Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah pada suatu disiplin ilmu tertentu yang
disusun secara sistematis, ilimiah, logis, benar, bertanggung jawab, dan
menggunakan bahasa yang baik dan benar (Pateda, 1993:91). Jadi karya ilimiah
ditulis bukan sekedar memepertanggungjawabkan penggunaan sumber daya
penelitian (uang, bahan, dan alat), tetapi juga untuk mempertanggungjawabkan
penulisan tersebut secara teknis dan materi. Hal ini terjadi karena hasil suatu
karaya ilmiah dibaca dan dipelajari oleh orang lain dalam kurun waktu yang tidak
terbatas sebagai sarana mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Sistematis merupakan sifat yang harus dipenuhi dalam penulisan karya ilmiah
artinya disusun dalam suatu urutan yang teratur, sehingga pembaca mudah
memahami hasil tulisan tersebut. Hasil tulisan imiah harus disusun pula secara
logis dan benar sehingga didapat suatu kesimpulan yang logis dan sesuai
permasalahan. Sebab itu perlu dipelajari dan dipahami konsep dan jenis-jenis
penulisan kesimpulan..

Kesimpulan dalam suatu karya ilmiah, merupakan bagian akhir tulisan yang
membawa pembaca keluar dari pembahasan. Secara umum kesimpulan
menunjukan jawaban atas tujuan yang telah dikemukakan dalam pendahuluan.
Tidak sedikit penulisan kesimpulan yang kurang seuai, hal ini disebabkan
kurangnya pemahaman arti dan pemilihan metode berfikir yang tepat dalam
menarik kesimpulan. Oleh karena itu perlu adaya suatu penalaran strategi
penulisan kesimpulan, agar terhindar dari kemungkinan terjadinya pemahaman
kesimpulan yang salah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud kesimpulan?
2. Apa saja jenis-jenis kesimpulan?
3. Bagaimana cara menarik kesimpulan pada sebuah penelitian?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui makna kesimpulan.
2. Dapat mengetahui jenis-jenis kesimpulan serta dapat membedakan jenis
kesimpulan tersebut.
3. Mengetahui cara menarik kesimpulan pada sebuah penelitian.

1.4 Manfaat Penulisan Makalah

1. Bagi Mahasiswa

Penulisan makalah ini dapat memberikan kontribusi kepada model penulisan


bagian akhir suatu karya ilmiah, sehingga mahasiswa dapat mengetahui tentang
kesimpulan dan dapat melakukan penulisan kesimpulan dalam karya ilmiah
dengan langkah-langkah yang benar.

2. Bagi Penulis Karya Ilmiah

Dapat digunakan sebagai pengalaman menulis suatu kesimpulan karya ilmiah


sehingga dapat menambah pengetahuan serta dapat memberikan masukan kepada
penulis selanjutnya agar dalam mengadakan penulisan kesimpulan lebih
memfokuskan pada hasil akhir permasalahan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian mengacu pada aspek penelitian yang terdiri dari rumusan
masalah, tujuan, kerangka teoritis, hipotesis, metodologi penelitian dan penemuan
penelitian. Kesimpulan pada sebuah penelitian merupakan jawaban dari rumusan
masalah yang berisi pembahasan tentang kesimpulan semata atau bisa juga
kesimpulan merupakan intisari dari bagian terpenting yang dihasilkan oleh
peneliti dari hasil penelitiannya. Pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang
memerlukan hipotesis, maka kesimpulan utamanya harus dijelaskan apakah
hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak. Kesimpulan pada
umumnya disusun dalam bentuk kalimat-kalimat pendek, relevan, dan terpilh,
namun terdapat perbedan penting antara ringkasan dan abstrak disatu pihak dan
kesimpulan dipihak lain.

