Anda di halaman 1dari 2

PENENTUAN BIAYA MINIMUM

KEGIATAN PENGUPASAN OVERBURDEN PADA


PENAMBANGAN BATUBARA BERDASARKAN BEBERAPA
NILAI POWDER FACTOR DI PT. NUSA ALAM LESTARI
SAWAH LUNTO SUMATERA BARAT

SARI

PT. Nusa Alam Lestari adalah Perseroan Terbatas dalam Negeri.


Pada Tahun 2003 ninik mamak menyerahkan 100 Ha (tanah ulayat)
kepada PT. Nusa Alam Lestari untuk kegiatan penambangan. Pada
tahun 2006 PT. Nusa Alam Lestari mendapatkan legalitas untuk
eksploitasi melalui keputusan Walikota Sawahlunto Nomor : 05.03.
PERINDAGKOP. TAHUN 2006, tanggal 27 Maret 2006 Tentang
Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (KW 1337 NAL 3602)
dengan luas kurang lebih 100 Hektar dan berlaku selama 7 tahun.
Dalam kegiatan penambangan, kendala yang dihadapi adalah
batuan keras yang terdapat pada area penambangan PT. Nusa Alam
Lestari tidak seluruhnya mampu digali dengan excavator. Oleh karena
itulah kegiatan pemboran dan peledakan harus dilakukan untuk
memberaikan batuan keras tersebut. Pada saat ini PT. Nusa Alam
Lestari belum mancapai hasil yang optimal dalam melakukan peledakan
yang disebabkan oleh beberapa faktor penghambat, diantaranya geometri
peledakan yang tidak sesuai, dan jarak lokasi peledakan dengan
pemukiman penduduk yang sangat dekat.
Rata-rata geometri peledakan yang diterapkan dilapangan
mempunyai parameter yaitu tinggi jenjang (L) : 3,9 m, Burden (B) : 5 m,
Spacing (S) : 6 m, Stemming (T) : 2,65 m, Subdrilling (J) : 1 m dan
kedalaman lubang ledak : 5 m. Sedangkan Powder Factor yang
digunakan berbeda-beda antara lokasi satu dengan lokasi yang lain.
tergantung jarak lokasi peledakan ke pemukiman penduduk.
Jika Powder Factor yang digunakan berbeda untuk setiap lokasi
peledakan, maka biaya yang dikeluarkan akan berbeda pula. Dari
pengolahan data yang ada, hasil biaya pengupasan Overburden minimum
untuk PC 400 terletak pada nilai Powder Factor 0.12 (Kg/BCM) yaitu
sebesar Rp 8.327,99 /BCM sedangkan untuk PC 300 terletak pada nilai
Powder Factor 0.1 (Kg/BCM) yaitu sebesar Rp 7.215,88 /BCM.

i
DETERMINATION OF MINIMUM COST
ANALYSIS OF OVERBURDEN ACTIVITY
BASED ON SOME VALUE OF POWDER FACTOR
IN PT. NUSA ALAM LESTARI
SAWAH LUNTO, WEST SUMATERA

ABSTRACT

PT. Nusa Alam Lestari is Domestic Limited Company. In 2003, ninik


mamak give on 200 Ha (land of area) to PT.Nusa Alam Lestari for the
activity of mining. In 2006, the PT. Nusa Alam Lestari was taking in the
legality of exploitation by way of decree of Sawah Lunto Major Number:
05.03.PERINDAGKOP. THE YEAR 2006, date 27 March 2006 concerning
the Issue of Exploitation Mining Authority (KW 1337 NAL 3602) in
approximately 100 Hectare and being in effect for 7 years.
In such a mining activity, the constraint encountered is hard core on
mining area of PT. Nusa Alam Lestari; indeed, any excavator cannot to dig
completely it. Consequently, both drilling and explosion are necessary to
disperse the hard core. PT. Nusa Alam Lestari today have not achieve
optimal performance in explosion due to some such inhibiting factors as
unsuitable explosion geometry and extremely short distance between
explosion location and population settlement.
Explosion geometry applied, on average, in field have parameters:
ladder height (L): 3.9 m, Burden (B): 5 m, Spacing (S): 6 m, Stemming (T):
2.65 m, subdrilling (J): 1 m, and depth of explosion hole: 5 m. While Powder
Factor used is differ in one location and others, depending on distance of
explosion location to population settlement.
If Powder Factor used is differing to any explosion location, the cost
spent on might be different. In light of the existing data processing, the
performance of minimum Overburden analysis cost for PC 400 lay on
Powder Factor of 0.12 (Kg/BCM), Rp 8,327.99 /BCM, and for PC 300 lay on
Powder Factor of 0,1 (Kg/BCM), Rp 7,215.88 /BCM.

Anda mungkin juga menyukai