Anda di halaman 1dari 12

GEOMORFOLOGI

A. Pengertian Geomorfologi
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi
dan perubahan-perubahan yang terjadi pada bumi itu sendiri. Geomorfologi biasanya
diterjemahkan sebagai ilmu bentang alam. Mula-mula orang memakai kata fisiografi
untuk ilmu yang mempelajari tetang ilmu bumi ini, hal ini dibuktikan pada orang-orang di
Eropa menyebut fisiografi sebagai ilmu yang mempelajari rangkuman tentang iklim,
meteorologi, oceanografi, dan geografi. Akan tetapi orang, terutama di Amerika, tidak
begitu sependapat untuk memakai kata ini dalam bidang ilmu yang hanya mempelajari
ilmu bumi saja dan lebih erat hubungannya dengan geologi. Mereka lebih cenderung
untuk memakai kata geomorfologi.

B. Satuan Morfologi

Bentuk-bentuk pada permukaan yang dihasilkan oleh peristiwa-peristiwa


geomorfik berdasarkan kesamaan dalam bentuk dan pola aliran sungai dapat
dikelompokkan ke dalam satuan yang sama. Tujuan dari pengelompokkan ini adalah
untuk dapat memisahkan daerah konstruksional dengan daerah detruksional. Kemudian
masing-masing satuan dapat dibagi lagi menjadi subsatuan berdasarkan struktur dan
tahapan (untuk konstruksional) serta berdasarkan deposisional (untuk destruksional).

C. Bentukan Asal Geomorfologi


Secara umum bentukan asal geomorfologi di Indonesia dapat dibedakan atas
delapan bentukan asal, yaitu :
a. Bentukan Asal Vulkanik ( Form Of Volcanic Origin)
Bentukan ini bersal drai aktifitas gunung apai dan intrusi magma, baik
berupa akumulasi material lepas (piroklastik) seperti lava, ladu, ataupun abu
volkanik serta intrusi magma lainnya.
b. Bentukan Asal Struktural (Form Of Structural Irigin)
Bentukan ini merupakan bentuk yang dihasilkan pleh struktural geologi,
mulai drai kenampakan yang besar dan dominan sampai kenampakan yang kecil
yang berpengaruh pada masing-masing bentukan.
Ada dua tipe utama struktur geologi yang memberikan kontrol terhadap
geomorfologi yaitu :
1. Struktur aktif, yaitu bentuk yang dihasilkan merupakan bentukan baru.
2. Struktur tidak aktif yaitu bentukan lahan yang dihasilkan dipengaruhi oleh
perbedaan erosi masa lalu.
c. Bentukan Asal Denudasional (Form Of Denudational Origin)
Bentukan ini terjadi karena gradasi yang meliputi prosese agradasi dan
degradasi. Proses ini bila berlangsung dalam waktu lama dapat merubah
permukaan bumi menjadi suatu dataran yang seragam. Dalam perubahan bentul
permukaan bumi proses yang paling dominan adalah proses degradasi yang
ditunjukan oelh hilangnya lapisan demi lapisan dari permukaan bumi akibat
terjadinya pekapukan batuan yang terangkut oleh erosi dan longsoran. Bentukan
lain dari proses denudasioanl adalah agradasi, yaitu berbagai proses sedimentasi
dan pembentukan lahan baru sebagai material endapan dari proses degradasi.
d. Bentukan Asal Kart / Karstik (Form Of Karst / Karstic Origin)
Bentukan ini tersususn dari batuan yang terdiri atas batuan kapur yang
bersifat mudah larut oleh air secara alamiah baik oleh aliran permukaan, aliran
vertikal ataupun aliran di bawah permukaan.
e. Bentukan Asal Glasial (Form Of Glacial Orogin)
Bentukan ini dicirikan oleh akumulasi hamparan es yang terjadi pada daerah
dengan temperatur di bawah -4oC.
f. Bentukan Asal Angin (Form Of Aeolin Origin)
Bentukan ini terjadi karena aktifitas tenaga angin.
g. Bentukan Asal Aluvial (Form Of Fluvianl Orogin)
Bentukan ini merupakan hasil proses fluvial dengan bahan induk berupa
luvium sampai koluvium serta berumur relatif muda.
h. Bentukan Asal Marin (Form Of Coastal Origin)
Bentukan ini sangat dipengaruhi oleh berbagai aktifitas-aktifitas air laut,
angin laut, gelomang, dan pasang surut laut sehingga termasuk salah satu bentuk
yang dapat mengalami perubahan cepat.
D. Klasifikasi Satuan Dan Detil Geomorfologi
Klasifikasi satuan dan detil geomorfologi berdasarkan bentukan asal adalah
sebagai berikut :
a. Bentukan Asal Vulkanik ( Form Of Vulcanic Origin)
Satuan geomorfologi
1) Kerucut Vulkanink (Vulkanic Cone)
Suatu bentukan lahan yang merupakan bagian atas volkanik akibat
erupsi volkan. Lereng curam sampai sangat curam proses geomorfologi
adalah erosi dan longsonran. Jenis batuan yang dominan batuan beku,
material permukaan lanau sampai kerakal. Drainase baik, jenis tanah
regosol dan andosol.
2) Lereng Volakanik ( Volcanic Slopes)
Suatu bentukan lahan yang terdapat di bawah kerucut volkan sampai
batas ata kaki volkan. Lereng miring sampai curam, jenis batuan adalah
batuan beku, material permukaan liat samapi kerikil. Drainase baik, jenis
tanah bervareasi.
3) Kaki Volkanik (Volcanic Footslopes)
Suatu bentuk lahan yang terdapat pada batas bawah sampai paling
bawah dari volkan. Lereng agak miring sampai miring. Proses geomorfologi
adalah erosi. Jenis batuan adalah batuan beku, jenis tanah bervariasi.
4) Datran Volkanik ( Volcanic Plains)
Suatu bentuk lahan yang terdapat pada batas bawah dari kaki volkan
sampai dataran aluvial. Lereng datar sampai agak miring. Proses
geomorfologi adalah sedimentasi dan erosi. Jenis batuan adalah batuan
beku, material permukaan liat sampai pasir. Drainase baik, jenis tanah
bervareasi.
5) Padang Lava (lava fields)
Suatu bentuk lahan pada daerah volkan yang tertutup endapan lava.
Lereng miring sampai agak curang, jenis batuan adalah batuan beku.
Material permukaan liat sampai bongkah-bongkah batuan hasil pembekuan
magma. Drainase baik, jenis tanah Andosol dan latosol.
6) Padang Lahar (Mud Fields)
Suatu bentuk lahan pada daerah volkan yang tertutup endapan lahar.
Lereng miring sampai agak curam, jeins batuannya batuan beku, material
permukaan debu sampai kerikil. Drainase baik, jenis tanah cenderung
regosol.

7) Datran Antar Volkanik ( Intervolcanic Plains)


Suatu bentuk lahan yang terdapat pada batas paling bwah kaki
volkan sampai dataran aluvial dan terletak diantara dua atau beberapa
volkan. Lereng datar sampai agak miring, jenis batuan berupa batuan beku,
material permukaan sampai pasir. Drainase baik, jenis tanah bervariasi.
8) Bukit Volkanik Denudasi (Volcanic Denudatioanal Hills)
Suatu bentuk lahan volkanik yang mempunyai ketinggian 75-300 m,
dan telah mengalami denudasi lanjut. Lereng miring sampai curam, proses
geomorfologi adalah erosi. Jneis batuan beku, material permukaan liat
sampai kerikli. Drainase baik, jenis tanah bervariasi.
9) Boka (Bocca)
Suatu bentuk lahan yang terjadi karena intrusi magma yang
membeku di permukaan, berbentuk bulat lonjong atau tidak beraturan.
Lereng curam sampai sangat terjal, jenis batuannya batuan beku, material
permukaan liat sampai kerikil. Drainase baik, jenis tanah bervariasi.
10) Kerucut Parasiter ( Parasiter Cnes)
Suatu bentukan yang terjadi akibat lava yang mengalir tidak melalui
kepundan, tetapi muncul ke permukaan melalui celah baru, material
permukaan liat sampai kerikil. Drainase baik, jenis tanah bervariasi.

