Anda di halaman 1dari 11

GEOLOGI DAN GEOKIMIA DAERAH BANDA NEIRA

DAN HUBUNGANNYA TERHADAP SISTEM PANAS BUMI KEPULAUAN BANDA

Lano Adhitya Permana, Andri Eko Ari Wibowo, Edy Purwoto


Kelompok Penyelidikan Panas Bumi, Pusat Sumber Daya Geologi

SARI
Kemunculan manifestasi panas bumi berupa fumarol, batuan ubahan dan mata air
panas mengindikasikan adanya potensi panas bumi di wilayah Kepulauan Banda. Geologi
daerah penelitian tersusun oleh batuan vulkanik kuarter dengan struktur geologi berupa
kaldera, kawah dan sesar. Sisa panas dari tubuh-tubuh kerucut vulkanik muda Gunung Banda
Api yang berumur resen diduga merupakan sumber panas pada sistem panas bumi di
Kepulauan Banda. Mata air panas muncul pada dua lokasi berbeda dengan temperatur
berkisar 47,4C 52,4C, sedangkan temparatur fumarol sekitar 93,4C. Fluida panas yang
muncul pada mata air panas Banda merupakan air bertipe klorida, namun hasil pengukuran
daya hantar listrik (DHL) dan kandungan klorida yang tinggi dengan kecenderungan mendekati
komposisi air laut, mengindikasikan adanya pengaruh intrusi air laut pada fluida panas di
daerah penelitian. Pendugaan temperatur bawah permukaan pada sistem panas bumi di
Kepulauan Banda menunjukkan temperatur sekitar 2600C yang termasuk dalam entalpi tinggi.

