Ruang Ekstraseluler
Cairan Intravaskular (cairan dalam pe mbuluh darah)
Mengandung plasma kurang lebih 3 liter dari 6 liter darah, 3 liter sisanya
terdiri dari eritrosit, leukosit, dan trombositq Cairan Interstisie l
Mengandung cairan yang mengelilingi sel dan berjumlah sekitar 8 liter pada
orang dewasa, Limfe merupakan contoh dari cairan interstisiel.q Ruang
Transeluler
Merupakan bagian terkecil dari cairan ekstraseluler kurang lebih hanya 1 liter.
Contoh; cairan serebro spinal, pericardial, sinovial, intraokular, dan pleural
(keringat & sekresi pencernaan).
ELEKTROLIT
Cairan Ekstraseluler
Kation : Meq/L
Natrium 142
Kalium 5
Kalsium 5
Magnesium 2
TOTAL 154
Anion : Meq/L
Klorida 103
Bikarbonat 26
Fosfat 2
Sulfat 1
Asam Organik 5
Proteinat 17
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
TOTAL 154
ELEKTROLIT
Cairan Intraseluler
Kation : Meq/L
Natrium 10
Kalium 150
Magnesium 40
TOTAL 200
Anion : Meq/L
Bikarbonat 10
Fosfat 75
Sulfat 75
Proteinat 40
TOTAL 200
FILTRASI
Tekanan hidrostatik dalam Kapiler cenderung untuk menyaring cairan keluar
dari kompartemen vaskuler kedalam cairan interstisial.
Pompa Natrium Kalium
Konsentrasi natrium lebih besar dala m CES dibandingkan dalam CIS; karena
ini ada kecenderungan natrium kalium, yang terdapat pada membran sel da n
secara aktif memindahkan natrium dari sel kedala m CES.
Sebaliknya, konsentrasi kalium intraseluler yang tinggi dipertahankan denga n
me mompakan kalium kedalam sel.
Rute Pemasukan dan Kehilangan Cairan
GINJAL
KULIT
PARU PARU
TRAKTUS GASTRO INTESTINAL
Input & Out Put Rata rata Pada Dewasa Per 24 Jam
INPUT
Cairan oral 2100
Air dlm makanan 200
Air hasil metabolisme 300
Total 2600
OUTPUT
Feces 200
Urine 1500
Paru Paru 300
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Kulit 600
Total 2600
SAFETY
(KEAMANAN)
KEAMANAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum:
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
tentang konsep keamanan dan keselamatan dan perawatan untuk memberikan
keselamatan dan keamanan.
Tujuan Instruksional Khusus:
a. Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan:
1. Deskripsi keamanan dan keselamatan
2. Factor yang memepngaruhi kemanan dan keselamatan klien
3. Hal yang mengancam keamanan dan keselamatan klien
4. Masalah yang ditimbulkan akibat kondisi ketidakamanan dan
ketidaknyamanan
5. Peran perawat dalam pemenuhan kebutuhan kemanan dan keselamatan
b. Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu melakukan
asuhan keperawatan klien dengan gangguan keamanan dan keselamatan
(intervensi restraints).
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
A. PENDAHULUAN
Keamanan seringkali didefinisikan sebagai keadaan bebas dari cedera
fisik dan psikologis, adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus
dipenuhi. Lingkungan pelayanan kesehatan dan komunitas yang aman
merupakan hal yang penting untuk kelangsungan hidup klien. Perawat harus
mengkaji bahaya yang mengancam keamanan klien dan lingkungan, dan
selanjutnya melakukan intervensi yang diperlukan. Dengan melakukan hal ini,
maka perawat adalah orang yang berperan aktif dalam usaha pencegahan
penyakit, pemeliharaan kesehatan, dan peningkatan kesehatan.
Lingkungan klien mencakup semua factor fisik dan psikososial yang
mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan dan kelangsungan hidup
klien. Definisi yang luas tentang lingkungan ini menggabungkan seluruh tempat
terjadinya interaksi antara perawat dank lien, contohnya rumah, pusat
komunitas, klinik, rumah sakit, dan tempat perawatan jangka panjang.
