Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gas-turbine engine adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai


fluida untuk memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas
energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara
bertekanan yang memutar roda turbin sehingga menghasilkan daya.

Sehingga turbin gas harus seekonomis mungkin untuk bisa digunakan


sebagai mesin pesawat terbang dan instalasi pada darat untuk membangkitkan
tenaga listrik yang dapat dimanfaatkan sebagai penerangan. Oleh karena
itulah pemahaman terhadap mesin turbin gas yang meliputi fungsi,
komponen, macam-macam turbin gas, cara kerja serta rumus perhitungan dari
mesin trubin gas sangat diperlukan untuk menciptakan suatu generasi yang
dapat membuat mesin turbin gas menjadi lebih ekonomis.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai hal tesebut agar dapat
memberikan pemahaman yang nantinya dapat diaplikasikan untuk
menciptakan mesin turbin gas yang bermanfaat bagi setiap manusia.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun materi yang akan dibahas didalam makalah ini sebagai berikut:

1.2.1 Turbin Gas

1.2.2 Komponen Turbin Gas

1.2.3 Macam-Macam Turbin Gas

1.2.4 Cara Kerja Turbin Gas

1
1.2.5 Siklus-Siklus Turbin Gas

1.2.6 Contoh Soal

1.3 Tujuan

Penulisan makalah ini bukan hanya sekedar untuk disusun begitu saja tetapi
penulisan makalh ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1.3.1 Memberikan suatu penjelasan tentang fungsi dari turbin gas

1.3.2 Sebagai pemahaman akan komponen-komponen dari mesin turbin gas

1.3.3 Memahami macam-macam turbin gas

1.3.4 Mengerti akan cara kerja dari turbin gas serta bisa melakukan
perhitungan dari setiap kerja mesin turbin gas

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Turbin Gas

Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas


sebagai fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi
energi mekanik berupa putaran yang menggerakkan roda turbin sehingga
menghasilkan daya. Turbin gas merupakan salah satu komponen dari suatu
sistem turbin gas. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga
komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas. Saat ini sistem turbin
gas telah banyak diterapkan untuk berbagai keperluan seperti mesin
penggerak generator listrik, mesin industri, pesawat terbang dan lainnya.
Sistem turbin gas dapat dipasang dengan cepat dan biaya investasi yang
relatif rendah jika dibandingkan dengan instalasi turbin uap dan motor diesel
untuk pusat tenaga listrik.

2.2 Komponen Turbin Gas

Gambar 2.1 Komponen Utama Turbin Gas

2.2.1 Komponen Utama

3
1. Air Inlet Section

Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa


dalam udara sebelum masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:

a. Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk dimana


didalamnya terdapat peralatan pembersih udara.

b. Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-debu


atau partikel yang terbawa bersama udara masuk.

c. Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang


pada inlet house.

d. Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada


bagian dalam inlet house, udara yang telah melewati penyaring
ini masuk ke dalam kompresor aksial.

e. Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata


pada saat memasuki ruang kompresor.

f. Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai


pengatur jumlah udara yang masuk agar sesuai dengan yang
diperlukan.

2. Compresor Section

Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow


compressor, berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal
dari inlet air section hingga bertekanan tinggi sehingga pada saat
terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas berkecepatan
tinggi yang dapat menimbulkan daya output turbin yang besar.
Aksial flow compressor terdiri dari dua bagian yaitu:

a. Compressor Rotor Assembly

4
Merupakan bagian dari kompresor aksial yang berputar
pada porosnya. Rotor ini memiliki 17 tingkat sudu yang
mengompresikan aliran udara secara aksial dari 1 atm menjadi
17 kalinya sehingga diperoleh udara yang bertekanan tinggi.
Bagian ini tersusun dari wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-
sudu yang disusun kosentris di sekeliling sumbu rotor.

Gambar 2.2 Compressor Rotor Assembly

b. Compressor Stator

Merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri dari:

1. Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang


mengarahkan udara masuk ke inlet bellmouth dan
selanjutnya masuk ke inlet guide vane.

2. Forward Compressor Casing, bagian casing yang


didalamnya terdapat empat stage kompresor blade.

3. Aft Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat


compressor blade tingkat 5-10.

5
4. Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi
sebagai tempat keluarnya udara yang telah dikompresi. Pada
bagian ini terdapat compressor blade tingkat 11 sampai 17.

3. Combustion Section
Gambar 2.3 Compressor Stator
Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan
bakar dengan fluida kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan
bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi panas yang
diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan udara panas
tersebut ke transition pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle.
Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi
panas ke siklus turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari

6
komponen-komponen berikut yang jumlahnya bervariasi
tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas. Komponen-
komponen itu

adalah :

a. Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya


pencampuran antara udara yang telah dikompresi dengan bahan
bakar yang masuk.

b. Combustion Liners, terdapat didalam combustion chamber yang


berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pembakaran.

c. Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke


dalam combustion liner.

d. Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api


ke dalam combustion chamber sehingga campuran bahan bakar
dan udara dapat terbakar.

e. Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan


membentuk aliran gas panas agar sesuai dengan ukuran nozzle
dan sudu-sudu turbin gas.

f. Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada


semua combustion chamber.

g. Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk


mendeteksi proses pembakaran terjadi.

Combustion chamber yang ada disusun kosentris


mengelilingi aksial flow compressor dan disambungkan dengan
keluaran kompresor udara dari aksial flow compressor yang
dialirkan langsung ke masing-masing chambers. Zona pembakaran
pada combustion chamber ada tiga yaitu:

7
a. Primary Zone, merupakan tempat dimana bahan bakar berdifusi
dengan udara kompresor untuk membentuk campuran udara
bahan bakar yang siap dibakar.

b. Secondary Zone, adalah zona penyempurnaan pembakaran


sebagai kelanjutan pembakaran pada primary zone.

c. Dilution Zone, merupakan zona untuk mereduksi temperatur gas


hasil pembakaran pada keadaan yang diinginkan pada saat masuk
ke first stage nozzles.

Combustion liners didesain dengan satu seri lubang dan


louvers yang ditempatkan didalam chambers. Digunakan untuk
mencampurkan bahan udara dari kompresor dan bahan bakar dari
nozel yang membakar campuran ini.

Fuel nozzle terdapat pada ujung combustion chamber dan


masuk ke combustion iners. Fungsi dari fuel nozzle ini adalah untuk
mengabutkan bahan bakar dan mengarahkannya ke reaction zone
pada ruang bakar.

Transition piece terdapat antara combustion liners dan first


stage nozzle. Alat ini digunakan untuk mengarahkan udara panas
yang dihasilkan pada combustion section ke first stage nozzle.

Spark plugs terdapat pada bagian samping combustion


chamber dan masuk ke combustion liners. Spark plugs berfungsi
untuk menyulut campuran bahan bakar dan udara pada saat turbin
gas star up. Pembakaran akan terus terjadi selama suplai bahan bakar
dan udara terus berlangsung. Spark plugs terpasang pada sebuah
pegas setelah proses pembakaran terjadi, tekanan yang dihasilkan
meningkat dan akan memaksa plugs naik menuju casing dan
mengeluarkan gas panas.

8
Cross fire tube berfungsi untuk menghubungkan semua
combustion chamber. Tabung ini digunakan untuk mengirimkan
pengapian dari satu combustion liners ke yang berikutnya selama
start up.

Gambar 2.4 Combustion Section

4. Turbin Section

Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi


kinetik menjadi energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak
kompresor aksial dan perlengkapan lainnya. Dari daya total yang
dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya
sendiri, dan sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan.
Komponen-komponen pada turbin section adalah sebagai berikut:

a. Turbin Rotor Case

b. First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas


panas ke first stage turbine wheel.

c. First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan


energi kinetik dari aliran udara yang berkecepatan tinggi
menjadi energi mekanik berupa putaran rotor.

9
d. Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur
aliran gas panas ke second stage turbine wheel, sedangkan
diafragma berfungsi untuk memisahkan kedua turbin wheel.

e. Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi


kinetik yang masih cukup besar dari first stage turbine untuk
menghasilkan kecepatan putar rotor yang lebih besar.

