Kelompok 4 :
Atikah Amalia W
Farah Nidya Safitri
Inas Nur Azizah
2. Sifat Deutron
Deutron merupakan inti dari Deuterium yang terdiri dari 1 proton dan 1 neutron,
dimana massa deuteron terbentuk lebih kecil dari massa inti pembentuknya.deutron
merupakan partikel yang stabil, Stabilitas deuteron merupakan bagian penting dari model
Big Bang. Model ini dianggap bahwa dalam tahap awal jumlah neutron dan proton sama,
sejak energi yang tersedia jauh lebih tinggi daripada yang diperlukan untuk
mengkonversi proton dan elektron untuk neutron dan suhu turun ke titik di mana neutron
tidak bisa lagi diproduksi dari proton, peluruhan neutron mulai terjadi.
Deuteron memiliki energi ikat dari 2,2245 + / - 0,0002 MeV dan tidak memiliki
keadaan tereksitasi stabil. Ini memiliki momentum sudut spin 1H sehingga +1 ("triplet")
dan sebuah boson. Frekuensi NMR deuterium berbeda secara signifikan dari hidrogen
ringan yang umum. Deuteron energi yang mengikat negatif ~ 60 keV. Tidak ada partikel
stabil seperti itu, tapi selama hamburan inelastik neutron-proton, akuntansi untuk
hamburan neutron sangat besar untuk penampang proton. Karena kesamaan dalam massa
dan sifat nuklir antara proton dan neutron, terkadang dianggap sebagai dua jenis simetris
dari obyek yang sama dari sebuah nukleon. Sementara hanya proton memiliki muatan
listrik, hal ini sering diabaikan karena kelemahan dari interaksi elektromagnetik relatif
terhadap interaksi nuklir kuat. Simetri terkait proton dan neutron dikenal sebagai isospin.
Deuteron bermuatan positif satu ( +e ) dan massa rehatnya sebesar 2,013 553 u.
Perbandingan massa deuteron dengan massa proton ditambah massa neutron, terdapat
suatu perbedaaan.
massa proton mp = 1,007 277 u
mp + mn = 2,015 942 u
Ada selisih massa sebesar = (mp + mn ) md = 0,002 389 u. selisih massa disebut
energy ikat, yaitu merupakan energy yang diperlukan untuk memecah inti menjadi
Analogi dengan energy ikat atom hydrogen pada keadaan dasarnya, energy
ionisasi atom (hydrogen) dapat ditentukan dari energy foton yang diserap pada efek
fotolistrik untuk membebaskan electron dari ikatannya. Energi ikat deuteron dapat
ditentukan dengan cara yang sama. Gas deuterium diradiasi dengan foton . Jika energy
foton melebihi energy ikat deuteron, proton danneutron yang dibebaskan akan
Proses diatas disebut fotodisintegrasi. Energi ambang yang diperlukan agar proses
Dengan B adalah energi ikat deuteron. Jika mp, mn, dan hv diukur, makamassa
neutron dapat dihitung. Ini adalah salah satu cara untuk mengukur massaneutron. Reaksi
sebelumnya dapat dibalik, yaitu proton dan neutron dalam keadaan rehat dapat bergabung
membentuk deuteron yang tereksitasi dan meluruhke tingkat dasar dengan mengemisikan
C. Hamburan N-p
Pada prinsipnya terdapat empat jenis hamburan yang melibatkan dua nukleon. Salah
satunya ada jenis hamburan pada proton dengan proton (pp- scattering), neutron dengan
neutron (nn-scattering), neutron dengan proton (np-scattering) dan proton dengan neutron
(pn-scattering), untuk hamburan neutron, terdapat dua. Hamburan yaitu neutron dengan
proton (np-scattering) dan yaitu proton dengan neutron (pn-scattering), kedua hamburan
neutron ini penting pada saat reaksi yang berlangsung dalam T = 0 dan sebaliknya pada
hamburan pp dan nn hanya dapat memberikan informasi pada saat keadaan T = 1 pada
(np system). Terdapat nilai yang signifikan yang didapat refleksi dari akurasi yang dicapai
dalam hamburan neutron yaitu 5.423 0.05 fm . Pada tanda positif menunjukkan bahwa
dalam keadaan terikat dimana keadaannya deutronnya digroundkan. Fakta bahwa nilai ini
secara signifikan berbeda untuk T = 1 yang merupakan indikasi dari gaya nuklir. Nilai-
nilai untuk rentang yang efektif dapat diperoleh dari energi rendah pada hamburan yang ada
dalam nukleon-nukleon tersebut, sontohnya seperti dalam photodisintegrasi dari detron atau
kelambatan pada neutron dalam menangkan proton. Akurasi dari diukur nilai-nilai,