Anda di halaman 1dari 3

Penyuluhan prolanis revisi

PENYULUHAN ROLANIS DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI

1. Diabetes Melitus
Apakah DIABETES itu? Diabetes merupakan salah satu penyakit
tertua pada manusia. Nama lengkapnya adalah diabetes melitus,
berasal dari kata Yunani: diabetes yang berarti pancuran dan melitus
yang berarti madu atau gula. Jadi istilah diabetes melitus
menggambarkan gejala diabetes yang tidak terkontrol, yakni banyak
keluar air seni yang manis karena mengandung gula. Itulah sebabnya
penyakit ini disebut KENCING MANIS. Jika Anda menderita diabetes,
bukan berarti Anda menjadi cacat. Jutaan orang di dunia menderita
diabetes, kebanyakan hidup secara normal dan aktif. Bahkan ada yang
sudah mengidapnya lebih dari 50 tahun.
Definisi Diabetes Berdasarkan konsensus pengelolaan dan
pencegahan Diabetes melitus tipe 2 di indonesia tahun 2011 adalah
merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan insulin, kerja insulin, atau
kedua-duanya.
MAKAN MANIS ? TIDAK PERLU ALAT UKUR SUNTIK INSULIN ?
PENYAKIT ORANG TUA SAJA? BISA SEMBUH GAK YA? GDP ITU PALING
PENTING!!! KETURUNAN ?
Klasifikasi DM 1. Diabetes Mellitus : a. Tipe tergantung
insulin(DMTI)/ IDDM - Tipe I b. Tipe tak tergantung insulin
(DMTTI/NIDDM) - Tipe II 2. Tipe Lain 3. Diabetes Kehamilan (GDM) Dr.Elia
Puspita Noviyanti
Faktor Resiko faktor risiko terkena diabetes antara lain sebagai
berikut : 1. Riwayat Keluarga 2. Obesitas Atau Kegemukan 3. Usia Yang
Semakit Bertambah 4. Kurangnya Aktivitas Fisik 5. Merokok 6. Suka
Mengkonsumsi Makanan Berkolesterol Tinggi 7. Penderita Hipertensi
Atau Tekenan Darah Tinggi 8. Masa Kehamilan 9. Ras Tertentu 10. Stres
Dalam Jangka Waktu Yang Lama Dr.Elia Puspita Noviyanti
Diagnosis Dr.Elia Puspita Noviyanti Dikatakan menderita Diabetes
Mellitus apabila menderita dua dari tiga gejala yaitu : 1.Keluhan TRIAS :
Banyak makan dan minum, Banyak kencing dan Penurunan berat badan.
Ditambah dg kel tambahan. 2.Kadar glukosa darah pada waktu puasa
lebih dari 120 mg/dl 3.Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan
lebih dari 200 mg/dl 4.Tes toleransi glukosa Oral (TTGO)
Komplikasi Beberapa komplikasi dari Diabetes Mellitus adalah : 1.
Akut : a. Hipoglikemia b. Hiperglikemia 2. Komplikasi menahun Diabetes
Mellitus : a. Penyakit makrovaskuler : mengenai pembuluh darah besar,
penyakit jantung koroner b. Penyakit mikrovaskuler : mengenai
pembuluh darah kecil, retinopati, nefropati. c. Neuropati saraf sensonik
(berpengaruh pada ekstrimitas), saraf otonom berpengaruh pada gastro
intestinal, kardiovaskuler d. Proteinuria e. Kelainan koroner f. Ulkus /
gangrene / borok / luka sukar sembuh g. Hipertensi dan stroke h.
Disfungsi seks Dr.Elia Puspita Noviyanti
SELALU MEMAKAI ALAS KAKI KALAU BERJALAN
HATI HATI MEMOTONG KUKU
Pencegahan GULOH CISAR 1.G (Glukosa) : Batasi penggunaan
gula 2.U (Uric acid) : Batasi makanan yang mengandung JASBUKET:
jeroan, alkohol, sarden, burung dara, unggas, kaldu, emping, tape 3.L
(Lipid/ Lemak): Hindari makanan yang berlemak, kurangi makanan yang
mengandung TEK - KUK CS2: telur, keju, kepiting, udang, kerang, cumi
cumi, susu, santan 4.O (Obesitas): Kontrol berat badan 5.H
(Hipertensi): Hindari konsumsi garam yang berlebihan 6.C (Cigarette):
Stop merokok 7.I (In activity): Olah raga teratur 8.S (Stress): Hindari
stress 9.A(Alcohol abuse): Stop minum minuman beralkohol
10.R(Regular check up): Check up secara teratur

2. HIPERTENSI
DEFINISI Berdasarkan guidlines terbaru JNC 8 tahun 2014
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah secara umum dibagi
menjadi 3 golongan: 1. Pasien tua dengan golongan umur 60 tahun,
pengobatan dapat dipertimbangkan pada tekanan darah dg diastolik
90 mmHg, atau tekanan darah diastolik 140 mmHg dan tujuan terapi <
140/90. Dr.Elia Puspita Noviyanti
2. Pasien muda dengan golongan umur <60 tahun, pengobatan
dapat dipertimbangkan pada tekanan darah dg diastolik 90 mmHg,
atau tekanan darah diastolik 150 mmHg dan tujuan terapi < 150/90. 3.
Pada pasien dengan diabetes dan pasien kronik dengan penyakit ginjal,
pengobatan tekanan darah dimulai pada tekanan darah 140/90 mm Hg ,
dan tujuan terapi dg tekanan darah <140/90 mm Hg. Dr.Elia Puspita
Noviyanti
MITOS 1. Saya pasti mengidap hipertensi sebab orang tua saya
pengidap hipertensi 2. Hipertensi sering dikaitkan dg kadar hemoglobin
darah 3. Minum obat hipertensi menyebabkan ketergantungan 4. Sakit
kepala menyebabkan tensi naik 5. Hipertensi itu penyakit orang tua 6.
Hipertensi bisa disembuhkan Dr.Elia Puspita Noviyanti
FAKTOR RISIKO stres, usia, merokok, obesitas (kegemukan),
alkohol, faktor keturunan, faktor lingkungan (gaduh/bising) Dr.Elia
Puspita Noviyanti
GEJALA KLINIS sakit kepala, pusing, lemas, kesemutan
kelelahan, rasa berat di tengkuk, gangguan tidur. Dr.Elia Puspita
Noviyanti
DIAGNOSIS Diagnosis pasien hipertensi hanya dapat ditentukan dg
melakukan pengukuran tekanan darah, dengan ambang batas tekanan
darah berdasarkan JNC 8 tahun 2014 : 1. Pasien tua dengan golongan
umur 60 tahun, pengobatan dapat dipertimbangkan pada tekanan
darah dg diastolik 90 mmHg, atau tekanan darah diastolik 140 mmHg
dan tujuan terapi < 140/90. 2. Pasien muda dengan golongan umur <60
tahun, pengobatan dapat dipertimbangkan pada tekanan darah dg
diastolik 90 mmHg, atau tekanan darah diastolik 150 mmHg dan
tujuan terapi < 150/90. 3. Pada pasien dengan diabetes dan pasien
kronik dengan penyakit ginjal, pengobatan tekanan darah dimulai pada
tekanan darah 140/90 mm Hg , dan tujuan terapi dg tekanan darah
<140/90 mm Hg. Dr.Elia Puspita Noviyanti
KOMPLIKASI Komplikasi hipertensi antara lain: a. Penyakit
jantung (gagal jantung) b. Penyakit ginjal (gagal ginjal) c. Penyakit otak
(stroke) Dr.Elia Puspita Noviyanti
PENGOBATAN Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya
komplikasi lebih lanjut: a. Pengobatan farmakologis yaitu dengan
menggunakan obat- obatan atas ijin dokter b. Pengobatan non
farmakologis yaitu dengan a. Mengurangi asupan garam dan lemak b.
Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol bagi yang
mengkonsumsinya c. Berhenti merokok bagi yang merokok d.
Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan e. Olah raga teratur
seperti joging, jalan cepat, bersepeda, berenang f. Menghindari
ketegangan g. Istirahat cukup h. Hidup tenang Dr.Elia Puspita Noviyanti
PENCEGAHAN Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi dari
hipertensi a. Kontrol teratur b. Minum obat teratur c. Diit rendah garam
dan lemak Dr.Elia Puspita Noviyanti
PENGOBATAN Lanjutan Pengobatan hipertensi untuk mencegah
terjadinya komplikasi lebih lanjut: a. Pengobatan farmakologis yaitu
dengan menggunakan obat- obatan atas ijin dokter b. Pengobatan non
farmakologis yaitu dengan a. Mengurangi asupan garam dan lemak b.
Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol bagi yang
mengkonsumsinya c. Berhenti merokok bagi yang merokok d.
Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan e. Olah raga teratur
seperti joging, jalan cepat, bersepeda, berenang f. Menghindari
ketegangan g. Istirahat cukup h. Hidup tenang

Anda mungkin juga menyukai