Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN, MANAJEMEN DAN MANEJER

DALAM ORGANISASI

Pendahuluan

Semua orang sepakat bahwa Membicarakan masalah kepemimpinan adalah sebuah topic
pembicaraan yang sangat menarik dan mendapat perhatian dari semua orang, apalagi masalah
kepemimpinan dapat diteropong dari berbagai sudut sesuai dengan spesialisasi atau bahkan
kebutuhan seseorang. Oleh karena itulah maka kita tidak perlu heran apabila masalah
kepemimpinan dari waktu ke waktu mendapat perhatian semua orang terutama para pakar di
bidangnya, sampai-sampai ada yang mengatakan bahwa masalah kepemimpinan sama tuanya
dengan sejarah manusia dan kemanusiaan.

Pernyataan ini bukanlah sesuatu yang berlebihan sebab harus diakui bahwa kepemimpinan
dibutuhkan oleh seluruh ummat manusia, sebab dalam setiap diri manusia terdapat kelebihan-
kelebihan dan juga kekurangan-kekurangan. Seseorang memiliki kelebihan tertentu tetapi
pada saat yang bersamaan dia juga memiliki kekurangan tertentu. Kelebihannya itu barang
kali tidak ada pada diri orang lain, sehingga dia dapat melengkapinya, tetapi dia juga
memiliki kekurangan tertentu, sehingga orang lain dapat melengkapinya.

Hal seperti ini juga berlaku dalam masalah kepemimpinan, ada manusia yang terbatas
kemampuannya untuk memimpin pada satu pihak, tetapi pada pihak lain ada manusia yang
mempunyai kelebihan kemampuan untuk kepemimpinan. Dalam suasana yang seperti inilah
timbul apa yang disebut dengan kebutuhan akan pemimpin dan kepemimpinan.

Oleh karena itulah maka kita tidak perlu heran apabila kita mengikuti tulisan-tulisan dan atau
uraian-uraian tentang kepemimpinan selalu memberikan gambaran yang ideal tentang
kepemimpinan dan berakhir dengan kesenangan. Hal ini dapat dimengerti, karena manusia
sangat membutuhkan kepemimpinan itu. Dan bahkan tidak berlebihan apabila disebutkan
bahwa dari waktu ke waktu kepemimpinan menjadi tumpuan harapan dari seluruh manusia.

Untuk menunjukkan betapa pentingnya masalah kepemimpinan ini, ada satu pendapat yang
sangat ekstrim yang menyatakan bahwa, Dunia atau ummat manusia di dunia ini pada
hakikatnya hanya ditentukan oleh beberapa orang saja, yakni yang berstatus sebagai
pemimpin. Dan ada juga ungkapan Melayu yang sejalan dengan ini yaitu, Jika gajah sama
gajah berkelahi, maka pelanduk mati di tengah-tengah. Kedua ungkapan ini secara tidak
langsung menyatakan bahwa masalah pemimpin dan kepemimpinan adalah masalah yang
sangat utama dalam hidup dan kehidupan ummat manusia.

Pemimpin dan Kepemimpinan

Seperti disebutkan pada pendahuluan bahwa masalah kepemimpinan adalah masalah yang
utama dalam hidup dan kehidupan ummat manusia, oleh karena itulah maka ummat manusia
selalu membutuhkan kepemimpinan, sebab untuk mencapai suksesnya sebuah tujuan dan
terjadinya efisiensi kerja harus ada pemimpin. Oleh karena itulah maka para ilmuan banyak
melakukan study dan penelitian masalah pemimpin dan kepemimpinan. Dan para sarjana
telah memberikan berbagai definisi mengenai pemimpin dan kepemimpinan, dengan
menonjolkan satu atau beberapa aspek tertentu sesuai dengan ide pencetus definisi tersebut
beserta intepretasinya.
Kepemimpinan adalah merupakan cabang dari kelompok ilmu administrasi, khususnya ilmu
adminisaatrasi Negara. Sedangkan ilmu administrasi adalah salah satu cabang dari ilmu-ilmu
sosial, dan merupakan salah satu perkembangan dari filsafat. Dalam kepemimpinan terdapat
hubungan antar manusia; yaitu hubungan mempengaruhi (dari pemimpin), dan hubungan
kepatuhan-kepatuhan para pengikut/bawahan karena dipengaruhi oleh kewajiban pemimpin.
Para pengikut terkena pengaruh kekuatan dari pemimpinya, dan bangkitlah secara spontan
rasa ketaatan kepada pemimpin.

