Anda di halaman 1dari 16

Masa depan Mahasiswa FK memang sangat beragam.

Tinggal
milih aja sih. Tapi banyak teman teman yang masih galau
dalam belajar. Belum mendapatkan 'feel' dalam belajar.
Belum mendapat semangat/motivasi yang tetap dalam
mencari ilmu. Saya perkirakan salah satu sebabnya adalah:
Belum terarah. Kita belum tahu kemana masa depan kita
nantinya. Ini mengakibatkan kita galau, karena kadang merasa
sia sia jika belajar, 'ah buat apa aku belajar makul ini. Nanti
aku ngga jadi dokter ini kok'. Atau 'ah, yang penting aku jadi
dokter, nilai bagu, lulus tepat waktu. Apapun caranya mau itu
nyontek kek, kujalani. Yang penting jadi dokter'. Ini kurang
benar menurut hemat saya. Hal ini hanya pelampiasan saja
dari satu masalah kita, yakni belum terarahnya masa depan
kita. Memang seharusnya, kita perlu belajar secara efektif dan
efisien. Apa yang kita tidak perlukan nantinya tidak perlu
dipelajari. Sebelumnya saya ingin rincikan lama pendidikan
kita sebagai mahasiswa FK hingga menjadi dokter. Cekidot.
Disini ada dua jalur, yakni jalur pendidikan akademik dan
jalur pendidikan profesi. Keduanya tidak begitu berhubungan.
Namun bisa dikombinasikan. Jadi silakan pilih ingin
menempuh salah satu atau keduanya. Menurut beberapa
artikel yang saya baca, perbedaan antara keduanya adalah,
jika menempuh jalur akademik, ia akan menjadi seorang
pakar. Sedangkan jika menempuh pendidikan profesi, ia akan
menjadi seorang ahli. Pakar dan ahli tidak sama. Pakar itu
mengetahui seluruh seluk beluk ilmu itu dari teorinya hingga
praktiknya. Sedangkan ahli hanya mengetahui sebagian teori,
namun praktiknya sangat mumpuni. Itulah perbedaan
keduanya. Nah, untuk tahu masa depan kita nantinya, ini
sedikit yang saya dapat dari beberapa bacaan serta celotehan
dosen saya tentang masa depan mahasiswa kedokteran. Ada
lebih kurangnya mohon dimaafkan. Semoga Bermanfaat
image Yak. Seperti ini bagannya. Kita bahas satu satu di
bawah yaa. 1. Ambil S2 Setelah lulus Sarjana Kedokteran,
tidak melanjutkan ke profesi dokter, namun langsung
mengambil S2 dan kemudian jadi dosen. Namun ada juga
yang mengambil dengan bidang yang sama sekali berbeda.
Misalnya, setelah lulus S.Ked, mengambil Magister Ilmu
Komunikasi. Lalu bekerja di rubrik kesehatan Media Massa.
Tapi ini terlalu ekstrim menurut saya -.- 2. Langsung kerja
Setelah lulus Sarjana Kedokteran langsung melamar
pekerjaan. S.Ked hanya sebagai syarat kualifikasi telah
sarjana saja. Ini juga ekstrim. 3. Dokter sebagai Hobi Saya
kira setiap orang ingin ini. Dokter hanya sebagai hobi, bukan
pekerjaan utama. Disini saya tekankan bahwa yang dimaksud
dokter sebagai hobi adalah tidak menyandarkan penghasilan
pada pekerjaan sebagai dokter. Dengan kata lain dokter adalah
pekerjaan kedua. Pekerjaan pertamanya lah yang menjadi
sumber penghasilannya. Kebanyakan orang yang
menempatkan dokter sebagai hobi, adalah wirausahawan.
Sebagai wirausahawan yang sudah mumpuni, dia tidak perlu
mencari penghasilan dari pekerjaan sebagai dokter. Menjadi
Dokter biasanya hanya sarananya untuk beramal atau
mengabdi pada masyarakat. Namun perlu diingat bahwa untuk
wirausahawan yang menjadikan dokter sebagai hobi ini juga
tidak mudah jalannya. Tentu dalam mendirikan usahanya itu
banyak lika likunya yang kadang bahkan lebih kejam daripada
perjalanannya menjadi dokter. Tertarik? 4. Dokter Profesional
Ini adalah orang yang menempatkan pekerjaan Dokternya
sebagai sumber penghasilan utamanya. Ada beberapa tipe.
