[Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the
contents of the document. Type the abstract of the document here. The abstract is
typically a short summary of the contents of the document.]
PROGRAM
USAHA KESEHATAN SEKOLAH
SDN SILIH ASAH II
TAHUN 2017
SD NEGEERI.......................
KECAMATAN..................................
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di
......................
Kepala Sekolah
..............................................
NIP. ....................................
Disahkan oleh :
...........................................
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai salah satu program
yang langsung berhubungan dengan peserta didik sudah dirilis sejak tahun 1976 dan diperkuat
tahun 1984 dengan terbitnya SKB 4 Menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri yang diperbaharui pada tahun 2003. Program Usaha Kesehatan
Sekolah yang dikenal dengan Trias UKS yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan
Lingkungan Sekolah Sehat merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan peserta didik yang sehat dan
cerdas. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya pendidikan
dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, terarah dan bertanggung jawab dalam
menanamkan, menumbuhkan dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari. Dalam pelaksanaan program UKS selama ini masih dirasakan belum sesuai dengan yang diharapkan,
kegiatan pendidikan kesehatan lebih bersifat pengajaran, penambahan pengetahuan dan kurang
menekankan pada segi praktis yang dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Pelayanan
kesehatan pada peserta didik meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan pembinaan
lingkungan sekolah sehat lebih ditekankan pada lingkungan fisik, mental dan sosial. Disamping
itu, koordinasi dalam pelaksanaan program belum terjalin dengan baik pada setiap jenjang Tim
Pembina UKS. Oleh karena itu perlu pemberdayaan Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana
dalam rangka memantapkan pelaksanaan program UKS ke depan. Dalam UU No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan Jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Di antara tujuan tersebut terdapat tujuan yang
menyangkut kesehatan baik kesehatan jasmani maupun kesehatan mental sosial, dimana keduanya
sangat mempengaruhi terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya.
Salah satu modal pembangunan nasional adalah sumber daya manusia yang berkualitas yaitu sumber daya
manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta mempunyai produktivitas yang optimal. Untuk mewujudkan
sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta mempunyai produktivitas yang optimal
diperlukan upaya-upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan secara terus menerus yang
dimulai sejak dalam kandungan, anak usia dini sampai dengan usia lanjut. Pembinaan dan
Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu upaya pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik merupakan salah satu mata rantai yang penting
dalam meningkatkan kualitas fisik penduduk. Dari berbagai hasil evaluasi dan pengamatan yang dilakukan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat disimpulkan berbagai kondisi sebagai berikut. Kegiatan
Usaha Kesehatan Sekolah, ditinjau dari segi sarana/prasarana, pengetahuan, sikap peserta didik di
bidang kesehatan, warung sekolah, makanan sehari-hari/gizi, kesehatan gigi, kesehatan pribadi dan sebagainya
secara umum memperlihatkan bahwa prinsip hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
belum mencapai tingkat yang diharapkan. Sasaran upaya kesehatan ditinjau dari cakupan
(coverage) sekolah, peserta didik dikaitkan dengan wajib belajar, mutu penyelenggaraan,
ketenagaan dan sarana prasarana belum seimbang dengan usaha pencapaian tujuan UKS.
Perilaku hidup bersih dan sehat belum mencapai tingkat yang diharapkan, di samping itu ancaman penyakit
terhadap peserta didik masih tinggi dengan adanya penyakit endemis dan kekurangan gizi. Masalah
kesehatan yang menimpa peserta didik meliputi: 1. Sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan 2.
Meningkatnya pecandu narkoba 3. Meningkatnya HIV/AIDS melalui hubungan seksual 4. Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat seperti : diare, cacingan, gigi berlubang dan lain-lain. 5. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM 6.
