Bab I, IV, Daftar Pustaka
Bab I, IV, Daftar Pustaka
KADERISASI MUHAMMADIYAH
(Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta)
Tahun 2013 2014
SKRIPSI
Disusun Oleh:
TANJUNG LIHAYATI
NIM: 09470106
1
Dokumentasi SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta
vi
PERSEMBAHAN
Tanjung Lihayati
DAFTAR ISI
D. Telaah Pustaka......................................................................... 7
xi
BAB II GAMBARAN UMUM SMP MUHAMMADIYAH 7
YOGYAKARTA ........................................................................... 30
F. Sarana Prasarana...................................................................... 48
G. Lingkungan ............................................................................. 50
MUHAMMADIYAH............................................................. 52
Muhammadiyah 7 Yogyakarta
Muhammadiyah ........................................................................... 60
b. Kurikulum ......................................................................... 65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
2013/2014
Yogyakarta
ba B Be
ta T Te
sa s| es titik atas
Jim J Je
ha h{ ha titik bawah
kha Kh ka and ha
Dal D De
ra R Er
Zai Z Zet
Sin S Es
Syin Sy esand ye
ta t} te titik bawah
Gain G Ge
fa F Ef
Qaf Q Qi
Kaf K Ka
Lam L el
Mim M em
Nun N en
Wawu W W
ha H Ha
Hamzah Apostrof
ya Y Ye
$ Ditulis iddah
C. Ta Marbtahdiakhir kata
a. Bila dimatikan ditulis h
D. Vokal pendek
Tanda vocal Nama Huruf latin Keterangan
------ Fathah A A
------ Kasrah I I
------ Dammah U U
E. Vokal panjang
Fath}ah + alif Ditulis A
1.
%.5-+ Ditulis Jhiliyyah
Fath}ah + ya mati Ditulis
2.
789: Ditulis Tans
Kasrah + y mati Ditulis
3.
;)1 Ditulis Karm
Dammah + wwu mati Ditulis
4.
1< Ditulis Furd
F. Vokal rangkap
Fathah + y mati Ditulis Ai
1.
;'9.= Ditulis Bainakum
Fathah + wwu mati Ditulis Au
2.
?> Ditulis Qaul
G. Vokal-vokal yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan
apostrof
;"@ Ditulis aantum
$ Ditulis uiddat
J. Pengecualian
Pedoman ini tidak berlaku jika:
a. Kosakata Arab biasanya dalam Bahasa Indonesia dan terkandung dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia (Kamus Umum Bahasa Indonesia),
contoh: Al-Quran, Nurbuat Tradisi, pemikiran tentang hukum Islam,
Hukum Islam, dan pengucapan.
b. Judul buku dengan bahasa Arab, tetapi telah berubah menjadi huruf latin
oleh penerbit, contoh: judul buku al-Hijab
c. Nama komposer yang menggunakan nama Arab, tetapi berasal dari Negara
yang menggunakan huruf latin, misalnya : Quraish Shihab, Ahmad Syukri
Soleh.
d. Nama penerbit di Indonesia, yang menggunakan bahasa Arab, misalnya
Hidayah Store dan Mizan Store.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tidak akan pernah mencapai sebuah peradaban yang tinggi. Karena hanya
dirinya, orang lain, dan Allah SWT. Oleh karena itu, pendidikan Islam selalu
Adabiyah yang didirikan Abdullah Ahmad di Padang tahun 1909 dan sekolah-
sekolah umum model Belanda (tetapi met de quran) yang didirikan oleh
1
Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama/Institut Agama Islam
Negeri Jakarta, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: 1986), hlm 72.
1
2
proses transformasi sosial sangat terkait erat dalam faktor sejarah pendidikan
baik yang berbasis keagamaan maupun yang non keagamaan yang bergerak
2
Azyumaryadi Azra, dalam pengantar Nurkholis Majid, Bilik-bilik Pesantren Sebuah
Potret Perjalanan, (Jakarta: Paramadina, 1997), hlm. xiv.
