Anda di halaman 1dari 1

B.

ASUHAN KEPERAWATAN

I. Pengkajian
Perdarahan internal (abdominal, dada, atau nyeri pinggang, darah dalam urin, usus/muntahan),
hematom otot, dan perdarahan dalam rongga sendi.
Tanda vital dan hasil pengukuran tekanan hemodinamika harus dipantau untuk melihat adanya tanda
hipovolemia.
Semua ekstremitas dan tubuh diperiksa dengan teliti kalau ada tanda hematom.
Sendi dikaji akan adanya pembengkakan, keterbatasan gerak dan nyeri.
Pengukuran kebebasan gerak sendi dilakukan dengan perlahan dan teliti untuk menghindari kerusakan
lebih lanjut. Apabila terjadi nyeri harus segera dihentikan.
Pasien ditanya mengenai adanya keterbatasan aktivitas dan gerakan yang dialami sebelumnya dan
setiap alat bantu yang dipakai seperti bidai, tongkat, atau kruk.
Apabila pasien baru saja menjalani pembedahan, tempat luka operasi harus sering diperiksa dengan
teliti akan adanya perdarahan.
Perlu dilakukan pemantauan tanda vital sampai dapat dipastikan bahwa tidak ada perdarahan
pascaoperatif yang berlebihan.
Pasien dengan hemofilia harus ditanya mengenai bagaimana mereka dan keluarganya menghadapi
kondisinya.
Upaya yang biasanya dipakai untuk mencegah episode perdarahan.
Keterbatasan yang diakibatkan oleh kondisi ini terhadap gaya hidup dan aktivitas sehari-hari.
Pasien yang sering dirawat di rumah sakit karena episode perdarahan akibat cedera harus ditanya
secara teliti mengenai faktor yang dapat menyebabkan terjadinya episode tersebut.

II. Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri b/d perdarahan sendi dan kekakuan yang ditimbulkannya.
2. Gangguan pemeliharaan kesehatan b/d kurang informasi tentang penyakitnya.
3. Koping tidak efektif b/d kondisi kronis dan pengaruhnya terhadap gaya hidup.
Masalah kolaborasi/komplikasi potensial
Berdasarkan pada data pengkajian, komplikasi potensial dapat mencakup:
Perdarahan

Sumber : http://www.ilmukeperawatan.info/2011/10/asuhan-keperawatan-hemofilia.html#ixzz4oPjUhPIQ

Anda mungkin juga menyukai