Jbptunikompp GDL Ericadwija 36839 5 Unikom - e I PDF
Jbptunikompp GDL Ericadwija 36839 5 Unikom - e I PDF
STUDI PUSTAKA
manusia dan barang yang digunakan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat
prasarana dan sarana transportasi yang memadai agar pergerakan tersebut bisa
berlangsung dengan kondisi aman, nyaman, lancar, serta ekonomis dari segi
waktu dan biaya. Moda yang biasanya digunakan dalam transportasi dapat
dikelompokkan atas moda yang berjalan di darat, berlayar di perairan laut dan
Moda transportasi udara mempunyai karakteristik kecepatan yang tinggi dan dapat
melakukan penetrasi sampai keseluruh wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh
II - 1
II - 2
Transportasi laut sebagai salah satu bagian dari jaringan moda transportasi air
mampu mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah besar dan jarak jauh
antar pulau dan antar negara dengan menggunakan kapal laut, perahu kecil, dan
lain-lain.
Moda transportasi darat merupakan bagian dari system transportasi yang terdiri
dari moda angkuatn jalan raya dan moda angkutan jalan/rel kereta api.
Kereta api secara umum adalah bentuk transportasi rel yang terdiri dari
transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun
II - 3
keunggulannya karena tidak terganggu dengan lalu lintas lainnya, tetapi di lain
pihak menjadikan kereta api menjadi angkutan yang tidak fleksibel karena
jaringannya terbatas.
adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun
ruang, mempunyai faktor keamanan yang sangat tinggi serta lebih efisien
dibandingkan dengan moda transportasi jalan untuk angkutan jarak jauh dan untuk
Sarana Kereta Api merupakan alat produksi untuk menghasilkan jasa angkutan
a. Lokomotif
Lokomotif adalah bagian dari rangkaian kereta api di mana terdapat mesin
merupakan kereta rel yang bergerak dengan sistem propulsi motor listrik. Di
Kereta Rel Diesel adalah Unit kereta api yang terdiri dari beberapa gerbong
d. Kereta Penumpang
e. Gerbong Barang.
atau jasa yang diperlukan untuk menghasilkan jasa angkutan. Menurut F.H
Woodword (1982) ada dua bidang biaya yang dipakai dalam menganalisa biaya
operasi kendaraan yaitu biaya tetap dan tidak tetap. Menurut Chesher dan
Horrison (1987), biaya operasi kendaraan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
Untuk perhitungan biaya operasi Kereta Api dihitung secara penuh dengan
standar operasional dan biaya yang digunakan dalam perhitungan biaya pokok
penumpang.
Struktur biaya Kereta Api (KA) diperoleh dari biaya pokok yang merupakan
penjumlahan dari biaya modal, biaya operasi dan biaya perawatan. Berikut adalah
1. Modal
Yaitu biaya yang digunakan untuk modal awal menjalankan usaha trasnportasi
atau untuk investasi serta pembelian peralatan lainya yang digunakan untuk
.. (2.1)
Dimana :
Harga perolehan = Nilai perolehan atau harga pasar atau harga berdasarkan
harga nilai buku pada nilai sekarang (present value) Pv.
Nilai sisa = 1.5% dari harga perolehan sarana (lok,kereta,KRL,KRD)
pada akhir umur ekonomis
Waktu tempuh = Waktu yang dibutuhkan kereta api dari stasiun asal
sampai stasiun tujuan (jam/lintas)
Umur ekonomis = Taksiran masa penggunaan sarana secara ekonomi
menguntungkan (30 tahun)
Utilisasi sarana = Lamanya sarana (lok,kereta,krl,krd) beroperasi selama
kereta api dioperasikan mulai dari titik awal distasiun
sampai kembali lagi di titik akhir pemberhentian pada
stasiun (jam/hari)
Hari kerja = 365 dikurangi jumlah hari perawatan di balai yasa dan
depo (hari/tahun)
II - 9
.(2.2)
Dimana :
Harga perolehan = Perolehan untuk mendapatkan aktiva baru atau tahun
berjalan menggantinya dengan kapasitas produk yang
sama.
