Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Promosi adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi persepsi

konsumen. Tujuan promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta


mengingatkan konsumen tentang perusahaan dan produknya. Tujuan melakukan promosi dapat
dihubungkan dengan peran khusus setiap komponen dalam pemasaran. Promosi penjualan
seperti pameran dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan dalam bauran promosi
(Cravens, 1995).

Pengertian Promosi Menurut Para Ahli - Menurut Basu Swastha (1984) promosi adalah arus
informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

Studi Kopalle dan Lehmann (1995) dan penelitian yang dilakukan Andrews (1989) tentang
pengaruh promosi terhadap kualitas produk baru menyimpulkan kepercayaan dan penilaian
konsumen terhadap kualitas dapat dibangun dengan membina hubungan erat antara produsen
dengan konsumen melalui pendekatan strategi promosi yang tepat.

Promosi dapat diukur melalui daya tarik promosi, jangkauan promosi, frekuensi promosi dan
efektifitas promosi. Promosi menyebabkan konsumen lebih sensitive terhadap harga dan
signal promosi berpengaruh positif pada perilaku konsumen dalam pemilihan suatu produk.

Mela dan Gupta (1997: 252) mengembangkan bermacam-macam model parameter yang
mempengaruhi timbulnya pembelian dan kuantitas pembelian untuk mengetahui dengan pasti
apakah peningkatan promosi telah mempengaruhi keputusan pembelian ulang produk dalam
jangka panjang. Promosi yang dilakukan secara menarik akan memudahkan konsumen dalam
menilai suatu produk karena konsumen dihadapkan pada beberapa spesifikasi produk dengan
keunggulan masing-masing.

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan memiliki berbagai macam
tujuan yaitu :

1. Modifikasi tingkah laku


Kegiatan promosi diharapkan dapat menciptakan image produk kepada masyarakat, dengan
produk yang sudah dikenal oleh masyarakat diharapkan dapat mempengaruhi keputusan
pembelian masyarakat terhadap produk yang sudah dikenalnya.

2. Memberitahu
Kegiatan promosi juga bertujuan untuk memberitahukan keberadaan produk di masyarakat,
hal ini bermanfaat terutama pada produk baru yang sedang diluncurkan di pasaran, dengan
promosi diharapkan masyarkat mendapatkan informasi tentang keberadaan suatu produk.

3. Membujuk
Kegiatan promosi yang efektif kepada konsumen mampu membawa manfaat persuasif
(membujuk) sehingga setelah konsumen mendapatkan informasi yang lengkap tentang
produk yang ditawarkan diharapkan dapat berubah pola pikirnya dan memutuskan untuk
membeli produk yang ditawarkan.

4. Mengingatkan
Kegiatan promosi bermanfaat pula sebagai pengingat terhadap produk perusahaan yang sudah
beredar dimasyarakat tetapi selama ini kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat luas,
hal ini dikarenakan kegiatan promosi yang tidak terencana dengan baik dalam sebuah strategi
yang tepat.a

Hubungan Promosi dengan Keputusan Pembelian

Studi Kopalle dan Lehmann (1995) dan penelitian yang dilakukan Andrews (1989) tentang
pengaruh promosi terhadap permintaan barang menyimpulkan bahwa kepercayaan dan
penilaian konsumen terhadap produk dapat dibangun dengan membina hubungan erat antara
produsen dengan konsumen melalui pendekatan strategi promosi yang tepat.

Mela dan Gupta (1997: 252) mengembangkan bermacam-macam model parameter yang
mempengaruhi timbulnya permintaan dan kuantitas pembelian untuk mengetahui dengan
pasti apakah peningkatan promosi telah mempengaruhi keputusan pembelian ulang produk
dalam jangka panjang yang akan meningkatkan permintaan akan produk di pasaran. Promosi
yang dilakukan secara menarik akan memudahkan konsumen dalam menilai suatu produk
karena konsumen dihadapkan pada beberapa spesifikasi produk dengan keunggulan masing-
masing.
Daftar Pustaka - Pengertian Promosi Adalah Menurut Para Ahli Tujuan Penjualan

Craven, Davids W. 1995. Pemasaran Strategi, Jilid 1-2 (Edisi Terjemahan). Erlangga.

Basu Swastha Dharmestha, 1999, Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai
Panduan Peneliti, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14, No.3, 73-88.

Koppale K, Preveen, and Lehman Donald R. 1995. The Effects of Advertised Quality on
Expectation about New Product Quality. Journal of Marketing Research. Vol. XIV, march.

Andrew, J.C., 1989. The Dimensionality of Belefs Toward Advertising General. Journal
Advertising. Vol. 18. h. 26-35

Mela, Carl F., Sunil Gupta and Donald R. Lehmann. 1997. The Long Term Impact of
Promotion and Advertising on Sunsumer Brand Choice, Journal of Marketing Research. Vol
XXXIV. P. 248 261
http://www.sarjanaku.com/2013/04/pengertian-promosi-adalah-menurut-para.html
Aktivitas Marketing Above The Line dan
Below The Line

Suka liat SPG rokok yang bening-bening turun ke jalan? Produk rokok yang dijual biasanya bukan
keluaran perusahaan ecek-ecek lho, melainkan perusahaan rokok kelas kakap. Kenapa perusahaan
tersebut menerjunkan SPG-SPG yang pating blewer tersebut untuk turun langsung ke jalan? Itu
merupakan salah satu aktivitas marketing, untuk lebih dekat dengan konsumen sekaligus menggali
informasi yang dibutuhkan perusahaan dari pelanggan langsung.

Above The Line (ATL) adalah aktifitas marketing/promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen
pusat dengan menggunakan media lini atas sebagai upaya membentuk brand image yang diinginkan,
contohnya : iklan di Televisi dengan berbagai versi. Sifat ATL merupakan media tak langsung yang
mengenai audience, karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience.

Below The Line (Media Lini Bawah) adalah segala aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di
tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya aware
dengan produk kita, contohnya : program bonus/hadiah, event, pembinaan konsumen dll.

Semua aktifitas ini biasanya dilakukan oleh kantor perwakilan di daerah yang menjadi area
pemasarannya. Pada intinya aktifitas BTL selalu bertujuan untuk mendukung dan memfollow up
aktifitas ATL.

Sifat BTL merupakan media yang langsung mengena pada audience karena sifatnya yang
memudahkan audience langsung menyerap satu produk/pesan saja.

Below The Line ( BTL) adalah segala aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat
retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya aware dengan
produk kita, contohnya : program bonus/hadiah, event, pembinaan konsumen dll. Semua aktifitas ini
biasanya dilakukan oleh kantor perwakilan di daerah yang menjadi area pemasarannya. Pada intinya
definisi below the line adalah bentuk iklan yang tidak disampaikan atau disiarkan melalui media
massa, dan biro iklan tidak memungut komisi atas penyiarannya/pemasangannya. Kegiatan promosi
below the line suatu brand paling banyak dilakukan melalui beragam event. Dengan event ini,
konsumen akan berhubungan langsung dengan brand, sehingga bisa terjadi komunikasi antara brand
dengan konsumen. Beragam pendekatan dalam melakukan brand activation ini sudah banyak
dilakukan.

Selain Below the Line dan Above the Line, belakangan dikenal juga istilah Through the Line. Istilah
The Line pada awalnya digunakan akuntan untuk membedakan biaya promosi yang besar dan kecil.
Namun seiring dengan perkembangan jalan dan Horizontalisasi marketing, maka dikenal istilah
Through the Line yang merupakan aktivitas kreatif yang berdampak luar biasa.

http://www.ekomarwanto.com/2013/05/aktivitas-marketing-above-line-dan.html

Anda mungkin juga menyukai