PENDAHULUAN
Penyakit yang ditularkan oleh lalat tergantung spesiesnya. Lalat Musca domestica dewasa
dapat membawa telur cacing (Oxyrus vermicularis, Trichuris trichiura, cacing tambang, dan
Ascaris lumbricoides), Protozoa (Entamoeba hystolitica dan Giardia lamblia), Bakteri usus
(Salmonella, Shigella, dan Eschericia coli), Virus polio, Treponema pertenue (penyebab
frambusia) dan Mycobacterium tuberculosis. Lalat fannia dewasa dapat menularkan berbagai
jenis myasis (Gastric, Intestinal, dan Genitorinary). Lalat Stomoxys merupakan vector
penyakit surra (yang disebabkan Trypanosima evansi), antrax, tetanus, yellow fever ,
traumatic miasis dan Enteric pseudomiasis (walaupun jarang). Lalat hijau (Paenicia dan
Chrysomyia) dapat menularkan penyakit myasis mata, tulang dan organ lain melalui luka.
Lalat Sarchopaga dapat menularkan myasis kulit, hidung, jaringan, vagina, dan usus.
Lalat merupakan salah satu vektor penting dalam penyebaran penyakit dan tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan manusia. Lalat termasuk subordo Cyclorrapha, ordo Diptera yang
sering di jumpai dalam keseharian kita dan pada hampir semua jenis lingkungan. Di
ekosistem lalat dapat berperan dalam proses pembusukan, sebagai predator, parasit pada
serangga, sebagai polinator (Byrd, 2001), penyebab myasis (David, 2004) dan dapat berperan
sebagai vektor penyakit saluran pencernaan seperti kolera, typhus, disentri dan diare (Santi,
2001). Penularan penyakit ini terjadi secara mekanis, dimana kulit tubuh dan kaki-kakinya
yang kotor tadi yang merupakan tempat menempelnya micro-organisme penyakit yang
kemudian lalat tersebut hinggap pada makanan (Depkes,1992).
1.2 Tujuan
1. Untuk menegetahui alat dan bahan yang digunakan untuk pengambilan sampel lalat.
2. Untuk mengetahui jenis atau spesies lalat yang didapat.
1
1.3 Ruang Lingkup
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) RT.24 Kelurahan Handil Jaya Kecamatan Jelutung
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk mengambil sampel
lalat.
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis atau spesies lalat berdasarkan ciri-cirinya.
2
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK
2.1 Tujuan : Untuk mengetahui jenis atau spesies lalat yang ada di TPS
2.2 Lokasi : RT 24 Kelurahan Handil jaya Kecamatan Jelutung, Kota Jambi
2.3 Metode : Menggunakan Fly Trap untuk penangkapan lalat
2.4 Tanggal : 13 April 2016
2.5 Alat dan Bahan
Fly trap
Sarung tangan
Umpan
Insektisida
Kapas
Plastik
2.6 Prosedur
1. Tentukan lokasi tempat penangkapan lalat ( TPS / TPA ) yaitu TPS RT 24
Kelurahan Handil Jaya Kecamatan Jelutung,Kota Jambi.
2. Menentukan titik di mana FLY trap akan di tetapkan.
3. Kemudian letakan FLY TRAP dan pasang umpan tepat di bawah masuknya
lalat.
4. Biarkan FLY TRAP di pasang selama 1 jam kemudian , apabila ada lalat yang
masuk ke fly trap tutup lubang bagian atas fly trap dengan kapas dan lubang
bagian bawah fly trap ditutup dengan plastik.
5. Bawa ke laboratorium kemudian semprotkan isektisida ke dalam fly trap dan
amati jenis atau spesies lalat apa saja yang di dapat berdasarkan ciri-ciri lalat.
3
BAB III
HASIL PENANGKAPAN
Lalat Hijau termasuk ke dalam famili Calliphoridae. Lalat ini terdiri atas banyak jenis,
umumya berukuran sedang sampai besar, dengan warna hijau, abu-abu, perak mengkilat
atau abdomen gelap. Biasanya lalat ini berkembangbiak di bahan yang cair atau semi cair
yang berasal dari hewan, termasuk daging, ikan, daging busuk, bangkai, sampah
penyembelihan, sampah ikan, sampah dan tanah mengandung kotoran hewan. Lalat ini
jarang berkembang biak di tempat kering atau bahan buah-buahan. Beberapa jenis juga
berkembang biak di tinjadan sampah hewan lainnya bertelur pada luka hewan dan
manusia. Di Indonesia, lalat hijau umumnya di derah pemukiman adalah Chrysomya
Megacephala. Lalat jantan berukuran panjang 8 mm, mempunyai mata merah besar.
Ketika populasinya tinggi, lalat ini akan memasuki dapur, meskipun tidak sesering lalat
rumah. Lalat ini banyak terlihat di pasar ikan dan daging yang berdekatan dengan kakus.
Lalat ini dilaporkan juga membawa telur cacing Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura,
dan cacing kait pada bagian luar tubuhnya dan pada lambung lalat.
4
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Alat yang digunakan untuk menangkap lalat adalah Fly Trap. Fly trap digunakan karena
mampu menjebak lalat dengan waktu yang sebentar . Fly trap ini berbentuk silinder dan
ditutupi dengan kawat halus. Dibagian bawah fly trap berbentuk kerucut dan terdapat lubang
supaya lalat mudah masuk ke dalam fly trap dengan menggunakan umpan dibawahnya.
Dibagian atas fly trap juga terdapat lubang yang berfungsi untuk mengeluarkan lalat yang
telah mati.
Dalam penangkapan lalat di TPS RT.24 Kelurahan Handil Jaya Kecamatan Jelutung
kelompok kami mendapatkan lalat Musca Domestica dan lalat Chrysomya Megacephala.
Lalat Rumah (Musca domestica) Lalat ini termasuk ke dalam famili Muscidae, sebaranya
diseluruhdunia. Lalat ini berukuransedang, panjangnya 6-8 mm, berwarna hitam keabu-
abuan dengan empat garis memanjang gelap pada bagian dorsaltoraks. Lalat Hijau termasuk
ke dalam famili Calliphoridae. Lalat ini terdiri atas banyak jenis, umumya berukuran sedang
sampai besar, dengan warna hijau, abu-abu, perak mengkilat atau abdomen gelap. Biasanya
lalat ini berkembangbiak di bahan yang cair atau semi cair yang berasal dari hewan, termasuk
daging, ikan, daging busuk, bangkai, sampah penyembelihan, sampah ikan, sampah dan tanah
mengandung kotoran hewan.
5
DOKUMENTASI