Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bank Darah Rumah Sakit Umum Salatiga adalah suatu unit dirumah
sakit yang merupakan bagian dari instalasi laboratorium yang
menyelenggarakan pelayanan darah untuk memenuhi kebutuhan darah
tranfusi bagi pasien yang dirawat dirumah sakit. Tugas Bank Darah adalah
merencanakan kebutuhan darah rumah sakit, penyimpanan darah, melakukan
pemeriksaan golongan darah dan crossmatch[1]
Tranfusi darah adalah suatu kegiatan memindahkan darah donor
kepada resipien atau penerima. Tranfusi darah diperlukan sebagai upaya
medis untuk memperbaiki kondisi Anemi yang diderita seseorang. Anemia
adalah suatu kondisi dimana seseorang kekurangan sel darah merah atau
massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai
pembawa oksigen keseluruh jaringan. Menurut WHO yang dikutip oleh
Rasmaliah Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar hemoglobin kurang
dari normal. Anemia dapat disebabkan oleh bermacam-macam hal antara lain
karena faktor patologis organ pemroduksi sel darah merah misalnya pada
kasus penyakit keganasan darah, kondisi kurang gizi seperti yang masih
dialami oleh penduduk indonesia timur seperti daerah Papua, NTT dll,
Anemia juga dapat disebabkan karena perdarahan oleh berbagai hal misal
perdarahan karena luka kecelakaan dimana pada saat ini karena mobilitas
masyarakat yang begitu tinggi sehingga jalanan dipadati oleh berbagai
kendaraan yang karena tidak didukung oleh sistim transportasi yang aman
maka angka kejadian kecelakaan dijalan begitu tinggi. [2]
Karena faktor tersebut diataslah maka kebutuhan darah dirumah sakit
cukup banyak dan harus tersedia secara aman dan berkualitas. Untuk menjaga
ketersediaan stok darah khususnya di PMI sebagai penyuplai darah untuk
Bank Darah Rumah Sakit maka diperlukan partisipasi dan kesadaran
masyarakat untuk menjadi donor darah sukarela. [3,5]
Sebelum darah diberikan kepada penderita sebelumnya harus
dipastikan bahwa darah tersebut aman untuk ditranfusikan yaitu harus bebas
dari penyakit menular lewat darah, sehingga setelah darah selesai disadap
dari tubuh donor maka segera dilakukan tes uji saring darah yang meliputi
pemeriksaan HIV, HBS Ag, Anti HCV, VDRL, Malaria. Pemeriksaan lain
yang harus dilakukan sebelum darah ditranfusikan adalah pemeriksaan
Crossmatch atau Uji Cocok Serasi. Darah yang telah lolos tes uji saring dan
menunjukkan hasil negatif sebelum ada permintaan untuk tranfusi akan
disimpan pada refrigerator khusus penyimpanan darah sampai batas masa
kadaluwarsa darah. Untuk menjaga kualitas dan mutu darah maka kegiatan
penyimpanan darah harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh
Depkes, yaitu disimpan dalam refrigerator dengan suhu 40 - 60 C dan suhu ini
dikontrol setiap hari oleh petugas Bank Darah. Darah disimpan dengan sistim
First in first out (FIFO) yaitu suatu sistim yang mengatur pengeluaran darah
dimana darah yang pertama kali masuk maka akan pertama kali
dikeluarkan.[1,3,]
Menurut berbagai pustaka pada masa penyimpanan darah akan
mengalami perubahan-perubahan komponen darah terutama eritrosit akan
mengalami perubahan bentuk yang cukup bermakna seiring lamanya waktu
penyimpanan darah. Deformabilitas eritrosit juga akan terganggu pada masa
menjelang minggu kedua penyimpanan dan ini berlanjut selama
penyimpanan lebih lanjut[3,8]. Efek penyimpanan darah akan membuat
eritrosit banyak yang mati segera setelah darah ditranfusikan karena terjadi
penurunan kadar ATP, darah yang telah disimpan selama 3 minggu 20%
kandungan eritrosit didalamnya akan mati setelah ditranfusikan. Setelah
darah disimpan selama beberapa hari akan mengalami pergeseran kurva
disosiasi Oksigen kearah kiri. Oksigen terikat kuat dengan hemoglobin dan
terlalu sedikit yang diberikan kepada jaringan. Karena sel eritrosit banyak
yang lisis maka kemungkinan darah yang disimpan akan mengalami kenaikan
kadar hemoglobin. Trombosit dan leukosit akan hilang fungsinya setelah 1
hari darah disimpan, juga faktor faktor pembeku darah ( F V dan F VIII )
[4,6,8]

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada Bank Darah Rumah


Sakit Umum Salatiga didapatkan fakta bahwa darah mengalami waktu
penyimpanan antara 1 minggu sampai 3 minggu sebelum ada permintaan
tranfusi, sehingga dikhawatirkan darah mengalami peningkatan kadar
hemoglobin yang cukup signifikan, juga dimungkinkan terjadi penurunan
jumlah leukosit dan jumlah trombosit, hal ini akan sangat mengurangi mutu
dan kualitas darah tranfusi, apabila darah simpan ini ditranfusikan maka
kurang dapat memperbaiki kondisi Anemi. Upaya tranfusi darah agar berhasil
membantu pengobatan atau membantu memperbaiki kondisi Anemi penerima
darah donor maka darah yang diberikan harus darah yang berkualitas untuk
ditransfusikan yaitu darah yang bebas dari penyakit menular lewat darah
yang dibuktikan dengan screening test (Tes HIV, HBS Ag, VDRL, Anti
HCV, Malaria) dan menunjukkan hasil negatif, warna plasma darah donor
jernih, tidak keruh atau berwarna, tidak kadaluwarsa, cukup mengandung
komponen-komponen yang diperlukan resipient (penerima), untuk itu harus
selalu dilakukan upaya-upaya menjaga kualitas darah donor sehingga tujuan
pelayanan Bank Darah Rumah Sakit Umum Salatiga untuk memberikan
pelayanan darah yang bermutu dapat tercapai.[3,7]

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka masalah yang akan dikaji
dalam penelitian ini adalah :
Adakah Pengaruh lama penyimpanan darah terhadap kadar hemoglobin,
jumlah sel leukosit dan jumlah sel trombosit dalam darah donor yang
disimpan di Bank Darah Rumah Sakit Umum Salatiga ?.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh lama penyimpanan darah terhadap kadar
hemoglobin, jumlah sel leukosit dan jumlah sel trombosit dalam darah
donor.
2. Tujuan Khusus
1) Mendiskripsikan profil darah (kadar hemoglobin, jumlah leukosit,
jumlah trombosit) pada darah donor yang disimpan diBlood Bank
RSUD Salatiga pada suhu 40-60 c selama 1 minggu, dua minggu, dan
3 minggu.
2) Menganalisis pengaruh lama penyimpanan darah terhadap kadar Hb
pada darah donor yang disimpan di Blood Bank RSUD Salatiga
3) Menganalisis pengaruh lama penyimpanan darah terhadap jumlah
leukosit pada darah donor yang disimpan di Blood Bank RSUD
Salatiga.
4) Menganalisis pengaruh lama penyimpanan darah terhadap jumlah
trombosit pada darah donor yang disimpan diBlood Bank RSUD
Salatiga.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik dan Metodologis
Dapat menambah wawasan dan memberikan sumbangan
pengetahuan dibidang kesehatan terutama tentang kualitas darah
tranfusi supaya dapat melakukan penelitian lebih lanjut agar dapat
meningkatkan mutu darah tranfusi
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi dan pengetahuan tentang pengaruh
penyimpanan darah terhadap kadar hemoglobin, jumlah sel leukosit
dan jumlah sel trombosit darah donor, supaya dapat meningkatkan
keinginan masyarakat untuk menyumbangkan darah secara sukarela
sehingga kebutuhan darah donor yang berkualitas dapat terpenuhi.
b. Bagi Rumah Sakit
Memberikan informasi tentang pengaruh penyimpanan darah
terhadap kadar hemoglobin, jumlah sel leukosit dan jumlah sel
trombosit pada darah simpan sehingga diharapkan dapat
memperbaiki kualitas darah yang digunakan untuk tranfusi darah dan
pada akhirnya upaya pengobatan medis untuk memperbaiki kondisi
Anemi dapat tercapai.

E. Ruang Lingkup
Penelitian ini termasuk dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat
khususnya di bidang Hematologi dan Tranfusi darah.

H. Keaslian Penelitian
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah jenis
sampel, waktu penyimpanan dan profil darah yang diteliti. Jenis sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah sampel darah donor dengan
antikoagulant Citrat Posphat Dextrose(CPD) Adenin. Waktu penyimpanan
pada penelitian ini adalah 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu. Profil darah yang
diteliti ada tiga yaitu kadar hb, jumlah leukosit, serta jumlah trombosit.
N Peneliti Desain
Judul Variabel Hasil
o Tahun Studi
1 Puji Pengaruh Eksperim Variabel bebas : Terjadi
Rahayu 2004 waktu en Pengaruh waktu penurunan
Penyimpanan penyimpanan jumlah
Darah Ethylen darah EDTA trombosit
DianinetetraA pada suhu yang
cetat/EDTA kamar(250- disimpan
Pada suhu 300c). selama 4 jam
kamar (250- Variabel terikat sebesar
300c) : Kadar Hb 25.0% dan
Terhadap disimpan
jumlah selama 6 jam
trombosit sebesar
39.5%
2 Witi Pengaruh Eksperim Variabel bebas : Terjadi
Karwiti 1997 temperatur en Pengaruh peningkatan
dan temperatur dan kadar HB
lamapenyimpa lama pada
n darah EDTA penyimpanan penyimpanan
terhadap darah EDTA 6 jam dan 8
stabilitas metode jam
kadar HB Syanmet
metode Variabel terikat
Syanmet Hb : Kadar Hb

Anda mungkin juga menyukai