OLEH:
KELOMPOK B-3
ALFANO YEHEZKIEL 6103015038
MARIA FERONICA 6103015121
GIZKA EKI 6103015125
Sealing
V. PEMBAHASAN
Plastik
Kadar air
Kadar air merupakan jumlah air yang terkandung dalam
bahan.Kadar air dalam suatu bahan yang disimpan dapat bertambah
ataupun berkurang tergantung pada kondisi lingkungan tempat
penyimpanannya.Peningkatan kadar air pada bahan pangan dipengaruhi
oleh kelembaban relatif udara(RH) ruang simpan dan permeabilitas
kemasan. Permeabilitas kemasan adalah kemampuan uap air untuk
menembus kemasan pada kondisi suhu dan RH tertentu, sehingga semakin
kecil permeabilitas air kemasan maka daya tembus uap air semakin kecil,
dan sebaliknya. (Astrid, 2013).
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan kadar air terhadap
crackers yang berada dalam kemasan plastik laminasi, mayo, dan tracker.
Dari hasil praktikum, kadar air crackers pada kemasan plastik laminasi
ada yang meningkat dan menurun seiring waktu pengamatan. Pada hari ke
4 menunjukkan adanya peningkatan kadar air yaitu menjadi 5,15%. Hal ini
dikarenakan ketika RH ruang simpan naik, maka uap air yang masuk ke
dalam bahan akan lebih besar dari uap air yang keluar sehingga kadar air
di dalam bahan juga meningkat. Pada hari ke 6 dan ke 7, kadar air semakin
turun ( 4,97% dan 4,66%) disebabkan karena RH pada ruang simpan turun
sehingga daya tembus uap air pada kemasan pun juga kecil. Kemudian
pada hari ke 11 terjadi peningkatan kadar air lagi dikarenakan RH ruang
simpan meningkat dan menyebabkan uap air dapat masuk lebih banyak
dalam kemasan dan diserap oleh crackers.
Kerenyahan
Pada praktikum ini digunakan crackers untuk uji kerenyahannya.Crackers
disimpan dalam kemasan laminasi yang berbeda-beda yaitu plastik
laminasi, mayo, dan tracker.Crackers disimpan pada suhu ruang selama
beberapa hari.
Dari hasil praktikum, crackers yang dikemas dengan plastik
laminasi , kerenyahannya semakin berkurang seiring waktu penyimpanan.
Pada hari ke 4, ke 6 dan ke 7 terjadi penurunan kerenyahan yaitu
(+5),(+3), dan (+2). Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi laju
penambahan air pada bahan dapat menyebabkan crackers semakin cepat
melempem atau dikatakan tidak renyah lagi. (Astrid, 2013)
Mayo
Kadar air
Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa semakin lama
penyimpanan menyebabkan kadar air dalam crackers semakin meningkat.
Hal ini dikarenakan tingginya RH pada lingkungan sekitar tempat
penyimpanan sehingga menyebabkan uap air masuk dalam bahan dan
kadar air yang terkandung dalam bahan akan meningkat.
Menurut Syarief dkk. (1989), kadar air suatu bahan dipengaruhi
oleh suhu, tekanan uap, dan kelembaban. Setiap bahan bila diletakkan
dalam udara terbuka kadar airnya akan mencapai kesetimbangan dengan
kelembaban udara disekitarnya. Kadar air bahan ini disebut dengan kadar
air seimbang. Setiap kelembaban relatif tertentu dapat menghasilkan kadar
air seimbang tertentu pula
Berdasarkan pada jenis pengemas, mayo merupakan kemasan
laminasi biasa yaitu tanpa aluminium foil. . Jenis kemasan ini
menyebabkan uap air mudah masuk kedalam bahan sehingga
menyebabkan kadar air meningkat dan nantinya juga akan berpengaruh
pada kerenyahan crackers.
Kerenyahan
Kerenyahan bahan didasarkan pada kandungan air yang diserap
bahan dan kemampuan kemasan dalam menghalangi uap air masuk ke
dalam bahan (permeabilitas kemasan).
Menurut Winarno dan Jennie (1983) dalam Amelia (2000),
pengaruh kadar air sangat penting dalam menentukan daya awet dari
makanan, karena faktor ini akan mempengaruhi sifat fisik (kekerasan dan
kerenyahan) dan sifat-sifat fisiko-kimia, perubahan-perubahan kimia
(browning non enzimatis), kerusakan mikrobiologis dan enzimatis
terutama pada makanan yang tidak diolah.
Perbedaan tingkat kerenyahan tersebut disebabkan karena
karakteristik dan sifat dari tiap kemasan berbeda. Kemasan tanpa
aluminium foil ini memiliki bahan yang lebih tipis dibandingkan kemasan
yang lain. Hal ini ditunjukkan dengan nilai kadar air yang besar dan
tingkat kerenyahan yang rendah pada crackers.
Penurunan kerenyahan juga dapat disebabkan karena adanya
kebocoran dari kemasan yang digunakan akibat proses sealing yang
suhunya terlalu tinggi ataupun proses sealing kemasan yang tidak baik,
sehingga menyebabkan kerenyahan biskuit yang disimpan menjadi
menurun
Tracker
Kadar air
Pengamatan kadar air dilakukan dengan menggunakan alat
Infrared Moisture Meter Analyzer pada hari ke 0,4,6,7 dan
11.Pengamatan kadar air dilakukan terhadap cracker yang disimpan
dalam kemasan tracker yang disimpan pada keranjang di udara
terbuka.Berdasarkan data pengamatan,dapat dilihat bahwa terjadi
peningkatan kadar air dari hari ke 0,hari ke 4,namun turun pada hari ke
6,hari ke 7 dan hari ke 11.Meningkatnya kadar air pada baahan dapat
terjadi karena pengaruh waktu penyimpanan.Seharusnya,semakin lama
waktu penyimpanan,maka kadar air bahan akan semakin meningkat.Hal
ini dapat terjadi karena terciptanya keseimbangan uap air antara bahan
dengan lingkungan di sekitarnya,sehingga uap air dari lingkungan akan
masuk ke dalam bahan pangan dan menyebabkan kenaikan kadar air
dalam bahan pangan yaitu crackers.Namun,berdasarkan data
praktikum,dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kadar air pada hari ke
4,namun justru menurun pada hari ke 6,7 dan 11.Hal ini dapat terjadi
karena pada saat hari ke 0,crackers dibiarkan terlalu lama di udara
terbuka sehingga sudah suudah mulai tercipta keseimbangan dengan
lingkungan sekitar dan pada saat dilakukan pengukuran kadar air,nilai
yang terhitung cukup tinggi,begitu pula yang terjadi pada hari yang ke
4,sehingga menyebabkan penurunan kadar air pada hari ke 6,7 dan 11
dimana setelah dibuka dsri kemasan langsung dilakukan pengukuran
kadar air pada cracker tersebut.Bila dibandingkan dengan kadar air pada
jenis kemasan lainnya,kadar air pada kemasan laminasi tracker ini
memiliki nilai kadar air yang paling rendah,hal ini dapat terjadi karena
kemasan laminasi tracker memiliki warna yang cenderung gelap dan tidak
transparan sehingga memiliki ketahanan yang baik pula terhadap cahaya
dan dengan adanya laminasi juga membuat permeabilitas terhadap udara
sekitar menjadi berkurang yang menyebabkan produk lebih terlindungi
dibanding jenis kemasan lainnya yang bersifat lebih transparan.
Kerenyahan
Pengamatan terhadap kerenyahan crackers ini dilakukan secara
subyektif dengan cara menggigit crackers tersebut dan dilakukan
penilaian dengan memberikan nilai +.Semakin tinggi nilai + maka tingkat
kerenyahan akan semakin tinggi.Kerenyahan suatu bahan pangan
dipengaruhi oleh kandungan air yang diserap bahan dan kemampuan
kemasan dalam menghalangi uap air masuk ke dalam bahan
(permeabilitas kemasan) serta RH dari lingkungan penyimpanan bahan
pangan tersebut.Berdasarkan data pengamatan,dapat dilihat bahwa tingkat
kerenyahan dari crackers yang disimpan dalam kemasan tracker
mengalami penurunan tingkat kerenyahan dibanding hari ke 0,hal ini
dapat terjadi karena adanya peningkatan kadar air di dalam crackers
tersebut sehingga kerenyahan daei crackers menjadi berkurang dan
cenderung agak melempem (lebih berat saat digigit).Namun,bila
dibandingkan dengan jenis kemasan lainnya,tingkat kerenyahan dari
crackers yang disimpan dalam kemasan tracker ini memiliki tingkat
kerenyahan yang paling baik,hal ini dapat terjadi karena kemasan
laminasi tracker ini memiliki warna yang ceenderung lebih gelap sehingga
memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap cahaya serta tidak
transparan dan memiliki lapisan laminasi yang membuat permeabilitas
terhadap udara sekitar menjadi lebih rendah.
Aroma
Pengamatan terhadap aroma crackers ini dilakukan secara
subyektif dengan cara mencium aroma dari crackers tersebut
meenggunakan hidung (indra penciuman).Berdasarkan data
pengamatan,aroma dari crackers masih terjaga dengan baik,yaitu masih
berupa aroma crackers seperti pada umumnya.Hal ini dapat terjadi karena
crackers dikemas dalam kemasan laminasi yang memiliki warna
cenderung gelap dan tidak transparan sehingga permeabilitas terhadap
udara sekitar menjadi lebih terbatas serta memiliki ketahanan terhadap
cahaya juga cukup baik sehingga kualitas dari produk pun terjaga dengan
baik.
VI. KESIMPULAN
Faktor yang mempengaruhi kerenyahan dan kadar air crackers, meliputi
lingkungan penyimpanan, jenis kemasan yang digunakan (ada tidaknya
lapisan aluminium foil), permeabilitas kemasan, dan tebal kemasan yang
digunakan
Semakin lama waktu penyimpanan, bahan akan mengalam peningkatan
kadar air yang semakin besar dan penurunan kerenyahan karena menyerap
uap air semakin banyak.
Berat crackers semakin naik ketika terjadi peningkatan kadar air.
DAFTAR PUSTAKA
Astrid,W., S.Waluyo dan D.D.Novita. 2013. Prediksi Umur Simpan
Kerupuk Kemplang dalam Kemasan Plastik Polipropilen Beberapa
Ketebalan.Jurnal Teknik Pertanian Lampung. Vol.2. No.2:(105-
114).