Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pencampuran
Mixing atau pencampuran adalah pendistribusian secara acak, dimana
bahan yang satu menyebar ke dalam bahan yang lain atau sebaliknya . Dalam
proses mixing biasanya digunakan impeller sebagai mixer yang akan
mencampurkan dua fase atau lebih yang terpisah. Maksud pengadukan zat cair
dilakukan tergantung dari tujuan langkah itu sendiri. Tujuan pengadukan tersebut
antara lain yaitu untuk membuat suspensi partikel zat padat, untuk meramu zat
cair yang mampu mampat misalnya metil alkohol dan air, untuk menyebarkan gas
di dalam zat cair dalam bentuk berupa gelembung-gelembung kecil, untuk
menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat cair lain sehingga
membentuk emulsi atau suspensi yang berupa butiran-butiran halus.
Peralatan yang digunakan pada operasi gas-liquid diantaranya sparged dan
agitated vessel serta bermacam-macam tipe tray tower, dimana fase gas
terdispersi ke dalam gelembung-gelembung gas ataupun foam. Tray tower
merupakan jenis yang terpenting, karena menghasilkan counter current, multi
stage contact, tetapi the simpler vessel contractors memiliki banyak aplikasi. Gas
dan liquid dapat mengalami kontak, dengan gas mendispersi sebagai gelembung
gas. Pada agitated vessel baik multi stages maupun counter current, efeknya
diabaikan. Contohnya adalah seperti karbonasi lime slurry, chlorinasi paper stock,
hydrogenation of vegetables oil, serta aerasi dari fermentasi air kaldu.
Pencampuran fase cair merupakan hal yang cukup penting dalam proses
kimia. Pencampuran fase cair dibagi menjadi dua kelompok. Pertama,
pencampuran antara cairan yang saling tercampur (miscible), kedua adalah cairan
yang tidak bercampur atau tercampur sebagian (immiscible). Selain pencampuran
fase cair, dikenal pula operasi pencampuran fase cair yang pekat seperti lelehan,
pasta, dan sebagainya. Macam pencampuran yaitu pencampuran fase padat seperti
bubuk kering, pencampuran fase gas, dan pencampuran antarfase. Prinsip
pencampuran bahan banyak diturunkan dari prinsip mekanika fluida dan
3
4
perpindahan bahan akan ada bila terjadi gerakan atau perpindahan bahan yang
akan dicampur baik secara horizontal ataupun secara vertikal.
Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan dan
distribusi-distribusi atau lebih komponen yang mempunya sifat yang berbeda.
Derajat pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan, keadaan
produk atau bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan
pencampuran. Derajat keseragaman pencampuran, dalam diukur dari bahan yang
diambil selama pencampuran, dalam hal ini jika komponen yang dicampur telah
terdistribusi melalui komponen-komponen lain secara random atau secara acak,
maka dikatakan pencampuran telah berlangsung dengan baik.
Pengadukan bahan cair umumnya dilakukan dalam suatu bejana, biasanya
berbentuk silinder, yang memiliki sumbu vertikal. Bagian atas dari bejana bisa
terbuka terhadap udara atau dapat juga tertutup. Dasar bejana pada umumnya
dicekungkan, artinya tidak rata, agar tidak dihindari adanya sudut atau bagian
yang tidak bisa dipenetrasi oleh aliran fluida. Sebuah pengaduk (impeller) terakit
pada sumbu yang menggantung ke atas. Sumbu ini digerakkan oleh motor listrik
yang kadang-kadang langsung dihubungkan ke sumbu tetapi lebih sering melalui
kotak gear pengurang kecepatan. Perlengkapan tambahan seperti jalur masuk atau
keluar bahan, coil pemanas, jaket atau termometer rendam atau alat pengukur
suhu lainnya merupakan komponen tetap alat pencampur bahan cair ini.
Peralatan pencampuran merupakan hal yang sangat penting dalam proses
pencampuran, tidak hanya menentukan derajat homogenitas yang dapat dicapai,
tetapi peralatan pencampuran juga mempengaruhi perpindahan panas yang terjadi.
Penggunaan peralatan yang tidak tepat dapat menyebabkan konsumsi energi
berlebihan dan tentunya akan merusak produk yang dihasilkan. Salah satu
peralatan yang menunjang keberhasilan pencampuran ialah pengaduk.
tergantung pada geometri vessel tanki dan viskositas cairan. Selain itu terdapat
dua macam impeller pengaduk, yang pertama yaitu impeller aliran aksial (axial-
flow impeller) dan yang kedua yaitu impeller aliran radial (radial-flow impeller).
tertentu dan sampai di belokkan oleh lantai dinding bejana. Propeller biasanya
digunakan bila adanya arus yang kuat, umpamanya untuk menjaga agar partikel-
partikel zat padat yang berada dalam suspensi.
2.1.2 Paddle
Untuk tugas yang sederhana agitator yang terdiri dari satu dayung datar
yang berputar pada poros vertikal merupakan pengaduk yang cukup efektif.
Terkadang daunnya dibuat miring tapi umumnya biasa dibuat vertikal saja.
6
Dayung berputar ditengah bejana dengan kecepatan yang rendah sampai dengan
kecepatan sedang dan mendorong zat cair secara radial dan tangensial, hampir
tanpa adanya gerakan vertikal pada impeller, kecuali bila daunnya agak miring.
2.1.3. Turbine
Kebanyakan turbine menyerupai agitator berdaun banyak dengan daun-
daun yang agak pendek dan berputar pada kecepatan tinggi pada suatu poros yang
dipasang pada pusat bejana. Daun-daun boleh lurus dan boleh juga lengkung,
sudut vertikal. Impeller-nya mungkin terbuka, setengah terbuka atau terselubung.
Diameter impeller-nya biasanya lebih kecil dari diameter dayung yaitu berkisar
antara 30 sampai 50 persen dari diameter bejana. Turbine biasanya efektif untuk
jangkauan viskositas cukup luas. Pada cairan berviskositas rendah turbin itu
menimbulkan arus yang sangat deras yang berlangsung pada keseluruhan bejana.
Pada umunya digunakan bentuk silindris dimana bagian bawahnya
cekung. Faktor-faktor yang menjadi penunjang proses pengadukan adalah ukuran
diameter tinggi tangki ataupun kelengkapan yang berarti ada tidaknya baffle yang
akan berpengaruh pada pola aliran dalam tangki, jacket atau coil pendingin
maupun pemanas yang berfungsi sebagai pengendali suhu, letak lubang
pemasukkan dan pengeluaran untuk proses yang berlangsung secara terus
menerus. Serta kelengkapan lainnya seperti tutup tangki, dan sebagainya. Adapun
beberapa parameter proses yang mempengaruhi proses pengadukan, diantaranya
massa jenis fluida, viskositas fluida, ukuran partikel zat padat, kelarutan zat
terlarut, konduktivitas termal fluida dan zat terlarut jika terjadi perpindahan panas.
2.1.4. Hellical-Ribbon
Jenis pengaduk ini digunakan pada larutan pada kekentalan yang tinggi
atau memiliki nilai viskositas yang tinggi dan beroperasi pada rpm yang rendah
pada bagian laminer. Ribbon berbentuk seperti pita dibentuk di dalam sebuah
bagian hellical yang berbentuk seperti baling-balling helikopter dan ditempelkan
ke pusat sumbu impeller atau pengaduk. Cairan bergerak dalam sebuah bagian
aliran berliku-liku pada bagian bawah dan kemudian bergerak naik ke bagian atas
pengaduk tujuan dari pergerakan cairan yang sedemikian rupa untuk mendapatkan
larutan yang homogenitas sehingga campuran yang diperolah tercampur semua.
7
2.1.5. Anchor
Pengaduk ini mirip dengan jangkar kapal, maka disebut pengaduk jangkar.
Ada banyak aplikasi yang dapat dipakai agitator yang terintegrasi dengan
pengaduk model anchor atau jangkar ini. Impeller tipe jangkar mampu menyapu
permukaan dinding secara menyeluruh dan meng-agitasi sebagian besar batch
cairan melalui kontak fisik. Dinding pencakar atau scraper dapat dipasang pada
baling impeller anchor atau impeller jangkar yang berfungsi untuk meningkatkan
perpindahan panas melalui dinding tangki pengolahan dan mencegah tidak
lengketnya bahan baku pada dinding tangki. Untuk menambah ratanya sistem
pencampuran dapat dikombinasikan dengan agitator ulir.
