Anda di halaman 1dari 61

EL3103 PSD

SINYAL DAN SISTEM DI DOMAIN WAKTU


1. Sinyal di Domain Waktu
1.1. Konvensi Penulisan Sinyal

Di domain waktu, sinyal dapat dituliskan ke dalam beberapa


bentuk yaitu:
Grafik atau waveform.
1.1. Konvensi Penulisan Sinyal

Di domain waktu, sinyal dapat dituliskan ke dalam beberapa


bentuk yaitu:
Fungsional

Tabuler
1.1. Konvensi Penulisan Sinyal

Di domain waktu, sinyal dapat dituliskan ke dalam beberapa


bentuk yaitu:
Deret
1.2. Beberapa Sinyal Dasar

Beberapa sinyal dasar yang penting dalam pengolahan sinyal


dijital:
Unit sample (impulse)

Unit step
1.2. Beberapa Sinyal Dasar

Beberapa sinyal dasar yang penting dalam pengolahan sinyal


dijital:
Unit ramp

Exponential
1.2. Beberapa Sinyal Dasar

Beberapa sinyal dasar yang penting dalam pengolahan sinyal


dijital:
Complex exponential
1.3. Representasi Sinyal

Sinyal x(n) yang bernilai kompleks dapat direpresentasikan


ke dalam dua bagian yaitu:
Bagian riil

Bagian imajiner
1.3. Representasi Sinyal

Alternatif lain, sinyal kompleks memiliki fungsi amplituda


dan fasa:
Fungsi amplituda

Fungsi fasa
1.4. Klasifikasikan sinyal energi
dengan sinyal daya

Sinyal energi didefinisikan melalui persamaan berikut:

Daya didefinisikan melalui persamaan berikut:


1.5. Konsep Sinyal Simetrik dan anti-simetrik

Sinyal x(n) dikatakan simetrik Sinyal x(n) dikatakan anti


(genap) jika: simetrik (ganjil) jika:

Jika kedua macam sinyal


dijumlahkan maka didapat:
2. Sistem Pemrosesan Terhadap Sinyal
2.1. Pemrosesan Dasar

1. Shift
Suatu sinyal dapat digeser waktunya dengan mengganti variable
n dengan n k, dengan k adalah bilang bulat yang menyatakan
unit waktu pergeseran.
k bernilai positif sinyal tertunda (delay).
k bernilai negative sinyal lebih cepat sebesar |k|
2. Folding/Reflection
Operasi ini akan mencerminkan x(n)x(n)
2.1. Pemrosesan Dasar

3. Addition

4. Product

5. Scaling
2.2. Deskripsi Sistem

Deskripsi input-output

Cara lain diskripsi Sistem


Contoh:

Misal input

Hitung response dari:


a. y(n) = x(n)
b. y(n) = x(n-1)
c. y(n) = x(n+1)
d. y(n) = 1/3(x(n+1) + x(n) + x(n-1))
e. y(n) = max{x(n+1), x(n), x(n-1)}
2.3 Sistem Akumulator

Bentuk umum persamaan I/O untuk akumulator:


Contoh:

Misal input:

Akumulator input tersebut?


2.4 Diagram Blok dari Sistem

Basic building blok :


1. Adder

2. Constant Multiplier

3. Signal Multiplier
2.4 Diagram Blok dari Sistem

Basic building blok :


4. Unit Delay Element

5. Unit Advance Element


Contoh:

Gambarlah diagram blok dari sistem:


y(n) = 1/4 y(n-1) + 1/2 x(n) + 1/2 x(n-1)
2.5 Klasifikasi Sistem

Static Dynamic
- Memoryless - with memory
- no delay elements
2.5 Klasifikasi Sistem

Time invariant Time variant


2.5 Klasifikasi Sistem

Linear Non-Linear
2.5 Klasifikasi Sistem

Causal Non-Causal
y(n) hanya tergantung dari
input x(n), x(n-1), tapi tidak
tergantung dari x(n+1),
x(n+2),
2.5 Klasifikasi Sistem

Stable unstable
2.6 Ekstensi Sistem Melalui Rangkaian Kaskade
dan Paralel

Beberapa subsistem dapat dirangkaikan menjadi satu


kesatuan dengan cara cascade atau serial
2.6 Ekstensi Sistem Melalui Rangkaian Kaskade
dan Paralel

Parallel interconnection:

Penggunaan:
- Parallel dan cascade untuk membangun sistem
- Pecahkan sistem untuk analisis
3. Analisa Sistem
3.1 Sistem Sebagai Pengkombinasi Linier

Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menganalisa


respons suatu sistem linear pada suatu masukan yang
diberikan.
Cara pertama menggunakan solusi langsung:
3.1 Sistem Sebagai Pengkombinasi Linier

Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menganalisa


respons suatu sistem linear pada suatu masukan yang
diberikan.
Cara kedua memecah input dalam elemen-elemen cek
satu per satu
3.2 Konvolusi

Respons impuls dari sebuah sistem linier.


3.2 Konvolusi

Misalkan :
3.2 Konvolusi

Sistem LTI adalah sistem yang sekaligus time invariant dan


linier.

Misal :
3.2 Konvolusi

Untuk menjumlahkan, proses komputasi antara x(k) dan h(k)


melibatkan beberapa step:
1. Folding h(k) h(-k)
2. Shifting, shift h(-k) dengan menambahkan no h(no-k)
3. Multiplication x(k)h(no-k)
4. Summation
Contoh:

h(n) = {1, 2, 1, -1}


x(n) = {1, 2, 3, 1} y(n) = ?
3.2 Konvolusi

Definisikan dua macam konvolusi:

Sifat Sifat :
3.2 Konvolusi

Sifat Sifat :
3.2 Konvolusi

Proses konvolusi untuk kasus khusus sistem dan/atau sinyal


kausal.
Untuk sistem dan atau sinyal kausal dimana h(n) = 0, n < 0;
maka berlaku :
Soal :

X(n) = u(n)
H(n) = anu(n)
Cari y(n) !
y(n) = x(n) * h(n)
3.3 Stabilitas Sistem

Syarat stabil BIBO adalah luaran y(n) terbatas untuk masukan


x(n) yang terbatas. Jika respon impuls diketahui, maka
kestabilan dapat dicek dengan cara sbb:

Jadi sistem LTI stabil jika Sh terhingga.


1
4. Sistem Generik
4.1 FIR dan IIR

Sistem FIR dan IIR dapat dikenali dengan melihat bentuk


umumnya:
4.1 FIR dan IIR

Beberapa hal hal perlu diketahui dalam IIR:


o Sistem rekursif adalah sistem yang outputnya bergantung juga
output sebelumnya.
o Sistem non-rekursif adalah sistem tidak bergantung output
sebelumnya.
o Zero input reponse. Pada saat inisialisasi sistem dalam keadaan
non relaxed, dan isi memori(berisi past output) tidak dalam
keadaan kosong (y(-1)0).
o Zero state response. Jika inisialisasi sistem dalam keadaan
relaxed, hingga isi memori(berisi past output) dalam keadaan
kosong (y(-1)=0).
4.2 Sistem LCCDE
Bentuk umum rekursif LCCDE (Linear Constant Coefficient
Difference):
Equation)

ak dan bk adalah koefisien filter.


4.2 Sistem LCCDE

Sistem LCCDE linier bila :


1. y(n) = yzi(n) + yzs(n)
2. zero-state linear
3. zero-input linear
4.2 Sistem LCCDE

Contoh:
Tentukan bila y(n) = ay(n-1) + x(n) linear!
4.2 Sistem LCCDE

Time invariant dalam konteks LCCDE.

Untuk,

LCCDE time invariance jika ak dan bk konstan


4.2 Sistem LCCDE

Solusi homogen dan solusi particular pada LCCDE

Mencari yh(n):
1. Buat homogeneous difference equation
2. Assume yh(n) = n (exponential solution)
3. Substitusi
4. Cari solusi umum
4.2 Sistem LCCDE

Contoh Solusi Homogen :


y(n) + a1y(n-1) = x(n), cari yh(n)
4.2 Sistem LCCDE

Solusi particular
Yp(n) adalah solusi apa saja, yang penting memenuhi :
4.2 Sistem LCCDE

Contoh Solusi particular


Y(n) + a1y(n-1) = x(n) |a1| < 1
Cari solusi khusus bila x(n) = u(n)!
4.2 Sistem LCCDE

Zero state response:


4.2 Sistem LCCDE

Zero input response:


Digunakan untuk mencari solusi homogen dengan x(n) = 0
4.2 Sistem LCCDE
Estimasi respons impuls dari sistem rekursif.
Dalam sistem rekursif h(n) secara sederhana sama dengan zero-state response ketika
masukan x(n) = (n).
Misalnya untuk sistem rekursif orde1, zero-state response-nya adalah:

dengan x(n) = (n) didapat:

Jadi respons impuls sistem rekursif:

bila eksitasi = (n) yp(n) = 0 harga yh(n).


4.2 Sistem LCCDE

Setiap sistem LCCDE adalah IIR, tetapi tidak sebaliknya.


4.3 Implementasi LCCDE

Model Direct Form I:


4.3 Implementasi LCCDE

Direct Form II:


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai