Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan merupakan bertambahnya
jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur atau suatu
peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluru/sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan
merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan
belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut dikelompokan
menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang meliputi
faktor genetis (hereditas) dan faktor fisiologis, sedangkan faktor eksternal atau faktor lingkungan
merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem.
Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah
cahaya matahari.

Cahaya matahari merupakan sumber kehidupan karena cahaya dapat memberikan kita banyak manfaat
juga sebagai bintang berdekatan dengan bumi dengan jarak 149.680.000 (Km). Cahaya matahari sangat
dibutuhkan oleh tumbuhan hijau karena cahayanya dapat menghambat pertumbuhan dan juga cahaya
dapat menguraikan auksin (suatu hormone pada tumbuhan). Hal ini dapat kita lihat pada tumbuhan
yang berada di tempat gelap akan lebih cepat tinggi dan daunnya tidak terlalu hijau dari pada tumbuhan
di tempat terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.

Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada setiap tanaman. Ada jenis-jenis tumbuhan
yang memerlukan cahaya penuh dan ada pula yang memerlukan remang-remang untuk
pertumbuhannya. Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan tumbuhan. Namun teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika kita belum
mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita. Selain itu, masing banyak siswa dan siswi yang belum
dapat menjelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Untuk itu, penulis mengadakan penelitian untuk lebih mengetahui dan membuktikan kebenaran teori
tersebut.

Dengan berlandaskan teori tersebut, didalam penelitian ini, penulis akan mengamati pertumbuhan dan
perkembangan biji jagung.
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat dirumuskan suatu masalah sebagai
berikut:

Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan jagung?

Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan jagung?

C. Hipotesis

Ada.

Intensitas cahaya berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya pertumbuhan yang dialami oleh tanaman
jagung.

D. Tujuan Penelitian

Mengetahui adanya pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman jagung.

Mengetahui bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman jagung.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman, terutama jagung agar tanaman yang dihasilkan
mendapatkan kualitas yang baik sehingga tanaman tersebut dapat memberikan keuntungan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan proses kenaikan volume sel yang bersifat Irreversibel (tidak kembali pada
keadaan semula), terjadi karena adanya pertambahan dan pembelahan sel secara mitosis dan
pembesaran sel karena adanya penambahan substansi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (dari dalam) meliputi gen dan hormon,
sedangkan faktor eksternal (dari luar) meliputi nutrisi, suhu, cahaya, kelembaban.

Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel
dan protoplasma. Untuk mengukur pertumbuhan tanaman digunakan alat yang disebut busur tumbuh
atau auksanometer. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga
tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon tumbuhan akan
berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang
pohon yang kokoh atau rumput yang mudah digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan
adalah morfogenesis.

2. Perkecambahan

Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki
kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah
bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula.

a. Tahapan Perkecambahan

Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan,
antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan
makanan terlarut dan hormon ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).

Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon
membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa.

Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan
hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah
molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino digunakan untuk membuat molekul protein baru
bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi
glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel
sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.

Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan glukosa saat
proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati menyebabkan biji kehilangan
bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka
dan mulai melakukan fotosintesis.
b. Macam perkecambahan

-Perkecambahan Epigeal

Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau
hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat keatas tanah, misalnya pada
jagung. Perkecambahan ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri),
contoh: kacang hijau, kacang kedelai, kapas.

-Perkecambahan Hipogeal

Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehinga
daun lembaga ikut tertarik keatas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah. Umumnya terjadi pada
biji monocotyleddoneae, contoh: Jagung, padi. dan Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri.

c. Cahaya Matahari

Cahaya matahari merupakan sinar/cahaya yang berasal dari matahari, yang digunakan oleh tanaman
hijau untuk fotosintesis dan membuat makanan. Tanpa cahaya matahari, tidak akan ada kehidupan di
bumi. Sinar matahari bisa berakibat baik maupun buruk kepada organisme. Misalnya, suatu tanaman
memerlukan cahaya matahari untuk tumbuh hijau. Dengan air tanpa cahaya matahari, tanaman akan
tumbuh tinggi dengan cepat, namun akan terlihat kuning dan kekurangan air meskipun daunnya terasa
amat basah.

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, salah satu
faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak
selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena
cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat
gelap disebut etiolasi.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilakukan dirumah salah satu anggota kelompok yang bertempat di lingkungan
Suranadi, kecamatan Narmada.

2. Waktu Penelitian

Penilitian dilaksanakan dari tanggal 20 s/d 26 agustus 2013.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Cahaya Matahari

2. Variabel Terikat

Kacang hijau

3. Variabel Kontrol

Kacang hijau yang ditempatkan pada tempat gelap

Kacang hijau yang ditempatkan pada tempat terang

C. Pengumpulan Data

1. Alat dan Bahan

-Alat

Alat tulis

Alat ukur (penggaris)

Gelas air mineral bekas 2 buah

-Bahan

Air

Bibit kacang hijau 5 biji/gelas

Kapas

2. Metode Penelitian
Pengamatan kenaikan tinggi biji kacang hijau di mulai pada hari ke-3 dalam kurun waktu 7 hari masa
tanam.

3. Teknik Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan terlebih dahulu menyiapkan biji kacang hijau dengan umur, berat dan
ukuran yang hampir sama pada media yang telah disiapkan. Tiap-tiap pot ditanami 5 biji kacang hijau.
Kemudian diberikan perlakuan yang sama pada masing-masing pot plastik yaitu pemberian air dua
sendok makan setiap harinya tepatnya satu sendok makan pada pagi hari dan satu sendok makan pada
sore hari. Setelah batang biji kacang hijau mulai tumbuh dilakukan pengukuran panjang batang
menggunakan penggaris.

4. Cara Kerja

Siapkan 2 buah gelas air mineral bekas sebagai tempat untuk menanam biji kacang hijau.

Masukkan kapas yang sudah dibasahi terlebih dahulu ke dalam masing-masing gelas sebagai media
tanamnya.

Masukkan masing-masing 5 biji kacang hijau ke setiap gelas yang tersedia.

Beri label pada masing-masing gelas tersebut dengan label "Gelap" dan "Terang".

Letakkan gelas yang sudah diisi dengan kacan hijau tersebut pada lingkungan yang berbeda, yaitu gelas
dengan label "Terang" ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari penuh, sedangkan gelas
dengan label "Gelap" ditempatkan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari.

Ukur panjang pertumbuhan masing-masing tanaman saat tubuh tanaman tersebut mulai tumbuh di atas
permukaan tanah.

Pengukuran panjang pertumbuhan tanaman dilakukan selama 7 hari masa tanam.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA

A. Tabel Hasil Pengamatan

Pot

Pencahayaan
Kenaikkan Tinggi Tanaman Kacang Hijau (cm) pada Pengukuran ke-

Rata-rata (cm)

Total Tinggi Tanaman (cm)

Keterangan

Gelap

2,60

1,40

2,50

2,45

2,28

8,95

Semua biji berkecambah pada hari ke-2, dan muncul daun pada hari ke-3.

Terang

1,85

1,60

1,56

1,70

1,68

6,71
Semua biji berkecambah pada hari ke-2, dan semua biji muncul daun pada hari ke-3.

B. Analisis Data

Tanaman kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap dan terang sama-sama tumbuh dan berkecambah
pada hari ke-2 dan mulai tumbuh batang pada hari selanjutnya. Tetapi, pada tanaman kacang hijau yang
tumbuh di tempat yang gelap, lebih tinggi daripada kacang hijau yang tumbuh di tempat terang.

Pada hari ke-7 ketinggian tanaman yang tumbuh di tempat gelap mencapai 8,95 cm sementara tanaman
yang tumbuh di tempat terang hanya mencapai 6,71 cm. Perbedaan terjadi pada warna daun yang
muncul pada masing- masing tanaman, pada tanaman yang tumbuh di tempat gelap warna daunnya
kuning seperti tanaman layu. Sedangkan pada tanaman yang ditempatkan pada tempat yang terkena
sinar matahari penuh mempunyai daun berwarna hijau segar.

C. Pembahasan

Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis.Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area
gelap) batangnya lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan
fotosintesis. Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan segar. Daun tanaman-tanaman yang
kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam kekuningan dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya.
Daun tanaman yang cukup cahaya lebih lebar, hijau segar.

Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja lebih aktif daripada tanaman
yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang berada di tempat yang gelap terjadi pemanjangan sel. Di
tempat yang terang hormon auksin mudah rusak oleh intensitas cahaya yang tinggi. Di tempat yang
terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di tempat yang gelap terjadi etolasi
(pemanjangan diujung melekuk). Jadi, hormon mempercepat pertumbuhan batang dan cahaya
menghambat pertumbuhan.

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan

Pada penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Hipotesis kami yang menyatakan bahwa ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan yang dialami
tanaman kacang hijau adalah benar.

Hipotesis kami yang menyatakan bahwa intensitas cahaya berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya
pertumbuhan yang dialami oleh tanaman kacang hijau adalah benar. Hal itu terlihat dari kacang hijau
yang di tanam di tempat gelap mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan
tanaman kacang hijau yang ditempatkan pada tempat yan terang. Hal ini di sebab kan karena hormon
auksin sangat cepat berkembang di tempat gelap.

B. Saran

Untuk memperoleh hasil tanaman yang baik, diperlukan pencahayaan dan nutrisi yang cukup dari proses
fotosintesis agar pertumbuhan suatu tanaman dapat optimal. Untuk lebih optimalnya, kita dapat
menggabungkan kedua metode, yaitu dengan menempatkan tanaman kacang hijau pada tempat yang
gelap saat masih berupa biji agar dapat dengan cepat mengalami perkecambahan kemudian kita dapat
memindahkannya ke tempat yang mendapatkan sinar mataari yang cukup setelah tanaman mulai
tumbuh batang dan daunnya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Syamsuri, Istamar., dkk. 2006. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Syamsuri, Istamar., dkk. 2004. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

LAMPIRAN

Gambar 1. Perbedaan pertumbuhan masing-masing tanaman sesuai intensitas cahaya yang diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai