Anda di halaman 1dari 14

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pencampuran
Mixing atau pencampuran adalah pendistribusian secara acak, dimana
bahan yang satu menyebar ke dalam bahan yang lain atau sebaliknya . Dalam
proses mixing biasanya digunakan impeller sebagai mixer yang akan
mencampurkan dua fase atau lebih yang terpisah. Maksud pengadukan zat cair
dilakukan tergantung dari tujuan langkah itu sendiri. Tujuan pengadukan tersebut
antara lain yaitu untuk membuat suspensi partikel zat padat, untuk meramu zat
cair yang mampu mampat misalnya metil alkohol dan air, untuk menyebarkan gas
di dalam zat cair dalam bentuk berupa gelembung-gelembung kecil, untuk
menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat cair lain sehingga
membentuk emulsi atau suspensi yang berupa butiran-butiran halus.
Peralatan yang digunakan pada operasi gas-liquid diantaranya sparged dan
agitated vessel serta bermacam-macam tipe tray tower, dimana fase gas
terdispersi ke dalam gelembung-gelembung gas ataupun foam. Tray tower
merupakan jenis yang terpenting, karena menghasilkan counter current, multi
stage contact, tetapi the simpler vessel contractors memiliki banyak aplikasi. Gas
dan liquid dapat mengalami kontak, dengan gas mendispersi sebagai gelembung
gas. Pada agitated vessel baik multi stages maupun counter current, efeknya
diabaikan. Contohnya adalah seperti karbonasi lime slurry, chlorinasi paper stock,
hydrogenation of vegetables oil, serta aerasi dari fermentasi air kaldu.
Pencampuran fase cair merupakan hal yang cukup penting dalam proses
kimia. Pencampuran fase cair dibagi menjadi dua kelompok. Pertama,
pencampuran antara cairan yang saling tercampur (miscible), kedua adalah cairan
yang tidak bercampur atau tercampur sebagian (immiscible). Selain pencampuran
fase cair, dikenal pula operasi pencampuran fase cair yang pekat seperti lelehan,
pasta, dan sebagainya. Macam pencampuran yaitu pencampuran fase padat seperti
bubuk kering, pencampuran fase gas, dan pencampuran antarfase. Prinsip
pencampuran bahan banyak diturunkan dari prinsip mekanika fluida dan

3
4

perpindahan bahan akan ada bila terjadi gerakan atau perpindahan bahan yang
akan dicampur baik secara horizontal ataupun secara vertikal.
Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan dan
distribusi-distribusi atau lebih komponen yang mempunya sifat yang berbeda.
Derajat pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan, keadaan
produk atau bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan
pencampuran. Derajat keseragaman pencampuran, dalam diukur dari bahan yang
diambil selama pencampuran, dalam hal ini jika komponen yang dicampur telah
terdistribusi melalui komponen-komponen lain secara random atau secara acak,
maka dikatakan pencampuran telah berlangsung dengan baik.
Pengadukan bahan cair umumnya dilakukan dalam suatu bejana, biasanya
berbentuk silinder, yang memiliki sumbu vertikal. Bagian atas dari bejana bisa
terbuka terhadap udara atau dapat juga tertutup. Dasar bejana pada umumnya
dicekungkan, artinya tidak rata, agar tidak dihindari adanya sudut atau bagian
yang tidak bisa dipenetrasi oleh aliran fluida. Sebuah pengaduk (impeller) terakit
pada sumbu yang menggantung ke atas. Sumbu ini digerakkan oleh motor listrik
yang kadang-kadang langsung dihubungkan ke sumbu tetapi lebih sering melalui
kotak gear pengurang kecepatan. Perlengkapan tambahan seperti jalur masuk atau
keluar bahan, coil pemanas, jaket atau termometer rendam atau alat pengukur
suhu lainnya merupakan komponen tetap alat pencampur bahan cair ini.
Peralatan pencampuran merupakan hal yang sangat penting dalam proses
pencampuran, tidak hanya menentukan derajat homogenitas yang dapat dicapai,
tetapi peralatan pencampuran juga mempengaruhi perpindahan panas yang terjadi.
Penggunaan peralatan yang tidak tepat dapat menyebabkan konsumsi energi
berlebihan dan tentunya akan merusak produk yang dihasilkan. Salah satu
peralatan yang menunjang keberhasilan pencampuran ialah pengaduk.

2.1. Macam-Macam Impeller


Impeller adalah piringan berongga dengan sudusudu melengkung di
dalamnya dan dipasang pada poros yang digerakkan oleh motor listrik, mesin uap
atau turbin uap. Balingbaling impeller meneruskan energi kinetik ke cairan,
sehingga menyebabkan cairan berputar. Penggunaan tipe impeller tersebut diatas
5

tergantung pada geometri vessel tanki dan viskositas cairan. Selain itu terdapat
dua macam impeller pengaduk, yang pertama yaitu impeller aliran aksial (axial-
flow impeller) dan yang kedua yaitu impeller aliran radial (radial-flow impeller).

Gambar 2.1. Ductile Iron Sand Casting Impeller


(Sumber : Rubber, 2012)
Impeller jenis pertama membentuk arus sejajar dengan sumbu poros
impeller, dan impeller yang kedua membentuk arus pada arah tangensial atau
radial. Ukuran impeller tergantung pada jenis impeller dan kondisi operasi seperti
yang dijelaskan oleh Reynolds, Froude dan power sebagai suatu karakteristik
yang saling mempengaruhi. Untuk impeller jenis turbine, perbandingan diameter
dari impeller dan vessel berada pada range 0,3 - 0,6 harga terendah berada pada
rpm yang tinggi, sebagai contohnya yaitu dispersi gas beberapa tipe impeller:
2.1.1 Propeller
Merupakan impeller aliran aksial berkecepatan tinggi untuk zat cair
berviskositas rendah. Propeller kecil biasanya berputar pada kecepatan motor
penuh. Arus yang meninggalkan propeller mengalir melalu zat menurut arah

tertentu dan sampai di belokkan oleh lantai dinding bejana. Propeller biasanya
digunakan bila adanya arus yang kuat, umpamanya untuk menjaga agar partikel-
partikel zat padat yang berada dalam suspensi.
2.1.2 Paddle
Untuk tugas yang sederhana agitator yang terdiri dari satu dayung datar
yang berputar pada poros vertikal merupakan pengaduk yang cukup efektif.
Terkadang daunnya dibuat miring tapi umumnya biasa dibuat vertikal saja.
6

Dayung berputar ditengah bejana dengan kecepatan yang rendah sampai dengan
kecepatan sedang dan mendorong zat cair secara radial dan tangensial, hampir
tanpa adanya gerakan vertikal pada impeller, kecuali bila daunnya agak miring.
2.1.3. Turbine
Kebanyakan turbine menyerupai agitator berdaun banyak dengan daun-
daun yang agak pendek dan berputar pada kecepatan tinggi pada suatu poros yang
dipasang pada pusat bejana. Daun-daun boleh lurus dan boleh juga lengkung,
sudut vertikal. Impeller-nya mungkin terbuka, setengah terbuka atau terselubung.
Diameter impeller-nya biasanya lebih kecil dari diameter dayung yaitu berkisar
antara 30 sampai 50 persen dari diameter bejana. Turbine biasanya efektif untuk
jangkauan viskositas cukup luas. Pada cairan berviskositas rendah turbin itu
menimbulkan arus yang sangat deras yang berlangsung pada keseluruhan bejana.
Pada umunya digunakan bentuk silindris dimana bagian bawahnya
cekung. Faktor-faktor yang menjadi penunjang proses pengadukan adalah ukuran
diameter tinggi tangki ataupun kelengkapan yang berarti ada tidaknya baffle yang
akan berpengaruh pada pola aliran dalam tangki, jacket atau coil pendingin
maupun pemanas yang berfungsi sebagai pengendali suhu, letak lubang
pemasukkan dan pengeluaran untuk proses yang berlangsung secara terus
menerus. Serta kelengkapan lainnya seperti tutup tangki, dan sebagainya. Adapun
beberapa parameter proses yang mempengaruhi proses pengadukan, diantaranya
massa jenis fluida, viskositas fluida, ukuran partikel zat padat, kelarutan zat
terlarut, konduktivitas termal fluida dan zat terlarut jika terjadi perpindahan panas.
2.1.4. Hellical-Ribbon
Jenis pengaduk ini digunakan pada larutan pada kekentalan yang tinggi
atau memiliki nilai viskositas yang tinggi dan beroperasi pada rpm yang rendah
pada bagian laminer. Ribbon berbentuk seperti pita dibentuk di dalam sebuah
bagian hellical yang berbentuk seperti baling-balling helikopter dan ditempelkan
ke pusat sumbu impeller atau pengaduk. Cairan bergerak dalam sebuah bagian
aliran berliku-liku pada bagian bawah dan kemudian bergerak naik ke bagian atas
pengaduk tujuan dari pergerakan cairan yang sedemikian rupa untuk mendapatkan
larutan yang homogenitas sehingga campuran yang diperolah tercampur semua.
7

2.1.5. Anchor
Pengaduk ini mirip dengan jangkar kapal, maka disebut pengaduk jangkar.
Ada banyak aplikasi yang dapat dipakai agitator yang terintegrasi dengan
pengaduk model anchor atau jangkar ini. Impeller tipe jangkar mampu menyapu
permukaan dinding secara menyeluruh dan meng-agitasi sebagian besar batch
cairan melalui kontak fisik. Dinding pencakar atau scraper dapat dipasang pada
baling impeller anchor atau impeller jangkar yang berfungsi untuk meningkatkan
perpindahan panas melalui dinding tangki pengolahan dan mencegah tidak
lengketnya bahan baku pada dinding tangki. Untuk menambah ratanya sistem
pencampuran dapat dikombinasikan dengan agitator ulir.
2.1.6. Gerbang
Pengaduk gerbang digunakan dalam tangki dangkal luas dan untuk bahan
viskositas tinggi dengan suhu atau temperatur benda kerja rendah dan dalam
kondisi vakum (tidak ada kontak dengan udara luar), biasanya di gunakan untuk
industri minuman atau kosmetik. Kelebihan dari pengaduk gerbang adalah dapat
sangat rapat serta sesuai dengan kontur wadah/tangki pengolahan. Pengaduk
gerbang akan mendapatkan pencampuran yang memadai dalam kondisi laminer
aliran ditemui dalam aplikasi viskositas tinggi. Impeller ini menyapu permukaan
dinding seluruh kapal dan mengagitasi sebagian besar batch cairan melalui kontak
fisik. Beberapa desain termasuk berengsel pencakar untuk meningkatkan
perpindahan panas dengan dinding dan tidak lengket/bahan tidak berwarna.
2.1.7. Helixal Axial
Pengaduk atau impeller jenis helixal axial dirancang terutama gerakan
pencampuran cairan yang berbeda kekentalannya atau beda dalam bentuk
misalnya butiran padatan yang dilarutkan (dalam proses penggantian cairan).
Seperti misalnya sebuah impeller akan dapat dirancang dengan spiral bagian
dalam tambahan yang digunakan untuk memompa ke arah yang berlawanan. Hal
ini diperlukan untuk pencampuran bahan viskositas tinggi. Kebanyakan pabrik
kimia menggunakan pengaduk ini karena cocok untuk aplikasi viskositas tinggi.
Impeller ini juga dapat memiliki dua helixal luar. Kualitas produk campuran akhir
dalam aplikasi ini dapat menjadi sangat penting secara ekonomi dan di harapkan
8

merata dalam satu batch process. Dinding pencakar dapat dipasang pada baling
impeller untuk membantu meningkatkan perpindahan panas dan homogenitas
dalam produk agar tidak lengket dengan dinding wadah atau dinding tangkinya.
2.1.8. Agitator Gigi Potong/Mata Gergaji
Agitator Gigi potong/mata gergaji (sawtooth) adalah disk disperser
kecepatan tinggi, yang terdiri sebagai sejumlah besar gigi mengarah ke atas dan
mengarah ke bawah sekitar pinggiran mata potong, biasanya digunakan dalam
aplikasi dispersi, misalnya memecahkan tetesan serbuk atau partikel atau
potongan ke dalam cairan/larutan sistem atau untuk pencampuran bubuk ke dalam
produk dengan permukaan yang halus. Pisau menciptakan pusaran yang menarik
dalam isi tangki dengan pisau tajam. Permukaan pisau kemudian secara mekanis
mengobrak-abrik butiran padat yang ada dalam larutan sehingga mengurangi
ukuran mereka, dan pada saat yang sama menyebarkan hasil pemotongan di antara
cairan yang digunakan sebagai cairan pembawa. Agitator jenis ini dirancang
untuk mengolah berbagai bahan dari viskositas yang bervariasi.
2.1.9. Agitator UZ
Jenis agitator atau jenis pengaduk UZ menjadi lebih dan lebih populer di
kalangan berbagai industri. UZ merupakan bagian dari seri pitch blades, dan lebih

efisien dalam pencampuran benda kerja. Diameter impeller juga dapat


dipengaruhi oleh diameter tangki dan viskositas bahan. Agitator jenis ini cocok
untuk viskositas rendah sampai menengah. Kegunaan dari mixer UZ untuk
aplikasi susu (yoghurt, tangki fermentasi), tangki penyimpanan susu, dan aplikasi
butter milk. Selanjutnya di industri minuman dapat digunakan untuk pengolahan

buah menjadi jus. Mixer ini juga merupakan solusi umum di dalam pengolahan
ragi, telur cair, dalam penyimpanan dan proses gula cair.
2.1.10. Agitator Koaksial
Para agitator koaksial menggunakan dua impeller yang berbeda mixer
yang masing-masing didukung oleh independent listrik drive-motor, yang
beroperasi pada kecepatan yang berbeda, untuk pencampuran dan dispersi. Para
agitator pusat dapat menjadi turbine berkecepatan tinggi yang dirancang untuk
9

mencampur dan membubarkan butiran atau gumpalan. Para agitator luar ternyata
pada kecepatan rendah dekat dengan dinding kapal untuk memastikan bahwa
suspensi atau campuran larutan tersebuttelah tercampur seluruhnya. Aplikasi
agitator ini pada misal chocolate agitator untuk melelehkan cokelat.
2.1.11. Hydrofolis
Hydrofoils impeller adalah impeller efisiensi tinggi yang dikembangkan
untuk aplikasi di mana perputaran bahan atau pengadukan secara perlahan dengan
aliran aksial yang diinginkan sesuai dengan rancang bangun sistem pengolahan.
Pada dasarnya pengaduk atau impeller ini memiliki dua, tiga atau empat
bilahpasangan bilah yang berbentuk lonjong, yang melengkung dan kadang-
kadang dibuat dengan tepi terkemuka bulat (sesuai dengan aliran fluida yang
diinginkan). Sudu pisau (bentuk pengaduk) di ujungnya adalah lebih dangkal dari
pada yang mendekati poros, yang menyebabkan tekanan hampir konstan di
sepanjang permukaan pisau atau bilah pengaduk. Ini menghasilkan kecepatan
yang lebih seragam di seluruh daerah impeller. Aliran ini lebih efisien ke arah
saluran pompa sirkulasi yang berada di bawahnya, dan sistem pusaran impeller
hampir sama kuat dengan sistim yang berasal dari turbine blade bertingkat.
Selain itu, pisau atau bilah sudu tertentu menyebabkan bentuk geser
minimum tapi memiliki ketahanan kavitasi lebih dari desain lain melalui desain
hidrodinamik yang efektif mengenai poros yang besar lagi untuk tangki yang
lebih dalam, dan menyelesaikan proses yang terkait dengan keterbatasan waktu
dan kecepatan kritis yang di perbolehkan selama waktu pengadukan. Hydrofolis
dibagi dua impeller kelompok utama yaitu soliditas rendah dan soliditas tinggi.
2.1.12. Impeller Soliditas Rendah (ISR) dan Impeller Soliditas Tinggi (IST)
Impellersoliditas rendah adalah impeller yang sangat efisien untuk
pencampuran cairan dan suspensi padatan. Desain ini sangat unik dan tidak ada
sisi bayangan antara pisau dan permukaan yang halus untuk memudahkan
pembersihan. Sedangkan impeller solidalitas tinggi dengan dua pisau. Impeller
membentuk aliran kontra atau membentuk aliran yang bertolak belakang. Impeller
solidalitas tinggi telah disarankan sebagai impeller mencampur fluida kental.
10

2.1.13. Stator Mixer


Stator mixer atau mesin potong untuk memotong dan melarutkan bahan
baku dengan fluida pelarut dengan intensitas tinggi menggunakan kecepatan rotor
untuk menerapkan geser mekanis dan hidrolik intens. Pisau memutar melewati
setiap pembukaan mereka akan menggeser atau memotong atau melalui saringan
partikel, menekan bahan baku dengan kecepatan tinggi ke dalam saringan
disekitarnya. Kemudian bahan tersebut dikeluarkan secepat mungkin sehingga
terjadi pengurangan ukuran partikel. Impeller ini bekerja dengan baik untuk
mengurangi ukuran partikel baik untuk homogenisasi, pelarutan, solubilisasi,
emulsifikasi, menggiling, serta dispersi.
2.1.14. Impeller Ruhston
Terkadang impeller ini disebut impeller turbine pipih radial dan memiliki
empat atau lebih pisau vertikal, dan spasi atau ruangan di sekitar disk.
Aliran radial dibuang ke luar pada dinding tangki dengan setengah aliran
diarahkan ke atas, dan setengah aliran diarahkan ke bawah. Meskipun impeller
rushton dapat digunakan untuk semua jenis tugas pencampuran tunggal dan
multiple-fase, mereka yang paling efektif untuk gas-cair dan cair-cair dispersi dan
memberikan hasil pencampuran yang lebih tinggi dan tingkat turbulensi yang
lebih rendah dengan menggunakan pemompaan. Dengan ditambahkan baffle
yang cocok dalam proses, pengarah arus akan membuat arus kuat ke atas hingga
arus kuat ke bawah untuk yang mengalir baik di atas dan di bawah impeller.
Generasi baru dari turbine radial adalah turbine backswept yang memiliki
enam pisau melengkung dengan enam pisau ini membuat turbine jenias ini
memiliki efisiensi yang tinggi dalam mencampurkan dan mengaduk fluida yang
memiliki viskositas yang rendah. Sifat backswept dari pisau adalah mencegah
penumpukan material-material pada pisau dan memiliki gas tertinggi sehingga
penyebaran material yang tersedia jadi lebih merata dan larut. Pada umumnya
impeller ini biasanya digunakan untuk cairan viskositas rendah ke menengah,
cairan bercampur larutan atau bercampur padatan, fermentasi, dispersi gas, limbah
serta pengolahan serat dalam industri pulp and paper.
11

