Iklan
Iklan
Iklan
a. Pengertian Iklan
Iklan adalah informasi yang isinya membujuk khalayak banyak atau orang banyak
supaya tertarik kepada barang atau jasa yang ditawarkan.
Sumber : http://www.siswamaster.com/2016/05/pengertian-iklan-syarat-ciri-jenis-jenis-
dan-manfaatnya.html
b. Jenis-jenis Iklan
Berdasarkan jenis media yang digunakan, iklan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Iklan Cetak
Iklan cetak adalah jenis iklan yang dipublikasikan menggunakan media cetak seperti
Koran, majalah, tabloid, dan lain- lain. berdasarkan ruang yang digunakan dalam media
surat kabar, majalah,tabloid, iklan dikenal dalam 3 bentuk yaitu:
a. Iklan Baris
Iklan baris adalah iklan yang hanya dibuat dalam beberapa baris, umumnya terdiri
atas 3-4 baris dengan luas tidak lebih dari satu kolom. Biayanya reletif lebih murah,
dihitung perbaris. Untuk menghemat biaya dan semua informasi dapat
tersampaikan, bahasa yang digunakan dalam iklan ini umumya disingkat , penuh
makna, dan sederhana. Hal yang di iklankan dalam iklan baris biasanya iklan
lowongan pekerjaan, barang dan jasa dll.
b. Iklan Kolom
Iklan kolom adalah iklan yang dibuat dalam bentuk kolom. Iklan ini lebih tinggi dari
pada iklan baris. Terkadang iklan ini juga dilengkapi dengan gambar, simbol, atau
lambang yang mendukung isi iklan. Hal yang di iklan kan berupa iklan barang dan jasa,
loker dan lain- lain.
2. Iklan Advertorial
Iklan advertorial adalah jenis iklan yang dikemas seperti berita.
3. Iklan Display
Dilihat dari bentuk, iklan display lebih besar dari pada iklan kolom. Dalam iklan ini,
ditampilkan gambar dan tulisan yang lebih besar.
4. Iklan elektronik
Iklan elektronik adalah iklan yang dipublikasikan dalam media elektronik. Iklan elektronik
dapat digolongkan menjadi:
a. Iklan Radio
Iklan radio adalah iklan yang dipublikasikan melalui radio berupa kombinasi dari
bunyi kata- kata (voice) dan efek suara (sound effect) dan iklan ini hanya di dengar.
b. Iklan televisi
Iklan televisi adalah iklan yang dipublikasikan melalui televisi berupa kombinasi dari
suara, gambar, dan juga gerak. Iklan ini dapat dilihat dan juga bisa didengar.
c. Iklan internet
Iklan internet adalah iklan yang dipublikasikan melalui internet beragam. Ada yang
didengar, dan juga ada pula yang di dengar.
d. Iklan Perusahaan
Iklan perusahaan adalah iklan yang bertujuan untuk membangun citra perusahaan
yang berujung pada membangun citra produk atau jasa yang diproduksi oleh
perusahaan teersebut agar dibeli.
e. Iklan Layanan Masyarakat
Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan mangajak atau menghimbau untuk tidak atau melakukan
sesuatu.
Berdasarkan tujuannya, iklan dapat digolongkan menjadi:
1. Iklan Komersial Iklan yang bertujuan untuk memasarkan barang dan jasa. Iklan ini dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu iklan taktis dan iklan strategis.
2. Iklan taktis Iklan takstis adalah iklan yang bertujuan mendesak konsumen untuk segera
membeli.
3. Iklan strategis Iklan strategis adalah iklan yang membangun merk dagang.
Sumber : http://zonamapel.blogspot.co.id/2015/10/pengertianciri-cirisyarat-syarat-dan.html
c. Sistematika Penulisan Iklan
1. Menentukan subjek yang akan dijadikan iklan
2. Merumuskan pesan yang akan disampaikan
3. Menyusun kalimat yang singkat dan jelas
4. Memilih kata-kata dan gambar yang menarik dan mudah diingat
5. Menuliskannya dalam huruf besar dan dengan paduan warna yang menarik sehingga
mudah dibaca dan diingat
Sumber : https://www.slideshare.net/anandhitaef/teks-iklan-66963504
d. Menyunting Bahasa Iklan
Bahasa iklan bersifat persuasif, selalu berusaha menggugah emosi pembaca atau pendengar.
Tujuannya agar yang menjadi sasaran iklan (konsumen) melakukan sesuatu atau bertindak
sesuai dengan amanat iklan tersebut.
Kalimat Buat anak kok coba-coba dalam iklan minyak kayu putih. Kalimat tersebut
menimbulkan tafsiran ganda (ambigu) bagi orang yang membaca atau mendengarnya.Yang
pertama orang bisa menafsirkan buat dalam arti membuat sesuatu dan yang kedua artinya
untuk. Dari kalimat iklan tersebut sudah jelas bahwa buat yang dimaksud yaitu untuk, tidak
mungkin buat yang dimaksud yaitu membuat sesuatu. Perlu diketahui bahwa setiap
pemakaian bahasa harus dilihat juga konteksnya, maka tidak akan terjadi kesalahpahaman di
antara pemakai bahasa.
Sumber : https://rubrikbahasa.wordpress.com/2011/09/07/bahasa-iklan/
e. Contoh Iklan baris, Iklan lowongan pekerjaan, dan Iklan kolom promosi Universitas
Muhamadiyah Jember
1) Iklan baris lowongan pekerjaan
Dbthkn karywati sbg admin olshop, hrs sbr,tlaten, tkun n mandr, mnguasai sosmed
dan microsoft office, brpnglmn. Lmrn dikrm ke Jl. Semeru Gang Maya No. 01.Hub.
0852 3314 7882
Bagian-bagian surat dari Bentuk Lurus (Block Style atau Modified Block Style) :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal
6. Surat yang di tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
3. Bentuk setengah lurus (semi block style), sebenarnya sama dengan bentuk surat lurus,
perbedaannya terletak pada penulisan isi surat dan tiap alinea baru menjoraok (masuk
ke dalam). pada praktiknya, surat dengan bentuk ini banyak dipergunakan oleh
perusahaan.
Format surat :
2. Tanggal Surat
Tanggal surat ditulis lengkap, yaitu nama kota, tanggal ditulis dengan angka, bulan ditulis
dengan huruf, dan tahun ditulis dengan angka. Setelah angka tahun tidak diikuti tanda
baca apapun, seperti tanda titik, tanda koma, titik dan garis hubung.
Contoh : Semarang, 5 Januari 2012
3. Penulisan Nomor Surat, Lampiran Surat, dan Perihal
Kata Nomor, Lampiran, dan Perihal diawali huruf kapital dan diikuti tanda titik dua.
Penulisan kata Nomor, Lampiran, dan Perihal dapat disingkat menjadi No., Lamp., dan
Hal.,
Nomor surat dan kode dibatasi garis miring, tanpa spasi, dan tidak diakhiri tanda baca
apa pun.
Penulisan nomor dan kode surat tidak harus dibatasi garis miring, tetapi dapat pula
dibatasi tanda titik atau tanda hubung. Demikian pula, isi kode surat tidak harus
dengan huruf, tetapi dapat pula dengan angka.
Kata Lampiran ditulis jika ada yang dilampirkan. Jika tidak ada, kata Lampiran tidak
ditulis. Jumlah barang ditulis dengan huruf jika satu atau dua kata dan dengan angka
jika lebih dari dua kata. Awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diakhiri
dengan tanda baca lain.
Kata Perihal diikuti tanda titik dua dan pokok surat diawali dengan huruf kapital tanpa
diakhiri tanda baca lain. Pokok surat harus menggambarkan isi surat.
4. Alamat Surat
Dalam penulisan alamat surat terdapat dua macam bentuk. Bentuk yang pertama adalah
alamat yang ditulis di sebelah kanan atas di bawah tanggal surat dan bentuk yang kedua
adalah alamat yang ditulis di sebelah kiri atas dibawah bagian Hal atau sebelum kata
pembuka. Penulisan alamat surat di sebelah kiri atas itu lebih menguntungkan daripada
di sebelah kanan atas karena kemungkinan pemenggalan tidak ada hingga alamat yang
panjang pun dapat dituliskan. Alamat dalam surat tidak menggunakan kata "Kepada".
Berikut ini contoh penulisan alamat surat.
7. Nama Pengirim
Nama pengirim surat ditulis di bawah salam penutup. Tanda tangan diperlukan sebagai
keabsahan surat dinas.
Contoh :
Kepala Sekolah
Drs. Doni Suwondo
NIP 197101251988041005
8. Tembusan Surat
Kata tembusan yang ditulis dengan huruf awal kapital (Tembusan) diletakkan disebelah
kiri pada bagian kaki surat, lurus dengan nomor dan hal, serta sejajar dengan nama
penanggung jawab surat. Tulisan tembusan disertai dengan titik dua (:) tanpa
digarisbawahi.
Tembusan:
1. Direktur Pemilihan Badan
2. Kepala Bagian Pengiriman
3. Drs. Sarjono
Sumber : http://erfitaagusti.blogspot.co.id/2013/01/menulis-surat-resmi.html
e. Fungsi surat
Sebagai media komunikasi
Surat merupakan media komunikasi untuk bertukar informasi dan saling
menyampaikan pesan secara ekonomis, praktis, dan efektif meskipun jarak dari
kedua orang/instansi tersebut jauh. Misalnya surat penawaran PT. Indo di
Semarang kepada PT. Ekspres di Palu.
Sebagai dokumen tertulis
Surat digunakan sebagai dokumen tertulis atau bukti. Sehingga surat yang keluar
atau masuk suatu instansi harus disimpan dan diarsipkan dengan baik.
Penyusunan surat biasanya ditentukan dinas yang terkait. Tetapi biasanya
diurutkan berdasarkan nomor surat dan diagendakan sesuai urutan waktu.
Sebagai alat pengingat
Surat dapat bermanfaat sebagai sarana pengingat tentang suatu kejadian atau
peristiwa yang terjadi di masa lalu. Dan jika suatu saat terjadi kebingungan
terhadap sesuatu yang terjadi, surat tersebut dapat dibaca kembali untuk
mengingat.
Sebagai pedoman kerja
Surat bermanfaat sebagai pedoman kerja. Yang dimaksud adalah dalam surat
tersebut ada petunjuk kerja dari atasan. Dengan adanya surat tersebut maka
seseorang dapat melaksanakan suatu pekerjaan. Misalnya surat Keputusan
ataupun Surat Instruksi yang di dalamnya berisi penyerahan tugas kepada
seseorang agar melaksanakan tugas tersebut sesuai dengan yang diperintahkan.
Sebagai wakil penulis
Surat dapat mewakili penulis tanpa perantara. Melalui surat, penerima akan tahu
pesan apa yang ingin disampaikan oleh penulis karena surat merupakan
ungkapan pikiran, hati, dan perasaan dari penulis. Bahkan ada yang mengatakan
jika surat adalah percakapan tertulis.
Menjamin keamanan/sebagai keterangan
Surat berfungsi sebagai jaminan keamanan/keterangan, maksudnya adalah
dengan adanya surat, akan ada jaminan keamanan terhadap apa yang dilakukan.
Misalnya Surat izin mendirikan bangunan, dengan surat tersebut seseorang
dapat mendirikan bangunan dan itu adalah sah secara hukum, sehingga tidak ada
yang menggugatnya.
Sebagai jaminan
Surat digunakan sebagai jaminan dalam suatu hal/keadaan. Misalnya surat
perjanjian digunakan sebagai jaminan tanggung jawab antara pihak satu dan
yang lainnya.
Sebagai alat promosi
Selain melalui iklan, promosi juga dapat dilakukan melalui surat. Misalnya surat
penawaran. Melalui surat penawaran ini penjual menawarkan barang
dagangannya kepada pembeli atau pedagang lain untuk dijual kembali dengan
berbagai keunggulan, misalnya awet, berkualitas, sedang trend dsb.
Sebagai sarana penghematan
Surat merupakan sarana komunikasi yang ekonomis karena biaya yang
dikeluarkan tidak banyak bila dibandingkan dengan alat komunikasi lainnya. Hal
ini merupakan sarana penghematan yang efektif.
Sumber: http://so-aja.blogspot.co.id/2013/06/fungsi-surat-resmi.html
f. Jenis surat
1. Surat Permohonan
Surat Permohonan digunakan untuk memohon sesuatu pada orang lain, biasanya
kepada atasan maupun pengadilan, karena memohon maka sifatnya menginginkan
sesuatu. Seperti : Permohonan perceraian, penelitian skripsi, bantuan dana masjid,
bantuan dana pembangunan gapura dll.
2. Surat Keputusan
Surat Keputusan berisi keputusan dari atasan berkenaan dengan hal-hal yang belum
jelas, biasanya berkaitan dengan lembaga atau instansi. Contoh : Keputisan
pengangkatan pegawai, SK Panitia dari kepala sekolah, Pengangkatan Pengurus dan
Tenaga Pengajar Pendidikan PAUD, dll.
3. Surat Panggilan/undangan
Surat Panggilan/undangan digunakan untuk memanggil atau mengundang seseorang
dalam kepentingan tertentu Kalian pasti sudah sering membaca undangan seperti
undangan pernikahan, pesta ulang tahun, khitanan dll. ataupun panggilan polisi,
kerja, interview, pegawai, dan lainnya.
4. Surat Perintah
Seperti namanya, berfungsi sebagai perantara pesan untuk memerintah atau
menginstruksikan bawahan/pegawai. Seperti : Perintah lembur, tugas siskamling,
perjalanan dinas (SPPD), tugas menjaga keamanan.
5. Surat Kuasa
Pemberian kuasa atau wewenang dari pemilik pada seseorang. Misal : pemberian
kuasa atas pengambilan uang di bank, pengambilan ijazah, pembayaran pajak,
penerimaan kartu kredit dll.
6. Surat Edaran
Pesan tertulis yang ditujukan pada kelompok atau kalangan tertentu dengan
memberitahukan suatu hal/kegiatan. Contoh : Surat Edaran Pembentukan KPPS pada
Pemilu, Pengumuman Libur karena Ujian Sekolah.
Sumber: http://contohsuratindonesia.com/pengertian-surat-resmi-lengkap-fungsi-
jenis-dan-ciri-ciri/
g. Syarat-syarat Surat yang Baik
1. Surat harus disusun dengan teknis penyusunan surat yang benar, yaitu :
Penyusunan letak bagian-bagian surat.
Pengetikan yang benar, jelas, bersih, dan rapi.
Pemakaian kertas yang sesuai ukuran : kuarto 21 x 29 cm, jenis : HVS untuk
lembar asli (sebaiknya kertas onion) dan kertas, tembus, (doorslag) untuk
tembusan, warna: putih HVS untuk lembar asli, kuning untuk kertas tembus
perbal, biru muda untuk kertas tembus untuk tembusan intern, dan merah muda
HVS untuk surat rahasia.
2. Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan eksplisit. Dengan cara ini penerima
surat akan memahami isi surat dengan tepat dan tidak ragu-ragu, dan pengirim surat
mendapatkan jawaban secara tepat, seperti yang dikehendaki.
3. Bahasa yang digunakan hendaklah bahasa yang benar dan baku sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia. Bahasa surat resmi haruslah logis, wajar, hemat, cermat, sopan, dan
menarik. Selain ketiga hal di atas, syarat lain yang harus dipenuhi dalam menyusun
surat yang baik ialah :
Memahami kedudukan masalah yang dikemukakan;
Memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan masalah itu;
Mengetahui posisi dan bidang tugasnya;
Hal-hal yang terkait dengan ketatausahaan.
Sumber : https://arifsubarkah.wordpress.com/2010/04/15/syarat-surat-yang-baik/
h. Bahasa Surat Resmi
1. Bahasa yang digunakan benar/baku sesuai dengan kaidah, baik tentang ejaan,
pemilihan kata, bentuk kata, maupun kalimatnya. Bahasa surat harus logis, wajar,
hemat, cermat, sopan, dan menarik.
2. Isi surat dinyatakan secara ringkas, jelas, dan eksplisit. penulisan yang benar.
3. Disusun dengan teknik penyusunan surat yang benar.
4. Bahasa baku, bahasa yang diakui benar menurut kaidah yang sudah dilazimkan.
Penggunaan bahasa baku dapat membawa wibawa seseorang dan dipandang
sebagai lambang status sosial yang tinggi.
5. Bahasa efektif, bahasa yang secara tepat dapat mencapai sasarannya. Ciribahasa
efektif adalah sederhana/wajar, ringkas, jelas, sopan, dan menarik.
Sumber : https://indrasofwan.wordpress.com/2012/09/03/pengertian-dan-cara-
menulis-surat-resmi/
i. Contoh Surat Lamaran Pekerjaan dan Surat Resmi Dinas
a. Surat Lamaran Pekerjaan
Sumber :
e. Unsur-unsur Proposal Kegiatan
1. Nama kegiatan (Judul)
Merupakan nama dari kegiatan atau disebut juga dengan judul yang akan
dilaksanakan yang tergambar pada bagian judul proposal.
2. Latar belakang
Merupakan latar belakang proposal yang berisikan pokok-pokok pemikiran maupun
alasan mengapa perlu diadakan kegiatan tersebut.
3. Tujuan kegiatan
Biasanya berisi tujuan dari kediatan yang akan dilaksanakan, tujuan harus di paparkan
secara jelas supaya manfaatnya bisa terlihat oleh pembaca.
4. Tema
Merupakan hal yang mendasari suatu kegiatan yang tertera pada proposal.
5. Sasaran atau Peserta
Pada proposal harus menetapkan secara jelas siapa saja yang terlibat dalam kegiatan
tersebut.
6. Tempat dan waktu kegiatan
Pada proposal juga harus dituliskan secara jelas waktu dan tempat pelaksanaan
kegiatan.
7. Kepanitiaan
Pada proposal harus dituliskan secara lengkap susunan panitia yang mengadakan
kegiatan tersebut.
8. Rencana anggaran biaya kegiatan
Anggaran dana pada proposal harus disusun secara detail dan realistis, supaya dapat
di percaya.
Sumber : http://www.pengertianku.net/2016/12/pengertian-proposal-dan-unsur-
unsurnya-serta-sistematikanya.html
f. Sistemaika Proposal Kegiatan
1. Latar Belakang Kegiatan
Pada bagian ini berisikan berbagai macam hal dan juga kondisi secara umum yang
melatarbelakangi kegiatan tersebut perlu diadakan.
2. Dasar Pemikiran
Pada bagian ini berisikan dasar-dasar yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan
tersebut, misalnya seperti Berdasarkan Program Karang Taruna, Berdasarkan Program
Desa dll.
3. Nama Kegiatan
Pada bagian ini berisikan nama dari kegiatan yang hendak dilaksanakan, seperti
Perayaan HUT RI, atau Kompotisi Sepakbola Antar RW dll.
4. Tujuan Kegiatan
Berisikan tujuan-tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut, jika terlaksanakan.
5. Target kegiatan
Pada bagian ini berisikan uraian-uraian yang detail dari Tujuan Kegiatan.
6. Manfaat Kegiatan
Berisikan tentang manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan tersebut jika
terlaksanakan.
7. Jenis kegiatan
Pada bagian ini menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misalnya jenis kegiatan
seperti Perlombaan, Pelatihan, Perayaan dll.
8. Waktu Dan Tempat Kegiatan
Berisikan waktu kapan kegiatan tersebut dilaksanakan, cantumkan seperti hari,
tanggal, bulan, tahun dan jam berapa dilaksanakannya. Untuk tempat, menunjukan
dimana tempat kegiatan tersebut dilaksanakan.
9. Jadwal kegiatan
Jadwal kegiatan harus dibuat sesuai dengan perencanaan yang disusun sebelumnya.
Jika jadwal kegiatannya banyak bisa ditulis secara terlampir.
10. Pelaksana dan Organisasi Kerja
Pada bagian ini berisikan siapa saja yang menjadi panitia atau pelaksana kegiatan
tersebut, bisa juga di tulis secara terlampir.
11. Sasaran
Berisikan siapa saja yang menjadi peserta atau partisipan dalam kegiatan tersebut.
12. Anggaran dana kegiatan
Berisikan total anggaran dana yang dibutuhkan pada kegiatan tersebut. Untuk
rinciannya umumnya ditulis secara terlampir.
13. Penutup
Umumnya berisi ucapan syukur atas tersusunnya proposal kegiatan tersebut, harapan
yang diinginkan dari kegiatan tersebut dan mohon dukungan dari berbagai pihak serta
ditutup dengan lembar pengesahan.
Sumber : http://www.pengertianku.net/2016/12/pengertian-proposal-dan-unsur-
unsurnya-serta-sistematikanya.html
g. Contoh Proposal Kegiatan Study Banding
4. Pengumuman
a. Pengertian Pengumuman
b. Tujuan Pengumuman
c. Fungsi Pengumuman
d. Jenis-jenis Pengumuman
e. Sistematika Pengumuman
f. Contoh Pengumuman acara Jalan Sehat