Yakni dokter Struktural, Staf, Farmasi, Fungsional. a. Dokter
Struktural Untuk mahasiswa kedokteran yang tidak bisa
duduk diam, senang berorganisasi, gemar bersosialisasi dan
punya kepemimpinan yang baik, ini adalah pilihan yang
direkomendasikan. Dokter struktural ini menjalankan
tugasnya sebagai Manager. Dokter yang menjadi direktur
Rumah Sakit, menjadi kepala Puskesmas, adalah contoh
dokter struktural. Bahasa kasarnya, orang orangnya adalah
yang senang rapat, rapat, dan rapat. Soal penghasilannya
jangan ditanya. Biasanya lumayan besar kok (kata dosen saya
:D) Tips buat Mahasiswa FK, kalo pengen jadi dokter
struktural, rajin rajin ikut organisasi kampus atau ekstra
kampus. Insyallah manfaatnya besar kok. Dan
direkomendasikan mengenyam pendidikan S2 Administrasi
Rumah Sakit (MARS) atau Manajemen Rumah Sakit
(MMRS) sebagai bekal dalam memimpin RS nantinya. b.
Dokter Staf Staf disini maksudnya staf di Fakultas
Kedokteran, atau bahasa awamnya menjadi pengajar atau
peneliti. Dokter staf ini tingkat akademiknya harus tinggi.
Tidak perlu mengenyam pendidikan profesi, hanya butuh
pendidikan akademik saja. Untuk menjadi dosen misalnya
minimal perlu mengenyam pendidikan S2 dahulu. Jika
prestasinya sebagai dosen terus meningkat, pihak fakultas
biasanya akan menyekolahkan dosen ke jenjang yang lebih
tinggi, seperti spesialis atau S3. Dan jika memenuhi syarat,
dosen yang telah mengenyam S3 dapat dianugrahi gelar
Professor sebagai gelar akademis tertinggi. Bidang ilmu
dokter staf ada banyak. Untuk S2 dalam bidang Kedokteran
bisa menempuh Program Magister Biomedik (kepakaran yang
ada biasanya : Pakar Anatomi, Fisiologi, Histologi, Biokimia,
Farmakologi, Mikrobiologi, Biologi Kedokteran, Imunologi,
Parasitologi, Patobiologi, Sains Reproduksi Kedokteran, Sains
Transfusi, Onkologi, dll) , Ilmu Gizi, Pendidikan Kedokteran,
Kesehatan Masyarakat, Kedokteran Kerja, Kedokteran
Keluarga, dll. Bisa juga mengambil S2 diluar ilmu
Kedokteran seperti Magister Hukum, Manajemen, Bahkan
Agama. Tidak masalah. Masalah penghasilan, tergantung dari
jabatan, pendidikan, penelitian, serta waktu mengajarnya.
Semakin tinggi 4 faktor tersebut, semakin tinggi
penghasilannya. Untuk menjadi dokter staf ini modalnya
adalah prestasi akademiknya harus tinggi, yang tercermin
dalam Indeks Prestasi. Nah, jadi buat teman teman yang ingin
menjadi Dokter Staf, belajar dan nilainya ditingkatkan yaa c.
Dokter Farmasi Ini adalah dokter yang bekerja di pabrik
farmasi. Saya kurang memahami tugas dokter farmasi ini.
Kata dosen saya, tugasnya antara lain melakukan riset, atau
mempromosikan produk dari pabrik farmasi. Dokter ini sering
berkeliling dalam tugasnya, seringkali ke luar negeri.
Penghasilannya? Tentu besar, karena digaji pabrik farmasi d.
Dokter Fungsional Dokter ini menjalankan tugasnya sebagai
'dokter sebenarnya', yakni melayani pasien, berperan dalam
health provider. Sebagaimana yang kita tahu, dokter adalah
jalur profesi. Tingkatan dalam pendidikan profesi ini ada 3.
Yang pertama adalah Pendidikan Profesi Dokter. Biasanya
kita sebut Pendidikan Klinik/ Co Ass. Output pendidikan ini
adalah Dokter Umum. Dokter umum ini tugasnya sangat
general dan terbatas kompetensinya. Maka untuk
meningkatkan kompetensi, dokter umum dapat mengikuti
Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 (PPDS 1). Dokter
PPDS 1 ini biasanya kita sebut residen. Output dari PPDS 1
ini adalah Dokter Spesialis, yang lebih kompeten dalam
melakukan tindakan medik di bidangnya dan lebih spesifik
keilmuannya. Bidang yang diambil dalam PPDS ada 2
golongan. Golongan pertama yaitu golongan besar, seperti
Penyakit dalam, Bedah, Anak, dan ObsGyn. Golongan kedua
adalah Golongan kecil seperti Anestesi, Forensik, Kulit dan
Kelamin, dll. Biasanya golongan besar lah yang paling
diminati, paling susah, paling killer, dan paling luas cabang
ilmunya. Selain mengikuti PPDS 1, dokter umum juga dapat
menekuni kursus tertentu untuk meningkatkan
kompetensinya. Misalnya kursus kecantikan, kursus bantuan
hidup/kegawatdaruratan, kursus herbal seperti akupuntur, dll.
Dokter Spesialis yang menjadi staf, dapat lebih memperdalam
dan lebih men-spesifik-kan ilmunya lagi lewat PPDS 2 atau
pendidikan untuk menjadi Konsultan. Di beberapa bidang
yang luas, seperti Penyakit dalam, Anak, Bedah, dan ObsGyn,
konsultan ini lebih di spesifikkan lagi bidang ilmunya. Namun
di beberapa bidang lain tidak. Untuk menjadi Dokter spesialis,
ada beberapa faktor yang harus dipenuhi jika mau di terima
PPDS. Berikut: 1) Institusi Jika yang melamar dari institusi
seperti TNI/Polri, kemungkinan sangat besar diterima. Namun
jika menjadi PNS TNI/Polri, kita tidak bisa menentukan
spesialisasi mana yang akan kita ambil. Semua tergantung
kebutuhan institusi. 2) Ekonomi Biaya harus dipersiapkan
dengan matang. Di Indonesia, PPDS masih University Based
sehingga tidak di gaji, malah membayar. Di luar Negeri,
PPDS adalah Hospital Based. Residen tidak membayar, malah
di bayar, meskipun setara asisten dokter 3) Nilai tes Nilai tes
sangat penting. Apapun Faktor di atas jika nilai tes nya jelek
tentu tidak akan diterima. Disini yang ditekankan adalah
pengetahuan tentang spesialisasinya. Maka sejak dari
sekarang, hendaknya kita sudah mendalami kesukaan kita
masing masing. Misalnya, besok ingin mengambil bedah,
maka dari sekarang kita harus sudah banyak membaca tentang
bedah. 4) Attitude Ini harus, sudah kewajiban. Di FK, attitude
nomor 1 5) Jangan ambisius Pesan dosen saya, jika
mengambil spesialisasi, jangan ambisius. Misal jika ingin
melamar Obsgyn, sudah 2x tidak diterima, maka terima saja.
Jangan di teruskan. Cari spesialisasi yang lain. 6) Faktor 'X'
Yaa.. Tau sendiri lah. Hehe Yuk kita mengenal Spesialisasi
dari ilmu kedokteran. Cekidot. 1) Ilmu Penyakit Dalam
(Interna) Adalah cabang ilmu kedokteran yang sangat luas.
Ilmu penyakit dalam mempelajari tentang penyakit non bedah
pada dewasa. Beberapa cabang ilmu penyakit dalam telah
menjadi spesialisasi tersendiri. PPDS Ilmu Penyakit dalam
rata rata ditempuh dalam 9 semester/ 4,5 tahun. Gelar: Sp.PD.
Subspesialis penyakit dalam mempunyai beberapa peminatan.
Antaralain: a) Alergi Imunologi (KAI) b) Metabolik Endokrin
(KEMD) c) Gastro Entero Hepatologi (KGEH) d) Hematologi
Onkologi Medik (KHOM) e) Kardiovaskuler (KKV) f)
Psikosomatik (KPsi) g) Rheumatologi (KR) h) Penyakit
Tropis dan Infeksi (KPTI) i) Geriatri (KGer) j) Pulmonologi
(KP) k) Ginjal Hipertensi (KGH) l) Hepatologi (KH)
Pendidikan Subspesialis ditempuh dalam 2-3 tahun
Organisasi: PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit
Dalam Indonesia) Beberapa cabang ilmu penyakit dalam yang
telah menjadi spesialisasi tersendiri antara lain: a) Ilmu
Kedokteran Jantung dan Pembuluh darah (Kardiovaskuler)
Adalah spesialisasi yang menangani pasien dengan penyakit
jantung dan pembuluh darah. Memiliki kemampuan untuk
melebarkan atau memasang cincin pada penyempitan
pembuluh darah koroner yang menyebabkan serangan
jantung, memasang alat pacu jantung, dan berbagai tindakan
invasif lainnya. Lama pendidikan spesialisasi ini adalah 10
semester/ 5 tahun. Gelar: Sp.JP Subspesialis: Sp.JP(K) -
Intervensi Kardiologi dan Elektrofisiologi -Ekokardiografi -
dll Organisasi: PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia b) Ilmu Kedokteran Paru dan
Respirasi (Pulmonologi) Adalah spesialisasi yang menangani
berbagai penyakit paru. Lama pendidikan PPDS ini adalah 7
semester/ 3,5 tahun. Gelar: Sp.P Subspesialis: Sp.P(K) -
Infeksi paru -Onkologi paru dan mediastinum -Pulmonologi
intervensi dan gawat napas -Asma dan PPOK -Penyakit paru
kerja dan Lingkungan -Imunologi Respirasi -Faal Paru Klinik
Organisasi: PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia) c)
Ilmu Kedokteran Saluran Kemih (Urologi) Adalah spesialisasi
yang menangani penyakit dan kelainan di saluran kemih.
Lama pendidikan spesialisasi ini adalah 10 semester/ 5 tahun.
Gelar: Sp.U Sub Spesialis: Sp.U(K) -Urologi Anak -Tumor
Urologi -Urologi Wanita -Urologi Andrologi -Batu Saluran
Kemih -Prostat -Urologi Rekonstruksi -Gangguan Fungsi
Berkemih Organisasi: IAUI (Ikatan Ahli Urologi Indonesia)
2) Ilmu Kesehatan Anak (Pediatri) Adalah spesialisasi
kedokteran yang berkaitan dengan bayi dan anak. Luas bidang
ini hampir sama dengan Penyakit dalam, hanya saja
menangani pasien anak. Lama pendidikan spesialisasi ini
adalah 8 semester/ 4 tahun. Gelar: Sp.A Subspesialis: Sp.A(K)
a) Tropik Infeksi b) Respirologi c) Gastro Hepatologi d)
Pediatri Gawat Darurat e) Hematologi Onkologi f) Pediatrik
Sosial g) Endokrinologi h) Nefrologi i) Alergi Imunologi j)
Perinatologi k) Kardiologi l) Neurologi m) Nutrisi Metabolik
n) Pencitraan o) Kesehatan Remaja Organisasi: IDAI (Ikatan
Dokter Anak Indonesia) 3) Ilmu Bedah (Surgery) Adalah Ilmu
yang menangani penyakit atau luka dengan operasi manual
dan instrumen. Organisasi yang menaungi seluruh organisasi
bedah di Indonesia adalah IKABI (Ikatan Ahli Bedah
Indonesia) Bedah Umum (General Surgery) Adalah pokok
dari spesialisasi bedah sebelum bercabang ke spesialisasi
bedah lain. Lama pendidikan spesialisasi bedah umum adalah
10 semester/ 5 tahun. Organisasi: PABI (Perhimpunan Ahli
Bedah Umum Indonesia) Gelar: Sp.B Subspesialis antara lain:
a) Bedah Digestif (KBD) b) Bedah Onkologi ((K)Onk)
Adalah spesialisasi yang melayani pembedahan tumor dan
kanker. Organisasi: PERABOI (Perhimpunan Ahli Bedah
Onkologi Indonesia) c) Bedah Plastik (KBP) d) Bedah Kepala
Leher((K)KL) e) Trauma ((K)Trauma) f) Bedah Vaskuler
(KBV) g) Bedah Thorax Kardiovaskuler (KBTKV) Terdapat
pula cabang ilmu bedah yang telah menjadi spesialisasi
tersendiri di Indonesia. Antaralain: a) Bedah Anak (Pediatric
Surgery) Adalah spesialisasi yang melayani pembedahan pada
pasien anak. Lama pendidikan 10 semester. Gelar: Sp.BA
Subspesialis: Sp.BA(K) Organisasi: PERBANI (Perhimpunan
Dokter Spesialis Bedah Anak Indonesia) b) Bedah Urologi
(Urologic Surgery) Spesialisasi yang melayani pembedahan
pada saluran kemih, seperti ginjal, alat alat kelamin, dll. Lama
pendidikan spesialisasi ini 10 semester/ 5 tahun. Gelar: Sp.U /
dulu Sp.BU Subspesialis: Sp.U(K) Organisasi: IAUI (Ikatan
Ahli Urologi Indonesia) c) Bedah Digestif (Digestive
Surgery) Spesialisasi bedah untuk penyakit organ-organ
pencernaan seperti usus, hati, pankreas, kantong empedu.
Gelar: Sp.BD Subspesialis: Sp.BD(K) Organisasi: IKABDI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia) d)
Bedah Thorax Kardiovaskuler (Cardiothoracis Surgery)
Spesialisasi yang menangani bedah pada organ dada,
termasuk jantung dan pembuluh darah, serta paru-paru. Lama
pendidikan spesialis ini adalah 10 semester/ 5 tahun. Gelar:
Sp.BTKV Subspesialis:Sp.BTKV(K) Organisasi: HBTKI
(Himpunan Bedah Thorax Kardiovaskuler Indonesia) e)
Bedah Saraf (Neurosurgery) Spesialisasi yang menangani
pembedahan saraf seperti otak, tulang belakang, dan saraf
lainnya. Lama pendidikan PPDS ini adalah 11 Semester/ 5,5
tahun. Gelar: Sp.BS Subspesialis: Sp.BS(K) Organisasi:
PERSPEBSI (Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Saraf
Indonesia) f) Bedah Orthopedi (Orthopedic Surgery) Adalah
spesialisasi yang menangani pembedahan tulang, otot dan
ligamen (jaringan yang menyambung otot dan tulang), serta
keadaan yang diakibatkan oleh trauma atau luka akibat
kecelakaan, bencana dan sebagainya. Lama pendidikan PPDS
ini 9 semester atau 4,5 tahun. Gelar: Sp.OT Subspesialis:
Sp.OT(K) -Bedah Tangan -Bedah bahu dan siku -
Rekonstruksi sendi total (Artroplasti) -Ortopedi anak -Bedah
kaki dan pergelangan kaki (Podiatri) -Bedah tulang belakang
(Spine) -Onkologi Muskuloskeletal -Bedah Kedokteran
Olahraga -Trauma Ortopedi Organisasi: PABOI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi
Indonesia) g) Bedah Plastik (Plastic Surgery) Adalah suatu
cabang ilmu kedokteran yang bertujuan untuk merekonstruksi
atau memperbaiki bagian tubuh manusia melalui operasi
kedokteran. Lama pendidikan spesialisasi ini adalah 10
semester. Gelar: Sp.BP Subspesialis: Sp.BP(K) -Kraniofasial -
Bedah Mikro -Bedah Tangan -Luka bakar -Rekonstruksi
pasca ablasi tumor -Bedah Genitalia Eksterna -Bedah Estetika
Organisasi: PERAPI (Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah
Plastik Indonesia) 4) Ilmu Kebidanan dan Penyakit
Kandungan (Obstetri Gynecology) Adalah ilmu yang
mempelajari tentang kandungan dan penyakit sistem
reproduksi wanita. Lama pendidikan spesialisasi ini adalah 9
semester. Gelar: Sp.OG Subspesialis: a) Janin dan ibu hamil/
Feto-maternal (KFM) b) Fertilitas Endokrinologi Reproduksi
(KFer) c) Uroginekologi rekonstruksi d) Obstetri Ginekologi
Sosial e) Onkologi Ginekologi (KOnk) f) Kesehatan
Reproduksi g) Ginekologi spesialistik Organisasi: POGI
(Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia) 5) Ilmu Bius
(Anestesiologi dan Reanimasi) Adalah spesialisasi yang
melayani pembiusan serta perawatan gawat darurat. Lama
pendidikan 7 semester Gelar: Sp.An Subspesialis: a) Intensive
Care (KIC) b) Bedah Kardiovaskuler (KAKV) c) Anestesi
Lokal (KNA) d) Anestesi Pediatri (KAP) e) Anestesi
Endokrin (KMN) f) Anestesi Regional (KAR) g) dll
Organisasi: IDSAI (Ikatan Dokter Spesialis Anestesiologi dan
Reanimasi Indonesia) PERDATIN (Perhimpunan Dokter
Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia) 6) Ilmu
Penyakit Saraf (Neurologi) Adalah spesialisasi yang
menangani penyakit-penyakit saraf atau terkait dengan fungsi
otak, saraf tulang belakang, dan saraf tepi. Penyakit-penyakit
seperti stroke, kelumpuhan, ayan atau epilepsi adalah contoh
penyakit yang ditangani oleh spesialisasi ini. Lama
pendidikan 8 semester. Gelar: Sp.S Subspesialis: Sp.S(K) -
Serebrovaskular, Neurosonologi, dan Neurologi Intervensi -
Neurotrauma -Neuroinfeksi dan Imunologi -Epilepsi -
Neurofisiologi Klinis -Neuromuskular, Saraf Perifer -
Neurobehaviour -Neurogeriatri -Neurorestorasi -Neuro-
oftalmologi -Neuro-otologi -Neuro-intensif (KIC) -
Neuropediatri -Neurokomunitasi Organisasi: PERDOSSI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia) 7) Ilmu
Kesehatan Jiwa (Psikiatri) Adalah spesialisasi yang
menangani pasien-pasien jiwa (gila), gangguan mental
lainnya. Lama pendidikan 8 semester. Gelar: Sp.KJ