Kepemimpinan diartikan orang bermacam-macam, ada yang menyatakan bahwa


kepemimpinan adalah sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuatan keputusan. Ada juga yang
mengartikan bahwa kepemimpinan adalah suatu inisitaif untuk bertindak yang menghasilkan
suatu pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan dari suatu persoalan
bersama. Dan ada juga yang menyatakan bahwa, kepemimpinan itu adalah aktivitas untuk
mempengaruhi orang-orang agar diarahkan mencapai tujuan organisasi. Yang lain
menyatakan bahwa kepemimpinan adalah seni mempengaruhi orang lain atau seni
mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok.

Kepemimpina seperti disebutkan di atas, muncul bersama-sama adanya peradaban manusia;


yaitu sejak zaman Nabi-Nabi dan nenek moyang manusia yang berkumpul bersama, lalu
bekerja bersama-sama untuk mempertahakan eksistensi hidupnya menantang kebuasan
binatang dan alam sekitarnya. Sejak itulah terjadi kerjasama antar manusia, dan di situ ada
unsur kepemimpinan.

Munculnya seorang pemimpin ditimbulkan oleh bermacam-macam hal, secara garis besar
dapat disebutkan dalam tiga teori, yiatu :

Pertama, Teori Genetis. Teori ini menyatakan sebagai berikut :

a.Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar
biasa sejak lahirnya.
b.Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun
juga.

Kedua, Teori Sosial (Lawan teori genetic), yang menyatakan sebagai berikut :

a.Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja.
b.Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha penyiapan dan pendidikan, serta
didorong oleh kemauan sendiri.

Ketiga, Teori Ekologis atau Sintesis (muncul sebagai reaksi dari kedua teori tersebut lebih
dahulu). Teori ini menyatakan bahwa Seseorang akan sukses menjadi seorang pemimpin, bila
sejak lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat
dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan; juga sesuai dengan tuntutan
lingkungan/ekologisnya.

Pemimpin mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang
unik dan khas, sehingga tingkah laku dan gayanyalah yang membedakan dirinya dari orang
lain. Gaya atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya.
Dan atas dasar ini lahir pulalah apa yang disebut dengan tipe-tipe kepemimpinan, sebagai
berikut :
1. Tipe Kharismatis.

Tipe ini memiliki kekuatan energi, daya tarik dan wibawa yang luar biasa untuk
mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan
pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Pemimpin ini dianggap mempunyai kekuatan ghaib
(supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman yang diperolehnya
sebagai karunia Tuhan Yang Maha Kuasa.

2. Tipe Paternalistik

Tipe ini adalah tipe kepemimpinan yang kebapakan, dengan sifat-sifat antara lain
sebagai berikut :
a. Dia menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak
sendiri yang perlu dikembangkan.
b. Dia bersikap terlalu melindungi (overly protective).
c. Jarang memberikan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan sendiri.
d. Tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk bernisiatif.
e. Hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahannya atau pengikut
nya untuk mengembangkan imajinasi, dan daya kreatifitas mereka sendiri.
f. Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.

3. Tipe Militeristis

Tipe ini sifatnya sok kemiliter-militeran. Hanya gaya luaran saja yang mencontoh gaya
militer, tetapi jika dilihat lebih seksama, tipe ini mirip sekali dengan tipe kepemimpinan
otoriter. Tipe kepemimpinan militeristis berbeda dengan tipe kepemimpinan organisasi
militer. Adapun sifat kepemimpinan yang militeristis antara lain adalah :
a.Lebih banyak menggunakan system perintah/komando.
b.Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan.
c.Sangat menyenangi formalitas, tanda kebesaran dan lain-lain.
d.Menuntut adanya disiplin keras dan kaku.
e.Tidak menghendaki usul, saran, sugesti dan kritikan dari bawahan.
f.Komunikasi hanya berlangsung satu arah.