Apabila ringkasan dan abstrak itu memberikan penjelasan apa yang ditulis oleh
karya tulis ilmiah asli, maka kesimpulan secara eksplisit mengajukan argumentasi
dan penalaran apakah sebabnya penulis karya tulis itu sampai pada pendapat atau
tesisnya yang terakhir. Karena kedudukannya sebagai sebuah tesis, tidaklah
mengherankan bilamana para ilmuan seringkali menegaskan bahwa kesimpulan
itu merupakan titik puncak dari keseluruhan produk intelektual penulisnya.
Kesimpulan penelitian harus tetap dapat dipertanggungjawabkan dalam kerangka
teori keilmuan yang didukung oleh penemuan penelitian. Kesimpulan ini
kemudian dibahas dengan jalan membandingkannya terhadap penelitian dan
pengetahuan ilmiah lain yang relevan.

2.1.1 Arti Kesimpulan

Kesimpulan atau sering disebut pula keputusan yang dalam bahasa latin disebut
conclution, dapat diartikan dengan berbagai cara, antara lain:
Kesimpulan sebagai suatu keputusan, dalil, hukum, tingkatan akhir,
inferensi, persetujuan akhir, atau tesis.
Kesimpulan sebagai kesimpulan yang ditarik berdasarkan metode
berpikir induktif dan deduktif.
Kesimpulan sebagai pertimbangan yang dikemukakan atas dasar
penalaran inferensia.
Kesimpulan sebagai suatu pernyataan dalam silogisme yang
didasarkan pada premise mayor dan premise minor.
Dalam penelitian kualitatif, kesimpulan akhir bisa jadi tidak muncul
hingga penghimpunan data terakhir, sebab kesimpulan tersebut sangat
tergantung pada besarnya atau banyaknya himpunan catatan lapangan,
kodifikasi, penyimpanan, dan metode penelusuran ulang yang
dipergunakan, keterampilan peneliti, dan seringkali juga keinginan
pemberi dana. Namun dalam kenyataannya, sering terjadi dalam
penelitian kualitatif kesimpulan bisa jadi telah dirumuskan
sebelumnya.

2.2 Jenis-jenis Kesimpulan

2.2.1 Kesimpulan Berdasarkan Kualitas

1. Kesimpulan Kualitas Afirmatif


Merupakan keputusan yang membenarkan, mengakui, mengiyakan, atau
menetapkan. Misalnya, Bulan mengelilingi bumi.

2. Kesimpulan Kualitas Negatif


Merupakan kesimpulan yang meniadakan, mengingkari, atau menolak.
Misalnya, bukan matahari yang mengelilingi bumi.

2.2.2 Kesimpulan Berdasarkan Ekstensi

1. Kesimpulan Kuantitas Universal


Kesimpulan yang meliputi seluruh subjek. Dikemukakan dalam pernyataan
seperti. Semua, seluruh, segala, tidak terkecuali, atau tidak satupun.
2. Kesimpulan Kuantitas Partikular
Merupakan pernyataan yang khusus untuk subjek tertentu dengan
mengecualikan subjek lainnya. Dinyatakan dengan kata-kata seperti:
sebagian kecil, sebagian besar, beberapa, tidak seluruhnya, atau tidak
semuanya.
3. Kesimpulan Kuantitas Singular
Merupakan kesimpulan yang benar bagi satu atau jenis subjek.

2.2.3 Kesimpulan Berdasarkan Kondisi

1. Kesimpulan Hipotesis
Kesimpulan hipotesis adalah kesimpulan yang dibangun berdasarkan
syarat-syarat tertentu.
2. Kesimpulan Kategorial
Kesimpulan kategorial adalah kesimpulan yang sama sekali tidak
berdasarkan syarat-syarat.
3. Kesimpulan Disjungtif
Kesimpulan disjungtif adalah apabila terdapat beberapa kemungkinan
kebenaran pernyataan, namun hanya salah satu pernyataan yang benar.

2.2.4 Kesimpulan Berdasarkan Materi

1. Kesimpulan Analitis
Kesimpulan yang ditarik dari subjek dan penentuan yang merupakan
keputusan yang predikatnya telah disebutkan dan telah dinilai oleh
subjeknya. Jadi, predikatnya adalah keharusan bagi subjek.
2. Kesimpulan Sintesis
Kesimpulan sintesis adalah kesimpulan yang predikatnya bukan keharusan
bagi subjek

2.2.5 Kesimpulan Majemuk

1. Kesimpulan Eksklusif
Kesimpulan eksklusif menyatakan suatu keputusan yang subjek atau
predikatnya diterangkan dengan kata-kata seperti: hanya, saja, atau belaka.
2. Kesimpulan Ekseptif
Kesimpulan ekseptif menyatakan suatu keputusan yang subjek atau
predikatnya diterangkan dengan kata-kata seperti: semua, semuanya,
seluruh, seluruhnya.
3. Kesimpulan Komparatif
Kesimpulan komparatif adalah kesimpulan yang membandingkan yang
satu dengan yang lainnya (lebih dari, kurang dari, atau sama).
Perbandingan tersebut mungkin dalam arti kuantitatif (berhubungan
dengan jumlah ) atau dalam arti kualitatif (berhubungan dengan jenis,
karakter khusus atau esensial).

2.3 Menarik Kesimpulan atau Verifikasi

Tahap ini merupakan tahap penarikan kesimpulan dari semua data yang telah
diperoleh sebagai hasil dari penelitian. Penarikan kesimpulan atau verifikasi
adalah usaha untuk mencari atau memahami makna/arti, keteraturan, pola-pola,
penjelasan, alur sebab akibat atau proposisi. Sebelum melakukan penarikan
kesimpulan terlebih dahulu dilakukan reduksi data, penyajian data serta penarikan
kesimpulan atau verifikasi dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Sesuai dengan
pendapat Miles dan Huberman, proses analisis tidak sekali jadi, melainkan
interaktif, secara bolak-balik diantara kegiatan reduksi, penyajian dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi selama waktu penelitian.

Setelah melakukan verifikasi maka dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil


penelitian yang disajikan dalam bentuk narasi. Penarikan kesimpulan merupakan
tahap akhir dari kegiatan analisis data. Penarikan kesimpulan ini merupakan tahap
akhir dari pengolahan data. Suatu penarikan kesimpulan dianggap sahih (valid)
apabila proses penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara ata metode
tertentu. Langkah-langkah menyusun kesimpulan yaitu langkah pertama penulis
menguraikan garis besar permasalahan dan kemudian memberi ringkasan tentang
segala sesuatu yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
Pada langkah berikutnya penulis harus menghubungkan setiap kelompok data
dengan permasalahan untuk sampai pada kesimpulan tertentu. Langkah terakhir
dalam menyusun kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti dan akibat-akibat
tertentu dari kesimpulan-kesimpulan itu secara teoriti maupun praktis. Setelah
menutup kesimpulan penulis dapat memberikan saran atau rekomendasi guna
penelitian lebih lanjut maupun saran-saran atau rekomendasi guna penelitian lebih
lanjut maupun saran-saran yang lebih praktis secara nyata.

Terdapat dua cara penarikan kesimpulan yakni logika induktif dan logika
deduktif. Penarikan kesimpulan dibedakan pula atas sebelum (apriori) dan
sesudah (posteriori).

Logika Induktif
Logika induktif berkaitan dengan pengambilan kesimpulan dari kasus-
kasus individual nyata enjadi kesimpulan yang bersifat umum.
Logika Deduktif
Deduksi adalah kegiatan berpikir sebaliknya dari induksi, yaitu cara
berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus. Logika deduktif dinamakan pula
sebagai cara kerja yang apriori yaitu menghasilkan kesimpulan
sebelum adanya pengamatan indriawi sebagai suatu dasar
pengetahuan. Cara apriori tidak bersifat empiris melainkan langsung
berdasarkan pengetahuan (pengetahuan, konsep, intuisi) akal budi.
Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola
berpikir yang dinamakan silogismus.

Anda mungkin juga menyukai