BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
fever) merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri gram
yang tercemar oleh kuman yang berasal dari penderita atau pembawa kuman
dan biasanya keluar bersama-sama dengan tinja. Transmisi juga dapat terjadi
secara transplasenta dari seorang ibu hamil yang berada dalam bakterimia
diantaranya daya tahan tubuh, higienitas, umur, dan jenis kelamin (Soegijanto,
2002).
B. Etiologi
diisolasi pertama kali dari seorang pasien demam tifoid oleh Gafrrkey di
German pada tahun 1884. Mikroorganisme ini merupakan bakteri gram negatif
yang motil, bersifat aerob dan tidak membentuk spora yang menghasilkan
(Widodo, 2009):
spesifik grup.
merupakan bagian terluar dari dinding sel, terdiri dari antigen O yang
C. Faktor Risiko
permulaan musim hujan. Infeksi dapat ditularkan melalui makanan atau air
dijumpai pada populasi yang berusia 3-19 tahun. Selain itu, demam tifoid di
Indonesia juga berkaitan dengan rumah tangga, yaitu adanya anggota keluarga
dengan riwayat terkena demam tifoid, tidak adanya sabun untuk mencuci
tangan, menggunakan piring yang sama untuk makan, dan tidak tersedianya
D. Patomekanisme
bertahan terhadap asam lambung dan masuk ke dalam mukosa usus pada ileum
terminalis. Semua spesies Salmonella ditelan oleh sel fagosit yang kemudian
(Brusch, 2012).
(Brusch, 2012).
Bakteri akan melekat pada mikrovili dan melalui barrier usus yang
limfatik. Bakterimia primer terjadi pada tahap ini dan biasanya tidak
didapatkan gejala dan kultur darah biasanya masih memberikan hasil negatif.
Bakteri dalam pembuluh darah ini akan menyebar ke seluruh tubuh dan
periode replikasi, kuman akan disebarkan ke dalam sistem peredaran darah dan
dengan antibiotik. Pada tahapan ini, bakteri tersebar luas di hati, limpa,
terminalis. Ulserasi pada Peyers patches dapat terjadi melalui proses inflamasi
E. Penegakan Diagnosis
Gejala klinis demam tifoid pada anak biasanya lebih ringan jika
demam tifoid pada anak adalah kelompok usia 5 tahun ke atas. Pada usia
tersebut, anak sudah mulai masuk sekolah dan mengenal jajanan di luar rumah.
Makanan atau jajanan yang kurang bersih dapat mengandung kuman S. typhii
dan masuk ke tubuh anak jika termakan. Anak yang menderita demam tifoid,
umumnya memiliki gejala demam lebih dari 1 minggu. Selain itu, keluhan
yang dominan dialami oleh anak adalah keluhan pada saluran cerna, seperti
mual, muntah, mencret, atau pada anak yang lebih besar terkadang
Masa inkubasi tifoid rata 1020 hari. Setelah masa inkubasi maka
ditemukan gejala prodromal, yaitu perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri
kepala, pusing dan tidak bersemangat. Pada anamnesis biasanya ditemukan hal
1. Demam lamanya lebih dari 1 minggu, sifatnya sore dan malam hari
3. Gangguan saluran cerna : mulut bau, perut kembung atau tegang dan
nyeri pada perabaan, konstipasi atau diare, tinja berdarah dengan atau
2006):
Peritonitis : nyeri perut hebat, dinding perut tegang dan nyeri tekan,
1. Pemeriksaan darah
bakteri Salmonella typhi dalam biakan dari darah, urine, feses, sumsum
bakteri akan lebih mudah ditemukan dalam darah dan sumsum tulang
3. Uji serologis
serologis yang dapat digunakan pada demam tifoid ini meliputi uji
garam empedu dalam spesimen feses), biaya yang cukup tinggi dan
teknis yang relatif rumit. Usaha untuk melacak DNA dari spesimen
F. Penatalaksanaan
hari, dan angka kekambuhan dan fecal carrier kurang dari 2%. Fluoroquinolone
dengan dosis 500 mg, 1 kali sehari dan ciprofloxacin diberikan dengan dosis
500 mg, 2 kali sehari masing-masing selama 7 hari. Kesimpulan dari studi ini
angka kekambuhan yang tinggi (5-7%), angka terjadinya carrier juga tinggi,
dan toksis pada sumsum tulang. Azithromycin dan cefixime memiliki angka
kesembuhan klinis lebih dari 90% dengan waktu penurunan demam 5-7 hari,
21
durasi pemberiannya lama (14 hari) dan angka kekambuhan serta fecal carrier
melalui TPN dilanjutkan dengan diet makanan yang lembut dan mudah dicerna
G. Komplikasi
(Braunwald, 2005) :
1. Komplikasi Intestinal
a) Perdarahan usus
b) Perforasi usus
c) Ileus paralitik
hemolitik
polineuritis
H. Prognosis