Anda di halaman 1dari 16

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pencampuran
Pencampuran (mixing) adalah operasi yang menyebabkan tersebarnya
secara acak suatu bahan ke bahan yang lain dimana bahan-bahan tersebut terpisah
dalam dua fasa atau lebih. Proses pencampuran bisa dilakukan dalam
sebuah tangki berpengaduk. Hal ini dikarenakan faktor-faktor penting yang
berkaitan dengan proses ini, dalam aplikasi nyata bisa dipelajari dengan seksama
dalam alat ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengadukan dan
pencampuran diantaranya adalah perbandingan antara geometri tangki dengan
geometri pengaduk, bentuk dan jumlah pengaduk, posisi sumbu pengaduk,
kecepatan putaran pengaduk, penggunaan sekat dalam tangki dan juga properti
fisik fluida yang diaduk yaitu densitas dan viskositas. Oleh karena itu, perlu
tersedia seperangkat alat tangki berpengaduk yang bisa digunakan untuk
mempelajari operasi dari pengadukan dan pencampuran tersebut dari faktor tadi.
Pencampuran terjadi pada tiga tingakatan yang berbeda yaitu mekanisme
konvektif, eddy diffusion dan diffusion. Mekanisme konvektif adalah
pencampuran yang disebabkan aliran cairan secara keseluruhan (bulk flow). Eddy
diffusion adalah pencampuran karena adanya gumpalan - gumpalan fluida yang
terbentuk dan tercampakan dalam medan aliran. Sedangkan Diffusion
adalah pencampuran karena gerakan molekuler. Ketiga mekanisme tersebut terjadi
secara bersama-sama, tetapi yang paling menentukan adalah eddy diffusion.
Mekanisme eddy diffusion membedakan pencampuran dalam keadaan turbulen
dengan pencampuran dalam medan aliran laminer. Pada sifat-sifat fisik fluida
yang akan mempengaruhi proses pengadukan adalah densitas dan viskositas.
Dalam proses mixing biasanya digunakan impeller sebagai mixer yang
akan mencampurkan dua fase atau lebih yang terpisah. Maksud pengadukan zat
cair dilakukan tergantung dari tujuan langkah itu sendiri. Tujuan pengadukan
tersebut antara lain yaitu untuk membuat suspensi partikel zat padat, untuk
meramu zat cair yang mampu mampat misalnya metil alkohol dan air, untuk
menyebarkan gas di dalam zat cair dalam bentuk berupa gelembung-gelembung
kecil, untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat cair lain
sehingga membentuk emulsi atau suspensi yang berupa butiran-butiran halus.
Peralatan yang digunakan pada operasi gas-liquid diantaranya sparged dan
agitated vessel serta bermacam-macam tipe tray tower, dimana fase gas
terdispersi ke dalam gelembung-gelembung gas ataupun foam.Tray tower
merupakan jenis yang terpenting, karena menghasilkan counter current, multi
stage contact, tetapi the simpler vessel contractors memiliki banyak aplikasi. Gas
dan liquid dapat mengalami kontak, dengan gas mendispersi sebagai gelembung
gas. Pada agitated vessel baik multi stages maupun counter current, efeknya
diabaikan. Contohnya adalah seperti karbonasi lime slurry, chlorinasi paper stock,
hydrogenation of vegetables oil, serta aerasi dari fermentasi air kaldu.
Pencampuran fase cair merupakan hal yang cukup penting dalam proses
kimia. Pencampuran fase cair dibagi menjadi dua kelompok. Pertama,
pencampuran antara cairan yang saling tercampur (miscible), kedua adalah cairan
yang tidak bercampur atau tercampur sebagian (immiscible). Selain pencampuran
fase cair, dikenal pula operasi pencampuran fase cair yang pekat seperti lelehan,
pasta, dan sebagainya. Macam pencampuran yaitu pencampuran fase padat seperti
bubuk kering, pencampuran fase gas, dan pencampuran antarfase.Prinsip
pencampuran bahan banyak diturunkan dari prinsip mekanika fluida dan
perpindahan bahan akan ada bila terjadi gerakan atau perpindahan bahan yang
akan dicampur baik secara horizontal ataupun secara vertikal.
Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan dan
distribusi-distribusi atau lebih komponen yang mempunya sifat yang berbeda.
Derajat pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan, keadaan
produk atau bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan
pencampuran. Derajat keseragaman pencampuran, dalam diukur dari bahan yang
diambil selama pencampuran, dalam hal ini jika komponen yang dicampur telah
terdistribusi melalui komponen-komponen lain secara random atau secara acak,
maka dikatakan pencampuran telah berlangsung dengan baik.
Pengadukan bahan cair umumnya dilakukan dalam suatu bejana, biasanya
berbentuk silinder, yang memiliki sumbu vertikal. Bagian atas dari bejana bisa
terbuka terhadap udara atau dapat juga tertutup. Dasar bejana pada umumnya
dicekungkan, artinya tidak rata, agar tidak dihindari adanya sudut atau bagian
yang tidak bisa dipenetrasi oleh aliran fluida. Sebuah pengaduk (impeller) terakit
pada sumbu yang menggantung ke atas. Sumbu ini digerakkan oleh motor listrik
yang kadang-kadang langsung dihubungkan ke sumbu tetapi lebih sering melalui
kotak gear pengurang kecepatan. Perlengkapan tambahan seperti jalur masuk atau
keluar bahan, coil pemanas, jaket atau termometer rendam atau alat pengukur
suhu lainnya merupakan komponen tetap alat pencampur bahan cair ini.
Peralatan pencampuran merupakan hal yang sangat penting dalam proses
pencampuran, tidak hanya menentukan derajat homogenitas yang dapat dicapai,
tetapi peralatan pencampuran juga mempengaruhi perpindahan panas yang terjadi.
Penggunaan peralatan yang tidak tepat dapat menyebabkan konsumsi energi
berlebihan dan tentunya akan merusak produk yang dihasilkan. Salah satu
peralatan yang menunjang keberhasilan pencampuran ialah pengaduk.

2.2 Jenis Jenis Pencampuran

2.2.1. Pencampuran bahan padat-padat


Pencampuran dua atau lebih dari bahan padat banyak dijumpai yang akan
menghasilkan produk komersial industri kimia. Contohnya Pencampuran bahan
pewarna dengan bahan pewarna lainnya atau dengan bahan penolong untuk
menghasilkan nuansa warna tertentu atau warna yang cemerlang. Alat yang
digunakan untuk pencampuran bahan padat dengan padat dapat berupa bejana-
bejana yang berputar, atau bejana-bejana berkedudukan tetap tapi mempunyai
perlengkapan pencampur yang berputar, ataupun pneumatik.

2.2.2. Pencampuran bahan cair-gas

Untuk proses kimia dan fisika tertentu gas harus dimasukkan ke dalam
cairan, artinya cairan dicampur secara sempurna dengan bahan-bahan berbentuk
gas. Contohnya Proses hidrogenasi, khorinasi dan fosfogensi, Oksidasi cairan oleh
udara (memasukkan udara kedalam lumpur dalam instalasi penjernih biologis).
2.2.3. Pencampuran bahan cair-padat

Pada persiapan atau pelaksaan proses kimia dan fisika serta juga pada
pembuatan produk akhir komersial, seringkali cairan harus dicampur dengan
bahan padat. Pencampuran cairan dengan padatan akan menghasilkan suspensi.
Tetapi bila kelarutan padatan dalam cairan tersebut cukup besar akan terbentuk
larutan. Pelarutan adalah suatu proses mencampurkan bahan padat kedalam
cairan.
2.2.4. Pencampuran Cair-Cair
Tujuan pencampuran cair-cair adalah untuk mempersiapkan atau
melangsungkan proses-proses kimia dan fisika serta juga untuk membuat produk
akhir yang komersil. Beberapa contoh pencampuran cair-cair adalah pada
pembuatan sirop, obat tetes dan larutan injeksi. Metode yang paling sering
digunakan untuk mencampur cairan dengan cairan ialah dengan metode turbulensi
didalam bejana pengaduk atau dalam suatu pencampur getar

2.2.5. Pencampuran Gas Padat


Pencampuran gas dengan bahan padat termasuk proses yang jarang
dilakukan. Proses tersebut digunakan misalnya pada pengangkutan puing secara
pneumatic, pada pembakaran serbuk pemadam api. Kebanyakan persoalannya
adalah bagaimana mendistribusikan bahan padat itu secara merata kedalam gas
yang mengalir kontinyu. Pada pencampuran gas dengan bahan padat akan
terbentuk debu maupun asap. Metode terpenting untuk mencampur gas dengan
bahan padat adalah dengan menggunakan aat penakar bahan padat dan
penyemburan dengan alat semprot.