Kurangnya guru yang mengajar pendidikan kesehatan/guru yang menangani UKS 7. Kader Kesehatan
Sekolah perlu dilatih dalam bidang kesehatan (pendidikan dan pelayanan) 8. Terbatasnya sarana
dan prasarana UKS, perlu: a. Pengadaan UKS kit, ruang UKS b. Pengadaan media seperti poster,
leaflet, lembar balik, dan lain-lain c. Pengadaan buku pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dan pelaporan yang masih/kurang terpenuhi: a. Perlu diaktifkan b. SetiapTP UKS memiliki catatan
kegiatan 8. Kurangnya koordinasi dan komitmen dalam pelaksanaan program UKS Mengingat hal
tersebut di atas, pembinaan dan pengembangan UKS merupakan hal yang sangat penting dalam upaya
meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui peningkatan derajat kesehatan. Dengan adanya
pedoman ini diharapkan dapat membantu Tim Pembina, Tim Pelaksana dan semua pihak
dalam pelaksanaan program UKS. B. Tujuan Tujuan pedoman ini adalah sebagai pedoman
dalam melaksanakan program UKS di Puskesmas................................. C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Program UKS adalah trias UKS yaitu: 1) Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan,
yangmeliputi aspek: a) Pemberian pengetahuan dan keterampilan tentang prinsip-prinsip hidup
sehat; b) Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal pengaruh buruk dari luar; c)
Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari. 2) Penyelenggaraan pelayanan Kesehatan di sekolah antara lain dalam bentuk: a. pelayanan
kesehatan; b. pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik c. pengobatan ringan dan P3K
maupun P3P; d. pencegahan penyakit (imunisasi, PSN, PHBS, PKHS); e. penyuluhan kesehatan; f.
pengawasan warung sekolah dan perbaikan gizi; g. pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan
status gizi dan hal lainnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan; h. rujukan kesehatan ke
Puskesmas; i. UKGS; j. Pemeriksaan berkala. 3) Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat, baik fisik,
mental, sosial maupun lingkungan yang meliputi: a. Pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan,
kenyamanan, ketertiban,keamanan, kerinda-ngan, kekeluargaan ); b. pembinaan dan pemeliharaan
kesehatan lingkungan; c. pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru, peserta didik,
pegawai sekolah, komite sekolah dan masyarakat sekitar)
Ruang lingkup pembinaan UKS meliputi: 1) Pendidikan kesehatan; 2) Pelayanan kesehatan; 3) Pemeliharaan
lingkungan kehidupan sekolah sehat; 4) Ketenagaan; 5) Sarana prasarana; 6) Penelitian dan
pengembangan; 7) Manajemen/organisasi; 8) Monitoring dan evaluasi. D. Batasan Operasional
Usaha Kesehatan Sekolah adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan peserta didik
pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari TK sampai SMA/SMK/MA. Sekolah
Sehat adalah sekolah yang bersih, indah, nyaman, tertib, aman, rapih dan kekeluargaan peserta
didiknya sehat dan bugar serta senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat. E. Landasan Hukum 1.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah
No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 3. Menteri Pendidikan Nasional,
Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor : 1/U/SKB/2003, Nomor :
1067/Menkes/ SKB/VII/2003, Nomor : MA/230 A/2003, Nomor : 26 Tahun 2003 tanggal 23 Juli
2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS
BAB V PENGENDALIAN MUTU Indikator mutu program UKS: 1. Seluruh tim pembina UKS
Puskesmas aktif melakukan kegiatan pembinaan ke TK,SD,SMP,SMA di wilayah kerja
Puskesmas dengan kejelasan perencanaan, jadual dan materi 2. Seluruh TK,SD,SMP,SMA di
wilayah kerja Puskesmas .....................mendapat pembinaan UKS dari Puskesmas 3. Seluruh
TK,SD,SMP,SMA di wilayah kerja Puskesmas......................memiliki UKS 4. Penurunan angka
kesakitan anak
BAB VI PENUTUP Kegiatan UKS dapat terlaksana dengan baik dengan adanya perencanaan
kegiatan yang baik, koordinasi lintas program yang baik,dan pembinaan serta pengawasan dari
kepala Puskesmas
Palang Merah Remaja (PMR) adalah wadah kegiatan remaja di sekolah atau lembaga
pendidikan normal dalam kepalangmerahan melalui program kegiatan ekstra kurikuler.
