Anda di halaman 1dari 7

Otitis media akut (OMA) adalah peradangan akut telinga tengah.

peradangan sebagian atau seluruh


mukosa telinga tengah.1,14 Otitis media akut didefinisikan bila proses peradangan pada telinga tengah
yang terjadi secara cepat dan singkat (dalam waktu kurang dari 3 minggu) yang disertai dengan gejala
lokal dan sistemik. 1 Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan khususnya pada anak-anak.

ANATOMI Telinga tengah berbentuk kubus dengan: 14 - Batas luar : membran timpani - Batas depan :
tuba Eustachius - Batas bawah : vena jugularis - Batas belakang: aditus ad antrum, kanalis fasialis pars
vertikalis - Batas atas : tegmen timpani (meningen/otak) - Batas dalam : kanalis semi sirkularis
horizontal, kanalis fasialis, tingkap lonjong, tingkap bundar dan promontorium

Sumbatan pada tuba Eustachius merupakan faktor utama penyebab terjadinya OMA. Tuba eustachius
meluas sekitar 35 mm dari sisi anterior rongga timpani ke sisi posterior nasofaring dan berfungsi untuk
ventilasi, membersihkan dan melindungi telinga tengah. Lapisan mukosa tuba dipenuhi oleh sel
mukosiliar, penting untuk fungsi pembersihannya.
Pada anak, tuba lebih pendek, lebih lebar dan lebih horizontal dari tuba orang dewasa

Otitis media akut bisa disebabkan oleh bakteri dan virus. Bakteri yang paling sering ditemukan adalah
Streptococcus pneumaniae, diikuti oleh Haemophilus influenza, Moraxella catarrhalis, Streptococcus
grup A, dan Staphylococcus aureus

Virus terdeteksi pada sekret pernafasan pada 40-90% anak dengan OMA, dan terdeteksi pada 20-48% cairan telinga tengah
anak dengan OMA. Virus yang sering sebagai penyebab OMA adalah respiratory syncytial virus.

PATOFISIOLOGI Otitis media akut terjadi karena terganggunya faktor pertahanan tubuh. Sumbatan pada tuba Eustachius
merupakan faktor utama penyebab terjadinya penyakit ini. Dengan terganggunya fungsi tuba Eustachius, terganggu pula
pencegahan invasi kuman ke dalam telinga tengah sehingga kuman masuk dan terjadi peradangan. Gangguan fungsi tuba
Eustachius ini menyebabkan terjadinya tekanan negatif di telingah tengah, yang menyebabkan transudasi cairan hingga
supurasi. Pencetus terjadinya OMA adalah infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)

Makin sering anak-anak terserang ISPA, makin besar kemungkinan terjadinya OMA. Pada bayi dan anak terjadinya OMA
dipermudah karena: 1. morfologi tuba eustachius yang pendek, lebar, dan letaknya agak horizontal; 2. sistem kekebalan tubuh
masih dalam perkembangan; 3. adenoid pada anak relatif lebih besar dibanding orang dewasa dan sering terinfeksi sehingga
infeksi dapat menyebar ke telinga tengah

Beberapa faktor lain mungkin juga berhubungan dengan terjadinya penyakit telinga tengah, seperti alergi, disfungsi siliar,
penyakit hidung dan/atau sinus, dan kelainan sistem imun

Ada 5 stadium OMA berdasarkan pada perubahan mukosa telinga tengah, yaitu: 14 1. Stadium Oklusi Stadium ini ditandai
dengan gambaran retraksi membran timpani akibat tekanan negatif telinga tengah. Membran timpani kadang tampak normal
atau berwarna suram. 2. Stadium Hiperemis Pada stadium ini tampak pembuluh darah yang melebar di sebagian atau seluruh
membran timpani, membran timpani tampak hiperemis disertai edem. 3. Stadium Supurasi Stadium ini ditandai edem yang
hebat telinga tengah disertai hancurnya sel epitel superfisial serta terbentuknya eksudat purulen di kavum timpani sehingga
membran timpani tampak menonjol (bulging) ke arah liang telinga luar. 4. Stadium Perforasi Pada stadium ini terjadi ruptur
membran timpani sehingga nanah keluar dari telinga tengah ke liang telinga. 5. Stadium Resolusi Pada stadium ini membran
timpani berangsur normal, perforasi membran timpani kembali menutup dan sekret purulen tidak ada lagi. Bila daya tahan
tubuh baik atau virulensi kuman rendah maka resolusi dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan. Ada juga yang membagi OMA
menjadi 5 stadium yang sedikit berbeda yaitu: 1. stadium kataralis; 2. stadium eksudasi; 3. stadium supurasi; 4. stadium
penyembuhan; dan 5. stadium komplikasi
Diagnosis OMA harus memenuhi tiga hal berikut: 1.Penyakitnya muncul mendadak (akut); 2. Ditemukannya tanda efusi di
telinga tengah. Efusi dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut: menggembungnya gendang telinga, terbatas
/ tidak adanya gerakan gendang telinga, adanya bayangan cairan di belakang gendang telinga, cairan yang keluar dari telinga; 3.
Adanya tanda / gejala peradangan telinga tengah, yang dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut:
kemerahan pada gendang telinga, nyeri telinga yang mengganggu tidur dan aktivitas normal. 11,12 Diagnosis OMA dapat
ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang cermat. Gejala yang timbul bervariasi bergantung pada stadium dan
usia pasien. Pada anak anak umumnya keluhan berupa rasa nyeri di telinga dan demam. Biasanya ada riwayat infeksi saluran
pernafasan atas sebelumnya. Pada remaja atau orang dewasa biasanya selain nyeri terdapat gangguan pendengaran dan
telinga terasa penuh. Pada bayi gejala khas adalah panas yang tinggi, anak gelisah dan sukar tidur, diare, kejang-kejang dan
sering memegang telinga yang sakit

Beberapa teknik pemeriksaan dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis OMA, seperti otoskop, otoskop pneumatik,
timpanometri, dan timpanosintesis. Dengan otoskop dapat dilihat adanya gendang telinga yang menggembung, perubahan
warna gendang telinga menjadi kemerahan atau agak kuning dan suram, serta cairan di liang telinga

PENATALAKSANAAN Tujuan penatalaksanaan OMA adalah mengurangi gejala dan rekurensi.18 Pada fase inisial
penatalaksanaan ditujukan pada penyembuhan gejala yang berhubungan dengan nyeri dan demam dan mencegah komplikasi
supuratif seperti mastoiditis atau meningitis.2

Terapi simtomatis Penatalaksanaan OMA harus memasukkan penilaian adanya nyeri. Jika terdapat nyeri, harus memberikan
terapi untuk mengurangi nyeri tersebut. Penanganan nyeri harus dilakukan terutama dalam 24 jam pertama onset OMA tanpa
memperhatikan penggunaan antibiotik. Penanganan nyeri telinga pada OMA dapat menggunakan analgetik seperti:
asetaminofen, ibuprofen, preparat topikal seperti benzokain, naturopathic agent, homeopathic agent, analgetik narkotik
dengan kodein atau analog, dan timpanostomi / miringotomi.

Otitis eksterna

ETIOLOGI Swimmers ear (otitis eksterna) sering dijumpai, didapati 4dari 1000 orang, kebanyakan pada
usia remaja dan dewasa muda.Terdiri dari inflamasi,iritasi atau infeksi pada telinga bagian luar.Dijumpai
riwayat pemaparan terhadap air, trauma mekanik dan goresan atau benda asing dalam liang
telinga.Berenang dalam air yang tercemar merupakan salah satu cara terjadinya otitis eksterna
(swimmers ear).3 Bentuk yang paling umum adalah bentuk boil (Furunkulosis) salah satu dari satu
kelenjar sebasea 1/3liang telinga luar.Pada otitis eksterna difusa disini proses patologis membatasi kulit
sebagian kartilago dari otitis liang telinga luar,konka daun telinga penyebabnya idiopatik, trauma, iritan,
bakteri atau fungal, alergi dan lingkungan.Kebanyakan disebabkan alergi pemakaian topikal obat tetes
telinga.Alergenyang paling sering adalah antibiotik, contohnya: neomycin, framycetyn, gentamicin,
polimixin, anti bakteri (clioquinol, Holmes dkk, 1982) dan anti histamin.Sensitifitas poten lainnya adalah
metal dan khususnya nikel yang sering muncul pada kertas dan klip rambut yang mungkin digunakan
untuk mengorek telinga.2 Infeksi merupakan penyakit yang paling umum dari liang telinga luar seperti
otitis eksterna difusa akut pada lingkungan yang lembab.30 Karena itu, pada bagian ini akan diawali
dengan membicara kan otitis eksterna difusa. Otitis eksterna difusa yang dikenal juga sebagai telinga
cuaca panas ( hot weather ear), telinga perenang ( swimmer ear), adalah merupakan suatu problema
umum dibagian otologi yang didapat pada 5 20 % penderita yang berobat kedokter di daerah-daerah
tropis dan subtropis pada musim panas.7,30 Otitis eksterna difusa merupakan komplek gejala
peradangan yang terjadi sewaktu cuaca panas dan lembab dan dapat dijumpai dalam bentuk ringan,
sedang, berat dan menahun. Telinga menjadi gatal serta semakin sakit dan kulit liang telinga menjadi
eritema, edema dan dilapisi oleh sekreta yang berwarna kehijau-hijauan. Dengan semakin
berkembangnya penyakit, pasien merasa sakit bila daun telinga disentuh dan bila mengunyah. Bila
peradangan tidak ditanggulangi secara adekuat, maka rasa sakit, gatal serta sekret yang berbau akan
menetap.3

Otitis Eksterna Otitis eksterna ialah radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan oleh
bakteri, sulit dibedakan dengan radang yang disebabkan oleh jamur, alergi atau virus. Otitis eksterna ini
merupakan suatu infeksi liang telinga bagian luar yang dapat menyebar ke pina, periaurikular, atau ke
tulang temporal. Biasanya seluruh liang telinga terlibat, tetapi pada furunkel liang telinga luar dapat
dianggap pembentukan lokal otitis eksterna

Terdapat 2 kemungkinan otitis eksterna akut yaitu otitis eksterna sirkumskripta dan otitis eksterna difus.

Otitis eksterna sirkumskripta atau furunkel atau yang biasa di sebut bisul disebabkan oleh karena kulit di
sepertiga luar liang telinga mengandung adneksa kulit, seperti folikel rambut, kelenjar sebasea dan
kelenjar serumen, maka di tempat itu dapat terjadi infeksi pada pilosebaseus, sehingga membuntuk
furunkel.Kuman penyebab biasanya Staphylococcus aureus atau Staphylococcus albus. Gejalanya ialah
rasa nyeri yang hebat namun tidak sesuai dengan besar bisul. Hal ini di sebabkan karena kulit liang
telinga tidak mengandung jaringan longgar di bawahnya, sehingga rasa nyeri timbul pada penekanan
perikondrium. Rasa nyeri dapat juga timbul pada saat membuka mulut. Selain itu dapat juga terjadi
ganguan pendengaran bila furunkel besar dan menyumbat liang telinga.

Otitis eksterna difus biasanya mengenai kulit liang telinga 2/3 dalam. Tampak kulit liang telinga
hiperemis dan edema yang tidak jelas batasannya. Kuman penyebab biasanya golongan Pseudomonas.
Kuman lain yang dapat menyebabkan adalah Staphylococcus albus, escherichia coli dan sebagainya.
Otitis eksterna difus dapat juga terjadi skunder pada otitis media supuratif kronis. Gajalanya adalah
nyeri tekan tergus, liang telinga sangat sempit, kelejar getah bening regional memebesar dan nyeri
tekan. Terdapat sekret yang berbau. Sekret yang tidak mengandung lendir sperti sekret yank keluar dari
kavum timpani pada otitis media

Etiologi
Swimmers ear atau otitis eksterna sering dijumpai, didapati 4 dari 1000 orang,
kebanyakan pada usia remaja dan dewasa muda. Terdiri dari inflamasi, iritasi atau
infeksi
pada telinga bagian luar. Dijumpai riwayat pemaparan terhadap air, trauma mekanik
dan
goresan atau benda asing dalam liang telinga. Berenang dalam air yang tercemar
merupakan
salah satu cara terjadinya otitis eksterna atau swimmers ear. Bentuk yang paling umum
adalah bentuk furunkulosis salah satu dari satu kelenjar sebasea 1/3 liang telinga luar.
Pada
otitis eksterna difusa disini proses patologis membatasi kulit sebagian kartilago dari
otitis
liang telinga luar, konka daun telinga penyebabnya idiopatik, trauma, iritan, bakteri atau

fungal, alergi dan lingkungan. Kebanyakan disebabkan alergi pemakaian topikal obat
tetes
telinga. Alergen yang paling sering adalah antibiotik, contohnya: neomycin, framycetyn,
gentamicin, polimixin, anti bakteri dan anti histamin. Sensitifitas poten lainnya adalah
metal
dan khususnya nikel yang sering muncul pada kertas dan klip rambut yang mungkin
digunakan untuk mengorek telinga. Infeksi merupakan penyakit yang paling umum dari
liang
telinga luar seperti otitis eksterna difusa akut pada lingkungan yang lembab.2,4
Faktor predisposisi atau faktor yang mempermudah radang telinga luar ialah
perubahan ph di liang telinga yang biasanya normal atau asam. Bila ph menjadi basa
maka,
proteksi terhadap infeksi menjadi menurun. Pada keadaan udara yang hangat dan
lebab,
kuman dan jamur mudah tumbuh. Trauma ringan ketika mengorek telinga atau karena
berenang yang menyebabkan perubahan kulit karena kena air.

Diagnosis dan Penanganan


Untuk menegakkan diagnosis dari otitis eksterna dapat diperoleh dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik yang meliputi.
Pada Anamnesis, pasien mungkin melaporkan gejala seperti otalgia, rasa penuh
ditelinga, gatal, sekret, awalnya debit mungkin tidak jelas dan tidak berbau tetapi
dengan
cepat menjadi bernanah dan berbau busuk, penurunan pendengaran, tinnitus, demam
namun
jarang, gejala bilateral namun jarang.
Rasa sakit di dalam telinga atau otalgia bisa bervariasi dari yang hanya berupa rasa
tidak enak sedikit, perasaan penuh didalam telinga, perasaan seperti terbakar hingga
rasa sakit
yang hebat serta berdenyut. Meskipun rasa sakit sering merupakan gejala yang
dominan,
keluhan ini juga sering merupakan gejala mengelirukan. Rasa sakit bisa tidak
sebanding
dengan derajat peradangan yang ada. Ini diterangkan dengan kenyataan bahwa kulit
dari liang
telinga luar langsung berhubungan dengan periosteum dan perikondrium, sehingga
edema
dermis menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat. Lagi pula,
kulit dan
tulang rawan 1/3 luar liang telinga bersambung dengan kulit dan tulang rawan daun
telinga
sehingga gerakan yang sedikit saja dari daun telinga akan dihantarkan ke kulit dan
tulang
rawan dari liang telinga luar dan mengkibatkan rasa sakit yang hebat dirasakan oleh
penderita
otitis eksterna. Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap
awal dari otitis
eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri tekan daun
telinga.
Gatal juga merupakan gejala klinik yang sangat sering dan merupakan pendahulu rasa
sakit
yang berkaitan dengan otitis eksterna akut. Pada kebanyakan penderita rasa gatal
disertai rasa
penuh dan rasa tidak enak merupakan tanda permulaan peradangan suatu otitis
eksterna
akut.1,2
Kurang pendengaran mungkin terjadi pada akut dan kronik dari otitis eksterna. Edema
kulit liang telinga, sekret yang serous atau purulen, penebalan kulit yang progresif pada
otitis
eksterna yang lama sering menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan timbulnya tuli
konduktif. Keratin yang deskuamasi, rambut, serumen, debris, dan obat-obatan yang
digunakan kedalam telinga bisa menutup lumen yang mengakibatkan peredaman
hantaran
suara.1,6
Pemeriksaan fisik juga perlu dilakukan. Biasanya temuan pemeriksaan fisik dapat
mencakup sebagai berikut: Nyeri tekan tragus, eritematosa dan edema saluran auditori
eksternal, discharge purulen, eczema dari daun telinga, adenopati periauricular dan
servikal,
demam namun jarang.1,2
Pada kasus yang berat, infeksi dapat menyebar ke jaringan lunak sekitarnya, termasuk
kelenjar parotis. Ekstensi tulang juga dapat terjadi ke dalam tulang mastoid, sendi
temporomandibular, dan dasar tengkorak, dalam hal saraf kranial VII (wajah), IX
(glossopharingeus), X (vagus), XI (aksesori), atau XII (hypoglossal) dapat
terpengaruh.3,4
Penanganan atau terapi utama dari otitis eksterna melibatkan manajemen rasa sakit,
pembuangan debris dari kanalis auditorius eksternal, penggunaan obat topikal untuk
mengontrol edema dan infeksi, dan menghindari faktor pencetus. 4,6
Pada otitis eksterna sirkumskripta tergangtung pada keadaan furunkel. Bila sudah
menjadi abses, diaspirasi secara steril untuk mengeluarkan nanahnya. Lokal diberikan
salep
antibiotik seperti polymixin B atau bacitracin, atau antiseptik asam asetat 2-5 % dalam
alkohol. Kalau dinding furunkel tebal, dilakukan insisi, kemudian dipasang salir atau
drain
untuk mengalirkan nanahnya. Biasanya tidak perlu diberikan antibiotik secara sistemik,
hanya diberikan obat simtomatik seperti analgetik dan obat penenang.
5
Pada otitis media difus pengobatannya dengan cara membersihkan liang telinga,
memasukan tampon yang diberikan antibiotik kedalam liang telinga supaya terdapat
kontak
yang baik antara obat dan kulit yang meradang. Kadang diperlukan obat antibiotik
sistemik.

Anda mungkin juga menyukai