Anda di halaman 1dari 6

BAB 4

METODOLOGI TUGAS AKHIR


Tahapan Tugas Akhir pengembangan sistem pengelolaan sampah Bandar Udara
Internasional Minangkabau (BIM) Sumatera Barat dapat dilihat pada Gambar 4.1

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan Data Sekunder


Gambaran umum dan kondisi eksisting pengelolaan sampah Bandar Udara Internasional Minangkabau Sumatera Barat.
Data timbulan, komposisi, dan potensi daur ulang sampah Bandar Udara Internasional Minangkabau.

Evaluasi Sistem Pengelolaan Sampah

Rancangan Umum Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah


Proyeksi jumlah penumpang, pengunjung dan karyawan
Proyeksi timbulan sampah
Analisis komposisi sampah
Analisis potensi daur ulang
Daerah pelayanan
Tingkat pelayanan
Rancangan Umum
Aspek Pengaturan
Aspek Organisasi dan Manajemen
Aspek Teknis pewadahan, pengumpulan, pemindahan, dan pengolahan
Aspek Pembiayaan
Aspek Peran Serta Penumpang, Pengunjung, dan Karyawan

A
A

Detail Desain Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah


Aspek Pengaturan
Aspek Organisasi dan Manajemen
Aspek Teknis pewadahan, pengumpulan, pemindahan, dan pengolahan
Aspek Pembiayaan
Aspek Peran Serta Penumpang, Pengunjung, dan Karyawan

Spesifikasi Teknis Bahan dan Material

Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Biaya Investasi
Biaya Operasional dan pemeliharaan IV-2
Sumber Pendanaan

Selesai
Gambar 4.1. Diagram Alir Tahapan Tugas Akhir

4.1 Studi Literatur

Studi literatur bertujuan untuk mengumpulkan dan mempelajari teori yang


mendukung dalam rancangan pengembangan sistem pengelolaan sampah BIM
yang bersumber dari buku teks, jurnal, dan penelitian sebelumnya tentang jumlah
timbulan, komposisi dan potensi daur ulang sampah serta peraturan-peraturan
yang berlaku dan terkait dengan ketentuan umum dan teknis rancangan
pengembangan sistem pengelolaan sampah BIM.

4.2 Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder adalah sebagai data-data awal yang digunakan untuk
melakukan evaluasi dan membuat rancangan umum pengembangan sistem
pengelolaan sampah BIM. Data sekunder yang diperlukan dalam Tugas Akhir ini
adalah:
a. Gambaran umum BIM Sumatera Barat yang mencakup luas, batas dan
kondisi fisik kawasan, jumlah penumpang dan karyawan serta peta-peta
wilayah meliputi peta administratif, layout bandar udara yang diperoleh dari
pihak BIM dan referensi-referensi yang mendukung lainnya;

IV-3
b. Data kondisi eksisting sistem pengelolaan sampah yang didapatkan dari
Dinas Teknik Umum BIM;
c. Data timbulan, komposisi, dan potensi daur ulang sampah BIM yang
didapatkan dari penelitian M. Deni Zaiwa tahun 2009.

4.3 Evaluasi Sistem Pengelolaan Sampah Eksisting

Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan kondisi eksisting aspek


pengaturan, aspek organisasi dan manajemen, aspek teknis pewadahan,
pengumpulan, pemindahan, pengolahan, aspek pembiayaan dan aspek peran serta
penumpang, pengunjung, dan karyawan dengan kriteria sistem pengelolaan
sampah yang berlaku di Indonesia. Kriteria sistem pengelolaan sampah khusus
untuk Bandar Udara belum ada di Indonesia, sehingga evaluasi mengacu kepada
SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah
Perkotaan, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21/PRT/M/2006 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah, dan
Pedoman Pengelolaan Persampahan Perkotaan Bagi Pelaksana Tahun 2003.
Evaluasi ini merupakan dasar untuk membuat rancangan umum pengembangan
sistem pengelolaan sampah dengan metode 3R di BIM.

4.4 Rancangan Umum Pengembangan Sistem Pengelolaan


Sampah

Berdasarkan seluruh data yang dikumpulkan dan dilakukan evaluasi terhadap


kondisi eksisting sistem pengelolaan sampah, maka dapat ditentukan alternatif
rancangan pengembangan sistem pengelolaan sampah BIM meliputi daerah dan
tingkat pelayanan, aspek pengaturan, aspek organisasi dan manajemen, aspek
teknis pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengolahan, aspek pembiayaan
dan aspek peran serta penumpang, pengunjung, dan karyawan. Rancangan umum
pengembangan membutuhkan data-data pendukung yaitu proyeksi jumlah
penumpang, pengunjung, dan karyawan, proyeksi jumlah timbulan sampah
beserta analisis komposisi dan potensi daur ulang sampah BIM.

4.4.1 Proyeksi Jumlah Penumpang, Pengunjung dan Karyawan


IV-4
Proyeksi jumlah penumpang sama dengan cara proyeksi penduduk. Ada 4 (empat)
metode yang dipakai dalam melakukan proyeksi penduduk yaitu metode
aritmatika, logaritma, eksponensial, dan geometri. Metode yang terpilih
ditentukan oleh nilai koefisien korelasi (R) yang terbesar dan nilai standar deviasi
(S) yang terkecil diantara 4 metode yang dilakukan.

Proyeksi jumlah pengunjung tidak bisa disamakan dengan proyeksi jumlah


penumpang. Pihak BIM tidak memiliki data mengenai jumlah pengunjung,
sehingga jumlah sampah yang diakibatkan oleh pengunjung akan dihitung
berdasarkan luas lokasi yang didominasi oleh pengunjung yaitu terminal servis.
Perhitungan proyeksi karyawan juga tidak disamakan dengan proyeksi
penumpang, karena data peningkatan jumlah karyawan diperoleh dari Dinas
Kepegawaian dan Umum BIM.

4.4.2 Proyeksi Jumlah Timbulan Sampah

Pertumbuhan timbulan sampah di BIM dipengaruhi oleh peningkatan jumlah


pengunjung, penumpang dan karyawan tanpa ada pertambahan berarti yang
disebabkan oleh stagnasi kondisi pertumbuhan produksi makanan, industri, dan
gross national income, sehingga untuk mencari jumlah timbulan sampahnya
cukup mengalikan satuan timbulan sampah dengan jumlah penumpang,
pengunjung dan karyawan di BIM yang telah diproyeksikan.

4.5 Detail Desain Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah

Menjelaskan tentang detail desain rancangan umum pengembangan sistem


pengelolaan sampah BIM meliputi aspek pengaturan, aspek organisasi dan
manajemen, aspek teknis pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengolahan,
aspek pembiayaan dan aspek peran serta penumpang, pengunjung, dan karyawan.

4.6 Spesifikasi Teknis

Menjelaskan spesifikasi bahan dan material serta sarana penunjang yang


diperlukan dalam pengembangan sistem pengelolaan sampah BIM.

IV-5
4.7 Rencana Anggaran Biaya

Merupakan perhitungan biaya dari semua sarana yang kebutuhan dalam


pelaksanaan pengembangan sistem pengelolaan sampah yaitu meliputi biaya
investasi, biaya operasional dan pemeliharaan. Harga satuan untuk menghitung
biaya-biaya ini berdasarkan harga yang berlaku dipasaran yang bersumber dari
internet dan survey ke lapangan.

IV-6

Anda mungkin juga menyukai