Anda di halaman 1dari 30

TH Hill Associates, Inc

Standard DS-1

Drill Stem Design and


Inspection

Second Edition
March 1998

This translation to Bahasa Indonesia has been completed for Inspection Personnel.

Any discrepancies will be resolved using the Original English Version.

No revision marks on text.


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

3.4.Inspeksi Pipa Secara Visual 3.5.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini mencakup
pengukuran mekanis secara lengkap terhadap pipa
3.4.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini meliputi dari adanya variasi diameter luar
pemeriksaan visual terhadap permukaan bagian
luar dan dalam dari pipa bor untuk mengetahui 3.5.2 Peralatan Inspeksl:
kondisi umumnya. a. Pengukur dengan pembacaan langsung atau
3.4.2 Peralatan Inspeksi: Diperlukan spidol cat, go-no-go bisa digunakan untuk menemukan
pengukur kedalaman cekungan, Pengukur daerah-daerah pengurangan OD. Pengukur
thickness ultrasonik, dan lampu yang mampu (gage) harus mampu mengidentifikasi diameter
menerangi seluruh permukaan bagian dalam dari luar dari pipa yang diperbolehkan.
pipa. b. Segala peralatan elektronik, dial, atau vernier
3.4.3 Persiapan: yang digunakan untuk mengeset atau
mengkalibrasi OD gage harus dikalibrasi
a. Semua pipa harus diberi nomor berurutan. terlebih dahulu dalam waktu 6 bulan sesuai
standar yang ditentukan oleh National Institute
b. Permukaan pipa harus bersih sehingga
of Standards and Technology (NIST), atau
permukaan logam bisa kelihatan dan tidak ada
lembaga sejenis. Sebuah stiker atau label harus
partikel permukaan yang besarnya 1/8 inci
ditempelkan pada peralatan kalibrasi sebagi
dalam dimensi sembarang bisa dilepaskan
bukti kalibrasinya.
dengan kuku.
c. Setting baku yang pasti untuk pemakaian di
3.4.4 Prosedur dan Kriteria Penerimaan:
lapangan harus diverifikasi hingga tingkat
a. Permukaan bagian luar harus diperiksa dari akurasi 0,002 inci dengan menggunakan salah
bagian perrnukaan satu ke bagian permukaan satu peralatan diatas
lainnya. Permukaan yang rusak yang
3.5.3 Persiapan:
menembus permukaan pipa normal harus
diukur dan kedalaman dari kerusakan tersebut a. Semua pipa harus diberi nomor urut.
harus dikurangi dengan ketebalan rata-rata
dinding yang berdekatan untuk menentukan wall b. Permukaan OD dari pipa harus bebas dari
thickness yang tersisa pada dinding yang rusak sisikan atau pelapis yang tebalnya melebihi
tersebut. Kerusakan permukaan yang 0,010 inci.
menyebabkan wall thickness yang tersisa 3.5.4 Kalibrasi:
menjadi kurang dari kriteria yang bisa diterima
yang terdaftar pada Tabel 3.5 harus diganti. a. Kalibrasi pengukur OD (OD gage) harus
Rata-rata wall thickness yang berdekatan harus diverifikasi dengan nilai OD maksimum dan
ditentukan oleh pembacaan wall thickness rata- minimum yanq tertera nada Tabel 3.6.
rata dari kedua sisi yang berlawanan pada b. Kalibrasi pengukur (gage) harus diverifikasi:
dinding yang rusak. Penonjolan logam diatas
permukaan normal bisa dipindahkan untuk Pada awal masing-masing inspeksi.
memudahkan pengukuran kedalaman Setelah panjangnya 25
Perembesan. Ketika variant OD melbihi batas yang bias
b. Pipa yang mengalami kenaikan logam secara diterima
luas di daerah slip harus ditarik dan disingkirkan Ketika pengukur (gage) tersebut dicurigai telah
tanpa inspeksi lebih lanjut pada kebijaksanaan rusak.
inspeksi perusahaan dan kustomer/pelanggan. Setelah selesai inspeksi.

c. Pipa yang digunakan untuk snubbing tidak c. Jika diperlukan penyetelan pada OD gage,
boleh terdapat penonjolan logam diatas seluruh panjang yang diukur sejak pemeriksaan
permukaan normal. Logam yang menonjol bisa kalibrasi terakhir yang sah harus diukur ulang.
dipindahkan jika diizinkan oleh kustomer dan
pemilik pipa. 3.5.5 Prosedur dan Kriteria Yang Bisa Diterima:

d. Permukaan ID yang disinari harus diperiksa a. Badan pipa harus diukur secara mekanis dari
secara visual dari setiap upsetnya. Cekungan ID upset ke upset dengan menarik pengukur ke
dalamnya tidak boleh melebihi 1/8 inci ketika sepanjang pipa sambil memutar pipa dan
diukur atau diperkirakan secara visual untuk menempelkan perpendikular dari pengukur
Klas Premium, atau tidak boleh melebihi 3/16 pada pipa. Pipa tersebut harus menggelinding
inci untuk klas 2. sekurang-kurangnya satu putaran untuk tiap-
tiap 5 kaki panjang yang diinspeksi.
e. Permukan ID dari pipa yang diberi pelapis di
dalamnya harus diperiksa dari adanya tanda-
tanda pelapukan pelapisnya. Jika terdapat
kondisi semacam itu, maka pelanggan harus
diberitahu.
f. Pipa tidak boleh nampak melengkung.

3.5 Inspeksi Pipa dengan OD Gage

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 115


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

Pada permulaan masing-masing inspeksi.


b. Pipa dengan pengurangan atau pertambahan Setiap mencapan 25 batang
OD melebihi nilai yang tertera dalam Tabel 3.6 Ketika pengukuran meunjukkan pipa bisa
harus diapkir. diapkir.
Setiap kali instrumen tersebut dihidupkan.
3.6 Inspeksi Wall thickness dengan Ketika pengukur (gage) tersebut dicurigai telah
rusak.
Ultrasonik.
Ketika probe, kabel, operator, atau berat pipa
3.6.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini mencakup berubah.
pengukuran ultrasonik terhadap wall thickness pipa Setelah selesai masing-masing pekerjaan
di dekat tengah-tengah pipa dan pada bagian yang inspeksi.
memiliki keausan yang nyata.
i. Jika akurasi dari kalibrasi lapangan yang
3.6.2 Peralatan Inspeksi dan Kalibrasi:
sebelumnya tidak bisa diverifikasi, seluruh area
a. Instrumen ultrasonik harus dari jenis pulse-echo yang dites sejak kalibrasi terakhir yang sah
dengan tampilan digital atau analog. harus diukur ulang setelah membetulkan
kalibrasi.
b. Transducer harus memiliki elemen pengirim dan
penerima yang terpisah. Transducer yang telah 3.6.3 Persiapan:
usang hingga cahaya bisa nampak dibawah
a. Semua pipa harus diberi nomor urut.
permukaannya pada saat diletakkan pada
standar acuan tanpa couplant harus b. Permukaan pipa bagian luar dimana bacaan
digelontorkan atau diganti. pengukuran tersebut diambil harus dibersihkan
c. Kalibrasi linieritas. Instrumennya harus 3.6.4 Prosedur:
dikalibrasi terhadap linieritas sesuai dengan
ASTM Standard Practice E-317 sekurang- a. Garis pemisah antara elemen transmit dan
kurangnya setiap enam bulan. Kalibrasi harus penerima pada transducer dua elemen harus
ditunjukkan dengan stiker atau label, yang dipegang tegak lurus pada sumbu longitudinal
ditempel pada unit tersebut, menunjukkan dari pipa.
tanggal kalibrasi, tanggal jatuh tempo, dan b. Setelah penggunaan couplant, pengukuran
tanda tangan dan nama perusahaan dari orang ketebalan harus dilakukan di sekeliling
yang melakukan kalibrasi. bundaran pipa dengan kenaikan maksimum 1
d. Couplant jenis yang sama harus digunakan inci.
untuk kalibrasi dan pengukuran (gaging). c. Pembacaan pengukuran harus dilakukan dalam
e. Standar acuan lapangan harus terbuat dari baja jarak satu kaki dari tengah masing-masing pipa.
dan memiliki sekurang kurangnya dua ketebalan Pengukuran tambahan bisa dilakukan dengan
yang memenuhi persyaratan berikut ini: cara yang sama di bidang lain yang dipilih oleh
inspektor atau customer representative.
Bagian yang Tebal = dinding nominal, +0.050,
d. Inspektor akan men-scan permukaan dengan
-0 inci
radius 1 inci dari pembacaan terendah untuk
Bagian yang tipis = 70% dari dinding nominal,
memastikan atau merubah nilai tersebut.
+0, -0.050 inci.
3.6.5 Kriterlia Yang Bisa Diterima: Pipa yang
tidak memenuhi persyaratan yang berlaku dalam
f. Standar acuan lapangan harus diverifikasi
Tabel 3.6 harus diapkir.
dengan ketebalan +0.002 inci seperti ketebalan
yang ditunjukkan oleh mikrometer, atau vernier
atau dial caliper. Peralatan verifikasi sendiri
harus sudah dikalibrasi dalam waktu enam 3.7 Inspeksi Elektromegnetik 1
bulan terakhir hingga mencapai standar yang
bisa dilacak sesuai dengan National Instiute of 3.7.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini meliputi
Standars Technology (NIST), atau lembaga scanning dari upset-ke upset terhadap steel drill
sejenis pipe dari kerusakan melintang dengan
menggunakan peralatan flux leakage. (Prosedur 3.8
g. Setelah penyetelan kalibrasi lapangan, mencakup unit inspeksi elektromagnetik yang juga
pengukur (gage) tersebut akan mengukur kedua melibatkan sistim pengukuran wall thickness
ketebalan pada standar hingga akurasi 0.001 dengan menggunakan sinar gamma.)
inci
3.7.2 Peralatan Inspeksi:
h. Kalibrasi lapangan harus diverifikasi dengan
frekuensi sebagai berikut a. Unit EMI harus dilengkapi dengan koil DC dan
harus dirancang untuk memungkinkan
dilakukannya inspeksi bidang longitudinal yang
field terhadap permukaan pipa dari upset ke
upset.

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 116


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

b. Standar rujukannya harus standar lubang yang


di bor melalui dinding yang dibuat dari sebatang c. Detektor harus disesuaikan ukurannya untuk
pipa dengan diameter nominal yang sama pipa yang akan diinspeksi dan harus menempel
dengan pipa yang diinspeksi. Ukuran lubangnya diatas permukaan pipa tanpa adanya jarak yang
adalah berdiameter 1/16 inci, 1/64 inci. kelihatan.
Standarnya bisa memiliki satu lubang untuk
tiap-tiap detektor, dengan lubang yang diatur d. Unit yang harus distandarisasikan atau
dengan pola spiral. distandarisasi ulang:

c. Standar acuan alternatif untuk unit pendeteksi Pada saat setiap dimulai inspeksi.
transverse flow adalah sambungan pipa dengan Setelah 50 batang.
diameter nominal yang sama dengan pipa Setiap kali unit tersebut dihidupkan.
yangdiinspeksi, memiliki derajad OD melintang Setiap kali terjadi perubahan mekanis atau
yang memenuhi persyaratan berikut ini: elektronis atau dilakukan penyesuaian setting
standardisasi.
Kedalaman = 5% dari nominal pipe wall, Jika validitas standardisasi yang terakhir
0.004 inci, dengan kedalaman minimum diragukan.
0.012 inci. Setiap kali selesai inspeksi.
Lebar = 0.040 inci maksimum.
Panjang = 1 inci. +0. - 0.5 inci e. Jika standardisasi gagal diantara satu dari
interval diatas, semua pipa yang diinspeksi
3.7.3 Persiapan: sejak standardisasi terakhir yang sah harus
a. Semua pipa harus diberi nomor urut. diinspeksi kembali

b. Semua permukaan dari upset ke uupset harus f. Standardisasi harus berjalan dengan urutan
bersih sehingga permukaan logam bisa dilihat yang benar sesuai dengancatatan produksi
dan permukaan pipa tidak lengket pada saat 3.7.5 Prosedur Inspeksi:
tersentuh. Lapisan cat dan lacquer yang bening
dengan ketebalan kurang dari 0.010 inci bisa a. Setiap panjang harus di scan dari upset ke
diterima. Segala kondisi yang mengganggu upset.
jalannya detektor pada pipa harus dibetulkan. b. Informasi berikut ini akan tercatan pada chart
3.7.4 Standardisasi: untuk setiap joint yang diinspeksi:

a. Peralatan harus disetel agar menghasilkan Nomor pipa.


amplitudo acuan yang lazim (minimum 10 mm) Upset dimana scanning dimulai (pin atau box).
dari setiap detektor jika lubang yang dibor atau Penandaan untuk indikasi yang harus
notch di-scan. Sinyal minimum terhadap rasio dievaluasi.
suara adalah 3 banding 1.
c. Rate-nya harus sama untuk produksi dan
b. Setelah penyetelan standarisasi, standar acuan standardisasi, dan harus didokumentasikan
harus di scan secara dinamis sebanyak empat pada inspeksi report. Pada unit EMI jenis buggy
kali pada kecepatan yang harus digunakan kepala inspeksi harus didorong mendekat tool
untuk inspeksi, dengan tanpa perubahan pada joint dengan didahului detektor, kemudian
setting peralatan. Jika standar tersebut kepalanya berputar dan digerakkan sepanjang
mengandung lubang atau notch acuan ganda, pipa mendekati tool joint.
maka harus dibuat indeks sehingga lubang atau
notch yang berbeda tersebut di scan oleh setiap d. Pada permulaan inspeksi, setiap indikasi yang
detektor pada setiap pengulangan scan. Unit melebihi 50% dari tingkat acuan standarisasi
respon harus seperti yang tertera dibawah ini: harus ditandai, sampai minimal 10 daerah
ditandai.
Standar lubang bor- Setiap channel sinyal
harus memberikan indikasi paling sedikit 80% e. Setiap daerah yang ditandai harus dibuktikan
dari amplitudo acuan yang ditentukan dalam dengan menggunakan pengukuran mekanis,
3.7.4 a. dengan sinyal minimum terhadap visual, partikel magnetik, uitrasonik, atau tekhnik
rasio suara 3 banding 1. lainnya seperti yang diperlukan untuk
identifikasi, jika mungkin, jenis kecacatan,
Standar Notch - notch harus ditempatkan pada kedalamannya, orientasi dan kedekatan ke
posisi jarum jam 12, 3, 6 dan 9 tepat dan permukaan OD. (standarisasi ulang harus
standart di scan pada setiap posisi. Respon dilakukan berdasarkan hasil pembuktian jika
detektor pada masing-masing posisi paling inspektor maupun customer representative
sedikit harus 80% dari tingkat acuan yang menyarankan demikian). Ambang batas harus
telah ditetapkan pada 3.7.4 a, dengan sinyal ditentukan, yang merupakan sinyal amplitudo
rasio suara 3 banding 1. yang menjamin evaluasi dari semua indikasi di
masa yang akan datang pada pipa tersebut.
Ambang batas tidak boleh melebihi 80% dari
tingkat acuan yang ditentukan di paragraf
3.7.4.a Operator harus mengawasi perubahan
pada respon sinyal atau kondisi pipa yang

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 117


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

mengharuskan penyetelan dan atau atau mikrometer sehingga alat itu sendiri sudah
standarisasi ulang terhadap ambang batas. dikalibrasi sesuai dengan standar yang ditentukan
Ambang batas harus dicatat pada inspeksi logs. oleh National Institute of Standards and Technology
(NIST), atau lembaga sejenis.
f. Daerah yang menghasilkan indikasi yang lebih
besar daripada ambang batas harus proved up. 3.8.6 Standarisasi Peralatan Pengukuran
Kebocoran Aliran:
3.7.6 Kriteria yang bisa diterima:
a. Peralatannya harus disetel agar menghasilkan
a. Pipa dengan kecacatan melebihi batas yang amplitudo acuan yang umum (minimum 10 mm)
ditentukan pada Tabel 3.5 dan 3.6 harus diapkir. dari masing-masing detektor ketika sebuah
b. Bidang dimana indikasinya melebihi tingkat lubang atau notch di scan. Sinyal pada rasio
acuan tetapi tidak ditemukan kecacatan harus di suara minimum harus 3 banding 1.
scan ulang. Pengulangan dari indikasi tersebut b. Setelah penyetelan standarisasi selesai, standar
harus merupakan alasan pengapkiran. acuannya harus di scan secara dinamis empat
kali dengan kecepatan yang digunakan untuk
3.8 Inspeksi Elektromagnetik 2 inspeksi dengan tanpa perubahan pada waktu-
3.8.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini scanning dari settingnya. Jika standamya memiliki notch atau
upset ke upset terhadap steel drill pipeuntuk lubang acuan ganda, maka standar tersebut
menemukan retakan melintang dengan harus dibuat indeks sehingga notch atau lubang
menggunakan peralatan deteksi kebocoran aliran, yang berbeda tersebut di scan oleh masing-
dan penentuan wall thickness pipa dengan masing detektor pada tiap-tiap pengulangan
menggunakan peralatan radiasi sinar gamma. scan. Respon unitnya harus seperti tersebut di
bawah ini:
3.8.2 Peralatan Inspeksi: Unit deteksi kebocoran
aliran yang digunakan untuk mendeteksi transverse Standar acuan lubang yang dibor - Tiap-tiap
flaw harus menggunakan koil DC. Unit tersebut channel sinyal harus menghasilkan indikasi
harus dirancang untuk memungkinkan dilakukannya sekurang-kurangnya 80% dari amplitudo
ispeksi bidang longitudinal field dari permukaan acuan yang tercantum pada 3.8.6 a, dengan
pipa dari upset ke upset. sinyal minimum pada rasio suara sebesar 3
banding 1.
3.8.3 Persiapan: Semua permukaan dari upset ke
upset harus bersih hingga permukaan logamnya
Standar acuan yang di notch - Noth harus
nampak dan tidak lengket jika disentuh. Lapisan cat
ditempatkan pada posisi jam 12, 3, 6, dan 9
dan pernis bening kurang dari 0.010 inci bisa
tepat dan standarnya di scan pada tiap-tiap
diterima. Semua kondisi yang mengganggu
posisi. Response detektor pada tiap-tiap
jalannya detektor pada pipa harus dibetulkan
posisi harus sekurang-kurangnya 80% dari
3.8.4 Standar Acuan Kebocoran Aliran: tingkat acuan yang telah ditentukan pada
3.8.6 a, dengan sinyal pada rasio suara
a. Standar acuan untuk unit deteksi transverse sebesar 3 banding 1.
flaw dengan kebocoran aliran harus berupa
standar yang dibor melalui dinding yang dibuat c. Detektor harus memiliki ukuran yang pas
dari sebatang pipa dengan diameter nominal dengan pipa yang akan diinspeksi dan harus
yang sama dengan pipa yang diinspeksi. menempel pada permukaan pipa tanpa adanya
Ukuran lubangnya harus 1/16 inci, dengan celah yang nampak.
diameter 1/64 inci. Standamya bisa memiliki
satu lubang untuk masing-masing detektor, d. Unit tersebut harus distandarisasi ulang sesuai
yang tersusun dengan pola spiral. dengan prosedur pada 3.8.6 b.
b. Standar acuan alternatif untuk unit deteksi Pada saat setiap dimulai inspeksi.
transverse flaw adalah sambungan pipa dengan Selesai 50 batang.
diameter nominal yang sama dengan pipa yang Setiap kali unit tersebut dihidupkan.
diinspeksi, yang memiliki notch OD transverse Setiap kali terjadi perubahan mekanis atau
yang memenuhi persyaratan berikut ini: elektronis atau dilakukan penyetelan.
Setiap selesai pergantian shift.
Dalam = 5% dari nominal pipe wall, 0.004
inci, dengan kedalaman minimum 0.012 inci Setiap kali selesai inspeksi.
Lebar = 0.040 inci max.
Panjang = 1 inci, +0, -0.5 inci

3.8.5 Standar Acuan Wall thickness dengan


Sinar Gamma: Standar wall thickness dengan sinar
gamma harus terbuat dari baja dan sekurang-
kurangnya memiliki dua ketebalan yang diketahui.
Kedua ketebalan standar tersebut harus memiliki
selisih lebih dari 7% dari wall thickness nominal dari
pipa yang akan diinspeksi. Standar ketebalan harus
diverifikasi dengan pengukur ketebalan ultrasonik

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 118


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

85% dari wall thickness nominal yang baru.


e. Jika akurasi dari standarisasi yang terdahulu Operator harus memperhatikan perubahan pada
tidak bisa diverifikasi, semua pengukuran pipa respon sinyal atau kondisi pipa yang mungkin
sejak standarisasi terakhir yang sah harus memerlukan penyetelan dan, atau kalibrasi
diinspeksi ulang setelah membetulkan ulang/standarisasi. Ambang batas harus dicatat
standarisasinya. pada lembar catatan atau catatan inspeksi.
e. Pada sambungan selebihnya, pembuktian
diperlukan apabila indikasinya lebih besar dari
3.8.7 Kalibrasi Peralatan Pengukuran Wall pada ambang batas yang ditentukan untuk
thickness dengan Sinar Gamma: peralatan sinar gamma.
a. Unit sinar gamma harus dikalibrasi dengan 3.8.9 Kriteria Yang Bisa Diterima:
menggunakan standar acuan yang memenuhi
persyaratan pada ayat 3.8.5. a. Pipa dengan kecacatan wall thickness yang
tidak memenuhi kriteria yang diterima yang
b. Setelah kalibrasi, unit sinar gamma harus tercantum pada tabel 3.5 dan 3.6 harus diapkir.
memiliki poin acuan yang menunjukkan wall
thickness minimum yang bisa diterima. Variasi b. Daerah dimana indikasi kebocoran aliran
diatas dan dibawah angka ini harus proporsional melebihi ambang batas tetapi tidak ditemukan
terhadap ukuran yang ada mengenai variasi adanya cacat harus di scan ulang. Pengulangan
wall thickness. indikasi semacam itu harus merupakan alasan
untuk mengapkir.
c. Kalibrasi unit sinar gamma harus diverifikasi
dengan frekwensi yang sama dengan 3.9 MPI Slip/lnspeksi Upset
standarisasi unit kebocoran aliran. Jika poin
acuan telah berubah melebihi ekuivalen 4% 3.9.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini mencakup
dari wall thickness nominal pipa, semua inspeksi terhadap slip dan upset permukaan
pengukuran sejak kalibrasi terakhir yang sah ekstemal dari steel drill pipe bekas untuk
harus diinspeksi ulang setelah membetulkan memeriksa adanya cacat melintang dan tiga
kalibrasinya. dimensi, dengan menggunakan tehnik dry magnetik
partikel dengan medan listrik AC aktif atau tehnik
partikel magnetik florescen basah. Daerah yang
3.8.8 Prosedur Inspeksi: diinspeksi meliputi 36 inci pertama dari pin bahu
tool joint dan 48 inci pertama dari box shoulder. Jika
a. Informasi berikut ini akan tereatat pada chart metode ini diterapkan pada HWPD, daerahnya juga
untuk setiap joint yang diinspeksi: rnencakup 36 inci pertama dari pipa pada kedua
Nomor urut pipa. sisi dari lantak tengah (center upset).
Upset dimana scanning dimulai (pin atau box) 3.9.2 Peralatan Inspeksi:
Tanda indikasi yang harus dievaluasi
a. Untuk inspeksi dry powder: Permukaan pipa
b. Seluruh panjang pipa harus discan dari upset ke harus diberi medan magnet dengan AC yoke
upset. Kecepatan scanning harus sama antara atau Koil AC.
produksi dan pengukuran kalibrasi/standarisasi b. Untuk inspeksi flourescen basah:
dan harus didokumentasikan pada laporan
inspeksi. Koil DC, AC yoke atau koil AC bisa digunakan
untuk memberikan medan magnet pada
c. Pada inspeksi dimulai, tiap-tiap indikasi dari permukaan DiDa.
peralatan kebocoran aliran yang melebihi 50%
dari tingkat acuan harus ditandai sampai Medium berbasis petrolium yang
minimum 10 indikasi telah ditandai. menampakkan fluorescent pada blacklight tidak
boleh digunakan. Bahan bakar diesel dan
d. Tiap-tiap bidang yang ditandai harus dipastikan gasolin tidak boleh dipakai.
dengan cara pengukuran visual dan mekanis,
partikel magnetis, ultrasonik, atau tehnik lain Medium berbasis air bisa dipakai jika medium
yang diperlukan untuk mengidentifikasi, jika tersebut membasahi permukaannya tanpa celah
memungkinkan, jenis kecacatan, kedalaman, yang jelas. Jika terjadi pembasahan yang tidak
arah dan kedekatannya pada permukaan OD. merata, mungkin diperlukan pembersihan
(Kalibrasi ulang / standarisasi harus dilakukan tambahan, pencucian partikel baru, atau
berdasarkan pada hasil pembuktian jika penambahan bahan pembasah.
inspektor atau wakil pelanggan menilai bahwa
hal ini perlu). Ambang batas harus ditentukan,
yang merupakan amplitudo sinyal yang
memastikan evaluasi dari semua indikasi yang
akan datang pada pipa tersebut. Ambang batas
untuk unit kebocoran aliran tidak boleh melebihi
80% dari tingkat acuan yang ditentukan pada
ayat 3.8.6 a. Ambang batas untuk unit sinar
gamma harus merupakan tingkat sinyal sebesar

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 119


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

Peralatan lain. Diperlukan meter pengukur f. Kecacatan lain ffdak boleh melebihi batas yang
intensitas blacklight, penyangga dan pipa telah ditentukan yang tercantum pada tabel 3.5
sentrifugal, dan lampu penerang dengan dan 3.6 untuk pipa bor dan tabel 3.9 untuk
bohlam uap merkuri dengan ukuran sekurang- HWDP.
kurangnya 100 watt. Meter pengukur intensitas
blacklight harus memiliki label atau stiker yang 3.10 Inspeksi Daerah Slip/Lantak
ditempel yang menunjukkan kalibrasinya enam dengan Ultrasonik (UT)
bulan terakhir. Label atau stiker tersebut harus
menunjukkan tanggal kalibrasi, tanggal jatuh 3.10.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini meliputi
tempo untuk kalibrasi selanjutnya, dan juga pemeriksaan gelombang ultrasonik pemotongan
perusahaan atau orang yang melakukan terhadap steel drill pipe bekas dan daerah
kalibrasi. Magnetik particle field Indicator (MPFI) slip/lantak HWDP. Metode ini digunakan untuk
juga diperlukan. mendeteksi transverse flaw dan tiga dimensi pada
permukaan pipa bagian dalam dan luar. Daerah
(Catatan: Jika AC yoke dipergunakan untuk kedua yang diinspeksi meliputi dari tool joint taper hingga
proses tersebut, kapasitas dari yoke untuk 36 inci dari bahu pin tool joint dan 48 inci dari box
mengangkat beban sepuluh pon harus ditunjukkan shoulder. Jika metode ini digunakan pada HWDP,
dalam enam bulan terakhir. Untuk adjustable pole daerah yang diinspeksi juga termasuk 36 inci dari
yoke, pengujEannya harus sudah dilakukan dengan pipa pada semua sisi dari lantak tenqah.
penguluran tiang maksimum. Label atau stiker
harus ditempelkan pada yoke tersebut yang 3.10.2 Peralatan Inspeksi
menunjokkan tanggal pengujEan dan tanggal jatuh a. Instrumen ultrasonik untuk scanning dan
tempo untuk pengujian selanjutnya dan juga pembukffan harus dari jenis pulseecho dengan
perusahaan dan orang yang melakukan penguMian tampilan scan dan gain control increment tidak
tersebufl. lebih dari 2 db. Unit tersebut harus memiliki
3.9.3 Perstapan alarm yang bisa terdengar dan terlihat.

a. Semua pipa harus diberi nomor berurutan. b. Kalibrasi Linieritas. Instrumen ini harus
dikalibrasi dalam hal linierKasnya sesuai
b. Permukaan pipa harus bersih sehingga dengan ASTM E-317 sekurang-kurangnya
logamnya kelihatan. Untuk inspeksi dengan dry enam bulan sekali. Kalibrasi linieritas harus
powder, permukaannya juga harus kering jika ditunjukkan dengan stiker atau label yang
disentuh. dHempel pada unitnya, yang menunjukkan
3.9.4 Prosedur dan Kriteria Yang Bisa Diterima: tanggal kalibrasi, tanggal jatuh tempo untuk
kalibrasi selanjutnya, dan tanda tangan dan
a. Perrnukaan luar yang tersebut pada ayat 3.9.1 nama perusahaan dari orang yang melakukan
harus diinspeksi dengan menggunakan medan kalibrasi.
longitudinal. Medan tersebut harus terus
diaktifkan selama penggunaan partikel. c. Standar acuan bidang untuk standarisasi bidang
harus memiliki notches yang melintang luar dan
b. Magnetik Particle Field Indicator (MPFI) harus dalam yang memenuhi persyaratan berikut ini:
digunakan untuk memverifikasi besar dan arah
medan yang sesuai. Kedalaman = 5% dari dinding nominal, 0.004
inci, dengan kedalaman minimum sebesar
c. Untuk inspeksi dengan fluorescen basah: 0.012 inci
Lebar = 0.040 inci max.
IntensHas sinar ultraviolet harus diukur pada
Panjang = 1/2 inci max
permukaan yang diinspeksi dan harus
sekurang-kurangnya 1000 mikro-watts/cm2.
d. Standar acuan bidang harus terbuat dari baja
dan memiliki wall thickness dan diameter luar
Konsentrasi dari bubuk besi pada larutan dan radius curvature yang sama dengan pipa
partikel harus sebesar 0.2 - 0.4 persen dari yang diinspeksi.
volume.
e. Jenis coupint yang sama harus digunakan untuk
d. Daerah dengan indikasi yang meragukan harus standarisasi dan juga insneksi.
dibersihkan dan diinspeksi ulang.
3.10.3 Persiapan:
e. Semua retakan merupakan alasan untuk
pengapkiran kecuali retakan hairline pada a. Semua pipa harus diberi nomor urut.
permukaan yang keras bisa diterima sepanjang b. Permukaan yang tersebut pada ayat 3.10.1
retakan tersebut tidak sampai ke logam harus bersih hingga logamnya kelihatan dan
dasamya. Penggerindaan untuk menghilangkan perrnukaannya tidak lengket bila disentuh.
retak tidak diperbolehkan.

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 120


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

c. Semua logam yang menonjol yang c. Prosedur scanning harus diulang sampai 100%
mengganggu jalannya transducer di daerah dari permukaan telah diinspeksi.
yang sedang diinspeksi hanus digerinda dari
pemmuakaan pipa atau pipa tersebut harus d. Indikasi yang lebih dari 30% FSH dengan gain
diapkir. yang diset pada level acuan harus ditandai
untuk pembuktian.
3.10.4 Standarisasi Medan
e. Semua indikasi yang ditandai pada operasi
a. Response dari notch intemal harus diset tidak scanning harus dibuktikan dengan unityang
kurang dari 80% full screen height (FSH) distandarisasi seperti yang dijelaskan pada ayat
dengan sninyal pada rasio suara sekurang- 3.10.4.a.
kurangnya 3 banding 1 untuk masing-masing
transducer. Response dari notch OD tidak boleh f. Reference level gain harus digunakan untuk
kurang dari 60% FSH dengan sinyal pada rasio membuktikan indikasinya.
suara sekurang-kurangnya 3 banding 1 untuk g. Borescope dan inspeksi partikel magnetis bisa
masing-masing transducer. Buangan (reject) juga digunakan untuk membuktikan indikasinya.
dan kontrol elektronik Distance Amplitude
Correction (DAC) harus dimatikan untuk
standarisasi dan inspeksi. 3.10.6 Kriterla Yang Bisa Diterima:
b. Unit tersebut harus distandarisasi medan: a. Indikasi yang tidak terjangkau (yaitu yang
Pada awal inspeksi terletak di tempat dimana tidak bisa dilakukan
Setelah tiap-tiap panjang 25. pengukuran secara mekanis) dengan sinyal
Setiap kali instrumen tersebut dihidupkan. amplitudo yang melebihi kurva DAC (dengan
gain di set pada level acuan) hanus merupakan
Bila isntrumen atau transducer rusak.
alasan untuk pengapkiran.
Bila transducer, kabel, operator, atau benda
yang diinspeksi berubah. b. Retak harus merupakan alasan pengapkiran
Bila akurasi dari standarisasi terakhir Udak peduli dengan sinyal amplitudo yang
diragukan. dihasilkannya.
Setelah selesai pekefiaan.
c. Kecacatan lain tidak boleh melebihi batas yang
telah ditentukan pada tabel 3.5 dan 3.6 untuk
c. Semua upset yang diinspeksi sejak standarisasi
pipa bor dan tabel 3.9 untuk HWDP.
medan terakhir yang sah harus diisnpeksi ulang
bila diperlukan penyetelan instrumen yang 3.11 Inspeksi Sambungan VIsual
melebihi 2 db untuk mendapatkan response dari
notches standar acuan agar kembali pada 3.11.1 Ruang Llngkup: Prosedur ini mencakup
tingkat acuan. pemeriksaan visual terhadap sambungan dengan
bahu putar untuk menentukan grade dari pipa;
d. Titik permulaan untuk scanning harus ditandai untuk mengevaluasi kondisi seal, ulir, hardfacting
pada permukaan pipa. dan bevel; dan untuk mendapatkan bukti
e. Untuk pembuktian, kurva Distance Amplitude pembengkakan kotak (box swell) dan peregangan
Correction (DAC) harus ditentukan diantara pin. Pada kerah bor dan komponen BHA lainnya,
respon dari OD dan notches standar acuan ID. pemeriksaan visual terhadap sifat-sifat strees relief
dari sambungan juga dibahas.
3.10.5 Prosedur:
3.11.2 Peralatan Inspeksi: Penggaris logam 12
a. Setelah standarisasi dan penyiapan permukaan, inci dengan rentang 1/64 inci, straightedge logam,
alur couplant harus ditentukan dan kepala pengukur profil yang digerinda dan dikeraskan, OD
inspeksi ditempatkan pada pipa minimum 36 Caliper, lead gage, dan lead setting standar harus
inci dari pin shoulder atau 48 inci dari box tersedia.
shoulder. Untuk pengukuran scanning dengan
tangan, permukaannya harus selalu dibasahi 3.11.3 Persiapan
atau digunakan couplant cair yang akan a. Semua pipa harus diberi nomor berurutan.
membuat suaranya menyatu dengan pipanya.
b. Sambungan harus bersih sehingga tidak ada
b. Kepala atau probe harus discan ke arah upset sisik, lumpur, atau pelumas bisa dibersihkan
pipa. Scanning hanus berjalan ke arah lantak dari permukaan ulir atau bahu dengan serbet
dan menuju ke tool joint taper sampai coupling yang bersih.
menghilang. Instrument gain bisa ditambah
untuk scanning.

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 121


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

3.11.4 Prosedur dan kriteria yang bisa diterima: h. Box-swell: Straight edge harus dipasang pada
sumbu longitudinal dari box tool joint. Jika
a. Berat atau grade stensil: grade dan berat stensil terdapat celah antara straight edge dan tool
harus ditandai pada slot pin atau leher pin joint, maka OD nya harus diukur menggunakan
sesuai dengan gambar 3.2. Jika ditandai pada calipers. Bandingkan OD pada bevel dengan
kedua lokasinya, tanda pada leher pin harus OD 2 inci 1/2 inci dari bevel. Jika OD pada
sesuai dengan tanda pada slot mill. Jika tidak bevel melebihi 1/32 inci atau lebih, sambungan
ada tanda, sambungan tersebut harus diapkir. tersebut harus diapkir.
b. Permukaan seal: Permukaan seal harus bebas i. Pelapisan keras (hard facing): Jika ada,
dari benjolan logam atau timbunan karat yang pelapisan keras harus mencakup tidak lebih dari
terdeteksi secara visual atau dengan meraba 3/16 inci diatas permukaan tool joint dengan
sisik logam atau kuku di sepanjang daerah yang patah atau hilang tidak lebih dari
permukaannya. Lubang atau cacat pada 1/8 inci pada dimensi utamanya. Retakan kecil
permukaan seal yang diperkirakan dalamnya pada pelapisan keras diperbolehkan sepanjang
1/32 inci atau terjadi pada lebih dari 20% dari retakan tersebut tidak sampai pada logam
lebar seal pada lokasi tertentu adalah bisa dasarnya. Serpihan atau butiran karbit yang
diapkir. Tambalan pada bahu seal tidak menonjol tidak diperbolehkan.
diperbolehkan.
j. Permukaan Pelepas Tekanan dari sambungan
c. Perbaikan permukaan: Jika diperlukan BHA dan sambungan HWDP: Karat yang
perbaikan permukaan hanya bahan secukupnya menumpuk harus dibuang dari permukaan ini
yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan dengan kertas gosok atau flapper wheel untuk
tersebut yang harus dibuang. Batas perbaikan menentukan kondisi permukaannya. Lubang
permukaan (refacing) adalah 1/32 inci pada yang diukur atau diperkirakan lebih dalam dari
setiap buangan dan seperenambelas inci 1/32 inci harus merupakan alasan untuk
secara kumulativ. Jika acuan yang ada mengapkir.
menunjukkan bahwa bahunya telah diperbaiki
permukaannya melebihi batas maksimum, k. Retak: Semua sambungan dan badan tool joint
sambungan tersebut harus diapkir. harus bebas dari retak yang kelihatan secara
visual dan retakan akibat panas, kecuali bahwa
d. Lebar bevel: Harus terdapat OD bevel 40-50 retakan kecil (hairline) pada pelapisan keras
derajat dengan lebar sekurang-kurangnya 1/32 bisa diterima jika retakan tersebut tidak sampai
inci untuk seluruh lingkar pin dan box. pada logam dasarnya. Penggerindaan untuk
e. Permukaan ulir: Permukaan ukir harus bebas menghilangkan retakan tidak diperbolehkan.
dari lubang atau cacat lain yang dalamnya I. Senyawa dan Pelindung Ulir: Sambungan yang
melebihi 1/16 inci atau diametemya 1/8 inci, bisa diterima harus dilapisi dengan senyawa
yang menembus hingga dibawah akar ulir, atau API Tool joint pada semua permukaan ulir dan
yang menempati lebih dari 1-2 inci panjangnya bahunya dan juga pada upset pin. Pelindung ulir
pada lingkaran ulir tersebut. Benjolan harus harus dipakai dan dikencangkan dengan torque
dihilangkan dengan kikir tangan atau gerinda 50-100 ft-lbs. Pelinding ulir harus bebas dari
buffing (non metalik) soft". Profil ulir harus serpihan. Jika inspeksi tambahan terhadap ulir
diperiksa sesuai dengan ayat 3.11.4 f dibawah atau bahu akan dilakukan sebelum pemindahan
ini, setelah dilakukan buffing atau pipa, penggunaan senyawa dan pelindung ulir
penggerindaan ulir. bisa ditunda sampaiselesainya inspeksi
f. Profil ulir pin: Pengukur profil harus tambahan tersebut.
berhubungan dengan beban ulir dan dengan
step-flank sehingga tidak ada cahaya yang 3.12 Inspeksi Dimensional 1
nampak pada akar ulir atau flank. Celah yang 3.12.1 Ruang Lhlgkup: Prosedur ini mencakup
nampak diperkirakan tidak lebih besar dari 1/16 pengukuran dimensional terhadap tool joint OD, ID,
inci atau tidak lebih dari dua ulir masih lebar box shoulder, tong space, dan box swell.
diperbolehkan. Keausan flank yang seragam
diperkirakan kurang dari 0.010 inci 3.12.2 Peralatan Inspeksi: Diperlukan penggaris
diperbolehkan. Tetapi celah yang nampak pada baja 12 inci dengan rentangan ukuran 1/64 inci,
ulir flank akan memerlukan pengukuran pin lead straightedge logam, da jangka/caliper ID dan OD.
sesuai dengan ayat 3.11.4 g dibawah ini.
3.12.3 Persiapan:
Pemeriksaan profil ulir 90 derajat 10 derajat
harus dibuat pada masing-masing sambunaan. a. Semua pipa harus diberi nomor berurutan.
g. Pin Lead: Jika pengukur profil menunjukkan b. Tool joint harus bersih sehingga tidak ada yang
bahwa pinnya teregang, pin lead harus diukur mengganggu pengukuran pada semua dimensi.
pada interval dua inci mulai dari ulir pertama
yang terdekat dengan bahu. Peregangan pin
tidak boleh melebihi 0.006 inci pada panjang 2
inci. Dua pemeriksaan lead 90 derajat pada
kurang lebih 10 derajat harus dilaktlksn

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 122


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 123


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

3.12.4 Prosedur dan kriteria yang bisa diterima: API tool joint pada semua permukaan ulir dan
bahunya dan juga upset dari pinnya. Pelindung
a. Diameter luar (OD) dari tool joint box. OD dari ulir harus dipakai dan dikencangkan dengan
tool joint box harus diukur 3/8 inci 1/8 inci dari torque 50-100 ft-lbs. Pelindung ulir harus bebas
bahunya. Sekurang-kurangnya dua pengukuran dari serpihan. Jika Inspeksi tambahan terhadap
harus dilakukan pada interval 90 10 derajat. ulir akan dilakukan sebelum pemindahan pipa,
OD dari box harus memenuhi persyaratan penggunaan senyawa dan pelindung untuk ulir
seperti tercantum pada tabel 3.7. bisa ditunda sampai diselesaikannya inspeksi
b. Pin ID harus diukur dibawah ulir terakhir yang tambahan tersebut.
terdekat dengan bahu ( 1/4 inci) dan harus
memenuhi persyaratan dari tabel 3.7. 3.13 Inspeksi Dimensional 2
c. Lebar box shoulder (Box shoulder width) harus 3.13.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini mencakup
diukur dengan meletakkan sraight edge secara pengukuran dimensional tambahan diluar
longitudinal di sepanjang tool joint menjulur pengukuran yang diperlukan pada inspeksi
melalui permukaan bahu, dan kemudian dimensional 1. Prosedur ini mencakup pengukuran
mengukur ketebalan bahu dari sambungan ini tool joint OD, ID, lebar bahu, tong space, box swell,
pada counter bore (termasuk ID bevel). Lebar dan juga kedalaman counterbore, pin lead,
bahu harus diukur pada titik ketebalan diameter bevel, lebar box seal, dan kerataan bahu
minimumnya. Bacaan pengukuran yang tidak (shoulder flatness). Hal ini akan digambarkan pada
memenuhi persyaratan lebar bahu minimum gambar 3.3.
pada tabel 3.7 harus menyebabkan tool joint 3.13.2 Peralatan Inspeksi: Diperlukan penggaris
tersebut diapkir. logam 12 inci dengan rentang peningkatan 1/64
d. Tong Space. Box dan pin tong space (tidak inci, straightedge logam, pengukur profii yang
ternasuk OD bevel) harus memenuhi dikeraskan dan digerinda, lead gage, lead setting
persyaratan yang tercantum pada tabel 3.7. standard, dan jangka ID dan OD.
Pengukuran tong space pada komponen 3.13.3 Persiapan:
dengan lapisan keras harus dibuat dari bevel
hingga pinggir pelapisan keras. a. Semua pipa harus diberi nomor urut.
e. Box swell. ID caliper harus digunakan untuk b. Tool joint harus bersih sehingga tidak ada yang
mengukur counter bor dari kotak tersebut pada mengganggu pengukuran.
permukaan yang paling dekat dengan bahu
3.13.4 Prosedur dan Kriteria Yang Bisa Diterima
tidak termasuk ID bevel. Dua pengukuran harus
dilakukan pada diameter 90 derajat dengan a. Diameter Luar (OD) dari tool joint box. OD dari
jarak 10 derajat. Counter bor diameter tidak tool joint box harus diukur 3/8 inci 1/8 inci dari
boleh melebihi dimensi counter bor maksimum bahu. Sekurang-kurangnya dua pengukuran
yang tercantum pada tabel 3.7. harus dilakukan dan diberi jarak dengan interval
90 10 derajad. OD dari kotak harus memenuhi
f. Senyawa dan Pelindung Ulir. Sambungan yang
persyaratan pada tabel 3.7.
bisa diterima harus dilapisi dengan senyawa

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 124


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

b. Diameter Dalam (ID) dari pin. ID pin harus k. Kedataran Bahu (Shoulder). Kedataran box
diukur dibawah ulir terakhir yang terdekat shoulder harus diverifikasi dengan meletakkan
dengan bahu (1/4 inci) dan harus memenuhi mistar lurus (straightedge) pada diameter tool
persyaratan pada tabel 3.7. joint dan memutar mistar lurus tersebut
sekurang-kurangnya 180 derajad pada
c. Lebar box shoulder (Box shoulder width). Box permukaan bahu. Celah yang nampak
Shoulder Width harus diukur dengan merupakan alasan untuk pengapkiran. Prosedur
meletakkan straightedge (mistar pelurus) secara ini harus diulang pada pin dengan mistar lurus
longitudinal di sepanjang tool joint menjulur diletakkan pada pinggir permukaan bahu. Celah
melalui permukaan bahu, dan kemudian yang nampak antara mistar lurus dengan
mengukur ketebalan bahu dari sambungan ini permukaan bahu harus merupakan penyebab
pada counter bore (tidak termasuk ID bevel). untuk pengapkiran.
Lebar bahu harus diukur pada titik ketebalan
minimumnya. Bacaan pengukuran yang tidak l. Panjang Leher Pin (Pin neck). Panjang leher pin
memenuhi persyaratan lebar bahu minimum (jarak dari 90 derajad bahu pin hingga
pada tabel 3.7 harus menyebabkan tool joint persimpangan flensa dari ulir dengan
tersebut diapkir. kedalaman penuh yang pertama dengan leher
pin) harus diukur. Panjang leher pin tidak boleh
d. Tong Space. Box dan pin tong space (tidak melebihi 9/16 inci.
termasuk OD bevel) harus memenuhi
persyaratan yang tercantum pada tabel 3.7. m. Senyawa dan Pelindung Ulir. Sambungan yang
Pengukuran tong space pada komponen bisa diterima harus dilapisi dengan senyawa
dengan lapisan keras harus dibuat dari bevel API Tool Joint di seluruh ulir dan permukaan
hingga pinggir pelapisan keras. bahu termasuk juga upset pin. Pelindung ulir
harus dioleskan dan kencangkan dengan torque
e. Box swell. ID caliper harus digunakan untuk sebesar 50 hingga 100 ft-lbs. Pelindung ulir
mengukur box counterbore pada permukaan harus bebas dari serpihan. Jika akan dilakukan
yang paling dekat dengan bahu tidak termasuk inspeksi tambahan terhadap ulir atau bahu
ID bevel. Dua pengukuran harus dilakukan pada sebelum pemindahan pipa, pemakaian senyawa
diameter 90 derajat dengan jarak 10 derajat. dan pelindung ulir bisa ditunda sampai
Counterbore diameter tidak boleh melebihi diselesaikannya inspeksi tambahan tersebut.
dimensi counterbore maksimum yang tercantum
pada tabel 3.7. 3.14 lnspeksi Dimensional 3
f. Kedalaman Box Counterbore. Kedalaman 3.14.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini meliputi
counterbore harus diukur (termasuk ID bevel). inspeksi dimensional terhadap sambungan bekas
Kedalaman counterbore tidak boleh kurang dari berbahu putar pada kerah bor, Komponen BHA dan
18/32 inci. Pipa Bor berat. Prosedur ini mencakup pengukuran
g. Diameter Box Counterbore: Diameter Box terhadap OD dan ID dari sambungan, pin lead, box
counterbore harus diukur sedekat mungkin ke counterbore, dimeter bevel, tong space, sifat-sifat
bahu (tetapi tidak termasuk ID bevel atau logam stress relieve (pelepas tegangan), dan diameter
yang digulung) pada diameter 90 derajat upset tengah pada HWDP. Dimensinya
dengan jarak 10 derajat. Diameter counterbore digambarkan pada gambar 3.3-3.5.
tidak boleh melebihi dimensi counterbore 3.14.2 Peralatan Inspeksi: Penggaris logam (metal
maksimum yang ditunjukkan pada tabel 3.7. rule) 12 inci dengan satuan 1/64 inci, Mistar logam,
h. Pin Lead. Pin lead harus diukur dengan Pengukur profil yang dilantak dan gerinda, lead
menggunakan lead gage dengan interval 2 inci gage, standar setting lead dan Callipers ID dan OD
mulai dari ulir penuh yang terdekat dengan diperlukan.
bahu. Peregangan Pin tidak boleh melebihi 3.14.3 Persiapan:
0.006 inci pada panjang 2 inci. Pemeriksaan
dua lead pada sudut 90 derajat dengan jarak a. Semua produk harus diberi nomor urut.
10 derajat harus dilakukan.
b. Sambungan harus bersih sehingga tidak ada
i. Diameter bevel. Diameter bevel pada kotak sisik, Lumpur, atau pelumas bisa diusap dari
maupun pin tidak boleh melebihi nilai permukaan ulir atau bahu dengan serbet yang
maksimum yang diberikan pada tabel 3.7. bersih.
j. Lebar Box Seal. Lebar Box seal harus diukur 3.14.4 Prosedur dan Kriiteriia Yang Bisa
pada titik yang paling kecil dan harus sama DKerima:
dengan atau melebihi nilai minimum yang
a. OD kotak sambungan: OD dari kotak
tercantum pada tabel 3.7.
sambungan harus diukur sepanjang 4 inci, 1/4
inci dari bahu.

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 125


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

Sekurang-kurangnya dua pengukuran harus


dilakukan diberikan spasi pada interval 90
derajad 10 derajad. Untuk HWDP, OD dari
kotak seharusnya memenuhi persyaratan yang
tercantum pada tabel 3.9. Untuk kerah bor,
Diameter Luar (OD) dari kotak (bersama
kombinasi dengan Diameter Dalam (ID)) harus
menghasilkan BSR yang berada dalam
rentangan yang ditentukan oleh pelanggan.
Dimensi untuk rentang BSR yang biasanya
ditentukan diberikan pada tabel 3.8.
b. Diameter Dalam (ID) dari Pin: Pin ID harus
diukur pada ulir terakhir yang terdekat dengan
bahu 1/4 inci. Untuk HWDP, Pin ID harus
memenuhi persyaratan dari tabel 3.9. Untuk
kerah bor, Pin ID (digabungkan dengan Box
OD) harus menghasilkan BSR yang berada
pada rentang yang telah ditentukan oleh
pelanggan. Dimensi untuk rentang BSR yang
biasanya ditentukan diberikan pada tabel 3.8.
c. Diameter Box Counterbore: Diameter Box
Counterbore harus diukur sedekat mungkin
dengan bahu (tetapi tidak termasuk ID bevel
atau logam gulungan) pada diameter 90 derajad
dengan jarak 10 derajat. Diameter
counterbore tidak boleh melebihi dimensi
counterbore maksimum yang ditunjukkan pada
tabel 3.8 untuk kerah bor dan tabel 3.9 untuk
HWDP
d. Kedalaman Box Counterbore. Kedalaman
counterbore harus diukur (termasuk ID bevel)
pada kerah bor. Kedalaman counterbore tidak
boleh kurang dari nilai yang ditunjukkan pada
tabel 3.8.
e. Pin stress relief grove: Diameter dan lebar dari
API pin stress relief groove tika ada) harus
diukur dan harus memenuhi persyaratan pada
tabel 3.8 untuk kerah bor atau tabel 3.9 untuk
HWDP.
f. Boreback: Diameter dan panjang silinder
boreback (jika ada) harus diukur dan harus
memenuhi persyaratan dari tabel 3.8 untuk
kerah bor atau tabel 3.9 untuk HWDP.
g. Diameter bevel: Diameter bevel harus diukur
pada pin dan pada kotak (box) dan harus
memenuhi persyaratan dari tabel 3.8 untuk
kerah bor dan tabel 3.9 untuk HWDP.

Gambar 3.4 Dimensi sambungan BHA. Sambungan


yang ditunjukkan dengan stress relieve pin qroove
dan boreback box.

Gambar 3.5. Potongan tengah dari HWDP

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 126


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

Medium berbasis air boleh dipakai jika medium


tersebut membasahi permukaan tanpa adanya
h. Panjang Pin Kerah Bor. Untuk kerah bor,
celah yang nampak. Jika terjadi pembasahan
Panjang pin sambungan harus diukur dan harus
yang tidak merata, mungkin diperlukan
memenuhi persyaratan pada tabel 3.8.
pembersihan tambahan, bath dengan partikel
i. Panjang Leher Pin. Panjang leher pin tarak dari baru, atau tambahan bahan pembasah yang
9O derajad dari bahu pin dengan persimpangan lebih banyak.
dari flensa dari ulir dengan kedalaman penuh
yang pertama dengan leher pin) harus diukur. b. Peralatan Blacklight. Diperlukan bolam uap
Panjang leher pin tidak boleh lebih dari merkuri dengan rating listrik sekurang-
kedalaman counterbore dikurangi 1/16 inci. kurangnya 100 watts dan meter pengukur
intensitas blacklight. Meter pengukur intensitas
j. Kedataran Bahu (Shoulder Flatness). Kedataran blacklight harus ditempeli label atau stiker yang
bahu harus diverifikasi pada kotak dengan menunjukkan kalibrasinya dalam enam bulan
menempatkan mistar pelurus pada diameter terakhir. Label atau stiker tersebut harus
permukaan tool joint dan memutar mistar menunjukkan tanggal kalibrasi, tanggal jatuh
pelurus (straightedge) tersebut sekurang- tempo kalibrasi selanjutnya, dan juga nama
kurangnya 180 derajat di sepanjang permukaan perusahaan dan nama orang yang melakukan
bahu. Celah yang nampak harus merupakan kalibrasi.
penyebab untuk diapkir. Prosedur ini harus
diulang untuk pin dengan mistar pelurus c. Diperlukan Tabung centrifugal ASTM dan
diletakkan pada garis permukaan bahu yang penyangga.
terdekat dengan leher pin. Celah yang nampak
d. Coil (Kumparan). Diperlukan kumparan DC
antara mistar pelurus dan permukaan bahu
dengan kemampuan menginduksi medan
harus merupakan penyebab untuk penaankiran.
magnet longitudinal yang bisa distel sekurang-
k. Bagian Tengah HWDP. Diamater luar (OD) dari kurangnya 1200 amp-putaran per inci dari
bagian tengah (center upset) pada HWDP harus sambungan OD.
memenuhi persyaratan dari tabel 3.9. Jika tinggi
e. Dibutuhkan sebuah Magnetik Particle Field
bagian tengah berbeda melebihi 1/8 inci dari sisi
Indicator (MPFI).
yang tertipis ke sisi yang tertebal, maka pipa
tersebut harus diapkir. f. Sebuah cermin harus digunakan untuk
menqamati box thread roots.
I. HWDP Tong Space: Tong space dari kotak dan
pin (tidak termasuk bevel) harus memenuhi g. Bilik atau terpal harus digunakan untuk
persyaratan dari tabel 3.9. Pada kotak dan pin membuat tempatnya gelap jika perlu.
yang dilantakkan, pengukuran tong spacenya
harus tidak termasuk pelantakan (hardfacing). 3,15.3 Persiapan: Seluruh permukaan yang
Pada kerah spiral, tong space dari kotak dan pin diinspeksi harus dibersihkan hingga permukaan
harus diukur antara bevel bahu dan logamnya yang mengkilap kelihatan dan tidak ada
pengurangan diameter yang terdekat dan tidak noda grease atau dobe untuk ulir (thread dobe) bisa
boleh kurang dari 10 inci. dideteksi dengan mengusapnya dengan lap kertas
putih /tissue kering yang bukan bekas. Permukaan
m. Senyawa dan Pelindung Ulir: Semua ini mencakup semua daerah yang di fabrikasi pada
sambungan yang bisa diterima harus dilapisi pin dan kotak, dan minimum 1 inci diluar ulir terakhir
dengan senyawa API tool joint pada seluruh pada non-stressed relieved box.
ulirnya dan permukaan bahunya, termasuk
upset dari pin. Pelindung ulir harus dioleskan 3.15.4 Prosedur dan Kriteria yang Bisa Diterima:
dan dikencangkan dengan menggunakan torque a. Konsentrasi partikel harus memiliki rentang
50 - 100 ft-lbs. Pelindung ulir harus bebas dari antara 0.2 sampai 0.4 ml/100 ml bila diukur
serpihan-serpihan. dengan menggunakan Tabung Centrifugal
ASTM 100 ml, dengan waktu yang disetel
3.15 Inspeksi Sambungan Blacklight minimum selama 30 menit pada media berbasis
3.15.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini mencakup air atau 1 jam pada media berbasis minyak.
pemeriksaan sambungan ferromagnetik untuk b. Intensitas blacklight harus diukur dengan meter
menemukan kecacatan permukaan yang melintang pengukur sinar ultraviolet setiap kali lampunya
dengan menggunakan tehnik partikel magnetis dinyalakan, setiap seteiah 8 jam operasi dan
fourescent basah (blacklight). setelah pekerjaan tersebut selesai. Intensitas
3.15.2 Peralatan Inspeksi: minimum harus 1000 mikro watt/cm2 pada jarak
15 inci dari sumber cahaya atau pada jarak
a. Medium Particle Bath yang digunakan untuk inspeksi, yang mana saja
yang lebih besar.
Medium berbasis petroleum yang
memancarkan fluorescence alamiah saat c. Tentukan polaritas dari medan magnet yang
terkena blacklight tidak boleh digunakan. Solar ada (jika ada) pada tiap-tiap upset yang dites.
dan bensin tidak boleh dipakai. Beri tanda tiap-tiap upset dengan "N" (north)
atau "S" (South pole), yang mana yang sesuai.
Kumparan pemasok medan magnet harus

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 127


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

ditempatkan pada sambungan sehingga b,isa d. Couplant dengan type yang sama harus
mendorong (bukan melawan) medan magnet digunakan untuk standarisasi dan inspeksi.
yang sudah ada. Aktivasi arus magnetisasi dan Senyawa untuk ulir tidak boleh digunakan
penggunaan larutan partikel magnetis harus sebagai counlant.
dilakukan secara bersamaan. Larutan tersebut
harus didistribusikan ke seluruh area yang 3.16.3 Pengiapan:
digambarkan pada 3.15.3. a. Arus magnetisasi a. Box shoulder dan upset pin harus bersih hingga
harus tetap hidup selama sekurang-kurangnya 2 seluruh permukaan logam nampak.
detik setelah larutan tersebut didistribusikan.
Larutan tersebut harus diaduk sebelum masing- b. Kontak permukaan dengan lubang, cekungan,
masing pemakaian. atau tonjolan logam mungkin akan mengganggu
inspeksi. Pengikiran terhadap upset pin atau
d. Besar dan arah medan magnet yang benar perataan box shoulder mungkin diperlukan
harus diverifikasi pada blacklight dengan MPFI sebelum inspeksi, asalkan toleransi dimensional
yang diletakkan pada permukaan bagian dalam tetap dipertahankan.
dari masing-masing sambungan ketika larutan
sedang dipergunakan dan listrik akan 3 16 4 Standarisasi Medan:
dihidupkan. a. Unit ultrasonik harus dilakukan standarisasi
e. Permukaan inspeksi dari tiap-tiap sambungan medan dengan menggunakan standar baja
harus diperiksa dibawah blacklight. Kecuali jika untuk mengetahui iarak dan sensitivitas.
pipanya vertikal, masing-masing pipa harus b. Standar Jarak: Standar acuan jarak bisa dalam
digelindingkan untuk memungkinkan segala bentuk yang memungkinkan penataan
pemeriksaan 360 derajad dan untuk instrumen untuk menunjukkan jarak minimum
memungkinkan daerah dibawah larutan yang sama dengan paniang pin ditambah 1 inci.
menggenang" bisa diinspeksi. Sebuah cermin
harus digunakan untuk memeriksa box thread c. Standar Acuan Sensitivitas
roots. Perhatian khusus harus diberikan pada
Standar acuan sensitivitas harus merupakan
akar ulir terakhir yang terkait dari pin dan box.
keseluruhan atau bagian dari sambungan kotak
f. Segala bentuk retak harus merupakan atau pipa dengan wall thickness minimum
penyebab pengapkiran. Penggerindaan untuk sebesar 1/2 inci. Standamya minimum harus 1"
menghilangkan retak tidak diperbolehkan, tetapi lebih panjang dari pada panjang pin.
daerah dengan indikasi yang meragukan bisa
dibersihkan ulang dengan roda penyikat non- Standar acuan sensitivitas harus memiliki
abrasif dan non-logam dan kemudian diinspeksi sebuah transverse notch. Notch tersebut harus
ulang. Jika indikasinya muncul kembali, ditempatkan pada standart dengan jarak sama
sambungan tersebut harus diapkir. dengan panjang pin ditambah 1-2 inci, minus 0
dari permukaan scanning. Jika digunakan
g. Senyawa dan Pelindung Ulir: Semua standart sambungan kotak, notch tersebut harus
sambungan yang bisa diterima harus dilapisi
ditempatkan pada akar ulir dengan jarak yang
dengan senyawa API Tool Joint di seluruh
sama. Notch harus memenuhi persyaratan
ulirnya dan permukaan bahunya, termasuk
berikut ini:
upset dari pin. Pelindung ulir harus digunakan
dan dikencangkan dengan menggunakan torque
Dalam = 0.080 inci 0.005 inci
50 -100 ft-lbs. Pelindung Ulir harus bebas dari Lebar = 0.040 inci maksimum
serpihan.
Panjang = 0.500 inci + 0.500 inci 0.125
3.16 Inspeksi Penghubung UT inci

3.16.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini mencakup d. Standar jarak dan sensitivitas bisa digabungkan
pemeriksaan sambungan berbagu rorary untuk menjadi satu untuk mempermudah.
menemukan transverse flaw dengan menggunakan
e. Kontrol pengapkirsn dan koreksi amplitudo jarak
tehnik gelombang kompresi.
elektronik (DAC) harus dimatikan untuk
3.16.2 Peralatan Inspeksi: standarisasi dan scanning.
a. Instrumen ultrasonik harus dengan type pulse- f. Standarisasi jarak: layar CRT harus
echo dengan tampilan scan A. distandarisasi sehingga garis horisontalnya
menunjukkan jarak yang sama dengan panjang
b. Kalibrasi Linieritas. Instrumen tersebut harus pin ditambah 1 inci minimum ditambah 3 inci
dikalibrasi untuk mendapatkan linieritas maksimum.
sekurang-kurangnya satu kali tiap enam bulan.
Kalibrasi harus ditunjukkan dengan stiker atau g. Standarisasi sensitivitas. Amplitudo sinyal yang
label, yang ditempel pada unitnya, menunjukkan dihasilkan dengan scanning terhadap notch
tanggal kalibrasi, tanggal jatuh tempo, dan harus disetel hingga sekurang-kurangnya 80%
tanda tangan dan nama perusahaan dan orang tinggi layar penuh (full screen height) dengan
yang melakukan kalibrasi. sinyal minimum terhadap rasio suara sebesar 3
banding 1. Amplitudo sinyal ini harus digunakan
c. Baji bisa digunakan untuk mengukur sudut sinar
transducer terhadap sudut dari tirus ulir

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 128


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

sebagai tingkat acuan untuk inspeksi 3.17 Inspeksi Penetrant Cair


selanjutnya.
3.17.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini mencakup
h. Unit tersebut harus distandarisasi medan: pemeriksaan terhadap sambungan berbahu rotari
Pada permulaan inspeksi. (rotary shouldered connection) dan permukaan di
Setelah tiap-tiap 25 sambungan. dekatnya pada peralatan BHA non-magnetis untuk
Setiap instrumen tersebut dihidupkan. menemukan cacat pada permukaan. Tehnik Visible
Water Washable dan Solvent Removable Penetrant
Ketika instrumen atau transducer tersebut
bisa dipergunakan.
dicurigai telah rusak.
Ketika transducer, kabel, operator atau 3.17.2 Peralatan Inspeksi:
material yang diinspeksi berubah.
Ketika validitas dari standarisasi yang terakhir a. Penetrant dan pengembang harus dari pabrik
yang sama. Pemberian label pada bahan
diragukan.
penetrant harus menyatakan bahwa bahan
Setelah selesainya pekerjaan inspeksi.
tersebut memenuhi persyaratan sulfur dan
halogen dari ASTM E 165.
i. Semua sambungan yang diinspeksi sejak
standarisasi medan terakhir yang sah harus b. Pengembang berbasis dry powder atau bahan
diinspeksi ulang bila penyetelan amplitudo larutan bisa digunakan.
sinyal pada instrumen tersebut lebih dari 2 db
diperlukan selama standarisasi ulang. c. Kualitas bahan penetrant dan prosedur inspeksi
harus diverifikasi dengan menguji bidang ,test
3.16.5 Prosedur dan kriteria yang diterima: retakan. Bidang pengujiannya bisa berupa
Liquid Penetrant Comparator seperti yang
a. Couplant harus didistribusikan pada permukaan
digambarkan pada Bagian V, ASME Boiler and
yang bersentuhan.
Pressure Vessel Code atau retak akibat
b. Gain mungkin bisa ditingkatkan diatas tingkat pendinginan pada balok setebal 3/8 inci dari plat
acuan untuk scannina. aluminium alloy 2024-T3.
c. Masing-masing sambungan harus discan d. Kaca pembesar diperlukan untuk pengamatan
seluruhnya 360 derajat. Kecepatan scanning ulir kotak.
tidak boleh melebihi 1 inci per detik.
3.17.3 Persiapan:
d. Indikasi yang terdeteksi selama scanning harus
a. Semua permukaan yang diinspeksi (termasuk
dievaluasi dengan setting standarisasi untuk
bidang pengujian) harus dibersihkan hingga
perolehan (gain).
nampak permukaan logamnya yang mengkiiat
e. Indikasi yang melebihi tingkat acuan harus dan tidak ada noda grease atau bahan oles
diapkir tanpa evaluasi lebih lanjut. untuk ulir yang bisa dideteksi dengan
mengelapnya dengan kertas handuk/tissue
f. Indikasi antara 50-100% dari tingkat acuan putih yang baru dan kering. Permuakaan yang
harus mendapatkan inspeksi Sambungan harus dibersihkan meliputi selunuh bidang yang
Blacklight (ayat 3. 15) untuk sambungan dibuat dengan mesin pada pin dan kotak (box),
ferromagneffk atau inspeksi Sambungan dan minimum 1 inci diluar ulir terakhir pada
Penetrant Cair (Liquid Penetrant Connection) kotak non-stress relieved. Jika terlihat adanya
(ayat 3.17) untuk sambungan non- aliran residu dari kecacatan, daerah yang
ferromagnetik, atau bagian tersebut harus diinspeksi harus dibersihkan kembali.
diapkir. Indikasi retakan yang ditunjukkan oleh
metode ini adalah merupakan penyebab untuk b. Pembersihan harus dilakukan dengan salah
pengapkiran. satu metode berikut ini:
g. Senyawa dan Pelindung Ulir: Semua Uap air panas (steam) atau air panas dan
sambungan yang bisa diterima harus dilapisi deterjen.
dengan senyawa API Tool Joint pada seluruh Mineral spirits
permukaan ulir dan bahunya, termasuk upset Larutan Penetrant Komersial
dari pin. Pelindung ulir harus digunakan dan
dikencangkan dengan menggunakan torque 50- c. Setelah pembersihan, permukaan yang
100 ft-lbs. Pelindung ulir harus bebas dari diinspeksi hanus dikeringkan hingga kertas
serpihan. handuk atau tissue baru yang kering yang
diusapkan pada permukaannya ffdak menyerap
uap air. Jika digunakan selain larutan penetrant
komersial, permukaan tersebut harus dilakukan
pembersihan akhir dengan acetone, methyl-
ethyl ketone, atau pelarut sejenisnya.
d. Langkah langkah proses dan pembersihan yang
sama harus dilakukan pada sambungan dan
bidang yang diuji. Temperatur bidang uji harus 5
derajad Fahrenheit dari temperatur bagian yang
diuji.

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 129


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

3.17.4 Penggunaan Penetrant: 3.17.6 Penggunaan Bahan Pengembang


(Developer):
a. Bidang yang diuji hanus diinspeksi sebelum
ulirnya. Jika retakan pada bidang yang diuji a. Bahan pengembang harus digunakan lima
tidak kelihatan, inspeksinya tidak boleh menit setelah selesainya operasi pengeringan
dilakukan pada ulir tersebut. Penyebab dari pasca pembilasan.
kegagalan harus dibetulkan dan bidang yang
diuji, harus diuji ulang hingga berhasil sebelum b. Metode penggunaan bahan pengembang harus
diteruskan lebih lanjut. memungkinkan cakupan yang merata secara
visual di seluruh perrnukaan yang diperiksa.
b. Penetrant harus dipakai pada daerah yang
diidentifikasi pada ayat 3.17.3a. c. Waktu pengembangan harus selama satu
setengah dari waktu tinggal penetrant yang
c. Cermin harus digunakan untuk memeriksa diperbolehkan, tetapi tidak kurang dari 7 dan
keseluruhan ulir kotak. tidak iebih dari tiga puluh menit.
d. Penetrant tidak boleh dibiarkan menjadi kering. 3.17.7 Pemerkisaan dan Kriteria yang Bisa
Tambahan penetrant bisa diberikan untuk Diterima:
mencegah agar tidak kering tetapi bagian
tersebut harus dibersihkan kembali jika a. Pemeriksaan pendahuluan untuk mendeteksi
penetrant-nya kering. seluruh kecacatan dan kontaminasi pada
permukaan harus dilakukan selama satu menit
e. Waktu tinggal (lamanya penetrant tetap berada seteiah penggunaan bahan pengembang.
di permukaan bagian tersebut) harus seperti
daftar di bawah ini kecuali jika bertentangan b. Pemeriksaan akhir harus dilakukan setelah
dengan rekomendasi pabrik penetrant yang waktu pengembangan yang sepenuhnya.
bersangkutan. Jika terjadi hal demikian, c. Semua daerah yang ditargetkan harus diperiksa
rekomendasi pabrik harus digunakan. dari adanya indikasi keretakan. Akar ulir terakhir
dari pin dan kotak yang masih terkait harus
Temperatur Waktu ffnggal (menit)
mendapatkan perhatian khusus. Sebuah cermin
Permukaan (F) Minimum Maksimum harus digunakan untuk menginspeksi
permukaan di dalam kotak.
60 20 30
d. Retakan: Segala retakan harus menjadi
80 15 25 penyebab untuk pengapkiran.
100 12 20 e. Indikasi: bagian dengan indikasi yang
120 10 15 meragukan harus dibersihkan kembali dan
diinspeksi ulang. Indikasi yang berulang-ulang
3.17.5 Pembenihan kelebihan penetrant harus merupakan penyebab untuk pengapkiran.
a. Sistim Visible Water Washabie: Kelebihan Penggerindaan atau penggosokan terhadap
bahan penetrant harus diberslhkan dengan indikasi tidak diperbolehkan.
semprotan air bertekanan rendah (maksimum f. Setelah inspeksi, penetrant dan bahan
40 psi). Bagian tersebut harus dikering pengembang harus dibersihkan dengan
udarakan (air-dried) atau dikeringkan dengan semprotan air atau pelarut. Dengan penetrant
menggunakan kain bebas lint yang kering. Jika fluorescent, harus digunakan blacklight untuk
digunakan udara hangat bertekanan untuk memeriksa apakah pembersihan telah dilakukan
mengeringkan bagian tersebut, temperatur secara menyeluruh.
udara bertekanan pada permukaan bagian
tersebut tidak boleh melebihi 120 derajat g. Kompon dan pelindung ulir: Semua sambungan
Fahrenheit. yang bisa diterima harus dilapisi dengan
kompon API Tool Joint di seluruh permukaan
b. Sistim Visible Solvent Removable: Permukaan ulir dan bahunya termasuk upset dari pin.
bagian tersebut harus terlebih dahulu dilap Pelindung ulir harus digunakan dan
dengan kain bebas lint yang kering. Larutan dikencangkan dengan menggunakan torque
kemudian disemprotkan pada kain sejenis dan sebesar 50-100 ft-lbs. Pelindung ulir harus
kain yang digunakan untuk membersihkan bebas dari serpihan.
penetrant yang tersisa di permukaan. Langkah-
langkah ini mungkin harus diulang. Akhirnya,
permukaan bagian tersebut harus dilap dengan
kain bebas lint yang kering. CATATAN: Bahan
pelarut tidak boleh disemprotkan atau dioleskan
secara langsung pada permukaan yang diuji.

c. Cermin pembesar harus digunakan untuk


memeriksa bahwa kelebihan penetrant sudah
dibersihkan seluruhnya dari ulir kotak

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 130


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

permukaan OD di atas ceruk alur pada ketiga


lokasi 120 derajad dengan jarak 10 derajad
3.18 Inspeksi Alur Elevator (Elevator dan pengukuran terhadap kedalaman
Grove) permukaan ceruk. Kedalaman dari slip atau
celah alur elevator harus memenuhi persyaratan
3.18.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini mencakup yang tercantum di bawah ini
verifikasi dimensional dari Diameter Luar (OO)
kerah bor, elevator dan kedalaman dan panjang
ceruk alur slip (slip groove recess) dan juga Collar OD Kedalaman Celal l (inci, +1/32, -0)
inspeksi visual terhadap bahu elevator pada kerah (inci) Celah Slip Celah Elevator
yang dilengkapi dengan fitur ini.
3.18.2 Peralatan Inspeksi: Diperlukan penggaris 4 - 4 - 5/8 5/32 3/16
logam 12 inci dengan jenjang kenaikan 1/64 inci, 4 3/4 5 5/8 5/32 7/32
mistar logam pelurus dan jangka diameter luar 5-3/4 6-5/8 7/32 9/32
(OD). 6-3/4 8 5/8 7/32 11/32
8-3/4 7/32 3/8
3.18.3 Peniiapan: Daerah alur (groove areas)
harus bersih sehingga nampak permukaan
logamnya pada seluruh permukaan alur. d. Kerah bor 8-3/4 inci dan yang lebih besar, harus
memiliki radius ceruk elevator antara 1/8 dan
3.18.4 Prosedur dan Kriteria yang Bisa Diterima: 1/4 inci. Pojok luar dari bahu elevator pada
semua kerah tidak boleh aus lebih dari radius
a. Diameter Luar (OD) Kerah Bor: Diameter luar
1/8 inci.
kerah bor harus diukur 1 inci 1/4 inci ke arah
box dari bahu elevator. Dua pengukuran dengan e. Seluruh permukaan bagian luar dari slip
jarak 90 derajad 10 derajad harus dilakukan. grooves dan elevator grooves harus diinspeksi
Semua bacaan harus sama dengan Diameter untuk melihat adanya retak akibat tekanan
Luar kerah bor yang telah ditentukan (+1/16 sesuai dengan prosedur 3.9, "inspeksi MPI
inci, -0 inci) atau kerah tersebut harus diapkir. slip/upset. Harus diberi perhatian khusus
kepada pojok bagian dalam atas dari elevator
(Pemakainya akan tahu bahwa persyaratan
groove recess (celah ceruk elevator) dan slip
diatas tidak rnemungkinkan adanya toleransi
notches. Segala bentuk retak harus menjadi
keausan pada Diameter Luar (OD) kerah bor
penyebab pengapkiran.
untuk kerah yang dilengkapi dengan alur
pengangkat elevator. PersyaraSn tersebut sama 3.19 Inspeksi Bengkel Terhadap
dengan persyaratan pada DS-1 edisi
pertama. Setelah mempertimbangkan, komite Drilling Jar
teknis kelompok sponsor DS1 telah 3.19.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini mencakup
memutuskan untuk mempertahankan inspeksi bengkel (shop inspection) terhadap drilling
peroyaratan ini karena keausan yang jar.
diperbolehkan dan pengembangan pada
elevator tidak memungkinkan pengurangan 3.19.2 Peralatan: Peralatan berikut ini harus
diameter kerah bor sementara masAh tersedia untuk inspeksi: manual bengkel paberik,
mempertahankan daerah bahu bearing muatan spidol cat, pengukur cekungan atau gage, lampu
yang memadai). yang bisa menyinari seluruh permukaan bagian
dalam, timbangan logam, meteran, kikir datar atau
b. Dimensinya harus seperti yang ditunjukkan piringan gerinda (dish grinder).
pada gambar 3.6.
c. Kedalaman celah: Kedalaman dari slip atau
ceruk alur elevator harus ditentukan dengan
cara menempatkan pistar pelurus di sepanjang

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 131


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

3.19.3 Persiapan: Catat nomor seri perkakas dan sesuai dengan prosedur 3.15, Inspeksi Sambungan
deskripsi dari perkakas. Apkir perkakas jika tidak Blacklight.
ada nomor seri yang ditemukan kecuali pelanggan
memaklumi persyaratan ini. Bongkar perkakas 3.19.9 Inspeksi Perangkat Keras Internal Dan
sesuai dengan manual shop dari pabrik. Body Secara Visual:

3.19.4 Fitur Peringan Tegangan yang a. Periksa secara visual komponen-komponen


Diperlukan: Kecuali dimaklumi oleh pelanggan, kotak perkakas dari adanya kerusakan mekanis.
semua sambungan upset NC38 dan yang lebih Semua sobekan lobang atau kecacatan
besar pada jar dan pada kedua upset saver sub sejenisnya yang lebih dalam dari 10% dinding di
harus dilengkapi dengan ceruk peringan tegangan dekatnya harus menyebabkan barang tersebut
pin (pin stress relieve groove) dan kotak boreback. diapkir. Lepaskan sisik yang terlepas dan
Sambungan upset adalah sambungan yang benjolan logam sebelum menqukur kedalaman
menghubungkan pada komponen tali bor yang kecacatan tersebilt
selanjutnya di atas dan di bawah jar. Pada jar yang b. Lubang, erosi, sobek dan cekungan ke dalam
dilengkapi dengan saver sub, sambungan upset dan keluar dari daerah yang berlapis chrom,
adalah sambungan yang menghubungkan saver atau kepingan, terkelupasnya chrom harus
subs. merupakan penyebab untuk pengapkiran.
3.19.5 Saver Subs: Periksa saver subs, jika ada, 3.19.10 Inspeksi Body Partikel MagnetisS:
sesuai dengan prosedur 3.25, lnspeksi Sub kecuali Periksa permukaan luar perkakas dari bahu ke
jika persyaratan untk pemberian tanda pada ayat bahu sesuai dengan prosedur 3.9, Inspeksi Partikel
3.25.8 b dari prosedur tersebut tidak berlaku. Magnetis terhadap Daerah Slip/Upset. Berikan
3.19.6 Inspeksi Sambungan secara Visual: perhatian khusus pada daerah di sekitar terminal
penyetelan beban dan lubang oli eksternal yang
a. Periksa sambungan upset sesuai dengan mungkin merupakan penyebab peningkatan
prosedur 3.1 1, Inspeksi Sambungan secara tekanan. Segala bentuk retak merupakan penyebab
Visual, dengan menghilangkan langkah 3.11.3 a pengapkiran.
dan 3.1 1.4 a.
3.19.11 Perakitan dan Pengujian Fungsi:
b. Periksa Sambungan tengah (midbody) sesuai
dengan manual pabrik dan sebagai berikut. Jika a. Rakitlah jar dengan menggunakan prosedur
terdapat pertentangan antara kedua prosedur, seperti yang digambarkan pada manual
maka yang berlaku adalah peryaratan pada perakitan Shop. Ganti ring O yang sudah usang
manual shop dari parik: dan seal yang sudah lembek dengan yang baru
sebelum perakitan kembali.
Permukaan Seal: Jika sambungan midbody
b. Susunlah sambungan Mid body dengan
merupakan seal tekanan, permukaan seal harus
menggunakan nilai torque seperti Wyang
bebas dari logam yang menonjol atau timbunan
diminta oleh manual perakitan shop. Peralatan
karat yang menonjol yang terdeteksi secara
untuk aplikasi torqueharus memajang stiker
visual atau dengan meraba logamnya atau
kalibrasi yang terbaru.
menggunakan kuku pada permukaan tersebut.
Lubang atau gangguan pada permukaan seal c. Jalankan dan matikan jar untuk gerakan ke atas
yang diperkirakan dalamnya melebihi 1/32 inci (Up stroke) dan ke bawah (down stroke) selama
atau menempati 20% dari lebar seal. Di lokasi sekurang-kurangnya 3 kali untuk masing-
tertentu adalah merupakan alasan untuk masing arah. Jar tersebut harus mati (trip) pada
pengapkiran. Pembuangan logam dibawah rentangan yang ditentukan oleh manual
permukaan seal tidak diperbolehkan. pengoperasian perkakas.

Permukaan ulir: permukaan ulir dan bahu d. Hidrolik jar tidak boleh ada kebocoran oli
torque harus bebas dari cekungan atau selama pengujian.
kecacatan permukaan lainnya yang nampak 3.19.12 Persyaratan Pasca Inspeksi: Bersihkan
melebihi 1/16 inci dalamnya atau berdiameter dan keringkan sambungan dan pelindung ulir.
1/8 inci, yang menembus hingga kebawah akar Gunakan kompon ulir dan pelindung ulir. Buatlah
ulir atau yang menempaff lebih dari 1- 1/2 inci band putih dengan cat selebar 2 inci pada perkakas
panjangnya pada lingkar ulir. Tonjolan harus yang bisa diterima. Band cat tersebut harus
dihilangkan dengan kikir tangan atau roda berjarak 12 inci 2 inci dari upset kotaknya.
penggosok nonlogam yang Ulembur. Dengan menggunakan spidol cat permanen pada
permukaan luar dari perkakas, tuliskan kata-kata
3.19.7 Inspeksi 3 Dimensi: periksa sambungan "DS-1 Jar Inspection, tanggal, dan nama
upset sesuai dengan prosedur 3.14, inspeksi 3 perusahaan yang melakukan inspeksi.
Dimensi, dengan menggunakan dimensi dari tabel
3.8 untuk kriteria yang dapat diterima. 3.20 Inspeksi Kelly
3.19.8 Inspeksi Sambungan Blacklight: Periksa 3.20.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini mencakup
semua sambungan upset dan tengah (mid body) persyaratan inspeksi dan kriteria yang bisa diterima
untuk Kelly.

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 132


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

3.20.2 Peralatan: Peralatan berikut ini harus 30.20.8 Inspeksi Sambungan Blacklight: Periksa
tersedia untuk inspeksi Busur derajat masinist atau sambungan atas dan bawah sesuai dengan
sejenisnya, spidol cat, pengukur cekungan, lampu prosedur 3.15, Inspeksi Sambungan Blacklight.
yang mampu menerangi seluruh permukaan bagian
dalam, penyusik logam, meteran pengukur, kikir 30.20.9 Inspeksi Kelurusan (Straightness
datar atau gerinda piringan, tali yang dianyam Inspection): Letakkan kelly pada penyangga
dengan panjang 40 kaki, pengukur presisi dengan sekurang-kurangnya 3 daerah topangan.
kelurusan. Putar kelly 360 derajad dan secara visual cari dan
perhatikan daerah-daerah yang kelurusannya
3.20.3 Persiapan: Catat nomor seri kelly dan diragukan. Bentangkan tali yang dianyam dengan
deskripsinya. Apkir kelly tersebut jika nomor serinya kencang dari upset ke upset dari belakang taper
tidak ada kecuali jika pelanggan memaklumi masing-masing tool joint sehingga tali tersebut
persyaratan ini. menjangkau
3.20.4 Saver Subs: Periksa saver subs, jika ada lokasi yang diragukan. Ukur jarak maksimum antara
sesuai dengan prosedur 3.25, Inspeksi Sub. tali dan bagian kelly drive. Apkir kelly bila ditemukan
kondisi-kondisi berikut ini
3.20.5 Inspeksi Sambungan Secara Visual:
Penksa sambungan kelly sesuai dengan prosedur a. Bengkok pada bagian drive yang melebihi satu
3.11, Inspeksi Sambungan secara Visual, dengan inci pada bagian sepanjang tiga kaki.
menghilangkan bagian 3.11.3 a dan 3.11.4 a.
b. Bengkok pada bagian drive lebih dari 1/16 inci
3.20.6 Inspeksi Dimensional - Sambungan Atas: pada panjang 2 kaki di dekat masing-masing
Pada sambungan kely atas, lakukan pemeriksaan tool ioint.
berikut ini.
c. Jika kelly tersebut nampak bergelombang.
a. Diameter Luar (OD) Box. Ukur diameter luar
(OD) box dari tool joint pada point 3/8 inci, 1/8 3.20.10 Keausan Bagian Drive: Lebar dan sudut
inci dari bahu. Box OD harus sama atau lebih kontak dari pola keausan dari bagian kelly drive
dari nilai yang ditunjukkan di bawah ini. menunjukkan jarak antara kelly dan drive bushing
w
selama pemakaian yang terdahulu.
b. Tong Space. Tong space dari box dan pin (tidak
termasuk OD bevel) harus-sekuranq-kuranqnea a. Pola keausan yang lebar disertai dengan sudut
8.0 inci. kontak yang rendah adalah optimum. Pola ini
menunjukkan bahwa jarak yang dekat selalu
c. Box swell. Ukur box counterbore pada dipertahankan pada penggunaan sebelumnya.
permukaan yang terdekat dengan bahu, tidak
termasuk ID bevel. Dua pengukuran harus b. Sudut kontak yang tinggi menunjukkan bahwa
diambil pada diameter 90 derajad dengan jarak yang dekat tidak dipertahankan selama
jarak 10 derajat . Diameter counterbore tidak pemakaian yang terdahulu. Pola keausan yang
boleh melebihi dimensi counterbore maksimum lebih luas pada sudut kontak yang tinggi
di bawah ini. menunjukkan bahwa keausan yang lebih parah
telah terjadi pada jarak yang tinggi.
d. Diameter bevel. Diameter bevel tidak boleh
melebihi nilai yang diberikan di bawah ini c. Pola keausan yang sempit disertai dengan
sudut kontak yang rendah wmenunjukkan kelly
Sambungan Kelly Atas dioperasikan dengan jarak yang dekat tetapi
Dimensi 4 1/2 Reg 6 5/8 Reg pola keausannya belum terjadi sepenuhnya.

Min. Box OD (in) 5-21/32 7-21/32 3.20.11 Batas Keausan Bagian Drive: Ukur sudut
Max. Diameter Bevel (in) 5-7/16 7-15/32 kontak dari pola keausan pada sekurang-kurangnya
Max Counterbore (in) 4-3/4 6-1/8 enam lokasi yang nampak representatif bagi kondisi
keausan secara umum dari bagian kelly drive. Jika
sudut kontak rata-ratanya melebihi perkiraan sudut
maksimum di bawahnya, beritahukan pada
pelanggan sehingga dia bisa mengurangi jarak
operasi dan memaksimalkan sisa masa pakai dari
kelly.

Gambar 3.7. Pola keausan Kelly dan sudut


sentuhan.
3.20.7 Inspeksi Dimensional- Sambungan Bawah:
Periksa sambungan kelly bawah sesuai dengan
prosedur 3.11.3, Inspeksi 2 Dimensi.

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 133


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

Sudut Kontak Maksimum untuk Bagian Kelly Drive 3.21.6 Inspeksi Sambungan Secara Visual:
Ukuran Kelly Kelly Segi Empat Kelly Hexagonal a. Periksa sambungan akhir tool sesuai dengan
prosedur 3.11, Inspeksi Sambungan secara
2-1/2 17 - Visual, dengan tidak menyertakan ayat 3.11.3 a
3 16 12 dan 3.11.4 a.

3-1/2 15 11 b. Jika tool tersebut memiliki sambungan tengah


(midbody connection), periksa sambungan
4-1/4 14 10 tengah tersebut sebagai berikut:
5-1/4 13 9 Permukaan Seal: Jika sambungan tengah
6 - 8 merupakan seal tekanan, permukaan seal harus
bebas dari tonjolan logam atau timbunan karat
3.20.12 Inspeksi Body Parffkel Magnetis: Periksa yang menonjol yang bisa terdeteksi secara
permukaan luar dari tool dari bahu ke bahu sesuai visual atau dengan mengusapkan penyisik
dengan prosedur 3.9, lnspeksi Partikel Magnetis logam atau kuku di permukaan tersebut. Semua
terhadap daerah Slip/Upset. Segala bentuk retak cekungan dan gangguan pada permukaan seal
merupakan penyebab untuk pengapkiran. yang diperkirakan dalamnya melebihi 1/32 inci
3.20.13 Persyaratan Pasca Inspeksi: Bersihkan atau mencakup 20% dari lebar seal pada lokasi
dan keringkan sambungan dan pelindung ulir. tertentu adalah merupakan penyebab untuk
Gunakan kompon ulir dan pelindung ulir. Pasang pengapkiran. Pembuangan logam dibawah sisi
band (sabuk) cat putih selebar 2 inci di sekeliling permukaan seal tidak diperbolehkan.
2 inci perkakas yang bisa diterima. Sabuk cat
tersebut at pesvr\amen pada permukaan luar dari Permukaan Ulir: Permukaan ulir dan bahu
perkakas (tool), tuliskan kata-kata DS-1 Kelly torque harus bebas dari lubang atau kecacatan
Inspection", tanggal, dan nama perusahaan yang permukaan yang lain yang nampak melebihi
melakukan inspeksi. 1/16 tinci dalamnya dan 1/8 inci diametemya,
yang menembus hingga dibawah akar ulir, atau
3.21 Inspeksi Shop terhadap yang menempati lebih dari 1-1/2 inci
panjangnya disepanjang lingkaran ulir. Benjolan
Perkakas (tool) MWD/LWD harus dihilangkan dengan kikir tangan atau roda
3.21.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini mencakup penggosok (non-logam) yang "lembut".
persyaratan inspeksi shop untuk Peralatan LWD
dan MWD. 3.21.7 Inspeksi 3 Dimensi: Periksa sambungan
upset sesuai dengan prosedur 3.14, Inspeksi 3
3.21.2 Peralatan: Peralatan berikut ini harus dimensi, dengan menggunakan dimensi dari tabel
tersedia: Manual Pabrik, Spidol cat, pengukur 3.8 untuk kriteria vana bisa diterima.
cekungan (pit gage), lampu yang mampu
menerangi seluruh permukaan bagian dalam, 3.21.8 Inspeksi Sambungan Cairan Penetrant:
penyisik logam, meteran, kikir datar atau gerinda Periksa sambungan upset dan sambungan tengah
Ipiringan. (midbody), jika ada, sesuai dengan prosedur 3.17,
Ispeksi Sambungan Cairan Penetran. (Catatan: Jika
3.21.3 Persiapan: Catat nomor seri kelly dan tool terbuat dari bahan ferromagnetik, gantikan
deskripsinya. Apkir kelly tersebut jika nomor serinya prosedur 3.15, Inspeksi Sambungan Blacklight
tidak ada kecuali jika pelanggan memaklumi untuk prosedur 3.17, Inspeksi Sambungan dengan
persyaratan ini. Bongkar tool sesuai dengan manual Cairan Penetrant).
dari pabrik.
3.21.9 Inspeksi Body secara Visual: Periksa
3.21.4 Fitur Pengurang Tekanan yang secara visual permukaan luar tool dari bahu ke
diperlukan: Kecuali dimaklumi oleh pelanggan, bahu dari adanya kerusakan mekanis. Goresan,
semua sambungan akhir NC38 dan yang lebih lubang atau kecacatan sejenisnya yang dalamnya
besar pada tool dan pada kedua upset saver subs lebih dari 10% dari dinding yang ada di dekatnya
harus dilengkapi dengan Ceruk Pengurang merupakan penyebab untuk pengapkiran.
Tekanan Pin (Pin Stress Relief Grooves) dan kotak
boreback. Sambungan upset adalah sambungan 3.21.10 Inspeksi Body dengan Cairan Penetran:
yang menghubungkannya pada komponen tali bor Pada tool yang non-magnetis, periksa permukaan
yang selanjutnya di atas dan di bawah tool. Pada luar dari kulit struktural dari tool sesuai dengan
tool yang dilengkapi dengan saver subs, prosedur 3.17, gInspeksi dengan Cairan Penetrant.t
sambungan upset adalah sambungan yang Dengan memberikan perhatian khusus kepada
menghubungkan saver subs. daerah port dan di bubut. Semua bentuk retak
merupakan alasan untuk pengapkiran. (Jika tool
3.21.5 Saver Subs: Periksa saver subs, jika ada, terbuat dari bahan ferro-magnetik, gantikan
sesuai dengan prosedur 3.25, lnspeksi Sub", prosedur 3.9, MPI daerah Slip/Upset," untuk
kecuali jika persyaratan untuk penand,aan pada prosedur 3.17).
ayat 3.25.8 b pada kedua prosedur tidak berlaku.

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 134


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

3.21.11 Perakitan dan Pengujian Fungsi: 3.22.6 Inspeksi Sambungan Secara Visual:
Rakitdan lakukan pengujian fungsi tool sesuai
petunjuk pada manual shop. Ganti ring O dan seal a. Periksa sambungan akhir tool sesuai dengan
yang lembek dengan yang baru sebelum perakitan prosedur 3.11, Inspeksi Sambungan secara
kembali. Susun sambungan tengah (midbody) Visual, dengan tidak menyertakan ayat 3.11.3 a
dengan menggunakan nilai torque yang ditentukan dan 3 11.4 a.
oleh manual perakitan tool. Peralatan pemakaian b. Periksa sambungan tengah (midbody) sebagai
torque harus memajang stiker kalibrasi yang terbaru berikut:
3.21.12 Persyaratan Pasca-lnspeksi: Bersihkan Permukaan Seal: Jika sambungan tengah
dan keringkan sambungan dan pelindung ulir. merupakan seal tekanan, permukaan seal harus
Gunakan kompon ulir dan pelindung ulir. Pasang bebas dari tonjolan logam atau timbunan karat
sabuk (band) cat putih di sekeliling tool yang bisa yang menonjol yang bisa terdeteksi secara
diterima. Sabuk cat tersebut harus 12 inci dan 2 visual atau dengan menggesekkan penyisik
inci dari upset box. Dengan menggunakan spidol logam atau kuku di permukaan tersebut. Semua
cat permanen pada permukaan luar tool, tuliskan cekungan dan gangguan pada permukaan seal
atau cap kata-kata DS-1 MWD/ LWD yang diperkirakan dalamnya melebihi 1/32 inci
Inspection," tanggal, dan nama perusahaan yang atau mencakup 20% dari lebar seal pada lokasi
melakukan inspeksi. tertentu adalah merupakan penyebab untuk
pengapkiran. Pembuangan logam dibawah sisi
3.22 Inspeksi Shop terhadap Motor pemmukaan seal tidak diperbolehkan.
dan Turbin
Permukaan Ulir: Permukaan uiir dan bahu
3.22.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini mencakup
torque harus bebas dari lubang atau kecacatan
inspeksi shop motor dan turbin lumpur.
permukaan yang lain yang nampak melebihi
3.22.2 Peralatan: Peralatan berikut ini harus 1/16 inci dalamnya dan 1/8 inci diametemya,
tersediaEuntuk inspeksi: Manual Pabrik, Spidol cat, yang menembus hingga dibawah akar ulir, atau
pengukur cekungan (pit gage), lampu yang mampu yang panjangnya menempati lebih dari 1-1/2
menerangi seluruh permukaan bagian dalam, inci disepanjang lingkaran ulir. Benjolan harus
penyisik logam, meteran, kikir datar atau gerinda dihilangkan dengan kikir tangan atau roda
piringan. penggosok (non-logam) yang lembut".
3.22.3 Persiapan: Catat nomor seri kelly dan 3.22.7 Inspeksi 3 Dimensi: Periksa sambungan
deskripsinya. Apkir kelly tersebut jika nomor serinya upset sesuai dengan prosedur 3.14, Inspeksi 3
tidak ada, kecuali jika pelanggan memaklumi dimensi, dengan menggunakan dimensi dari tabel
persyaratan ini. Bongkar tool sesuai dengan manual 3.8 untuk knteria yang bisa diterima.
dari pabrik.
3.22.8 Inspeksi Sambungan dengan Blacklight:
3.22.4 Fitur Pengurang Tekanan yang Periksa sambungan upset dan sambungan tengah
diperlukan: Kecuali dimaklumi oleh pelanggan, (midbody), jika ada, sesuai dengan prosedur 3.15,
semua sambungan akhir NC38 dan yang lebih Ispeksi Sambungan dengan Blacklight. (Catatan:
besar pada motor dan pada kedua upset saver Jika tool terbuat dari bahan non magnetik, gantikan
subs harus dilengkapi dengan Ceruk Pengurang prosedur 3.17, Inspeksi Sambungan dengan Cairan
Tekanan Pin (Pin Stress Relief Groovesj dan kotak Penetran untuk prosedur 3.17, Inspeksi
boreback. Sambungan upset adalah sambungan Sambungan dengan Blacklight).
yang menghubungkannya pada komponen tali bor
yang selanjutnya di atas dan di bawah tool. Pada 3.22.9 Inspeksl Body secara Visual: Periksa
motor yang dilengkapi dengan saver subs, secara visual permukaan luar tool dari bahu ke
sambungan upset adalah sambungan yang bahu dari adanya kerusakan mekanis. Goresan,
menghubungkan saver subs. Persyaratan ini tidak lubang atau kecacatan sejenisnya yang dalamnya
berlaku pada (mata bor) atau sub bawah pada lebih dari 10% dari dinding yang ada di dekatnya
motor dan turbin jika sub tersebut dilengkapi merupakan penyebab untuk pengapkiran.
dengan ceruk khusus yang dimensinya tidak
3.22.10 Inspeksi Blade dengan Pengukur Ring
kompatibel dengan boreback box.
(Ring Gage): Jika motor atau turbin dilengkapi
3.22.5 Saver Subs dan Stabilizers: Periksa saver dengan stabilizer yang permanen (non-detachable),
subs, jika ada, sesuai dengan prosedur 3.25, periksa blade stabilizer apakah memiliki diameter
"Inspeksi Sub", kecuali jika persyaratan untuk yang sesuai dengan menggelindingkan pengukur
penandaan pada ayat 3.25.8 b pada kedua ring (ring gage) pada ukuran panjangnya. Diameter
prosedur tidak berlaku. Jika motor dilengkapi Intemal (ID) dari gage harus memiliki diamater
dengan stabilizer yang bisa dilepas, periksa blade nominal seperti yang seharusnya +0, -1/32
stabilizer tersebut sesuai dengan prosedur 3.24. inci. Gage tersebut harus bisa jalan dengan lancar
pada blade tersebut. Celah antara gage dengan
blade tidak boleh melebihi 1/16 inci atau tool
tersebut harus diapkir.

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 135


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

3.22.11 Inspeksi Body Partikel Magnetis: Periksa 3.23.5 Inspeksi Sambungan Secara Visual:
permukaan luar tool sesuai dengan prosedur 3.9,
Inspeksi Partikel Magnetis terhadap daerah a. Periksa sambungan sesuai dengan prosedur
Slip/Upset. Selain itu juga periksa rotor dan las 3.11, dengan menghilangkan ayat 3.11.3a dan
yang berkaitan. Segala bentuk retak, tidak peduli 3.11.4a.
kemanapun arahnya harus diapkir. (Jika tool atau b. Periksa sambungan tengah (midbody) sebagai
bagian dari tool terbuat dari bahan non-magnetis, berikut:
gantikan prosedur 3.17, aInspeksi dengan Cairan
Penetrant" untuk mengganti prosedur 3.9, pada Permukaan Seal: Jika sambungan tengah
merupakan seal tekanan, permukaan seal harus
komponen yang non-magnetis).
bebas dari tonjolan logam atau timbunan karat yang
3.22.12 Perakitan dan Pengujian Fungsi: Rakit menonjol yang bisa terdeteksi secara visual atau
tool tersebut dengan mengikuti manual perakitan dengan menggesekkan penyisik logam (metai scale)
atau kuku di permukaan tersebut. Semua cekungan
shop. Ganti ring O dan seal yang lembek dengan
dan gangguan pada permukaan seal yang
yang baru sebelum perakitan kembali. Susun diperkirakan dalamnya melebihi 1/32 inci atau
sambungan tengah (midbody) dengan mencakup 20% dari lebar seal pada lokasi tertentu
menggunakan nilai torque yang ditentukan oleh adalah merupakan penyebab untuk pengapkiran.
manual perakitan tool. Peralatan pemakaian torque
harus memajang stiker kalibrasi yang terbaru. Pemmukaan Ulir: Permukaan ulir harus bebas dari
Lakukan pengujian fungsi sesuai dengan petunjuk lubang atau kecacatan permukaan yang lain yang
manual perakitan shop. nampak melebihi 1/16 inci dalamnya dan 1/8 inci
diameternya, yang menembus hingga dibawah akar
3.22.13 Persyaratan Pasca-lnspeksi: Bersihkan ulir, atau yang panjangnya menempati lebih dari 1-1/2
dan keringkan sambungan dan pelindung ulir. inci disepanjang lingkaran ulir. Benjolan harus
Gunakan kompon ulir dan pelindung ulir. Pasang dihilangkan dengan kikir tangan atau roda penggosok
(non-logam) yang lembut". Pembuangan logam di
sabuk (band) cat putih selebar 2 inci di sekeliling
bawah sisi permukaan seal tidak diperbolehkan.
tool yang bisa diterima. Sabuk cat tersebut harus 12
inci 2 inci dari upset box. Dengan menggunakan
3.23.6 Inspeksi 3 Dimensi: Periksa sambungan
spidol cat permanen pada permukaan luar tool,
upset sesuai dengan prosedur 3.14, Inspeksi 3
tuliskan atau cap kata-kata DS-1 Motor
dimensi, dengan menggunakan dimensi dari tabel
Inspection," tanggal, dan nama perusahaan yang
3.7 untuk kriteria yang bisa diterima.
melakukan inspeksi.
3.23.7 Inspeksi Sambungan dengan Blacklight:
3.23 Inspeksi Shop terhadap Periksa sambungan upset dan sambungan tengah
Underreamers, Hole Openers, Roller (midbody), jika ada, sesuai dengan prosedur 3.15,
Inspeksi Sambungan dengan Blacklight.
Reamers & Casing Scraper.
3.23.8 Inspeksi Body secara Visual:
3.23.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini mencakup
persyaratan inspeksi dan kriteria yang bisa diterima a. Periksa permukaan luar tool case, lengan, roller,
untuk underreamer, roller reamer, hole opener dan pemotong (cutter), pin, dan komponen lain dari
casing scraDer. adanya kerusakan mekanis. Goresan, lubang
atau kecacatan sejenisnya pada tool case atau
3.23.2 Peralatan: Peralatan berikut ini harus
shaft yang dalamnya lebih dari 10% dari dinding
tersedia untuk inspeksi: Manual shop dari Pabrik,
yang ada di dekatnya merupakan penyebab
Spidol cat, pengukur cekungan (pit gage), lampu
untuk pengapkiran. Kerusakan pada komponen
yang mampu menerangi seluruh permukaan bagian
lain yang melebihi batas yang telah dHentukan
dalam, penyisik logam, meteran, kikir datar atau
pada manual shop dari Pabrik harus merupakan
gerinda piringan.
penyebab untuk pengapkiran.
3.23.3 Periapan: Catat nomor seri tool dan
b. Bottleneck tool harus memiliki panjang fishing
deskripsinya. Apkir tool tersebut jika nomor serinya
neck minimum 18 inci diukur dari bahu ke taper.
tidak ada, kecuali jika pelanggan memaklumi
Tong space minimum adalah 7 inci atau jika
persyaratan ini. Bongkar tool dan lepaskan
tidak tool tersebut harus diapkir.
pemotong (cutter), roller, lengan scraper dan pin
sebelum inspeksi. c. Tool yang terbukti telah di las strap harus
diapkir kecuali jika persyaratan tersebut
3.23.4 Fitur Pengurang Tekanan yang
dimaklumi oleh pelanggan.
diperlukan: Kecuali dimaklumi oleh pelanggan,
semua sambungan akhir NC38 dan yang lebih 3.23.9 Inspeksi Body Partikel Magnetis: Periksa
besar pada tool dan pada kedua upset saver subs pins, lengan, seluruh permukaan luar struktur kotak
harus dilengkapi dengan Ceruk Pengurang tool dan kelompok bearing muatan yang lain sesuai
Tekanan Pin (Pin Stress Relief Grooves) dan kotak dengan prosedur 3.9, Inspeksi Partikel Magnetis
boreback. Sambungan upset adalah sambungan terhadap daerah Slip/Upset. Periksa kembali semua
yang menghubungkannya pada komponen tali bor komponen kecuali kotak struktural tool dengan
yang selanjutnya di atas dan di bawah tool. Pada medan magnet yang diarahkan ke garis vertikal
tool yang dilengkapi dengan saver subs, dengan scan yang pertama.
sambungan upset adalah sambungan yang
menghubungkan saver subs.

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 136


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

3.23.10 Perakitan dan Inspeksi Ring Gage: 3.24.5 Inspeksi Sambungan Secara Visual:
Periksa sambungan, termasuk sambunqan tengah
a. Rakit kembali dan lumasi tool tersebut sesuai (midbody) dan sambungan lengan (sleeve
dengan prosedur yang ada pada manual shop. connection) pada stabilizer lengan sesuai dengan
Ganti ring O dan seal yang lembek dengan prosedur 3.11, Inspeksi Sambungan secara Visual,
komponen yang baru. Peralatan pemakaian dengan tidak menyertakan ayat 3.11.3 a dan 3.11.4
torque yang digunakan untuk merakit a.
sambungan tengah harus memajang stiker
kalibrasi yang terbaru. 3.24.6 Inspeksi Dimensional:
b. Buka secara manual dan tutup lengan atau a. Periksa sambungan sesuai dengan prosedur
blade yang bisa digerakkan sekurang- 3.14, Inspeksi 3 Dimensi. Gunakan kriteria
kurangnya tiga kali. Putar cutter dan roller. sambungan yang bisa diterima untuk kerah bor
Semua komponen yang bisa digerakkan harus (drill collar).
bisa bergerak dengan bebas tanpa gerakan
yang berlebihan. b. Ukur panjang leher stabilizer pada pin dan upset
box. Panjang leher tidak boleh kurang dari dua
c. Periksa diameter cutter atau roller dengan kali diameter luar body stabilizer atau 12 inci,
menggelindingkan pengukur berbentuk ring yang mana saja yang lebih besar. Pengecualian
(ring gage) pada roller dan/atau cutter. Diameter dari yang diatas adalah pada yang dekat
dalam gage harus memiliki diameter nominal dengan bit stabilizer. Dalam hal ini minimum
yang diinginkan +0, -1/32 inci. Gage tersebut tong space pada koneksi bawah adalah 7
harus bisa lewat dengan lancar pada cutter atau inci atau tool tsb harus diapkir.
roller. Celah antara gage dan blade tidak boleh
lebih dari 1/16 inci atau jika lebih maka tool c. Crossover stabilizer harus memiliki panjang
tersebut harus diapkir. Untuk tool yang bisa fishing neck minimum 18 inci bahu yang diukur
dimekarkan, mekarkan cutter hingga pada taper.
diameternya penuh dan ulangi pengujian 3.24.7 Inspeksi dengan Blackight: Periksa
tersebut. sambungan upset sesuai dengan prosedur 3.15,
d. Lakukan pengecekan fungsi-fungsi lainnya yang Inspeksi Sambungan dengan Blacklight. Jika tool
disebutkan pada buku manual tersebut dari bahan non-magnetis, gantikan
prosedur 3.17, Inspeksi Sambungan dengn Cairan
3.23.11 Peroyaratan Pasca-lnspeksi: Bersihkan Penetran untuk menggantikan Inspeksi Sambungan
dan keringkan sambungan dan pelindung ulir. dengan Blacklight.
Gunakan kompon ulir dan pelindung ulir. Pasang
sabuk (band) cat putih selebar 2 inci di sekeliling 3.24.8 Inspeksi Body secara Visual: Periksa
tool yang bisa diterima. Sabuk cat tersebut harus 12 secara visual permukaan luar tool dari bahu ke
inci dan 2 inci dari upset box. Dengan bahu dari adanya kerusakan mekanis. Goresan,
menggunakan spidol cat permanen pada lubang atau kecacatan sejenisnya yang dalamnya
permukaan luar tool, tuliskan atau, cap kata-kata lebih dari 10% dari dinding yang ada di dekatnya
DS-1 Inspection," tanggal, dan nama harus diapkir.
perusahaan yang melakukan inspeksi. 3.24.9 Inspeksi Blade dengan Pengukur Ring
(Ring Gage): Periksa diameter blade stabilizer
3.24 Inspeksi Stabilizer dengan menggelindingkan pengukur ring (ring
3.24.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini mencakup gage) pada blade tersebut. Diameter Internal (ID)
persyaratan inspeksi dan kriteria yang bisa diterima dari blade harus sebesar diameter blade nominal
untuk stabilizer. Termasuk juga komponen seperti yang seharusnya +0, -1/32 inci. Gage
ferromagnetik dan non-maqnetik. tersebut harus bisa jalan dengan lancar pada blade
tersebut. Celah antara gage dengan blade tidak
3.24.2 Peralatan: Peralatan berikut ini harus boleh melebihi 1/16 inci atau tool tersebut harus
tersedia untuk inspeksi: Spidol cat, Penyisik logam, diapkir.
meteran, lampu yang mampu menerangi seluruh
permukaan bagian dalam, kikir datar atau gerinda 3.24.10 Inspeksi Body Partikel Magnetis: Periksa
piringan, pengukur ring stabilizer (stabilizer ring permukaan luar dari bahu ke bahu (termasuk
gage). pengelasan pada blade stabilizer yang di las)
sesuai dengan prosedur 3.9, Inspeksi MPI terhadap
3.24.3 Persiapan: Catat nomor seri tool dan daerah Slip/Upset. (Sebagai alternatif untuk
deskripsinya. Apkir tool tersebut jika nomor serinya langkah ini, daerah cakupan dari inspeksi dengan
tidak ada, kecuali jika pelanggan memaklumi Blacklight dari langkah 3.24.5 mungkin bisa
persyaratan ini. diperluas untuk mencakup seluruh permukaan luar
dari stabilizer). Prosedur yang manapun yang
3.24.4 Fitur Pengurang Tekanan yang
digunakan, inspeksi las pada blade stabilizer yang
diperlukan: Kecuali dimaklumi oleh pelanggan,
dilas harus mempergunakan AC yoke untuk
semua sambungan akhir NC38 dan yang lebih
magnetisasi dan harus dilakukan dua kali, dengan
besar pada stabilizer harus dilengkapi dengan
medan kedua diarahkan tegak lurus terhadap yang
Ceruk Pengurang Tekanan Pin (Pin Stress Relief
pertama. Semua bentuk retak merupakan
Grooves) dan kotak boreback.
penyebab untuk pengapkiran, kecuali retak rambut
(hairline crack) pada pelantakan diperbolehkan jika

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 137


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

retak tersebut tidak mencapai logam dasarnya. Jika DIAMETER BEVEL (IN)
stabilizer tersebut dari bahan non-magnetik,
prosedur 3.17, Inspeksi dengan Cairan Penetrant SAMBUNGAN MINIMUM MAKSIMUM
harus digunakan untuk menggantikan Inspeksi
Partikel Maqnetis. 2-3/8 Reg 3-1/32 3-1/16
2-718 Reg 3-19/32 3-5/8
3.24.11 Persyaratan Pasca-lnspeksi: Bersihkan 3-1/2 Reg 4-3/32 4-1/8
dan keringkan sambungan dan pelindung ulir. 4-1/2 Reg 5-5/16 5-11/32
Gunakan kompon ulir dan pelindung ulir. Pasang 6-5/8 Reg 7-11/32 7-318
sabuk (band) cat putih selebar 2 inci di sekeliling 7-5/8 Reg 8-29/64 8-31/64
tool yang bisa diterima. Sabuk cat tersebut harus 12 8-5/8 Reg 9-17/32 9-9/16
inci dan 2 inci dari upset box. Dengan
menggunakan spidol cat permanen pada e. Periksa sambungan dari subs yang akan
permukaan luar tool, tuliskan atau cap kata-kata menghubungkan sambungan pipa bor atau
DS-1 Stab Inspection," tanggal, dan nama sambungan kelly bawah sesuai dengan
perusahaan yang melakukan inspeksi. prosedur 3.13, Inspeksi dua climonci.

3.25 Inspeksi Sub f. Tong space: Tong space minimum harus 7 inci.

3.25.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini mencakup g. Diameter Dalam (Inside Diameter): Sub dengan
persyaratan inspeksi dan krHeria yang bisa diterima sambungan yang sama di atas dan di bawah
untuk rotary drilling subs. Termasuk juga komponen harus memiliki bore lurus dengan diameter
ferromagnetik dan non-maqnetik. dalam (ID) tidak lebih besar dari ID pin yang
terbesar dengan mana pin tersebut akan
3.25.2 Persiapan: Catat nomor seri tool dan dihubungkan. Sub dengan sambungan berbeda
deskripsinya. Apkir tool tersebut jika nomor serinya atas dan bawah bisa dilengkapi dengan step
tidak ada, kecuali jika pelanggan memaklumi bores. Pada subs ini, kapasitas torsi dari pin
persyaratan ini. dengan ID yang lebih besar tidak akan lebih
kecil dari pada kapasitas torsi dari sambungan
3.25.3 Peralatan Yang Diperlukan: Peralatan
pada upset lain dari sub.
berikut ini harus tersedia untuk inspeksi Spidol cat,
pengukur cekungan (pit gage), lampu yang mampu h. Radius Pojok: Radius pojok pada subs type B
menerangi seluruh permukaan bagian dalam, harus sekurang-kurangnya 1.0 inci.
Penyisik logam, meteran, kikir datar atau gerinda
piringan. i. Panjang: Ukur panjang keseluruhan bahu ke
bahu. Ukur panjang leher pada sub type B.
3.25.4 Fitur Pengurang Tekanan yang diperlukan Subs harus memenuhi persyaratan panjang di
pada BHA Subs: Bit subs dan subs yang bawah ini atau jika tidak harus diapkir.
menghubungkan sambungan BHA lainnya, dengan
sambungan NC38 dan yang lebih besar, harus
memiliki ceruk pengurang tekanan pin (pin stress
relief grooves) dan kotak boreback atau jika tidak
maka harus diapkir. (Catatan: Subs khusus
mungkin memerlukan diameter dalam yang tidak
bias menampung boreback box. Bila ini terjadi,
kriteria dimensi khusus yang bisa diterima dari
pabrik khusus sub harus digunakan.)
3.25.5 Inspeksi Sambungan Secara Visual:
Periksa sambungan sesuai dengan prosedur 3.11,
Inspeksi Sambungan secara Visual, dengan tidak
menyertakan ayat 3.11.3 a dan 3.11.4 a.
3.25.6 Inspeksi Dimensional:
a. Periksa sambungan bit subs dan subs yang
akan menghubungan sarnbungan BHA lain
sesuai dengan prosedur 3.14, Inspeksi 3
Dimensi, kecuali bahwa diameter bevel harus
memenuhi persyaratan pada langkah b-d di
bawah ini, yang manapun yang berlaku.
b. Bit subs dan subs lain yang akan
menghubungkan komponen BHA, kecuali Gambar 3.8 Subs Pemboran API
HWDP: Gunakan diameter bevel dari table 3.7.
c. Sambungan sub yang menghubungkan HWDP:
Gunakan diameter bevel dari tabel 3.9.
d. Untuk sambungan bit sub yang
menghubungkan bits: Gunakan diameter bevel
dengan rentangan di bawah iini.

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 138


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

Type Panjang Keseluruhan Panjang Leher 3.25.7 Inspeksi dengan Blacklight: Periksa
Minimum Minimum sambungan upset sesuai dengan prosedur 3.15,
Inspeksi Sambungan dengan Blacklight. Jika sub
(in) (in) tersebut dari bahan non-magnetis, gunakan
A (box x box) 24 prosedur 3.17, Inspeksi Sambungan dengan Cairan
Penetrant untuk menggantikan Inspeksi
A (pin x pin) 12 Sambungan dengan Blacklight.
A (box x pin) 16 3.25.8 Inspeksi Body secara Visual:
B 36 18 a. Kondisi Permukaan: Periksa secara visual
C 7 permukaan luar sub dari bahu ke bahu dari
adanya kerusakan mekanis. Goresan, lubang
j. Dimensi Fioat bore: Pada bit subs yang atau kecacatan sejenisnya yang dalamnya lebih
dilengkapi dengan float bores, dimensi float dari 10% dari dinding yang ada di dekatnya
bore harus memenuhi dimensi floatbore pada harus diapkir.
gambar 3.9 dan berikut ini:
b. Pemberian Merk sMarking): Sub harus memiliki
Dimensi (dalam Inci) ceruk penanda (marking recess) yang
menunjukkan nama pabrik atau merek, kata-
Sambungan R A
kata SPEC 7," sambungan sub atas dan bawah
(+1 /64, -0) (+ 1/16) dan diameter dalam dari sub. Informasi yang
terdapat pada merk harus sesuai dengan ID
2-3/8 Reg 1-11/16 9-1/8 yang sebenamya dan sambungan pada sub.
2-7/8 Reg 1-15/16 10 (Sub yang tidak menunjukkan merk ini tidak
sesuai dengan API Spesifikasi 7).
3-1/2 Reg 2-7/16 10-1/2
3.25.9 Perlsyaratan Pasca-lnspeksi: Bersihkan
4-1/2 Reg 3-1/2 12-13/16 dan keringkan sambungan dan pelindung ulir.
6-5/8 Reg 4-13/16 17 Gunakan kompon ulir dan pelindung ulir. Pasang
sabuk (band) cat putih selebar 2 inci di sekeliling
7-5/8 Reg 4-13/16 17-1/4 tool yang bisa diterima. Sabuk cat tersebut harus 12
inci dan 2 inci dari upset box. Dengan
8-5/8 Reg 4-13/16 17-3/8
menggunakan spidol cat permanen pada
permukaan luar tool, tuliskan atau cap kata-kata
DS-1 Sub Inspection," tanggal, dan nama
perusahaan yang melakukan inspeksi.

3.26 Inspeksi Shop terhadap Katup


Pengaman Permukaan (Surface
Safety Valves) Kelly Valves, dan
Pelindung Blowout Dalam (Inside
Blowout Preventer)
3.26.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini mencakup
persyaratan inspeksi dan kriteria yang bisa diterima
untuk Kelly valves, safety valves dan inside blowout
preventer, (IBOP's).
3.26.2 Peralatan: Peralatan berikut ini harus
tersedia untuk inspeksi: Manual Shop dari Pabrik,
Spidol cat, pengukur cekungan (pit gage), lampu
yang mampu menerangi seluruh permukaan
bagian dalam, Peysik logam, meteran, kain, emery,
kkir datar atau gerinda piringan.
3.26.3 Persiapan:
a. Tentukan dari pelanggan tekanan kerja dari
yang diperlukan dari tool tersebut dan apakah
diperlukan H2S trim. Juga tentukan sambungan
upset yang diperlukan, ID minimum dan OD
maksimum. Jika spesifikasi dari valve tidak
memenuhi spesifikasi pelanggan, jangan
melanjutkan inspeksi. Beritahu pelanggan.

Gambar 3.9 Bit sub float bore.

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 139


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

a. Periksa secara visual permukaan luar tool dari


bahu ke bahu dari adanya kerusakan mekanis.
b. Bongkar tool seluruhnya, dengan melepas Goresan, lubang atau kecacatan sejenisnya
semua sambungan tengah dan melepas semua yang dalamnya lebih dari 10% dari dinding yang
bola, colokan, dudukan, seal pendukung ada di dekatnYa harus diankir.
(backup seal), pegas dan allen plug.
b. Bersihkan dan periksa selongsongnya dan
3.26.4 Tekanan Kerja/ Verifikasi Trim: Catat komponen intemalnya. Lubang, keropos, pecah
nomor seri dari tool dan deskripsinya. Jika tidak dan cekungan tidak diperbolehkan di daerah
bisa ditemukan nomor serinya, apkir tool tersebut. seal pada dudukan (seat), pelor (balls), colokan,
Verifikasi tekanan kerja dari tool dengan salah satu atau tangkai operasi. Berikan perhatian khusus
cara berikut ini: pada seal bores pada lubang tangkai operasi,
a. Tanda permanen pada body valve. dan di daerah dimana seal yang lembut harus
bergerak ketika valve sedang dioperasikan
b. Catatan tertulis dari pabrik peralatan aslinya tekanan di selongsongnya. Daerah ini harus dari
bisa dilacak dengan menggunakan nomor seri logam yang mengkilat dan bebas dari seqala
yang unik. (Informasi pada tanda di body valve macam cerukan.
dan pada catatan tertulis harus sesuai, jika tidak
maka valve tersebut harus diapkir). c. Tong space shell minimum harus 7 inci atau jika
tidak tool tersebut harus diapkir. Tong space
3.26.5 Inspeksi Sambungan Secara Visual: tidak boleh memiliki lubang tangkai operasi
a. Penksa sambungan sesuai dengan prosedur (operating stem hole) maupun sambungan
3.11, dengan tidak menyertakan ayat 3.11.3 a tengah (midbody connection).
dan 3.11.4 a. 3.26.9 Perakitan:
b. Periksa sambungan tengah (midbody) sebagai a. Tool harus dirakit sesuai dengan prosedur
berikut: tertulis untuk perakitan dari pabrik, dengan
Permukaan Seal: Jika sambungan midbody torque yang benar pada semua sambungan
merupakan seal tekanan, permukaan seal harus tengah. Peralatan pemakaian torque harus
bebas dari logam yang menonjol atau timbunan memasang stiker kalibrasi yang terbaru. Semua
karat yang menonjol yang terdeteksi secara ring O, seal lembek yang lain dan pegas yang
visual atau dengan meraba logamnya dengan sudah "bergelombang yang dipasanq harus
penyisik logam atau menggunakan kuku pada Yanq baru.
permukaan tersebut. Lubang atau gangguan b. Untuk valve yang memerlukan H2S trim, semua
pada permukaan seal yang diperkirakan komponen harus diverifikasi yang sesuai untuk
dalamnya melebihi 1/32 inci atau menempati H2S service berdasarkan nomor part atau
20% dari lebar seal di lokasi tertentu adalah nomor seri. Part yang kecil, seperti seal dan
merupakan alasan untuk pengapkiran. pegas (spring), yang tidak memiliki nomor
Pembuangan logam dibawah permukaan seal identifikasi harus diganti dengan part yang baru
tidak diperbolehkan. yang diketahui sesuai untuk H2S service.

Perrnukaan ulir: permukaan ulir dan bahu c. Setelah merakit kelly dan safeb valve yang
torque harus bebas dari cekungan atau memiliki terminal berulir untuk pengisian gemuk,
kecacatan permukaan iainnya yang nampak pasang sementara sambungan pengisian
melebihi 1/16 inci dalamnya atau berdiameter gemuk dan Iumasi valvenya pada saat
1/8 inci, yang menembus hingga kebawah akar mengoperasikan pelomya. Teruskan hingga
ulir atau yang menempati lebih dari 1-1/2 inci gemuk (grease) terlihat di dalam valve.
panjangnya pada lingkar ulir. Tonjolan harus Lepaskan sambungan grease dan pasang
dihilangkan dengan kikir tangan atau roda colokan yang sesuai pada terminal berulir
penggosok non-logam yang lembut". (threaded port). Operasikan pelot tersebut
beberapa kali untuk memastikan bahwa alat itu
3.26.6 Inspeksi Sambungan Dimensional: berfungsi dengan lancar.
Periksa sambungan upset sesuai dengan prosedur d. Periksa bahwa indikator posisi pada tangkai
3.13, Inspeksi 2 Dimensi. operasi menunjukkan penunjukan posisi 'buka'
3.26.7 Inspeksi dengan Blacklight: Periksa dan 'tutup' pada valve dengan benar.
sambungan upset dan sambungan tengah sesuai
3.26.10 Persyaratan Pengujian Tekanan
dengan prosedur 3.15, Inspeksi Sambungan Hidrostatis: Kelly valve, safety valve, dan inside
dengan Blacklight. Perluas cakupan inspeksi BOPs harus dilakukan uji-hydro selongsong (sheel
blacklight semua permukaan bagian dalam dan luar hydrotested) dan uji-hydro differensial (diflerentially
yang terjangkau dari valve bisa diperiksa.
hydrotested pada tekanan rendah dan tekanan
tinggi.
Perhatian: Sebelum memasok tekanan hydrotest,
pastikan bahwa part yang ditest diisolasi dibelakang
3.26.8 Inspeksi Body Dimensional/ Visual dan barikade dengan ukuran dan kekuatan yang
Perangkat Keras Internal: memadai untuk, mencegah cidera apabila terjadi
kebocoran atau pecahnya selongsong. Pastikan

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 140


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

bahwa semua udara sudah dikeluarkan dari sistim yang lebih rendah) dan ulangi pengujian seperti
penguiian sebelum diberi tekanan. Ikuti semua yang sebelumnya.
prosedur keselamatan lain yang telah diberlakukan
pada fasilitas bengkel. Buang tekanan hingga nol.
a. Block dan Pembuangan (bleed) diperlukan: f. Pengujian Selongsong (Shell Test: (Berlaku
Setelah memberikan tekanan pada alat yang untuk kelly valve, safety valve dan IBOPs)
ditest pada semua pengujian di bawah ini,
sumber tekanannya harus diisolasi dan selang Pasang upset (pin) bawah dari valve pada
tekanan antara sumbemya dan alat yang ditest sambungan yang diuji. Valve harus pada posisi
harus dibuang hingga nol. Waktu pengujian "terbuka dengan valve lain, penutup atau
hidro tidak boleh dimulai hingga tahap-tahap ini colokan pada upset (box) atas.
telah dilaksanakan.
b. Kriteria yang Bisa Diterima: Waktu untuk Berikan tekanan kerja yang ditentukan dari
menahan tekanan minimum pada tiap-tiap upset (pin) bawah dari valve. Blok dan alirkan
pengujian adalah 5 menit . Penurunan telianan sumber tekanan. Tahan tekanan selama 5 menit
yang drastis atau kebocoran melalui batang sambil mengamaff pelor (ball), tangkai operasi
valve atau di sekitar tangkai pengoperasian dan sambungan tengah dari adanya kebocoran.
valve harus merupakan penyebab untuk Amati pengukur tekanan apakah terjadii
pengapkiran valve. penurunan tekanan.

c. Kalibrasi Pengukur (Gage): Pengukur tekanan Pada kely valve dan safety valve, sambil
(pressure gage) yang digunakan untuk mempertahankan tekanan nenquiian, buka dan
hidrotesting harus menunjukkan stiker kalibrasi tutup bola sekurang-kurangnya tiga kali sambil
yang terbaru. mengamati tangkai operasi dari adanya
d. Pengujian Diferensial dari bawah: (Berlaku kebocoran. Tidak boleh terjadi kebocoran.
untuk kelly valve, safety valve dan IBOPs) Biarkan valve pada posisi terbuka. Buang
tekanan hingga nol.
Pasang upset (pin) bawah dari valve pada
sambungan yang diuji. Valve harus pada posisi
3.26.11 Persyaratan Pasca-lnspeksi:
tertutup dengan tidak ada penutup atau
colokan pada upset box bagian atas. a. Bersihkan dan keringkan sambungan beruiir
dan pelindung ulir dan gunakan kompon u\ir
Berikan tekanan 200 psig dari upset (pin) yang sesuai. Gunakan pelindung ulir.
bawah dari valve. Blok dan alirkan sumber
tekanan. Tahan tekanan selama 5 menit sambil b. Pasang kantong part pada valve. Kantong part
mengamati pelor (ball), tangkai operasi dan harus berisi sekurang-kurangnya satu kunci
sambungan tengah dari adanya kebocoran. (wrench) operasi (untuk safety valve dan kely
Amati pengukur tekanan apakah terjadi valve) atau alat pembuka (untuk inside BOP's).
penurunan tekanan. Untuk tool, yang dilengkapi dengan perkakas
ini, kantong part-nya juga harus berisi allen
Setelah valve lolos pengujian 200 psig, wrench untuk melepas sumbat (plug) dari
naikkan tekanan hingga tekanan maksimal dari lubang sambungan gemuk (grease fitting) dan
valve dan ulangi pengujian seperti yang dipasang pada sekurang-kurangnya dua grease
sebelumnya. fitting.
c. Pasang sabuk (band) cat putih selebar 2 inci di
Buang tekanan hingga nol. sekeliling tool yang bisa diterima. Sabuk cat
tersebut harus 6 inci dan +2 inci dari upset box.
e. Pengujian diferensial dari atas: (Hanya berlaku Dengan menggunakan spidol cat permanen
untuk bidirectional kelly valve) pada permukaan luar tool, tuliskan atau cap
Pasang upset (box) bawah dari valve pada kata-kata DS-1 SV Inspection," tanggal, dan
sambungan yang diuji. Valve harus pada posisi nama perusahaan yang melakukan inspeksi.
tertutup" dengan tidak ada penutup atau
colokan pada upset pin bagian bawah.
3.27 Inspeksi Medan terhadap
Specialty Tools
Berikan tekanan 200 psig dari upset (box) atas 3.27.1 Ruang Lingkup: Prosedur ini mencakup
dari valve. Blok dan alirkan sumber tekanan. inspeksi medan terhadap specialty tool seperti jar,
Tahan tekanan selama 5 menit sambil motor, MWD dan peralatan lainnya dengan
mengamati pelor (ball), tangkai operasi dan prosedur perusahaan ditempat lainnya dengan
sambungan tengah dari adanya kebocoran. standart ini. Sedangkan inspeksi penuh terhadap
Amati pengukur tekanan apakah terjadi peralatan ini memerlukan pelepasan shop, pada
penurunan tekanan. kesempatan yang diperlukan untuk melakukan
inspeksi medan yang bisa dicapai tanpa melepas
Setelah valve lolos pengujian 200 psig, peralatan tersebut. Inspeksi medan bisa
naikkan tekanan hingga 5000 psig, atau mengidentifikasi masalah dengan hubungan akhir
tekanan maksimal dari valve (yang mana saja dan masalah struktur peralatan, tetapi pemakai

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 141


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

harus mengingat bahwa persyaratan lain tentang 3.27.10 Persyaratan Pasca-lnspeksi: Bersihkan
peralatan tersebut tidak akan dievaluasi selama dan keringkan sambungan dan pelindung ulir.
inspeksi medan yang dipersingkat ini. Gunakan kompon ulir dan pelindung ulir. Pasang
sabuk (band) cat putih selebar 2 inci di sekeliling
3.27.2 Peralatan: Peralatan berikut ini harus tool yang bisa diterima. Sabuk cat tersebut harus 6
tersedia: Spidol cat, pengukur ketebalan ultrasonik inci dan +2 inci dari upset box. Dengan
(ultrasonik thickness gage), pengukur lubang (pit menggunakan spidol cat permanen pada
gage), lampu yang mampu menerangi permukaan permukaan luar tool, tuliskan atau cap kata-kata
bagian dalam peralatan, penyisik logam, meteran, DS-1 Field Inspection," tanggal, dan nama
kikir datar atau gerinda piringan. perusahaan yang melakukan inspeksi.
3.27.3 Persiapan:
3.28 Inspeksi Kualifikasi Personil
a. Catat nomor seri tool dan deskripsinya.
Letakkan peralatan di rak dengan paling sedikit 3.28.1 Ruang Lingkup: Bagian ini mencakup
tiga penyangga dan ruangan untuk Pelatihan/training, sertifikasi, dan persyaratan
menggelindingkan peralatan tersebut paling pandangan/visi bagi individu yang melakukan
sedikitnya 360 derajat. prosedur inspeksi dengan standart ini.

b. Bersihkan sambungan yang terekspos. 3.28.2 Pendahuluan: Personil inspeksi yang


Bersihkan permukaan peralatan bagian luar dan melakukan inspeksi menurut standart ini harus
dalam yang terkena. disertifikasi oleh perusahaannya. Perusahaan harus
memiliki suatu program tertulis yang
3.27.4 Fitur Pengurang Tekanan yang diperlukan menggambarkan program sertifikasi tersebut.
pada Sub BHA: Kecuali dimaklumi oleh pelanggan, Persyaratan program ini terdapat pada ayat 3.28.3
bit sub dan sambungan sub lain yang berhubungan sampai 3.28.5.
dengan sambungan BHA, dengan sambungan akhir
NC38 dan yang lebih besar pada stabilizer harus 3.28.3 Program Pelatihan: Personil inspeksi harus
dilengkapi dengan API Ceruk Pengurang Tekanan mendapat training tentang inspeksi yang akan
Pin (Pin Stess Relief Grooves) dan kotak boreback, mereka lakukan. Training tersebut harus meliputi
jika tidak maka harus dibuang. (Catatan: sub tujuan instruksi dasar-basar metode, operasi peralatan
-khusus memerlukan diameter bagian dalam yang dan kalibrasi peralatan, serta tahap-tahap
tidak memuat sebuah kotak boreback. Jika hal ini prosedural. Waktu yang dihabiskan dalam
terjadi, kriteria penerimaan dimensional khusus dari pelaksanaan hari ke hari (day-to-day performance)
pabrik sub khusus harus dipakai.) dari metode inspeksi tersebut jangan dihitung ke
dalam persyaratan training.
3.27.5 Inspeksi Tubuh Secara Visual: Periksa
permukaan luar peralatan dari bahu ke bahu a. Ujian Metode Inspeksi: Personil inspeksi harus
terhadap kerusakan mekanis. Setiap potongan, mengikuff ujian tertulis dan ujian praktik
tercungkil, atau kecacatan serupa yang (operasi) tentang persyaratan berikut ini untuk
kedalamannya melebihi 10% dari dinding metode yang diterapkan:
didekatnya harus diganti. Ujian Tertulis - Prinsip-prinsip metode, operasi
3.27.6 Inspeksi Sambungan Secara \risua: peralatan dan kalibrasi peralatan, dan tahap-
Periksa sambungan yang terekspos sesuai dengan tahap prosedural.
prosedur 3.11. dengan tidak menyertakan ayat
3.11.3 a 3.11 4a Ujian Praktik: - Setup peralatan, kalibrasi dan
operasi, tahap-tahap prosedural, disposisi
3.27.7 Inspeksi 3 Dimensional: Periksa bahan, dan pelaporan pekeriaan.
sambungan sesuai dengan prosedur 3.14, Inspeksi
3 Dimensi. b. Persyaratan Visi: Personil inspeksi harus
memenuhi persyaratan berikut ini untuk
3.27.8 Inspeksi sambungan dengan Blacklight:
ketaiaman Penalihatan dan Perbedaan wama.
Periksa sambungan upset sesuai dengan prosedur
3.15, Inspeksi Sambungar dengan Blacklight. Jika Ketajaman Penglihatan Dekat: Personil
tool tersebut dari bahan non-magnetis, gantikan inspeksi harus mendemonstrasikan kemampuan
prosedur 3.17, Inspeksi Sambungan dengn Cairan untuk membaca minimun huruf Jaeger Nomor 2
Penetran untuk menggantikan Inspeksi Sambungan atau huruf dengan ukuran dan jenis yang
dengan Blacklight. sepadan pada jarak 12 inci atau jarak yang lebih
3.27.9 Inspeksi Body dengan Partikel Magnetis: besar pada peta tes Jaeger standart. Tes ini
Periksa permukaan luar tool dari bahu ke bahu harus diberikan setiap tahun.
sesuai dengan prosedur 3.9, tentang Inspeksi
Partikel Magnetis di daerah Slip/Upset. Adanya Perbedaan warna: Personil inspeksi harus
celak harus merupakan penyebab pengapkiran. mendemonstrasikan kemampuan untuk
Jika peralatan bukan non-magnetis, maka, prosedur membedakan perbedaan warna-warna yang
3.17 Inspeksi Penetran dengan Cairan harus digunakan dalam metode inspeksi yang
menggantikan Inspeksi Partikel Magnetis. dilakukan. Tes ini harus diberikan setiap tiga
tahun.

3.28.4 Catatan: perusahaan inspeksi harus


menjaga catatan berikut ini untuk semua pengawas:

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 142


DS-1 Drill Stem Design and Inspection Inspeksi

a. Dokumen Sertifikasi: Dokumen ini atau Selesainya persyaratan training dan ujian
salinannya harus berada pada lokasi kerja. pada bagian ini dan program tertulis
Dokumen tersebut harus mencantumkan nama perusahaan inspeksi.
pengawas, jenis pelatihan/training yang
diperoleh, jumiah jam peiatihan, tanggal Dilakukannya ujian penglihatan yang bisa
sertifikasi, dan tanacal mulai bekeria. diterima.
b. Catatan Ujian: Ujian pengawas, nilai, dan
c. Resertifikasi: Seorang pengawas harus
catatan ujian penglihatan harus diiaaa selama
disertifikasi kembali:
waktu hubungan kerja dengan perusahaan.
3.28.5 Sertifikasi: Jika pengawas (inspector) tidak melakukan
metode yang bisa diterapkan selama periode
a. Tanggungjawab: Sertifikasi dari pengawas satu tahun. Jika pengawas mengganff
merupakan tanggungjawab dari perusahaan karyawannya.
inspeksi yang mempekerjakan mereka,
meskipun agen-agen diluar bisa dikontrak untuk Setelah jangka waktu tiga tahun dengan
memberikan administrasi program dan karyawan yang sama.
pelatihan.
3.28.6 Registrasi Vendor: Bagian 4 dari standart
b. Persyaratan minimum untuk sertifikasi
ini memberikan persyaratan pilihan untuk registrasi
pengawas adalah:
inspeksi dan vendor ulir.

DS-1 TRANSLATION FOR TUBOSCOPE PERSONNEL 143

Anda mungkin juga menyukai