Anda di halaman 1dari 19

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TARUB
Alamat : Jl. Raya Tangkil No 96 Mindaka
Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal
Kodepos 52184 Telp. 0283-3447819

PEDOMAN

KEGIATAN PELAYANAN GIGI DAN MULUT

DI UPTD PUSKESMAS TARUB

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan menjadi suatu kebutuhan dalam hidup manusia yang
harus dipenuhi oleh negara.Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan pasal 93 dan 94,dinyatakan bahwa pelayanan gigi dan mulut dilakukan
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
peningkatan kesehatan gigi,pencegahan penyakit gigi,pengobatan penyakit gigi,dan
pemulihan kesehatan gigi yang dilakukan secara terpadu,terintergrasi dan
berkesinambungan dan dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan gigi
perorangan,pelayanan kesehatan gigi masyarakat,usaha kesehatan gigi
sekolah,serta pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin ketersediaan
tenaga,fasilitas pelayanan,alat dan obat kesehatan gigi dan mulut dalam rangka
memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang aman,bermutu,dan
terjangkau oleh masyarakat.
Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis dalam pembangunan kesehatan
mempunyai salah satu fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Puskesmas juga merupakan unit pelaksanateknis Dinas Kesehatan
Kabupaten yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di satu atau sebagian wilayah kecamatan.Pelayanan kesehatan tidak hanya
mencakup pelayanan kesehatan umum,tetapi juga mencakup pelayanan kesehatan
gigi dan mulut.Penyakit gigi dan mulut di Puskesmas Serayu Larangan masih
masuk dalam 10 besar penyakit yang ada di Puskesmas Serayu Larangan .Dengan

1
adanya pelayanan gigi dan mulut diharapkan masyarakat memiliki perilaku
sehat,memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan setinggi-
tingginya,khususnya derajat kesehatan gigi dan mulut.
B. Tujuan
Tujuan Pedoman layanan klinis poli gigi ini adalah untuk menjadi acuan bagi
pelaksanaan pelayanan poli gigi di UPTD Puskesmas Tarub.
C. RuangLingkup
Lingkup pedoman pelayanan BP gigi diperuntukan khusus untuk kegiatan di poli
gigi UPTD Puskesmas Tarub.

D. Batasan Operasional
1.BP Gigi dan Mulut
Balai Pengobatan Gigi dan mulut adalah tempat/unit pelayanan yang bertugas
penanganan dan perawatan kesehatan gigi serta seleksi terhadap pasien. Balai
pengobatan gigi merupakan salah satu dari jenis layanan yang ada di UPTD
Puskesmas Tarub yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dasar,
seperti pemeriksaan gigi dan mulut, konsultasi gigi dan mulut, premedikasi,
pencabutan gigi anak-anak, pencabutan gigi dewasa, penambalan dengan glass
ionomer, pembersihan karang gigi, terapi periodontal perawatan mumifikasi pulpa,
perawatan pulpa capping dan tindakan rujukan.
Selain itu juga memberikan penyuluhan kepada pasien mengenai pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian dari menjaga kesehatan pribadi,
serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang
kesehatan gigi dan mulut.
2.Standar Pelayanan BP Gigi & Mulut
Adalah sumber yang berlaku sesuai dengan tingkat Puskesmas dan sarana
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan pelayanan gigii dan
mulut.
3.Tenaga Profesional
Tenaga pelaksana pada BP Gigi terdiri dari dokter gigi dan perawat gigi.
4.Standar Prosedur Operasional(SPO)
Adalah kumpulan instruksi, langkah-langkah yang telah dibakukan untuk
menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
5.Ruangan
Luas ruangan setiap kegiatan cukup menampung peralatan yang dipergunakan,
aktifitas dan jumlah petugas yang berhubungan dengan pasien untuk kebutuhan
pemeriksaan gigi dan mulut. Ruangan harus mempunyai tata ruang yang baik
sesuai alur pelayanan dan memperoleh sinar matahari/cahaya dalam jumlah cukup
2
6.Peralatan Poli Gigi dan Mulut
Poli Gigi dan Mulut harus dilengkapi dengan semua peralatan yang diperlukan
sesuai dengan layanan yang disediakan sekalipun tidak digunakan secara rutin.
Pada saat instalasi alat maupun saat kerja rutin,peralatan harus diperhatikan
menunjukkan kemampuan atau memenuhi kriteria yang dipersyaratkan dan harus
memenuhi spesifikasi yang sesuai untuk pemeriksaan yang berhubungan.