Subspesialis: Sp.KJ(K) -Neuropsikiatri dan Psikometri -
Psikoterapi -Psikiatri Anak dan remaja -Psikiatri Geriatri -
Psikiatri Adiksi -Consultation-Liaison Psychiatry -Psikiatri
Forensik -Psikiatri Komunitas, Rehabilitasi Psikiatri dan
Trauma Psikososial Organisasi: PDSKJI (Perhimpunan
Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia) 8) Ilmu Penyakit
Mata (Ophtalmology) Adalah spesialisasi yang mempelajari
tentang penyakit mata dan penglihatan. Lama pendidikan 7
semester. Gelar: Sp. M Subspesialis: Sp.M(K) -Kornea &
Bedah Refraktif -Infeksi dan Immunologi -Vitreo-Retina -
Strabismus -Neuro Oftalmologi -Glaukoma -Pediatrik
Oftalmologi -Refraksi -Rekonstruksi -Onkologi mata
Organisasi: PERDAMI (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata
Indonesia) 9) Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok-
Bedah Kepala Leher (Ear Nose Throat (Otolaryngology) -
Head Neck Surgery) Adalah spesialisasi yang mempelajari
tentang penyakit di bagian telinga, hidung, tenggorok serta
kelainan kelainan fungsinya, juga melakukan pembedahan
pada bagian kepala dan leher. Lama pendidikan 8 semester
Gelar: Sp.THT-KL Subspesialis: Sp.THT-KL(K) -Otologi -
Neurotologi -Rinologi -Laringo-Faringologi -Onkologi
Kepala Leher -Plastik Rekonstruksi -Bronkoesofagologi -
Alergi Imunologi -THT Komunitas Organisasi: PERHATI-
KL (Perhimpunan Dokter Spesialis THT-KL) 10) Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin (Dermatologi) Adalah spesialisasi
yang menangani penyakit dan kelainan di kulit serta kelamin.
Beberapa terkonsentrasi pada kecantikan dan kosmetik. Lama
pendidikan 7 semester. Gelar: Sp.KK Subspesialis: Sp.KK(K)
-Tumor dan Bedah Kulit -Dermatologi Kosmetik -Alergi
Imunologi -Dermatomikologi -Infeksi Menular Seksual -
Dermatologi Anak -Divisi Morbus Hansen -Divisi Patologi
Anatomi -Dermatologi Umum Organisasi: PERDOSKI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia)
11) Ilmu Kedokteran Kehakiman (Forensik & Medikolegal)
Adalah spesialisasi yang bertugas menangani ilmu kedokteran
yang berhubungan dengan penegakan hukum. Lama
pendidikan 6 semester. Gelar: Sp.F Subspesialis: Sp.F(K) -
Forensik Klinik -Patologi Forensik -Medikolegal Organisasi:
PDFI (Perhimpunan Dokter Spesialis Forensik Indonesia) 12)
Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik (Medical
Rehabilitation) Adalah spesialisasi yang melakukan
rehabilitasi fungsi-fungsi fisik dan organ yang mengalami
gangguan akibat kondisi dan penyakit tertentu misalnya
pasien pasca stroke yang kesulitan berbicara dan berjalan,
pasien dengan fungsi paru yang menurun akibat penyakit paru
kronis atau menahun dan lain-lain. Lama pendidikan 10
semester. Gelar: Sp.RM Subspesialis: Sp.RM(K) Organisasi:
PERDOSRI (Perhimpunan Dokter Spesialis Fisik dan
Rehabilitasi Medik Indonesia) 13) Ilmu Kedokteran Olahraga
(Sports Medicine) Adalah spesialisasi yang menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kesehatan,
kebugaran, prestasi dan produktivitas kerja. Lama pendidikan
7 semester. Gelar: Sp.KO Organisasi: PDSKO (Perhimpunan
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga) 14) Ilmu Kedokteran
Kerja (Okupasi) Adalah spesialisasi yang menerapkan ilmu
kedokteran dengan pendekatan komprehensif melalui
kedokteran promotif, prenventif, kuratif dan rehabilitatif
terhadap tenaga kerja individual dengan pekerjaan dan
lingkungan kerjanya, dan sesama komunitas pekerja lainnya.
Lama pendidikan 6 semester. Gelar: Sp.OK Organisasi:
PERDOKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran
Okupasi Indonesia) 15) Radiologi Adalah spesialisasi yang
melakukan pemeriksaan image atau gambar-gambar medis
seperti foto rontgen, CT-Scan, MRI, dan prosedur-prosedur
lain untuk membantu mendiagnosis penyakit pasien dan pada
keadaan tertentu mengobati pasien. Dokter ini juga
memberikan terapi radiasi untuk pasien penderita kanker.
Lama pendidikan 7 semester. Gelar: Sp.Rad Subspesialis:
Sp.Rad(K) -Onkologi Radiasi -Imaging Payudara -
Neuroradiologi -Radiologi Intervensional dan Kardiovaskuler
-Radiologi Muskuloskeletal -Radiologi Traktus Digistivus -
Kedokteran Nuklir -Radiologi Anak -Radiologi Kepala dan
Leher -Radiologi Toraks -Radiologi Traktus Urinarus dan
Genital Organisasi: PDSRI (Perhimpunan Dokter Spesialis
Radiologi Indonesia) Terdapat Subspesialisasi yang telah
menjadi spesialisasi tersendiri. Yaitu: Onkologi Radiasi
Adalah spesialisasi yang memberikan terapi radiasi untuk
pasien penderita kanker. Lama pendidikan 7 semester. Gelar:
Sp.OnkRad Organisasi: PORI (Perhimpunan Dokter Spesialis
Onkologi Radiasi Indonesia) 16) Patologi Anatomi Adalah
spesialisasi yang bekerja di laboratorium, memeriksa sel dan
jaringan tubuh. Sebagai contoh apabila seseorang memiliki
benjolan di payudara, maka dokter spesialis ini bisa
mengambil contoh benjolan tersebut untuk diperiksa untuk
menentukan apakah benjolan tersebut jinak atau ganas. Sering
dokter spesialis bidang lain mengirim contoh jaringan ke
Sp.PA untuk mendapatkan masukan tentang diagnosis dan
pengobatan pasiennya. Lama pendidikan 6 tahun. Gelar:
Sp.PA Subspesialis: Sp.PA(K) -Patologi Kulit -dll Organisasi:
IAPI (Ikatan Ahli Patologi Indonesia) 17) Patologi Klinik
Adalah spesialisasi yang bertugas di laboratorium untuk
memeriksa dan menginterpretasi pemeriksaan laboratorium
pasien, contohnya pemeriksaan darah, pemeriksaan cairan
otak, pemeriksaan lab yang lain. Biasanya mereka tidak
membuka praktek sendiri dengan gelar spesialisnya, tapi
kadang mereka berpraktek sebagai dokter umum. Lama
pendidikan 8 semester. Gelar: Sp.PK Subspesialis: -
Hematologi dan Hemostasis (KH) -Kardiovaskuler (KKV) -
Bank darah & Transfusi -Infeksi & Penyakit tropik -
Metabolic-endokrin -Alergi-imunologi -Onkologi -Respirasi -
Urologi -Gastroentero Hepatologi Organisasi: PDS PATKLIN
(Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia) 18)
Mikrobiologi Klinik (Clinical Microbiology) Adalah
spesialisasi yang mengidentifikasi kuman yang menyebabkan
penyakit pada pasien. Lebih banyak bekerja di laboratorium.
Lama pendidikan 6 semester. Gelar: Sp.MK Subspesialis:
Sp.MK(K) -Mikrobiologi umum -Imunologi -Biologi
Molekuler -Antibiotika Organisasi: PAMKI (Perhimpunan
Ahli Mikrobiologi Klinik Indonesia) 19) Parasitologi Klinik
Adalah spesialisasi yang mengidentifikasi parasit yang
menyebabkan penyakit pada pasien. Lama pendidikan 9
semester. Gelar: Sp.ParK Subspesialis: -Helmintologi -
Protozoologi : Protozoa Usus & Malaria -Entomologi -
Mikologi Organisasi: PDS PARKI (Perhimpunan Dokter
Spesialis Parasitologi Klinik Indonesia) 20) Gizi Klinik
Adalah spesialisasi yang menangani perawatan gizi pada
penyakit seperti pada diabetes, kegemukan dan keadaan-
keadaan lain yang memerlukan penanganan gizi. Lama
pendidikan 6 semester Gelar: Sp.GK Organisasi: PDGKI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia)
PDGMI (Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Medik
Indonesia) 21) Akupuntur Klinik Adalah spesialisasi yang
menerapkan ilmu akupuntur kedalam kedokteran medis. Lama
pendidikan 6 semester. Gelar: Sp.AK Organisasi: PDA
(Perhimpunan Dokter Spesialis Akupuntur Klinik) 22) Ilmu
Khasiat Obat (Farmakologi Klinik) Adalah spesialisasi yang
mempelajari efek-efek dari obat-obatan pada sukarelawan
sehat dan pasien. Pada akhirnya, hasil dan efek samping dari
ibat-obatan dapat diketahui dan dibandingkan. Lama
pendidikan 6 semester. Gelar: Sp.FK Subspesialis: Sp.FK(K)
Organisasi: PERDAFKI (Perhimpunan Dokter Spesialis
Farmakologi Klinik Indonesia) 23) Ilmu Kesehatan Pria
(Andrologi) Adalah spesialisasi yang menangani kelainan-
kelainan terkait hormon seksual dan fertilitas pada laki-laki.