PENDAHULUAN METODOLOGI
Kepulauan Banda merupakan salah Penyelidikan ini menggunakan
satu kepulauan yang berada pada jalur metodologi yang meliputi studi literatur,
busur dalam vulkanik Banda (van pengamatan di lapangan, pengambilan
Bemmelen, 1949). Kepulauan tersebut conto dan analisis laboratorium serta
terdiri dari gugusan pulau-pulau, beberapa interpretasi data. Studi literatur dilakukan
diantaranya tergolong pulau-pulau besar, terhadap hasil penyelidik terdahulu yang
seperti Pulau Lonthor, Neira dan Banda memiliki relevansi dengan penyelidikan di
Api. Matahelumual (1988) menyebutkan wilayah Komplek Gunung Banda Api.
bahwa secara geologi, Pulau Lonthor, Untuk mengetahui morfologi, sebaran
Neira dan Banda api saling terkait dalam batuan, gejala struktur, dan karakteristik
hal pembentukan Komplek Gunung Banda fisik manifestasi panas bumi diperlukan
Api. Kemunculan manifestasi panas bumi pengamatan lapangan yang detil,
di Komplek Gunung Banda Api meng- termasuk pengambilan conto yang berupa
indikasikan adanya potensi panas bumi di conto batuan, air dan gas. Selanjutnya,
wilayah tersebut. Untuk memperoleh dilakukan analisis di laboratorium terhadap
informasi mengenai aspek kepanasbumian conto batuan, air dan gas yang telah
di wilayah Komplek Gunung Api Banda, diperoleh dari lapangan, berupa analisis
diperlukan data geosain seperti data geokimia air dan gas serta petrografi.
geologi dan geokimia. Seluruh hasil analisis laboratorium
Penyelidikan ini difokuskan pada diinterpretasi, agar dapat diketahui
daerah yang terdapat pemunculan pembentukan sistem panas bumi daerah
manifestasi panas bumi di wilayah Komplek Banda Neira secara jelas.
Gunung Banda Api, tepatnya di Pulau Neira
dan Pulau Banda Api (Gambar 1). HASIL PENYELIDIKAN
Pembentukan Komplek Gunung
Banda Api berkaitan erat dengan zona
penunjaman antara Lempeng Samudera jatuhan piroklastik dan aliran piroklastik di
Hindia, Lempeng Kontinen Australia, Pulau Neira terdistribusi dibagian barat,
Lempeng Kontinen Eurasia dan Lempeng tengah hingga selatan yang merupakan
Samudera Pasifik dengan lempeng yang produk erupsi dari Gunung Papen dan
bersifat lokal seperti Lempeng Halmahera, Gunung Banda Api.
Sulawesi, dan Irian. Mengacu pada peta Fasa selanjutnya yaitu terjadinya
geologi regional lembar Moa, Damar, dan letusan Gunung Papen dan Gunung Tuju,
Bandanaira (Agustiyanto, dkk., 1994), kemudian diikuti oleh pembentukan
daerah penelitian terdiri dari batuan lava, Gunung Banda Api yang terdapat di Pulau
breksi gunungapi dan batugamping koral Banda Api. Hasil pengamatan dilapangan
yang berumur Tersier hingga Kuarter menunjukkan bahwa litologi daerah Pulau
(Gambar 2). Banda Api tersusun atas aliran lava,
Berdasarkan sebaran manifestasi endapan lahar, aliran piroklastik dan
panas bumi yang muncul di daerah jatuhan piroklastik yang dapat
penelitian, maka pemetaan geologi hanya dikelompokkan menjadi 12 satuan batuan
dilakukan di dua daerah, yaitu di daerah (Gambar 4). Hasil analisis kimia batuan
Pulau Banda Api dan Pulau Neira. (Tabel 1) dan petrografi (Foto 2) pada conto
Evolusi Komplek Gunung Banda BA-1, memperlihatkan bahwa aliran lava
Api dimulai dengan kemunculan Gunung tersebut berjenis andesitis dengan
Lonthor ke permukaan yang diikuti oleh kandungan SiO2 61,01 % dan memiliki
letusan besar yang menghancurkan tekstur pofiritik.
seluruh puncak dan badan gunung. Akibat Struktur geologi yang yang terdapat
dari letusan tersebut terbentuk sebuah didaerah penyelidikan berupa kaldera,
kaldera di dasar laut yang dikenal dengan kawah dan sesar. Struktur kaldera yang
Kaldera Lonthor (Matahelumual, 1988). ditemukan di Pulau Neira berupa
Selanjutnya, muncul gunung api punggungan yang hampir melingkar
baru yang disebut Gunung Neira. dengan gawir terjal, diperkirakan
Diperkirakan Gunung Neira mengalami merupakan sisa dinding kaldera. Struktur
letusan yang menyebaban terbentuknya kawah dapat diijumpai didaerah puncak,
kaldera kedua, dimana Gunung Papen dan lereng dan kaki Gunung Banda Api.
Gunung Tuju yang terdapat di Pulau Neira Keberadaan sesar normal diperkirakan
merupakan bagian dari sisa kaldera. melewati puncak dan beberapa pusat
