A.
Terapi Medis
Jenis Terapi Indikasi
Bromokriptin 2.5/8jam Hiperprolaktinemia, sindrom premenstruasi,
akromegali, penyakit parkinson.
UDCA 250mg/12 jam Membantu mengobati sirosis
bilier primer atau
peradangan saluran empedu.
Melarutkan batu empedu
(diameter < 15 mm) yang
tidak terlihat dengan sinar X
atau rongsen (batu empedu
radiolusen). Kelainan
hepatobiliar (kelainan hati
dan empedu) yang
berhubungan dengan fibrosis
kistik pada anak usia 6
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap alkaloid ergot.
Memiliki hipersensitif atau
alergi
terhadap Ursodeoxycholic
Acid. Menderita Peradangan
akut pada saluran empedu.
Mengalami oklusi saluran
empedu. Mengalami episode
kolik bilier yang sering.
Memiliki batu empedu yang
dikapur kapur radio.
Kontraktilitas kantung
empedu Kandung empedu
Efek Samping
Hipotensi ortostatik, hidung tersumbat,
mual, muntah, somnolen, konstipasi, sulit
mencerna, kegelisahan psikomotor, (dosis
> 20 mg) gangguan fisik, lelah,
eritromelalgia, diuresis.
Feses lembek. Diare. Nyeri
abdomen parah pada
bagian kanan atas.
Pengerasan jaringan hati.
Gangguan fungsi hati yang
parah. Pengerasan batu
empedu karena
penumpukan kalsium. Ruam
(urticarial).
 tahun sampai kurang dari 18
tahun.
Siberid 500mg/24 jam Pusing, migren, gangguan vestibular,
serebrovaskular, gangguan sirkulasi perifer.
Meropenem 1gr/8jam Diindikasikan untuk terapi infeksi
berikut yang disebabkan oleh 1 atau
lebih bakteri yang sensitif terhadap
meropenem.
Metronidazol 500/8jam mengatasi penyakit Infeksi
menular seksual mengatasi
yang tidak berfungsi.
Menderita radang usus.
Kondisi hati dan usus
mengganggu resirkulasi
cairan empedu. Kolestasis
ekstrahepatik
dan intrahepatik. Penderita
Reseksi kolon. Penderita
Ileitis regional. Menderita
Ulkus duodenum Gangguan
fungsi hati akut dan kronis.
Depresi, parkinsonisme, dalam pengobatan Mengantuk dan lelah. Reaksi
dengan golongan penyekat . ektrapiramidal terutama usia lanjut
Hipersensitif terhadap carbapenem - Lokal : inflamasi, reaksi pada
tempat injeksi, flebitis/tromboflebitis,
nyeri, edema.
- Gastrointestinal : diare, nyeri
abdomen, mual, muntah, kolitis,
pseudomembranosa.
memiliki riwayat alergi Alergi seperti biduran dan
Metronidazol atau komponen kulit kemerahan Perasaan
 penyakit Infeksi yang metronidazol sedang memiliki
disebabkan bakteri anaerob
mengatasi penyakit Infeksi
bakterial vaginosis pada
vagina mengatasi penyakit
Infeksi parasit amoeba
seperti pada diare
mengatasi penyakit Infeksi
parasit trichomonas
usia kehamilan trimester
pertama yaitu 0 3 bulan
mual dan muntah
Penurunan nafsu makan
Merasakan pusing pada
kepala Mengalami infeksi
infeksi jamur oportunis
Mengalami diare akibat
antibiotik Urin yang
bewarna lebih gelap Efek
samping yang berat dapat
menimbulkan kejang

Omeprazol 40mg/12jam Pengobatan jangka pendek riwayat hipersensitif terhadap sakit kepala, mual,
pada penderita tukak komponen omperazole kembung, diare, konstipasi,
duodenal. Pengobatan kulit kemerahan dan gatal
jangka pendek pada pada kulit.
penderita tukak lambung.
Pengobatan penderita tukak
lambung dan tukak
 duodenum yang tidak
responsif terhadap
pemberian obat obat
antagonis reseptor H2
contohnya cimetidine,
ranitidine. Pengobatan
refluks esofagitis erosif /
ulceratif pada penderita
yang telah didiagnosa
melalui endoskopi
Ca Glukonas 1gr/12jam diberikan untuk terapi hipokalsemi Fibrilasi ventrikular pada saat Nyeri abdomen, bradikardi,
dan hiperkalemi. resusitasi jantung; klien dengan risiko aritmia jantung, koma, konstipasi,
keracunan digitalis, penyakit jantung penurunan kadar magnesium
atau ginjal, hiperkalsemia, calculi dalam serum/penurunan
ginjal, hipofosfatemia magnesium serum, peningkatan
kadar amilase dalam
serum/peningkatan amilase serum,
eritema, hiperkalsemia,
;hiperkalsiuria, hipotensi, lethargy,

Norepineprine Mengendalikan tekanan darah pada
keadaan hipotensi akut tertentu.
Terapi penunjang pada gagal jantung
dan hipotensi berat
Vasopresin diabetes insipidus kranial;
perdarahan varises esofagus.
Dobutamin Membantu inotropik miokardium
pada terapi gagal jantung kongestif
akut atau syok kardiogenik.
Pada keadaan hipotensi akibat
kekurangan darah, kecuali sebagai
penanganan emergensi untuk
memelihara perfusi aliran darah ke
arteri koroner dan serebral, sampai
proses penggantian volume darah
diberikan. Tidak boleh diberikan pada
pasien dengan trombosis vaskular
perifer ataupun pembuluh darah
mesenterikum. Jangan diberikan
selama pemberian anestesi
siklopropan dan halotan
penyakit vaskular.
Dobutamine dikontraindikasikan
pada pasien dengan stenosis
subaorta hipertrofik idiopatik atau
pada pasien yang diketahui
mania, lemah otot, mual, syncope,
nekrosis jaringan, vasodilatasi,
fibrilasi ventrikular, muntah.
Hipoksia jaringan (cedera iskemik)
Bradikardia Aritmia Anxietas
(kecemasan) Sakit kepala Dispnea
(sulit bernafas) Nekrosis pada
tempat injeksi Deplesi volume
plasma pada pemakaian lama
pucat, mual, cegukan, kejat perut,
serangan angina, reaksi alergi
Mual, sakit kepala, palpitasi, sesak
nafas, dan nyeri dada pernah
dilaporkan sebagai efek samping
yang paling umum terjadi.
 hipersensitif terhadap obat atau

bahan-bahan yang terdapat di dalam

formula.