4. Tipe Otokratis/otoriter

Kepemimpinan Otokratis mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus
dipatuhi. Pemimpinnya selalu mau berperan sebagai pemain tunggal pada one man show.
Dia berambisi sekali merajai situasi. Setiap perintah dan kebijakan ditetapkan tanpa
berkonsultasi dengan bawahannya.

5. Tipe Laissez Fair

Tipe kepemimpinan ini Sang Pemimpin praktis tidak memimpin; dia membiarkan
kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi
sedikitpun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggungjawab harus
dilakukan oleh bawahan sendiri. Dia merupakan Pemimpin Simbol dan biasanya tidak
memiliki keterampilan teknis.

6. Tipe Populis
Tipe ini adalah tipe kepemimpinan yang dapat membangunkan solidaritas rakyat.
Kepemimpinan ini berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisional. Tipe ini
sering dikaitkan dan bahkan disebut dengan modernitas tradisional.

7. Tipe Administratif atau Eksekutif

Tipe ini ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas adminisrasi secara
efektif. Sedangkan pemimpinnya adalah terdiri dari tekhnokrat-tekhnokrat dan administrator-
administrartur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan.

8. Tipe Demokratis

Tipe ini adalah tipe kepemimpinan yang berorientasi pada manusia, dan memberikan
bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua
bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggungjawab internal (pada diri sendiri) dan
kerjasama yang baik. Kekuatan tipe kepemimpinan ini bukan terletak pada individu
pemimpinnya, tetapi pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.

Manajemen dan Manejer

Selain dikenal adanya Pemimpin dan Kepemimpinan untuk mencapai suatu tujuan tertentu,
dikenal juga istilah Manajemen dan Manejer yang lebih terorganisir dan tertata rapi.
Perkembangan Manajemen sangat erat kaitannya dengan perkembangan administrasi di
Negara-negara maju sebagai akibat revolusi industri. Kebutuhan industri yang mengharapkan
laba (keuntungan yang banyak) menuntut perbaikan dan peningkatan kinerja melalui berbagai
study dan penelitian.

Penelitian dilakukan terhadap model-model peningkatan kerja, pendayagunaan sumber daya,


(tenaga, dana, sarana dan prasarana), metode, dan sistem kerja. Sasaran akhir adalah efisiensi
dan efektivitas kerja, sehingga keuntungan menjadi lebih besar. Dalam study dan penelitian
ini sangat diperhatikan bagaimana bisa menggerakkan orang lain agar merasa senang bekerja.
Dengan pandangan tersebut lahirlah berbagai macamam terori dan pengertian tentang
manajemen.

Pengertian-pengertian tentang Manajemen tersebut telah banyak dikemukan oleh para ahli
sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing dimana antara satu sama yang lain ada
persamaan dan ada juga perbedaannya. Pengertian tersebut antara lain :

Pertama, Manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang
yang terorganisir secara formal sebagai kelompok untuk mencapai tujuan yang dinginkan
(Johan D. Millet).

Kedua, Manajemen adalah fungsi dari pada setiap pimpinan eksekutif (Ralph C. Davis).

Ketiga, Manajemen adalah proses dan perangkat yang mengarahakan serta membimbing
kegiatan-kegiatan suatu organisasi/administrasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Ordway Tead).

Keempat, Manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari tindakan planning,
organizing, actuating dan controlling dimana pada masing-masing bidang digunakan baik
ilmu pengetahuan maupun keahlian dan yang diikuti secara berurutan dalam rangka usaha
mencapai sasaran yang telah ditetapkan semula (G.R. Terry).

Kelima, Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang
minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal baik bagi
pimpinan maupun para pekerja serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada
masyarakat. (Johan F. Mee).

Dari berbagai macam pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa :

Pertama, Dalam pengertian manajemen selalu terkandung adanya tujuan tertentu yang akan
dapat dicapai oleh kelompok bersangkutan.