b. Bentukan Asal Struktural (Form Of Structural Origin)


Satuan Geomorfologi
1) Blok Pegunungan Patahan
Suatu Bentukan lahan yang tidak teratur mempunyai Ketinggian di
atas 300, memberikan kenampakan yang di dominasi oleh proses-proses
geotektonik seperti patahan, retakan dan rekahan kulit bumi dengan arah
yang simpang siur. Lereng curang sampai sangat terjal, Proses geomorfologi
erosi dan longsoran, Jenis batuannya Bervariasi. Drainase Baik, sering
ditemui mata air, Jenis tanah bervariasi.
2) Blok Perbukitan Patahan
Suatu bentuk lahan yang tidak teratur, mempunyai ketinggian 75-300
m, memberikan kenampakan yang di dominasi oelh proses-proses
geotektonik positif seperti patahan, retakan dan rekahan kulit bumi dengan
arah yang simpang siur. Lereng curam sampai terjal dengha proses erosi da
longsoran. Jenis batuan bervariasi, drainase baik, sering di jumpai mata air,
jenis tanah bervariasi.
3) Pegunungan Antiklinal
Suatu bentuk lahan yang tidak teratur, mempunyai ketinggian diatas
300 m, dengan dip kedua sayap berlawanan arah. Lereng curam samapai
sangat terjal dengan proses erosi dan longsoran. Jenis batuan terutama
batuan sedimen, drainase baik, jenis tanah bervariasi.
4) Perbukitan Antiklinal
Suatu bentukan yang tidak teratur, mempunyia ketinggian 75-300 m
dengan dip pada kedua sayap berlawana arah. Lereng curam samapai
sangat terjal denagn proses erosi dan longsoran. Jenis batuan terutama
batuan sedimen, drainase baik, jeins tanah bervariasi.
5) Pegunungan Sinklinal
Suatu betuk lahan yang tidak tertur, mempunyai ketinggian diatas 300
m, dengan dip pada kedua dayap berhadapan. Lereng curma sampai terjal,
dengan proses erosi dan longsoran. Jenis batuan terutama batuan sedimen,
drainase sedang sampai baik, jenis tanah bervariasi.
6) Perbukitan Sinklinal
Suatu bentuk lahan yang tidak teratur, mempunyai ketinggian 75-300
m, dengan dip pada kedua sayap berhadapan. Lereng curam sampai sangat
terjal, dengan proses erosi dan longsoran. Jenis batuan terutama batuan
sedimen. Drainase baik, jenis tanah bervariasi.
7) Pegunungan Monoklinal
Suatu bentukan lahan yang tidak tertur, mempunyai ketinggian diatas
300 m, dengan dip perlapisan satu arah, biasanya ditandai oleh lereng depan
yang terjal dan lereng belakang yang lebih landai. Lereng miring sampai
sangat curam, proses geomorfologi adalah erosi. Jenis batuan sedimen,
drainase baik, jenis tanah bervariasi.
8) Perbukitan Monoklinal
Suatu bentukan lahan yang tidak tertur, mempunyai ketinggian 75-300
m, dengan dip perlapisan satu arah di tandai dengan adanya lereng depan
lebih terjal dan lereng belakang lebih landai. Lereng miring sampai sangat
curam, dengan proses erosi. Jenis batuan sedimen, drainase baik, jeins
tanah bervariasi.
9) Pegunungan Kubah
Suatu bentuk lahan dengan puncak-puncak membulat, berketinggian
diatas 300 m dan mempunyai dip perlapisan radial sentripental. Lereng
curam samapi terjal dengan proses erosi, jeins batuan sedimen, drainase
baik, jenis tanah bervariasi.
10) Perbukitan Kubah
Suatu bebtuk lahan puncak membulat berketinggian 75-300 m dan
mempunyai dip perlapisan radial sentripetal. Lereng curam samapi terjal
dengan proses erosi. Jenis batuan sedimen, drainase baik, jeins tanah
bervariasi.
11) Datarn Tinggi (Plateau)
Suatu bentuk lahan yang terbentuk dari rangkaian pegunungan
lipatan yang mengalami perubahan menjadi struktur horizontal. Struktur
tersebut datran nyaris (pineplain) kemudian terangkat sehingga memberikan
kenampakan lebih tinngi dari sekitarnya. Lereng datar sampai agak miring,
dengan proses erosi. Jenis batuan sedimen, material permukaan liat sampai
kerikil. Drainase baik, jenis tanah bervariasi.
12) Lembah Sinklinal
Suatu bentuk lahan lembah yang dicirikan oleh adanya kesan
struktural dengan arah pelapisan dari kedua sisi lembah yang menujun ke
satu titik. Lereng agak miring, proses geomorfologi adalah sedimentasi. Jenis
batuan sedimen, material permukaan aluvium. Drainase baik, jenis tanah
bervariasi.
13) Sembul
Suatau bentuk lahan yang dipengaruhi oleh aktivitas geotektonik,
sehingga dijumpai bagian yang muncul ke permukaan serta memilki kesan
kelurusan. Kedua sisi bagian tersebut dibatasi oelh bidang patahan. Lereng
miring sampai curam, proses geomorfologi erosi dan longsoran. Jenis batuan
bervariasi, material permukaan laut sampai kerikil, setempat-setempat di
jumpai batu guling.

c. Bentukan asal Denudasioanl


Satuan Geomorfologi
1) Pegunungan Terkikis
Satuan bentuk lahan yang tidak teratur mempunyai ketinggian diatas
300 m. Lereng curam samapai sangat terjal, di dominasi oleh kenampakan
erosi ringan samapi berat. Jenis batuan bervariasi, material permukaan lait
samapi kerikil, setempat-setempat dijumpai singkapan batuan induk.
Drainase baik, jenis tanah asosiasi Latosol, Podsolik dan Latosol.
2) Perbukitan Terkikis
Suatu bentuk lahan yang tidak teratur mempunyai ketinggian 75-300
m. Lereng miring samapi curam, di dominasi oleh kenmapkan erosi ringan
sampai berta. Jenis batuan bervariasi, material permukaan lait sampai kerikil,
setempat-setempat dijumpai singkapan batuan induk. Drainase baik, jenis
tanah asosiasi Latosol, Posolik dan Litosol.
3) Bukit Sisa
Suatu bentuik lahan dengan ketinggian 75-300 m, yang terbentuk
akibat erosi berat di masa lapau sehingga terpisah dari perbukitan yang
berdekatan dengan bentuk lahan tersebut. Lereng miring sampai sangat
curam, proses geomorfologi adalah erosi. Jenis batuan bervariasi, material
permukaan liat samapi kerikil, setempat-setempat tersingkap batuan induk.
Drainase baik, jenis tanah asosiasi Podsolik, Latosol dan Litosol.
4) Bukit Terisolasi
Suatu bentuk lahan yang tidak memilki kesamaan dengan bukit
sekitarnya dan terpisahkan oleh dataran dan tubuh di sekitatnya dan
dipisahkan oleh dataran dan tubuh perairan. Lereng miring sampai curam,
proses geomorfologi aerosi, jenis batuan bervariasi, material permukaan liat
samapai kerikil. Drainase baik, jeins tanah asosiasi Latosol, Podsolki dan
Litosol.
5) Dataran Nyaris
Suatu bentuk lahan yang terjadi akibat proses pengrendahan pada
masa lampau yang berkelanjutan dan mencapai tingkat permukaan dasar.
Lereng datar samapi agak datar, proses geomorfologi erosi dan sedimentasi.
Jenis batuan bervariasi, tetapi di dominasi oleh batuan yan mudah terkikis.
Material permukaan kerikil. Drainase sedang samapi baik, jenis tanah
Latosol.
6) Lerengkaki
Suatu bentuk lahan yang merupakan akumulasi materi koluvium pada
daerah perbukitan atau pegunungan. Lereng agak miring sampai miring,
proses geomorfologi yang didominasi sedimentasi. Jenis batuan berupa
rombakan lereng, material permukaan pasir sampai kerikil. Drainase baik,
jenis tanah dominan Koluvial.
7) Pegunungan / Perbukitan Dengan Gerakan Masa Batuan
Suatu bentuk lahan pegunungna atau perbukitan dengan igir
maupaun lereng yang tidak teratur. Lereng miring sampai sangat curam,
proses geomorfologi berupa longsoran masa batuan, dengan gejala-gejala
yang tertinggal. Jenis batuah bervariasi, material permukaan pasir sampai
kerakal. Drainase baik, jenis tanah bervariasi.
8) Lahan Rusak
Suatu daerah perbukitan sampai pegunungan dengan bentuk tidak
tertur dan berigir tajam. Lereng miring sampai sangat curam, proses erosi
dari tingkat berat sampai sangat berat. Jenis batuan bervariasi, material
permukaan liat sampai kerikil. Drainase baik, jenis tanah cenderung bersolum
dangkal (Litosol).

d. Bentukan asal karst/karstik


Satuan Geomorfologi
1) Topografi Karst
Suatu bentuk lahan yang terjadi dari hasil pelarutan yang dicirikan
oleh doline, uvala, menara karts, sinhole, dan kokpit. Lereng landai sampai
terjal, denganproses solusi dan longsoran batuan. Jneis batuan sedimen
didominasi oleh batuan kapur, material permukaan dari liat sampai kerikil.
Drainase baik, jenis tanah Renzina, dan Mediteran.
2) Datran Tinggi Karst
Suatu bentuk lahan yang relatif datar dengan struktur horisontal pada
daerah karts dan lebih tinggi daripada daerah sekitarnya. Lereng datar sampai
agak miring, jenis batuan sedimen kapur. Material permukaan dari liat sampai
pasir, drainase baik, jenis tanah Mediteran dan Renzina.
3) Perbukitan Kartstik Terkikis
Suatu bentuk lahan berbukut yang menyerupai topografi karst tetapi tidak
mempunyai karakteristik dominan dari suatu lahan karst. Lereng miring sampai
terjal, proses erosi. Jenis batuan kapur dan batuan sedimen lainnya, material
permukaan liat sampai pasir. Drainase baik, jenis tanah Renzina dan Mediteran.
4) Dataran Aluvial Karst
Suatu bentuk lahan dataran yang terdapat pada daerah topografi karst.
Lereng datar sampai agak miring, proses yang dominan sedimentasi. Jenis
batuan sedimen kapur, material permukaan liat sampai pasir. Drainase baik, jeins
tanah Mediteran dan Renzina.
5) Lembah Kering Dan Ngarai Karst
Suatu bentuk lahan depresi yang terdapat pada topografi karst. Lereng
agak miring sampai agak curam dengan proses erosi. Jenis batuan sedimen
kapur, material permukaan liat sampai pasir. Drainase baik, jenis tanah Renzina
dan Mediteran.
e. Bentukan asal glasial
Satuan Geomorfologi
1) Pegunungan Tertutup Es
Suatu bentuk lahan yang tertutup oleh akumulasi hamparan es, pada
ketinggian diatas 5000 m. Lereng miring samapai sangat terjal, dengan proses
longsoran es dan gletser. Jenis batuan tidak diketahui, material permukaan es.
Jenis tanah tidak diketahui.

