Manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah terlepas dari lingkungan yang
membentuk diri mereka. Di antara sosial dan arsitektur dimana bangunan yang didesain
oleh manusia, secara sadar atau tidak sadar, mempengaruhi pola perilaku manusia yang
hidup di dalam arsitektur dan lingkungannya tersebut.
Dalam proses pendekatannya, ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut :
Setting Perilaku
Setting perilaku dipengaruhi oleh kecenderungan dan upaya pelaku dalam merespon
lingkungan sekitarnya untuk melakukan aktifitas. Pelaku cenderung memilih tempat yang
nyaman untuk beraktifitas.
Perilaku Spasial
Perilaku spasial adalah tindakan atau langkah manusia dalam melaksanakan
kegiatan dalam memanfaatkan lingkungan-lingkungan yang ada. Perilaku seseorang
dipengaruhi oleh persepsi terhadap lingkungannya, yang meliputi motivasi dalam
memanfaatkan lingkungan sebagai komponen dasar. Manusia memiliki rasa lelah dalam
melakukan sesuatu kegiatan. jarak tempuh optimum bagi pejalan kaki yaitu 200m. semakin
panjang jarak tempuh, maka pejalan kaki semakin merasa lelah dan enggan melakukannya.
hal ini menunjukkan bahwa dalam merencanakan sesuatu wadah bagi aktifitas manusia,
harus senantiasa mempertimbangkan perilaku spatialnya.