2.2.6. Pencampuran Gas gas


Pencampuran gas dengan gas lain terutama dilakukan pada pembuatan
campuran bahan bakar yang berbentuk gas dalam alat pembakar dengangas
(misalnya campuran bahan bakar udara). Metode terpenting untuk mencampur
gas dengan gas adalah pencampuran dengan alat semprot atau injektor.

2.2.7 Pencampuran padat gas


Pencampuran bahan padat dengan gas terjadi misalnya pada proses
pengeringan, pemanggangan ataupun pembakaran bahan-bahan padat. Permukaan
kontak bahan padat dengan gas selalu diusahakan seluas mungkin. Untuk maksud
ini bahan padat dialiri, ditembus atau dihanyutkan oleh gas, disemprotkan atau
difluidisasikan. alat yang digunakan untuk tujuan ini seringkali dikenal
dengan bejana unggun terdifusikan.

2.3. Macam macam alat pencampuran

2.3.1. Alat pencampur liquid


Untuk pencampuran liquid, propeller mixer adalah jenis yang paling
umum dan memuaskan. Alat ini terdiri dari tangki silinder yang dilengkapi
dengan propeller atau blender beserta motor pemutar. Bentuk propeller, impeler,
blender di desain sedemikian rupa untuk efektifitas pencampuran dan disesuaikan
dengan viskositas. Pada jenis alat pencampur ini, diusahakan untuk menghindari
tipe aliran monoton yang berputar melingkari dinding yang sangat kecil
pengaruhnya terhadap pencampuran. Oleh karena itu, desain sangat penting.
2. 3.2. Alat pencampur granula
Dalam pencampuran ini dapat digunakan ribbon blender dan double cone
mixer. Ribbon blender terdiri dari silinder horizontal yang didalamnya dilengkapi
dengan screw berputar. Double cone blender adalah alat pencampur yang terdiri
dari dua kerucut yang berputar pada porosnya, jika kerucut berputar maka tepung
granula berada di dalam granula yang berada di dalam volume kerucut akan
teragritasi dan tercampur. Pencampuran tipe ini memerlukan energi yang
dikonsumsi diubah menjadi panas yang dapat menyebabkan terjadinya kenaikan
suhu dari produk. Untuk menentukan jenis dari alat pencampur tergantung pada
jenis bahan yang akan dicampurkan (cair, padat, gas), kecepatan alat yang
diinginkan serta kekentalan dari suatu bahan tersebut.
Alat pencampur dapat dikelompokkan menjadi tiga menurut kekentalan
yaitu alat pencampur untuk bahan cair yang memiliki viskositas rendah-sedang,
alat pencampur untuk bahan cair yang memiliki viskositas tinggi-pasta, serta alat
pencampur untuk tepung kering atau padatan.
2.3.3. Alat pencampur untuk tepung yang kering atau padatan
Dalam melakukan pencampuran dibutuhkan kecepatan dari suatu alat
pencampur. Kecepatan komponen-komponen cairan yang dicampurkan
disebabkan oleh pengadukan dan kecepatan pengadukan terdiri dari kecepatan
radial yang berfungsi sebagai arah ke pengaduk, kecepatan longitudinal, pararel
dari pengaduk, kecepatan rotasional tangensial ke pengaduk.
2.4. Impeller
Impeller adalah piringan berongga dengan sudusudu melengkung di
dalamnya dan dipasang pada poros yang digerakkan oleh motor listrik, mesin uap
atau turbinuap. Balingbaling impeller meneruskan energi kinetik ke cairan,
sehingga menyebabkan cairan berputar. Penggunaan tipe impeller tersebut diatas
tergantung pada geometri vessel tanki dan viskositas cairan.Selain itu terdapat dua
macam impeller pengaduk, yang pertama yaitu impeller aliran aksial (axial-flow
impeller) dan yang kedua yaitu impeller aliran radial (radial-flow impeller).

Gambar 2.1. Ductile Iron Sand Casting Impeller


(Sumber : Rubber, 2012)
Impeller jenis pertama membentuk arus sejajar dengan sumbu poros
impeller, dan impeller yang kedua membentuk arus pada arah tangensialatau
radial.Ukuran impeller tergantung pada jenis impeller dan kondisi operasi seperti
yang dijelaskan oleh Reynolds, Froude dan power sebagai suatu karakteristik
yang saling mempengaruhi. Untuk impeller jenis turbine, perbandingan diameter
dari impeller dan vessel berada pada range0,3 - 0,6 harga terendah berada pada
rpm yang tinggi.
Dalam proses mixing ini digunakan impeller sebagai mixer yang akan
mencampurkan dua fase atau lebih yang terpisah. Pengaduk ini terdiri atas tiga
daun yang melengkung. Biasanya daun tersebut agak bengkok keatas sehingga
sesuai dengan bentu dasar bejana. Pengaduk impeller mempunyai diameter
sebesar 2/3 hingga dari diameter bejana dan frekuensi putarannya 100-200 rpm.

Pengaduk impeller dibuat dari satu atau beberapa bagian. Karena


pengaduk ini dapat dilapisi email dengan baik, alat ini seringkali digunakan dalam
bejana pengaduk yang beremail. Bersama dengan perangkat penggerak yang dapat
dikontrol, pengaduk impeler dapat dimanfaatkan secara serba guna, misalnya
untuk melarutkan, mensuspensikan atau mengemulsikan padatan dalam cairan
serta juga untuk reaksi-reaksi kimia dan proses-proses pertukaran panas.

2.5. Jenis-Jenis Impeller


2.5.1 Propeller
Proppeler merupakan impeller aliran aksial berkecepatan tinggi untuk zat
cair berviskositas rendah. Propeller kecil biasanya berputar pada kecepatan motor
penuh. Arus yang meninggalkan propeller mengalir melalu zat menurut arah

tertentu dan sampai di belokkan oleh lantai dinding bejana.Propeller biasanya


digunakan bila adanya arus yang kuat, umpamanya untuk menjaga agar partikel-
partikel zat padat yang berada dalam suspensi.
2.5.2 Paddle
Untuk tugas yang sederhana agitator yang terdiri dari satu dayung datar
yang berputar pada poros vertikal merupakan pengaduk yang cukup efektif.
Terkadang daunnya dibuat miring tapi umumnya biasa dibuat vertikal
saja.Dayung berputar ditengah bejana dengan kecepatan yang rendah sampai
dengan kecepatan sedang dan mendorong zat cair secara radial dan tangensial,
hampir tanpa adanya gerakan vertikal pada impeller, kecuali bila daunnya agak
miring.
2.5.3. Turbine
Kebanyakan turbine menyerupai agitator berdaun banyak dengan daun-
daun yang agak pendek dan berputar pada kecepatan tinggi pada suatu poros yang
dipasang pada pusat bejana.Daun-daun boleh lurus dan boleh juga lengkung,
sudut vertikal. Impeller-nya mungkin terbuka, setengah terbuka atau terselubung.
Diameter impeller-nya biasanya lebih kecil dari diameter dayung yaitu berkisar
antara 30 sampai 50 persen dari diameter bejana.Turbine biasanya efektif untuk
jangkauan viskositas cukup luas. Pada cairan berviskositas rendah turbin itu
menimbulkan arus yang sangat deras yang berlangsung pada keseluruhan bejana.
Pada umunya digunakan bentuk silindris dimana bagian bawahnya
cekung. Faktor-faktor yang menjadi penunjang proses pengadukan adalah ukuran
diameter tinggi tangki ataupun kelengkapan yang berarti ada tidaknya baffle yang
akan berpengaruh pada pola aliran dalam tangki, jacket atau coil pendingin
maupun pemanas yang berfungsi sebagai pengendali suhu, letak lubang
pemasukkan dan pengeluaran untuk proses yang berlangsung secara terus
menerus. Serta kelengkapan lainnya seperti tutup tangki, dan sebagainya.Adapun
beberapa parameter proses yang mempengaruhi proses pengadukan, diantaranya
massa jenis fluida, viskositas fluida, ukuran partikel zat padat, kelarutan zat
terlarut, konduktivitas termal fluida dan zat terlarut jika terjadi perpindahan panas.
2.5.4. Hellical-Ribbon
Jenis pengaduk ini digunakan pada larutan pada kekentalan yang tinggi
atau memiliki nilai viskositas yang tinggi dan beroperasi pada rpm yang rendah
pada bagian laminer. Ribbonberbentuk seperti pita dibentuk di dalam sebuah
bagian hellicalyang berbentuk seperti baling-balling helikopter dan ditempelkan
ke pusat sumbu impeller atau pengaduk. Cairan bergerak dalam sebuah bagian
aliran berliku-liku pada bagian bawah dan kemudian bergerak naik ke bagian atas
pengaduk tujuan dari pergerakan cairan yang sedemikian rupa untuk mendapatkan
larutan yang homogenitas sehingga campuran yang diperolah tercampur semua.
2.5.5. Anchor
Pengaduk ini mirip dengan jangkar kapal, maka disebut pengaduk jangkar.
Ada banyak aplikasi yang dapat dipakai agitator yang terintegrasi dengan