7.Pemantapan Mutu (Quality Assurance) kesehatan gigi dan mulut adalah semua
kegiatan yang ditujukkan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut. Pemantapan mutu terbagi menjadi dua yaitu:
a. Pemantapan Mutu Internal (Internal Quality Control)
adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh masing
masing tenaga medis kesehatan gigi dan mulut secara terus menerus agar
tidak terjadi atau mengurangi kejadian error / penyimpangan sehingga diperoleh
hasil pemeriksaan yang tepat.
b. Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain di luar
ruang kesehatan gigi dan mulut yang bersangkutan untuk memantau dan menilai
penampilan suatu ruang kesehatan gigi dan mulut dalam bidang pemeriksaan
tertentu. Penyelenggaraan kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal dilaksanakan
oleh pihak pemerintah, swasta, atau internasional.
Setiap ruang kesehatan gigi dan mulut wajib mengikuti Pemantapan Mutu
Eksternal yang diselenggarakan oleh pemerintah secara teratur dan periodik
meliputi semua bidang pemeriksaan gigi dan mulut

E.Landasan Hukum
1. UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan menjadi landasan hukum yang kuat
untuk pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan kesehatan;
2. UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
4. Keputusan menteri Kesehatan RI Nomor:296/Menkes/SK/III/2008 tentang
Pengobatan Dasar puskesmas
5. Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas

3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

Untuk menjalankan pelayanan poli gigi dan mulut didukung oleh tenaga profesional
dan tenaga perawat gigi
A. Kualifikasi Sumber daya manusia
1. Penanggung jawab poli gigi dan mulut adalah seorang dokter gigi yang
bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas.
Penanggung jawab poli gigi dan mulut memiliki uraian tugas seperti :
a. Mengkoordinir kegiatan poli gigi dan mulut
b. Melakukan perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan,pengendalian dan
evaluasi(POACE) dalam pelaksanaan tugas dan fungsi poli gigi dan mulut
c. Mengadakan komunikasi dengan tenaga klinis yang lain
d. Memastikan kegiatan di poli gigi dan mulut berjalan sesuai dengan standar
yang sudah ditetapkan
e. Memastikan peralatan di poli gigi dan mulut yang harus terkalibrasi sudah
dilakukan kalibrasi
f. Memberikan usulan program kerja dan anggaran unit poli gigi dan mulut
g. Mengembangkan kemampuan SDM unit poli gigi dan mulut sehingga
berperan aktif terwujudnya pelayanan poli gigi dan mulut yang unggul
h. Mengatur,mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan dinas kerja perawat
gigi
2. Perawat Gigi
Memiliki uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyiapkan ruangan poli gigi dan mulut sebelum dan sesudah pelayanan
b. Memanggil pasien
c. Memastikan data pasien yang masuk ke poli gigi dan mulut sesuai
d. Memastikan kuitansi pembayaran pasien benar
e. Melakukan tindakan sesuai kompetensinya sesuai SPO yang ada
f. Meregister pasien yang masuk ke poli gigi dan mulut
g. Menginput data ke simpus/P-care
h. Memberikan data laporan bulanan secara berkala(bulanan,triwulan,tahunan)

B. Distribusi Ketenagaan

No Jabatan PNS D3 S1 S2/spesialis


1 Dokter Gigi 1
2 Perawat Gigi 1

4
C. Jadwal Kegiatan

Senin - Kamis : 07.30 - 14.00


Jumat : 07.30 - 11.00
Sabtu : 07.30 - 12.30

5
BAB III
STANDAR FASILITAS

A.Denah Ruang Poli Gigi Puskesmas Serayu Larangan

Keterangan :
= meja dokter = kursi pasien
= dental unit = almari alat
= kursi dokter / perawat =sterilisator
= pintu masuk =kompresor
= wastafel
= Lemari dokumen
= Meja perawat = Meja keramik

6
B.Standart fasilitas
Poli Gigi Puskesmas Bandar I memiliki fasilitas ruangan yang terdiri dari :
1 dental unit
unit meja administrasi untuk meletakkan rekam medis yang masuk ke
poli gigi,melayani konsultasi pasien,mengisi rekam medis dan
administrasi lainnya
1 unit meja dokter
1 unit kursi duduk untuk pasien
1 unit kursi beroda duduk drg
1 unit kursi untuk perawat gigi
1 buah jam dinding
1 unit kaca tempel dinding
1 buah tempat sampah medis
1 buah tempat sampah non medis
2 lampu bolam
1 unit wastafel
1 unit pengharum ruangan
1 unit sterilisator
1 unit almari dokumen
1 unit almari kaca untuk meletakkan peralatan/instrument
1 unit komputer
1 buah dental unit
1 unit scaler ultrasonic
1 unit kipas angin

7
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A.Persiapan Pelayanan
Sebelum memulai pelayanan petugas gigi mempersiapkan ruangan, alat,
obat dan bahan habis pakai untuk menjamin kelancaran pelayanan di
Ruang pelayanan Gigi dan mulut.
B.Saat Pelayanan
Petugas gigi menerima rekam medis dari pendaftaran maupun dari
rujukan internal (apabila ada)
Memanggil pasien sesuai nomer antrian
Apabila pasien yang dipanggil tidak ada atau belum ada di tempat,
petugas dapat memanggil pasien berikutnya
Melakukan pengecekan rekam medis dengan pasien yang dipanggil
Apabila tidak sesuai, rekam medis dikembalikan ke bagian pendaftaran,
apabila sudah sesuai petugas gigi dapat melakukan anamnesis,
pemeriksaan odontogram, pemeriksaan sesuai keluhan pasien, inform
concern sebelum dilakukan tindakan.
Apabila membutuhkan rujukan internal dapat dilakukan ke poli lain untuk
membantu menegakkan diagnosis.
Melakukan tindakan, pengobatan sesuai hasil diagnosa
Melakukan rujukan external apabila membutuhkan konsulen ke tingkat
spesialis atau tidak tersedia alat dan bahan di poli gigi dan mulut
Apabila sudah dilakukan pemeriksaan, konsultasi maupun tindakan,
dibuatkan tanda pembayaran untuk paien yang tidak memiliki jaminan
kesehatan.
Apabila pasien mempunyai kartu jaminan, diperhatikan menggunakan
kartu jaminan apa(BPJS/Jamkesda), kemudian data pasien,
penjaminan, diagnosis dan tindakan dituliskan dalam form sesuai

8
penjaminan masing-masing, pasien yang bersangkutan menandatangani
form tersebut.
C.Sesudah pelayanan
Petugas gigi mencuci alat yang telah dipakai
Petugas gigi melakukan sterilisasi peralatan
Petugas gigi meregister seluruh kunjungan pasien yang periksa di poli
gigi dan mulut
Petugas gigi menginput data ke simpus/P-Care
Petugas gigi melakukan administrasi maupun kegiatan penunjang lain
yang menjadi tugasnya

9
BAB V
LOGISTIK

Keperluan logistik di poli gigi dan mulut meliputi bahan medis habis pakai yang
ada di instalasi farmasi UPTD Puskesmas Tarub.
I) Alur permintaan bahan medis dan non medis

Penanggung Bag. pengadaan


jawab poli Gilut Pengadaan logistik farmasi
mengajukan barang
permintaan
BMHP
Poli gilut

2).Perencanaan
Pengadaan bahan medis poli gigi dan mulut harus mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut
a. Tingkat persediaan di gudang obat Puskesmas maupun POAK,ada dan
tidaknya stok bahan medis maupun non medis
b. Perkiraan jumlah kebutuhan
Menghitung pemakaian bahan medis non medis setiap bulannya,untuk
memperkirakan kebutuhan dalam satu tahun,melalui kartu stok yang ada
c. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan barang
Terhitung 30 hari setelah ada perintah kerja dari petugas pengadaan
barang
3).Permintaan
Untuk permintaan bahan medis non medis dilakukan melalui LPLPO
Untuk bahan medis non medis yang buffer stoknya sudah mulai berkurang,
segera mengajukan ke petugas pengadaan, dengan menuliskan pada buku
permintaan barang

10
4).Penyimpanan
Stok bahan medis non medis kebutuhan poli gigi dan mulut penyimpanan
ada di gudang obat.
Untuk stok harian bahan medis non medis disimpan di poli gigi .
5)Penggunaan
Disesuaikan dengan kebutuhan

11
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien (patient safety)di Unit Pelayanan gigi adalah suatu


sistem dimana membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko, Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat dan
berdasarkan atas latar belakang itulah maka pelaksanaan program
keselamatan pasien di UPTD Puskesmas Tarub, salah satunya di Unit
Pelayanan Gigi perlu dilakukan,untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan
terutama didalam melaksanakan keselamatan pasien sangat diperlukan suatu
pedoman yang jelas sehingga angka kejadian KTD dapat dicegah sedini
mungkin.

A.Tujuan Pedoman Keselamatan Pasien


Terciptanya budaya keselamatan pasien di Unit Palayanan Gigi
Meningkatnya akuntabilitas Unit Pelayanan Gigi terhadap pasien dan
masyarakat
Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di Unit Pelayanan Gigi
Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Terlaksananya program keselamatan pasien secara sistematis dan terarah
di Unit Pelayanan Gigi.
Sebagai acuan yang jelas bagi petugas di Unit Pelayanan Gigi didalam
mengambil keputusan terhadap keselamatan pasien.

12
Sebagai acuan bagi Dokter Gigi dan Perawat Gigi untuk dapat
meningkatkan keselamatan pasien.
Terlaksananya program keselamatan pasien secara sistematis dan terarah
di Unit Pelayanan Gigi.

C. MANFAAT :
1. Dapat meningkatkan mutu pelayananan yang bekualitas dan citra yang
baik bagi Unit Pelayanan Gigi
2. Agar seluruh personil Unit Pelayanan Gigi memahami tentang tanggung
jawab dan rasa nilai kemanusian terhadap keselamatan pasien.
3. Dapat meningkatkan kepercayaan antara petugas Unit Pelayanan Gigi
dan pasien terhadap tindakan yang akan dilakukan
4. Mengurangi terjadinya KTD di Unit Pelayanan Gigi

Solusi Keselamatan Pasien di Unit Pelayanan Gigi


1. Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip.
2. Pastikan Identifikasi pasien
3. Komunikasi secara benar saat akan merujuk pasien ke Unit lain
4. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
Kendalikan cairan elektrolit pekat (concentrated) mis; penggunaan cairan
bayclin untuk merendam alat.
5. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan
6. Hindari kesalahan dalam menggunakan alat yang berakibat fatal
7. Gunakan alat injeksi sekali pakai
8. Tingkatkan kebersihan tangan (Hand hygiene) untuk pencegahan infeksi
nosokomial

13
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A.Pedoman Umum
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) poli gigi dan mulut merupakan
bagian dari pengelolaan poli gigi dan mulut secara keseluruhan. Tenaga
pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia mempunyai kewajiban untuk
selalu memenuhi salah satu kriteria standar pelayanan kedokteran gigi di
Indonesia,yaitu melaksanakan Kesehatan Keselamatan (K3).
Prosedur tentang pelaksanaan Kesehatan Keselamatan Kerja harus
dilaksanakan dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas.
Dokter gigi sebagai penanggungjawab pelayanan gigi di Poli gigi harus dapat
memastikan seluruh tenaga pelayanan yang bekerja di lingkungannya
mempunyai pengetahuan tentang Kesehatan Keselamatan Kerja .
Standar kesehatan dan keselamatan kerja di unit pelayanan gigi (K3)
kebijakan pelaksanaan dan program kesehatan keselamatan kerja, standard
pelayanan K3 di unit pelayanan gigi,standard sarana,program K3 di unit
pelayanan gigi, pengelolaan Jasa dan Barang berbahaya bagi manusia K3 di
unit pelayanan gigi, pembina pengawasan, pencatatan, dan pengawasan.
Unit pelayanan gigi UPTD Puskesmas Tarub merupakan salah satu unit
pelayanan yang wajib melaksanakan K3 yang bermanfaat baik bagi dokter gigi,
perawat gigi, pengunjung/pengantar, pasien maupun pasien serta masyarakat
sekitar.
Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Keselamatan Kerja Unit Pelayanan Gigi
Setiap petugas unit poli gigi dan mulut wajib melaksanakan pelayanan
kesehatan kerja seperti yang tercantum pada pasal 23 dalam undang
undang kesehatan tahun 1992 :
a. Melaksanakan pendidikan dan pelayanan/pelatihan tentang kesehatan
kerja dan memberikan bantuan kepada pekerja di unit pelayanan gigi

14
dalam menyesuaikan diri baik fisik maupun mental terhadap
pekerjaannya. Maka diperlukan antara lain :
b. Informasi umum tentang Unit Pelayanan gigi dan fasilitas atau sarana
yang terkait dengan K3.
c. Informasi tentang resiko dan bahaya khusus di tempat kerjanya.
d. SPO Kerja, SPO Peralatan, SPO Penggunaan alat pelindung diri dan
kewajibannya.
e. Orientasi K3 di tempat kerja.
f. Melaksanakan pendidikan, pelatihan atau promosi/penyuluhan
kesehatan kerja secara berkala dan berkesinambungan sesuai
kebutuhan dalam rangka menciptakan budaya K3.
g. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental/rohani kemampuan
fisik petugas.

B.Penanganan bahan berbahaya dan beracun di unit pelayanan


gigi
Dalam penanganan (menyimpan, memindahkan, menangani tumpahan,
cara menggunakan, dll) B3, setiap petugas di unit pelayanan gigi mengetahui
betul jenis dan bahan serta penanganan dengan melihat SPO dan MSDS yang
telah ditetapkan.
1. Penanganan untuk personil
a. Mengenali dengan seksama jenis bahan digunakan dan disimpan
b. Membaca petunjuk yang tertera pd kemasan.
c. Peletakan bahan sesuai ketentuan
d. Penempatan bahan pd ruangan sesuai petunjuk
e. Memperhatikan batas waktu pemakaian
f. Jangan menyimpan bahan yang mudah bereaksi dan hampa udara
g. Menghindari kebocoran dan tumpahan.
h. Melaporkan bila ada kebocoran bahan gas ( kompresor )
i. Melaporkan bila ada accident atau near miss
2. Penanganan berdasarkan lokasi
15
Penempatan tabung kompresor harus berada di luar ruangan unit pelayanan
gigi karena untuk menghindari kebocoran gas dan kebisingan suara.

3. Pananganan adminisratif
Disetiap penyimpanan, penggunaan dan pengelolaan B3 harus diberi tanda
sesuai dengan potensi bahaya yang ada dan lokasi tersebut tersedia SPO
untuk menangani B3 antara lain:
a. Cara penanggulangan jika terjadi kontaminasi
b. Cara penangggulangan bila terjai kedaruratan
c. Cara penanganan B3

16
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Agar upaya peningkatan mutu di poli gigi dan mulut UPTD Puskesmas
Tarub dilaksanakan secara efektif dan efisien maka diperlukan adanya
kesatuan bahasa tentang konsep dasar upaya peningkatan mutu pelayanan.
A.Mutu Pelayanan
1) Pengertian mutu
a. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa
b. Mutu adalah expertise, atau keahlian dan keterikatan(komitmen) yang
selalu dicurahkan pada pekerjaan
c. Mutu adalah kepatuhan terhadap standar
d. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan
2) Pihak yang berkepentingan dengan mutu
a. Konsumen/pasien
b. Pembayar/asuransi
c. Karyawan
d. Masyarakat
e. Pemerintah
f. Ikatan profesi
3) Dimensi Mutu
a. Keprofesian
b. Efisiensi
c. Keamanan Pasien
d. Kepuasan Pasien
e. Aspek sosial budaya
4) Mutu terkait dengan input,proses dan output
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan dapat diukur dengan menggunakan 3
variabel,yaitu:

17
a. Input adalah segala daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan
kesehatan,seperti: tenaga, dana, obat, fasilitas, peralatan, bahan,
teknologi, organisasi dll. Pelayanan kesehatan yang bermutu
memerlukan dukungan input yang bermutu pula.
b. Proses adalah interaksi profesional antara pemberi pelayanan dengan
konsumen(pasien/masyarakat)
c. Output adalah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang
terjadi pada konsumen(pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari
konsumen tsb.

B.Upaya Peningkatan Mutu


Upaya peningkatan mutu pelayanan dilakukan melalui upaya
peningkatan mutu pelayanan UPTD Puskesmas Tarub secara efektif dan
efisien agar tercapai derajat kesehatan yang optimal. Upaya tsb dilakukan
melalui :
a. Optimasi tenaga, sarana dan prasarana
b. Pemberian pelayanan sesuai standar profesi dan standar pelayanan
yang dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan
kebutuhan pasien
c. Pemanfaatan teknologi tepat guna, hasil penelitian dan pengembangan
pelayanan kesehatan
Setiap petugas harus mempunyai kompetensi bidang profesinya, sehingga
mutu pelayanan dapat ditingkatkan, angka kesalahan tindakan dapat diperkecil
sesuai dengan target mutu poli gigi dan mulut, serta kepuasan pelanggan dapat
selalu ditingkatkan.
Pemantapan mutu di poli gigi dan mulut UPTD Puskesmas Tarub melalui
tahap pre analitik meliputi kegiatan mempersiapkan sebelum pelayanan,
menerima pasien. Tahap analitik meliputi kegiatan pemeriksaan odontogram,
anamnesis, pemeriksaan keluhan utama, tindakan. Tahap pasca analitik
meliputi kegiatan pencatatan hasil pemeriksaan, pelaporan hasil pemeriksaan
ke dalam SIK/Pcare.
18
BAB IX
PENUTUP

Pedoman Ppelayanan gigi dan mulut yang sudah disusun


bersama,sebaiknya menjadi dasar setiap SDM di poli gigi dan mulut khususnya,
dan SDM UPTD Puskesmas Tarub dalam menjalankan organisasi demi
tercapainya kinerja yang optimal. Pedoman ini bertujuan pada akhirnya untuk
kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal. Seiring perjalanan
waktu,sesuai perkembangan dan tuntutan Pedoman pelayanan organisasi ini
akan direvisi apabila diperlukan.

19

Anda mungkin juga menyukai