Anda di halaman 1dari 6

Eli Lilly: Kolonel Veteran Perang, Pioneer Industri

Farmasi Modern

Penderita diabetes mellitus di seluruh dunia, selayaknya berterima kasih kepada mantan
Kolonel yang lahir 8 Juli 1838 di Baltimore, Maryland Amerika Serikat ini. Oleh karena
lewat industri farmasi yang didirikannya pada tahun 1876 inilah untuk pertama kali insulin
dibuat secara massal dan dipasarkan secara luas pada tahun 1923. Insulin, pertama kali
diisolasi dari pankreas babi kemudian dimurnikan dan diproses secara aseptis sehingga bisa
disuntikan langsung kepada penderita. Diperlukan tidak kurang dari 100 pankreas babi untuk
memproduksi insulin bagi penderita diabetes selama 1 tahun penuh. Perusahaan ini pula
yang, 60 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1982, untuk pertama kali berhasil membuat
sintesa insulin dari bakteri Escherechia coli dengan menggunakan bioteknologi. Teknologi ini
menyelamatkan tidak kurang 20 juta nyawa babi tiap tahunnya yang akan diambil
pankreasnya untuk bisa memenuhi kebutuhan sekitar 200 juta penderita diabetes di seluruh
dunia. Dialah Eli Lilly.

Eli Lilly, seorang Apoteker lulusan Indiana Asburn University yang juga mantan kolonel
dalam perang civil, memulai tonggak sejarah industri farmasi dari sebuah gudang sewaan
usang pada tahun 1876. Karyawannya hanya 3 orang, 1 orang pengaduk, 1 orang tukang
kemas serta anak laki-laki satu-satunya setelah pulang sekolah, Josiah K. Lilly, Sr. (sering
dipanggil J.K.) yang saat itu baru berusia 14 tahun

Inovasi Eli Lilly yang pertama adalah capsule gelatine dan pil salut gelatine. Inovasi lainnya
adalah sirup obat dengan rasa aneka buah dan pil salut gula yang merupakan sediaan
sediaan obat PERTAMA di dunia pada saat itu. Tatkala perusahaan farmasi lain masih secara
tradisional menggunakan bentuk sediaan yang sederhana seperti tablet maupun serbuk, Eli
Lilly & Co sudah melangkah jauh melampaui jamannya. Tidak heran, obat obat produksi
Eli Lilly & Co amat laris di pasaran. Tidak membutuhkan waktu lama, hanya dalam waktu 3
tahun perusahaan ini sudah mencatatkan penjualan mencapai $ 48.000 (nilai sekarang sekitar
$ 1.221.086 atau sekitar 16,5 milyar rupiah lebih). Padahal saat awal membuka pabrik, Eli
Lilly hanya punya modal $1.400. Pada akhir tahun 1880, perusahaan ini telah memiliki lebih
dari 100 karyawan dengan pendapatan lebih dari $200.000 atau sekitar $5.276.296 nilai
sekarang Wowww..

J.K. kemudian mengikuti jejak ayahnya, kuliah farmasi di Philadelphia College of Pharmacy
& Science dan lulus sebagai apoteker tahun 1882. J.K. kemudian bergabung dengan ayahnya,
dan menjadi kepala research di perusahaan yang dibangun ayahnya dan menjadi Presiden
Direktur pada tahun 1898. Kolonel Eli Lelly menyerahkan sepenuhnya tongkat perusahaan ke
tangan anaknya dan mulai kegiatan sosial terutama membantu kolega2nya sesama vetera
perang.

Tahun 1894, Eli Lelly mulai memodernisasi pabriknya dengan membangun pabrik cangkang
kapsul sendiri secara modern yang dapat memproduksi puluhan ton kapsul kosong yang
menjadikan Eli Lelly industri farmasi paling modern di antara industri farmasi lainnya.
Kedua putra J.K., yaitu Eli Lelly Jr. dan Josiah Jr. kemudian juga ikut bergabung dengan
perusahaan yang didirikan kakeknya. Eli Lelly Jr. menamatkan pendidikan farmasi di tempat
yang sama dengan ayahnya, Philadelphia college of pharmacy and science tahun 1907;
sedangkan sang adik, Josiah K. Lilly Jr. alumnus dari University of Michigans School of
Pharmacy tahun 1914.

Eli Lelly meninggal dunia pada tahun 1898, saat itu perusahaan yang dirintisnya telah
memproduksi tidak kurang dari 2.000 item obat dengan penjualan lebih dari $300.000.
Semuanya berawal dari sebuah gudang tua sewaan di tengah kota Indiana, Amerika Serikat.
Tidak pelak, Eli Lilly merupakan pioner industri farmasi modern dan meletakkan dasar
dasar manajemen perusahaan yang kuat, sistem dokumentasi produksi yang tercatat rapi, flow
of process bagus di mana pintu masuk bahan baku dan pintu keluar finished good terpisah,
konsep straight-line produksi untuk menghindarkan terjadinya mix-up, semua sudah
dipraktekkan oleh perusahaan ini, lebih dari 100 tahun lalu. Praktek manajemen produksi
yang baik ini pun didukung oleh bagian research yang kokoh. Bahkan salah seorang
sejahrawan dari Michigan University menulis, It was probably the most sophisticated
production system in the American pharmaceutical industry. Tidak heran, memasuki abad
ke 20, penjualan perusahaan ini sudah mencapai $1 juta.. Sungguh luar biasa..

J.K. menjadi presiden direktur Eli Elly & Co. hingga tahun 1932. Pada masanya inilah insulin
diproduksi secara massal di pabriknya dengan merk dagang Iletin. J.K. mengundurkan diri
dari perusahaan pada tahun 1932 dan menghabiskan masa tuanya dengan berbagai aktifitas
sosial. Beliau meninggal pada tahun 1948 pada usia 86 tahun dan dimakamkan di
Indianapolis. Sebelumnya, pada tahun 1937, J.K. mendirikan yayasan Lilly Endowment yang
nantinya akan memegang peranan penting setelah keluarga Eli Lelly tidak lagi memegang
kendali perusahaan.

Sepeninggal J.K. kendali perusahaan dikelola oleh Eli Lelly Jr. anak tertua J.K. hingga tahun
1961 sebagai Ketua. Sedangkan adiknya, J.K. Lilly Jr. sebagai Presiden Direktur. Eli Lelly jr.
meninggal tahun 1977 pada usia 91 tanpa meninggalkan keturunan dan dimakamkan di
samping istrinya di Crown Hill, Indianapolis. Seluruh harta kekayaannya yang mencapai
$165,7 juta atau sekitar Rp. 2.200 trilyun disumbangkan ke berbagai lembaga kemanusiaan,
sesuai dengan surat wasiat yang ditinggalkannya.

Josiah Kirby Joe Lilly Jr., sang adik, tetap menjadi presiden direktur hingga tahun 1953.
Selanjutnya pengelolaan perusahaan, untuk pertama kalinya diserahkan kepada orang di luar
keluarga Eli Lelly. Beliau tetap menjabat sebagai Chairman hingga wafat pada tahun 1966.
Anak Lilly, Ruth dan Josiah III mengikuti jejak ayahnya sebagai filantropis dan
mendedikasikan hidupnya untuk kemanusiaan. Sampai saat ini keluarga Eli Lelly masih
memiliki sekitar 12 persen saham perusahaan yang nilainya tidak kurang dari $35.57 miliar
atau sekitar 480 trilyun rupiah..

Pada tahun 1971, Eli Lelly membeli perusahaan kosmetik Elizabeth Arden Inc. senilai $ 38
juta. Tahun 2007 mengakuisisi Icos corporation dan memproduksi obat yang sangat
legendaris, Cialis untuk disfungsi ereksi. Selanjutnya tahun 2008 mengakuisisi ImClone
System serta berkolaborasi dengan Boehringer Ingelheim memproduksi insulin analog dan
anti diabetic oral. Hingga tahun 2015, 141 tahun sejak didirikan, Eli Lelly mencatatkan
penjualan $2,41 miliar dengn jumlah karyawan lebih dari 41.000 orang, membuka cabang di
18 negara dan produk2nya tersebar di 125 negara di seluruh dunia. Semuanya berawal dari
sebuah gudang sewaan yang dibangun oleh seorang Apoteker yang juga seorang Kolonel
veteran perang, yang sangat visioner, ulet dan tentu saja, luar biasa
Pfizer: Kisah Duo Imigran membangun Imperium Bisnis
dari Uang Pinjaman

Berbekal uang pinjaman dari sang ayah sebesar $2.500, seorang anak muda berusia 20 tahun-
an yang berasal dari kota Ludwigsburg, sebuah kota kecil dekat Stuttgart Germany, nekat
mengarungi Samudra Atlantik menyongsong dunia baru, Amerika Serikat. Charles Pfizer
nama si pemuda nekat tersebut. Berbekal uang pinjaman dari ayahnya dan keahliannya di
bidang farmasi dan kimia, pemuda yang terlahir dengan nama Karl Pfizer tersebut menyewa
sebuah gedung di Harrison Avenue di kota New York pada tahun 1849. Bersama dengan
saudara sepupunya, Charles F. Erhart, yang mempunyai keahlian membuat permen dan
mencampur berbagai macam bahan kimia. Tahun 1849 itulah kedua bersaudara tersebut
mulai menuliskan sejarah panjang sebuah kerajaan bisnis farmasi yang nantinya menjelma
menjadi industri farmasi TERBESAR di seluruh dunia, Pfizer & Co.