Nilai sisa = 1.5% dari harga perolehan sarana
(lok,kereta,KRL,KRD) pada akhir umur ekonomis
Waktu tempuh = Waktu yang dibutuhkan kereta api dari stasiun asal
sampai stasiun tujuan (jam/lintas)
Umur ekonomis = Taksiran masa penggunaan sarana secara ekonomi
menguntungkan (30 tahun)
Utilisasi sarana = Lamanya sarana (lok,kereta,KRL,KRD) beroperasi
selama kereta api dioperasikan mulai dari titik awal di
stasiun sampai kembali lagi di titik akhir
pemberhentian pada stasiun (jam/hari)
Hari kerja = 365 dikurang jumlah hari perawatan di balai yasa dan
depo (hari/tahun)
B. Bunga Modal
Bunga modal adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh sarana dengan
meminjam ke bank
..(2.3)
II - 10
Dimana :
penyusutan sama dengan nol dan bunga modal sama dengan nol
.( 2.4)
Dimana :
Harga sewa = Jumlah biaya untuk menyewa sarana (Rp/tahun)
Waktu tempuh = Waktu yang dibutuhkan kereta api dari stasiun asal
sampai stasiun tujuan (jam/lintas)
Utilisasi sarana = Lamanya sarana (lok,kereta,KRL,KRD) beroperasi
selama kereta api dioperasikan mulai dari titik awal di
stasiun sampai kembali lagi di titik akhir pemberhentian
pada stasiun (jam/hari)
Hari kerja = 365 dikurang jumlah hari perawatan di balai yasa dan
depo (hari/tahun)
II - 11
2. Biaya Operasi
Untuk biaya operasi di bagi atas dua yaitu biaya langsung dan tidak langsung.
Biaya langsung adalah jumlah biaya yang berkaitan langsung dengan produksi
jasa yang dihasilkan sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya yang secara
Dimana :
Awak sarana KA = Adalah orang yang ditugaskan dalam KA oleh
penyelenggara perkeretaapian selama perjalanan KA
(masinis, asisten masinis, kondektur, teknisi)
Biaya pegawai/jam = Biaya pegawai yang diterima oleh awak sarana KA
(Rp/jam.orang)
Waktu tempuh = Waktu yang dibutuhkan kereta api dari stasiun asal
sampai stasiun tujuan (jam/lintas)
b. Stasiun
3. Asuransi
. (2.6)
Dimana :
Total biaya asuransi /tahun = Jumlah biaya asuransi selama 1 tahun
Produksi pnp/tahun/lintas = Produksi pnp 1 tahun/lintas
std BBM x berat rangkaian x harga BBM x jarak tempuh x kw.. (2.7)
Dimana :
Std BBM = Standar spesifik jenis sarana penggunaan BBM untuk
setiap gross ton km (liter/ton km)
Berat rangkaian = Berat rangkaian KA (ton)
Harga BBM = Harga per liter BBM (Rp/liter)
Jarak tempuh = Panjang yang ditempuh kereta api dari stasiun asal sampai
stasiun tujuan (km/lintas)
Kw = Koefisien toleransi yang dihitung mulai sarana dihidupkan
pada depo awal sampai stasiun awal keberangkatan,
ditambah dengan waktu tempuh dari stasiun tujuan/ akhir
sampai ke depo penyimpanan dibandingkan dengan waktu
tempuh dari stasiun awal keberangkatan KA s/d stasiun
akhir pemberhentian.
II - 13
2. Genset
Dimana :
Std BBM = Standar spesifik KVA penggunaan BBM untuk setiap
liter/jam
Harga BBM = Harga per liter BBM (Rp/liter)
Waktu tempuh = Waktu yang ditempuh kereta api dari stasiun asal sampai
stasiun tujuan (waktu tempuh/lintas)
Kw = Koefisien toleransi yang dihitung mulai sarana dihidupkan pada
depo awal sampai stasiun awal keberangkatan, ditambah dengan
waktu tempuh dari stasiun tujuan/ akhir sampai ke depo
penyimpanan dibandingkan dengan waktu tempuh dari stasiun
awal keberangkatan KA s/d stasiun akhir pemberhentian.
= std daya LAA x berat rangakaian x tarif listrik x jarak tempuh x kw(2.9)
Dimana :
Std daya LAA = Standar penggunaaan daya LAA untuk setiap gross Ton
Km (KWh/ton km)
Berat rangakaian = Berat rangkain KA (ton)
Tarif listrik = Harga per KWh LAA (Rp/KWh)
Jarak tempuh = Panjang yang ditempuh kereta api dari stasiun sampai
stasiun tujuan (km/lintas)
Kw = Koefisien toleransi yang dihitung mulai sarana
dihidupkan pada depo awal sampai stasiun awal
keberangkatan, ditambah dengan waktu tempuh dari
stasiun tujuan/ akhir sampai ke depo penyimpanan
dibandingkan dengan waktu tempuh dari stasiun awal
keberangkatan KA s/d stasiun akhir pemberhentian
II - 14
4. Air bersih
Dimana :
Std Air = Standar penggunaan air bersih untuk setiap penumpang
(M3/pnp/km)
Jumlah pnp = Jumlah penumpang dalam setiap rangkaian (pnp)
Harga air = Harga air per m3 (Rp/m3)
Jarak tempuh = Panjang yang ditempuh kereta api dari stasiun sampai
stasiun tujuan (km/lintas)
Dimana :
Petugas OTC = Petugas kebersihan diatas kereta api selain awak sarana
(petugas)
Biaya OTC = Biaya upah petugas kebersihan, perlengkapan alat, dan
bahan kebersihan diatas kereta setiap jam (Rp/jam
petugas)
Waktu tempuh = Waktu yang dibutuhkan kereta api dari stasiun asal
sampai stasiun tujuan (jam/lintas)
Dimana :
Biaya CSOT = Biaya upah petugas CSOT diatas kereta setiap jam
(Rp/jam petugas)
Waktu tempuh = Waktu yang dibutuhkan kereta api dari stasiun asal
sampai stasiun tujuan (jam/lintas)
II - 15
Dimana :
Petugas security = Petugas security diatas kereta setiap jam (Rp/jam petugas)
Tarif security/jam = Biaya upah petugas security diatas kereta api setiap am
(Rp/jam petugas)
Dimana :
9. Fumigasi
(2.15)
Dimana :
..(2.16)
Dimana :
11. Pelumas
Dimana :
b. Pelumas genset
Dimana :
Dimana :
. (2.20)
Dimana :
.. (2.21)
Dimana :
.. (2.22)
Dimana :
4. Pajak Perusahaan
. (2.23)
Dimana :
(2.24)
Dimana :
Perizinan dan Sertifikasi = Biaya Perizinan dan Sertifikasi atas sarana dan
awak sarana (1 tahun)
Jarak tempuh = Jarak tempuh KA yang bersangkutan
KmKa total = Jarak tempuh KA dalam satu tahun
(2.25)
Dimana :
.. (2.26)
Dimana :
. (2.27)
Dimana :
.. (2.28)
Dimana :
A. Kereta
(( ) )
. (2.29)
Dimana :
P1 = Perawatan 1 bulanan
P3 = Perawatan 3 bulanan
P6 = Perawatan 6 bulanan
P12 = Perawatan 12 bulanan
PA = Perawatan Akhir (2 tahun) dan rehabilitasi atau modifikasi
kereta = Jumlah kereta
Waktu tempuh = Waktu yang dibutuhkan kereta api dari stasiun asal sampai
stasiun tujuan (jam/lintas)
Utilisasi sarana = Lamanya sarana (lok,kereta,krl,krd) beroperasi selama kereta
api dioperasikan mulai dari titik awal distasiun sampai
kembali lagi dititik akhir pemberhentian pada stasiun
(jam/hari)
Hari kerja = 365 dikurang jumlah hari perawatan dibalai yasa dan depo
