Tujuan utama pemboran inti adalah untuk mendapatkan contoh bahan galian secara
vertikal yang berada di bawah permukaan tanah,
untuk menyelidiki keadaan bawah tanah. Dan dengan analisa logging atau core dapat
diketahui :
Isi kandungan batuan
Macam/jenis/sifat batuan
Susunan per lapisan / korelasi / penyebaran batuan
Umur / sejarah pengendapannya.
Tipe pertama :
Contoh kasus ;
Bayangkan suatu lapisan putih tuff yang berada diantara 2 lapisan masiv
agglomerat hasil aktifitas vulkanik. Sequennya bersifat homoklin (arah strike tidak
berubah), tetapi karena tuff tersebut bersifat friable (rapuh) dan mudah lapuk, kita
tidak dapat melakukan pengukuran strike / dip. Lokasi dan elevasi dari 3 titik
pengamatan, adalah kontak antara tuff dan agglomerat pada gb 5.1a. Titik X dan Y
berada pada ketinngian 100 m, dan titik Z pada elevasi 60 m. Tentukan arah dari
kontak agglomerat dengan lapisan tuff. X,Y,dan Z adalah lapisan tuff.
Langkah-langkah pengerjaan :
a. Buat gambar berskala yang menggambarkan ke tiga titik pada elevasi yang
sama ( pada kasus ini 2 titik berada pada elevasi yang sama (X dan Y)
sedangkan satu titik lainnya merupakan proyeksi dari titik yang tidak berada
pada elevasi yang sama ( Z)). Lihat gambar 5.1
b. Hubungkan X dan Y dengan satu garis lurus. Karena berada pada ketinggian
yang sama dengan kata lain garis ini posisinya horizontal, maka garis ini
merupakan strike dari bidang.
c. Dengan menggunakan penggaris segitiga, gambar garis tegak lurus dengan
garis XY memotong titik Z. kita namakan garis ini garis ZQ yang paralel
dengan arah true dip. Garis ZQ juga merupakan garis sumbu putar. Putar
penampang sampai horizontal dengan sumbu pada garis ZQ sehingga titik Z
seolah olah nampak di permukaan atau berada pada elevasi yang sama dengan
titik X, Y, Z. dengan menggunakan skala vertikal yang sama dengan skala