BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang baik, hal tersebut dapat
terlihat dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama lain. Unsur-unsur yang terkait ini tersebut
memegang peran penting dalam menjaga keutuhan bahasa indonesia itu sendiri. Dalam
perkembangannya bahasa indonesia saat ini telah mengalami beberapa perubahan, seperti dalam
penggunaan ejaan, tata bahasa, penambahan kata-kata baru, dan sebagainya. Dalam hal ini kami
berusaha membahas kembali beberapa unsur yang terkait seperti kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka. Pembahasan ini kami latar belakangi karena saat ini hampir sebagian besar penulis sebuah
karya atau karangan ilmiah kurang memahami betul kaidah-kaidah yang benar dalam penulisan ketiga
unsur tersebut. Oleh sebab itu, kami rasa penting untuk mengingatkan kembali kepada penulis dan
pembaca agar memperhatikan sebuah aturan dan kaidah penulisan yang benar.
Penyusun suatu karangan ilmiah, seorang penulis mencari beberapa sumber untuk melengkapi karangan
ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan ke dalam sebuah kutipan, catatan kaki
maupun daftar pusaka. Penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pusaka yang baik dan benar sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia harus diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan penulisan
karangan ilmiah. Sebagian besar orang belum memahami dan mempelajari tentang kutipan, catatan kaki,
dan daftar pustaka bahkan mengabaikan tata cara penulisannya karena dianggap tidak begitu penting.
Dalam kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka secara
lengkap dan jelas. Dimana pembahasan ini sangat penting bagi kita semua dalam penulisan suatu
karangan ilmiah agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil yakni :
2. Apa saja jenis dari kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka? Berikut contohnya!
3. Bagaimana tata cara penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka yang baik dan benar?
4. Bagaimana perbandingan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka antara tiga jenis buku yang
berbeda ?
1.3 Tujuan
a. Memberikan dasar pengetahuan mengenai cara penulisan kutipan, catatan kaki, dan Daftar
Pustaka yang baik dan benar.
b. Mempelajari beberapa contoh penulisan kutipan, catatan kaki, dan Daftar Pustaka dari 3 buku yang
berbeda.
c. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tata cara penulisan kutipan, catatan kaki dan
daftar pustaka dengan baik dan benar, guna sebagai penunjang pembelajaran.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kutipan
Kutipan ini biasa digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai suatu kata atau kalimat yang
berasal dari sumber tertentu. Penggunaan kutipan biasanya diikuti dengan tanda kutip dua ( ).
Kutipan umumnya digunakan untuk memperkuat sebuah informasi agar lebih terpercaya atau terjamin
informasi di dalamnya.
Catatan kaki, atau dikenal dengan istilah footnote adalah keterangan tambahan yang terletak di bagian
bawah halaman dan dipisahkan dari teks karya ilmiah oleh sebuah garis sepanjang dua puluh ketukan
(dua puluh karakter).
1. Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan dalam teks (catatan kaki sumber atau
reference footnote).
2. Menjelaskan komentar penulis terhadap pernyataan dalam teks yang dipandang penting, tetapi tak
dapat dinyatakan bersama teks karena dapat mengganggu alur tulisan.
3. Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama (catatan kaki isi atau content
footnote). Jenis catatan kaki ini biasanya menggunakan katakata: Lihat , Bandingkan , dan Uraian
lebih lanjut dapat dilihat dalam , dan sebagainya. Dianjurkan penggunaannya tidak berlebihan agar
tidak menimbulkan kesan pamer. Penggunaan ungkapan tersebut perlu secara konsisten dan benar.
Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar pustaka ditulis
dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak satu setengah spasi. Baris
pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam. Contoh halaman Daftar Pustaka tercantum di
Lampiran 14.
Berdasarkan buku yang kami pelajari, kami menggunakan beberapa karangan buku yang membahas
tentang kutipan, catatan kaki, serta daftar pustaka. Pada ketiga buku ini, umumnya menjelaskan
beberapa point yang sama seperti tata cara penulisan dan contoh-contohnya dalam beberapa buku.
Landasan teori makalah ini juga berdasarkan analisis kami dibeberapa buku yang kami teliti sehingga
kami dapat melihat perbedaan dan menyimpulkannya menjadi lebih baik. Lebih dari itu, sebagian besar
metode yang yang kami gunakan tidak hanya berdasarkan buku ataupun analisis namun melakukan
browsing di dunia sehingga lebih jauh dapat melihat beragam bentuk referensi dalam mempelajarinya.
Berikut adalah beberapa sumber dalam mempelajari kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka :
BAB III
A. Contoh Kutipan, Catatan Kaki dan Daftar Pustaka dari 3 Buku yang Berbeda
Buku pertama
Kutipan yang diambil dari Bab Anyone Can Lead, halaman 19:
Saya berani berpikir out of the box dan menelurkan ide-ide yang tak biasa. Ide yang disebut sebagai
cracking zone oleh Prof.Rhenald kasali. Saya juga belajar dari para great leaders untuk bias
meningkatkan diri dan sebisa mungkin memenuhi syarat menjadi leader .
Kutipan yang diambil dari Bab Learn From The Best, halaman 29 :
Seorang pemimpin harus memiliki perecanaan yang baik pula agar kita tahu arah tujuan tim. Rencana
juga menjadi semacam peta jika tiba-tiba kita kehilangan arah.