2.2. Macam-macam Pencampuran


2.2.1. Pencampuran Solid-Liquid
Bila zat padat disuspensikan dalam tanki yang diaduk, ada beberapa cara
untuk mendefinisikan kondisi suspensi itu. Proses yang berbeda memerlukan
derajat suspensi yang berlainan pula atau yang berbeda pula, dan karena itu kita
perlu menggunakan definisi yang tepat dan korelasi yang semestinya didalam
merancang atau dalam penerapan keskala besar.Suspensi partikel zat padat (solid)
didalam zat cair dibuat berbagai tujuan untuk membuat campuran yang homogen
yang akan diumpamakan ke dalam unit pengolah, atau untuk melarutkan zat padat
(solid). Untuk mempercepat reaksi kimia, atau untuk mempercepat pembentukan
butir-butiran kristal yang terdapat didalam larutan lewat jenuh.
2.2.2. Pencampuran Liquid-Liquid
Pencampuran zat cair-cair (misible) di dalam tangki merupakan proses
yang berlangsung cepat dalam daerah turbulent. Impeller akan menghasilkan arus
kecepatan tinggi, dan fluida itu mungkin dapat bercampur baik disekitar
impeller karena adanya keterbulenan yang hebat. Pada waktu arus itu melambat
karena membawa ikut zat cair lain dan mengalir disepanjang dinding, terjadi
juga pencampuran radial sedang pusaran-pusaran besar pecah menjadi kecil, tetapi
tidak banyak juga terjadi pencampuran pada arah aliran liquid. Pencampuran zat
cair yang mampu campur (miscible) didalam tangki merupakan proses yang
berlangsung cepat dalam daerah turbulen. Impeller akan menghasilkan arus
kecepatan tinggi, dan fluida itu mungkin dapat bercampur baik, di daerah sekitar
impeller karena adanya keturbulenan yang hebat.
Pada waktu arus itu melambat karena membawa ikut zat cair lain dan
mengalir disepanjang dinding, terjadi juga pencampuran radial sedang pusaran-
pusaran besar pecah menjadi kecil, tetapi tidak banyak terjadi pencampuran pada
arah aliran. Fluida itu akan mengelami satu lingkaran penuh dan kembali ke pusat
impeller, dimana terjadi lagi pencampuran yang hebat untuk membuat campuran
larutan yang lebih homogen. Perhitungan yang didasarkan atas penggunaan model
ini menunjukkan bahwa pencampuran yang hampir komplit (99 %) akan
dapatdicapai apabila isi tangki disirkulasikan kira- kira 5 kali.
12

Pencampuran dengan jet, dalam tangki penimbun yang besar-besar,


pencampuran kadang-kadang dilakukan dengan menyemprotkan jet cair dari
samping. Arus yang bergerak itumasih dapat terlihat sampai agak jauh, yang
menunjukkan perilaku jet cair berpenampang bundar yang keluar dari nosel dan
mengalir dengan kecepatan tinggi ke dalam kolam fluida stagnan, yang fluidanya
sama dengan fluida jet. Kecepatan jet yang keluar dari nosel itu seragam, dan
tetap pada inti jet. Tetapi inti jet ini makin kecil luas penampangnya bila posisi jet
semakin jauh dari posisi nosel. Inti itu dikelilingi oleh jet turbulen yang makin
membesar, dimana kecepatan radial yang dimilikipun makin kecil dan akan hilang
bila jaraknya semakin jauh dari garis pusat jet.
2.2.3. Pencampuran Gas-Liquid
Dalam proses pencampuran gas dengan liquid, gas akan tersuspensi
dalam bentuk gelembung-gelembung kecil dengan tekanan tertentu. Pencampuran
tanpa gerak. Gas dan zat cair yang tidak viskos dapat dicampurkan dengan baik
dengan melewatkannya melalui sepotong pipa kosong atau pipa yang
diperlengkapidengan orifis atau sekat- sekat. Pada kondisi yang tepat, panjang
pipa mungkin tidak lebih dari 5 sampai 10 diameternya, namun panjang yang
disarankan ialah antara 50 sampai 100 diameter.
Pencampuran yang lebih sulit biasa dilakukan dengan menggunakan
pencampur tanpa gerak, yaitu suatu piranti yang digunakan secara komersial
dimana terdapat berganti-ganti elemen-elemen yang membagi dan menyatukan
kembali bagian-bagian arus fluida. Dalam pencampur elemen yang
berbentuk heliks pendek membagi arus menjadi dua, memutarnya 180 derajat, dan
menyerahkannya ke elemen yang berikutnya, terpasang pada sudut 90o terhadap
ujung belakang elemen pertama. Elemen kedua membagi lagiarus yang sudah
terbagi itu dan memutarnya 180 derajat pada arah yang berlawanan.

2.3. Dasar Aplikasi Pencampuran


Aplikasi pencampuran yang paling umum mengandalkan arus/aliran
untuk mencapai hasil proses yang diinginkan. Aplikasi ini dikenal sebagai,
aplikasi pengendalian arus, meliputi blending, suspensi solid, perpindahan panas.
13

Blending/homogenisasi liquid blending dua atau lebih cairan adalah untuk


mendapat campuran homogeny merata disemua titik di dalam tank, biasanya
dalam suatu periode waktu tertentu. Pencampuran cairan melibatkan beragam
densitas dan viskositas yang memerlukan perhatian khusus dan memerlukan
waktu bercampur yang lebih panjanguntuk memastikan bahwa cairan bercampur.
Suspensi solid dari partikel solid di dalam suatu cairan dapat dilakukan
dengan menggunakan arus dengan percepatan yang cukup untuk mengangkat
solid ke level yang diinginkan di dalam tangki. Perpindahan panas ada banyak
aplikasi yang termasuk eksotermik, endotermis atau membutuhkan pemanasan
/pendinginan. Panas yang dibutuhkan ini, di transfer ke atau dari fluida melalui
permukaan pemindah panas biasanya dalam wujud coil atau suatu jaket. Mixer
digunakan untuk meningkatkan pemindahan panas denganmempengaruhi
koefisien film sisi mixer. Hal tersebut dikenal sebagai bagian dari overall
persamaan perpindahan panas dan variabelnya tidak dipengaruhi oleh mixer,
pengaruhnya jauh lebih besar pada keseluruhan pemindahan panas.

2.4. Parameter Proses Yang Mempengaruhi Proses Mixing


2.4.1. Viskositas
Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluid
terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Biasanya diterima sebagai
kekentalan, atau penolakan terhadap penuangan. Viskositas menggambarkan
penolakan dalam fluid kepada aliran dan dapat dipikir sebagai sebuah cara
mengukur gesekan fluid. Air memiliki viskositas rendah, sedangkan minyak sayur
memiliki viskositas tinggi. Viskositas (kekentalan) semua macam liquid dan gas
(fluida) memenuhi kriteria fluida newton, maka tepatnya viskositas (kekentalan).
Ada 2 macam viskositas, viskositas dinamis dan viskositas kinematis. Penyebab
viskositas pada gas viskositas pada gas timbul karena perubahan momentum, jika
penambahan momentum besar maka ada hambatan, karena perubahan momentum
dipengaruhi suhu. Penyebab viskositas pada liquid apabila fluidanya adalah liquid
maka fluidanya incompresible, variasi tekanan tidak menyebabkan terjadinya
perubahan densitas konstan pada campuran larutan sedangkan dalam praktek
keteknikan gravitasi konstan pada kondisi sebenarya ketika di lapangan.
14

Viscosity merupakan ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap deformasi


atau perubahan bentuk. Bila suatu fluida mengalami geseran, ia mulai
bergerak dengan laju regangan yang berbanding terbalik dengan suatu besaran
yangdisebut dengan koefisien kekentalan viskositas fluida cair akan berkurang
jika fluida cair tersebut dipanaskan. Hal itu terjadi karena ikatan molekul fluida
cair tersebut menjadi melemah. Akan tetapi, viskositas fluida gas akan bertambah
jika fluida gas tersebut dipanaskan. Hal itu terjadi karena aktivitas molekul fluida
gasmeningkat viskositas suatu cairan merupakan sifat yang sangat penting
dalam penganalisaan tingkah laku cairan dan gerakan cairan dekat batas padat.
Untuk mengetahui besarnya kekentalan cairan tidak dapat langsung
dilakukan pengukuran, melainkan dengan menggunakan sebuah alat ukur yang
akan didesaian dengan menggunakan prinsip hukum stokes.
2.4.2. Kelarutan Zat Terlarut
Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat
terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent). Kelarutan dinyatakan
dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada
kesetimbangan. Larutan hasil disebut larutan jenuh. Zat-zat tertentu dapat larut
dengan perbandingan apapun terhadap suatu pelarut. Contohnya adalah etanol di
dalam air. Sifat ini lebih dalam bahasa inggris lebih tepatnya disebut miscible.
Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat murni
ataupun campuran. Zat yang terlarut, dapat berupa gas, cairan lain, atau padat.
Kelarutan bervariasi dari selalu larut seperti etanol dalam air, hingga sulit terlarut,
seperti perak klorida dalam air. Istilah tak larut (insoluble) sering diterapkan pada
senyawa yang sulit larut, walaupun sebenarnya hanya ada sangat sedikit kasus
yang benar-benar tidak ada bahan yang terlarut. Dalam beberapa kondisi, titik
kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui untuk menghasilkan suatu larutan baru
yang sering disebut juga larutan lewat jenuh (supersaturated).
2.5. Parameter Mekanik Yang Mempengaruhi Proses Mixing
Diameter impeller, rotasi impeller permenit, bentuk impeller. Bentuk arah
aliran yang terjadi di impeller. Aliran fluida dalam impeller dapat berupa axial
15

flow, mixed flow, atau radial flow. Bentuk konstruksi dari impeller, impeller yang
digunakan dalam pompa sentrifugal dapat berupa open impeller, semi-open
impeller, atau close impeller. Banyaknya jumlah suction inlet, beberapa pompa
setrifugal memiliki suctioninlet lebih dari dua buah. Pompa yang memiliki satu
suction inlet disebut single-suction pump sedangkan untuk pompa yang memiliki
dua suction inlet disebut double-suction pump. Banyaknya impeller, pompa
sentrifugal khusus memiliki beberapa impeller bersusun. Pompa yang memiliki
satu impeller disebut single-stage pump sedangkan pompa yang memiliki lebih
dari satu atau banyak impeller disebut multi-stage pump.
Volume vessel semakin besar volume vessel, semakin lama waktu yang
diperlukan untuk melakukan proses mixing. Untuk tangki kecil, impeller dipasang
diluar sumbu tangki, porosnya digeser sedikit dari garis pusat tanki, lalu
dimiringkan dalam satu bidang yang tegak lurus terhadap pergeseran itu,sehingga
vortex dapat dikurangi. Untuk tangki yang besar, agitatornya dipasang disisi tanki,
porosnya pada bidang horizontal, tetapi membuat sudut dengan jari-jari tanki.
Bentuk vessel, bentuk vessel sangat mempengaruhi waktu pencampuran
dan juga hasil yang didapat dari proses mixing tersebut. Letak agigator terhadap
vessel. Agitator berfungsi untuk mengaduk atau mencampur larutan kimia
di dalam tangki bahan kimia. Untuk mendapatkan produk berkualitas, maka
liquid, solid dan gas harus dicampur dalam berbagai kombinasi yang ada.
Mixing secara luas digunakan diindustri yang produktif dalam proses
termasuk perubahan fisik dan kimia. Mixing merupakan pusat dari proses dalam
industri makanan, farmasi, kertas, plastik, keramik, karet, dan sebagainya. Oleh
karena itu proses mixing membutuhkan investasi yang besar. Selain biaya besar,
terdapat kesulitandalam pemilihan tipe mixer yang sesuai dengan kebutuhan.
Demikian juga dengan masalah analisa performance dari instalasi yang
ada. Kurangnya pengetahuan tentang proses mixing tidak terlihat atau akan
tertutupi denganadanya overdesign dan tidak terdeteksi bila dinilai dari kualitas
produk. Namun demikian bila dalam operasi, suatu perusahaan mengabaikan
proses mixing baik dalam pemilihan impeller, tenaga yang di gunakan dan jenis
aliran yang pengadukan mengakibatkan kapital dan biaya operasi menjadi tinggi.
16

Anda mungkin juga menyukai