Kedua, Manajemen selalu diterapkan dalam hubungan dengan usaha suatu kelompok
manusia dan tidak terdapat sesuatu usaha satu orang tertentu.

Ketiga, Dalam manajemen diharapkan dapat meraih hasil maksimal dengan mengerahkan
sumberdaya yang minimal.

Keempat, Dalam manajemen terdapat empat unsur penting yaitu Planning, Organizing,
Actuating dan Controling.

Namun demikian apabila kita melihat literature lain tentang fungsi manajemen ada banyak
macam antara lain adalah yang dikemukan oleh J. L. Massie yang memoperkenalkan fungsi
manajemen sebagai berikut :

a.Pengambilan keputusan, yaitu proses serangkaian tindakan secara sadar dipilih dari
berbagai variable yang ada, dimaksud untuk mencapai hasil yang diinginkan.
b.Pengorganisasian, yaitu proses struktur dan alokasi pekerjaan ditentukan.
c.Staffing, yaitu proses seorang manajemen memilih, melatih, mengangkat dan
memberhentikan bawahannya.
d.Planning, yaitu proses seorang manajemen mengantisipasi masa yang akan datang dan
merumuskan alternative terbaik dengan serangkaian tindakan.
e.Kontrol, yaitu proses mengukur pelaksanaan yang sedang berjalan dan merupakan petunjuk
terhadap beberapa tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan.
f.Komunikasi, yaitu prose ide (gagasan) disampaikan kepada orang lain dengan maksud
tercapainya hasil yang diinginkan secara efektif.
g.Pengarahan, yaitu proses pelaksanaan kerja nyata seorang bawahan dibimbing untuk
mencapai tujuan umum.

Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen


Kepemimpinan dan manajemen seringkali disamakan pengertiannya oleh banyak orang, dan
memang agak mirip antara satu sama yang lain . Namun demikian di antara keduanya
terdapat perbedaan. Kepemimpinan pada hakikatnya mempunyai pengertian yang agak luas
dibandingkan dengan manajemen. Manajemen merupakan jenis pemikiran yang khusus dari
kepemimpinan di dalam usahanya mencapai tujuan organisasi. Kunci perbedaan di antara
kedua konsep pemikiran ini ialah terletak pada istilah organisasi. Kepemimpinan dapat
terjadi setiap saat dan dimanapun asalkan ada seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi
perilaku orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya. Dengan demikian
kepemimpinan bisa saja terjadi karena berusaha mencapai tujuan seseorang atau tujuan
kelompok, dan itu bisa saja sama atau tidak selaras dengan tujuan organisasi.

Kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau tata krama birokrasi,
kepemimpinan tidak harus diikat terjadi dalam suatu organisasi tertentu, melainkan
kepemimpinan bisa terjadi dimana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya
mempengaruhi perilaku orang-orang lain ke arah tercapainya suatu tujuan tertentu, tanpa
harus diikat organisasi, dan tidak dibatasi oleh jalur komunikasi struktural, melainkan bisa
menjalin jalur net work yang merembes secara luas melampaui jalur structural, seperti
Kepemimpinan Informal.

Apabila kepemimpinan itu dibatasai oleh tata krama birokrasi atau dikaitkan terjadinya dalam
suatu organisasi tertentu, maka dinamakan manajemen. Fungsi-fungsi seperti perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan menjadi perhatian utama yang harus
dilaksanakannya. Fungsi-fungsi ini relevan dalam setiap jenis organisasi dan setiap tingkat
hirarki manajemen yang ada dalam organisasi tersebut.

Dengan demikian seorang manejer dapat saja berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan
dia mampu mempengaruhi perilaku orang-orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi
seorang pemimpin belum tentu harus menyandang jabatan manejer untuk mempengaruhi
perilaku orang-orang lain. Dengan kata lain seorang pemimpin belum tentu seorang manejer,
tetapi seorang manejer bisa berperilaku sebagai seorang pemimpin.

Penutup

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, kritik dan saran sangat diharapkan dalam rangka
meningkatkan muatan atau bobot makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai