Skripsi ini berjudul Pengaruh Pembinaan oleh Kepala Terhadap
Profesionalisme Kerja Pegawai di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ciamis Penelitian yang penulis lakukan berawal dari adanya masalah bahwa profesionalisme kerja pegawai di satuan polisi pamong praja masih rendah, diantaranya yaitu : 1) Pegawai tidak diimbangi oleh keterampilan dan diklat tentang kepamong prajaan dalam menjalankan tugasnya; 2) Pembagian tugas tidak terlaksana dengan baik oleh beberapa pegawai dalam melaksanakan tugas rutin seperti halnya pelaksanaan piket dan patroli; 3) Sulitnya menyamakan persepsi pegawai terhadap tugas pokok dan fungsinya. Berdasarkan masalah tersebut maka penulis merumuskan permasalahan: 1) Bagaimana pembinaan oleh Kepala di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ciamis; 2) Bagaimana profesionalisme kerja pegawai di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ciamis; 3) Bagaimana pengaruh pembinaan oleh Kepala terhadap profesionalisme kerja pegawai di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Populasi penelitian adalah pegawai, masyarakat dan pedagang sebanyak 578 orang dengan sampel sebanyak 85 orang dan teknik sampling menggunakan random sampling, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan yang terdiri dari observasi, wawancara dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif, sedangkan untuk menentukan hubungan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan mencari pengaruh dengan menggunakan koefisien determinasi. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah penulis lakukan pada bab sebelumnya, maka dapat penulis simpulkan hal-hal sebagai berikut : 1) pembinaan oleh Kepala di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ciamis di diperoleh rata-rata skor sebesar 234, yang termasuk pada kategori cukup baik, apabila dipersentasekan diperoleh hasil sebesar 54,97 %. 2) Profesionalisme kerja pegawai di satuan polisi pamong praja Kabupaten Ciamis diperoleh rata-rata skor sebesar 222, yang termasuk pada kategori cukup baik apabila dipersentasekan diperoleh hasil sebesar 52,30 %. 3) Terdapat hubungan antara pembinaan oleh Kepala dengan profesionalisme kerja pegawai dengan koefisien korelasi yang ditemukan adalah sebesar 0,438 yang termasuk dalam kategori cukup, dan nilai koefisien determinasi sebesar 19,18 %, artinya bahwa profesionalisme kerja pegawai dipengaruhi pembinaan oleh Kepala sebesar 19,18 % sedangkan sisanya sebesar 80,82 % merupakan faktor lain yang tidak terdeteksi yang dapat mempengaruhi profesionalisme kerja pegawai. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui koefisien korelasi 0,438 itu signifikan. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan yang berbunyi terdapat pengaruh signifikan antara pembinaan oleh Kepala terhadap profesionalisme kerja pegawai di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ciamis, terbukti.