Secara umum, Pulau Neira tersusun oleh erupsi di lereng utara dan selatan Gunung
aliran lava, aliran piroklastik dan jatuhan Banda Api dengan arah relatif utara-
piroklastik serta alluvial (Gambar 3). selatan, sedangkan sesar yang terdapat di
Secara megaskopis, aliran lava dicirikan sekitar Gunung Papen memiliki arah relatif
oleh warna abu-abu, afanitik, setempat baratlaut-tenggara.
dijumpai struktur vesikuler, porfiritik Kenampakan gejala panas bumi di
dengan fenokris terdiri dari plagioklas dan Kepulauan Banda ditandai dengan
piroksen yang tertanam dalam masa dasar hadirnya mata air panas, fumarol dan
mikrokrostalin. Hasil analisa kimia batuan batuan ubahan. Temperatur air panas di
pada conto NR-26 (Tabel 1), menunjukkan daerah penelitian berkisar 47,4C 52,4C,
bahwa lava tersebut berjenis andesitis sedangkan temperatur yang diperoleh dari
dengan kandungan SiO2 61,84 %. Hasil kawah puncak Gunung Banda Api sekitar
analisis petrografi pada conto NR-32 (Foto 93,4C. Secara lengkap karakteristik mata
1) menunjukkan adanya struktur aliran air panas, air dingin dan air laut serta hasil
pada batuan yang dicirikan oleh orientasi analisis kimia air dan gas yang terdapat di
mineral-mineral plagioklas. Sementara itu,
daerah penelitian ditampilkan dalam tabel terletak mendekati titik Standart Mean
2, 3 dan 4. Oceanic Water (SMOW) dan titik air laut.
Untuk mengetahui karakteristik dan Hal ini semakin menguatkan bahwa
tipe air panas berdasarkan data yang terdapat pengaruh intrusi air laut pada
diperoleh pada tabel 3, maka dilakukan fluida panas bumi daerah Banda.
plotting komposisi kimia dari mata air panas Untuk mengetahui temperatur
pada diagram segitiga Cl-SO4 - HCO3, Na- bawah permukaan yang berkaitan dengan
K-Mg dan Cl-Li-B yang mengacu pada temperatur reservoir dilakukan perhitungan
Giggenbach (1988). geotermometer. Berdasarkan karakteristik
Berdasarkan diagram segitiga Cl- kimia air panas Banda yang diduga
SO4-HCO3 (Gambar 5), menunjukkan terdapat kontaminasi air laut, maka
bahwa air panas Banda termasuk dalam penggunaan geotermometer Na-K, SIO2
tipe klorida, namun hasil pengamatan di dan NA-K-Ca tidak dapat digunakan. Oleh
lapangan memperlihatkan bahwa air panas karena itu, diperlukan penggunaan
Banda memiliki daya hantar listrik dan geotermometer gas untuk mengetahui
kandungan klorida yang tinggi dengan temperatur bawah permukaan daerah
kecenderungan mendekati komposisi air penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan
laut. Hal ini mengindikasikan adanya geotermometer CO2 (Arnorsson, 1983
pengaruh intrusi air laut pada fluida panas dalam Nicholson, 1993) dan
di daerah penelitian. Hasil plotting pada geotermometer H2S (Arnorsson dan
diagram segitiga Na-K-Mg (Gambar 6), Gunnlaugsson, 1985 dalam
menunjukkan bahwa air panas Banda Nicholson,1993) yang dapat digunakan
terletak di perbatasan zona partial untuk sistem panas bumi di daerah
equilibrium dan immature water, hal vulkanik, maka perkiraan temperatur
tersebut semakin memperkuat dugaan reservoir yang terdapat pada sistem panas
adanya pengaruh intrusi air laut di daerah bumi Banda Neira sekitar 260C.
penelitian. Berdasarkan diagram segitiga
Cl-Li-B (Gambar 7), air panas di daerah PEMBAHASAN
penelitian memiliki konsentrasi Cl tinggi Pembentukan sistem panas bumi di
yang mengindikasikan adanya pengaruh Kepulauan Banda diperkirakan terkait
aktivitas vulkanik. dengan sistem vulkanik yang terdapat di
Hasil analisis kimia gas (Tabel 4) wilayah tersebut. Sumber panas yang
menunjukkan bahwa kandungan gas di terdapat di daerah penyelidikan, diduga
fumarol Banda sangat didominasi oleh berasal dari sisa panas tubuh-tubuh
kandungan gas CO2, H2S, dan HCl. kerucut vulkanik muda Gunung Banda Api
Kandungan gas-gas tersebut yang berumur resen. Hal tersebut didukung
mengindikasikan adanya sumber panas oleh adanya kandungan gas pada fumarol
yang berasal dari aktivitas magmatik yang didominasi oleh kehadiran gas-gas
(Nicholson, 1993). Kandungan H2S dan CO2, H2S dan HCl, dimana gas gas
HCl yang tinggi sesuai dengan tersebut mengindikasikan adanya sumber
pembentukan sistem panas bumi Banda panas yang berasal dari aktivitas magmatik
yang terletak pada gunung api aktif. (Nicholson, 1993). Daerah panas bumi
Grafik isotop stabil deutrium dan Pulau Banda Api berada pada topografi
Oksigen 18 (Craig,1961 dalam tinggian yang kemungkinan berasosiasi
Nicholson,1993) seperti pada gambar 8, dengan sistem panas bumi berelief tinggi
memperlihatkan bahwa air panas di daerah (high terrain). Keberadaan struktur geologi
penelitian cenderung menjauhi garis air di daerah penyelidikan, terutama sesar
meteorik (Meteoric Water Line) namun yang diperkirakan melewati puncak dan
beberapa pusat erupsi di lereng utara dan berdasarkan hasil survei metode geologi
selatan Gunung Banda Api dengan arah dan geokimia terdapat di sebelah timurlaut
relatif utara-selatan serta struktur sesar lereng Gunung Api (Gambar 9). Dengan
yang terdapat di sekitar Gunung Papen asumsi bahwa luas prospek 2 km2,
dengan arah relatif baratlaut-tenggara, temperatur reservoir diperkirakan sebesar
berperan sebagai media keluarnya fluida 260 oC dan daya per satuan luas sebesar
panas menuju ke permukaan. 15 MWe/km2, diperoleh potensi panas bumi
Fluida panas di Banda termasuk ke daerah Banda sebesar 30 MWe pada kelas
dalam tipe klorida, namun keberadaannya sumber daya spekulatif.
di pinggir laut disertai dengan kandungan
klorida dan daya hantar listrik yang tinggi, KESIMPULAN
mengindikasikan adanya pengaruh intrusi Sistem panas bumi daerah Banda.
air laut. Hal tersebut didukung dengan data diperkirakan berasosiasi dengan kegiatan
isotop yang berada di dekat Standart Mean vulkanisme Kuarter. Sumber panas pada
Oceanic Water (SMOW) dan titik air laut. daerah penyelidikan diduga berasal dari
Sistem panas bumi di Banda diperkirakan sisa panas tubuh-tubuh kerucut vulkanik
tergolong dalam sistem panas bumi muda Gunung Banda Api. Hasil
temperatur tinggi, hal ini terlihat dengan perhitungan geotermometer gas
terdapatnya manifestasi fumarol dengan menunjukkan bahwa Temperatur bawah
temperatur 93,4oC dan tatanan geologi permukaan pada sisitem panas bumi
yang berada di daerah vulkanik aktif. Banda Neira diperkirakan sekitar 2600C
Indikasi temperatur tinggi tersebut yang termasuk dalam entalpi tinggi.
didukung juga oleh komposisi gas yang Manifestasi fumarol di puncak Gunung Api
terdiri dari gas CO2, H2S, dan HCl. Adanya Banda merupakan upflow dari sistem
kandungan H2 yang cukup tinggi semakin panas bumi Banda, sedangkan aliran
memperkuat indikasi temperatur tinggi di lateral outflow berada di sebelah timurlaut
bawah permukaan. daerah penyelidikan yaitu air panas di
Manifestasi fumarol di puncak Pulau Neira dan ke arah selatan yaitu air
Gunung Api Banda merupakan upflow dari panas di Pulau Banda Api. Untuk
sistem panas bumi Banda, sedangkan mengkonfirmasi reservoir, batuan
aliran lateral outflow berada di sebelah penudung dan model hidrologi yang
timurlaut daerah penyelidikan yaitu air terdapat di daerah Banda Neira diperlukan
panas di Pulau Neira dan ke arah selatan serangkaian penelitian yang lebih rinci.
yaitu air panas di Pulau Banda Api. Hasil
perhitungan geotermometer gas, diperoleh UCAPAN TERIMA KASIH
temperatur fluida panas bumi Banda Neira Penulis mengucapkan terima kasih
sekitar 2600C yang termasuk dalam entalpi kepada seluruh pihak yang telah
tinggi. membantu selama kegiatan survei
Sebaran area prospek panas bumi berlangsung dan turut serta dalam
dalam sistem panas bumi Banda membantu penyusunan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Agustiyanto, D.A., Suparman,M., Partoyo, E dan Sukarna,D., (1994) : Peta Geologi Regional
Lembar Moa, Damar, dan Bandanaira Maluku, Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi, Bandung.
Giggenbach, W.F.,1988. Geothermal Solute Equilibria. Derivation of Na-Mg-Ca Geoindicator.
Geochemica Acta, 52.
Matahelemual. J., 1988. G.Banda Api Berita Berkala Vulkanologi, No.115 Direktorat
Vulkanologi.
Nicholson, Keith, 1993. Geothermal Fluids, Chemistry and Exploration Techniques, Springer
Verlag Inc.
van Bemmelen, R. W., 1949. The Geology of Indonesia, Vol. IA: General Geology of Indonesia
and Adjacent Archipelagoes, The Hague, Martinus Nijhoff, vol. 1A, Netherlands

Batuan

Gambar 1. Peta Sebaran Manifestasi Wilayah Kepulauan Banda, Maluku

Peta

Gambar 2. Peta Geologi Regional Wilayah Kepulauan Banda, Maluku (Modifikasi dari
Agustyanto,dkk.,1994)
Peta

Gambar 3. Peta Geologi Tinjau Daerah Panas Bumi Pulau Neira

Peta

Gambar 4. Peta Geologi Tinjau Daerah Panas Bumi Pulau Banda Api
Gambar 5. Diagram Segitiga Cl-SO4-HCO3

Gambar 6. Diagram Segitiga Na-K-Mg


Gambar 7. Diagram Segitiga Cl-Li-B

Gambar 8. Grafik Isotop 18O Terhadap 2H (Deuterium)


Peta Indeks

Gambar 9. Peta Areal Prospek Daerah Panas Bumi Banda Neira

// nikol X nikol

Foto 1. Analisa Petrografi Pada Conto NR-32 Yang Menunjukkan Adanya Struktur Aliran
Foto 2. Analisa Petrografi Pada Conto BA-1 Yang Menunjukkan Adanya
Tekstur Porfiritik
Tabel 1. Hasil Analisis X-Ray Flourescence
METODE SNI 7574-2010 ASTM C-25-2006 SNI 7574-2010
NO KODE SIO2 AI2O3 Fe2O3 CaO MgO Na2O K2O TIO2 MnO P2O5 SO3 HD H2O
CONTO % % % % % % % % % % % % %
1 BA-1 61.01 14.5 8.28 7.68 2.71 3.77 0.78 1.04 0.22 0.2 0 0.28 0.04
2 NR-26 61.84 18.93 2.82 3.65 7.03 2.82 0.18 1.17 0.21 0.24 0.08 1.04 0.45

Tabel 2. Karakteristik Manifestasi Permukaan Daerah Panas Bumi Banda Neira, Maluku
MANIFES KOORDINAT SUHU SUHU
ELEVASI DEBIT DHL
TASI (UTM) UDARA AIR
NO pH KETERANGAN
PANAS
(mT) (mU) (mdpl) (C) (C) (lt/dtk) (S/cm)
BUMI
Terletak di Pulau
Neira, berada di
Air Panas pinggir laut tertutup
1 599405 9501244 11 30,2 52,4 - - -
Banda 1 air laut. Conto air
panas tidak dapat
di ambil.
Terletak di Pulau
Bandaapi, berada
di pinggir laut
tertutup air laut.
Air Panas
2 596974 9498928 25 31,1 47,4 0,01 5,89 <20.000 Conto air panas
Banda 2
dapat di ambil
apabila air surut,
warna keruh dan
berasa asin.
Terletak di kawah
puncak Gunung
Api Banda,
3 Fumarola 597777 9500004 607 24,3 93,4 - - - hembusan lemah,
tidak berbau dan
tidak ada endapan
belerang.
Tabel 3. Hasil Analisis Kimia Air Daerah Panas Bumi Banda Neira, Maluku
ion
KODE pH DHL SiO2 B Al3+ Fe3+ Ca2+ Mg2+ Na+ K+ Li+ NH4+ F- Cl- SO42- HCO3
balance
CONTO
(S/cm) ( mg/L) (%)
AP
BANDA 6.80 36000 82.07 4.47 0.04 0.12 384.27 837.28 7483 325.50 0.33 0.50 0.00 13086.97 313.03 138.63 5.50
2
AD
7.45 347 44.54 0.28 0.01 0.02 36.29 4.53 22.99 3.70 0.02 1.90 0.12 25.90 25.56 145.53 -3.69
BANDA
AL
6.92 45700 23.50 4.25 0.05 0.19 365.50 1058 10230 405.10 0.16 2.80 0.00 17089.90 1620.91 121.70 3.98
BANDA

Tabel 4. Hasil Analisis Kimia Gas Daerah Panas Bumi Banda Neira, Maluku
PB-15 (%mol) PB-14 (%mol) PB-6 (%mol)
water water water dry
dry base dry base
base base base base
He 2.95E-08 2.01E-05 1.06E-08 5.71E-06 tt tt
H2 3.52E-04 0.24 4.49E-04 0.24 tt tt
O2 tt tt tt tt tt tt
Ar 6.68E-06 4.54E-03 3.30E-06 1.77E-03 9.96E-06 0.01
N2 9.68E-04 0.66 1.68E-04 0.09 2.01E-03 1.07
CH4 tt tt tt tt tt tt
CO tt tt tt tt tt tt
CO2 0.14 95.59 0.13 71.96 0.14 76.20
SO2 na na na na na na
H2S tt tt 0.04 24.04 0.04 19.50
HCl 0.01 3.45 0.01 3.64 0.01 3.17
NH3 0.00 0.05 5.31E-05 0.03 1.06E-04 0.06
H2O 99.85 99.81 99.81
Total: 100 100 100 100 100 100

Anda mungkin juga menyukai