GI
GI
Awalmulanya proses orogenesa pengangktan pada kala oligosen merupakan awal mulakanya proses tektonik papua hingga terbentuk
fisiografi yang terlihat pada sahat ini, yang dikenal orogen Melanesia,yang menghasilkan 3 mandala geologi di mana Dow et al (1986)
membagi 3 jalur berdasarkan stratigrafi magmatic dan tektoniknya yaitu
1. kawasan samudra utara yang di cirikan oviolit dan busur vulkanik kepulauan, sebagai bagian dari lempeng pasifik batuan oviolit
pada umumnya tersingkap di sayap utara pegunungan tengah papua nugini.
2. kawasan benua yang terdiri daru batuan sedimen yang menutupi batuan dasar kontinen yang relative stbil dan tebal yang terpisah
dariu kraton Australia.
3. Lajur peralihan yang terdiri dari batuan termalihkan (metamorf ) dan terdeformasi sangat kuat secara regional. Lajur ini terletak di
tengah (central range)
Dan fisiografi papua dapat juga di bagi dalam tiga bagian yaitu bagian kepala burung leher dan badan Bagian utara kepala burung kepala
burung merupakan relief yang pegunungan yang mulai dari kasar terjal sampai sangat terjal tersusun dari batuan gunung api batuan ubahan
batuan intrusive asam sampai menengah morfologi ini berubah berangsur kearah barat sampai selatan berupa dataran rendah alluvial,rawah
dan plateau batugamping . fisiografi dari Papua ini merupakan kenampakan dari keadaan geologi dan tektonik yang pernah terjadi
di tempat tersebut. menurut Isser dan Hermes (1962) kerak kontinen dan lempeng australia yang berada di bawah laut arafura dan meluaske
arah utara merupakan dasar bagian selatan dari Pegunungan tengah Papua, batuan d a s a r n y a t e r s u s u n o l e h b a t u a n
s e d i m e n p a p a r a n b e r u m u r P a l e o z o i k s a m p a i k u a r t e r tengah. dompresi, deformasi dan pengangkatan dari Pegunungan
tengah yang disebut s e b a g a i o r o g e n e s a m e l a n e s i a d i m u l a i p a d a a w a l m i o s e n h i n g g a m i o s e n a k h i r d a n
mencapai puncaknya selama Pliosen akhir hingga awal Plistosen. Batuan dasar dansedimen paparan terangkat secara
bersamaan sepajang komplek sistem struktur yang mengarah ke barat laut. Di Papua bagian utara atau bagian ke
dua dari Mobile Belt New Guinea t e r s u s u n o l e h b a t u a n v u l k a n i k a f a n i t i k y a n g m e r u p a k a n b a g i a n t e p i
utara lempeng australia yang terjadi selama periode tumbukan kontinen dengan busur kepulauan pada
w a k t u o l i g o s e n . B a g i a n d a r i Mobile Belt i n i t e r s u s u n o l e h b a t u a n ultramafik mesosoik sampai tersier dan
mendasari batuan intrusi dari sabuk o phiolit P a p u a d i b a g i a n u t a r a ya n g d i b a t a s i o l e h s u a t u e n d a p a n
g u n u n g a p i b a w a h l a u t ya n g berumur tersier. Pergerakan dari kerak samudera Pasifik sekarang mempunyai batas
disebelah utara pantai Pulau new gunea. f ormasi stratigrafi yang menyusun daerah ini diterobos oleh suatu grup
magma intermediate berumur Pliosen berupa kalk alkali stock dan batholit yang menempati sepanjang jalur struktur regional
utama
kawasan kepala Burung yang terdiri dari cekungan salawati dan cekungan Bintu ni memiliki tatanan stratigrafi regional
yang saling berhubungan antara kedua cekungan tersebut. secarar keseluruhan, kawasan ini tersusun oleh 12 formasi
batuan dengan batuan tertua mulai dari umur Paleozoikum dengan batuan tertua mulai dari umur Paleozoikum
f o r m a s i b a t u a n y a n g m e n y u s u n k a w a s a n k e p a l a B u r u n g i n i , b e r d a s a r k a n umur batuan dari yang tertua hingga yang
paling muda dikelompokkan menjadi 3
1.Paleozoic Basement
A f o r m a s i k e m u m Pada kawasan kepala Burung, formasi batuan yang tertua yaitu formasi kemum
yang tersingkap di sebelah timur kepala Burung yang dikenal dengan t i n g g i a n k e m u m , s e r t a d i s e k i t a r g u n u n g
B i j i h m i n i n g a c c e s s ( G B M A ) d i sebelah Barat Daya Pegunungan tengah. formasi ini didominasi oleh batuan
metamorf low grade dan tersusun oleh beberapa jenis batuan seperti batusabak (sllete) serpih mengersik, argilit,
metaarenit, meta konglomerat, phyllitic dan m i n o r q u a r t z i t e D i k a w a s a n i n i , f o r m a s i k e m u m d i i n t r u s i o l e h
b a t u a n b e k u granitik berumur carboniferous akhir hingga Permian trias serta oleh dike dengan komposisi basaltik dan andesitik
selama kala Pliosen.
B formasi aifam
)
(elompok batuan
syn)rift
berlangsung selama "rias-Jura diikuti oleh pemusatan termal padatepian /tara Benua ustralia, mengakibatkan (epala Burung
menjadi terpisah dan bergerak ke arah /tara. Pada !ekungan sedimenasi ini diendapkan 1ormasi "ipuma. )elama fase
syn)rifting*
terbentuk ketidakselarasan akibat pengangkatan selama Jura.
)
(elompok batuan
transgersi+e
berlangsung selama (apur-+osen, menghasilkan sedimentasi1 o r m a s i ( e m b e l a n g a n d a n 1 o r m a s i ' a r i p i .
(etidakselarasan terbentuk pada fase
transgersi+e
pada (apur khir menjelang pengendapan 1ormasi 'aripi.
)
(elompok batuan
drifitng
berlangsung selama +osen-%iosen khir dan diendapkan 1ormasi1aumai, 1ormasi )irga, 1ormasi (lamogun, dan 1ormasi
(ais.9 . ) i k u e n
syn)collision
berlangsung %iosen khir-Pliosen menghasilkan 1ormasi (lasafet. 4 . ) i k u e n
post)collision
berlangsung selama Pliosen menghasilkan 1ormasi (lsaman. b.#ekungan BintuniBerdasarkan stratigrafi #ekungan Bintuni,
dapat dibagi evolusi !ekungn Bituni dalam beberapa tahapan yaitu 8
" T% %9%n Pe7is% %n G1n0&%n% 0%n Asi%
"ahapan pemisahan ondwana dan sia berlangsung pada umur Paleo oikum khir,dibagi menjadi 4 periode pengendapan
pre-rift, syn-rift, post-rift. a. Pre- $ift2Paleo oikum3 Batuan dasar dari daerah (erak Benua terdiri dari sedimen pada
umur )ilurCDevony a n g k e m u d i a n t e r l i p a t d a n m e n g a l a m i m e t a m o r f i s m e . ( e g i a t a n s e d i m e n
i n i t e r u s berlangsung sampai umur (arbon-Permian diendapkan (elompok ifam yang terdiri dari 4formasi dari
tuaCmuda yaitu 1ormasi imau, ifat dan inin. (elompok ini tersebar luas pada bagian (erak Benua, tetapi tidak
terlihat dipengaruhi oleh metamorfisme melainkanlebih terdeformasi. Pada bagian "ubuh Burung (elompok ifam ini
setara dengan 1ormasi iduna yang berumur (arbon khir-Permian. (elompok ifam ini dapat
dikelompokandalam tahap Pre-riftingyakni proses pengendapan yang tejadi sebelum tahap tektonik 2rifting3 pada masa
%e osoikum. b. )yn-$ift2%e osoikum3 Pada "riasik, di daerah kerak benua ditemukan adanya redCbeds yang
menandakansebagian area terekspos atau terangkat ke permukaaan sehingga mengalami oksidasi
padal i n g k u n g a n ya n g k e r i n g . ) e b a g i a n d a e r a h ya n g t e r a n g k a t i n i m e n g a k i b a t k a n # e k u n g a n Bintuni
mengalami ketidakselarasan 2un!onformity3 antara Permian khir dengan Jurasik,dengan demikian selama
umur "riasik #ekungan Bintuni tidak terjadi proses sedimentasi 2Perkins G &ivesey, 05543. )ementara pada beberapa
bagian, terendapkan 1ormasi "ipuma pada umur "riasik walC khir. Periode riftingitu sendiri dimulai pada umur
Jurasik,sedangkan 1ormasi "ipuma berumur "riasik walC khir, jadi dapat disimpulkan bahwaendapan ini
merupakan endapan pertama pada periode rifting. $ifting pada bagian utara diperkirakan dibatasi oleh batas yang
kompleks berupa Palung *ew uinea, 1old Belt Papua
dan )orong (oor )uture. )ementara rifting yang terjadi pada bagian baratlaut
d a p a t diperkirakan dibatasi oleh "imor "rough hingga ru "rough. !. Post-$iftH Passive %argin 2%eso oikum3P a d a u m u r
J u r a s i k " e n g a h - k h i r t e r j a d i s u a t u p r o s e s t r a n s g r e s i . P a d a p r o s e s i n i diendapkan (elompok (ambelangan
Bawah yang berumur Jurasik walC khir. Disampingitu, pada umur Jurasik merupakan tahapan postCrift H passive margin
hal ini ditandai denganadanya seafloor spreadingpada umur Jurasik, hingga terpe!ahnya (ontinental ustralia pada bagian
timurlaut menjadi lempeng-lempeng kontinen berukuran ke!il 2mikro kontinen3. Padam a s a i n i b a g i a n t i m u r l a u t
( o n t i n e n u s t r a l i a m a s i h b e r t i n d a k s e b a g a i p a s s i v e m a r g i n . (elompok (ambelangan Bawah yang
menindih se!ara tidak selaras sekuen rift2syn-rift3yakni 1ormasi "ipuma. (emudian terjadi proses pengangkatan yang
terjadi sepanjang aman(apur wal membentuk apa yang dikenal dengan intraC!reta!eous un!orformity
2Perkinsd a n & i v s e y, 0 5 5 4 3 s e h i n g g a t i d a k a d a p r o s e s s e d i m e n p a d a ( a p u r w a l p a d a
#ekunganB i n t u n i . P a d a u m u r ( a p u r khir diperkiran terjadi proses e tensional rift,
s e h i n g g a memisahkan (epala Burung dengan wilayah (ontinental ustralia. Dengan adanya aktivitasi n i 1 o r m a s i
"ipuma dan (elompok (embelangan mengalami pengangkatan sehinggamenghasilkan erosional pada
s e d i m e n ya n g l e b i h t u a a t a u m a l a h t i d a k t e r j a d i n ya p r o s e s pengendapan. (elompok ini diendapakan hingga
terjadi pengurangan suplai sedimen padau m u r ( a p u r k h i r s e h i n g g a m e m b e r i k a n j a l a n u n t u k
b e r k e m b a n g n ya b a t u a n k a r b o n a t 2Batugamping *ew uinea3 pada umur +osenC%iosen khir. #atatan
Batugamping *ew uinea terdiri atas8 203 1ormasi 'aripi 2Paleosen3, 293 1ormasi 1aumai 2+osen- ligosen3, 2431ormasi
)irga 2%iosen wal3, 243 1ormasi (ais 2%iosen "engah3.
/" T% %9 Tu75u:%n Le79en$ Aus'#%li% 0en$%n P%si6i: (Ken1<1i:u7)
P a d a u m u r ( e n o o i k u m a d a l a h w a k t u t e k t o n i k a k t i f d i d a e r a h ( e p a l a B u r u n g , sehingga membentuk
geografi, struktur geologi dan stratigrafi (B. Pada (eno oikum wal2 P a l e o s e n C + o s e n 3 , k e m u n g k i n a n b a h w a
&empeng (B menjadi terlepas dari &empeng ustraliaC*ew uinea. Pada umur +osen - ligosen
d i t a n d a i o l e h k e m u n ! u l a n b a t u a n transgresi karbonat 1ormasi 1aumai. )ebuah ketidakselarasan mun!ul pada kolom
stratigrafidari lapangan 'ariagar, Bintuni yang berumur ligosen khir. (etidakselarasan menandakanterjadinya peristiwa
kompresi, yang membagi 1ormasi 1aumai dengan 1ormasi di atasnya 21ormasi )irga dan (ais3. 1ase kompresi ini
terjadi akibat adanya tumbukan antara &empeng ustralia dengan &empeng Pasifik pada umur +osen. Pada umur
+osen khir &empeng ustralia bergerak ke arah utara dan menyusup sebagai subduksi terhadap (erak
)amudrad a r i & e m p e n g P a s i f i k d a n k e m u d i a n m e m b e n t u k b u s u r - b u s u r k e p u l a u a n 2 i s l a n d
a r ! 3 . (ompresi ini mengakibatkan pembentukan antiklin yang berarah *' -)+ dan merupakan
pusat berkembangnya kelompok B* dalam #ekungan Bintuni. Proses subduksi ini terus berlanjut ke arah utara hingga
akhirnya kerak samudera dari &empeng ustralia termakanhabis 2overriding plate3 oleh &empeng )amudra Pasifik.
Proses ini berlanjut terus hinggaterjadinya tumbukan 2!ollision3 pada umur ligosen antara &empeng
ustralia dan busur kepulauan )amudera Pasifik.
" T% %9 Pe75%li:%n =1n% Su50u:si (Ne1$en)
P a d a * e o g e n t e l a h t e r j a d i p e m b a l i k a n a r a h s u b d u k s i . P a d a m u l a n ya & e m p e n g ustralia menunjam ke
dalam &empeng Pasifik ke arah utara, tetapi setelah terjadi tumbukanterjadi perubahan arah subduksi, dimana &empeng
Pasifik menunjam ke dalam &empeng u s t r a l i a k e a r a h s e l a t a n ya n g k i n i d i k e n a l s e b a g a i P a l u n g * e w
u i n e a . B e r d a s a r k a n tektonik (epala Burung, umur penunjaman Palung *ew uinea ke arah selatan ini
berumur % i o s e n . ; a l i n i d i p e r k u a t o l e h k e m u n ! u l a n p e r t a m a s e d i m e n k l a s t i k t e b a l
s e t e l a h pengendapan B* 1ormasi (ais, formasi silisiklastik ini dikenal dengan 1ormasi (lasafet."ahap tektonik tumbukan
umur ini menghasilkan *ew uinea %obile Belt dan &engguru1old Belt, sesarCsesar aktif 2)esar )orong, "erera dan
sebagainya3 dan !ekunganC!ekunganforelandseperti #ekungan )alawati dan #ekungan Bintuni di wilayah (epala
Burung. Pada%iosen khirCPleistosen diendapkan sedimen klastik, disebut dengan 1ormasi
)teenkool.$ a n g k a i a n f o r m a s i i n i m e r u p a k a n t u d u n g 2 s e a l 3 d a r i 1 o r m a s i ( a i s y a n g
m e r u p a k a n batugamping reservoir. (emudian terjadi penurunan !ekungan, sedimentasi yang !epatdengan kedalaman
yang sangat dalam sehingga baik untuk E(it!hen areaE sebagai syarat pembentukan hidrokarbon dari Permian
khirC wal Jurasik yang sebelumnya telahterendapkan pada #ekungan Bintuni.
B%5 ." Su75e# D%>% Ge1l1$i
)etiap daerah akan memiliki potensi sesumber maupun ben!ana geologi khusus sesuaid e n g a n k o n d i s i g e o l o g i d a e r a h
t e r s e b u t . D a l a m h a l i n i , l e m p e n g k e p a l a b u r u n g ya n g m e m p u n ya i k o n d i s i g e o l o g i s e b a g a i m a n a
t e l a h d i j e l a s k a n s e b e l u m n ya , j u g a m e m i l i k i berbagai potensi sesumber geologi yang telah dimanfaatkan maupun
belum dieksplorasi. danya potensi tersebut tidak terlepas dari semua proses geologi yang berperan membentuk kondisi geologi
daerah. Beberapa !ontoh potensi sesumber tersebut antara lain berupa sumber daya energi, sumber daya mineral, dan sumber
daya air tanah.
." " Su75e# D%>% Ene#$i
"erdapat beberapa potensi sumber daya energi untuk kawasan kepala burung, meliputi potensi hidrokarbon dan potensi
batubara. Di antara kedua potensi energi tersebut, potensihidrokarbon lebih banyak dieksplorasi dan telah menjadi
salah satu penghasil minyak bumi
|
t e r b e s a r d i k a w a s a n P a p u a . ) e l a i n b e r u p a m i n ya k b u m i , j u g a t e r d a p a t p o t e n s i g a s a l a m sebagai
potensi hidrokarbon. )elain hidrokarbon, kawasan Papua bagian Barat juga banyak mempunyai potensi batubara yang
!ukup signifikan