Lama pendidikan 6 semester. Gelar: Sp. And Organisasi:
PERSANDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi
Indonesia) 24) Ilmu Kedokteran Nuklir (Nuclear Medicine)
Adalah spesialisasi ilmu kedokteran yang dalam kegiatannya
menggunakan radioaktif terbuka, baik untuk diagnosis
maupun dalam pengobatan penyakit, atau dalam penelitian.
Lama pendidikan 7 semester. Gelar: Sp.KN Organisasi: PKNI
(Perhimpunan Kedokteran Nuklir Indonesia) 25) Ilmu
Kedokteran Kedaruratan (Emergensi Medik) Adalah
spesialisasi dengan kemampuan multidisiplin untuk bekerja di
ruang emergensi dengan standar yang tinggi, berperan sebagai
penghubung antara masyarakat yang membutuhkan
pelayanan, dengan berbagai spesialis yang akan memberikan
pelayanan definitif. Lama pendidikan 8 semester. Gelar:
Sp.EM Organisasi: PERDAMSI (Perhimpunan Dokter Ahli
Emergensi Indonesia) Program Pendidikan Dokter Spesialis
ini belum mendapat akreditasi dari MKIK 26) Ilmu
Kedokteran Penerbangan Adalah spesialisasi yang ruang
lingkupnya adalah bandara dan staf nya, pesawat, hingga luar
angkasa. Lama pendidikan 9 semester. Gelar: Sp.KP
Organisasi: PERDOSPI (perhimpunan Dokter Spesialis
Kedokteran Penerbangan Indonesia) 27) Ilmu Kedokteran
Kelautan (Hyperbaric Medicine) Sedang diwacanakan.
Adalah spesialisasi yang menangani bidang kesehatan maritim
/pelabuhan/pekerjaan lepas pantai dan kesehatan pesisir.
Gelar: Sp.KL Organisasi: PERDOKLA (Perhimpunan
Kedokteran Kelautan) 28) Ilmu Geriatri Sedang diwacanakan
Gelar: Sp.Ger Keterangan: Spesialisasi Nomor 1-4 termasuk
dalam golongan stase besar Spesialisasi Nomor 23-28
termasuk spesialisasi yang relatif baru Spesialisasi Nomor 27-
28 termasuk spesialisasi yang baru di wacanakan Gelar yang
bisa ditambahkan pada spesialis jantung dan spesialis bedah:
FACC - Fellow of the American College of Cardiologists
FACP - Fellow of the American College of Physicians FACS
- Fellow of the American College of Surgeons FESC - Fellow
of the European Society of Cardiology FICS - Fellow Of the
International College Of Surgeon FIHA - Fellows Indonesian
Heart Association Gelar Lain: DPM - Doctor of Pediatric
Medicine FAAEM - Fellow of the American Academy of
Emergency Medicine FAAFP - Fellow of the American
Academy of Family Physicians FACE - Fellow of the
American College of Endocrinology FACEP - Fellow of the
American College of Emergency Physicians FACFAS -
Fellow of the American College of Foot and Ankle Surgeons
FACOG - Fellow of the American College of Obstetrics and
Gynecologists FCCP - Fellow of the American College of
Chest Physicians DFM - Diploma in Forensic Medicine
DTM&H - Diploma in Tropical Medicine and Hygiene DMM
- Diploma in Medical Microbiology ICRP -International
Community of Royal Pathologist AAP -American Academy
of Pediatric AAI - Association of Allergy Immunology ICS -
International Community of Surgery DAP&E - Diploma in
Applied Parasitology and Entomology DCP - Diploma in
Clinical Pharmacology D.Sc - Doctor of Science FESC -
Fellow of the European Society of Cardiology FINASIM -
Fellow of the Indonesian Society of Internal Medicine Nah,
itu dia beberapa 'Calon masa depan kita'. Udah tau semua
kan? Tinggal pilih yang sesuai buat kamu, terus tekuni baik
baik. Insyallah ngga bakal galau lagi deh Tulisan diatas saya
ambil dari beberapa sumber seperti buku, website, pernyataan
dosen, dan kesimpulan saya sendiri. Mohon maaf bila kurang
berkenan dan dimohon untuk menyampaikan kritiknya ke :
@nabilcuy

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/nabilcuy/masa-
depan-mahasiswa-kedokteran_552abcaaf17e619938d623de

Anda mungkin juga menyukai