Anggota PMR:
Kegiatan PMR:
Ruang lingkup kegiatan PMR dikenal dengan nama Tri Bakti Remaja yang
mengandung arti:
Berbakti kepada masyarakat (seperti mengadakan kunjungan berkala ke panti
jompo, menjadi donor darah
Mempertinggi keterampilan serta memelihara kebersihan dan kesehatan
(misalnya, mempraktikkan kebersihan dan kesehatan di lingkungan sekita
Mempererat persahabatan nasional dan internasional (contohnya, melakukan
latihan gabungan PMR dengan kelompok PMR lain, saling bertukar album
persahabatan)
Note: Untuk mendaftar sebagai anggota PMR, dapat menghubungi pihak sekolah
masing-masing
UKS Sekolah
UKS SEKOLAH SDN KUTORENON OI KECAMATAN SUKODONO
KABUPATEN LUMAJANG
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ucapan terima kasih ditujukan kepada semua pihak yang telah membantu
terselenggaranya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Harapan kami dikemudian hari
kesehatan yang kita lakukan dapat tumbuh di jiwa yang sehat serta bermanfaat bagi
Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas.
B. PENGERTIAN
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah suatu usaha dan kegiatan yang
dilakukan pihak sekolah untuk memberikan pelayanan kepada siswa yang
membutuhkan pelayanan kesehatan pada tingkat pertama (pertolongan pertama)
C. PEMBIAYAAN
1. Dana Sehat
2. Dana Rutin
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pendataan
Penyuluhan
Pemeriksaan Kesehatan
Laporan
Pelaksanaan kegiatan diadakan di sekolah pada awal tahun ajaran baru dan
tengah tahunan (pemeriksaan periodik 6 bulanan) disamping itu untuk kegiatan
sehari-hari juga mengadakan pelayanan kesehatan.
Masalah:
3. Bila yang sakit lebih dari satu, ruangan UKS tidak memenuhi syarat.
Pemecahan Masalah:
2. Bila sakitnya parah baru diberi surat rujukan ke Puskesmas atau Rumah Sakit
terdekat
Mengetahui
Ketua
PELAKSANAAN KET
PENDIDIKAN KESEHATAN Setiap hari
7. Mengadakan penyuluhan
tentang hidup sehat
(perbaikan gizi remaja,
narkoba warung sekolah
dan masa puber)
2. Pembinaan lingkungan
keluarga
a. Meningkatkan
pengetahuan orang tua
dalam hal kesehatan
b. Meningkatkan
kemampuan dan
partisipasi orang tua
dalam melaksanakan
hidup sehat
3. Pembinaan masyarakat
sekitar
b. Penyelenggaraan
Ceramah
Sukodono, 17 Juli 2006
Koordinator
Mengetahui
Ketua
KAB. LUMAJANG
SALINAN
PERATURAN BERSAMA
ANTARA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA,
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI
AGAMA REPUBLIK
INDONESIA, DAN MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
6/X/PB/2014
NOMOR
73 TAHUN 2014
NOMOR
41 TAHUN 2014
NOMOR
81 TAHUN 2014
TENTANG
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
USAHA KESEHATAN SEKOLAH/MADRASAH
DE
NGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
, MENTERI
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
, MENTERI AGAMA
REPUBLIK
INDONESIA
, DAN MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
,
Menimbang
:
a.
bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
dan
prestasi belajar
peserta didik
yang memperhatikan
perilaku
dan lingkungan
hidup
yang
sehat
,
perlu
pembinaan dan
pengembangan
usaha kesehatan sekolah/madrasah
di setiap
sekolah/madrasah
;
b.
bahwa
berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Bersama antara
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
, Menteri Kesehatan,
Menteri Agama
, dan Menteri Dalam Negeri
tentang
Pembinaan
dan
Pengembangan
Usaha
Kesehatan
Sekolah/Madrasah;
Mengingat
:
1.
