Anda di halaman 1dari 1

2. Why is, to some muslims, democracy considered un-islamic?

Demokrasi merupakan salah satu alat atau cara untuk memutuskan atau menentukan
sesuatu. Baik itu berupa kebijakan maupun kekuasaan atau lainnnya. Saat ini demokrasi yang
terlihat wujudnya memang tidak seperti bertentangan dengan islam. Namun, perlu diketahui asal
muasal demokrasi tersebut bukan berasal dari prinsip keislaman. Demokrasi merupakan kata dan
istilah Barat, yang oleh presiden AS Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburg (1863) dikatakan
sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Bahwa demokrasi merupakan
sebuah sistem politik yang muncul dari akidah sekularisme dengan prinsip-prinsip pokoknya yang
bertentangan dengan Islam. Terlebih cara politik yang terjadi saat ini, arena politik saat ini adalah
berkiblat dari politik Machiavelli, politik sebagai alat untuk meraih kekuasaan dengan segala cara.
Sehingga dalam pandangan demokrasi dapat diketahui prinsip pokok demokrasi yang paling
mendasar adalah kedaulatan rakyat. Suara rakyat dianggap sebagai sumber hukum (source of law)
yang paling pokok dan paling tinggi. Karena itu, kebenaran harus didasarkan pada suara mayoritas
rakyat. Sedangkan, bagi islam ialah sangat jelas bahwa kedaulatan bukanlah di tangan rakyat, tapi
di tangan syariah. Sumber hukum satu-satunya (mashdar al-hukmi) adalah al-Quran dan as-
Sunnah. Allah Swt. berfirman:

Jika kalian berselisih paham dalam suatu perkara, hendaklah kalian merujuk kepada
Allah (al-Quran) dan Rasul-Nya (as-Sunnah) (QS an-Nisa' [4]: 59).

Ayat tersebut dapat menunjukkan bahwa dalam islam apabila ada perbedaan paham untuk
menentukan sesuatu hendaknya kembalikan kepada prinsip-prinsip keislaman dan peraturan-
peraturan yang hendaknya dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Sehingga hasil
keputusan merupakan hasil yang telah benar bukan hanya sekadar mengikuti suara terbanyak. Hal
yang ingin ditekankan bahwa mangapa demokrasi bukan suatu cara keislaman ialah Islam akan
merujuk kepada sesuatu hal yang pasti dan benar. Karena hasil suara mayoritas atau suara
terbanyak rakyat memang terlihat adil namun suara terbanyak tersebut akan lebih menjamin
kepada keadilan bukan kebenaran suatu keputusan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai