LAMPIRAN 3
Panduan Komunikasi Dokter Pasien FK Unpad
A. Bangun komunikasi
Bangun hubungan baik antara dokter dan pasien yang dapat membantu pasien
dan meningkatkan rasa percaya diri pasien.
1. Sapa dan tanya nama pasien. Kalau ini kunjungan kedua pasien (bukan
kunjungan pertama) tidak perlu lagi tanya namanya.
2. Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan konseling.
3. Minta persetujuan pasien dan hormati keputusannya.
Selamat pagi, Bapak ..... Saya dokter .....yang berjaga di klinik ini. Bapak,
hari ini kita akan mengobrol lebih dalam tentang penyakit bapak dan
tindakan selanjutnya. Konseling ini bertujuan agar bapak dapat memahami
lebih dalam dan menentukan penanganan penyakit bapak.
B. Menggali dan memahami
1. Menggali latar belakang dari permasalahan pasien (Background). Poin ini
meliputi alasan pasien datang, keluhan utama, dan faktor resiko yang
dimiliki pasien.
2. Tanya tentang perasaan pasien terkait kondisinya (Affect).
Dari berbagai keluhan yang ibu ceritakan tadi, bagaimana perasaan ibu
menghadapi keluhan-keluhan tersebut?
Biasanya apa yang ibu lakukan untuk mengatasi masalah ibu? Bagaimana
dukungan atau sikap keluarga mengenai masalah ini?
C. Diskusi
3. Rancang tujuan yang ingin dicapai oleh pasien dan implementasi dengan
mendiskusikan beberapa alternatif solusi termasuk keuntungan serta
hambatan masing-masing.
4. Minta pasien untuk memutuskan (memilih) salah satu solusi dan minta
pasien berpartisipasi.
Bagaimana bu, dari beberapa solusi yang saya kemukakan tadi, apakah
seluruhnya bisa dilakukan? Yang mana saja yang bisa dilakukan?
Bila pasien mengatakan tidak bisa, tanyakan alasannya dan dimana letak
kesulitannya.
LAMPIRAN 4
Checklist Penelitian Sebelumnya (Awinda, 2015)
Isi Checklist Kode
Menyapa pasien dan menanyakan nama pasien. 01
Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dari anamnesis, mendapatkan
02
persetujuan jika diperlukan.
Mengidentifikasi masalah pasien dengan diawali kalimat pembuka yang
03
tepat.
Mengkombinasikan pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. 04
Dengan hormat,
Perkenalkan, saya Galih Cahya Wijayanti, mahasiswi semester tujuh Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya. Saat ini saya sedang dalam proses menyelesaikan
tugas akhir berupa skripsi. Skripsi yang saya susun berjudul Modifikasi Checklist
Calgary Cambridge Guide Sebagai Panduan Komunikasi Dokter Pasien di Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi
Calgary Cambridge Guide agar lebih sederhana dan mudah diaplikasikan dalam
pembelajaran dan penilaian komunikasi dokter pasien di Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya menyesuaikan dengan kondisi dan kultur yang ada.
Calgary Cambridge Guide merupakan pedoman komunikasi berbasis bukti
yang menggambarkan dan mendefinisikan 71 keterampilan klinik dasar yang perlu
digunakan dalam komunikasi dokter pasien. Panduan ini telah digunakan secara luas
di berbagai negara sebagai sumber utama pembelajaran, penilaian, maupun penelitian
keterampilan komunikasi dokter pasien (Kurtz et al, 2003). Calgary Cambridge
Guide telah banyak diadaptasi untuk menilai pelaksanaan ujian akhir seperti OSCE
(Simmenroth et al, 2014). Calgary Cambridge Guide membagi proses konsultasi
menjadi beberapa tahapan secara sistematis dan komprehensif.
Prosedur pengambilan data penelitian ini terdiri dari expert panel, student
panel, focus group discussion dan diskusi dengan pakar komunikasi dokter pasien.
84
Tahap pertama adalah expert panel. Perwakilan dokter spesialis dari tiap divisi di
RSMH bertindak sebagai informan penelitian pada tahap ini. Informan diminta untuk
memilih sebanyak sepuluh sampai dua puluh poin dari 71 poin dalam checklist
Calgary Cambridge Guide yang menurut informan sesuai dan efektif diterapkan di
FK Unsri dan RSMH. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan bantuan dokter
spesialis maupun konsulen yang terpilih sebagai sampel untuk menjadi informan
dalam penelitian ini.
Segala identitas, jawaban, dan data yang informan berikan akan dirahasiakan
hingga akhir hayat dan hanya digunakan untuk keperluan akademik dan penelitian
semata. Dokter spesialis/konsulen boleh tidak ikut serta dalam penelitian ini apabila
tidak bersedia menjadi informan. Apabila bersedia, dokter spesialis/konsulen
dipersilakan untuk menandatangani kotak di bawah.
Dengan tanda tangan di bawah ini, maka saya menyatakan bersedia mengikuti
serangkaian kegiatan penelitian yang akan dilakukan sesuai prosedur yang telah
ditetapkan.
Palembang, .2015
(............)
85
LAMPIRAN 6
Lembar Persetujuan (Informed Consent) dan Pedoman Pelaksanaan Tahap
Student Panel dan Focus Group Discussion
Dengan hormat,
Perkenalkan, saya Galih Cahya Wijayanti, mahasiswi semester tujuh Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya. Saat ini saya sedang dalam proses menyelesaikan
tugas akhir berupa skripsi. Skripsi yang saya susun berjudul Modifikasi Checklist
Calgary Cambridge Guide Sebagai Panduan Komunikasi Dokter Pasien di Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi
Calgary Cambridge Guide agar lebih sederhana dan mudah diaplikasikan dalam
pembelajaran dan penilaian komunikasi dokter pasien di Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya menyesuaikan dengan kondisi dan kultur yang ada.
Calgary Cambridge Guide merupakan pedoman komunikasi berbasis bukti
yang menggambarkan dan mendefinisikan 71 keterampilan klinik dasar yang perlu
digunakan dalam komunikasi dokter pasien. Panduan ini telah digunakan secara luas
di berbagai negara sebagai sumber utama pembelajaran, penilaian, maupun penelitian
keterampilan komunikasi dokter pasien (Kurtz et al, 2003). Calgary Cambridge
Guide telah banyak diadaptasi untuk menilai pelaksanaan ujian akhir seperti OSCE
(Simmenroth et al, 2014). Calgary Cambridge Guide membagi proses konsultasi
menjadi beberapa tahapan secara sistematis dan komprehensif.
Prosedur pengambilan data penelitian ini terdiri dari expert panel, student
panel, focus group discussion dan diskusi dengan pakar komunikasi dokter pasien.
Tahap kedua adalah student panel dan FGD. Sebanyak dua kelompok yang terdiri
dari tujuh sampai Mahasiswa FK Unsri yang sedang menjalani kepaniteraan klinik
(co-ass) di RSMH bertindak sebagai informan penelitian pada tahap ini.
Pada tahap student panel peneliti akan menyajikan secara tertulis data kategori
middle yang didapatkan dari tahap expert panel. Informan diminta memilih lima dari
poin yang disajikan yang menurut informan penting dan efektif diterapkan di FK
86
Unsri dan RSMH serta meminta pendapat informan berapa alokasi waktu yang
diperlukan dalam proses konsultasi. Setelah melakukan tahap student panel,
kemudian informan membentuk FGD yang dipimpin seorang moderator. Pada tahap
FGD akan didiskusikan mengenai poin kategori middle yang didapatkan dari tahap
sebelumnya (expert panel), dengan rincian:
1. Informan diminta memilih poin kategori middle yang penting serta efektif
diterapkan di FK Unsri dan RSMH, kemudian menyebutkan alasan.
2. Meminta pendapat informan apabila hasil penelitian berupa modifikasi checklist
Calgary Cambridge Guide telah selesai dan valid, apakah informan bersedia
menggunakan dan menerapkannya di lapangan. Apabila tidak bersedia, hal apa
yang harus dilakukan oleh peneliti agar informan bersedia.
3. Meminta pendapat informan mengenai kesesuaian modifikasi untuk digunakan
sebagai penilaian OSCE di FK Unsri.
Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan bantuan mahasiswa kepaniteraan
klinik yang terpilih untuk menjadi informan dalam penelitian ini.
Segala identitas, jawaban, dan data akan dirahasiakan hingga akhir hayat dan hanya
digunakan untuk keperluan akademik dan penelitian. Mahasiswa kepaniteraan klinik
yang terpilih boleh tidak ikut serta dalam penelitian ini apabila tidak bersedia menjadi
informan. Apabila bersedia, mahasiswa kepaniteraan klinik dipersilakan untuk
menandatangani kotak di bawah.
Dengan tanda tangan di bawah ini, maka saya menyatakan bersedia mengikuti
serangkaian kegiatan penelitian yang akan dilakukan sesuai prosedur yang telah
ditetapkan.
Palembang, . 2015
(............)
LAMPIRAN 7
Pengantar Tahap Diskusi dengan Pakar Komunikasi
Dengan hormat,
87
LAMPIRAN 8
Hasil Expert Panel dan FGD
HIGH
88
Expert FGD
Panel
1 Menyapa dan menanyakan nama pasien. 14
2 Memperkenalkan diri, menyebutkan peran, dan sifat 12
wawancara, meminta persetujuan.
4 Mengidentifikasi permasalahan pasien, alasan utama 12
berkunjung, serta harapan yang ingin didapatkan dari
konsultasi dengan menggunakan pertanyaan terbuka.
MIDDLE
Poin Konten
LOW
LAMPIRAN 9
Modifikasi Checklist Calgary Cambridge (bagian 1 dan 2)
Bagian 1
95
Bagian 2
No. Tips
No. Konten
1 Menunjukkan rasa hormat, penuh perhatian, dan mengutamakan
kenyamanan pasien.
12 Dengarkan dan
Menyapa keluhan pasien dengan
menanyakan nama penuh
pasien,perhatian tanpa melakukan
memperkenalkan diri,
interupsi atau peran,
menyebutkan mengarahkan
dan sifatpasien.
wawancara, meminta persetujuan.
3. Menggunakan kalimat pertanyaan terbuka dan tertutup (Lebih tepatnya
2 Mengidentifikasi permasalahan pasien, alasan utama berkunjung, serta
dimulai dari pertanyaan terbuka lalu tertutup) dengan bahasa dan kalimat
harapan yang ingin didapatkan dari konsultasi dengan menggunakan
yang ringkas, mudah dimengerti dan hindari penggunaan istilah
pertanyaan terbuka
3 kedokteran.
Meminta pasien untuk menceritakan keluhan mulai dari awal keluhan
3 Menggunakan isyarat verbal dan non-verbal (bahasa tubuh, ucapan,
tersebut dirasa sampai berkunjung dengan menggunakan kata-kata
ekspresi wajah, emosi) dengan tepat.
sendiri.
4 Perilaku non-verbal
Melibatkan yang tepat:
pasien selama pemeriksaan fisik, menjelaskan prosesnya
- Kontak
dan mintamata, ekspresi
persetujuan wajah consent).
(informed
5 Menjelaskan dangerakan
- Postur, posisi, mendiskusikan pilihan serta prosedur misalnya ada
atau tidak
- Isyarat adanya
vocal sepertitindakan,
kecepatan,pemeriksaan tambahan (apabila ada,
volume, dan intonasi.
jelaskan bagaimana prosedurnya sampai pasien mengetahui hasilnya),
4 Menentukan dan mengeksplorasi secara tepat :
obat atau bedah, pengobatan tanpa obat (fisioterapi, cairan, konseling,
- Gagasan/ide pasien
bantuan berjalan), tindakan pencegahan,
- Kekhawatiraninformasi
pasien mengenai
dan setiap masalah/keluhan
6 Memberikan menjelaskan mengenai tindakan,
- Harapan pasien
pengobatan, tujuan dan manfaat terapi yang ditawarkan : nama/istilah
- Bagaimana setiap masalah/keluhan mempengaruhi
manfaat kehidupan pasien
tahap terkait, bagaimana kerjanya, dan keuntungan,
5 Struktur wawancara dalam urutan yang logis.
kemungkinan efek samping
76 Apabila membaca,
Pengamanan mencatat
terhadap hal atau
yangmenggunakan komputer menjelaskan
tidak diharapkan, tetap lakukan
tanpa mengganggu
kemungkinan hasil percakapan.
tak terduga. Apa yang harus dilakukan jika rencana
7 Menerima
tidak (mendengarkan)
berjalan pandangan
lancar, kapan dan bagaimanadan
cara perasaan pasien, jangan
mencari bantuan.
8 Pengecekan
menghakimi. terakhir untuk memastikan bahwa pasien mengerti, setuju
8 Menggunakan
dan empati untuk
nyaman dengan memahami
rencana komunikasi
serta tanyakan dan ada
apakah mengapresiasi
koreksi,
perasaan atau
pertanyaan kondisi
atau pasien.
hal lain yang belum jelas.
96
LAMPIRAN 10
Modifikasi Checklist Calgary Cambridge
No. Konten
Memulai Wawancara (Initiating the Session)
1 Menyapa dan menanyakan nama pasien, memperkenalkan diri
dan sebutkan peran.
97
dan hasilnya.
Penjelasan dan Perencanaan (Explanation and Planning)
5 Menjelaskan dan mendiskusikan pilihan serta prosedur (ada atau
tidaknya tindakan), pemeriksaan tambahan (jelaskan prosedurnya
sampai pasien mengetahui hasilnya), obat atau bedah, pengobatan
tanpa obat (fisioterapi, cairan, konseling, bantuan berjalan), dan
tindakan pencegahan.
- Memberikan saran dan pilihan daripada arahan
- Berikan pasien kesempatan untuk berkontribusi: bertanya,
menglarifikasi atau mengungkapkan keraguan
- Gunakan bahasa dan kalimat yang ringkas, mudah dimengerti dan
hindari penggunaan istilah kedokteran.
- Istilah kedokteran diperbolehkan, misalkan saat menyebut nama
penyakit, tindakan, dan obat (harus dijelaskan artinya).
6 Penjelasan mengenai tindakan, pengobatan, tujuan dan manfaat
terapi yang ditawarkan: nama/istilah, bagaimana kerjanya,
keuntungan, dan kemungkinan efek samping
- Gunakan bahasa dan kalimat yang ringkas, mudah dimengerti dan
hindari penggunaan istilah kedokteran.
- Istilah kedokteran diperbolehkan, misalkan saat menyebut nama
penyakit, tindakan, dan obat (harus dijelaskan artinya).
- Menentukkan dan mengeksplorasi gagasan, kekhawatiran, keluhan,
dan harapan pasien secara tepat (Saya mengerti kekhawatiran ibu..,
Saya paham mengenai kondisi ibu.)
7 Jelaskan kemungkinan hasil yang tidak diharapkan atau tak
terduga (apa yang harus dilakukan jika terjadi, kapan dan
bagaimana cara mencari bantuan)
Menutup Wawancara (Closing the Session)
8 Pengecekan terakhir untuk memastikan bahwa pasien mengerti,
setuju dan nyaman dengan rencana serta tanyakan apakah ada
koreksi, pertanyaan atau hal lain yang belum jelas.
- Berikan kesempatan kepada pasien untuk berkontribusi: bertanya,
99
LAMPIRAN 11.
Sertifikat Etik
100
LAMPIRAN 12.
Surat Izin Penelitian
101
LAMPIRAN 13
Surat Selesai Melakukan Penelitian
102
LAMPIRAN 14
Lembar Konsultasi Skripsi
103