Anda di halaman 1dari 7

A.

PENGERTIAN ORGANISASI

Pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok , yaitu


dalam arti statis dan dalam arti dinamis. Dalam pandangan statis, Organisasi
dipandang sebagai wadah atau sebagai alat (tool), sebagai jaringan dari hubungan
kerja yang bersifat formal, dan dipandang sebagai saluran hirarki kedudukan yang
ada dan menggambarkan secara jelas tentang garis wewenang. Jadi arti statis
adalah Wadah kegiatan administrasi dengan gambaran yang jelas tentang hirarki
kedudukan atau wewenang dari suatu kelompok.
Sedangkan dalam pandangan dinamis organisasi dianggap sebagai sesuatu
yang selalu bergerak mengadakan pembagian tugas sesuai dengan sistem yang
telah ditentukan dan sesuai pola organisasi tersebut, memandang organisasi itu
dari segi isinya, yaitu sekelompok orang yang melakukan kerja sama untuk
mencapai tujuan bersama, dan organisasi itu akan mati, hal ini merupakan
tantangan yang harus diatasi.

B. PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI


Robbins (2005) mengemukakan bahwa perilaku organisasi adalah cara
berfikir yang meneliti dampak perilaku dari individu, kelompok, dan struktur
organisasi yang bertujuan untuk meraih pengetahuan dalam mengembangkan
efektifitas organisasi.
Definisi tersebut menegaskan kepada kita bahwa perilaku organisasi
menggabarkan sejumlah hal sebagai berikut:
1. Perilaku organisasi adalah cara berpikir. Perilaku ada pada diri individu,
kelompok, dan tingkat organisasi. Pendekatan ini menyarankan pada kita bahwa
pada saat mempelajari perilaku organisasi, maka harus diidentifikasi dengan jelas
tingkat analisisnya, apakah individu, kelompok dan/atau organisasi yang
digunakan.
2. Perilaku organisasi adalah multi disiplin. Yaitu menggunakan prinsip , model,
teori, dan metode-metode dari disiplin ilmu lain.
3. Perilaku organisasi berorientasi pada orientasi kemanusiaan. Manusia dan
perilaku mereka, persepsi, kapasitas pembelajar, perasaan, dan sasaran.
4. Perilaku organisasi berorientasi pada kinerja. Sebuah organisasi akan berjalan
sesuai harapan apabila organisasi tersebut dapat memacu dan memaksimalkan
potensi individu didalamnya dengan baik dalam kinerja yang baik.
5. Lingkungan eksternal memberikan dampak signifikan terhadap perilaku
organisasi.
6. Metode ilmiah sangat penting dalam mempelajari perilaku organisasi, yaitu dalam
mempelajari variable dan keterkaitanya.
Lebih lanjut Gibson (1996) mendefinisikan perilaku organisasi sebagai
bidang studi yang mencakup teori, metode, dan prinsip-prinsip dari berbagai
disiplin guna mempelajari persepsi indivdu, nilai-nilai, kapasitas pembelajar
individu, dan tindakan-tindakan saat bekerja dalam kelompok dan dalam
organisasi secara keseluruhan, menganalisis akibat lingkungan eksternal terhadap
organisasi dan sumberdayanya, misi sasaran dan straegi.
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi ini
adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi,
dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik,
antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini
adalah studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi industri serta perilaku
organisasi.
Unsur pokok dalam perilaku organisasi adalah orang, struktur, teknologi,
dan lingkungan tempat organisasi beroperasi. Apabila orang-orang berkgabung
dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan, diperlukan jenis struktur tertentu.
Orang-orang juga menggunakan teknologi untuk membantu penyelesaian
pekerjaan, jadi ada interaksi antara orang, struktur, dan teknologi. Disamping itu,
unsur-unsur tersebut dipengaruhi oleh lingkungan luar. Masing-masing unsur
perilaku organisasi itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Orang ;
Orang-orang membentuk system sosail intern organisasi. Mereka terdiri dari
orang-orang dan kelompok, baik kelompok besar maupun kecil. Selain itu ada
juga kelompok tidak resmi dan informal. Orang-orang adalah makhluk hidup yang
berjiwa, berpikiran, dan berperasaan yang menciptakan organisasi untuk mencapai
tujuan mereka.Organisasi dibentuk untuk melayani manusia, dan bukan
sebaliknya orang hidup untuk melayani organisasi.
2. Struktur
Struktur menentukan hubungan resmi orang-orang dalam organisasi. Berbagai
pekerjaan yang berbeda diperlukan untuk melakukan semua aktivitas organisasi.
Orang-orang ini harus dihubungkan dengan cara tertentu yang terstruktur agar
pekerjaan mereka efektif. Semua hubungan ini menimbulkan berbagai masalah
kerjasama, perundingan, dan pengambilan keputusan yang rumit.
3. Teknologi
Teknologi menyediakan sumber daya yang digunakan orang-orang untuk bekerja
dan sumber daya itu mempengaruhi tugas yang mereka lakukan. Teknologi yang
dihasilkan menimbulkan pengaruh signifikan atas hubungan kerja. Teknologi
yang besar berguna sebagai sarana memungkinkan manusia melakukan lebih
banyak pekerjaan dengan kualitas yang lebih baik. Tetapi teknologi juga
menghambat orang-orang dalam berbagai cara. Teknologi mengandung kerugian
dan juga maslahat bagi manusia.
4. Lingkungan.
Organisasi merupakan bagian dari system yang lebih besar yang memuat banyak
unsur lain, seperti pemerintah, keluarga, dan organisai lainnya. Semua unsur ini
saling mempengaruhi dalam suatu system yang rumit yang menjadi corak hidup
sekelompok orang. Suatu organisasi tidak dapat menghindar dari pengaruh
lingkunga luar. Lingkungan luar mempengaruhi sikap orang-orang,
mempengaruhi kondisi kerja, dan menimbulkan persaingan untuk memperoleh
sumber daya dan kekuasaan. Oleh sebab itu, lingkungan luar harus
dipertimbangkan untuk menelaah perilaku manusia dalam organisasi.

C. TUJUAN PERILAKU ORGANISASI


Menurut Robbins (2002) tujuan perilaku organisasi pada dasarnya ada tiga, yaitu
menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan perilaku manusia.
1. Menjelaskan berarti kajian perilaku organisasi berupaya mengetahui factor-faktor
penyebab perilaku seseorang atau kelompok. Penjelasan fenomena dalam
manajemen merupakan hal yang penting karena membantu para manajer atau
pemimpin tim dalam melakukan sasaran kelompok tim.
2. Meramalkan berarti perilaku organisasi membantu memprediksi kejadian
organisasi pada masa mendatang. Pengetahuan terhadap factor-faktor penyebab
munculnya perilaku individu atau kelompok membantu manajer meramalkan
akibat-akibat dari suatu program atau kebijakan organisasi.
3. Mengendalikan berarti bahwa perilaku organisasi menawarkan berbagai strategi
dalam mengarahkan perilaku individu atau kelompok. Berbagai strategi
kepemimpinan, motivasi dan pengembangan tim kerja yang efektif merupakan
contoh-contoh dalam mengarahkan perilaku individu atau kelompok.

D. Perilaku Organisasi Modern.


Era moderen ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas
total(total quality managementTQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh
beberapa guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming
(19001993) and Joseph Juran (lahir 1904).
Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di
Jepang. Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas
bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan sistemnya. Ia menekankan
pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan teori lima langkah reaksi
berantai. Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan, (1) biaya akan berkurang
karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya
penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material; (2)
produktivitas meningkat; (3) pangsa pasar meningkat karena peningkatan kualitas
dan penurunan harga; (4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat
bertahan dalam bisnis; (5) jumlah pekerjaan meningkat. Deming mengembangkan
14 poin rencana untuk meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas.
Kontribusi kedua datang dari Joseph Juran. Ia menyatakan bahwa 80
persen cacat disebabkan karena faktor-faktor yang sebenarnya dapat dikontrol
oleh manajemen. Dari teorinya, ia mengembangkan trilogi manajemen yang
memasukkan perencanaan, kontrol, dan peningkatan kualitas. Juran mengusulkan
manajemen untuk memilih satu area yang mengalami kontrol kualitas yang buruk.
Area tersebut kemudian dianalisis, kemudian dibuat solusi dan
diimplementasikan.