Sukses adalah ketika kita bias bermanfaat bagi lingkungan terdekat, bagi keluarga, perusahaan,
maupun di masyarakat.
Catatan kaki yang diambil dari Bab Learn From The Best, halaman 35
Jangan Cuma lobby tetapi enggak ada deal karena tidak ada artinya buat perusahaan. Jangan pula sales
doing tanpa lobby karena akan bikin pelanggan merasa bosan dan tak terhubung.10
____________________
10. Lobby adalah suatu kegiatan yang dimana kita mengajak rekan bisnis kita untuk melakukan deal.
Sales adalah kita melakukan penjualan terhadap bisnis kita.
Daftar Pustaka
Cave, Steve Tappin Andrew. 2008. The Secrets of CEOs, London: Nicholas Brealey Publishing.
Hersey, Paul, Kenneth H. Blanchard Dewey E.Johnson. 2008. Management of Organization Behavior.
Leading Human Resources. New Jersey : Pearson Prentice Hall.
Buku kedua
Kutipan yang di ambil dari Bagian Perjuangan Melindungi Rasulullah, halaman 119 :
Tidak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka,
ataumengazab mereka, karena sesungguhnya mereka mereka itu orang-orang yang zhalim.(QS. Ali
Imran : 128)
Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mumin ketika mereka berjanji setia kepadamu
di bawah pohon (QS. Al-Fath : 18)
Catatan kaki diambil pada Bagian Perang Khaibar halaman 166
Tenanglah, jika engkau telah sampai di hadapan mereka, serulah mereka kepada Islam. Beritakan
kepada mereka apa yang menjadi hak Allah dalam Islam. Karena demi Allah, jika Allah memberi hidayah
terhadap seorang saja karena perantaraanmu maka hal itu lebih baik bagimu dari onta merah.1
__________________
1. Onta merah adalah harta yang paling berharga pada masyarakat Arab waktu itu.
Daftar Pustaka
Al-Hamid al-Husaini, H.M.H., 2004, PERISTIWA GAIB BARAKAT & MUKJIZAT KENABIAN MUHAMMAD
SAW., Pustaka Hidayah, Bandung.
Buku Ketiga
Tuhanku, keluarkan aku dari hinanya diri! Sucikan aku dari keraguan dan syirik sebelum masuk liang
kubur! Kepada-Mu aku meminta pertolongan. Maka, tolonglah aku! Kepada-Mu aku bersadar maka
jangan tinggalkan diriku! Kepada-Mu aku mengkaitkan diriku diri maka jangan jauhkan diriku! Di pintu-
Mu aku bersimpuh maka jangan kauusir aku! Kepada-Mu aku memintamaka jangan kecewakan diriku!
Serta karunia-Mu yang kuinginkan maka jangan Kau haramkan aku darinya!
Misalnya Rasulullah berkata kepada Bilal r.a., Berinfaklah wahai Bilai. Jangan takut Allah akan
membuatmu miskin!B
__________________
RRiwayat al-Bazzar dari Bilal. Juga diriwayatkan oleh al-Thabrani dari ibn Masud
Daftar Pustaka
Abdurrahman El Aishiy, Al-Hikam Ibn Athaillah untuk Semua: Menemukan Kesadaran dan Pelita Hidup
dari Nasihat Ibn Athaillah, Jakarta: Hikmah, 2009
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari ketiga bentuk penulisan di atas dapat disimpulkan bahwa cara melakukan penulisan kutipan yang
benar yaitu dengan mencantumkan nama, tahun dan halaman sumber dari kata-kata yang ingin dikutip.
Setiap penulis memiliki gaya penulisannya sendiri, namun tetap harus memperhatikan cara penulisan
yang baik dan benar berdasarkan teori yang ada.
Selain itu, pada penulisan catatan kaki tidak hanya digunakan untuk menjelaskan sumber dari kutipan
yang diambil, tetapi juga bisa digunakan sebagai penjelasan terhadap sebuah pernyataan / teori. Begitu
pula dengan daftar pustaka tidak harus dicantumkan pada akhir buku saja, tetapi juga bisa ditulis per
bab dibagian akhirnya.
4.2 Saran
Pembuatan kutipan, catatan kaki maupun daftar pustaka, disarankan agar penulis memperhatikan cara
penulisan yang baik dan benar menurut aturan/teori, hal tersebut dianjurkan untuk mengurangi dan
meminimalisir kekeliruan dalam penulisan karya-karya ilmiah. Tulisan atau buku yang menggunakan
aturan penulisan ilmiah yang sesuai dengan kaidahnya umumnya memiliki nilai lebih tinggi, baik dari segi
penyampaian informasi maupun nilai yang terkandung di dalamnya, lebih dari itu untuk melestarikan
nilai-nilai sebuah kesastraan dan menjaga keutuhan bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Agus Mustofa., Beragama Dengan Akal Sehat, Padma Press, Surabaya, 2008.
[2]. Agus Mustofa., Salah Kaprah, Padma Press, Surabaya, 2010.
Advertisements
Share this:
Click to share on Twitter (Opens in new window)4Share on Facebook (Opens in new window)4Click to
share on LinkedIn (Opens in new window)Click to share on Google+ (Opens in new window)
Previous
Next
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Comment
Name *
Email *
Website
Post Comment
Archives
January 2017
December 2016
September 2016
August 2016
June 2016
May 2016
June 2014
May 2014
April 2014
March 2014
January 2014
November 2013
October 2013
Recent Comments
Blog at WordPress.com.
Follow
:)