Gambar 2.5 Turbin Section

5. Exhaust Section

10
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang
berfungsi sebagai saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar
dari turbin gas. Exhaust section terdiri dari beberapa bagian yaitu :

a. Exhaust Frame Assembly

b. Exhaust Diffuser Assembly

Gambar 2.6 Exhaust Frame Assembly

Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada
exhaust frame assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan
kemudian didifusikan dan dibuang ke atmosfir melalui exhaust
stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa tersebut diukur
dengan exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran ini
digunakan juga untuk data pengontrolan temperatur dan proteksi
temperatur trip. Pada exhaust area terdapat 18 buah termokopel
yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah untuk
temperatur trip.

11
Gambar 2.7 Exhaust Diffuser Assembly

2.2.2 Komponen Penunjang

Ada beberapa komponen penunjang yaitu :

a. Starting Equipment

Berfungsi untuk melakukan start up sebelum turbin bekerja.

b. Coupling dan Accessory Gear

Berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari poros


yang bergerak ke poros yang akan digerakkan.

12
c. Fuel System

Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system


dengan tekanan sekitar 15 kg/cm2. Fuel gas yang digunakan
sebagai bahan bakar harus bebas dari cairan kondensat dan
partikel-partikel padat. Untuk mendapatkan kondisi tersebut
diatas maka sistem ini dilengkapi dengan knock out drum yang
berfungsi untuk memisahkan cairan-cairan yang masih terdapat
pada fuel gas.

d. Lube Oil System

Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan secara


kontinu pada setiap komponen sistem turbin gas. Lube oil
disirkulasikan pada bagian-bagian utama turbin gas dan trush
bearing juga untuk accessory gear dan yang lainnya.

e. Cooling System

Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air


dan udara. Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai
komponen pada section dan bearing.

2.3 Maca-Macam Turbin Gas

Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya dan konstruksi porosnya.

2.3.1 Berdasarkan Siklusnya

1. Siklus Terbuka (Open Cycle Gas Turbine)

Udara segar pada kondisi ambien (atmosfir) disedot masuk ke


dalam kompresor, dimana terjadi peningkatan suhu dan tekanan .
Udara bertekanan tinggi diproses di dalam ruang pembakaran,
dimana bahan bakar dibakar pada tekanan konstan. Gas temperatur
tinggi yang dihasilkan kemudian masuk turbin, di mana gas

13
temperatur tinggi dan bahan bakar dibakar pada tekanan atmosfer
sehingga menghasilkan tenaga.

Gas buang yang dihasilkan turbin dibuang keluar (tidak


disirkulasikan kembali), menyebabkan siklus harus diklasifikasikan
sebagai siklus terbuka.

Gambar 2.8 Siklus Terbuka

2. Siklus Tertutup (Closed Cycle Gas Turbine)

Cara kerja turbin gas siklus tertutup, secara keseluruhan hampir


sama dengan siklus terbuka, yaitu di sini proses kompresi dan
ekspansi tetap sama, akan tetapi proses pembakaran digantikan oleh
masukan kalor tekanan konstan dari sumber eksternal, dan proses
pembuangan digantikan oleh pembuangan kalor tekanan konstan
pada suhu ambien.

14
Gambar 2.9 Siklus Tertutup

Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin


gas, sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh
manufactur turbin gas dalam menganalisa up-grading performance.

2.3.2 Berdasarkan Konstruksi Porosnya

1. Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft)


Turbin jenis ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik
yang menghasilkan energi listrik untuk keperluan proses di industri.
Gambar 2.10 Turbin Gas Poros Tunggal

Gambar 2.11 Diagram Turbin Gas Poros Tunggal

2. Turbin Gas Poros Ganda (Double Shaft)


Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin
bertekanan tinggi dan turbin bertekanan rendah, dimana turbin gas
ini digunakan untuk menggerakkan beban yang berubah seperti
kompresor pada unit proses.

15
Gambar 2.12 Turbin Gas Poros Ganda

Gambar 2.13 Diagram Turbin Gas Poros Ganda

2.4 Cara Kerja Turbin Gas


Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).
Kompresor ini berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara

16
tersebut, akibatnya temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara yang
telah dikompresi ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar
disemprotkan bahan bakar sehingga bercampur dengan udara tadi dan
menyebabkan proses pembakaran. Proses pembakaran tersebut berlangsung
dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya
untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke
turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran
tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut
digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya
seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan
dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).
Persamaan untuk menghitung daya yang dihasilkan turbin yang
penting adalah:
PT=PV =PN =ms .h T .T

Dimana:

PT = Daya yang dihasilkan turbin ke seluruhan (kW)

PV = Daya yang diperlukan untuk rnenggerakkan kompresor (kW)

PN =Daya yang berguna (effektif) yang diberikan, keluar untuk


menggerakkan mesin (misalnya: generator listrik, pesawat terbang)
dalam (kW)

mS = Kapasitas gas panas dalam KJ/detik

hT = Panas jatuh didalam turbin KJ/KG

T = Randemen turbin, biasanya berkisar

Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistim turbine gas adalah
sebagai berikut:
1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang
bakar dengan udara kemudian di bakar
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle)

17
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat
saluran pembuangan.

Gambar 2.14 Proses Kerja Turbin Gas

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugian-kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan
oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya performansi turbin gas itu
sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen
sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:

a. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan


(pressure losses) di ruang bakar
b. Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin
c. Berubahnya nilai cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan
temperatur dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja
d. Adanya mechanical loss, dsb.

Untuk memperkecil kerugian ini hal yang dapat kita lakukan antara
lain dengan perawatan (maintenance) yang teratur atau dengan memodifikasi
peralatan yang ada.

2.5 Siklus-Siklus Turbin Gas


Tiga siklus turbin gas yang dikenal secara umum yaitu:
2.5.1 Siklus Ericson
Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang terdiri
dari dua proses isotermis dapat balik (reversible isotermic) dan dua
proses isobarik dapat balik (reversible isobaric). Proses perpindahan

18
panas pada proses isobarik berlangsung di dalam komponen siklus
internal (regenerator), dimana effisiensi termalnya adalah :
T1
th =1
Th
Dimana:
T 1 = Temperatur buang
T h = Temperatur panas
2.5.2 Siklus Stirling
Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua proses
isotermis dapat balik (isotermal reversible) dengan volume tetap
(isovolum). Efisiensi termalnya sama dengan efisiensi termal pada
siklus Ericson.
2.5.3 Siklus Brayton
Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas,
sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh
pembuat mesin turbine atau manufacturer dalam analisa untuk up-
grading performance. Siklus Brayton ini terdiri dari proses kompresi
isentropik yang diakhiri dengan proses pelepasan panas pada tekanan
konstan.

P2
r p=
P1

P-v Diagram
Gambar 2.15 Diagram Siklus Brayton

Kalor yang dibutuhkan

q =h 3h2=c p (T 3 T 2 )

19
q out =h 4h1 =c p (T 4T 1)

Proses dari siklus Brayton diatas sebagai berikut:

Proses 1 2 (kompresi isentropik) Kerja yang dibutuhkan oleh


kompresor: Wc = ma (h2 h1)
Proses 2 3, pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan. Jumlah
kalor yang dihasilkan: Qa = (ma + mf) (h3 h2)
Proses 3 4, ekspansi isentropik didalam turbin. Daya yang
dibutuhkan turbin: WT = (ma + mf) (h3 h4)
Proses 4 1, pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara.
Jumlah kalor yang dilepas: QR = (ma + mf) (h4 h1)

Panas masuk ( Proses 2-3 )

Qm=m. c p ( T 3T 2 )

Proses keluar ( Proses 4-1 )

Qk =m. c p ( T 4 T 1 )

Kerja turbin :

W =m. c p ( T 3T 2 )m. c p ( T 4 T 1 )

Efisiensi Siklus Brayton :

m. c p ( T 3T 2 )m. c p ( T 4 T 1) T 4 T 1
Brayton = =1
m . c p ( T 3T 2 ) T 3 T 2

Proses 1-2, Kompresi Adiabatik :


( 1k )

[ ][ ]
T1
T2
P
= 2
P1
k

P2
=r (Perbandingan tekanan), sehingga :
P1 p
( 1k )

[ ]
T1
T2
=[ r p ] k

Proses 3-4, Ekspansi Adiabatis :

20
( 1k )

[ ][ ]
T4
T3
P
= 3
P4
k

P 2 P3
Karena P1=P4 dan P2=P3 maka = =r
P 1 P4 p
( 1k )

[ ]
T4
T3
=[ r p ] k

T1 T4 T4 T4
= =
T 2 T3 T 2 T3

T4 T
1= 3 1
T1 T2

T 4 T 1 T 3 T 2
=
T1 T2

T 4 T 1 T 1 T 4 1k
= = =r p k
T 3 T 2 T 2 T 3

Subtitusi ke Brayton :
1k
T1 T4
Brayton =1 =1 =1r p k
T2 T3

2.6 Contoh Soal


1. Sebuah gas turbine bekerja mengikuti siklus Brayton dengan rasio
kompresi 15:1. Temperatur setelah ruang pembakaran adalah 1600 K
dengan kondisi udara inlet kompresor pada 290 K, 100 kPa. Bila
diasumsikan prinsip cold air standard berlaku, hitunglah efisiensi siklus
Diketahui: Siklus Brayton

T 1 =290 K

T 3 =1600 K
P2
=r =15
P1 p
k =1,4
Ditanya: brayton ?
Jawab: Efisiensi pada siklus Brayton

21
( k1 ) 0,4
P
W
brayton= =1 2
Q P1 ( ) k
=115 1,4
=0,5387=53,87

Jadi, efisiensi dari siklus Brayton adalah 53,87

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas
sebagai fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi
energi mekanik berupa putaran yang menggerakkan roda turbin sehingga
menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga
komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas.
Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya dan konstruksi
porosnya. Berdasarkan siklusnya yaitu turbin gas siklus terbuka dan turbin
gas siklus tertutup, yang berdasarkan konstruksinya yaitu turbin gas poros
tunggal dan turbin gas poros ganda.
Siklus-siklus pada turbin gas terdiri dari siklus Ericson, siklus Stirling,
dan siklus Brayton.
3.2 Saran
3.2.1 Bagi Pendidik

Pendidik harus memberikan penjelasan yang baik dan jelas sehingga


nantinya peserta didik bisa memahami dan materi yang sedang
dipelajari serta nantinya ilmu pengetahuannya dapat diterapkan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
3.2.2 Bagi Peserta Didik
Harus lebih giat belajar dan selalu mengikuti dan memperhatikan
intruksi atau penjelasan dari pendidik agar memperoleh ilmu
pengetahuan yang bisa bermanfaat nantinya.
3.2.3 Bagi Satuan Pendidikan

22
Satuan pendidikan harus menyiapkan dan menyediakan fasilitas yang
dibutuhkan oleh peserta didik dan pendidik dalam kegiatan belajar
mengajar agar apa yang telah menjadi tujuan mereka dapat terwujud.

DAFTAR RUJUKAN

Turbin Gas dan Instalasi Turbin Gas. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin,
Universitas Sumatera Utara, (Online),
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1466/1/tmesin-kata.pdf),
diakses 24 Februari 2014.

Rahmanta13. 2011. TURBINE GAS, (Online),


(http://rahmanta13.files.wordpress.com/2011/05/turbine-gas.pdf), diakses
24 Februari 2014.

Arya. 2010. PHILOSOPHY OF GAS TURBINE THERMODYNAMICS, (Online),


(http://arya1984.wordpress.com/2010/02/13/thermodinamika-turbin-
gas/), diakses 12 Maret 2014.

Suseno Michael. 2011. Turbin Gas, (Online), (http://michael-


suseno.blogspot.com/2011/09/turbin-gas.html), diakses 12 Maret 2014.

Febriantara. 2008. SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT, (Online),


(http://febriantara.files.wordpress.com/2008/11/session-3.pdf), diakses 12
Maret 2014.

Quiz_4, (Online),
(http://tmg3201.weebly.com/uploads/1/1/8/3/11832443/quiz_4__solution
.pdf), diakses 15 Maret 2014.

Crayonpedia.2010. BAB 17 SIKLUS TERMODINAMIKA SUNYOTO, (Online),


(http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_17_SIKLUS_TERMODINAMI
KA_SUNYOTO), diakses 20 Maret 2014.

23
Zevni Kurniadi M. 2013. Gas Turbine Driven Generators, (Online),
(http://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211013muhamadzevnikurniadi/2013/0
4/28/gas-turbine-driven-generators/), diakses 20 Maret 2014.

24

Anda mungkin juga menyukai