Keamanan yang ada dalam lingkungan ini akan mengurangi insiden terjadinya
penyakit dan cedera, memperpendek lama tindakan dan/atau hospitalisasi,
meningkatkan atau mempertahankan status fungsi klien, dan meningkatkan
kesejahteraan klien. Lingkungan yang aman juga akan memberikan
perlindungan kepada stafnya, dan memungkinkan mereka untuk berfungsi pada
tingkat yang optimal (Potter and Perry, 1995).
Lingkungan yang aman adalah salah satu kebutuhan dasar yang
terpenuhi, bahaya fisik akan berkurang, penyebaran mikroorganisme pathogen
akan berkurang, sanitasi dapat dipertahankan, dan polusi dapat dikontrol.
Kebutuhan dasar manusia, terutama kebutuhan fisiologis yang terdiri dari
kebutuhan terhadap oksigen, kelembaban yang optimum, nutrisi dan suhu yang
optimum, akan mempengaruhi keamanan seseorang. Pemenuhan kebutuhan
dasar fisiologis manusia diperlukan untuk mencapai kebutuhan keamanan dan
keselamatan.
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Mainan yang diberikan haruslah aman bagi anak. Seting peralatan rumah
haruslah hati-hati disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan anak
preschool dan toddler.
c. School Age and Adolescent
Pada tahap perkembangan ini, factor fisiologis anak telah mengalami
kematangan sehingga anak akan mengalami perluasan peran dan
melakukan hal-hal yang baru bagi mereka sesuai dengan pengalaman
hidup mereka. Anak mengalami banyak kegiatan aktivitas diluar rumah
dengan kelompok sebaya mereka sehingga terjadi ketidakseimbangan
antara kebutuhan latihan/aktivitas dengan istirahat/tidur mereka. Hal
tersebut dapat memungkinkan terjadinya bahaya fisik yang mengancam
keamanan anak. Support dari keluarga sangat diperlukan bagi anak
karena anak tidak banyak mau dikekang tetapi anak memerlukan
perhatian dan pengertian dari dukungan baik fisik maupun psikologis dari
keluarga, kelompok sebaya maupun perawat.
d. Adult and Older Adult
Pada orang dewasa terlah terjadi kematangan baik fisik maupun
psikologisnya. Bahaya kemanan dapat terjadi di rumah, tempat kerja, dan
lain-lain. Kematian atau kondisi yang mengancam keamanan pada
perkembangan ini adalah jatuh atau kecelakaan lalu lintas, kecelakaan
kerja dan sebagainya. Pada orang lanjut usia bahaya yang mengancam
adalah jatuh dan cedera yang diakibatkan oleh proses degenerasi pada
sistem tubuh karena bertambah usia mereka sehinga daya persepsi dan
kognisi mereka mengalami penurunan sehingga mengakibatkan terjadi
potensial atau risiko untuk jatuh dan cedera.
dapat berupa injuri dan kesakitan atau penyakit. Injuri dapat ditimbulkan dari
kecelakaan lalu lintas dari kendaran bermotor, jatuh, keracunan, tenggelam dan
mati lemas, terbakar, kebakaran, tersengat listrik, kena radiasi, infeksi.
Kesakitan atau penyakit dapat berupa masalah pernafasan, alergi, efek dari
produk atau zat kimia atau polusi da stress akibat dari penyakit.
2. Mencegah Jatuh
Jatuh dapat terjadi karena beberapa alasan. Pasien mungkin:
a. Salah memperkirakan jarak dari tempat tidur ke lantai.
b. Merasa lamah atau pusing pada saat mencoba untuk bangun.
c. Merubah posisi terlalu cepat dan kehilangan keseimbangan ketika
mencoba untuk bangun dari kursi. Hal ini umum terjadi khususnya pada
pasien lanjut usia.
d. Bertemu bahaya ketika sedang berjalan.
e. Tidak mengenal lingkungan sekelilingnya.
f. Meminum obat yang membuat kesadaran mereka terhadap lingkungan
berkurang.
g. Berada di tempat gelap.
Anda harus menggunakan tindakan pencegahan yang baik untuk menghindari
kecelakaan ini.
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
b. Pada saat membantu pasien pindah, pastikan bahwa roda tempat tidur
dan roda alat transport, seperti banker atau kursi roda sudah dikunci.
c. Tahanlah kursi tersebut pada saat pasien bangun atau duduk untuk
mencegah pasien tergelincir. Kaitkan satu kaki anda dibelakang kaki
depan kursi pada saat pasien anda didudukkan.
d. Berjalan ke sisi kanan koridor. Tetaplah berada di sisi kanan ketika
memindahkan pasien dengan brankar atau tandu dan kursi roda.
Berhati-hatilah terutama di perempatan, jalan yang menanjak, atau
menurun atau bergerak d jalan sempit.
e. Selalu berjalan, jangan pernah berlari, meskipun anda merasa ditekan
untuk bergerak lebih cepat pada saat itu.
f. Jangan pernah memainkan permainan yang kasar karena hal tersebut
tidak tepat dan membahayakan.
g. Perhatikan bahwa lengan pasien yang paralysis diletakkan di
pangkuannya. Jangan membiarkannya terkulai sampai ke jari-jari roda
karena mungkin saja dapat tersangkut ke bawah kursi pada saat kursi
roda tersebut bergerak. Ingatlah untuk menaikan sandaran kaki ketika
pasien akan duduk atau bangun dari kursi roda.
h. Di lingkungan perawatan di rumah, bereskan karpet yang berantakan
yang dapat meyebabkan klien tesandung dan jatuh. Letakkan keset yang
tidak licin di kamar mandi.
4. Penunjang Postur
Penunjang postur terkadang mungkin diperlukan untuk menunjang posisi
pasien atau untuk menyokong bagian tubuh tertentu. Penunjang adalah alat
yang digunakan untuk membantu mempertahankan pasien dalam posisi tubuh
yang baik atau untuk menjamin keselamatan pasien. Alat penunjang ini
cenderung untuk membatasi pergerakan pasien sampai beberapa tingkatan.
Oleh karena itu, alat tersebut harus hanya digunakan:
a. Atas perintah dokter.
b. Ketika semua tindakan untuk mencapai tujuan perawatan sudah dicoba.
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
c. Pada saat alat tersebut bisa dilepas dengan interval waktu tertentu untuk
memeriksa adanya iritasi atau sirkulasi yang buruk di daerah tersebut.
Ketika alat penunjang digunakan:
a. Jelaskan mengapa alat tersebut dibutuhkan dan yakinkan pasien
berulangkali meskipun anda berfikir bahwa pasien tidak mengerti.
b. Periksalah pasien dan penempatan alat penunjang setiap 2 jam.
Periksalah setiap area dengan cermat akan adanya tanda-tanda iritasi
dan sirkulasi yang buruk. Beri kesempatan pada pasien untuk bergerak
dan merubah posisi.
c. Perhatikan posisi dan kesesuaian posisi tubuh dengan cermat. Beri
perhatian pada kulit.
d. Antisipasi kebutuhan fisik dasar akan cairan dan eliminasi. Pasien yang
memakai alat penunjang mengalami kesulitan dalam pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan tersebut.
e. Tempatkan pasien di temapt dimana pasien dapat diobservasi dengan
baik.
Dibanyak fasilitas, fisioterapi bersama dengan staf keperawatan
merencanakan pemakaian secara langsung alat penunjang, untuk
menyokong, mempertahankan posisi, dan keselamatan pasien.
5. Penyelamatan Kebakaran
merupakan fakta ilmiah bahwa jika terdapat tiga elemen dalam jumlah yang
tepat, maka akan menjadi kebakaran. tiga elemen tersebut adalah panas, bahan
bakar, dan oksigen.
Mengetahui dan berlatih prosedur kebakaran dan rencana evakuasi secara
teratur bagi fasilitas merupakan tanggung jawab bagi setiap anggota staf.
a. Bermain peran prosedur gawat darurat sampai anda benar-benar aman.
Ingatlah di semua keadaan gawat darurat kesejahteraan dan keselamatan
pasien adalah hal terpenting.
b. Pelajari tempat pintu darurat dan tempat serta penggunaan semua
peralatan pengendalian kebakaran, seperti: alat pemadam api
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
b. Pencegahan Kebakaran
Banyak yang bisa anda dan setiap anggota staf lakukan untuk mencegah
bencana kebakaran. Secara umum:
a. Memeriksa kabel listrik yang berserakan
b. Tidak mengisi sirkuit dengan terlalu banyak kawat listrik hingga terlalu
penuh
c. Tidak menggunakan kawat listrik yang ringan pada peralatan yang
berkekuatan tinggi
d. Menggunakan steker tiga cabang
e. Tidak membiarkan adanya tumpukan-tumpukan yang berserakan di
pintu keluar atau lalu lintas jalan
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
c. Merokok
Merokok di temapt tidur tidak pernah diperbolehkan kecuali jika pasien
diawasi. Merokok harus dibatasi dengan ketat di area tertentu, kecuali jika
diperbolehkan.
Hal ini diberlakukan untuk pasien, pengunjung, dan juga staf. Asbak harus
besar. Penggunaan korek api harus diawasi. Bahan-bahan merokok disimpan
di ruang perawat. Pasien-pasien yang tidak memiliki hak-hak istimewa untuk
merokok tidak boleh memiliki bahan-bahan untuk merokok. Jika anda melihat
pasien yang tidak diperbolehkan merokok memiliki bahan-bahan untuk
merokok, kumpulkan bahan-bahan tersebut dan beritahukan perawat.
Beberapa perokok mungkin memerlukan pengawasan langsung untuk
merokok.
d. Kewaspadaan Oksigen
Penggunaan oksigen menghadirkan bahaya yang spesifik. Ketika oksigen
digunakan:
a. Jangan pernah mengijinkan orang untuk merokok, menyalakan korek
api atau membakar sesuatu di temapt itu
b. Jangan menggunakan cairan yang mudah terbakar seperti minyak,
alkohol atau cat kuku.
c. Jangan menggunakan peralatan listrik seperti radio, pengering rambut,
pencukur elektrik, bantalan panas atau mainan.
d. Tempelkan tanda yng menunjukkan bahwa oksigen sedang digunakan.
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Ingatlah:
1. R: Remove patients (pindahkan pasien). Pindahkan pasien ke tempat
yang aman. Pasien yang dapat berjalan dapat diiringi. Pada beberapa
kasus, mereka dapat dimintai bantuan untuk membantu yang lain
mencapai jalan keluar. Pasien mungkin perlu untuk dipindahkan dari
tempat tidurnya keluar dari bahaya. Jika seseorang tidak dapat berjalan
dan tempat tidurnya tidak dapat digerakkan, sprai dapat dijadikan tandu
dan pasien ditarik ke tempat yang aman.
2. A: Alarm. Bunyikan alarm. Gunakan interkom, bel tanda gawat darurat,
telepon atau alarm kebakaran yang sesuai dengan kebijakan fasilitas.
Beritahukan tipe dan tempat kebakaran.
3. C: Contain fire (menahan api). Tutuplah jendela dan pintu, untuk
mencegah aliran angin yang menyebabkan api menyebar dengan cepat.
4. E: Extinguish fire (padamkan api).
5. Ikuti rencana gawat darurat.
6. Tetap tenang. Bersiaplah untuk mengikuti pengarahan jika seseoarang
yang bertanggung jawab memberi perintah.
7. Matikan pengatur suhu dan peralatan listrik lainnya.
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
8. Matikan oksigen.
9. Jangan menggunakan elevator.
g. Gawat Darurat
Kebakaran hanyalah satu dari gawat darurat yang mungkin anda hadapi.
Secara umum, ingatlah untuk:
a. Tetap tenag di semua keadaan gawat darurat.
b. Mengkaji situasi.
c. Memberi tanda untuk meminta bantuan.
d. Tidak pernah meninggalkan pasien sendirian.
e. Ketika bantuan tiba, dengarkan dengan baik perawat dan tenaga
kesehatan lain yang profesional.
f. Mengikuti pengarahan yang diberikan dengan cermat.
g. Menjadikan peraturan keselamatan dan pencegahan bahaya menjadi
bagian yang tumbuh dalam kewaspadaan anda.
Sebagai bagian dari latihan anda, anda mungkin menerima instruksi
pertolongan pertama dasar dan resusitasi jantung paru (RJP).
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat muncul terkait dengan pemenuhan
kebutuhan keamanan dan keselamatan, berdasarkan NANDA 2004-2006
adalah sebagai berikut:
1) Risiko cedera atau risiko jatuh yang berhubungan dengan perubahan
mobilisasi, dan penataan lingkungan fisik di rumah.
2) Risiko keracunan yang berhubungan dengan kontaminasi zat kimia
pada makanan atau air, penyimpanan obat-obatan yang mudah
dijangkau oleh anak-anak, dan penurunan penglkihatan.
3) Risiko trauma yang berhubungan dengan kontak dengan udara dingin
yang ekstrem, dan obstruksi jalan nafas.
4) Gangguan proses pikir yang berhubungan dengan kehilangan memori,
kesulitan tidur, dan efek samping obat.
5) Perubahan manajemen pemeliharaan rumah yang berhubungan dengan
keuangan yang tidak memadahi, dan perubahan fungsi kognitif.
6) Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan salah interprestasi
informasi, dan tidak terbiasa dengan tindakan pencegahan untuk anak-
anak.
7) Risiko perubahan suhu tubuh yang berhubungan dengan paparan
terhadap lingkuingan panas atau dingin yang ekstrem, dan mekanisme
kontrol suhu tubuh yang tidak matang.
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3. Perencanaan
Perawat merencanakan intervensi terapeutik untuk klien dengan risiko atau
aktual mengalami gangguan keamanan. Tujuan keseluruhan untuk klien
yang mengalami ancaman keamanan adalah klien terbebas dari cedera.
Perawat merencanakan intervensi yang individual dengan berdasarkan pada
beratnya risiko yang dihadapi klien, tahap perkembangan, status kesehatan,
dan gaya hidup.
Intervensi keperawatan dirancang untuk memberikan perawatan yang aman
dan efisien. Berikut ini adalah tujuan yang berfokus pada kebutuhan klien
terhadap keamanan:
1) Bahaya yang dapat dimodifikasi dalam lingkungan rumah akan
berkurang
2) Klien akan menggunakan obat-obatan dan peralatan dengan benar dan
melakukan tindakan pengobatan.
3) Klien mengidentifikasi dan menghindari risiko yang mungkin dialami
dalam komunitas.
Peting memperhatikan kondisi rumah klien ketika merencanakan terapi untuk
mempertahankan atau meningkatkan tingkat keamanan klien. Perencanaan
keperawatan juga melibatkan pemahaman kebutuhan klien untuk
mempertahankan kemandiriannya. Perawat dan klien bekerja sama dalam
membuat cara mempertahankan keterlibatan klien dalam menciptakan
lingkungan yang aman di rumah sakit dan di rumah. Pendidikan klien dan
keluarga merupakan intervensi keperawatan utama untuk menurunkan
kecelakaan.
Perencanaan keperawatan yang dapat disusun oleh perawat berdasarkan
NOC/NIC untuk mengatasi masalah keperawatan yang terkait denmgan
kebutuhan keamanan adalah:
NOC (Nursing Outcomes Classification):
a. Abuse protection: protection of self or dependent others from abuse.
b. Balance: ability to maintain body equilibrium
c. Knowledge: Personal safety: extent of understanding conveyed about
preventing unintentional injuries.
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4. Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah
disusun sesuai dengan permasalahan keamanan yang dihadapi oleh klien.
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
5. Evaluasi
Rencana perawatan, yang dirancang untuk mengurangi risioko pada klien
dievaluasi dengan cara membandingkan criteria hasil dengan tujuan yang
ditetapkan selama tahap perencanaan. Jika tujuan telah tercapai, maka
intervensi keperawatan dianggap efektif dan tepat. Jika tidak tercapai, maka
perawat harus menentukan apakah ada risiko baru yang berkembang pada
klien atau apakah risiko sebelumnya tetap ada.
Klien dan keluarga harus berpartisipasi untuk menentukan cara permanent
untuk mengurangi risiko yang mengancam keamanan. Perawat mengkaji
kebutuhan klien dan keluarga secara terus menerus untuk menentukan
dukungan tambahan seperti perawatan di rumah, terapi fisik, dan konseling,
dan pendidikan kesehatan lanjutan.
Lingkungan yang aman berperan penting dalam meningkatkan ,
mempertahankan dan memulihkan kesehatan. Dengan menggunakan proses
keperawatan, perawat mengkaji klien dan lingkungannya untuk menentukan
factor risiko cedera, megelompokkan factor-faktor risiko tersebut, membuat
diagnosa keperawatan, dan merencanakan intervensi yang spesifik, termasuk
pendidikan kesetan klien. Hasil yang diharapkan meliputi lingkungan fisik
yang aman, pengetahuan klien tentang factor-faktor yang menunjang
keamanan dan tindakan pencegahan, dank lien terbebas dari cedera.
