Alfi KWN
Alfi KWN
Usaha untuk pendirian Museum Brawijaya telah dilakukan sejak tahun 1962 oleh Brigjend TNI
(Purn) Soerachman (mantan Pangdam VIII/Brawijaya tahun 1959-1962). Pembangunan gedung museum
kemudian mendapat dukungan pemerintah daerah kotamadya Malang dengan penyediaan lokasi tanah
seluas 10.500 meter persegi, dan dukungan biaya dari Sdr.Martha, pemilik hotel di Tretes Pandaan.
Arsitek museum adalah Kapten Czi Ir.Soemadi. Museum dibangun pada tahun 1967 dan selesai 1968.
Sebelum memasuki kawasan, pengunjung diminta untuk memarkir kendaraan. Namun, tempat
parkir tidak jelas dikarenakan tidak adanya garis parkir ataupun petunjuk mobil/sepeda motornya.
Pintu masuk pada bangunan sangat jelas. Itu terlihat dari adanya patung Jendral Soedirman
sebagai icon sejarah Museum dan jembatan untuk melewati kolam. Namun, air kolam yang tidak jernih
memberi kesan tidak terawatnya. Walaupun warna hijau adalah warna yang selaras dengan sejarahnya.
Penjualan makanan ikan sebagai unsur penambah daya tariknya. Namun, warna air yang hijau membuat
kerumunan ikan tidak terlihat.
Setelah memasuki bangunan, pengunjung berada pada pilihan. Ke kiri atau ke kanan yang dapat
membuat pengunjung bingung karena alur sirkulasi yang terbentuk tidak jelas.
Dari segi bukaan, sudah banyak. Namun, pemilihan warna lantai yang tidak tepat membuat
bangunan tetap terlihat gelap. Itu dapat mempengaruhi pengunjung karena menciptakan kesan yang
menyeramkan apalagi adanya foto-
foto orang yang sudah meninggal.
Mulai
dari kurang terawatnya bangunan dari segi kebersihan, perbaikan bangunan yang tidak maksimal,
koleksi-koleksi yang tidak memiliki identitas, dan lainnya merupakan penyebab dari sedikitnya
pengunjung museum ini. Walaupun letak museum yang strategis, banyak dilalui oleh kendaraan,
museum terhalangi secara visual oleh tank yang berada di depan kawasan.