METODOLOGI PENELITIAN
Mikrokontroller
LCD
Pada saat modul surya terkena cahaya matahari, maka sel surya (Photovoltaic)
akan merubah cahaya matahari menjadi listrik searah (DC) kemudian arus
tersebut terhubung dengan DC-DC converter dalam hal ini jenis yang digunakan
17
18
adalah Sepic converter, dimana sinyal input dari Panel surya dan sinyal output
dari konverter yang berupa tegangan atau arus akan di baca oleh sensor tegangan
kemudian akan di informasikan ke dalam PWM kontroler, dimana di kontroler
inilah nanti diaplikasikan algortima dalam perhitungan daya, kemudian setelah
semua informasi yang dibutuhkan oleh kontroler sudah diterima, maka kontroler
akan menghasilkan sinyal outputnya berupa PWM yang dikirimkan ke DC-DC
konverter yang nantinya akan mempengaruhi nilai dari tegangan atau arus output,
itu kembali. Sehingga output yg di inginkan bisa tercapai.
Sensor arus yang digunakan adalah sensor arus jenis ACS712. Sensor arus
digunakan untuk membaca besarnya arus baik dari sisi input maupun output pada
rangkaian konverter. Pada proyek akhir ini digunakan tipe sensor ACS 712 ELC-
20A yang memiliki rating pembacaan ACS712.Pada datasheet IC ACS 712 dapat
dilihat bahwa hasil pembacaan dari sensor arus berupa tegangan DC dengan arus
maksimal 20 A yang digunakan untuk memonitor arus luaran panel surya dan
luaran konverter zeta.Gambar 3.2.menunjukkan rangkaian sensor arus dengan
beberapa komponen tambahan untuk memperbaiki tegangan luarannya.
Rangkaian gate driver mosfet digunakan sebagai peningkat tegangan dan arus dari
pensaklaran mikrokontroler. Karena mikrokontroler tidak mampu mengendalikan
converter secara langsung akibat keterbatasan output tegangannya yang hanya
19
Vin
. I = R 1+ R 2
Vout=I x R 2
20
Vin x R 2
. Vout= R 1+ R 2
Panel surya yang dipakai sebanyak 2 buah yang dipasang paralel dengan
spesifikasi masing masing panel surya seperti pada Tabel 3.1.
Parameter Nilai
Watt Peak 100 WP
I short circuit 7,02 A
I max 5,71 A
Vopen circuit 21,5 V
V max 17,5 V
Untuk menghasilkan daya maksimum panel surya, pemasangan harus secara tegak
lurus menghadap ke matahari secara langsung.Sedangkan gerak semu harian
21
matahari tidak dapat dihindari, yang menyebabkan posisi matahari selalu berada
tidak tepat di atas katulistiwa.Hal tersebut menuntut pemasangan panel surya tipe
fixedmemperhatikan sudut kemiringan pada arah utara - selatan.Untuk tempat
pengujian proyek akhir, yaitu wilayah Surabaya, sudut kemiringan pada tanggal
pengujian, yaitu sekitar bulan November Februari, adalah 0 30o mengarah ke
Selatan12.
Pada dasarnya, komponen yang dipakai sama dengan konverter lain pada
umumnya yaitu, induktor, kapasitor, dioda, dan transistor switching. Rangkaian
dasar sepic konverter ditunjukkan pada Gambar 3.5.
Keterangan :
Vin=Tegangan input
I =Arus
D=Duty Cycle
C=Kapasitor
L=Induktor
Vout=Tegangan Output
Vo +V FWD
D=
Vin ( min ) +Vout +V FWD
2. Average Inductor Curret (iL)
Vout x Iout
iL=30 x
Vin(min) x
3. Value of Inductor (L)
1 Vin ( min ) xD
L1 a=L1 b= x
2 iL x f
4. Current of Peak Induktor I L1 (PEAK )
Vout x Iout 30
I L1 ( PEAK )=
Vin(min) x (
x 1+
2 )
5. Output Capasitance (Co)
Iout x D
Cout=
0.1 x f
6. Input Capasitance (Cin)
D x Io
Cin min=
0,01 x Vin max x f
7. Middle Capasitance (Cp)
D x Io
Cp min=
0,01 x Vo x f
Keterangan :
Seperti diketahui bahwa karakteristik daya keluaran sel surya dipengaruhi oleh
radiasi sinar matahari dan temperatur permukaan sel surya, diperlukan sebuah
algoritma untuk mencari titik daya maksimum (MPP) dan menjaga pada titik kerja
tersebut. Terdapat beberapa cara untuk menjejak titik daya maksimum. Namun
pada tugas akhir ini dipilih algoritma Perturb & Observe sebagai algoritma
kontrol MPPT karena komputasi mudah dan cepat.
P&O disebut juga dengan metode hill climbing, yang mengacu pada karakteristik
V-P dari sel surya. Seperti pada Gambar 3.7, terdapat 3 jenis titik yang berada
pada 3 posisi. Di sebelah kiri puncak dP/dV >0, dipuncak kurva dP/dV=0 dan di
sebelah kanan puncak dP/dV<0.
Gambar 3.6. Posisi dP/dV yang berbeda pada kurva daya sel surya
24
Di sebelah kiri dari MPP perubahan daya terhadap perubahan tegangan dP/dV>0,
sementara di sebelah kanan, dP/dV <0 (lihat gambar 4). Pada gambar 1, jika
tegangan kerja sel surya diganggu (perturbed) dan berada pada dP/dV>0, hal
tersebut diketahui bahwa penggangguan (perturbation) dilakukan untuk
memindahkan tegangan kerja sel surya maju ke arah MPP. Jika dP/dV<0,
kemudian perubahan titik kerja mengarahkan sel surya jauh dari MPP, maka
algoritma P&O membalik arah penggangguan. Flowchart dari algoritma ini
ditunjukkan pada Gambar 3.7.
Start
ya
P(k)-P(k-1)=0
Tidak
ya
P(k)-P(k-1)>0
Tidak
ya ya
V(k)-V(k-1)>0 V(k)-V(k-1)<0
Tidak Tidak
Dari flowchart Gambar 3.8. dapat dijelaskan bahwa metode perturb dan observe,
dilakukan dengan pengukuran tegangan awal V(k) dan arus awal I(k), setelah itu
dikalikan untuk mendapatkan nilai daya P(k), apabila terjadi perubahan pada
daya beberapa saat kemudian P(k-1), terjadi proses pertama dimana apabila nilai
P(k) P(k-1) = 0 maka tidak terjadi perubahan. Apabila P(k) P(k-1) > 0, terjadi
pengecekan pada tegangan awal V(k) dan tegangan beberapa saat kemudian V(k
1) , apabila V(k) V(k 1) > 0 maka tegangan referensi V(ref) harus turun atau
25
apabila V(k) V(k 1) < 0maka tegangan referensi V(ref) harus naik. Proses
akan terus berjalan selama terjadi perubahan pada nilai daya(P).