Anda di halaman 1dari 7

EDEMA PARU AKUT

Presentan :
Dr. Immanuel Bachtiar Simanjuntak

Pendamping :

Dr. Hari Fajri

PROGRAM DOKTER INTERNSIP

RSUD EMBUNG FATIMAH

BATAM

2017
PENDAHULUAN

Jenis kasus : Kasus asli

Alasan pemilihan kasus:

Edema paru akut adalah keadaan patologi dimana cairan intravaskuler keluar ke ruang
ekstravaskuler, jaringan interstisial dan alveoli yang terjadi secara akut. Pada keadaan normal
cairan intravaskuler merembes ke jaringan interstisial melalui kapiler endotelium dalam
jumlah yang sedikit sekali, kemudian cairan ini akan mengalir ke pembuluh limfe menuju ke
vena pulmonalis untuk kembali ke dalam sirkulasi. Edema paru akut merupakan keadaan
darurat medis yang membutuhkan perawatan segera.

Edema paru adalah salah satu kondisi kegawatan yang tersering dan sangat mengancam jiwa.
Penatalaksanaan yang agresif harus segera dilakukan setelah dicurigai diagnosis edema paru.
Tanda dan gejala yang tampak adalah representasi perpindahan cairan dari kompartemen
intravaskular ke dalam jaringan interstisial dan selanjutnya ke dalam alveoli. Kelainan
kardiak dan nonkardiak dapat menyebabkan edema paru sehingga kita harus mengetahui
kondisi dasar yang mencetuskan edema paru agar penatalaksanaan yang dilakukan tepat dan
berhasil. Kadang masalahnya kompleks karena pada pasien selain terdapat problem kardiak
sekaligus terdapat juga problem nonkardiak

Edema paru akut dapat terjadi karena penyakit jantung maupun penyakit di luar jantung
(edema paru kardiogenik dan non kardiogenik). Angka kematian edema paru akut karena
infark miokard akut mencapai 3857% sedangkan karena gagal jantung mencapai 30%.
Pengetahuan dan penanganan yang tepat pada edema paru akut dapat menyelamatkan jiwa
penderita. Penanganan yang rasional harus berdasarkan penyebab dan patofisiologi yang
terjadi.

Dalam kebanyakan kasus, masalah jantung menyebabkan edema paru. Tapi cairan dapat
menumpuk karena alasan lain, termasuk pneumonia, paparan racun dan obat-obatan tertentu,
dan berolahraga atau tinggal pada ketinggian tinggi. Kondisi pasien dapat diperbaiki ketika
pasien menerima pengobatan yang tepat, bersama dengan pengobatan untuk masalah yang
mendasar untuk pengobatan edema paru akut, pengobatan pada edema paru akut bervariasi
tergantung pada penyebabnya, tetapi umumnya termasuk oksigen dan obat-obatan.
Berdasarkan permasalahan kesehatan tersebut di atas, fokus pembahasan dalam kasus kali
ini adalah mengenai penanganan kondisi kegawatdaruratan penderita Edema Paru Akut.
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. Koster


Usia : 63 tahun
No RM : 101834
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tgl Lahir : 10-03-1954
Alamat : Tj. Uncang, Batam
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia

Anamnesis:
Keluhan utama : sesak nafas berat kurang lebih 1 jam SMRS
Keluhan tambahan : nyeri dada sebelah kiri hingga tembus ke punggung

Riwayat penyakit sekarang


Seorang laki-laki berusia 63 tahun datang ke IGD diantar oleh istrinya dengan sesak
nafas berat sejak 1 jam SMRS, dirasakan tiba-tiba saat sedang tidur disertai nyeri dada
hingga tembus ke punggung bersamaan dengan sesak. Demam (-), muntah (-), nyeri
kepala (+). Pasien tampak gelisah dan keringat dingin. BAB dan BAK (+) normal.
Selama ini pasien memiliki riwayat hipertensi namun tidak pernah berobat ke dokter.
Riwayat penyakit terdahulu lainnya tidak diketahui istri pasien, karena merupakan istri
ke dua dan baru menikah selama 3 tahun. Saat dilakukan pemasangan NGT tidak
terdapat residu lambung, terdapat tahanan pada saat usaha akan dilakukan pemasangan
kateter.

Riwayat penyakit dahulu


Riwayat Hipertensi (+)
Riwayat Stroke (-)
Riwayat DM (-)

Riwayat Pengobatan
Pasien tidak mengkonsumsi OAH.
Riwayat penyakit keluarga
Tidak keluarga yang menderita penyakit seperti ini
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat DM (-)
Riwayat Kebiasaan
-

Keadaan umum:

Tampak sakit berat

Kesadaran : Somnolen

Tekanan Darah : 195/100mmHg


Nadi : 132x/m
Nafas : 30x/m
Suhu : 37,20C
Tinggi Badan : 169 cm
Berat badan : 80 kg
SpO2 : 65%

Status Generalisata :
Kulit : Teraba dingin, tidak ikterik, tidak sianosis
Kepala : Normocepal, rambut hitam tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor diameter pupil
2mm/2mm, refleks cahaya +/+
Hidung : Nafas cuping hidung (-)
Bibir : Perioral sianosis (-)
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Paru :
Inspeksi : simetris statis dan dinamis
Palpasi : fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : vesikular (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)

Jantung :
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS VI Linea axillaris anterior sinistra, kuat angkat.
Perkusi : Batas jantung membesar
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi : cekung
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : nyeri tekan (-), hati limpa tidak teraba, massa (-), turgor cukup
Perkusi : timpani
Ekstrimitas :
Ekstremitas atas : tidak terdapat oedema, akral dingin, tidak pucat, tidak sianosis.
Ekstremitas bawah : terdapat oedema, akral dingin, tidak pucat, tidak sianosis

PemeriksaanPenunjang : Tanggal 13 Juli 2017

Hematologi
Hb : 10,8 gr/dl
Leukosit : 24.200/mm3
Eritrosit : 4,7 juta/mm
Ht : 34%
Trombosit : 121.000/mm3
Hitung jenis leukosit:
Basofil : 1%
Eosinofil :0%
Netrofil segment : 81%
Limfosit : 10 %
Monosit :7%

Kimia Darah
SGOT : 138 U/I
SGPT : 88 U/I
Ureum : 68 mg/dl
Kreatinin : 2,6 mg/dl
GDS : 324
Elektrolit
Natrium : 139
Kalium : 4,5
Clorida : 105
EKG : Sinus Rhytm Tachycardia, Axis Fr Normal, Anteroseptal OMI w/ Inferior Ischemic
Diagnosis Kerja :
Edema Paru Akut
Hipertensi Urgensi
CHF + Kardiomiopati

Penatalaksanaan :

Medikamentosa

Aspilet 1x80 mg
Clopidogrel x75 mg
ISDN 2x5 mg
Digoxin 1x1
Captopril 3x6,25 mg
Inj. Furosemide 40 mg bolus, selanjutnya shiring pump 5mg/jam
Spironolakton 1x25 mg
Inj. Ranitidin 2x50 mg
Sucralfat syr 3xC1
O2 maksimal, posisi setengah duduk
IVFD NS 0,9% 500 cc/24 jam

Nonmedikamentosa
- Bedrest total, pasang kateter dan NGT
- Rontgen Thoraks, CT Scan, dan EKG
- Memberikan informasi keluarga mengenai konsisi penyakit pasien saat ini dan
renacana terapi dan prognosis penyakit pasien.

Planning Diagnosa
Rawat ICU

Konsultasi
Konsultasi dilakukan dengan spesialis Jantung untuk penatalaksanaan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai