalnex Asam Traneksamat 12
125. Kaltrofen Ketoprofen 2
126. Ketalar Ketamin HCl 3
127. Ketamin-Hameln Ketamin HCl 3
128. Ketricin Triamcinolon asetonid 17
129. Kolkatriol 1,25 si (OH) 34
kolekalsiferol
130. KSR Kalium Klorida 21
131. KSR Kalium Klorida 34
132. KTM Ketamin HCl 3
133. Kutoin Phenytoin 5
134. L Bio Lactobacillus 29
Acidophilus
135. Lacedim Seftazidime 9
136. Lacophen Tiamfenikol 7
137. Lactafar Komb. Natural Fish oil 37
200 mg, EPA +DHA,

102
folic acid 800 mcg,
fructooligosaccharide
50 mg, Vit. E 10 mg
138. Lactamam Komb. Trigonella 37
foenum-graecum seed
extr 600 mg, Sauropus
androgynus extr 100
mg
139. Lactamor Komb. Fenugreek seed 36
extr trigonella foenum
graecum ext 600 mg,
katuk leaves extr
sauropus androgynus
extr 100 mg, vit B12 20
mch

140. Lactopain Ketorolac Trometamin 2


141. Lagesil Alumunium Hidroksida 25
+ Magnesium
Hidroksida + Simetikon
142. Laktafit Komb. Placenta extr 15 38
mg, Vit B12 20 mcg; Ca
Phosphate tribasic 12
mg

143. Lameson Methylprednisolone 16


asetat
144. Lanakeloid E Centella Asiatica + Vit E 21
145. Lapibal Mekobalamin 43
146. Lapicef Sefadroksil 8
147. Lapiflox Ciprofloxacin 8
148. Lapimox Amoksisilin 6
149. Lapisiv Gliseril guaiakolat 150 32
mg, dextrometorphan
HBr 7.5 mg,
phenylpropanolamine

103
HCl
150. Lapistan Asam Mefenamat 1
151. Lapixime Sefotaksim 9
152. Lasal Salbutamol 30
153. Lasal Gliseril Guaiakolat + 31
Ekspectorant slabutamol
154. Latropil Piracetam 19
155. Liprolac Lactobacillus 29
Rhamnosus
156. Lodia Loperamide 28
157. Lutenyl Nomegesterol asetat 15
158. L-Zinc Seng sulfat 28
159. Mefinal Asam Mefenamat 1
160. Mefurosan Cr Mometasone Furoat 20
161. Merofen Meropenem 10
162. Merotic Meropenem 10
163. Mertigo Betahistin mesilat 12
164. Mertigo Betahistin Mesilat 26
165. Metvell Methylergometrin 24
malleat
166. Meylon Natrium Bikarbonat 5
167. Meylon Natrium Bikarbonat 22
168. Mezatrin Azitromisin 8
169. MgSO4 Otsu Magnesium Sulfat 6
170. Microgynon Levonorgesterol + 15
Etinilestradiol
171. Microlax Kombinasi Natrium 28
Lauril sulfoasetat +
Natrium sitrat + asam
sorbet + PEG + Sorbitol
172. Mikasin Amikasin 7
173. Miloz Midazolam 3
174. MST Morfin Sulfat 1
175. Mucera Ambroxol 30
176. Mycoderm Ketoconazole 11

104
177. Nazovell Ketoprofen 2
178. Neciblok Sukralfat 26
179. Neogynoxa Metronidazole + 11
Nistatin
180. Neogynoxa ovula Metronidazole 10
181. New Diatab Attapulgit 28
182. Noprostol Misoprostol 24, 26
183. Norelut Noretisteron 15
184. Norit Karbo Adsorben 5
185. Novorapid Insulin Analog Aspart 15
Flexpen
186. Nufapreg Promethazine 12
theoclate
187. Nymiko Nistatin 11
188. OBH Combi Obat Batuk Hitam 31
189. ODR Ondancetron HCl 27
190. Onetic Ondancetron HCl 27
191. Opilax Laktulosa 28
192. Opimer Meropenem 10
193. Opimox Amoksisilin 6
194. Osfit DHA Komb. Ca 200 mg, Vit 37
D3 100 IU, tuna fish oil
200 mg
195. Ottopan Paracetamol 2
196. Ottozol Pantoprazol 26
197. Oxyla Oxytocin 24
198. Pediacel Vaksin kombinasi DPT, 33
Hib, Polio
199. Pharolit Oralit 21
200. Pharolit Garam Oralit 28
201. Pibaksin Oint Mupirosin 20
202. Plasbumin Albumin (Human 12
Albumin)
203. Pospargin Metilergometrin 24
malleat

105
204. Pregnolin Allylesterenol 15
205. Pregtenol Allylesterenol 15
206. Probiokid Lactobacillus 29
Helveticus
207. Profertil Klomifen sitrat 16
208. Prohem Vitamin K1 43
209. Prolic Klindamisin 10
210. Promavit Komb. Tuna Oil 179 37
mg, omega-3 64,5 mg,
DHA 48,5 mg, EPA 12,5
mg, folic acid 400 mcg,
Vit A 345 IU, vit D3
34,5 IU, vit B12 0,5
mcg, vit B6 150 mcg,
Ca Carbonate 100 mcg,
Mg Oxide 62,5 mg, Fe
Fumarate 23,5 mg
211. Propofol Nupovel 4
212. Prostigmin Neostigmin Metilsulat 25
213. Proterin Isoksuprin HCl 24
214. Pyravit Isoniazid + Vit B6 11
215. Ranivel Ranitidin 26
216. Rantin Ranitidin 26
217. Rativol Ketorolac Trometamin 2
218. Regivel Bupivacain HCl 3
219. Regumen Noretisteron 15
220. Renalyte Natrium 15 meq, 21
Kalium 4 meq, glucose
4 g, cloride 13 meq,
citrate 2 meq
221. Renasistin Sefadroksil 8
222. Rhinos Neo Pseudoephedrin 4
223. Riboquin Klorokuin fosfat 12
224. Rotarix Vaksin Rotavirus 33
225. Sagestam Gentamycin 7

106
226. Sagestam ED Gentamisin 23
227. Sagestam ED Gentamisin 33
228. Sagestam Oint Gentamisin 20
229. Sanbe Kids Komb. Vit A 850 IU, vit 39
B1 3 mg, vit B2 2 mg,
vit B6 5 mg, vit B12 5
mcg, nivotinamide 3
mg, choline 12 mg, L-
lysine HCl 100 mg, Ca
hypophosphite 500
mg, cod liver oil 8 mg,
curcuma extr 12 mg
230. San-B-Plex drop Komb. Vit A 5.000 IU, 38
vit D 400 IU, vit B1 1
mg, vit B2 1.2 mg, vit
B6 1 mg, nicotinamide
10 mg, dexpanthenol 5
mg, vit C 50 mg
231. Sanmag Alumunium Hidroksida 25
+ Magnesium
Hidroksida + Simetikon
232. Sanmol Paracetamol 2
233. Sanpicilin Ampisilin 7
234. Sanprima Kotrimoksazol 10
235. Sanvita B Komb. Vit B1 5 mg, vit 38
B2 2 mg, vita B6 2.5
mg, vit B12 3 mcg,
nicotinamide 20 mg, d
(+) pantothenol 3 mg
236. Seretide Salmoterol 25 mcg + 30
flutikason propionate
50 mcg/125 mcg
237. Sharox Sefuroxim 9
238. Sibital Phenobarbital 25
239. Sincronik Paracetamol + 2
tramadol

107
240. Siobion Komb. Besi (II) Fumarat 42
325 mg, asam folat 1.5
mg, sianokobalamine
15 mcg, kalsium
karbonat 200 mg,
kolekalsiferol 400 IU,
asam askorbat 75 mg,
sorbitol 32.5 mg
241. Sotatic Metoklopramide HCl 27
242. Sporetik Sefiixime 9
243. Stesolid Diazepam 5
244. Stesolid Diazepam 24
245. Synflorix Vaksin Pneumokokus 33
246. Terfacef Seftriaxone 9
247. Terrel Isofluran 3
248. Thyrax L-Tiroksin Natrium 16
249. Tiriz Setirizine 4
250. Tofedex Deksketoprofen 2
Trometamol
251. Topazol Pantoprazol 26
252. Toramin Ketorolac Trometamin 2
253. Torasic Ketorolac Trometamin 2
254. Tramal Tramadol 3
255. Trazep Diazepam 5
256. Tremenza Pseudoephedrin HCl + 4
Triprolidine
257. Trogyl Metronidazole 10
258. Trovensis Ondancetron HCl 27
259. Typhim Vaksin Tifoid 33
260. Urdafalk Asam 29
Ursodeoksikholat
261. Urinter Asam Pipemidat 43
262. Urogetix Fenazopiridin 43
263. Utrogestan Progesteron 15
264. Vaksin BCG Vaksin BCG 32

108
265. Vaksin Campak Vaksin Campak 32
266. Vaksin DPT Vaksin Difteri dan 32
Tetanus
267. Vaksin PPD Vaksin PPD 33
268. Valeptik Valproat 6
269. Valisanbe Diazepam 5
270. Valisanbe Diazepam 24
271. Varilrix Vaksin Varicella 33
272. Vaxigrip Vaksin Influenza 33
273. Venosmil Hidrosmin 27
274. Ventolin Salbutamol 30
275. Viccilin Ampisilin 7
276. Vipalbumin Ophiocephalus striatus 43
extr
277. Vipime Sefepime 8
278. Vitacur Komb. Curcuminoid 2 39
mg, beta carotene 10%
4 mg, vit B1 3 mg, vit
B2 2 mg, vit B6 5 mg,
vit B12 5 mcg, vit D 100
iu, dexpanthenol 3 mg,
Ca pidolate 300 mg,
fructo-oligosaccharide
300 mg
279. Vitadion Vitamin K1 43
280. Vitamam 1 Komb. Folic acid 800 40
mcg, vit A 5.000 IU, vit
B6 15 mg, vit B12 4
mcg, vit D 400 IU, Mg
100 mg, Zn 15 mg,
fructooligosacharide
50 mg, ginger extr 200
mg
281. Vitamam 2 Komb. Folic acid 800 41
mcg, vit A 5.000 IU, vit
B1 10 mg, vit B2 2,5

109
mg, vit B6 15 mg, vit
B12 4 mcg, vit D 400
IU, vit C 100 mg,
niacinamide 20 mg, Ca
pantothenate 7.5 mg,
Mg 100 mg, Zn 15 mg,
cooper sulfate 0.1 mg,
K iodide 0.1 mg, Na
fluoride 1 mg,
fructooligosacharide
50 mg
282. Vitamam 3 Komb. Folic acid 800 41
mcg, vit A 5.000 IU, vit
B1 10 mg, vit B2 2,5
mg, vit B6 15 mg, vit
B12 4 mcg, vit D 400
IU, vit C 100 mg,
niacinamide 20 mg, Ca
pantothenate 7.5 mg,
Mg 100 mg, Zn 15 mg,
cooper sulfate 0.1 mg,
K iodide 0.1 mg, Na
fluoride 1 mg,
fructooligosacharide
50 mg
283. Vomceran Ondancetron HCl 27
284. Vomitas FDT Domperidone 26
285. Water For Aqua Pro Injeksi 21
Injection Otsuka
286. Zibac Seftazidime 9
287. Zidifect Seftazidime 9

110

Anda mungkin juga menyukai