Undang
-
Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang
Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2.
Undang
-
Undang
Nomor
32
Tahun
2004
te
ntang
Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
beberapa
kali diubah terakhir dengan Undang
-
Undang
Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
3.
Undang
-
Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian
Negara (Lembaran Ne
gara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4916);
-
2
-
4.
Undang
-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor
5063);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105)
sebagaimana telah diu
bah dengan
Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
;
6.
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan
dan
Organisasi
Kementerian
Negara
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014;
7.
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian
Negara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 14
Tahun 2014;
8.
Peraturan P
residen Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 193);
9.
Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana
telah diubah dengan Peratur
an Presiden Nomor 54/P Tahun
2014;
10.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1
Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah
dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor
25
Tahun 201
4
;
11.
Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/
VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan
;
12.
Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Ag
ama Nomor 80
Tahun 2013;
13.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam
Negeri sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2011;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
PERATURAN
BERSAMA
MENTERI
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN, MENTERI KESEHATAN, MENTERI AGAMA,
DAN
MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH
/MADRASAH
.
4.
Undang
Indonesia Nomor
5063);
5.
5105)
bah dengan
Peraturan
6.
Pembentukan
dan
Organisasi
Kementerian
Negara
7.
Presiden Nomor 14
Tahun 2014;
8.
Peraturan P
9.
2014;
10.
Nomor
25
Tahun 201
11.
Peraturan Menteri
12.
ama Nomor 80
Tahun 2013;
13.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN
BERSAMA
MENTERI
PENDIDIKAN
DAN
.
-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1.
/Madrasah
/M
r, jenis
2.
Kesehatan adalah
keadaan sehat,
3.
4.
/M
, selanjutnya
disingkat
TP UKS
/M
adalah organisasi
/M,
baik ditingkat
dan kecamatan
.
5.
Tim Pelaksana
UKS/M
kan
UKS/M
yang
berkedudukan di
sekolah
6.
Sekretariat TP
UKS/M
adalah
perangkat
organisasi TP
UKS/M
BAB II
Pasal 2
UKS/M bertujuan
untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar
peserta
didik
bersih dan
sehat serta
mencipt
Pasal
Sasaran
UKS/M
uti
a.
peserta didik;
b.
pendidik
c.
t
enaga
ependidikan
dan
d.
asyarakat
sekolah.
BAB III
KEGIATAN POKOK
UKS/M
Pasal 4
(1)
Kegiatan pokok
UKS/M
UKS/M
(2)
a.
pendidikan kesehatan;
b.
c.
pembinaan
Pasal 5
endidikan kesehatan
sebagaimana
dimaksud
dalam Pasal 4
ayat (2)
huruf a,
meliputi
a.
sikap
c.
kehidupan sehari
hari.
Pasal 6
Pelaksanaan
pelayanan kesehatan
sebagaimana
ayat
(2)
huruf b, antara
lain meliputi
a.
b.
d.
e.
penyakit (P3P);
f.
pemberian imunisasi;
g.
h.
i.
j.
pemberi
an obat cacing;
k.
(TOGA)/ap
otek hidup;
l.
penyuluhan kesehatan dan konseling;
m.
n.
informasi gizi;
o.
dan
p.
Pasal 7
Pembinaan
sebagaimana
ayat (2)
huruf c, meliputi :
a.
pelaksanaan
(7K
);
b.
pembinaan
dan
pemeliharaan
rokok
, pornografi,
tif lainnya (
NAPZA
dan kekerasan
dan
c.
pembinaan
kerja
Pasal 8
pelaksanaan
Trias
UKS/M
sebagaimana
dimaksud dalam
a.
ketenagaan;
b.
pendanaan;
c.
sarana
prasarana;
d.
manajemen; dan
e.
BAB IV
UKS/M
Pasal 9
Pembinaan dan
pengembangan
UKS/M
dilaksanakan pada tingkat
provinsi
dan kabupaten/kota.
Pasal 10
Pelaksanaan
UKS/M
sebagaimana
dimaksud
sama se
fungsinya.
Pasal 11
Kementerian Pendid
i
melakukan
pembinaan dan
pengembangan
UKS/M
sebagaimana
10
meliputi:
a.
menetapkan
UKS/M
ikuler;
b.
pelaksanaan
UKS/M
c.
UKS/M
dan
kader kesehatan
d.
menyusun
pedoman
kegiatan belajar m
engajar;
e.
f.
di semua sekolah;
g.
KIE
) tentang
UKS/M
;
h.
mendorong
UKS/M
i.
mengembangkan model
ekolah
sehat
dan
j.
Pasal 12
Kementerian Kesehatan
melakukan
UKS/M
sebagaimana
meliputi:
a.
men
etapkan
UKS/M
b.
memfasilitasi
gerakan masyar
kat
sekolah
yang mendukung
pelaksanaan
UKS/M
c.
melaksanakan
tentang
UKS/M
d.
menyediakan
prototype
UKS/M
bagi
tenaga kesehatan
kabu
e.
meningkatkan
akses terhadap
dan buku
-
buku
f.
meningkatkan
kesehatan sekolah
g.
memonitor
sehatan oleh
tenaga kesehatan
;
-
h.
melakukan
Bulan Imunisasi
Anak
Sekolah
(BIAS)
i.
melaksanakan
siko lingkungan di
sekolah/madrasah
j.
melakukan
terpadu
k.
menyelenggarakan
dalam
Pasal
dan
l.
mengembangkan
UKS/M
Pasal
13
Kementerian Agama
melakukan
UKS/M
sebagaimana
a.
menetapkan
UKS/M
melalui
kur
ikuler
dan ekstrakur
ikuler
b.
menetapkan
UKS/M
c.
mengembangkan
perilaku hidup
d.
menyusun
enggandakan
dan
m
endistribusikan
edoman
pendidikan
esehatan
dan buku
buku
UKS/M
Agama
e.
menyediakan
fasilitas
UKS/M
yang
ruang
UKS/M
f.
membantu
melaksanakan
pengendalian faktor
re
pondok pesantren
melaksanakan
(KIE)
tentang lingkungan
dan
j
.
mengembangkan
model
Pasal
14
melakukan
UKS/M
sebagaimana
a.
memfasilitasi
UKS/M;
b.
mendorong
UKS/M
;
c.
mendorong
pemerintah daerah
untuk memasukkan
UKS/M
dalam
perencanaan daerah
di
tingkat
d.
mendorong
UKS/M
dan
e.
mendorong
peran TP
UKS/M
dan sekretariat TP
UKS/M
provinsi
sekretariat TP
UKS/M
kabupaten/kota
dan se
retariat TP
UKS/M
kecamatan
.
-
BAB V
TIM PEMBINA
UKS/M
UKS/M
Pasal 15
TP
UKS/M
UKS/M
sebagaimana
terdiri dari
a.
TP
UKS/M
Pusat
b.
TP
UKS/M
provinsi
c.
TP
UKS/M
kab
upaten
/kota
d.
TP
UKS/M
kecamatan;
dan
e.
Tim
pelaksana
UKS/M
Pasal 16
(1)
Tugas
TP
UKS/M
Pusat
sebagaimana
meliputi
a.
merumuskan
pembinaan dan
pengembangan
UKS/M
yang bersifat
nasional
b.
melaksanakan
osialisasi dan
memf
asilitas
semua pemangku
UKS/M
c.
menjalin
hubungan kerja
tor, pihak
swasta dan
d.
melaksanakan
asi
program pemb
inaan dan
pengembangan
UKS/M
secara Nasional;
e.
melaporkan
Negeri;
dan
f.
melaksanakan
ketatausahaan TP
UKS/M
Pusat.
(2)
Keanggotaan
TP
UKS/M
dan Kebudayaan,
n dengan
Keputusan Bersama
antara
Agama, dan
Pasal 17
(1)
Tugas
TP
UKS/M
provinsi
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal
15 huruf b
meliputi
a.
menyusun
pengembangan
UKS/M
yang
meliputi
lingkungan
sekolah/madrasah sehat
b.
menyusun
petunjuk
pelaksanaan
UKS/M
c.
mensosialisasikan
UKS/M
di
wilayahnya;
d.
melaksanakan
UKS/M
e.
melaksanakan
pengembangan
ketenagaan
TP
UKS/M
dan
sekretariat
TP
UKS/M
f.
menjalin
hubungan kerja
sama
dan
lembaga swadaya masyarakat
, baik
di
dalam maupun
di
luar negeri,
sesuai ketentuan
peraturan perundang
undangan.
g.
mendorong
program
dan
program kecacingan;
-
h.
melaksanakan
pemantau
program
UKS/M
i.
membuat
UKS/M
Pusat;
dan
j.
melaksanakan
ketatausahaan TP
UKS/M
provinsi
(2)
Keanggotaan
TP
UKS/M
provinsi
ditetapkan oleh
gubernur
sekurang
provinsi
, badan
, dan
SKPD
(3)
sekretariat
berkedudukan
di
sekretariat daerah
atau
SKPD
dan/atau instansi lain
Pasal 18
(1)
Tugas
TP
UKS/M
kabupaten/kota
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal
15
huruf c
meliputi
a.
menyusun
pengembangan
UKS/M
yang
meliputi
b.
menyusun
petunjuk teknis
UKS/M
c.
mensosialisasikan
UKS/M
di
wilayahnya
d.
melaksanakan
pelatihan guru
UKS/M
, dokter kecil,
kader kesehatan
remaja
;
e.
melaksanakan
UKS/M
f.
melaksanakan
pengembangan
kete
TP UKS/M
g.
melaksanakan
seluruh
sekolah/madrasah
h.
menyelenggarakan
program
i.
menjalin
hubungan kerja
pihak swasta
, dan
, baik
di
dalam maupun
di
luar negeri,
j.
melaksanakan
pemantau
program
UKS/M
k.
menggandakan
buku
-
buku p
endidikan kesehatan,
UKS/M
dan media
KIE untuk
sekolah/madrasah
l.
membuat
laporan
berkala kepada TP
UKS/M
provinsi
dan
m.
melaksanakan
ketatausahaan TP
UKS/M
kabupaten/kota.
(2)
Keanggotaan
TP
UKS/M
kabupaten/kota ditetapkan oleh bupati/walikota
kabupaten/kota
, badan perencanaan
SKPD
dan/atau instansi
kebutu
han.
(3)
retariat wilayah
kebutuhan.
-
Pasal 19
(1)
Tugas
TP
UKS/M
kecamatan
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal
15
huruf d
mel
iputi
a.
menyusun
pengembangan
UKS/M
yang
meliputi
b.
membina
dan melaksanakan
UKS/M
c.
mensosialisasikan
UKS/M
d.
melaksanakan
UKS/M
melalui
e.
melaksanakan
peningkatan kual
sek
retariat TP UKS/M
f.
melaksanakan
program
UKS/M
di
wilayahnya
dan petunjuk TP
UKS/M
kabupaten/kota
g.
melaksanakan
h.
membuat
laporan
pelaksanaan program
UKS/M
pada TP
UKS/M
kabupat
en/kota
;
dan
i.
melaksanakan
ketatausahaan TP
UKS/M
kecamatan
(2)
Keanggotaan TP
UKS/M
kecamatan
ditetapkan oleh
UPTD
kesehatan masyarakat
dan instansi
lain
(3)
Keanggotaan sebagaimana dim
retariat
tetap
yang berkedudukan
di kantor kecamatan.
Pasal 20
(1)
Tugas
tim pelaksana
UKS/M
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal
15
huruf e
meliputi
a.
menyusun
rencana
kegiatan
b.
melaksanakan
Trias
UKS/M
c.
menjalin
kerja
sama dengan
komite sekolah/madrasah,
instansi
terkait
dan masyarakat;
d.
menyiapkan
sekolah/madrasah
menjadi
sekolah/madrasah
sehat
e.
melaksanakan
pelaksanaan program
f.
menyampaikan
laporan pelaksanaan
UKS/M
kepada TP
UKS/M
kecamatan
dengan tembusan TP
UKS/M
kabupaten/ko
ta;
dan
g.
melaksanakan
(2)
Ke
nggotaan
tim pelaksana
UKS/M
di
sekolah/madrasah
ditetapkan oleh
kepala
sekolah/madrasah
sekolah/
madrasah
Puskesmas
UPTD
, pendidik,
OSIS,
komite
sekolah/madrasah
relevan sesuai ke
butuhan
BAB VI
PENGAWASAN
DAN PELAPORAN
Pasal 21
(1)
Inspektorat Jenderal di Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan,
Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, dan
Kementerian Dalam
Negeri, baik sendiri
-
sendiri maupun bersama
-
sama melakukan
pengawas
a
n
terhadap program UKS/M secara nasional.
(2)
Inspektorat provinsi
melakukan pengawasan terhadap program UKS/M di
wilayahnya.
(3)
Inspektorat
kabupaten/kota melakukan pengawasan terhadap program
UKS/M di wilayahnya.
Pasal 22
Pelaporan dilakukan secara rutin
setiap tiga bulan, meliputi: jenis, tenaga, dan
hasil penyelenggaraan kesehatan sekolah/madrasah.
BAB VII
PEMANTAUAN,
EVALUASI
,
DAN KOORDINASI
Pasal 23
(1)
TP UKS/M Pusat, TP UKS/M provinsi, TP UKS/M
kabupaten/kota, TP
UKS/M kecamatan, dan tim pelaksana
UKS/M
melaksanakan
pemantauan
,
evaluasi
,
dan koordinasi
untuk:
a.
mengetahui
proses penyelenggaraan
;
b.
memperoleh
gambaran terhadap pelaksanaan kegiatan
UKS/M
.
c.
mengukur
keberhasilan
pelaksanaan
UKS/M
;
d.
mengetahui
h
ambatan
dalam pelaksanaan
;
e.
menilai
d
ampak
pelaksanaan
UKS/M
terhadap peserta didik
.
(2)
Pelaksanaan
pemantauan, evaluasi
,
dan koordinasi
dilakukan secara
berjenjang paling sedikit 2 (dua) kali dalam setahun
.
(3)
Pelaksanaan koordinasi dapat dilaksanakan dengan pihak
-
pihak terkait
sesuai kebutuhan dan tid
ak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang
-
undangan.
BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 2
4
Pembiayaan
pembinaan dan pengembangan
UKS/M
dibebankan pada
anggaran pendapatan dan belanja negara, anggaran
pendapatan dan belanja
daerah provinsi, anggaran pendapatan dan belanja daerah
kabupaten/kota,
dan sumber lain yang sah dan
tidak mengikat.
-
11
-
BAB
IX
PENUTUP
Pasal
2
5
Pada saat Peraturan Bersama ini mulai
berlaku, Keputusan Bersama Menteri
Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri A
gama, dan Menteri Dalam
Negeri
Nomor 1/U/SKB/2003, 1067/Menkes/SKB/VII/2003,
MA/230A/2003,
dan
26
Tahun
2003
tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah
, dic
abut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal
2
6
Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal di
undangkan
.
Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan
Peraturan
Bersama
ini dengan penempatannya dalam B
erita Negara Republik Indonesia.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
17 Oktober 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014
NOMOR
1717
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
TTD.
Ani Nurdiani Azizah
NIP 195812011985032001