(hari/tahun)
Perubahan atau penyesuaian siklus perawatan saran dapat dilakukan dengan
B. KRL
(( ) )
(2.30)
Dimana :
Perawatan Harian
P1 = Perawatan 1 bulanan
P3 = Perawatan 3 bulanan
P6 = Perawatan 6 bulanan
P12 = Perawatan 12 bulanan
Krl = Jumlah sarana KRL
Waktu tempuh = Waktu yang dibutuhkan kereta api dari stasiun asal sampai
stasiun tujuan (jam/lintas)
Utilisasi sarana = Lamanya sarana (lok,kereta,krl,krd) beroperasi selama kereta
api dioperasikan mulai dari titik awal distasiun sampai
kembali lagi di titik akhir pemberhentian pada stasiun
(jam/hari)
Hari kerja = 365 dikurang jumlah hari perawatan di balai yasa dan depo
(hari/tahun)
Perubahan atau penyesuaian siklus perawatan saran dapat dilakukan dengan
C. Lokomotif Hidrolik/KRD
(( ) )
..( 2.31)
Dimana :
Perawatan Harian
Perawatan 250 jam
Perawatan 750 jam
Perawatan 1500 jam
Perawatan 3000 jam
Perawatan 6000 jam
Perawatan 12000 jam
Lokomotif Hidrolik/KRD = Jumlah sarana Lokomotif Hidrolik/KRD
Waktu tempuh = Waktu yang dibutuhkan kereta api dari stasiun
asal sampai stasiun tujuan (jam/lintas)
Utilisasi sarana = Lamanya sarana (lok,kereta,krl,krd) beroperasi
selama kereta api dioperasikan mulai dari titik
awal distasiun sampai kembali lagi di titik
akhir pemberhentian pada stasiun (jam/hari)
Hari kerja = 365 dikurangi jumlah hari perawatan di balai
yasa dan depo (hari/tahun)
Perubahan atau penyesuaian siklus perawatan saran dapat dilakukan dengan
D. Lokomotif Elektrik
(( ) )
..( 2.32)
Dimana :
Perawatan Harian
P1 = Perawatan 1 bulanan
P3 = Perawatan 3 bulanan
P6 = Perawatan 6 bulanan
P12 = Perawatan 12 bulanan
SPA = Semi Perawatan Akhir
PA = Perawatan Akhir
Lok elektrik = Jumlah sarana lok elektrik
Utilisasi sarana = Lamanya sarana (lok,kereta,krl,krd) beroperasi selama kereta
api dioperasikan mulai dari titik awal distasiun sampai
kembali lagi di titik akhir pemberhentian pada stasiun
(jam/hari)
Waktu tempuh = Waktu yang dibutuhkan kereta api dari stasiun asal sampai
stasiun tujuan (jam/lintas)
Hari operasi = 365 dikurang jumlah hari perawatan di balai yasa dan depo
(hari/tahun)
Perubahan atau penyesuaian siklus perawatan saran dapat dilakukan dengan
E. Genset
(( ))
(2.33)
II - 25
Dimana :
PH = Perawatan Harian
P 300 = Perawatan 300 jam
P 600 = Perawatan 600 jam
P 1200 = Perawatan 1200 jam
P 1800 = Perawatan 1800 jam
P 2400 = Perawatan 2400 jam
P 3600 = Perawatan 3600 jam
P 5000 = Perawatan 5000 jam
P 10000 = Perawatan 10000 jam
P 20000 = Perawatan 20000 jam
Waktu Tempuh = Waktu yang dibutuhkan kereta api dari stasiun asal sampai
stasiun tujuan (jam/lintas)
Utilisasi sarana = Lamanya sarana (lok,kereta,krl,krd) beroperasi selama
kereta api dioperasikan mulai dari titik awal distasiun
sampai kembali lagi di titik akhir pemberhentian pada
stasiun (jam/hari)
Hari kerja = 365
Perubahan atau penyesuaian siklus perawatan saran dapat dilakukan dengan
4. Keuntungan
% yang dihitung dari jumlah biaya pokok yaitu biaya modal, biaya operasi dan
digunakan dalam analisis ATP didasarkan pada alokasi biaya untuk transportasi
dari pendapatan rutin yang diterimanya. Dengan kata lain ability to pay adalah
diantaranya:
1. Besar penghasilan
2. biaya transportasi;
3. Intensitas perjalanan
yang disediakan.
4. Jumlah keluarga
yang dilakukan dan otomatis semakin banyak biaya transportasi yang dialokasi
Besar penghasilan
biaya transportasi;
Ability To Pay
Intensitas perjalanan
Jumlah keluarga
untuk memenuhi kebutuhannya. Jika tarif lebih besar dari tingkat pendapatannya
maka masyarakat tentu akan memlih tarif transportasi yang lebih murah, tetapi
jika tidak ada moda transportasi yang lain yang sesuai dengan kebutuhannya maka
Dimana :
keluarga
Dimana :
responden
imbalan atas jasa yang diperolehnya. Pendekatan yang digunakan dalam analisis
WTP didasarkan pada persepsi pengguna terhadap tarif dari jasa pelayanan
Kualitas pelayananan
Fasilitas
Willingness To Pay
Utilitas
Pendapatan responden
Nilai WTP yang diperoleh dari masing-masing responden yaitu berupa nilai
Kondisi ini menunjukan bahwa kemampuan membayar lebih besar dari pada
penghasilan relative tinggi tetapi utilitas terhadap jasa tersebut relative rendah,
pengguna jasa tersebut lebih besar dari pada kemampuan membayarnya. Hal
relative lebih rendah tetapi utilitas terhadap jasa tersebut sangat tinggi,
II - 30
dipengaruhi oleh utilisasi, pada kondisi ini pengguna disebut captive riders.
jasa yang dikonsumsi pengguna tersebut sama, pada kondisi ini terjadi
subsidi. Umumnya PSO dilaksanakan karena operator tidak memiliki cukup biaya
diterapkan pada segala macam moda transportasi publik, termasuk pesawat udara,
Untuk transportasi kereta api, PSO merupakan subsidi yang harus disediakan
pemerintah yang dihitung sebagai selisih antar tarif penumpang kelas ekonomi
yang ditetapkan pemerintah dengan biaya operasi angkutan kereta kelas api
Tarif adalah biaya yang dibayarkan oleh pengguna jasa angkutan umum persatuan
merupakan harga dari jasa angkutan yang diproduksinya sedangkan tarif bagi
pengguna jasa merupakan biaya yang harus dikeluarkan setiap kali menggunakan
angkutan umum. Dalam kebijakan penerapan tarif terdapat tiga pihak yang terkait
yaitu :
1. Pengguna (user),
Penentuan tarif jasa angkutan ditinjau dari sisi pengguna harus memenuhi hal
berikut :
a. Tarif harus rasional, diberlakukan secara umum, layak, adil dan tidak
c. Tarif sebagai unsur biaya pada kalkulasi harga pokok barang diharapkan
luas.
II - 32
2. Pengusaha (operator)
seluruh biaya produksi jasa perangkutan dalam hal ini adalah biaya
jasa, sehingga upaya pemeliharaan sarana dan prasarana dapat terpenuhi dan
3. Pemerintah (regulator).
peran yang sangat penting dalam penetapan tarif karena sering dihadapkan
pengusaha (operator) dan kemampuan masyarakat (user) maka dari itu seharusnya
pemerintah sebagai regulator dapat menentukan besaran tarif secara resmi dengan
kelangsungan hidup perusahaan dan besarnya tarif harus terjangkau oleh daya beli
masyarakat.
II - 33
Willingness To Pay
Terdapat tiga kondisi dimana terjadi perbedaan nilai antara BOK, ATP, dan WTP
Pada kondisi ini penetapan tarif dapat lebih fleksibel karena penumpang
angkutan tersebut. Oleh karena itu, pemerintah dapat menetapkan tarif diatas
nilai BOK sampai batas ATP/WTP. Selisih antara ATP/WTP dan BOK dapat
Pada kondisi ini, tarif sulit ditetapkan karena daya beli masyarakat lebih rendah
dari BOK. Jika tarif ditetapkan sesuai dengan ATP/WTP yang berada dibawah
c. BOK = ATP/WTP
kondisi ini dianggap sebagi kondisi yang ideal dalam penentuan tarif. Akan
angkutan tersebut.
II - 34
Oleh karena itu dalam penetapan tarif jika berdasarkan BOK, ATP dan WTP
b. Tarif berada diantara nilai ATP dan WTP, bila akan dilakukan penyesuaian
tingkat pelayanan.
c. Bila tarif yang diajukan diubah perhitungan namun berada di atasa ATP,
maka selisih tersebut dapat dianggap sebagai beban subsidi yang harus
Penetapan tarif diatur oleh Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 69 tahun 2014
tentang Pedoman perhitungan dan penetapan tarif angkutan orang dengan kereta
api. Dalam penyelenggaraan angkutan kereta api maka tarif angkutan orang
dengan kereta api digolongkan atas tarif kereta api berjadwal dan tidak berjadwal.
Dan untuk Struktur tarif angkutan orang pelayanan kelas ekonomi terdiri dari :
1. Tarif dasar
Tarif dasar adalah besaran tarif yang dinyatakan dalam nilai rupiah per
ditambah keuntungan.
II - 35
2. Tarif jarak
Nilai waktu dari uang adalah perubahan nilai uang akibat berjalannya waktu. Atau
nilai uang dapat berubah seiring berubahnya waktu. Uang satu juta saat ini akan
berubah nilainya setelah satu tahun berjalan. Di sini waktu secara tidak langsung
menjadi fungsi dari uang, atau waktu merupakan salah satu variabel yang
Fv = Pv ( 1 + r )^n.. ( 2.36 )
Dimana :
Pv = Nilai sekarang
n = waktu (tahun)
^ = Pangkat
II - 36
Break Even Point atau titik impas merupakan suatu kondisi di mana perusahaan
yang menjalankan suatu usaha belum memperoleh keuntungan, tetapi juga tidak
jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu
untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapat keuntungan atau profit.
Dalam bidang transportasi darat khususnya kereta api analisa BEP digunakan
menghitung break even point (BEP) dalam rupiah adalah sebagai berikut :
Dimana :
FC = Biaya Tetap
VC = Biaya Variabel
S = Pendapatan
Untuk perhitungan break even point (BEP) dalam unit menggunakan rumus
sebagai berikut :
II - 37
Dimana :
FC = Biaya Tetap
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2012:81). Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dan sampel itu,
kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil
Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah anggota
sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian tergantung pada tingkat
kesalahan yang diinginkan. Semakin besar tingkat kesalahan maka akan semakin
kecil jumlah sampel yang akan diperlukan dan sebaliknya semakin kecil tingkat
II - 38
2012:86).
1. Pendapat Slovin
Dimana :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran Populasi
Kuesioner merupakan alat ukur untuk suatu penelitian, sehingga kuesioner harus
responden sangatlah penting, baik ditinjau dari kelompok sosial, latar belakang
II - 39
5. Menyusun pertanyaan.