f. Bentukan asal angin


Satuan Geomorfologi
1) Gumuk/Dunes
Suatu bentuk lahan yang terjadi karena tenaga angin. Lereng datar
sampai miring, dengan proses korasidan sedimentasi. Jenis aluvium, material
permukaan lanau pasir, darinase, jenis tanah Regosol.
g. Bentukan asal fluvial
Satuan Geomorfologi
1) Datran Fluvial
Suatu bentuk lahan yang terbentuk oleh proses endapan anliran
permukaan. Lereng datar sampai agak miring, dengan proses sedimentasi. Jenis
batuan sedime, material permukaan liat sampai pasir. Drainase baik sampai
sedang, jenis tanah aluvial, Gleisol dan Grumusol.
2) Danau
Suatu tubuh perairan yang tergenang, baik batuan manusia maupun
alami serta mempunyai perbedaan temperatur dari dasar sampai permukaan.
3) Rawa
Suatu bentuk lahan yang merupakan ledokan do daerah datarn dan terisi
air dengan kedalaman relatif dangkal. Drainase buruk dengan genangan bersifat
musiman sampai permanen. Jenis tanah Organosol.
4) Rawa Belakang
Suatu bentuk perairan yang terbentuk di belakang tanggul alam sebagai
akibat meluapnya air sungai dan tergenang secara musiman. Jenis batuan
sedime, material permukaan liat sampai pasir halus. Drainase buruk, jenis tanah
Gleisol.
5) Dataran Banjir
Suatu bentuk lahan yang terletak di kanan-kiri sungai dan masih
dipengaruhi oleh luapan banjir. Lereng datar sampai agak miring ke arah
sungai, proses geomorfologi adalah sedimentasi. Jenis batuan sedime,
material permukaan liat sampai kerikil. Drainase sedang sampai buruk. Jenis
tanah aluvial dan Gleosol.
6) Ledok Fluvial
Suatu bentuk lahan dataran aluvial, tetapi mempunyai kemungkinan
untuk tergenang besar, karena merupakan daerah cekungan. Lereng datar
sampai agak miring, denganproses sedimentasi. Jenis batuan sedimen.
Material permukaan liat halus sampai pasir. Drainase sedang sampai buruk.,
jenis tanah aluvial dan Gleosol.
7) Kipas Aluivial
Suatu bentuk lahan yang dihasilkan oleh endapan yang kipas akibat
terjadinya perubahan gradien dan arah aliran sungai. Lereng datar sampai
miring, dengan proses erosi ringan maupun sedimentasi, jenis batuan
sedimen, material permukaan liat sampai kerikil yang belum terkosolidasi
dengan baik. Drainase baik sampai sedang, jenis tanah Aluvial.
8) Dataran Delta
Suatu bentuk lahan sebagai endapan sedimen yang terbentuk di
muara sungai yang tidak bermuara ke laut serta sering ditemui perubahan-
perubahan arah aliran sungai. Lereng datar sampai agak miring, dengan
proses sedimentasi. Jenis batuan sedimen, material permukaan liat sampai
kerikil. Drainase baik samapai sedang, jenis tanah aluvial.
9) Pantai Delta
Suatu bentuk lahan delta yang muara sungainya menuju ke laut.
Lereng datar sampai agak miring, dengan proses sedimentasi. Jenis batuan
sedimen, material permukaan liat samapai kerikil. Drainase baik sampai agak
sedang, jenis tanah aluvial.
10) Ledok Delta
Suatu bentuk lahan yang berupa cekungan atau depresi yang terjadi
di daerah delta. Lereng datar sampai agak miring, dengan proses
sedimentasi. Jenis batua sedimen, matereial permukaan liat sampai kerikil.
Drainase sedang sampai buruk, jenis tanah aluvial.

Sumber :

https://wingmanarrows.wordpress.com/2012/10/05/dasar-dasar-geomorfologi-1-proses-
proses-geomorfik/
http://thebestteam0014.blogspot.co.id/2016/05/satuan-geomorfologi.html
https://www.scribd.com/doc/225413984/SATUAN-GEOMORFOLOGI

Anda mungkin juga menyukai