Anda di halaman 1dari 5

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 07.04.

02 PALU
RUMAH SAKIT TK IV 07.07.01 WIRABUANA

KEBIJAKAN RUMAH SAKIT TENTANG PERLINDUNGAN TERHADAP


KEKERASAN FISIK
No: Keb/20/I/2016

KETETAPAN

Tentang

KEBIJAKAN RUMAH SAKIT TENTANG PERLINDUNGAN TERHADAP


KEKERASAN FISIK

Kepala Rumah Sakit Tk. IV. 07. 07.01. Wirabuana

Menimbang : 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit


Tk. IV. 07. 07. 01 Wirabuana, maka diperlukan landasan
kebijakan penerapan sasran keselamatan pasien yang menjadi
prioritas utama.
2. Bahwa agar pelayanan keselamatan pasien di pelayanan
Rumah Sakit Tk. IV. 07. 07. 01 Wirabuana dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya kebijakan Kepala pelayanan Rumah Sakit Tk.
IV. 07. 07. 01 Wirabuana sebagai landasan bagi upaya
perlindungan terhadap kekerasan fisik pada pemberian pelayanan
kepada pasien Rumah Sakit Tk. IV. 07. 07. 01 Wirabuana.
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
1 dan 2, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit
Tk. IV. 07. 07. 01 Wirabuana.

Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2009


tentang Rumah Sakit.
2. Undang - Undang Praktek Kedokteran no. 29 pasal 45 ayat (3)
tahun 2008 tentang panduan pemberian informasi dalam
rangka persetujuan tindakan kedokteran.
3. Peraturan Menteri kesehatan No 269 / Menkes / Per / III /
2008 tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Permenkes No: 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam
Medis.
5. Permenkes No: 290/Menkes/PER/III/2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran.
6. Permenkes RI Nomor.755 tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit.
7. Permenkes RI Nomor 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
8. Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor 74 tahun 2008
tanggal 2 Desember 2014, tentang Organisasi dan Tugas
Denkesyah dan Rumah Sakit Rumah.
MEMUTUSK AN
Menetapkan : 1. Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. IV. 07. 07. 01 Wirabuana
Tentang Upaya Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik.
2. Kebijakan pelayanan keselamatan pasien di Rumah Sakit Tk. IV
07. 07. 01 Wirabuana Palu sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
3. Pembinaan dan pengawasan di Rumah Sakit Tk. IV 07.
07. 01 Wirabuana Palu. Penyelenggaraan pelayanan
keselamatan pasien dilaksanakan oleh Tim Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Tk. IV 07. 07. 01 Wirabuana Palu.
4. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila
di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diadakan perbaikan

Di Keluarkan Di : Palu
Pada Tanggal : Januari 2016
Kepala Rumkit Tk. IV 07.07.01 Wirabuana

Dr. Hariyadi AM, Sp.PD


Mayor CKM Nrp. 11980010240270
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 07.04.02 PALU
RUMAH SAKIT TK. IV 07.07.01 WIRABUANA

Lampiran Keputusan
Kepala Rumah Sakit Tk.IV 07. 07. 01 Wirabuana

KEBIJAKAN PENERAPAN HPK 1.5 : MENINGKATKAN PERLINDUNGAN TERHADAP


KEKERASAN FISIK DI RUMAH SAKIT TK. IV 07. 07. 01 WIRABUANA

A. Kebijakan Umum :
1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
2. Undang-Undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. KepMenKes RI No.772/MENKES/SK/VI//2002 tentang Pedoman
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws).
4. Pedoman Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Pacient Safety),
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, edisi 2, 2008.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
920/MenKes/Per/XII/1986 Tentang upaya pelayanan kesehatan swasta dibidang
medik, Jo. Peraturan Menteri Kesehatan No.084/MenKes/Per/II/1990, tentang
perubahan atas peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
920/MenKes/Per/XII/1986.
6. Peraturan Mentri Kesehatan no 340/MenKes/Per/III/2010 tentang
klasifikasi Rumah Sakit.

B. Kebijakan Khusus
1. Meningkatkan upaya perlindungan terhadap kekerasan fisik, agar
menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pasien dan mencegah terjadinya kekerasan fisik
pada pasien.
2. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
standar prosedur operasional yang berlaku, dan etika profesi serta
menghormati hak pasien.
3. Setiap bulan wajib membuat laporan kegiatan pelayanan
keselamatan pasien.
4. Tenaga kesehatan penerima pesan (dokter, parmasis, perawat, analis,
radiografer, fisioterfis, nutritionis/diitesion) menulis pesan yang diterima
dicatatan terintegrasi dan ditandatangani.
5. Pesan verbal ditulis lengkap dan dapat dibaca dengan jelas,
menggunakan singkatan terstandar, akronim dan simbul yang berlaku di
Rumah Sakit Tk. IV 07. 07. 01 Wirabuana Palu (lihat buku standar singkatan ).
6. Verifikasi pemberi instruksi menandatangani catatan pesan yang
ditulis penerima pesan dalam kotak stempel READ BACK sebagai tanda
persetujuan dalam waktu 1X 24 jam.
7. Tenaga kesehatan yang melaporkan kondisi pasien kritis kepada DPJP
atau dokter yang merawat dan serah terima pasien menggunakan tehnik
SBAR (situation, Background, Asessment, Recomendation).
8. Pelaporan hasil kritis adalah proses penyampaian nilai hasil pemeriksaan
yang memerlukan penanganan segera dan harus dilaporkan ke DPJP dalam
waktu kurang dari 2 jam.
9. Bila DPJP tidak dapat dihubungi petugas terkait bisa menghubungi
dokter / perawat rawat inap,dokter / perawat rawat jalan atau dokter /perawat
Gadar. Pelaporan hasil pemeriksaan Cito harus disampaikan baik hasil
pemeriksaan normal ataupun abnormal ke DPJP / dokter yang meminta.

Palu, 2016
Kepala Rumkit Tk. IV 07.07.01 Wirabuana

dr. Hariyadi. AM. Sp. PD


Mayor Ckm NRP 11980010240270

Anda mungkin juga menyukai