Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Fakultas Pertanian
Kelompok 5
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
2014
1
I. PENDAHULUAN
Dari segi hidrologi, keadaan di Wilayah Kota Serang meliputi sistem air
tanah dan air permukaan. Secara umum baik air tanah maupun air permukaan
di Kota Serang tersedia cukup memadai. Hal ini disebabkan wilayah Kota
2
Serang berada di dataran rendah (cukup berdekatan dengan pantai) dan
memiliki curah hujan yang cukup, berkisar 1500 - 2000 mm/ tahun.
Secara geografis terletak antara 621- 710 Lintang Selatan dan 10448-
10611 Bujur Timur, memiliki luas wilayah 2.747 Km2 (274.689,91 ha), atau
sebesar 29,98% dari luas Provinsi Banten dengan panjang pantai mencapai
307 km.
3
Sejarah lahan tempat produksi Ubi Jalar (Ipomoea batatas) di Kampung
Pasir Kembang, Desa Cikoneng, Kecamatan Walantaka, Kabupaten
Pandeglang-Banten. Lahan tersebut merupakan lahan sewaan yang ditanami
bukan hanya Ubi Jalar (Ipomoea batatas) saja, dalam satu area penanaman
tersebut terdapat komoditi lain seperti pisang, cabai rawit dan kacang. Area
penanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas) sendiri harus berpindah setiap kali
selesai dipanen, hal itu bertujuan untuk meminimalisir adanya hama dan
penyakit yang sama.
1.2 Tujuan
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengumpulan
Hasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah
dijangkau oleh angkutan.
2. Penyortiran dan Penggolongan
Pemilihan atau penyortiran umbi Singkong (Manihot utilissima)
sebenarnya dapat dilakukan pada saat pencabutan berlangsung. Akan tetapi
penyortiran umbi Singkong (Manihot utilissima) dapat dilakukan setelah
semua pohon dicabut dan ditampung dalam suatu tempat. Penyortiran
dilakukan untuk memilih umbi yang berwarna bersih terlihat dari kulit umbi
yang segar serta yang cacat terutama terlihat dari ukuran besarnya umbi serta
bercak hitam/garis-garis pada daging umbi.
3. Penyimpanan
Cara penyimpanan hasil panen umbi Singkong (Manihot utilissima) dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
b. Alasi dasar lubang dengan jerami atau daun-daun, misalnya dengan daun
nangka atau daun Singkong (Manihot utilissima) itu sendiri.
5
c. Masukkan umbi Singkong (Manihot utilissima) secara tersusun dan teratur
secara berlapis kemudian masing-masing lapisan tutup dengan daun-daunan
segar tersebut di atas atau jerami.
Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas) dapat dipanen bila ubi-ubinya sudah
tua (matang fisiologis). Ciri fisik Ubi Jalar (Ipomoea batatas) matang, antara
lain: bila kandungan tepungnya sudah maksimum, ditandai dengan kadar serat
yang rendah dan bila direbus (dikukus) rasanya enak serta tidak berair.
Penentuan waktu panen Ubi Jalar (Ipomoea batatas) didasarkan atas umur
tanaman. Jenis atau varietas Ubi Jalar (Ipomoea batatas) berumur pendek
(genjah) dipanen pada umur 3-3,5 bulan, sedangkan varietas berumur panjang
(dalam) sewaktu berumur 4,5-5 bulan.
6
Panen Ubi Jalar (Ipomoea batatas) yang ideal dimulai pada umur 3 bulan,
dengan penundaan paling lambat sampai umur 4 bulan. Panen pada umur lebih
dari 4 bulan, selain resiko serangan hama boleng cukup tinggi, juga tidak akan
memberikan kenaikan hasil ubi.
Tata cara panen Ubi Jalar (Ipomoea batatas) melalui tahapan sebagai berikut:
a) Tentukan pertanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas) yang telah siap dipanen.
e) Bersihkan ubi dari tanah atau kotoran dan akar yang masih menempel.
f) Lakukan seleksi dan sortasi ubi berdasarkan ukuran besar dan kecil ubi
secara terpisah dan warna kulit ubi yang seragam. Pisahkan ubi utuh dari ubi
terluka ataupun terserang oleh hama atau penyakit.
Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas) yang tumbuhnya baik dan tidak
mendapat serangan hama penyakit yang berarti (berat) dapat menghasilkan lebih
dari 25 ton ubi basah per hektar. Varietas unggul seperti borobudur dapat
menghasilkan 25 ton, prambanan 28 ton, dan kalasan antara 31,2-47,5 ton per
hektar.
1. Pengumpulan
Hasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah
dijangkau oleh angkutan.
7
2. Penyortiran dan Penggolongan
Pemilihan atau penyortiran Ubi Jalar (Ipomoea batatas) sebenarnya dapat
dilakukan pada saat pencabutan berlangsung. Akan tetapi penyortiran Ubi
Jalar (Ipomoea batatas) dapat dilakukan setelah semua pohon dicabut dan
ditampung dalam suatu tempat. Penyortiran dilakukan untuk memilih umbi
yang berwarna bersih terlihat dari kulit umbi yang segar serta yang cacat
terutama terlihat dari ukuran besarnya umbi serta bercak hitam/garis-garis
pada daging umbi.
3. Penyimpanan
Penanganan pascapanen Ubi Jalar (Ipomoea batatas) biasanya ditujukan untuk
mempertahankan daya simpan. Penyimpanan ubi yang paling baik dilakukan
dalam pasir atau abu. Tata cara penyimpanan Ubi Jalar (Ipomoea batatas)
dalam pasir atau abu adalah sebagai berikut:
Hal yang penting dilakukan dalam penyimpanan Ubi Jalar (Ipomoea batatas)
adalah melakukan pemilihan ubi yang baik, tidak ada yang rusak atau terluka, dan
tempat (ruang) penyimpanan bersuhu rendah antara 27-30 derajat C (suhu kamar)
dengan kelembapan udara antara 85-90 %.
8
suhu 10 - 17 C tetapi suhu obtimal adalah 12 -15 C, dengan kelembaban 85 - 90
%. Cara tersebut dapat menambah daya simpan sampai 10 bulan. Ditingkat petani
suhu rendah sulit diterapkan, Ubi Jalar (Ipomoea batatas) bila disimpan pada suhu
ruangan akan mengalami kerusakan dalam waktu 48 jam karena bakteri Erwinia
chaeysanthemi bila tidak segera diproses.
9
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
10
2) Untuk pengusaha dan ada beberapa yang
Home Industri keripik berasal dari Jakarta
di Tunjung Teja datang langsung ke
3) Untuk Home Industri lahan produksi untuk
gaplek di Ciomas membeli Ubi Jalar
4) Untuk pabrik snack (Ipomoea batatas).
Singkong (Manihot
utilissima) di Bogor
Produktifitas Dalam 1 130 Ton 1-2 Kuintal
Kali Panen
Harga komoditi Borongan = Rp. 500/kg Borongan= Rp.1800-
Sudah dicabut = Rp.800 2000/kg
/kg Ikatan = Rp.10.000-
Pasar = Rp.1300- 15.000/ikat
1800/kg
Langganan =
Rp.1000/kg
3.2 Pembahasan
11
sudah berumur 12 bulan atau 1 tahun. Pemanenan yang dilakukan adalah
dengan cara mencabut langsung Singkong dari dalam tanah sekuat tenaga
hingga umbi akarnya keluar kemudian di bersihkan tanah yang menempelnya.
12
b) Alasi dasar lubang dengan jerami atau daun-daun, misalnya dengan daun
nangka atau daun Singkong itu sendiri.
b) Potong (pangkas) batang Ubi Jalar dengan menggunakan parang atau sabit,
13
e) Bersihkan ubi dari tanah atau kotoran dan akar yang masih menempel.
f) Lakukan seleksi dan sortasi ubi berdasarkan ukuran besar dan kecil ubi
secara terpisah dan warna kulit ubi yang seragam. Pisahkan ubi utuh dari
ubi terluka ataupun terserang oleh hama atau penyakit.
14
SIMPULAN
Simpulan yang dapat kami buat setelah melakukan observasi mengenai cara
penen dan penanganan pasca panen Singkong (Manihot utilissima) dan Ubi Jalar
(Ipomoea batatas) yang dilakukan di Kampung Cibeutik, Desa Pengampelan,
Kecamatan Walantaka dan Kampung Pasir Kembang, Desa Cikoneng, Kecamatan
Mandalwangi adalah, bahwa cara-cara yang dilakukan oleh kedua petani sudah
sesuai dengan anjuran yang disarankan oleh ahli, baik cara pemanenan maupun
penanganan pasca panen-nya. Sehingga dengan sesuai-nya metode yang
digunakan hasil yang didapatkan oleh keduanya pun sudah cukup maksimal, baik
dari segi kualitas maupun kuantitas dari komoditi masing-masing yaitu Singkong
dan Ubi Jalar.
15
DAFTAR PUSTAKA
Najiyati, Sri. 1998. Palawija: budidaya dan analisis usaha tani. Jakarta:
PT.Penebar Swadaya.
Rukmana, Rahmat, H. Ir. 1997. Ubi Kayu, Budidaya dan Pasca Panen. Penerbit
Kanisius (Anggota IKAPI), Yogyakarta.
Rukmana, Rahmat, H. Ir. 1997. Ubi Jalar : budi daya dan pascapanen.
Yogyakarta: Kanisius.
16