3
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Mutiara Sumber
Widya, Cet III. 1992), hlm. 10.
4
M.Rusli Karim, Dinamika Islam di Indonesia Suatu Tinjauan Sosial dan Politik,
(Yogyakarta: PT Hanindita, 1985), hlm. 39-40.
3
terjadi dalam organisasi ini dalam pengelolaan pendidikan Islam amat menarik
merupakan suatu fenomena modern saat didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan di
Yogyakarta pada tahun 1912. Ciri kemodernan tersebut nampak paling sedikit
anak panah Muhammadiyah yang ketika dilepas dari busurnya akan dapat
mengenai sasaran dan dapat memberikan warna pada sasaran yang dituju.6 Hal
5
Nur Halim Sumirat, Pembaharuan Sistem Pendidikan Islam Madrasah Muaillimin
Muhammadiyah Yogyakarta,Skripsi, Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2004, hlm. 7.
6
M Yusron Asrofie, Kyai Haji Ahmad Dahlan dan Kepemimpinannya, (Yogyakarta:
Yogyakarta Ofset, 1983), hlm. 51-56.
4
Aisyiyah (NA), Hizbul Wathan (HW), dan Tapak Suci (TS) yang diharapkan
merupakan penerapan dari konsep tentang pendidikan Islam itu sendiri. Yaitu
pendewasaan karakter pada setiap individu begitu besar. Sekolah atau lembaga
Dahlan tentang kader umat Islam yang ilmu agama dan ilmu umumnya
tekad untuk menjadi calon pendidik, mubaligh dan ulama yang mampu
B. Rumusan Masalah
Muhammadiyah 7 Yogyakarta?
1. Tujuan Penelitian
kader Muhammadiyah.
2. Kegunaan Penelitian
D. Telaah Pustaka
referensi dan menambah wawasan terkait dengan judul skripsi peneliti. Karya
ini lebih fokus pada model pengembangan perkaderan secara umum, mulai
2003. Skripsi ini lebih memfokuskan penelitian pada studi tentang sistem
meliputi tiga unsur yaitu input, proses dan output. Input dalam
dari sistem pengkaderan yaitu dapat diketahui hampir semua peserta kader
santri melalui pelatihan kader dai oleh LPKD yang terampil dan
7
Siti Nurcahyati, Model Pengembangan Perkaderan pada Madrasah Muallimaat
Muhammadiyah Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005.
8
Muhammad Muchsin, Sistem Pengkaderan Kepemimpinan Pondok Pesantren Studi
Pemikiran KH. Wahid Hasyim, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2003.
9
ini regenerasi kader dai dapat dilakukan dengan baik dan tepat waktu,
9
Yaya Farida Haris, Pengembangan Sumber Daya Santri Melalui Lembaga Pelatihan
Kader Dakwah (LPKD), Skripsi, Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006.
10
Sandy Susilo Ridjali, Proses Kaderisasi Corp Mubaligh Muhi (CMM), Skripsi,
Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010.
10
Yogyakarta.
E. Landasan Teoritik
11
Tri Hastuti, Peran Sekolah Dalam Membentuk Perilaku Keagamaan Siswa Kelas II
SMP N 2 Temon, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005.
11
penelitian.
a. Pengertian Muhammadiyah
tuntunan Islam.12
12
Yunus Abdul Paur, Perjuangan dan Pengabdian Muhammadiyah, (Jakarta: PT.
Pustaka Antara, 1989), hlm. 32.
13
M.Musfiqon, Kholil Agus, Pendidikan Kemuhammadiyahan Kelas XI, (Surabaya:
Dikdasmen PWM Jatim, 2013),hlm. 73.
12
b. Kepribadian Muhammadiyah
c. Sifat Muhammadiyah
14
Al-Asyari Deni, Selamatkan Muhammadiyah, (Yogyakarta: Naufan Pustaka, 2010),
hlm. 1.
15
M.Musfiqon, Kholil Agus, Pendidikan Kemuhammadiyahan Kelas XI, (Surabaya:
Dikdasmen PWM Jatim, 2013),hlm. 74.
16
Ibid., hlm. 79.
13
Islam.
kepentingannya.
10) Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.
berlangsung.17
filsafat hidup dan kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Fungsi Peranan:
melaksanakannya.
17
Yunus Abdul Paur, Perjuangan dan Pengabdian Muhammadiyah, (Jakarta: PT.
Pustaka Antara, 1989), hlm. 24.
18
Syamsu Yususf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Bandung:
Rosdakarya, 2002), hlm. 55.
15
peluang-peluang tersebut.19
a. Pengertian Kader
Perancis adalah cadre, yang berarti bagian inti tetap dari suatu
dan terlatih, yang merupakan inti atau tulang punggung dari kelompok
distorsi.Karena itu, disamping dia harus aktif secara fisik, dia juga
19
Abdul Syani, Sosiologi Skematika Teori dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993),
hlm.97.
20
Asep Punama Bahtiar, Membaca Ulang, hlm. 57.
16
4. Dasar Kaderisasi
sebagai penggantinya.
21
Muhammad Djazman, Muhammadiyah Peran Kader dan Pembinaannya, (Surakarta:
Muhammadiyah University Press, 1989), hlm. 13-14.
22
PP IRM, Sistem Perkaderan IRM, (Yogyakarta: LaPSI, 2004), hlm. 4.
23
Hadari Nawawi, Kepemimpinan Menurut Islam, (Yogyakarta: UGM Press, 2011), hlm.
112.
17
meninggal dunia.
5. Tujuan Kaderisasi
24
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Quran Departemen Agama Republik Indonesia, Al-
Quran dan Terjemahnya, Q.S. Maryam : ayat 4-6
18
tidak lahir dengan sendirinya, melainkan butuh usaha dan proses yang
cukup lama.
masing-masing.25
keterampilan dalam memimpin. Dua hal ini tidak bisa dipisahkan dalam
perkaderan, karena posisi kader itu sendiri adalah orang yang akan
25
Hadari Nawawi, Kepemimpinan Menurut Islam..., hlm. 191-192.
19
dan lain-lain.27
c. Teori humanistik
human relation.28
Adapun teori yang relevan dalam hal ini adalah formulasi teori
7. Unsur-Unsur Kader
a. Pengkader
b. Peserta kaderisasi
organisasi tersebut.
28
S. Pamudji, Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1985),
hlm.150.
21
c. Kurikulum kaderisasi
disusun dalam suatu susunan yang terpadu dan terkait dengan tujuan
pendidikan.
d. Materi kaderisasi
8. Kaderisasi Muhammadiyah
Contoh kegiatan perkaderan utama adalah Darul Arqam dan Baitul Arqam.
masing penyelenggara.
29
Tim Majelis Pendidikan Kader Muhammadiyah, Sistem Perkaderan Muhammadiyah,
(Yogyakarta: MPK PP Muhammadiyah), hlm. 44-45.
23
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
yang terlihat.
d. Kecakapan interaksi.31
2. Subyek Penelitian
30
Straus, Anselm & Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan
Tenik-teknik Teoritisasi Data (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm.7.
31
Ibid.,hlm.8.
32
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hlm.1.
24
Yogyakarta)
Yogyakarta)
Wawancara ini dilakukan baik secara face to face atau melalui telepon
valid dan akurat. Karena tujuan dari wawancara ini adalah untuk
a. Observasi
33
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2009), hlm. 320.
34
Straus, Anselm & Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan
Tenik-teknik Teoritisasi Data (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 320.
26
terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini menghindari kalau
b. Dokumentasi
sebagai sumber data karena banyak hal dokumen sebagai sumber data
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa dapat diceritakan
35
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2011), hlm.312.
36
Ibid., hlm. 329.
37
Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007),
hlm. 217.
38
Ibid.,hlm. 248.
27
Proses analisa data ini dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia
dan sebagainya.
reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi yaitu usaha
Setelah selesai tahap ini, mulailah tahap penafsiran data dalam bentuk
4. Triangulasi
39
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Jilid II Cetakan ke XII, (Bandung:
Alfabeta, 2009), hlm. 82.
40
Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),
hlm. 247.
28
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda, yang dapat
G. Sistematika Pembahasan
Yogyakarta yang meliputi letak geografis, sejarah singkat, visi dan misi,
struktur organisasi, keadaan guru dan karyawan, siswa, serta kondisi sarana
41
Ibid., hlm. 330-331.
29
Bab IV berisi penutup. Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari
bab ini agar dipertimbangkan mengenai masukan dari peneliti, baik bagi SMP
umum sekalipun. Serta bagian akhir terdapat daftar pustaka dan beberapa
PENUTUP
A. Kesimpulan
pola hidup dan pola berfikir kader. Sehingga tujuan khususnya adalah
105
106
Muhammadiyah.
kegiatan yang mana dapat dilihat dari dua hal yaitu Pertama adalah
faktor internal (berasal dari dalam diri peserta didik) yakni minat,
Kedua adalah faktor eksternal (yang berasal dari luar diri peserta didik)
dan guru sekalipun. Namun hal ini belum menjadi kesuksesan sebelum
B. Saran-saran
1. Sekolah
Muhammadiyah.
tinggal masing-masing.
2. Kepala Sekolah
ekstrakurikuler.
militan.
4. Peserta Didik
bermanfaat khususnya bagi diri sendiri dan umumnya bagi orang lain
atau masyarakat.
tinggal masing-masing.
109
C. Kata Penutup
dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan bagi penulis sendiri khususnya. Demikian pula semoga
skripsi ini dapat menjadi sumbangan pemikiran dan saran yang membangun
skripsi ini masih banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam penulisan skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Syani, Sosiologi Skematika Teori dan Terapan, Jakarta: Bumi Aksara,
1993.
Darajat Zakiyah, Dk. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1992.
Fakeh, Aunur Rohim dan Iip Wijayanto, Kepemimpinan Islam, Yogyakarta: UII
Press, 2001.
Hastuti, Tri, Peran Sekolah Dalam Membentuk Perilaku Keagamaan Siswa Kelas
II SMP N 2Temon, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta,2005.
Karim, M. Rusli, Dinamika Islam di Indonesia Suatu Tinjauan Sosial dan Politik,
Yogyakarta: PT. Hanindita, 1985.
110
111
Ridjali, Sandy Susilo, Proses Kaderisasi Corp Mubaligh Muhi (CMM), Skripsi,
Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010.
A. OBSERVASI
B. DOKUMENTASI
Yogyakarta
C. WAWANCARA
5) Apakah semua guru dan karyawan ikut berperan aktif dalam segala
kegiatan Muhammadiyah?
6) Program apa yang diberikan kepada guru untuk mencapai tujuan
Muhammadiyah?
Muhammadiyah 7 Yogyakarta?
Muhammadiyah?
11) Usaha pembinaan kader apa saja yang dilakukan langsung oleh
Muhammadiyah?
Muhammadiyah 7 Yogyakarta?
kendala tersebut?
Yogyakarta?
8) Apakah semua guru dan karyawan ikut berperan aktif dalam segala
kegiatan Muhammadiyah?
sekolah ini?
Yogyakarta?
3) Bagaimana program pembelajaran di SMP Muhammadiyah 7
Yogyakarta?
5) Apa saja bentuk program kerja pada organisasi intra tersebut yang
Yogyakarta?
lingkungan sekitar?
Yogyakarta?
Yogyakarta?
7) Bagaimana peran ekstrakurikuler HW dalam meningkatkan nilai
mengikuti ekstrakurikuler?
(Cabang/Daerah)?
Wilayah/Pusat?
Yogyakarta?
Yogyakarta?
mengikuti ekstrakurikuler?
9) Apakah siswa mengikuti kegiatan pada tingkat atas
(Cabang/Daerah)?
Cabang/Daerah/Wilayah/Pusat?
Yogyakarta?
Yogyakarta?
Yogyakarta?
sekolah ini?
IPM?
Daerah,Wilayang,Pusat)
8. Komite Sekolah
Muhammadiyah 7 Yogyakarta?
Muhammadiyah 7 Yogyakarta?
Muhammadiyah 7 Yogyakarta?
sekolah?
9. Alumni SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta
Yogyakarta?
Yogyakarta!
Lampiran II
Catatan Lapangan 1
Deskripsi Data :
Dari dokumen yang ada dapat diperoleh data bahwa SMP Muhammadiyah
7 Yogyakarta yang terletak dia atas tanah seluas 5.236 m2 dengan terdapat
Interpretasi :
Purbayan Kecamatan Kotagede Kota Yogyakarta Kode Pos 55173 dengan tingkat
kepadatan rendah ada di sisi selatan. Posisi kompleks sekolah secara terperinci
Deskripsi Data :
Wawancara kali ini merupakan yang pertama dengan informasi dan peneliti
Yogyakarta.
diatas tanah seluas 5.236 m2 yang merupakan tanah wakaf dari keluarga Bapak
sebelahnya. Pendirian sekolah dimonitori oleh Bapak Asari Anwar yang pada
Kotagede bagian pengajaran dengan Bapak Bachrun Nawawi yang pada waktu itu
didirikan sekolah menengah Muhammadiyah. Namun 2 kali juga mati atau bubar.
Deskripsi Data :
organisasi, data-data guru, karyawan dan jumlah siswa serta meminta beberapa
guru, siswa dan karyawan, sarana prasarana yang ada di SMP Muhammadiyah 7
Yogyakarta.
Interpretasi :
sarana prasarana yang ada di SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta dan juga data
prestasi yang pernah dicapai dan diraih SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta yaitu
Sumber Data :-
Deskripsi Data :
Interpretasi :
pun sangat strategis dan mempermudah peserta didik dalam pendidikannya karena
sebagai penunjang dalam belajar, ruang UKS yang nyaman, fasilitas olahraga
Deskripsi Data :
dengan mengoptimalkan seluruh warga sekolah yaitu peserta didik, guru dan staf
sehari-hari. Bapak kepala sekolah juga memberikan respon yang sangat positif
sangat didukung sekali oleh pihak sekolah dalam hal ini pihak sekolah secara
bekerjasama meningkatkan perannya. Namun hal ini belum dijadikan tolak ukur
kesuksesan sebelum para peserta didik mampu membuktikan diri sebagai kader
persyarikatan.
Interpretasi :
Kotagede
Deskripsi Data :
Informan adalah Waka PAI dan beliau juga sebagai guru mata pelajaran
saja yang dilakukan selaku waka PAI dan sebagai pembimbing ekstra keagamaan
selain itu juga bagaimana peran PAI dalam mencetak kader Muhammadiyah yang
militan.
Dari hasil wawancara tersebut terungkap bahwa upaya dan peran yang
siswa adalah dengan menerapkan kegiatan sesuai program dan kurikulum yang
ada di SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Selain itu peran PAI di sini seperti
mengadakan ekstrakurikuler baca tulis Al-quran yang biasanya guru PAI selain
Peran yang dilakukan Waka PAI dan guru PAI sesuai dengan kurikulum.
khoiro ummah.
Catatan Lapangan 7
Deskripsi Data :
tugas Waka kesiswaan ini bekerjasama dengan guru, wali kelas dan pelatih
ekstrakurikuler. Memulai dari latar belakang, tidak semua siswa berlatar belakang
ekstrakurikuler wajib dan pilihan, diantaranya Hizbul Wathan dan Tapak Suci.
Selain itu ada ekstrakurikuler pilihan, yaitu marchingband, sepak bola, futsal,
Interpretasi :
terhadap siswa untuk menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi juga yang
berkarakter.
Catatan Lapangan 8
Jam : 12.00
Deskripsi Data :
terhadap siswa.
peran yang dilakukan oleh pembina IPM dalam mencetak kader Muhammadiyah
yang berkarakter adalah program kegiatan yang sudah sesuai dengan AD/ART
IPM menurut Tanfidz Muktamar IPM XVIII tahun 2012 khususnya program
Interpretasi :
Deskripsi Data :
pimpinan ranting IPM hingga usaha yang dilakukan untuk memajukan kejayaan
IPM. Dari wawancara tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan untuk
tanggungjawab bersama antara lain siswa kelas 7, 8 dan 9. Usaha yang dilakukan
adalah menjalankan program yang telah dirancang melalui rapat kerja yang
diadakan setiap tahun ajaran baru setelah melalui beberapa proses pemilihan
pengurus. Kemandirian adalah andalan bagi anggota dan pengurus IPM di SMP
Muhammadiyah 7 Yogyakarta.
Interpretasi :
Salah satu tujuan menulis disini adalah menunjukkan bahwa kegiatan IPM
Deskripsi Data :
kemajuan Hizbul Wathan dalam era global saat ini. Selain itu juga bagaimana
jadwal dan kurikulum yang ada dalam Hizbul Wathan. Kegaiatan ini dilaksanakan
seminggu sekali di halaman sekolah. Untuk kelas VII latihan dilaksanakan pada
hari Jumat, kelas VIII latihan pada hari Kamis dan untuk kelas IX latihan pada
hari Rabu. Kegiatan Hizbul Wathan tidak hanya dilaksanakan di halaman sekolah,
namun setiap tahun sekali diadakan di Makam Raja Imogiri dengan berjalan kaki.
Peluang untuk mengikuti kegiatan lapangan Hizbul Wathan sangat terbuka lebar
bagi peserta didik, karena di wilayah SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta ini
terdapat Pimpinan Cabang Hizbul Wathan yang bisa diikuti oleh siapapun yang
menginginkannya.
Interpretasi :
Deskripsi Data :
Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai kepada Kak Yudi. Informan adalah
mengajar tapak suci beserta dua rekannya dan dibantu oleh alumni SMP
didik yang sudah terjadwal oleh masing-masing kelas. Kelas VII latihan pada hari
Rabu dan kelas VIII latihan pada hari Jumat. Menurut Kak Yudi pembinaan rutin
dilaksanakan dengan penyampaian materi tapak suci dari kelimuan, beladiri dan
prestasi dengan membina fisik dan mental peserta didik. Selanjutnya untuk
menambah wawasan dan pengalaman diadakan uji coba dan latihan bersama
dengan sekolah lain. Terkait dengan kaderisasi Muhammadiyah, Tapak Suci SMP
disekolah lainnya.
Interpretasi :
dan bakat peserta didik. Upaya yang dilakukan oleh pelatih Tapak Suci
Deskripsi Data :
1980 yang masih bertempat di Masjid Perak Kotagede. Beberapa hal menarik
yang beliau dapat disana, mulai dari kekeluargaan, kesibukan, sekolah tidak
pernah libur dan lain sebagainya. Menurut Pak Akhid, konsep perkaderan saat ini
Berawal dari itu beliau memulai berorganisasi yaitu dengan mengikuti kegiatan
Menengah.
Muhammadiyah.
Interpretasi :
Foto Kegiatan
NIM : 09470106
ijazah Strata Satu saya). Seandainya suatu hari nanti terdapat instansi yang
Tanjung Lihayati
NIM : 09470106
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis,
Tanjung Lihayati