E. PERAN DAN FUNGSI MANAJER

1. Fungsi manajer
Menurut Henry Fayol manajer menjalankan semua fungdi manajemen
yaitu, merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan dan mengendalikan
(merencanakan, mengorganisasikan, kepemimpinan dan mengendalikan)
a. Fungsi perencanaan.
Fungsi perencanaan meliputi menyusun rencana kegiatan organisasi meliputi
rencana jangka penjang, jangka menengah dan jangka pendek.
b. Fungsi pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian meliputi tugas-tugas yang harus dilakukan, siapa-siapa
yang melakukan, bagaimana tugastugas itu dikelompokan, siapa yang melapor
pada siapa, dimana keputusan harus diambil.
c. Fungsi kepemimpinan
Yaitu berfungsi mengarahkan, memotivasi, memilih saluran komunikasi efektif
atau memcahkan konflik antar anggota.
d. Fungsi pengendalian.
Manajer mengawasi apakah pelaksanaannya dan hasilnya telah sesuai dengan apa
yang telah direncanakan. apakah perlu ada perbaikan dan lain sebagainya.
2. Peran manajer
Menurut Henry [17]Mintzerberg, seorang manajer melakukan sepuluh peran,
dimana sepuluh peran itu dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Peran antar pribadi
figur kepala (figur head) : manajer mewakili organisasi untuk kegiatan-
kegiatandiluar organisasi.
Pemimpin (leader) : manajer mengkoordinasi,mengendalikan, memotivasi, dan
mendukung bawahan-bawahannya.
penghubung (liaison) : manajer menghubungkan personal-personaldi semua
tingkatan manajemen.
b. Peran informasi
Peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk menerima
informasi yg paling mutakhir dan sebagai penyebar ( disseminator) informasi
keseluruh personal di organisasi. Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai
juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang
informasi yg dimilikinya.
c. Peran keputusan
yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entreprenuer, sebagai orang yg
menangani gangguan, sebagai orang yg mengalokasikan sumber-sumber
dayaorganisasi, dan sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam organisasi.

3. Keterampilan manajer.
Robert Katz mengidentifikasi tiga keterampilan, yaitu:
a. Keterampilan teknis
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang
lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan
suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki
mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
b. Keterampilan manusiawi
Keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain,
yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus
selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan
merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
c. Keterampilan konseptual.
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat
konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta
konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan
untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi
suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses
perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga
meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

F. PELUANG DAN TANTANGAN PERILAKU ORGANISASI


Organisasi sebagai suatu kelompok dipengaruhi oleh perilaku-perilaku,
baik yang datangnya dari internal organisasi maupun dari eksternal organisasi.
Dewasa ini banyak tantangan dan peluang yang dihadapi oleh para manajer
maupun pimpinan untuk menggunakan konsep perilaku organisasi. Hal ini
dikarenakan begitu cepatnya perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi
baik perubahan dari dalam organisasi (internal) maupun dari luar organisasi
(eksternal). Tantangan dan peluang tersebut antara lain:
1. Globalisasi
Didalam menanggapi globalisasi, supaya dapat bekerja secara efektif dengan
berbagai individu, kelompok. Hal ini membutuhkan pengertian tentang kultur,
bagaimana beradaptasi dengan style/gaya manajemen yang berbeda-beda sehingga
dengan perbedaan tersebut dapat memodifikasi secara praktis.
2. Keanekaragaman angkatan kerja
Keragaman angkatan kerja berarti organisasi semakin heterogen dalam hal gender,
ras, usia, dan etnik. Keragaman yang terdapat di dalam organisasi adalah
membuat mereka lebih akomodatif terhadap kelompok individu yang berbeda-
beda dengan mengenali gaya hidup, kebutuhan keluarga dan gaya kerja mereka,
kergaman ini juga dapat membantu masing-masing individu menghargai
perbedaanakan berusaha membaur dan menyesuaikan diri.
3. Mempebaiki kualitas dan produktifitas
Dalam usaha perbaikan kualitas dan produktivitas. Tom Rossi menerapkan
program total kualiti manajemen (TQM). TQM adalah suatu filosofi manajemen
yang menggerakkan/mencapai hasil secara konstan yang dicapai dari
pengembangan/ perbaikan kepuasan konsumen untuk proses organisasi secara
keseluruhan.
Pendekatan yang dipakai dalam TQM yaitu reenginering, dimaksud dengan
reenginering adalah mempertimbangkan kembali bagaimana pekerjaan menjadi
lebih dapat dilaksanakan/dikerjakan dan jika struktur organisasi dikreasi/dibangun
dari kondisi awal mulanya.
4. Memperbaiki keterampilan menangani orang
Didalam usaha perbaikan ketrampilan manusia/orang tidak lepas dari teori dan
konsep yang relevan sehingga dapat membantu memprediksi perilaku manusia
dan menerapkan/menempatkan manusia pada posisi pekerjaan yang sesuai. Untuk
itu perlu ada usaha peningkatan/perbaikan antar personal.
5. Memperbaiki perilaku etis
Perilaku etis saat ini banyak di hadapi oleh karyawan diberbagai perusahaan dan
pendidik maupun tenaga kependidikan diberbagai organisasi jujur, objektif, adil
dan memanusiakan manusia.

G. KONTRIBUSI DISIPLIN ILMU PADA ORGANISASI


Perilaku organaisasi merupakan bidang ilmu terapan yang di bentuk dari sejumlah
bidang yang berkaitan dengan perilaku. Bidang-bidang yang utama adalah
psikologi dan psikologi sosial, sosiologi dan antropologi[21].
1. Psikologi
Adalah ilmu pengetahuan yang mengukur, menjelaskan, dan mengubah
perilaku manusia dan makhluk lain. Psikologi industtri/organiasasi mempokuskan
ddengan permasalahan rasa lelah, bosan, dan faktor lain yang relevan dengan
kondisi-kondisi kerja yang menghalangi kinerja yang efisien, selain itu juga
mencakup pengetahuan, persepsi, kepribadian, emosi, pelatihan, keepektifan
kepemimpinan, kebutuhan dan kekuatan motivasional, kepuasan kerja, proses
pembuatan keputusan, penghargaan kinerja, ukuran sikap, teknik seleksi
karyawan, rancangan kerja, dan stres karyawan.
2. Psikologi Sosial
Bidanng utama yang banyak di teliti oleh psikologi sosial adalah
perubahan cara menerapkannya dan cara mengurangi hambatan terhadap
penerimaannya. Selain itu kita juga menemukan psikologi, psikolog sosial yang
memberikan kontribusi signifikan dalam bidang pengukuran,pemahan, dan
perubahan sikap, pola komunikasi dan pembangunan kepercayaan
3. Sosiologi
Sosiolog mempelajari manusia dalam kaitannya dangan lingkungan sosial
dan kultur mereka. Barang kali yang terpenting, sosiolgi telah memberikan
kontribusi untuk penelitian tentang kultur organisasi struktur dan teori organisasi
formal, teknologi organisasi, komuniksi, kekuatan dan konflik.
4. Antropologi
Adalah studi kemasyarakatan untuk mempelajari manusia dan aktifitas-aktifitas
mereka.
MAKALAH
PERILAKU ORGANISASI

DISUSUN OLEH:

SIGIT PRADANA (160308004)

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Anda mungkin juga menyukai