pengaduk model anchor atau jangkar ini. Impeller tipe jangkar mampu menyapu
permukaan dinding secara menyeluruh dan meng-agitasi sebagian besar batch
cairan melalui kontak fisik. Dinding pencakar atau scraper dapat dipasang pada
baling impelleranchor atau impeller jangkar yang berfungsi untuk meningkatkan
perpindahan panas melalui dinding tangki pengolahan dan mencegah tidak
lengketnya bahan baku pada dinding tangki. Untuk menambah ratanya sistem
pencampuran dapat dikombinasikan dengan agitator ulir.
2.5.6. Gerbang
Pengaduk gerbang digunakan dalam tangki dangkal luas dan untuk bahan
viskositas tinggi dengan suhu atau temperatur benda kerja rendah dan dalam
kondisi vakum (tidak ada kontak dengan udara luar), biasanya di gunakan untuk
industri minuman atau kosmetik.Kelebihan dari pengaduk gerbang adalah dapat
sangat rapat serta sesuai dengan kontur wadah/tangki pengolahan. Pengaduk
gerbang akan mendapatkan pencampuran yang memadai dalam kondisi laminer
aliran ditemui dalam aplikasi viskositas tinggi. Impeller ini menyapu permukaan
dinding seluruh kapal dan mengagitasi sebagian besar batch cairan melalui kontak
fisik. Beberapa desain termasuk berengsel pencakar untuk meningkatkan
perpindahan panas dengan dinding dan tidak lengket/bahan tidak berwarna.
2.5.7. Helixal Axial
Pengaduk atau impeller jenis helixal axialdirancang terutama gerakan
pencampuran cairan yang berbeda kekentalannya atau beda dalam bentuk
misalnya butiran padatan yang dilarutkan (dalam proses penggantian cairan).
Seperti misalnya sebuah impeller akan dapat dirancang dengan spiral bagian
dalam tambahan yang digunakan untuk memompa ke arah yang berlawanan. Hal
ini diperlukan untuk pencampuran bahan viskositas tinggi.Kebanyakan pabrik
kimia menggunakan pengaduk ini karena cocok untuk aplikasi viskositas tinggi.
Impellerini juga dapat memiliki dua helixal luar. Kualitas produk campuran akhir
dalam aplikasi ini dapat menjadi sangat penting secara ekonomi dan di harapkan
merata dalam satu batchprocess.Dinding pencakar dapat dipasang pada baling
impeller untuk membantu meningkatkan perpindahan panas dan homogenitas
dalam produk agar tidak lengket dengan dinding wadah atau dinding tangkinya.
2.5.8. Agitator Gigi Potong/Mata Gergaji
Agitator Gigi potong/mata gergaji (sawtooth) adalah disk disperser
kecepatan tinggi, yang terdiri sebagai sejumlah besar gigi mengarah ke atas dan
mengarah ke bawah sekitar pinggiran mata potong, biasanya digunakan dalam
aplikasi dispersi, misalnya memecahkan tetesan serbuk atau partikel atau
potongan ke dalam cairan/larutan sistem atau untuk pencampuran bubuk ke dalam
produk denganpermukaan yang halus. Pisau menciptakan pusaran yang menarik
dalam isi tangki dengan pisau tajam. Permukaan pisau kemudian secara mekanis
mengobrak-abrik butiran padat yang ada dalam larutan sehingga mengurangi
ukuran mereka, dan pada saat yang sama menyebarkan hasil pemotongan di antara
cairan yang digunakan sebagai cairan pembawa.Agitator jenis ini dirancang untuk
mengolah berbagai bahan dari viskositas yang bervariasi.
2.5.9. Agitator UZ
Jenis agitator atau jenis pengaduk UZ menjadi lebih dan lebih populer di
kalangan berbagai industri.UZ merupakan bagian dari seri pitch blades, dan lebih

efisien dalam pencampuran benda kerja. Diameter impeller juga dapat


dipengaruhi oleh diameter tangki dan viskositas bahan. Agitator jenis ini cocok
untuk viskositas rendah sampai menengah. Kegunaan dari mixer UZ untuk
aplikasi susu (yoghurt, tangki fermentasi), tangki penyimpanan susu, dan aplikasi
buttermilk. Selanjutnya di industri minuman dapat digunakan untuk pengolahan

buah menjadi jus.Mixer ini juga merupakan solusi umum di dalam pengolahan
ragi, telur cair, dalam penyimpanan dan proses gula cair.
2.5.10. Agitator Koaksial
Para agitator koaksial menggunakan dua impeller yang berbeda mixer
yang masing-masing didukung oleh independent listrik drive-motor, yang
beroperasi pada kecepatan yang berbeda, untuk pencampuran dan dispersi. Para
agitator pusat dapat menjadi turbine berkecepatan tinggi yang dirancang untuk
mencampur dan membubarkan butiran atau gumpalan. Para agitator luar ternyata
pada kecepatan rendah dekat dengan dinding kapal untuk memastikan bahwa
suspensi atau campuran larutan tersebuttelah tercampur seluruhnya.Aplikasi
agitator ini pada misal chocolate agitator untuk melelehkan cokelat.
2.5.11. Hydrofolis
Hydrofoils impeller adalah impeller efisiensi tinggi yang dikembangkan
untuk aplikasi di mana perputaran bahan atau pengadukan secara perlahan dengan
aliran aksial yang diinginkan sesuai dengan rancang bangun sistem pengolahan.
Pada dasarnya pengaduk atauimpeller ini memiliki dua, tiga atau empat
bilahpasangan bilah yang berbentuk lonjong, yang melengkung dan kadang-
kadang dibuat dengan tepi terkemuka bulat(sesuai dengan aliran fluida yang
diinginkan).Sudu pisau (bentuk pengaduk) di ujungnya adalah lebih dangkal dari
pada yang mendekati poros, yang menyebabkan tekanan hampir konstan di
sepanjang permukaan pisau atau bilah pengaduk. Ini menghasilkan kecepatan
yang lebih seragam di seluruh daerah impeller.Aliran ini lebih efisien ke arah
saluran pompa sirkulasi yang berada di bawahnya, dan sistem pusaran impeller
hampir sama kuat dengan sistim yang berasal dari turbine blade bertingkat.
Selain itu, pisau atau bilah sudu tertentu menyebabkan bentuk geser
minimum tapi memiliki ketahanan kavitasi lebih dari desain lain melalui desain
hidrodinamik yang efektif mengenai poros yang besar lagi untuk tangki yang
lebih dalam, dan menyelesaikan proses yang terkait dengan keterbatasan waktu
dan kecepatan kritis yang di perbolehkan selama waktu pengadukan.Hydrofolis
dibagi dua impeller kelompok utama yaitu soliditas rendah dan soliditas tinggi.
2.5.12. Impeller Soliditas Rendah (ISR) dan Impeller Soliditas Tinggi (IST)
Impellersoliditas rendah adalah impeller yang sangat efisien untuk
pencampuran cairan dan suspensi padatan. Desain ini sangat unik dan tidak ada
sisi bayangan antara pisau dan permukaan yang halus untuk memudahkan
pembersihan.Sedangkan impeller solidalitas tinggidengan dua pisau. Impeller
membentuk aliran kontra atau membentuk aliran yang bertolakbelakang.Impeller
solidalitas tinggi telah disarankan sebagai impellermencampurfluida kental.
2.5.13. Stator Mixer
Stator mixeratau mesin potong untuk memotong dan melarutkan bahan
baku dengan fluida pelarut dengan intensitas tinggi menggunakan
kecepatan rotoruntuk menerapkan geser mekanis dan hidrolik intens. Pisau
memutar melewati setiap pembukaanmereka akan menggeser atau memotong atau
melalui saringan partikel, menekan bahan baku dengan kecepatan tinggi ke dalam
saringan disekitarnya.Kemudian bahan tersebut dikeluarkan secepat mungkin
sehingga terjadi pengurangan ukuran partikel.Impellerini bekerja dengan baik
untuk mengurangi ukuran partikel baik untuk homogenisasi, pelarutan,
solubilisasi, emulsifikasi, menggiling, serta dispersi.
2.5.14. Impeller Ruhston
Terkadang impeller ini disebut impeller turbine pipih radial dan memiliki
empat atau lebih pisau vertikal, dan spasi atau ruangan di sekitar disk.
Aliran radial dibuang ke luar pada dinding tangki dengan setengah aliran
diarahkan ke atas, dan setengah aliran diarahkan ke bawah. Meskipun impeller
rushton dapat digunakan untuk semua jenis tugas pencampuran tunggal dan
multiple-fase, mereka yang paling efektif untuk gas-cair dan cair-cair dispersi dan
memberikan hasil pencampuran yang lebih tinggi dan tingkat turbulensi yang
lebih rendah dengan menggunakan pemompaan. Dengan ditambahkan baffle
yang cocok dalam proses, pengarah arus akan membuat arus kuat ke atas hingga
arus kuat ke bawah untuk yang mengalir baik di atas dan di bawah impeller.
Generasi baru dari turbine radial adalah turbine backswept yang memiliki
enam pisau melengkung dengan enam pisau ini membuat turbine jenias ini
memiliki efisiensi yang tinggi dalam mencampurkan dan mengaduk fluida yang
memiliki viskositas yang rendah. Sifat backswept dari pisau adalah mencegah
penumpukan material-material pada pisau dan memiliki gas tertinggi sehingga
penyebaran material yang tersedia jadi lebih merata dan larut.Pada umumnya
impeller ini biasanya digunakan untuk cairan viskositas rendah ke menengah,
cairan bercampur larutan atau bercampur padatan,fermentasi, dispersi gas, limbah
serta pengolahan serat dalam industri pulp and paper.
2.6. Dasar Aplikasi Pencampuran
Aplikasi pencampuran yang paling umum mengandalkan arus/aliran
untuk mencapai hasil proses yang diinginkan. Aplikasi ini dikenal sebagai,
aplikasi pengendalian arus, meliputi blending, suspensi solid, perpindahan panas.
Blending/homogenisasi liquid blendingdua atau lebih cairan adalah untuk
mendapat campuran homogeny merata disemua titik di dalam tank, biasanya
dalam suatu periode waktu tertentu.Pencampuran cairan melibatkan beragam
densitas danviskositas yangmemerlukan perhatian khusus dan memerlukan waktu
bercampur yang lebih panjanguntuk memastikan bahwa cairan bercampur.
Suspensi solid dari partikel solid di dalam suatu cairan dapat dilakukan
dengan menggunakan arus dengan percepatan yang cukup untuk mengangkat
solid ke levelyang diinginkan di dalam tangki.Perpindahan panas ada banyak
aplikasi yang termasuk eksotermik, endotermis atau membutuhkan
pemanasan/pendinginan. Panas yang dibutuhkan ini, ditransfer ke ataudari fluida
melalui permukaan pemindah panas biasanya dalam wujud coil atausuatu jaket.
Mixer digunakan untuk meningkatkan pemindahan panas denganmempengaruhi
koefisien film sisi mixer. Hal tersebut dikenal sebagai bagian darioverall
persamaan perpindahan panas dan variabelnya tidak dipengaruhi oleh mixer,
pengaruhnyajauh lebih besar pada keseluruhan pemindahan panas.

2.7. Parameter Proses Yang Mempengaruhi Proses Mixing


2.7.1. Viskositas
Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluid
terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Biasanya diterima sebagai
kekentalan, atau penolakan terhadap penuangan. Viskositas menggambarkan
penolakan dalam fluid kepada aliran dan dapat dipikir sebagai sebuah cara
mengukur gesekan fluid. Air memiliki viskositasrendah, sedangkan minyak sayur
memiliki viskositas tinggi. Viskositas (kekentalan) semua macam liquid dan gas
(fluida) memenuhi kriteria fluida newton, maka tepatnya viskositas
(kekentalan).Ada 2 macam viskositas, viskositas dinamis dan viskositas
kinematis. Penyebab viskositas pada gas viskositas pada gas timbul karena
perubahanmomentum, jika penambahan momentum besar maka ada
hambatan,karena perubahan momentum dipengaruhi suhu. Penyebab
viskositas pada liquidapabila fluidanya adalah liquid maka fluidanya
incompresible, variasi tekanan tidak menyebabkan terjadinya perubahan densitas
konstan pada campuran larutansedangkan dalam praktek keteknikan gravitasi
konstan pada kondisi sebenarya ketika di lapangan.
Viscosity merupakan ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap deformasi
atau perubahan bentuk.Bila suatu fluida mengalami geseran, ia mulai
bergerak dengan laju regangan yang berbanding terbalik dengan suatu besaran
yangdisebut dengan koefisien kekentalan viskositas fluida cair akan berkurang
jika fluida cair tersebutdipanaskan. Hal itu terjadi karena ikatan molekul fluida
cair tersebut menjadimelemah. Akan tetapi, viskositas fluida gas akan bertambah
jika fluidagastersebut dipanaskan. Hal itu terjadi karena aktivitas molekul fluida
gasmeningkat viskositas suatu cairan merupakan sifat yang sangat penting
dalam penganalisaan tingkah laku cairan dan gerakan cairan dekat batas
padat.Untuk mengetahui besarnya kekentalan cairan tidak dapat langsung
dilakukan pengukuran, melainkan dengan menggunakan sebuah alat ukur yang
akandidesaian dengan menggunakan prinsip hukum stokes.
2.7.2. Kelarutan Zat Terlarut
Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu,zat
terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent). Kelarutandinyatakan
dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada
kesetimbangan. Larutan hasil disebut larutan jenuh. Zat-zattertentu dapat larut
dengan perbandingan apapun terhadap suatu pelarut. Contohnya adalah etanol di
dalam air. Sifat ini lebih dalam bahasa inggrislebih tepatnya disebut miscible.
Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat
murniataupun campuran. Zat yang terlarut, dapat berupa gas, cairan lain, atau
padat.Kelarutan bervariasi dari selalu larut seperti etanol dalam air, hingga
sulitterlarut, seperti perak klorida dalam air. Istilah tak larut (insoluble)
seringditerapkan pada senyawa yang sulit larut, walaupun sebenarnya hanya
adasangat sedikit kasus yang benar-benar tidak ada bahan yang terlarut.
Dalam beberapa kondisi, titik kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui
untuk menghasilkan suatu larutan baru yang sering disebut juga larutan lewat
jenuh (supersaturated).
2.8. Parameter Mekanik Yang Mempengaruhi Proses Mixing
Diameter impeller, rotasi impeller permenit, bentuk impeller. Bentuk arah
aliran yang terjadi di impeller. Aliran fluida dalamimpeller dapat berupa axial
flow, mixed flow, atau radial flow.Bentuk konstruksi dari impeller, impeller yang
digunakan dalam pompasentrifugal dapat berupa open impeller, semi-open
impeller, atau closeimpeller.Banyaknya jumlah suction inlet, beberapa pompa
setrifugal memiliki suctioninlet lebih dari dua buah. Pompa yang memiliki satu
suction inlet disebutsingle-suction pump sedangkan untuk pompa yang memiliki
dua suction inletdisebut double-suction pump.Banyaknya impeller, pompa
sentrifugal khusus memiliki beberapa impeller bersusun. Pompa yang memiliki
satu impeller disebut single-stage pumpsedangkan pompa yang memiliki lebih
dari satu atau banyakimpeller disebut multi-stage pump.
Volume vesselsemakin besar volume vessel, semakin lama waktu yang
diperlukanuntuk melakukan proses mixing. Untuk tangki kecil, impeller dipasang
diluar sumbu tangki, porosnya digeser sedikit dari garis pusat tanki, lalu
dimiringkandalam satu bidang yang tegak lurus terhadap pergeseran itu,sehingga
vortex dapat dikurangi. Untuk tangki yang besar, agitatornya dipasang disisi tanki,
porosnya pada bidang horizontal, tetapi membuat sudut dengan jari-jari tanki.
Bentuk vessel, bentuk vessel sangat mempengaruhi waktu pencampuran
dan jugahasil yang didapat dari proses mixing tersebut. Letak agigator terhadap
vessel.Agitator berfungsi untuk mengaduk atau mencampur larutan kimia
di dalam tangki bahan kimia.Untuk mendapatkan produk berkualitas, maka liquid,
solid dan gasharus dicampur dalam berbagai kombinasi yang ada.
Mixing secara luas digunakan diindustri yang produktif dalam proses
termasuk perubahan fisik dan kimia.Mixing merupakan pusat dari proses dalam
industri makanan, farmasi, kertas, plastik, keramik, karet, dan sebagainya. Oleh
karena itu proses mixingmembutuhkan investasi yang besar. Selain biaya besar,
terdapat kesulitandalam pemilihan tipe mixer yang sesuai dengan kebutuhan.
Demikian jugadengan masalah analisa performance dari instalasi yang
ada. Kurangnya pengetahuan tentang proses mixing tidak terlihat atau
akantertutupi denganadanya overdesign dan tidak terdeteksi bila dinilai dari
kualitas produk. Namun demikian bila dalam operasi, suatu perusahaan
mengabaikan prosesmixing baik dalam pemilihan impeller, tenaga yang di
gunakan dan jenis aliran yang pengadukan mengakibatkan kapital dan biaya
operasi menjadi tinggi.

Anda mungkin juga menyukai