2.1.6. Gerbang
Pengaduk gerbang digunakan dalam tangki dangkal luas dan untuk bahan
viskositas tinggi dengan suhu atau temperatur benda kerja rendah dan dalam
kondisi vakum (tidak ada kontak dengan udara luar), biasanya di gunakan untuk
industri minuman atau kosmetik. Kelebihan dari pengaduk gerbang adalah dapat
sangat rapat serta sesuai dengan kontur wadah/tangki pengolahan. Pengaduk
gerbang akan mendapatkan pencampuran yang memadai dalam kondisi laminer
aliran ditemui dalam aplikasi viskositas tinggi. Impeller ini menyapu permukaan
dinding seluruh kapal dan mengagitasi sebagian besar batch cairan melalui kontak
fisik. Beberapa desain termasuk berengsel pencakar untuk meningkatkan
perpindahan panas dengan dinding dan tidak lengket/bahan tidak berwarna.
2.1.7. Helixal Axial
Pengaduk atau impeller jenis helixal axial dirancang terutama gerakan
pencampuran cairan yang berbeda kekentalannya atau beda dalam bentuk
misalnya butiran padatan yang dilarutkan (dalam proses penggantian cairan).
Seperti misalnya sebuah impeller akan dapat dirancang dengan spiral bagian
dalam tambahan yang digunakan untuk memompa ke arah yang berlawanan. Hal
ini diperlukan untuk pencampuran bahan viskositas tinggi. Kebanyakan pabrik
kimia menggunakan pengaduk ini karena cocok untuk aplikasi viskositas tinggi.
Impeller ini juga dapat memiliki dua helixal luar. Kualitas produk campuran akhir
dalam aplikasi ini dapat menjadi sangat penting secara ekonomi dan di harapkan
8
merata dalam satu batch process. Dinding pencakar dapat dipasang pada baling
impeller untuk membantu meningkatkan perpindahan panas dan homogenitas
dalam produk agar tidak lengket dengan dinding wadah atau dinding tangkinya.
2.1.8. Agitator Gigi Potong/Mata Gergaji
Agitator Gigi potong/mata gergaji (sawtooth) adalah disk disperser
kecepatan tinggi, yang terdiri sebagai sejumlah besar gigi mengarah ke atas dan
mengarah ke bawah sekitar pinggiran mata potong, biasanya digunakan dalam
aplikasi dispersi, misalnya memecahkan tetesan serbuk atau partikel atau
potongan ke dalam cairan/larutan sistem atau untuk pencampuran bubuk ke dalam
produk dengan permukaan yang halus. Pisau menciptakan pusaran yang menarik
dalam isi tangki dengan pisau tajam. Permukaan pisau kemudian secara mekanis
mengobrak-abrik butiran padat yang ada dalam larutan sehingga mengurangi
ukuran mereka, dan pada saat yang sama menyebarkan hasil pemotongan di antara
cairan yang digunakan sebagai cairan pembawa. Agitator jenis ini dirancang
untuk mengolah berbagai bahan dari viskositas yang bervariasi.
2.1.9. Agitator UZ
Jenis agitator atau jenis pengaduk UZ menjadi lebih dan lebih populer di
kalangan berbagai industri. UZ merupakan bagian dari seri pitch blades, dan lebih
buah menjadi jus. Mixer ini juga merupakan solusi umum di dalam pengolahan
ragi, telur cair, dalam penyimpanan dan proses gula cair.
2.1.10. Agitator Koaksial
Para agitator koaksial menggunakan dua impeller yang berbeda mixer
yang masing-masing didukung oleh independent listrik drive-motor, yang
beroperasi pada kecepatan yang berbeda, untuk pencampuran dan dispersi. Para
agitator pusat dapat menjadi turbine berkecepatan tinggi yang dirancang untuk
9
mencampur dan membubarkan butiran atau gumpalan. Para agitator luar ternyata
pada kecepatan rendah dekat dengan dinding kapal untuk memastikan bahwa
suspensi atau campuran larutan tersebuttelah tercampur seluruhnya. Aplikasi
agitator ini pada misal chocolate agitator untuk melelehkan cokelat.
2.1.11. Hydrofolis
Hydrofoils impeller adalah impeller efisiensi tinggi yang dikembangkan
untuk aplikasi di mana perputaran bahan atau pengadukan secara perlahan dengan
aliran aksial yang diinginkan sesuai dengan rancang bangun sistem pengolahan.
Pada dasarnya pengaduk atau impeller ini memiliki dua, tiga atau empat
bilahpasangan bilah yang berbentuk lonjong, yang melengkung dan kadang-
kadang dibuat dengan tepi terkemuka bulat (sesuai dengan aliran fluida yang
diinginkan). Sudu pisau (bentuk pengaduk) di ujungnya adalah lebih dangkal dari
pada yang mendekati poros, yang menyebabkan tekanan hampir konstan di
sepanjang permukaan pisau atau bilah pengaduk. Ini menghasilkan kecepatan
yang lebih seragam di seluruh daerah impeller. Aliran ini lebih efisien ke arah
saluran pompa sirkulasi yang berada di bawahnya, dan sistem pusaran impeller
hampir sama kuat dengan sistim yang berasal dari turbine blade bertingkat.
Selain itu, pisau atau bilah sudu tertentu menyebabkan bentuk geser
minimum tapi memiliki ketahanan kavitasi lebih dari desain lain melalui desain
hidrodinamik yang efektif mengenai poros yang besar lagi untuk tangki yang
lebih dalam, dan menyelesaikan proses yang terkait dengan keterbatasan waktu
dan kecepatan kritis yang di perbolehkan selama waktu pengadukan. Hydrofolis
dibagi dua impeller kelompok utama yaitu soliditas rendah dan soliditas tinggi.
2.1.12. Impeller Soliditas Rendah (ISR) dan Impeller Soliditas Tinggi (IST)
Impellersoliditas rendah adalah impeller yang sangat efisien untuk
pencampuran cairan dan suspensi padatan. Desain ini sangat unik dan tidak ada
sisi bayangan antara pisau dan permukaan yang halus untuk memudahkan
pembersihan. Sedangkan impeller solidalitas tinggi dengan dua pisau. Impeller
membentuk aliran kontra atau membentuk aliran yang bertolak belakang. Impeller
solidalitas tinggi telah disarankan sebagai impeller mencampur fluida kental.
10
flow, mixed flow, atau radial flow. Bentuk konstruksi dari impeller, impeller yang
digunakan dalam pompa sentrifugal dapat berupa open impeller, semi-open
impeller, atau close impeller. Banyaknya jumlah suction inlet, beberapa pompa
setrifugal memiliki suctioninlet lebih dari dua buah. Pompa yang memiliki satu
suction inlet disebut single-suction pump sedangkan untuk pompa yang memiliki
dua suction inlet disebut double-suction pump. Banyaknya impeller, pompa
sentrifugal khusus memiliki beberapa impeller bersusun. Pompa yang memiliki
satu impeller disebut single-stage pump sedangkan pompa yang memiliki lebih
dari satu atau banyak impeller disebut multi-stage pump.
Volume vessel semakin besar volume vessel, semakin lama waktu yang
diperlukan untuk melakukan proses mixing. Untuk tangki kecil, impeller dipasang
diluar sumbu tangki, porosnya digeser sedikit dari garis pusat tanki, lalu
dimiringkan dalam satu bidang yang tegak lurus terhadap pergeseran itu,sehingga
vortex dapat dikurangi. Untuk tangki yang besar, agitatornya dipasang disisi tanki,
porosnya pada bidang horizontal, tetapi membuat sudut dengan jari-jari tanki.
Bentuk vessel, bentuk vessel sangat mempengaruhi waktu pencampuran
dan juga hasil yang didapat dari proses mixing tersebut. Letak agigator terhadap
vessel. Agitator berfungsi untuk mengaduk atau mencampur larutan kimia
di dalam tangki bahan kimia. Untuk mendapatkan produk berkualitas, maka
liquid, solid dan gas harus dicampur dalam berbagai kombinasi yang ada.
Mixing secara luas digunakan diindustri yang produktif dalam proses
termasuk perubahan fisik dan kimia. Mixing merupakan pusat dari proses dalam
industri makanan, farmasi, kertas, plastik, keramik, karet, dan sebagainya. Oleh
karena itu proses mixing membutuhkan investasi yang besar. Selain biaya besar,
terdapat kesulitandalam pemilihan tipe mixer yang sesuai dengan kebutuhan.
Demikian juga dengan masalah analisa performance dari instalasi yang
ada. Kurangnya pengetahuan tentang proses mixing tidak terlihat atau akan
tertutupi denganadanya overdesign dan tidak terdeteksi bila dinilai dari kualitas
produk. Namun demikian bila dalam operasi, suatu perusahaan mengabaikan
proses mixing baik dalam pemilihan impeller, tenaga yang di gunakan dan jenis
aliran yang pengadukan mengakibatkan kapital dan biaya operasi menjadi tinggi.
16