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
H. RESTRAIN
1. Defintion:
a. Restraints are physical or chemical devices used to limit a clients
mevement (Taylor, 1997).
b. Restraints is the use of mechanical or manual devices to limit the
physical mobility of the patient (Stuart & Sundeen, 1995).
2. Theory:
Safety and security are basic human needs. Safety is a paramount
concern that underlies all nursing care, and it is the responbility of all health
care providers. The focus on safety encompasses all health care facilities as
well as the home, work places, and community. There are universal safety
concerns common to all age groups as well as unique safety considerations for
each (Taylor, 1997).
Restraint involve the use of mechanical or manual devices to limit the
physical mobility of teh patient. Such an intervention may be indicated to
protect the patient or others from injury, particulary if less restrictive
intervention such as enviromental change and behavioral strategies have failed
(Stuart & Sundeen, 1995).
The JCAHO guidelines clearly state that restraints should only be
applied when less-restrictive or alternative measures have proved ineffective
in protecting the client (Corr & Corr cit. Taylor, 1997). Nurse consistently cite
the risk of injury from falls as the primary reason for applying restraints
(Varone et all., 1992; Werner et all., 1994; Hardin et all., 1994) (Taylor,
1997).
APA has outlined the following give criteria for the appropriate use of
physical intervention, seclusion, and restraint (Stuart & Sundeen, 1995):
a. To prevent imminent harm to the patient or other persons when other
means of control are ineffective or inappropiate.
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
the need for the restraints is vital. Stundent nurses, from their earlinest clinical
experiences, need help to identify and assess the cause of a clients behavior
and not just the behavior itself (Schott-Baer, Lusis, & Beauregard cit Taylor,
1997).
3. Types of Restraints:
Side rails, geriatric chairs with attached trays, and appliances tied at the
wrist, ankle or waist, are types of physical restaints. Chemical or
farmacological agents, such as sleeping pills, sedatives and tranquilizeres, also
may either intensionally or inadvertently restrain activity and behavior. Older
clients are more likely to be restrained than younger clients (Taylor, 1997).
The type of restraints avaiable include wrist and ankle restraints and
camisoles. Make sure the wrist and ankle restraints are properly padded to
safeguard the integrity of the skin. Restraints should be released at least every
2 hours to allow for freedom of movement and to check the condition of the
skin. Also check that good body positioning is maintained when restraints are
used (Barry, 1998).
a. Physical Restraints For Elderly
Physical restraints include of devices such as mitts, posey vests, and geri
chairs applied with physicians order. Although such devices may assist
ataff to protect gerophychiatric patients, they limit freedom of choice and
movement, as well as threaten dignity.
b. Restraints For Child
Some method of restraints frequently is needed to ensure a childs safety or
comfort, to facilitate examination, or to carry out prosedures. Restraints
can be accomplished with the hand or with physical devices. Restraining
the child with the hand provides as an element of human contact that is
lacking in restraint by mechanical means. The use of physical devices may
require a physicians order, although it is the nurses responsibility to
decide when mechanical restraints are needed. Mechanical restraint are
never used as punishment or as asubtitute for observation. When a child
must be restrained, the child and parents need a simple explanation.
Restraints must be checked and documened every 1-2 hours. This ensures
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
that restraints are accopmlishing their purpose, that they are applied
correctly, and that they do not impair circulation, sensation or skin integrity
(Whaley and Wongs, 1995).
a. Mummy Restraints
When an infant or small child requires short-term restraint for
examination or treatment that involves the head and neck (eg.
Venipuncture, throat examination, gavage feeding) (Whaley and
Wongs, 1995).
b. Jacket Restraints
A jacket restraints is sometimes used as an alternative to the crib to
prevent the child from climbing out of the crib on the child with the ties
in back so that the child is unable to manipulate them. The longs tapes,
secured to the under structure of the crib, keep the child inside the crib.
The jacket restraints is also useful as a means to maintain the child in a
desired horizontal positition. A posey belt scaled to fit the child is an
alternative divice (Whaley and Wongs, 1995).
13. Bel panggil harus berada di tempat yang mudah dijangkau pasien.
14. Mungkin diperlukan untuk mengganjal restrein untuk pasien yang
kurus.
15. Dalam keadaan gawat darurat, anda mungkin haus mengunting restrein
bukan menghabiskan waktu dengan membukanya.
16. Selalu memasang peralatan berdasarkan petunjuk dari pabrik.
DAFTAR PUSTAKA
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.