Kisah sukses Pfizer diawali oleh Santonin sebuah produk Obat Cacing yang secara unik
diracik oleh Charles Erhart dengan berbagai rasa yang unik dalam bentuk permen yang
menarik. Obat ini mendapat sambutan yang luar biasa dari penduduk New York. Produk
inilah yang menjadi cikal bakal dari ratusan bahkan ribuan produk yang dihasilkan bertahun
tahun kemudian..

Pfizer & Co. berkembang pesat tatkala terjadi perang saudara (civil war) di Amerika Serikat
tahun 1861 1865. Obat2 penghilang rasa sakit (painkiller), pengawet, dan obat2 antiinfeksi
sangat diperlukan pada masa itu. Pfizer & Co. berhasil mengembangkan produk asam tartat
yang digunakan untuk laxative dan pendingin kulit serta krim tartat untuk deuretic dan bahan
pembersih.

Pada tahun 1880, Pfizer & Co berhasil memproduksi Citric Acid (Asam Sitrat) menggunakan
konsentrat lemon dan jeruk nipis. Segera mereka menjadi produsen utama asam sitrat di
Amerika Serikat. Penemuan ini menjadikan Pfizer & Co makin berkembang pesat dan mulai
memodernisasi pabrik mereka dan merekrut banyak pekerja. Sampai dengan tahun 1882
mereka suda membuka kantor cabang di Missisippi, Chicago, Illinois dan hampir di seluruh
penjuru Amerika Serikat. Pada tahun 1906 penjualan mereka sudah mencapai $ 3,4 juta
Semuanya berawal dari uang pinjaman $2.500.. Woww..!!!

Pada tahun 1891, co-founder Charles Erhart meninggal dunia. Meninggalkan partnership
senilai $250.000 kepada anaknya, William Erhart. Namun sesuai perjanjian, bahwa barang
siapa yang meninggal terlebih dahulu maka ia berhak membeli dengan harga setengah dari
nilai partnership tersebut. Akhirnya, Charles Pfizer membeli seluruh saham dari Erhart dan
mengangkat William Erhart sebagai Vice President hingga meninggal dunia tahun 1940.
Pada tahun 1900, Pfizer berubah dari perusahaan keluarga menjadi perseroan dengan
menerbitkan 20.000 senilai $100 perlembar saham.

Pada tahun 1906, Charles Pfizer meninggal dunia dalam usia 82 tahun. Emile Pfizer, putra
bungsu Charles Pfizer diangkat sebagai President dan CEO hingga tahun 1941. Dia adalah
anggota keluarga Pfizer terakhir yang terlibat dalam pengelolaan perusahaan.

Hingga tahun 1942, Pfizer & Co tetap menjadi perusahaan privat dan dimiliki sepenuhnya
oleh keluarga Pfizer. Namun pada bulan Mei 1942, untuk pertama kalinya, mereka menjual
240.000 saham baru kepada publik. Mulailah era baru dalam perjalanan perusahaan ini.
Keluarga Pfizer tidak lagi terlibat dalam pengelolaan perusahaan dan sepenuhnya dijalankan
oleh eksekutif yang diangkat oleh para pemegang saham.

Pada tahun 1944 Pfizer sukses membuat Penisillin dalam skala massal dan dinobatkan
sebagai produsen penisilin terbesar di dunia. Tahun 1950 mereka berhasil menemukan
Oxytetracycline sebuah antibiotik spektrum luas pertama saat itu. Mulai tahun 1951 mereka
mulai merambah ke berbagai penjuru dunia. Mereka membuka kantor cabang di Belgia,
Canada, Cuba, Inggris, Mexico dan lain-lain. Pada tahun 1958 mereka membangun pabrik di
Mexico, Italy dan Turki.

Tahun 1976 mereka untuk pertama kali menemukan obat tekanan darah tinggi, Minipress
(Prazosin HCl). Tahun 1980 meluncurkan Feldene (Piroxicam) sebagai obat anti inflamasi
paling laris pada masa itu dan terjual lebih dari $ 1 milyar di AS. Tahun 1984, mereka
menemukan obat diabetes pertama, Glipizide.

Tahun-tahun berikutnya berbagai macam obat blockbuster terus memenuhi pundi2


perusahaan ini. Norvasc, Zoloft, Lipitor, Viagra adalah merek2 dagang yang mendatangkan
uanh milyaran dollar ke rekening mereka..

Tahun 2000, untuk memperbesar bisnis mereka merger dengan Warner-Lambert, kemudian
dengan Pharmacia (2003) dan Wyeth (2009). Hasil merger ini membuat Pfizer menjadi
raksasa farmasi dunia dan menjadi headline di seluruh dunia yang mengawali megatrend saat
itu, merger dan akuisisi. Tahun 2015, Pfizer mengakuisisi HOSPIRA senilai $15,2 miliar
yang merupakan rekor transaksi terbesar hingga saat ini. Hingga tahun 2015, total penjualan
Pfizer di seluruh dunia mencapai $48,85 miliar atau sekitar Rp660.000.000.000.0000 (baca:
600 trilyun rupiah).. Wowww Dan semuanya berawal dari seorang pemuda yang nekat
menyebrangi samudra Atlantik berbekal uang pinjaman sebesar $2.5000 sahaja
Kisah Keluarga Merck Membangun Kerajaan Farmasi Dunia (Bagian
Kedua)

Tidak banyak industri farmasi di seluruh dunia ini yang sampai saat ini masih dimiliki oleh
keluarga pendirinya. Salah satu di antara yang sedikit itu yang paling fenomenal adalah
MERCK. Kerajaan bisnis keluarga ini pertama kali didirikan oleh Friedrich Jacob Merck
pada tahun 1668 di sebuah kota kecil dekat Frankfurt, Darmstadt.

Friedrich Jacob Merck seorang Apoteker lulusan Schweinfurt, Germany dan Viena, mulai
membangun kerajaan bisnisnya dengan membeli sebuah apotek di kota Darmstadt, Engel
Apotheke hampir 350 tahun yang lalu. Inilah tonggak sejarah lahirnya sebuah kerajaan
bisnis farmasi yang saat ini ada di 70 negara di seluruh dunia dengan pendapatan lebih dari
12 millar atau lebih dari 174 trilyun rupiah. Merck adalah merupakan SATU-SATUNYA
industri farmasi dan kimia TERTUA di dunia yang masih beroperasi hingga saat ini.
Semuanya berawal dari sebuah Apotek sederhana di sebuah kota kecil, Darmstadt. Apotek ini
masih ada sampai sekarang dan masih tetap dimiliki oleh keluarga Merck selama 6 generasi..
Woww..

Friedrich Jacob Merck meninggal dunia pada tahun 1678, tanpa meninggalkan keturunan.
Pengelolaan Engel Apotheke diteruskan oleh keponakannya yang juga seorang Apoteker
yaitu Georg Friedrich Merck. Pada tahun 1708, Georg Friedrich Merck mulai membuat
sendiri obat-obat kimia sederhana yang sebelumnya hanya berasal dari tanaman atau binatang
sesuai buku text saat itu yaitu Materia Medica. Georg Friedrich Merck meninggal pada
tahun 1715. Engel Apotheke selanjutnya dikelola oleh Johan Franz Merck hingga tahun 1741
yang banyak memberikan kontribusi pada kemajuan bidang farmasi. Salah satu penemuan
yang paling kontroversial pada masa itu adalah Arsenik yang ditemukan pada tahun 1720.

Pada tahun 1741 1782, pengelolaan Engel Apotheke dipegang oleh Johann Justus Merck,
Apoteker generasi keempat dari keluarga Merck. Inilah periode tersulit dalam perjalanan
bisnis keluarga Merck. Pada tahun 1758, Johann Justus Merck dan istrinya Anna Sophie
meninggal dunia, sementara putra mereka, Johann Anton Merck baru berusia 10 tahun. Atas
kebijaksanaan Raja Ludwig VII, Engel Apotheke masih bisa beroperasi dengan sistem
perwalian negara. Pada tahun 1782, Johann Anton Merck lulus dan disumpah sebagai
apoteker dari Universitas Strasbourg dan melanjutkan bisnis yang dibangun oleh eyang
buyutnya..

Pada tahun 1816, Emanuel Merck meneruskan dinasti keluarga Merck. Pada saat itu, untuk
pertama kalinya ditemukan bahan obat yang disintesis dari bahan alam yaitu Morphine oleh
Friedrich Serturner. Dan Morphine buatan Merck diakui sebagai yang TERBAIK. Kualitas
Morphine buatan Merck ini diakui oleh ilmuwan terkemuka saat itu, Karl Friedrich Mohr,
Profesor Farmasi dari Berlin, penemu gugus kimia Mohr dan menulisnya di Prussian
Pharmacopeia tahun 1849. Selain itu, beberapa alkaloid lain juga berhasil disintesis oleh E.
Merck, antara lain Cocain pada tahun 1862. Emanuel Merck memberikan garansi kualitas
produk2nya dalam sebuah tulisan tangan bahwa ia akan mengganti apapun kerugian yg
dialami oleh konsumennya jika bahan kimia yg diproduksinya tidak murni. Surat garansi
yang masih tersimpan rapi hingga saat ini di Museum Farmasi di Heidelberg castle.
Pada tahun 1872, untuk pertama kali E. Merck membangun sebuah pabrik bahan farmasi di
pinggiran kota Darmstadt. Pabrik Farmasi pertama yang masih beroperasi hingga saat ini.
Nama E. Merck selanjutnya digunakan sebagai nama perusahaan keluarga Merck hingga saat
ini. Bersama ketiga putranya, Wilhelm Merck, Georg Merck dan Carl Merck. Mulailah sayap
kerjaan bisnis keluarga Merck mengembang ke segala penjuru dunia. Tahun 1840 mereka
membuka kantor di London, Inggris. Mereka juga mempunyai gudang persediaan di
Budapest, Paris, Brussels, Vienna dan Stockholm. Tahun 1879 mereka membuka kantor di
Sydney, Australia. Selanjutnya, pada tahun 1898 mereka membuka kantor perwakilan di
Moskow, Rusia.

Pada tahun 1891, Georg Merck dipercaya oleh ayahnya untuk membuka kantor E. Merck di
New York, Amerika Serikat. Setelah Perang Dunia I, Merck di Amerika Serikat ini kemudian
diambil alih dan dinasionalisasi oleh Pemerintah Federal Amerika pada tahun 1917. Kantor
E. Merck inilah cikal bakal dari Merck, Sharp & Dohme (MSD) dan berhak menggunakan
nama Merck di Amerika Serikat dan Kanada. Sedangkan di luar kawasan itu, nama
Merck tetap menjadi milik keluarga Merck.

Perang Dunia kedua, meluluh-lantakkan semua bangunan pabrik mereka di Darmstadt.


Hampir 1.000 pekerja mereka menjadi korban perang. Pada bulan Maret 1945, tentara sekutu
menduduki pabrik ini. Mesin mesin produksi yang menghasilkan puluhan jenis obat2an
hancur berantakan. Tahun2 berikutnya adalah masa-masa sulit bagi keluarga ini. Membangun
kembali perusahaan mereka yang porak -poranda. Dengan susah payah mereka membangun
kembali kerajaan bisnis mereka. Perlahan namun pasti, satu persatu mereka mulai
membuka kembali kantor2 mereka di segala penjuru dunia. Program Marshall Plan,
membantu keluarga ini bangkit kembali dari keterpurukan akibat perang. Pada tahun 1947,
mereka sudah mulai mengexport obat2an ke Spanyol dan negara2 Amerika Latin. Bahkan
pada tahun 1949, untuk pertama kali mereka berhasil membuat obat jantung yang pertama,
Digitoxin.

Tahun 2006, perusahaan ini mengakuisisi SERONO, selanjutnya tahun 2010 mengambil alih
perusahaan diagnostik terkemuka Millipore corp. Tahun 2013, mengakuisisi AZ Electronic
Material dan tahun 2014 Merck mengambil alih Sigma-Aldrich yang menjadikan Merck
salah satu perusahaa raksasa farmasi, kimia dan diagnostik dunia..

Hingga saat ini, keluarga Merck masih memegang 70% saham perusahaan, yang merupakan
SATU-SATUNYA perusahaan Farmasi dan Kimia TERTUA yang masih bertahan dan
beroperasi hingga saat ini..

Sungguh sebuah kisah bisnis yang sangat luar biasa.. Sebuah kerajaan bisnis yang dimulai
dari sebuah Apotek di sebuah kota kecil, Darmstadt.

Sungguh sangat beruntung saya pernah menjadi bagian dari perusahaan ini. Meski hanya
sekejab namun filosofi perusahaan ini sangat mempengaruhi perjalanan karier saya..

Thanks to Merck.. thanks for everything..

Anda mungkin juga menyukai